Anda di halaman 1dari 6

ANALISIS RASIO PROFITABILITAS PADA PT.

PETRONA MINING
CONTRACTORS DI SAMARINDA

Oleh,
Denny Saputra
09.11.1001.3443.135
Program Studi Manajemen, Fakultas Ekonomi
Universitas 17 Agustus 1945 Samarinda
2013

ABSTRACT

Profitabilty is the ratio which aims to determine the company’s ability to generate profits for
a certain period and also given an idea of the effectiviness of management in their operation.
The problem of this papare is fomulated : Profitabilty is at. Petrona mining contractors has
increased from year 2011-2012 ? By hypothesis Profitability at. Petrona mining contractors
from 2011 to 2012 has increased. The purpose of this study was determine the level of
profitability at. Petrona mining contractors in samarinda from 2011-2012.
Basic theory used is financial management by using tools of analysis and hypthesis
testing are : Net Profit Margin, Retrun On Assets.
Based on these discussion, it is generally known that the ratio of profitability at PT. Petrona
Mining Contractors tend to fluctuate from year 2011-2012, so in this case the authors
hypothesis is rejected, given the propsed hypothesis is the author of “ Profitability in PT.
Petrona Mining Contractors from 2011 to 2012 has increased”.

Keywords : Profitability, Gross Profit Margin, Retrun On Assets.

