Anda di halaman 1dari 2

TAJUK RENCANA

Sabtu, 28 Juli 2012 | 04:10 WIB


Anarkisme di Gerbang Tol

T
indakan anarkis terjadi di gerbang Tol Pembiaran kehadiran terminal bayangan—yang
Jatibening (Bekasi), Jumat. Massa marah sebenarnya ilegal—baik oleh Jasa Marga maupun
kepada Jasa Marga yang menutup pemerintah itulah yang mengakibatkan munculnya
terminal bayangan ilegal. pemahaman banyak pihak bahwa terminal
Gerbang tol diblokade massa. Mobil operasional bayangan itu adalah legal. Bahkan, Wali Kota
Jasa Marga dibakar. Akibatnya, kemacetan Bekasi Rahmad Effendi menginginkan agar
panjang terjadi. Lalu lintas menuju Jakarta dari terminal bayangan tetap dibiarkan karena
arah Bekasi tersendat dan terhambat beberapa bermanfaat bagi warga sekitar.
jam. Aksi itu terlambat diantisipasi pihak Kita menyesalkan terjadinya tindakan anarkistis
kepolisian. Menurut Kepala Bidang Humas tersebut. Akibat aksi itu, Jasa Marga untuk
Kepolisian Daerah Metro Jaya Komisaris Besar sementara mengurungkan niat menegakkan
Rikwanto, sebagaimana dikutip portal aturan. Jasa Marga sepakat untuk sementara
Kompas.com, pihak kepolisian mengaku tidak terminal bayangan dibiarkan, sampai kemudian
mengetahui rencana Jasa Marga menutup terminal Jasa Marga membuat rest area (tempat
bayangan pada Kamis malam yang mendapat peristirahatan). Meski demikian, kita berpendapat,
reaksi kemarahan dari massa. aksi anarkistis itu tak bisa dibenarkan. Hukum
Langkah Jasa Marga menertibkan terminal harus ditegakkan agar kasus tersebut tak dijadikan
bayangan sebenarnya punya landasan hukum. Jasa preseden di tempat lain.
Marga punya kewajiban melancarkan jalan tol. Karena pembiaran yang begitu lama terhadap
Peraturan Pemerintah Nomor 15 Tahun 2005 eksistensi terminal bayangan ilegal, Jasa Marga
melarang adanya terminal bayangan di jalan tol. dan Pemerintah Kota Bekasi harus aktif menjalin
Terminal jalanan di sekitar Jatibening sudah lama komunikasi dengan warga. Komunikasi
berlangsung dan dibiarkan. dimaksudkan agar bisa tercapai kompromi untuk
Akibatnya, terminal bayangan itu menghidupkan menyelesaikan masalah yang ada.
perekonomian warga sekitar. Warung kaki lima Dalam upaya itu, Pemerintah Kota Bekasi juga
tumbuh, tukang ojek pun mencari penumpang di harus aktif menjalankan peran untuk memfasilitasi
kawasan tersebut. Warga pun sudah terbiasa naik dan memediasi kepentingan warga, kepentingan
dan turun dari angkutan umum di terminal pengusaha otobus, serta kepentingan Jasa Marga.
bayangan tersebut. Banyak pihak mendapatkan Namun, solusi itu harus tetap didasarkan pada
kehidupan dari terminal bayangan itu. Namun, hukum atau aturan dan bukan malah aturan atau
kehadiran terminal bayangan pun mengakibatkan hukum dikesampingkan karena kondisi riil
kemacetan lalu lintas. kemasyarakatan.

Anda mungkin juga menyukai