Anda di halaman 1dari 64

KEPEMIMPINAN DALAM

MANAGEMEN PELAYANAN DAN


ASUHAN KEPERAWATAN
Th. Ratna Indraswati, SKp. MKep
Salam Kenal
Theresia Ratna Indraswati, SKp.MKep
PENDIDIKAN

1. AKADEMI KEPERAWATAN SINT CAROLUS JAKARTA (1995)


2. S1 KEPERAWATAN FIK – UI DEPOK (2001)
3. S2 KEPEMIMPINAN DAN MANAGEMEN FIK – UI DEPOK (2008)

PEKERJAAN/ AKTIFITAS
Personal skills
indraswati72@gmail.com
1. KADIV KEPERAWATAN RS PRIMAYA TANGERANG (2014-SAAT INI)
2. SURVEIOR KARS (2011-SAAT INI)
3. ANGGOTA SUB AKREDITASI PERSI BANTEN (2018-SAAT INI)
4. ANGGOTA HPMI BANTEN
5. PENGURUS DPK PPNI RS PRIMAYA TANGERANG
Pembahasan
Konsep Kempimpinan dalam
01 Managemen Keperawatan

Pengelolaan Managemen
02 Pelayanan Keperawatan

03 Pengelolaan Managemen
Asuhan Keperawatan
Tantangan manager
04 Keperawatan RS
LATAR BELAKANG
Meningkatnya Meningkatnya
Regulasi
Ilmu Pengetahuan sistem pemberian
Pemerintah dan
dan Tehnologi layanan
Standar Mutu
IPTEK 4.0 kesehatan

Paradigma Baru
Masa PANDEMI
dalam pemberian
COVID 19 dan
Asuhan
New Normal
Keperawatan
REGULASI
1.UU Keperawatan no 38 Tahun 2014
2.PMK No. 49 Tahun 2013 Tentang Komite Keperawatan
3.PP 77 Tahun 2015 Pedoman Organisasi
4.PMK No 40 Jenjang Karir Keperawatan
5.PMK no 26 Tahun 2019 tenyang Peraturan
Pelaksanaan UU Keperawatan Tahun 2014
6.KMK No. 425 Tahun 2020 tentang Standar Profesi
Keperawatan
7.Standar Akreditasi Rumah Sakit (SNARS 1.1)
Konsep
Kempimpinan
dalam Managemen
Keperawatan
Kemampuan membuat seseorang mengerjakan apa yang
tidak ingin mereka lakukan dan menyukainya
(Truman dalam Gillies, 1996).

Kepemimpinan adalah sebuah hubungan dimana satu pihak


memiliki kemampuan yang lebih besar untuk mempengaruhi
perilaku pihak lain yang didasarkan pada perbedaan
kekuasaan antara pihak-pihak tersebut (Gillies, 1996)

Kepemimpinan merupakan penggunaan


keterampilan mempengaruhi orang lain untuk
melaksanakan sesuatu dengan sebaik-baiknya
sesuai dengan kemampuannya
(Sullivan & Decleur, 1989).
Swansburg, 1999
Gillies, 1994
LINGKUP MANAGEMEN KEPERAWATAN

RR.Tutik, 2021
. TUJUAN MANAJEMEN KEPERAWATAN
1. Mengarahkan kegiatan yang
direncanakan
2. Mengatasi permasalahan manajerial
3. Pencapaian tujuan organisasi Terselenggaranya
secara efektif dan efisien dengan pelayanan/ Asuhan
keperawatan yang
melibatkan seluruh komponen
berkualitas.
4. Meningkatkan metode kerja Pengembangan staf
keperawatan sehingga staf Budaya Mutu
perawatan bekerja lebih efektif dan Budaya Riset
efisien,
PERAN MANAGER
KEPERAWATAN
INTERPERSONAL ROLES
FIGURHEAD
- Menjadi role model, menjaga sikap dan priIaKu sesuai aturan yang berlaku
- Bersikap tenang dalam menghadapi setiap situasi
- Menjalankan tugas yang di delegasikan