A. PENDAHULUAN mengenai penjualan dan penyewaan kapal tarik


(Tug Boat), Tongkang (Ponton) dengan muatan
material batubara sesuai tenggang waktu
PT Petrona Mining Contractors yang penggunaan.
berlokasi di jalan Siradj salman ruko grand
PT. Petrona Mining Contractors dalam
Mahakam C09-D20 Samarinda adalah salah
hal tarif penyewaan kapal tarik (Tug Boat), dan
satu perusahaan yang bergerak dibidang Jasa
Tongkang (Ponton) menyesuaikan dengan
Pelayaran angkutan muatan batubara dan hasil
kebijakan yang di keluarkan dari pihak bea
produksinya berupa kapal tarik (Tug Boat), dan
cukai selaku departemen khusus perijinan
Tongkang (Ponton) yang dapat dimanfaatkan
pelayaran. Keunggulan dari PT. Petrona
untuk memenuhi kebutuhan kegiatan pelayaran
Mining Contractors dari perusahaan lain yang
perseroan terbatas pengguna jasa angkut
sejenis, yaitu lebih memprioritaskan
batubara dan sebagai salah satu sarana ekonomi
maintenance dan kualitas bahan bakar solar
pelayaran nasional. Para pengguna jasa yang
yang sesuai dengan standarisasi. Keunggulan
ingin menggunakan atau membeli kapal tarik
yang paling efektif dari perusahaan ini adalah
(Tug Boat), Tongkang (Ponton) biasanya
efisiensi waktu. Maksud dari efisiensi waktu
berhubungan langsung dengan pihak terkait
ini, seperti pengiriman batubara ke jakarta yang
disini yaitu PT. Petrona Mining Contractors
hanya memerlukan waktu 5 hari dibanding
dan terlebih dahulu membuat perjanjian
perusahaan pelayaran yang lain yang bisa
kontrak pengguna kapal atau perjanjian
menempuh waktu hingga seminggu. Hal ini dengan pos yang lainnya, sehingga kita dapat
dilakukan demi menjaga kerja sama antar memperoleh informasi dan memberikan
perusahaan dan keuntungan yang diperoleh penilaian.
sehingga efesiensi waktu lebih efektif dan Menurut Bambang Riyanto (2001 :
operasional produksi tetap bisa bertahan dalam 329), dalam membedakan analisis rasio
waktu yang lama financial pada umumnya dapat dilakukan
dapat dilakukan dengan dua cara pembanding :
B. RUMUSAN MASALAH a) Membandingkan rasio sekarang (Present
Ratio) dengan rasio di waktu yang lalu
(Ratio Histories) atau untuk waktu-waktu
Berdasarkan latar belakang masalah yang akan datang dari perusahaan yang
maka dapat dirumuskan masalah sebagai sama.
berikut :
b) Membandingkan rasio-rasio dari suatu
Apakah analisis Rasio Profitabilitas pada PT. perusahaan (rasio perusahaan/Company
Petrona Mining Contractors pada tahun 2012 Ratio) dengan rasio-rasio semacam dari
mengalami peningkatan dibandingkan tahun perusahaan lain yang sejenis atau industri
2011 ? (rasio industry atau rasio rata- rata/rasio
standar) untuk waktu yang sama. Dengan
membandingkan rasio perusahaan yang
C. DASAR TEORI bersangkutan itu dalam aspek finansial
tertentu berada diatas rata-rata industry
(Above Average), berada pada rata-rata
Rasio Profitabilitas menggambarkan (Average), atau terletak dibawah rata-rata
bagaimana efektifnya perusahaan dalam (Below Average).
menjalankan kegiatannya, apakah perusahaan
telah dapat menghasilkan laba yang cukup dari Perbandingkan angka rasio periode
kegiatan yang telah dilakukan dalam satu sekarang dengan angka rasio periode lalu
periode. (trend dari angka rasio) akan diketahui
perubahan dari angka-angka rasio yang dimilu
Rasio profitabilitas merupakan rasio kecenderungan kondisi keuanagn perusahaan
yang digunakan untuk mengukur kemampuan yang bersangkutan.
perusahaan dalam memperoleh laba atau
keuntungan, profitabiltas suatu perusahaan Menurut Munawir (2010 : 37):
mewujudkan perbandingan antara laba dengan “Analisis rasio adalah suatu metode analissa
aktiva atau modal yang menghasilkan laba untuk mengetahui hubungan dari pos-pos
tersebut. terentu dalam neraca atau laporan laba rugi
secara individu atau kombinasi dari kedua
Analisis rasio keuangan merupakan laoran tersebut”.
angka yang diperoleh dari hasil perbandingan
dari satu pos laporan keuangan dengan pos Menurut Sutrisno (2008 : 214): ”untuk
lainnya yang mempunyai hubungan yang keperluan evaluasi, maka perlu dihubungkan
relevan dan signifikan (berarti). Misalnya elemen-elemen yang ada dalam laporan
antara hutang dan modal, antara kas dan total keuangan, agar bias diinterpretasikan lebih
asset, antara harga pokok produksi dengan total anjut. Menghubung-hubungkan elemen-elemen
penjualan dan sebagainya. Teknik ini sangat yang ada dalam laporan keuangan ini sering
lazim digunakan para analisa keuangan. Rasio disebut sebagai analisis rasio keuangan”.
keuangan sangat penting dalam melakukan Menurut Keown (2002 : 70): ”Rasio
analisa keuangan. Rasio keuangan ini hanya Keuangan adalah Penulisan ulang data
menyederhanakan informasi yang akuntansi ke dalam bentuk perbandingan dalam
mengambarkan hubungan antara pos tertentu
rangka mengidentifikasikan ekuatan dan Dengan demikian, dalam
kelemahan keunagan perusahaan”. menganalisa kinerja keuangan harus
waspada terhadap masalah-masalah ini
Syamsuddin (2000 : 41), jenis-jenis
dan melakukan penyesuaian seperlunya
rasio keuangan adalah sebagai berikut:
serta memerlukan kehati-hatian disertai
a) Rasio Likuiditas, yaitu rasio yang petimbangan yang tepat.
menunjukkan kemampuan perusahaan
Penulis dalam menganalisa
dalam memenuhi kewajiban jangka
kinerja keuangan ini menggunakan rasio
pendeknya.
keuangan yaitu rasio likuiditas, aktivitas,
b) Rasio Leverge, yaitu rasio yang dan profitabilitas untuk mengetahui
menunjukkan sejauh mana perusahaan tingkat keefektifan operasi dan derajat
dibiayai oleh hutang (dana dari pihak keuntungan suatu perusahaan.
luar). Rasio ini juga menunjukkan
Menurut Agus Sartono (2001:122)
indikasi tingkat keamanan dari pemberi
pengertian tentang profitabilitas adalah
pinjaman (kreditur).
kemampuan perusahaan memperoleh laba
c) Rasio Aktivitas, yaitu rasio ini dalam hubungan dengan penjualan, total aktiva
menunjukkankemampuan efektivitas maupun modal sendiri.
manajemen dalam mengelola sumber-
Menurut Eugene dan Enny (2006:72)
sumber yang dimilikinya.
Rasio Profitabilitas adalah rasio yang
d) Rasio Profitabilitas, yaitu rasio yang dimaksudkan untuk mengukur efisiensi
menunjukkan kemampuan perusahaan penggunaan aktiva perusahaan (atau mungkin
dalam memperoleh laba dengan modal sekelompok aktiva perusahaan). Mungkin juga
yang ditanamkan dalam perusahaan efisensi ingin dikaitkan dengan penjualan yang
tersebut. berhasil diciptakan.
Menurut Harahap (2004 : 298), Syamsudin (2009:59) dalam bukunya
analisis rasio memiliki keunggulan manajemen keuangan perusahaan
dibandingkan dengan teknik analisis mengemukakan: “ pengukuran Rasio
lainnya, yaitu: Profitabilitas perusahaan dimana masing
a) Rasio merupakan angka-angka / ikhtisar masing pengukuran dihubungkan dengan
statistik yang lebih mudah di baca dan di volume penjualan, total aktiva dan modal
tafsirkan. sendiri “.

b) Merupakan pengganti yang lebih Astuti (2009:59) dalam buku


sederhana dari informasi yang disajikan manajemen keuangan perusahaan menyatakan :
laporan keuangan yang sangat rinci dan “ Rasio Profitabilitas adalah kemampuan suatu
rumit. perusahaan untuk menghasilkan laba “.

c) Mengetahui posisi perusahaan di tengah Macam macam Rasio Profitabilitas


industry lain. menurut Astuti (2004:36-37) adalah sebagai
berikut :
d) Menstandarisir ukuran atau skala
perusahaan. a. Rasio Margin atas Penjualan

e) Sangat bermanfaat sebagai bahan dalam Rasio ini mengukur laba per rupiah
mengisi model-model pengambilan penjualan. Perhitungan rumus ini, yaitu
keputusan dan model prediksi. laba bersih dibagi dengan penjualan. Rasio
ini mencerminkan kemampuan perusahaan
f) Lebih mudah melihat trend perusahaan dalam mengendalikan biaya dan
serta melakukan prediksi di masa yang pengeluaran sehubungan dengan penjualan.
akan datang.
b. Rasio Pengembalian atas Aktiva
Rasio ini dikenal dengan nama retrun on e. Profit margin
asset ratio atau ROA. Rasio ini mengukur Profit margin = EBIT / Penjualan
pengembalian atas total aktiva setelah
bunga dan pajak. f. Rentabilitas ekonomis
c. Rasio Pengembalian atas Ekuitas Saham Rentabiltas ekonomis = EBIT / Aktiva
Biasa g. Earning power
Rasio ini menunjukan keberhasilan atau Dengan menggunakan hubungan antara
kegagalan pihak manajemen dalam aktiva dengan net profit margin maka dapat
memaksimumkan tingkat hasil dicari earning power atau retrun on asset
pengembalian investasi pemegang saham ratio. Earning power adalah hasil kali net
dan menekankan pada hasil pendapatan profit margin dengan perputaran aktiva.
sehubungan dengan jumlah yang
diinvestasikan. Rasio ini terkenal dengan
sebutan retrun on equity atau ROE. Menurut Sutrisno (2009 : 222)
Macam macam rasio Profitabilitas profitabilitas adalah kemampuan
menurut Sartono (2010 : 123-124), yaitu : perusahaan dalam menghasilkan laba atau
keuntungan. Rasio profitabilitas yang
a. Gross profit margin umum digunakan antara lain :
Semakin tinggi profitabilitas berarti 1) Pengembalian Aktiva (Retrun On Assets)
semakin baik. Tetapi perlu diperhatikan
bahwa gross profit margin sangat Menurut Sutrisno (2009 : 222) Retrun on
dipengaruhi oleh harga pokok penjualan. assets juga sering disebut rentabilitas
Apabila harga pokok penjualan meningkat ekonomi. Rasio ini mengukur kemampuan
maka gross profit margin akan menurun perusahaan dalam memperoleh laba usaha
begitu pula sebaliknya. dengan aktiva yang digunakan untuk
memperoleh laba tersebut.
gross
2) Margin Laba Bersih (Net Profit Margin)
b. Net profit margin
Menurut Sutrisno (2009: 222) rasio ini
Apabila gross profit margin selama satu mencerminkan kemampuan perusahaan
periode tidak berubah sedangkan net profit untuk menghasilkan keuntungan atau laba
marginnya mengalami penurunan maka bersih.
berarti bahwa biaya meningkat rekative
besar ari pada peningkatan penjualan. Menurut Bambang Riyanto (2001 :
331), mengemukakan rasio profitabilitas
c. Retrun on investment atau retrun on assets yaitu rasio-rasio yang menunjukkan hasil
Retrun on investment atau retrun on assets akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan
menunjukan kemampuan perusahaan keputusan-keputusan.
menghasilkan laba dari aktiva yang Rasio profitabilitas terbagi menjadi:
dipergunakan.
1) Gross profit margin. Semakin tinggi rasio
d. Retrun on equity ini berarti semakin baik. Tetapi perlu
Retrun on equity atau retrun on net worth diperhatikan bahwa gross profit margin
mengukur kemampuan perusahaan sangat dipengaruhi oleh harga pokok
memperoleh laba yang tersedia bagi penjualan. Apabila harga pokok penjualan
pemegang saham perusahaan. Rasio ini meningkat maka gross profit margin akan
juga dipengaruhi besar kecilnya utang menurun begitu sebaliknya.
perusahaan, apabila proporsi utang makin 2) Net profit margin. Rasio ini mengukur laba
besar maka rasio ini juga akan semakin penjualan. Apabila gross profit margin
besar. selama satu periode tidak berubah maka net
profit marginnya mengalami penurunan ini E. PEMBAHASAN
berarti bahwa biaya meningkat daripada
Berdasarkan hasil analisis perbandingan
penjualan. laporan keuangan yang telah dipaparkan
3) Return on investment atau return on assets. sebelumnya, maka selanjutnya akan
Rasio ini menunjukkan kemampuan dilakukan pembahasan sampai sejauhmana
perusahaan menghasilkan laba dari aktiva perolehan keuntungan PT. Petrona Mining
yang dipergunakan. Contractors tahun 2011 dan tahun 2012
4) Return on equity atau return on net worth TABEL 5.2
atau rentabilitas modal sendiri.
Perkembangan Rasio Keuangan PT.
Pembandingan antara laba setelah pajak
Petrona Mining Contractors pada Tahun
dan modal sendiri untuk mengukur
2011, dan 2012
kemampuan perusahaan memperoleh laba
yang tersedia bagi pemegang saham No. Hasil Naik /
perusahaan. Analisis Turun
Indikator
5) Earning power. Rasio ini marupakan tolak Tahun
ukur kemampuan perusahaan dalam 2011 2012
menghasilkan laba dengan aktiva yang
digunakan. Rasio ini menunjukkan pula Rasio
tingkat efesiensi investasi yang nampak Profitabilitas 2% 2% Stabil
pada tingkat perputaran aktiva. :
a. Rasio Margin
Laba Bersih 5% 6% Naik =
D. METODE PENELITIAN 1%
Analisis data dalam penelitian ini dapat b. Rasio
dilakukan melalui langkah langkah sebagai Pengembalia
berikut : n Aktiva
a. Menyediakan laporan keuangan yang
diperoleh dari perusahaan yang
Sumber : Data diolah, 2013
bersangkutan meliputi neraca dan laporan
laba keuangan periode tahun 2011-2012
Rasio profitabiltas pada rasio margin
b. Melakukan analisis perbandingan laporan
laba bersih tahun 2011 menunjukan angka
keuangan dengan rasio Profitabilitas.
sebesar 2 % hal ini menggambarkan bahwa
Rasio Profitabilitas jumlah penjualan sebesar Rp 1,- dapat
Rasio keuntungan untuk mengukur seberapa menjamin atau menaikan laba bersih sebesar
besar tingkat keuntungan yang dapat diperoleh Rp 0,02 dan rasio pengembalian aktiva
oleh perusahaan. Rasio Profitabilitas meliputi menunjukan angka sebesar 5 % hal
(Sutrisno 2009 : 222) menggambarkan bahwa jumlah aktiva sebesar
1) Net Profit Margin Rp 1 ,- dapat menjamin atau meningkatkan
penjualan sebesar Rp 0,05. Untuk tahun 2012
rasio marjin laba bersih menunjukan angka
sebesar 2% hal ini menggambarkan bahwa
jumlah penjualan Rp 1,- dapat menjamin atau
menaikan laba bersih sebesar Rp 0,02 dan rasio
2) Return On Assets pengembalian aktiva menunjukan angka
sebesar 6 % hal ini menggambarkan bahwa
jumlah aktiva sebesar Rp 1,- dapat menjamin DAFTAR PUSTAKA
atau meningkatkan penjualan sebesar Rp 0,06,- Sartono, Agus. 2010. Manajemen Keuangan
Berdasarkan analisis perbandingan dan Teori dan Aplikasi, Edisi Keempat,
pembahasan yang telah dilakukan untuk Cetakan Ketiga. BPFE. Yogyakarta.
mengetahui financial budget dan perolehan Bambang Riyanto, Abdul. 2001. Manajemen
keuntungan perusahaan pada PT Petrona Keuangan Bisnis. Ghalia Indonesia.
Mining Contractors dengan menggunakan alat Bogor.
analisis rasio keuangan yang beruba rasio
Profitabiltas (rasio margin laba bersih dan Munawir Harahap, Sofyan Safri. (2006).
rasio pengembalian aktiva) periode tahun 2011 Analisis Kritis atas Laporan Keuangan,
sampai 2012 mengalami peningkatan ataupun Edisi 1-5. PT. RajaGrafindo Persada.
penurunan (stabil). Demikian hipotesis yang Jakarta
menyatakan financial budget dan perolehan Astusti . 2009. Manajemen Keuangan, Cetakan
keutungan dengan menggunakan rasio Pertama. Pustaka. Bandung.
profitabilitas tahun 2012 stabil dan meningkat
dibandingkan tahun 2011, hipotesis yang syamsuddin. 2009. Analisis Laporan
diajukan penulis adalah diterima. Keuangan. Bumi Aksara. Jakarta.
Kasmir. 2010. Pengantar Manajemen
Keuangan, Edisi Pertama. Kencana.
F. PENUTUP Jakarta.
Berdasarkan hasil analisis dan Sutrisno. 2009. Manajemen Keuangan (Teori
pembahasan yang telah dilakukan dapat ditarik Konsep dan Aplikasi), Cetakan Kelima.
kesimpulan sebagai berikut : Ekonisia. Yogyakarta.
Dilihat dari rasio profitabilitas pada Eugnw 2006 & Enny. Budgeting: Basics and
rasio marjin laba bersih tidak mengalami Beyond, Second Edition, John Wiley &
peningkatan ataupun penurunan (stabil) sebesar Sons, Inc., New Jersey-USA
2% pada tahun 2011 maupun tahun 2012, hal
ini dikarenakan penjualan dan biaya Keown, Weygandt and Warfield. 2002.
operasional mengalami peningkatan sebesar Rp Intermediate Accounting, Edisi ke
2.360.581.827,- dan biaya administrasi dan Sepuluh, Jilid 1. Erlangga. Jakarta.
umum sebesar Rp 135.751.012,- sedangkan
untuk biaya operasional mengalami penurunan
sebesar Rp 47.157.804,-. Rasio pengembalian
hanya mengalami peningkatan sebesar 1 % dari
tahun 2011 sebesar 5 % menjadi 6% pada
tahun 2012, hal ini disebabkan adanya
peningkatan total aktiva dari Rp
5.016.761.197,- serta peningkatan terhadap
laba usaha sebesar Rp 98.800.986,-.
Berdasarkan kesimpulan yang telah
dikemukakan maka hipotesis yang
menggunakan rasio profitabilitas tahun 2012
stabil dan meningkat dibandingkan tahun 2011,
hipotesis yang diajukan penulis adalah
diterima.

Anda mungkin juga menyukai