LEADHER
- Mengarahkan, memotivasi dan menciptakan kondisi yang nyaman bagi staf untuk
bekerja
- Membangun kerjasama tim dalam pelayanan dan memberikan asuhan
keperawatan

LIASION
- Melakukan interaksi dengan teman sejawat dn staf
- Menjaga keharmonisan antar staf keperawatan
- Kehadiran dapat menyenngkan staf keperawatan
INFOMATIONAL ROLE
MONITOR
- Mengumpulkan informasi tentang regulasi pelayanan
- Memantau penerapan standar mutu dan asuhan keperawatan
- Melakukan evaluasi setiap kegiatan

DISSEMIINATOR
- Membagi informasi terkait asuhan dan pelayanan keperawatan
- Memberikan informasi terkait ilmu keperawatan terkini

SPOKE PERSON
- Menyampaikan kebutuhan SDM
- Menyampaikan kebutuhan sarana dan peralatan
- Menjadi advokat perawat
DECISIONAL ROLES
ENTERPREUNER
- Mengumpulkan informasi tentang regulasi pelayanan
- Memantau penerapan standar mutu dan asuhan keperawatan
- Melakukan evaluasi setiap kegiatan
DISTURBANCE HANDLER (Penangananan Masalah)
- Melakukan tindakan korektif dalam suatu masalah
- Menunjukan sikap terbuka dan jujur
- Mencari dan memberikan solusi

RESOURCE ALLOCATOR/Pengalokasian sumber Daya


- Mengalokasikan SDM
- Menempatkan perawat sesuai dengan kualifikasi dan kompetensi
- Modifikasi SDM sesuai kondisi dan kebutuhan

NEGOSIATOR
- Negosiator yang baik secara internal dan eksternal
PENGELOLAAN
MANAGEMAN
PELAYANAN
KEPERAWATAN
PROSES MANAJEMEN KEPERAWATAN
APA SAJA YANG HARUS DI KELOLA
SEORANG MANAGER KEPERAWATAN

P SESUAI DENGAN VISI MISI ORGANISASI


L 1. REGULASI  UU, PMK, SNARS, STANDAR
PORFESI PEDOMAN PENGORGANISAASIAN,
A PEDOMAN PELAYANAN UNIT, PANDUAN, SPO,
N DAN PROGRAM KERJA
2. PERENCANAAN SDM  POLA KETENAGAAN
I 3. FASILITAS
N 4. BUDGET/RKA
5. MUTU
G
ORGANIZING

- METODE DELIVERY CARE DI RS


- RENTANG KENDALI SISTEM KOORDINASI DAN INTERKOLABORASI
- CONTUNUITY OF CARE
- PENUGASAN

STAFFING
- SDM  Proporsi, Recruitmen, Seleksi, orientasi, preseptorship,
penempatan, penilaian,
- Pengaturan SDM : Proporsi, kualifikasi, kompetensi, penjadwalan,
alokasi penugasan, rotasi, promosi, demosi, sistem jenjang karir dan
sistem reward
ACTUATING
- Pengarahan,
- Motivasi, mengatasi konflik
- Pengembangan
- Supervisi
- Komunikasi

CONTROLING
- Pengendalian
- Mutu dan Keselamatan
- Kepuasan secara internal dan eksternal
PENGELOLAAN
MANAGEMAN
ASUHAN
KEPERAWATAN
SDKI
Standar Asuhan SIKI
Keperawatan SLKI

Panduan Asuhan
Keperawatan

Integrasi Clinical
Pathway
Nico, Lumenta, 2019
Perencanaan
dalam Pengelolaan asuhan pasien
1. Perencanaan sesuai SAK dan PAK
2. Kompetensi Perawat dalam melakukan Asuhan
3. Kesiapan alat-alat
4. Menetapkan metode asuhan
5. Managemen komunikasi : handover, preconference,,pembuatan
Renpra,Pembuatan CPPT
6. Melakukan asesmen bio-psiko-sosio-kultural-spirtual,
7. Menetapkan diagnosa keperawatan
8. Menetaapkan target dan rencana keperawatan
9. Mendokumentasikan semua hasil pengkajian keperawatan
- Asesmen harus memperhatikan : Kondisi pasien, Umur,
kebutuhan kesehatan dan permintaan atau preferensinya.

- Asesmen Awal pada kasus tertentu dapat dimulai dengan


Asesmen Cepat, lalu Asesmen Awal diselesaikan dengan
asesmen lanjutan.  Asesmen Awal dilakukan oleh
Perawat dan Dokter

- Asesmen Ulang harus dilakukan selama asuhan dan


pelayanan, untuk memahami respon pasien terhadap
asuhan, pengobatan dan pelayanan dan menetapkan
apakah keputusan asuhan memadai dan efektif
PROSES ASEMEN

- Dasar  Pelayanan Berfokus pada pasien/PCC, Asuhan


Pasien terintegrasi, IAR
- Asesmen Cepat  skrining terhadap nyeri, skrining risiko
jatuh
- Asesmen Awal  isi minimal asesmen : status fisik,
psiko-sosio-spiritual, ekonomi, , riwayat kesehatan
pasien, riwayat alergi, asesmen nyeri, risiko jatuh,
asesmen fungsional, risiko nutrisional, kebutuhan
edukasi,perencanaan pemulangan pasien (discharge
planning), Riwayat penggunaan obat.
PROSES ASESMEN AWAL MEMBERIKAN
INFORMASI TENTANG :

- Pemahaman asuhan yang diinginkan oleh pasien


- Pemilihan asuhan sesuai kebutuhan pasien
- Mendapatkan diagnosa awal
- Pemahaman respon pasien terhadap asuhan
selanjutnya :
PROSES ASEMEN  lanjutan
- Asesmen Lanjut  Risiko Jatuh
- Asesmen Tambahan sesuai populasi pasien 
Neonatus, Anak, Remaja, Obstetri/Maternitas, Geriatri,
Perencanaan Pemulangan pasien, Pasien
Terminal/menghadapi kematian, pasien psikiatri, pasien
kecanduan obat, korban kekerasan , Pasien dengan
penyakit menular atau infekisus, Pasien kemoterapi atau
terapi radiasi, Pasien dengan gangguan imunologi
SNARS 1.1
SNARS 1.1
Penggorganisasian dan Staffing
dalam Pengelolaan asuhan pasien

1. Menerapkan metode penugasan


2. Rentang kendali
3. Mengatur staf setiap shift
4. Mengorganisasikan asuhan keperawatan secara
inter-intradisipiner
5. Membuat jadwal dari asuhan pasien, prioritas asuhan
pasien dengan memperhatikan klasifikasi pasien,
organisasi agar efektif dan efisien
Actuating dalam Pengelolaan
asuhan pasien
1. Pelaksanaan dan Pengarahan, Supervisi dari staf
Penanggung Jawab
2. Delegasi Asuhan, motivasi
3. Kegiatan magemen visiting bersama, komunikasi
pertelepon, transfer pasien, merujuk, discharge
planing
4. Mengarahkan staf perawat di bawah Penanggung
Jawab
5. Monitoring pasien, intervensi mandiri dan kolaborasi
dan edukasi,
6. Mendokumentasikan semua prosesn implementasi
Controling dalam Pengelolaan
asuhan pasien
1. Indikator mutu asuhan pasien : Keselamatan
Pasien, terpenuhinya kebutuhan dasar pasien,
terpenuhinya rasa nyaman/tidak nyeri,pemenuhan
edukasi pasien dan keluarga, kepuasan pasien
2. Pengontrolan kegiatan staf dan evaluasi kinerja
3. Evaluasi asuhan dengan membandingkan target
asuhan dengan perkembangan pasien
4. Mendokumentasikan dalam Catatan
Perkembangan Pasien
5. Melakukan re-asesmen dan modifikasi tindakan
sesuai kebutuhan pasien
Volatility. Dunia berubah cepat, bergejolak, tidak stabil, dan tak terduga.
Tidak ada yang dapat memprediksi bahwa 2020 akan menjadi tahun
paling buruk bagi hampir semua sektor usaha di dunia termasuk RS.

Uncertainty. Masa depan penuh dengan ketidakpastian. Sejarah dan


pengalaman masa lalu tidak lagi relevan memprediksi probabilitas dan
sesuatu yang akan terjadi.

Complexity. Dunia modern lebih kompleks dari sebelumnya. Masalah


dan akibat lebih berlapis, berjalin berkelin dan, dan saling memengaruhi.
Situasi eksternal yang dihadapi para pemimpin semakin besar

Ambiguity. Lingkungan bisnis semakin membingungkan, tidak jelas, dan


sulit dipahami. Setiap situasi dapat menimbulkan banyak penafsiran dan
persepsi.
Hadapi Volatility dengan Vision

Terima perubahan sebagai bagian dari lingkungan kerja Anda yang


konstan dan tidak dapat diprediksi.

Buat pernyataan yang kuat dan menarik tentang tujuan dan nilai tim, dan
kembangkan visi bersama yang jelas tentang masa depan.

Pastikan Anda menetapkan tujuan fleksibel yang dapat Anda ubah bila
perlu.
Atasi Uncertainty dengan Understanding

Berhenti sejenak untuk mendengarkan dan melihat sekeliling. Ini membantu


memahami dan mengembangkan cara berpikir dan bertindak baru sebagai
respons terhadap ancaman ketidakpastian.

Competitive intelligence (CI) sebagai prioritas, sehingga tidak ketinggalan.


Tetap up to date dengan berita terkait ilmu terutama tentang kesehatan ,
keperawatan dan dengarkan tim untuk mencari tahu apa yang mereka
inginkan.

Lakukan simulasi dan eksperimen dengan situasi, sehingga melatih untuk


bereaksi terhadap ancaman serupa di masa depan.
Pecahkan Complexity dengan Clarity

Berkomunikasi secara jelas dengan tim . Dalam situasi yang


kompleks, komunikasi yang jelas membantu mereka memahami
arah tim dan organisasi.

Kembangkan tim dan dorong kolaborasi. Situasi VUCA seringkali


terlalu rumit untuk ditangani oleh satu orang. Jadi, bangun tim yang
dapat bekerja secara efektif dalam lingkungan yang bergerak
cepat.
Lawan Ambiguity dengan Agility

Fleksibilitas, kemampuan beradaptasi, dan ketangkasan. Buat rencana ke depan, tetapi bersiaplah
untuk mengubahnya.

Pekerjakan dan promosikan orang-orang yang berhasil di lingkungan VUCA. Mereka umumnya
berkolaboratif dan memiliki keterampilan berpikir kompleks.

Dorong tim untuk berpikir kritis dan out of the box

Rotasi pekerjaan dan pelatihan bisa menjadi cara terbaik untuk meningkatkan ketangkasan tim.

Kembangkan lingkungan kondusif dan partisipasi dari semua tim

Kembangkan ide kreatif dari semua tim dan organisasi menjadi lebih kreatif

Apresiasi anggota tim yang menunjukkan Vision, Understanding, Clarity, Agility.


PENUTUP
PARADIGAMA BARU  TANTANGAN

PANDEMIC COVID-19 
PENGARUH DALAM PELAYANAN
DAN ASUHAN KEPERAWATAN

KESIAPAN PASKA PANDEMI


(PEMIMPIN DAN STAF)

MARI BERBUAT DAN BUKTIKANLAH


Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai