Anda di halaman 1dari 21

1

PANDUAN PENGUKURAN DAN


PERHITUNGAN ARUS MINYAK
KORPORAT PERTAMINA

Disusun oleh :
Drs. H. Achmad Putro, M.Si

1
2

PENDAHULUAN
- Atas dasar kerja sama The American Society for testing Material ( ASTM) dari
Amerika dan The Institute of Petroleum ( IP) dari Ingris , diterbitkan buku standard
ASTM –IP Petroleum Measurement Tables, yang digunakan sebagai standard untuk
perhitungan kuantitas minyak yang berlaku diseluruh dunia.
- Tabel ini memuat tiga sistem perhitungan kuantitas minyak yaitu :
1. Sistem Metrik.
2. Sistem British
3. Sistem Amerika
- Oleh karena minyak adalah benda cair yang volumenya akan berubah jika
temperaturnya berubah, maka ditetapkanlah standard temperatur . Standard
temperatur sistim amerika dan british adalah 60 F , sedangkan untuk sistem metrik
adalah pada 15 C . Besarnya faktor koreksi volume ke temperatur standard dapat
dicari menggunakan stadard ASTM –IP Petreleum Measurement Tables.
- Bersadarkan perasturan yang berlaku di Indonesia : OrdenansiTera 1949 ( Lembaran
Negara RI No 175 1949 ) dan Undang-undang Rep Indonesia No.2 Thn 1981 tentang
Meterologi legal ( Lembaran Negara No.2 Thn 1981 No 11 ) telah ditetapkan bahwa
Indonesia mengggunakan unit ukuran Metrik .
- Berdasarkan peraturan tersebut maka perhitungan kuantitas minyak di
PT.Pertamina menggunakan sistem Metrik

TERMINOLOGI
1. Kuantitas terukur (Measured quantity) adalah total volume cairan di tangki pada saat
proses pengukuran minyak (tank gauging).
2. Kuantitas pengukuran kotor (gross observed quantity) adalah measured quantity yang
telah dikurangi dengan air bebas dan endapan (free water and sediment/FW&S).
3. Kuantitas kotor pada 150C (gross quantity at 150C) adalah gross observed quantity
yang telah dikonversi ke equivalent volume pada suhu 150C.
4. Kuantitas bersih pada 150C (nett quantity at 150C) adalah gross quantity at 150C yang
telah dikoreksi dengan melakukan pengurangan volume suspended water and
sediment (SW&S).

2
3

5. Air bebas dan endapan (free water and sediment /FW&S) adalah air bebas dan
endapan yang telah terpisah/dipisahkan dari minyak kotor.
6. Air suspensi dan endapan (suspended water and sediment /SW&S) adalah butir-butir
air dan partikel padat yang tedapat di dalam minyak kotor (gross oil). Dalam
perhitungan arus minyak korporat SW&S ditulis dengan kode S&W (sediment and
water).
7. Bottom and basic sediment & water (BS&W) adalah FW&S ditambah dengan
SW&S.

TATA CARA PERHITUNGAN KUANTITAS MINYAK TANGKI


DARAT “FIXED ROOF TANK”

A. DIMULAI DENGAN OBSERVED DENSITY


Langkah 1 (persiapan).
1.1 Siapkan :
- Data pengukuran (Tank Ticket – Lab. Report).
- Tabel Kalibrasi tangki yang masih berlaku.
- Tabel ASTM D. 1250 – IP.200 (Tabel lama).
1.2 Periksa:
- Kebenaran dan kelengkapan data pengukuran.
1.3 Sesuaikan unit satuan pengukuran dengan unit satuan yang diperlukan (mm, 0 0C,
liter, density).

Langkah 2 (hitung gross obs’d volume minyak).


2.1 Dari data :
Tinggi minyak ditangki dan tabel kalibrasi tangki,
Hitung : Liquid Observed volume dalam liter.
2.2 Dari data:
Tinggi air bebas ditangki dan tabel kalibrasi tangki,
Hitung : Free water observed volume dalam liter.
2.3 Hitung :
Gross obs’d volume minyak dalam (butir 2.1 – butir 2.2).
Untuk suhu minyak ditangki tidak sama dengan suhu kalibrasi tangki, lakukan:
Koreksi mulai kubik dinding tangki (KMT), (Gross obs’d volume minyak  KMT).

Langkah 3 (hitung Gross std volume minyak).


3.1 Dari data :
Obs’d density dan suhu sample hitung density 150C. (pergunakan tabel ASTM – 53).

3
4

3.2 Dari data :


Density 150C dan suhu tangki, hitung volume correction factor (VCF) ke 15 0C
(pergunakan tabel ASTM – 54).
3.3 Hitung gross standard volume minyak dalam liter 150C (butir 2.3  butir 3.2).

Langkah 4 (hitung Net std volume minyak).


4.1 Dari data :
% S & W dan gross std volume minyak hitung volume S & W (butir 3,3  %S&
W).
4.2 Hitung net std volume minyak (butir 3.3 – butir 4.1).

Langkah 5 (hitung Net std volume minyak dalam Bls 600F).


5.1 Dari data :
Density 150 dan tabel ASTM – 52 hitung faktor konversi volume dari liter 15 0C ke
barrel 600F.
5.2 Hitung net std volume minyak dalam bls 600F (butir 4.2  butir 5.1)

Langkah 6 (hitung berat minyak).


6.1 Dari data :
Density 150C dan tabel ASTM – 56 hitung faktor konversi dari liter 15)C metric ton.
6.2 Hitung berat minyak dalam M/T (butir 4.2 : butir 6,1).
6.3 Dari data :
Density 150C dan tabel ASTM – 57 hitung faktor konversi dari liter 150C ke long ton.
6.4 Hitung berat minyak dalam L/T (butir 4.2  butir 6.3).

Tahap Perhitungan Kuantitas Minyak di Tangki Darat


I. Mencari Gross Obs’d Volume.
1. Ketinggian Cairan = ………………………………….. mm
Bila data dari Tank-Ticket hasil pengukuran secara innage dan tangki
mempunyai meja ukur, lakukan koreksi meja ukur :
Tinggi cairan setelah dikoreksi :
1.1 Bila tinggi cairan > tinggi isi rawa, mencari volumenya, pergunakan
lampiran daftar isi tangki.
1.2 Bila tinggi cairan < tinggi isi rawa, mencari volumenya, pergunakan
volume isi rawa.
Volume cairan (Tabel tangki) = …………………………. Liter.
2. Ketinggian air bebas = …………………………………. Mm
Bila data dari tank ticket hasil pengukuran secara innage dan tangki
mempunyai meja ukur, lakukan koreksi meja ukur :
Tinggi air bebas (setelah dikoreksi) :
2.1 Bila tinggi air bebas > tinggi isi rawa, mencari volumenya, pergunakan
lampiran daftar isi tangki.
2.2 Bila tinggi air bebas < tinggi isi rawa, volumenya, pergunakan volume isi
rawa.
Volume air bebas = ………………………………… Liter.
3. Volume Gross Minyak (tabel tangki) = (I.1 – I.2) Liter.

4
5

4. Faktor koreksi muai kubik dinding tangki (KMT)


= 1 +  (T.Tangki – T.Kalibrasi) = …………………… (7 digit).
5. Volume Gross Minyak setelah KMT = (I.3  I.4) Liter obs’d.
II. 1. Density obs’d = ……………………………………
Temp. Obs’d = ………………………………… tabel 53
Density 150C = …………….. (4 digit)
2. Hitung Volume Correction Factor
Temp. Minyak Obs’d 0C = ……………………. tabel 54
VCF = ……………………… (6 digit)
3. Volume Gross ditangki pada 150C = ……………………… Liter 150C
III. 1. Hitung volume S & W (Liter)
= % S & W  Volume Gross tangki di Tangki pada 150C
= % S & W  II.3 = ……………………….. Liter 150C
2. Hitung volume bersih minyak pada 150C
= Volume Gross di Tangki – Volume S & W
= (II.3 – III.1) = ………………………….. Liter 150C
IV. Hitung Volume dalam Barrel 600F
1. Tabel 52
Faktor T.52 = (3 digit) Barrel 600F/1000 Liter 150C
Density 150C
2. Volume dalam Barrel 600F
= Faktor  Volume Bersih Minyak
(IV.1  III.2) = (3 digit) Barrel 600F
V. Hitungan Berat dalam Metrik Ton
1. Tabel 56
Faktor T.56 = (4 digit) Liter/M.Ton
Density 150C
2. Berat dalam M/Ton =
Volume Bersih Minyak 150C : Faktor T.56
= (III.2 : V.1) = (3 digit) M.Ton
VI. Hitung Berat dalam Long Ton =
1. Tabel 57
Faktor T.57 = (4 digit) Long Ton/1000 Liter
Density 150C
2. Berat dalam Long Ton =
Volume Bersih Minyak 150C  Faktor T.57 = (3 digit) Long Ton.

Contoh Perhitungan :
a. Dimulai dengan “Density”.
Berapa barrel 600F minyak yang terdapat ditangki No.33 – T6, bila data
pengukuran sebagai berikut :
Data tank-ticket
Tinggi minyak & air = 19.598 mm
Tinggi air bebas = 400 mm
Suhu minyak di tangki = 360C

5
6

Data Laporan Hasil Analisa Minyak


Obs’d density = 0.8489 kg/lt
Suhu sample = 340C
% Volume S & W = 0,5

Perhitungan
Tahap I
1. Tinggi minyak + air = 19.598 mm
Dari tabel didapat
Ketinggian 19.590 mm = 13.150.856.00 lt
Fraksi 8 mm = 5.384.80 lt
----------------------- +
Jumlah = 13.156.240.80 lt
2. Tinggi air bebas dan sedimen = 400 mm
Dari tabel didapat

Ketinggian 350 mm = 270.800 lt


Fraksi 50 mm = 33.599.685 lt
----------------------- +
Jumlah = 241.399.685 lt
3. Gross Obs’d Volume = 13.156.240.800 lt
= 241.399.685 lt
----------------------- -
= 12.914.841.115 lt
Koreksi muai tanki
1 + 0,00000348 ( 36-35) = 1.0000348
Gross Obs’d volume corr’d = 12.915.290.551 lt

Tahap II
4. Obs’d Density = 0,8489
Suhu sample = 34 C
Berhubung harga obs’d density tidak terdapat pada table 53 maka perlu
Dilakukan interpolasi dari dua harga obs’s density yang terdekat.

 0.8489 - 0,8480 
Density 15 C = 0,8604 +   (0,8614 0,8604)
 0,8490 - 0.8480 

 0,0009 
= 0,8604 +   0,0010
 0,0010 

= 0,8613

6
7

5. Density 15 C = 0,8613
Suhu minyak di tangki = 36 C
Berhubung harga density 15 C tidak terdapat pada tabel 54, maka dilakukakan
interpolasi dari dua harga density 15 C yang terdekat
Dengan rumus interpolasi didapat :

 0,8613  0,8600 
VCF ke 150 C = 0,9835 +   (0,9837  0,9835) 
 0,8650  0,8600 
 0,0013 
= 0,9835 +   0,0002
 0,0050 
= 0,983552.
Gross std volume = 12.915.290.551 lt  0,983552
= 12.702.859,852  150 C.

Tahap III
6.Volume S&W = 0,5%  12.702.859.852 lt 150 C
= 63.514,299 lt 150 C.
7. Net volume minyak = 12.702.859.852 lt 150 C
= 63.514.299 lt 150 C
-------------------------------- -
= 12.639.345.553 lt 150 C.

Tahap IV
Net volume minyak dalam barrel 600 F dari tabel ASTM-52 dengan density 150 C minyak
yang bersangkutan didapat faktor konversi ke Bls 600 F.
6,293
=
1000 lt 150 C
Volume dalam barrel 600 F.
6,293
= 12.639.345.553  Bls 600 F
1000
= 79.539.401.565 Bls 600 F
= 79.539.402 Bls 600 F

Tahap V
8. Untuk mendapatkan berat dalam Metric Ton, dari tabel ASTM-56 dengan density
150 C = 0,8613 didapat :
- Faktor konversi ke M/T = 1162,9 -
 0,8613  0,8610 
  (1162,9  1161,6) 
 0,8620  0,8610 
 0,0003 
= 1162,9 -   1,3
 0, 0010 
= 1162,9 – 0,39
= 1162,51.
- Berat dalam M/T

7
8

12.639.345.553
M/T = 1162,51
= 10.872.462

9. Untuk mendapatkan berat dalam long Ton, dari tabel ASTM-57 dengan Density
150 C = 0,8613 didapat.
- Faktor konversi ke L/T = 0,8463 +
 0,8613  0,8610 
  (0,8473  0,8463) 
 0,8620  0,8610 
 0,0003 
= 0,8463 +   0,0010
 0,0010 
= 0,8466
- Berat dalam long Ton
12.639.345.553
L/T =  0,8466
1000
= 10.700.470

H. Dimulai dengan Observed Api Gravity.


Langkah 1 (persiapan).
1.1 Siapkan :
- Data pengukuran (Tank Ticket & lab report).
- Tabel kalibrasi tangki.
- Tabel ASTM D.1250 – IP 200 (tabel lama)
1.2 Periksa :
Kebenaran dan kelengkapan data pengukuran.
1.3 Sesuaikan unit satuan data pengukuran dengan unit satuan yang akan
dipergunakan (suhu sample dalam 0F , suhu minyak dalam 0C).
Langkah 2 (hitung Gross Obs’d volume minyak).
2.1 Dari data :
Tinggi minyak di tangki dan tabel kalibrasi tangki.
Hitung : Liquid Observed volume dalam liter.
2.2 Dari data :
Tinggi air bebas di tangki dan tabel kalibrasi tangki.
Hitung : Free Water observed volume dalam liter.
2.3 Hitung :
Gross obs’d volume minyak dalam liter (butir 2.1 – butir 2.2).
Untuk suhu minyak di tangki tidak sama dengan suhu kalibrasi tangki, lakukan:
- Koreksi muai kubik dinding tangki (KMT).
(Gross obs’d volume minyak  KMT).

Langkah 3 (hitung Gross sttd volume minyak).


3.1 Dari data :
Obs’d API Gravity dan suhu sample, hitung API Gravity 600 F.
(Pergunakan tabel ASTM-5)
3.2 Dari data :

8
9

API Gravity 600 F hitung density 150 C, (pergunakan tabel ASTM-3).


3.3 Dari data :
Density 150 C dan suhu minyak, hitung volume correction factor (VCF) ke 15 0
C (pergunakan tabel ASTM-54).
3.4 Hitung Gross Standard volume minyak dalam liter 150 C, (butir 2.3  butir 3.3)

Langkah 4.
Dan seterusnya sama dengan langkah perhitungan yang dimulai dengan data obs’d
density.

C. Dimulai dengan Observed SP. Gravity.


Langkah 1 (persiapan).
1.1 Siapkan :
- data pengukuran (Tank Ticket & Lab. Report).
- Tabel kalibrasi tangki.
- Tabel ASTM D.1250 – IP 200 (tabel lama).
1.2 Periksa :
Kebenaran dan kelengkapan data pengukuran.
1.3 Sesuaikan unit satuan data pengukuran dengan unit satuan yang akan
dipergunakan (suhu sample dalam 0F, suhu minyak dalam 0C).

Langkah 2 (hitung Gross Obs’d volume minyak).


2.1 Dari data :
Tinggi minyak di tangki dan tabel kalibrasi tangki.
Hitung : Liquid observed volume dalam liter.
2.2 Dari data :
Tinggi air bebas di tangki dan tabel kalibrasi tangki
Hitung : Free water observed volume dalam liter.
2.3 Hitung :
Gross obs’d volume minyak dalam liter obs’d (butir 2.1 – butir 2.2).
Untuk suhu minyak di tangki tidak sama dengan suhu kalibrasi tangki, lakukan
koreksi muai kubik dinding tangki (KMT), (Gross obs’d volume minyak 
KMT)

Langkah 3 (hitung Gross std volume minyak)


3.1 Dari data :
Obs’d API Gravity dan suhu sample, hitung SP Gravity 60 0F (pergunakan tabel
ASTM-5).
3.2 Dari data :
SP Gravity 600F, hitung Density 150C (pergunakan tabel ASTM-3).
3.3 Dari data :
Density 150C dan suhu minyak, hitung volume correction factor (VCF) ke 150C
(pergunakan tabel ASTM-54).
3.4 Hitung Gross standard volume minyak dalam liter 150C (butir 2.3  butir 3.3)

Langkah 4

9
10

Dan seterusnya sama dengan langkah perhitungan yang dimulai dengan data obs’d
density.

IV. Tata Cara Perhitungan Kuantitas Minyak Tangki Darat ”Floating Roof Tank”.

A. Dimulai dengan Observed Density.


Langkah 1 (persiapan)
1.1 Siapkan :
- Data pengukuran (tank ticket – Lab. Report)
- Tabel kalibrasi tangki.
- Tabel ASTM D.1250 – IP 200 (tabel lama).
1.2 Periksa :
- kebenaran dan kelengkapan data pengukuran.
1.3 Sesuaikan unit satuan pengukuran dengan unit satuan yang diperlukan (mm, 0C,
liter, density).

Langkah 2 (hitung Gross Obs’d volume minyak).


2.1 Dari data :
Tinggi minyak di tangki dan tabel kalibrasi tangki, dihitung : Liquid Observed
volume dalam liter obs’d.
2.2 Dari data :
Tinggi air bebas di tangki dan tabel kalibrasi tangki, dihitung : Free water
Observed volume dalam liter obs’d.
2.3 Hitung :
Gross obs’d volume minyak dalam liter obs’d (butir 2.1 – butir 2.2)
2.4 Bila :
- Gravity minyak (density 150C, API Gravity 600F, SP. Grav. 600F/600F) tidak
sama dengan gravity cairan pada saat kalibrasi tangki dan tinggi cairan di
tangki pada atau di atas ketinggian yang ditetapkan untuk dikoreksi
volumenya terhadap koreksi floating roof displacement, dilakukan koreksi
floating roof displacement sesuai dengan ketentuan yang tercantum dalam
tabel kalibrasi tangki yang bersangkutan.
2.5 Untuk suhu minyak ditangki tidak sama dengan suhu kalibrasi tangki, lakukan :
- koreksi muai kubik dinding tangki (KMT). (Gross obs’d volume minyak 
KMT).

Langkah 3 (Hitung Gross Standard Volume Minyak).


3.1 Dari data :
Obs’d density dan suhu sample hitung density 15 0C. (Pergunakan tabel ASTM-
53).
3.2 Dari data :
Density 150C suhu minyak, hitung faktor koreksi volume ke 15 0C. (Pergunakan
tabel ASTM-54).
3.3 Hitung Gross standar volume minyak dalam liter 150C. (butir 2.3  butir 3.2).

10
11

Langkah 4 (hitung Net Standard volume minyak).


4.1 Dari data :
% S&W dan Gross std Volume minyak, hitung std volume S&W. (butir 3.3 
% S&W).
4.2 Hitung net std volume minyak. (butir 3.3 – butir 4.1)

Langkah 5 (Hitung Net Standard volume minyak dalam bls 600F).


5.1 Dari data :
Density 150C dan tabel ASTM-52, hitung faktor konversi volume dari liter
150C ke barrel 600F.
5.2 Hitung Net Standard Volume minyak dalam Bls 600F. (butir 4.2  butir 5.1).

Langkah 6 (hitung berat minyak).


6.1 Dari data :
Density 150C dan tabel ASTM-56, hitung faktor konversi dari liter 150C metric
ton.
6.2 Hitung berat minyak dalam M/T. (butir 4.2 : butir 6.1).
6.3 Dari data :
Density 150C dan tabel ASTM-57, hitung faktor konversi dari liter 150C ke
long ton.
6.4 Hitung berat minyak dalam L/T. (butir 4.2  butir 6.3)

Contoh Perhitungan
a. Dimulai dengan Density.
Berapa barrel 600F minyak yang terdapat di tangki No.36-T101 (Floating Roof
Tank), bila data pengukuran sebagai berikut :
- Data Tank – Ticket
Tinggi minyak & air = 14.552 mm.
Tinggi air bebas = 400 mm.
Suhu minyak di tangki = 360 C.
- Data Laporan Hasil Analisa Minyak.
Obs’d Density = 0,8489.
Suhu sample = 340C
% volume S&W = 0,5

Perhitungan
Tahap I
1. Tinggi minyak + air = 14.552 mm
Dari Tabel Kalibrasi Tangki didapat,
- Ketinggian : 14.550 mm = 30.372.064 lt
Fraksi 2 mm = 0,2  21.105 lt = 4.221 lt
------------------- +
Jumlah = 30.376.285 lt.
2. Tinggi air bebas & sedimen = 400 mm.
Dari tabel kalibrasi tangki didapat :

11
12

400
- ketinggian 400 mm =  901.291.304 lt
500
= 721.033.043 lt.

3. Gross Obs’d volume = 30.376.285 lt


721.033.043 lt
------------------------ -
= 29.655.251.957 lt

Tahap II
4. Obs’d Density = 0,8489.
Suhu Sample = 340C.
Berhubung harga obs’d density tidak terdapat pada tabel ASTM-53, maka perlu
dicari secara interpolasi dari dua harga obs’d density yang terdekat.
Dari rumus didapat :
 0,8489  0,8480 
Density @ 150C = 0,8604 +   (0,8414  0,8404)
 0,8490  0,8480 
 0,0009 
= 0,8604 +   0,0010
 0, 0010 
= 0,8613.
Density @ 15 C perlu dirubah ke API Gravity 600F untuk dipergunakan
0

mencari Floating Roof Displacement Correction (FRD). Berhubung harga


Density @ 150C = 0,8613 tidak terdapat pada harga ASTM-554, maka perlu
dicari dengan menginterpolasi di dua harga Density @ 150C yang terdekat.
Dari rumus didapat :
 0,8613  0,8610 
API Gravity 600F = 32,76 -   (32,76  32,57) 
 0,8620  0,8610 
= 32,76 - (0,3 – 0,19)
= 32,76 - 0,057
= 32,703 atau
= 32,70 (dibulatkan).

5. Volume Floating Roof Displacement


FRD = (57 – 32,70)  1,036 lt = 25.174,80 lt.
Koreksi volume (Floating Roof Displacement)
= 29.655.251.957 lt + 25.174,80 lt
= 29.680.426.757 lt.
Koreksi muai tangki = 1 + 0,0000348  (36-38)
= 0,9999304.

6. Gross obs’d volume corrected.


= (29.680.426.757  0,9999304) lt
= 29.678.360,9992 lt

12
13

7. Density @ 150C = 0,8613.


Suhu minyak di tangki = 360C.
0
Berhubung harga Density @ 15 C tidak terdapat pada tabel ASTM-54, maka
perlu dicari dengan interpolasi dari dua harga Density @ 150C yang terdekat.

Dari rumus didapat :


 0,8613  0,8600 
VCF ke 150C = 0,9835 +   (0,9837  0,9835) 
 0,8650  0,8600 
 0,0013 
= 0,9835 +   0,0002
 0,0050 
= 0,983552.

8. Gross std volume = (29.678.360.99992  0,983552) lt 150C.


= 29.190.211.3176 lt 150C.

9. Volume S&W = 0,5%  29.190.211,3176 lt 150C


= 145.951,05659 lt 150C.

10. Net volume minyak = 29.044.260.2610 lt 150C

11. Untuk mendapatkan volume dalam barrel 600F, dari tabel 52 didapat :
6,293
- Faktor konversi ke Bls 600F =
1000 lt 15 0 C
Maka Net actual volume minyak
6.293
= 29.044.260.2610 lt  Bls 60 0 F
1000
= 182.775,530 Bls 600F.

12. Untuk mendapatkan berat dalam Metric Ton, dari tabel ASTM-56 dengan
Density 150C = 0,8613 didapat :
- Faktor konversi ke M/T = 1162,9 -
 0,8613  0,8610 
  (1162,9  1161,6) 
 0,8620  0,8610 
 0,0003 
= 1162,9 -   0,0010
 0,0010 
= 1162,9 - 0,39
= 1162,51.
29.044.260.261
- Berat dalam M/T, M/T = 1162,51
= 24.984.095
13. Untuk mendapatkan berat dalam long ton, dari Tabel ASTM-57 dengan Density
150C = 0,8613 didapat :
- Faktor konversi ke L/T = 0,8463 +
 0,8613  0,8610 
  (0,8473  0,8463) 
 0,8620  0,8610 

13
14

 0,0003 
= 0,8463 +   0,0010
 0,0010 
= 0,8466.
29.044.260.261
- Berat dalam L/T, L/T =  0,8466
1000
= 24.588.871 L/T.

B. Dimulai dengan ”Specific Gravity”


Bila data laporan hasil analisa minyak sbb :
- Obs’d Specific Gravity = 0,852
- Suhu sample = 870 F
- % Vol. S&W = 0,5

Tahap III
- Obs’d Specific Gravity = 0,852.
- Suhu sample = 870 F.
Dengan tabel ASTM-23, didapat harga Sp Gravity 60/600F = 0,8618.
Specific Gravity 60/600F perlu dirubah ke :
- Density 150C dengan menggunakan tabel ASTM-21 dengan interpolasi :
 0,8618  0,8610 
Density 150C =   (0,8615  0,8605)  0,8605
 0,8620  0,8610 
 0,0008 
=   0,0010  0,8605
 0, 0010 
= 0,8613.
API Gravity 600F, dengan menggunakan tabel ASTM-21, dengan interpolasi :
 0,8618  0,8610 
API Grav. 600F = 32,84 -   32,82  32,56
 0,8620  0,8610 
 0,0008 
= 32,84 -   0,19
 0,0010 
= 32,84 - 0,152
= 32,69.
= 32,70 ( dibulatkan ).

Tahap IV dan seterusnya sama dengan butir a.

C. Dimulai dengan Api Gravity


Bila data laporan hasil Analisa minyak sebagai berikut :
- Obs’d API Gravity = 35.
- Suhu sample = 930 F
- % Vol. Sample = 0,5
Maka pengerjaan tahap III :
- Obs’d API Gravity = 35
- dan suhu sample = 930 F
Dengan menggunakan tabel ASTM-5, didapat API Gravity 600F = 32,7.
Kemudian tabel ASTM-3, didapat harga Density 150C = 0,8613.

14
15

Tahap IV dan seterusnya sama dengan “a”.

V. Tata Cara Perhitungan Kuantitas Minyak Tangki Kapal.


Perhitungan kuantitas minyak di tangki kapal pada dasarnya sama dengan cara
perhitungan kuantitas di tangki darat (sistem Metrik). Umumnya tabel tangki di kapal
dikalibrasi dengan cara pengukuran ullage (kosongan) pada keadaan kapal rata (Even
Keel) dimana sarat kapal (draft) dihaluan sama dengan sarat kapal di butiran dan
dalam keadaan tegak/tidak miring (No Heel).
Oleh karena itu pada setiap pengukuran dan perhitungan kuantitas minyak di kapal,
selalu diperhatikan keadaan kapal pada saat itu, apakah dalam keadaan rata dan tegak
atau tidak.
Jika kapal rata dan tegak, maka tidak ada koreksi terhadap ullage dan volume,
sebaliknya jika kapal tidak dalam keadaan rata dan tegak akan dikenakan koreksi
TRIM (Trim correction) dan koreksi kemiringan (Heel correction). Perlu dijelaskan
bahwa TRIM dari suatu kapal adalah selisih antara sarat haluan dengan sarat butiran
kapal. TRIM disebut :
- Bv Stern/positif (+), jika sarat haluan lebih kecil dari sarat pada sarat butiran.
- Bv Head/negatif (-), jika sarat haluan lebih besar daripada sarat butiran.

Sebelum dilakukan pengukuran Ullage di tangki kapal, terlebih dahulu diadakan


pengamatan/pembacaan sarat dihaluan dan butiran untuk menentukan TRIM dan
pembacaan sudut kemiringan pada alat penunjuk ”CLINOMETER” untuk
menentukan derajat kemiringan apakah kemiringannya ke kiri (PORT) ataukah ke
kanan (STARBOARD).
Dari hasil pengamatan TRIM dan kemiringan serta pengukuran Ullage di tangki,
untuk mendapatkan ullage sebenarnya adalah sebagai berikut :
- Kapal rata dan tegak : Corrected Ullage = Measured Ullage.
- Kapal dengan TRIM & MIRING : Corrected Ullage = Measured Ullage  TRIM
& Hotel Correction.
Khusus untuk air bebas (Free water), pengukuran dengan dipping untuk kemudian
dirubah menjadi ullage. Dalam keadaan tidak rata maupun tegak maka ullage dari
air bebas ini seperti juga halnya dengan ullage minyak dikoreksi terhadap Trim
dan kemiringan.

LANGKAH – LANGKAH DALAM PENGUKURAN MINYAK DI KAPAL


A. Dimulai dengan Observed Density.
Langkah 1 (Persiapan).
1.1 Siapkan :
- Data pengukuran (compartment log sheet).
- Tabel kalibrasi tangki.
- Tabel ASTM D.1250 – IP. 200 (Tabel lama).
1.2 Periksa :
Kebenaran dan kelengkapan data pengukuran.

15
16

1.3 Sesuaikan unit satuan data hasil pengukuran dengan unit satuan yang akan
dipergunakan (mm. 0C, liter, density)

Langkah 2 (Hitung Net Obs’d volume minyak)


a.Untuk Kapal posisi Even Keel.
a.1. Dari data :
Ullage Cairan dan tabel kalibrasi tangki, hitung : Liquid Obs’d volume
dalam KL.
a.2. Dari data:
Ketinggian air bebas di tangki, hitung : Ullage air bebas.
a.3. Dari data :
Ullage air bebas dan tabel kalibrasi tangki, hitung : Obs’d volume air bebas
dalam KL.
a.4. Hitung net Obs’d volume minyak. (butir a.1 – butir a.2).

b. Untuk posisi kapal tidak Even Keel.


b.1. Dari data :
Kemiringan kapal dan tabel kalibrasi tangki, hitung : besarnya Liquid Heel
Correction.
b.2. Dari data :
Trim kapal dan tabel Kalibrasi tangki, hitung : besarnya liquid Trim
Correction.
b.3. Dari data :
Liquid Heel dan Trim correction, hitung besarnya liquid Ullage correction,
Liquid Ullage = mm
Liquid Heel Correction = mm
Liquid Trim Correction = mm
--------------------------------------------------------------------- +
Liquid Correction Ullage = mm
b.4. Dari data :
Liquid Correction Ullage dan tabel kalibrasi tangki, hitung : Liquid obs’d
volume dalam KL.
b.5. Dari data :
Kemiringan kapal dan tabel kalibrasi tangki, hitung : besarnya free water
heel correction.

b.6. Dari data :


Trim kapal dan tabel kalibrasi tangki, hitung : besarnya free water Trim
correction.
b.7. Dari data :
Free water & heel correction, hitung besarnya free water ullage correction.
Free water ullage = mm
Free water Heel Correction = mm
Free water Trim Correction = mm
---------------------------------------------------------------------- +
Free water Correction Ullage = mm

16
17

b.8. Dari data :


Free water correction ullage dan tabel kalibrasi tangki, hitung : Free water
Obs’d volume dalam KL.
b.9. Hitung Net obs’d volume minyak (butir b.4 – butir b.8)

Langkah 3 (Hitung Net std volume).


3.1. Dari data :
Obs’d density dan suhu sampel, hitung density 150C. (pergunakan tabel ASTM-
53).
3.2. Dari density 150C dan suhu minyak, hitung faktor koreksi volume (VCF) ke
150C. (pergunakan tabel ASTM-54).
3.3. Hitung Net standard volume minyak dalam KL. 15 0C. Untuk posisi kapal even
keel, (butir a.4  butir 3.2). untuk posisi kapal tidak even keel (butir b.9  butir
3.2).

Langkah 4 (hitung Net std volume minyak dalam Bls 600F).


4.1. Dari :
Density 150C dan tabel ASTM-52, hitung : faktor konversi volume dari KL.
150C ke Bls 600F.
4.2. Hitung net std volume minyak dalam bls 600F (butir 3.3  butir 4.1.)

Langkah 5 (Hitung berat minyak).


V.1. Dari :
Density 150C dan tabel ASTM-56, hitung faktor konversi ke metric ton.
V.2. Hitung berat minyak dalam M/T (butir 3.3  butir 5.1).
V.3. Dari :
Density 150C dan tabel ASTM-57, hitung faktor konversi volume ke long ton.
V.4. Hitung berat minyak dalam L/T (butir 3.3  butir 5.3).

Langkah –langkah Perhitungan Muatan di Kapal


I. 1. Draft F = m
Trim =  m
A = m
2. Hell = Port/Starboard

II. 1. Ullage cairan = mm


Heel Correction = mm
Trim Correction = mm
----------------------------------------------------------- +
Corrected Ull. Cairan = mm
2. Liquid Gross Obs’d Vol = Kl. obs’d (a)

3. Tinggi tangki = mm
Free water Dip = mm

17
18

----------------------------------------------------------- -
Free water ullage = mm
Heel Correction = mm
Trim Correction = mm
----------------------------------------------------------- +
Corr’d FW Ullage = mm

4. Free water obs’d Vol. = Kl. Obs’d (b)


5. Net obs’d volume = (a) – (b) Kl. Obs’d
0
III. 1. Suhu sampel = C
= Density 150C =
Obs’ d Density =
2. Density 150C =
= VCF ke 150C =
0
Suhu minyak = C
3. Density 150C =
= Faktor T. 52 =
Tabel 52 =

IV. 1. Volume dalam KL 150C = Net obs’d vol  VCF ke 150C


= KL 150C
2. Volume dalam Bls 600F = Net Vol 15 C  Faktor T. 52
0

= Bls 600F
3. Berat dalam long ton = Net Vol 150C  Faktor T. 57
= L/T

MT Pertamina
Draft. F = 7.00 M
TRIM = 1.0 M
A = 8.00 M
Heel 10 (P)
No. 3 Center COT.
Ullage = 227,5 cm.
Free water Dip = 15 cm.
Suhu dlm tangki = 86 0F
Sampel – Suhu = 84 0F
Obs API = 59.

Ditanya : 1. KL @ 150C
2. Barrel 600F
3. Longton (57)

Jawab :
1. Heel 10 (F)
H&T Corr. =  10,3 cm.

18
19

Trim1 M (+)

2. Ullage = 227,5 cm.


H&T Corr =  10,3 cm.
-----------------------------------
Corr. Ullage = 237, 8 cm  Gross Obs’d = 3332, 91 KL....................(1)

3. Free water Dip. 15 cm  Ullage 1231-15 = 1216 cm


H&T Corr. = 10,3 cm
-------------------------------------------- -
= 1226,3 cm
Free water Vol. = 15,765 Kl……... (2)
Net Obs Vol = 3317,145 Kl…….. (3)

4. API Obs = 500API


API @ 600F = 56,3  Density 150C = 0,7532
0
Suhu Obs = 84 F

5. Den. 150C = 0,7532


VCF = 0,983992
Suhu tangki = 300C.

6. KL @ 150C = 3317,145  0,983992


= 3264,044 KL 150C. ………………………………………(4)

7. Bls 600F = 3264,044  6,294


= 20.543,893 Bls 600F…………………………………….. (5)

8. Long ton = 3264,044  0,7402


= 2416,045 L/T…………………………………………… (6)

VI. Tata Cara Perhitungan Kuantitas Minya dengan Positive Displacement Meter.
Data : United State Units of Measurement.
Langkah 1 (Persiapan)
1.1 Siapkan :
- Data pengukuran (meter ticket & lab. Report).
- Tabel ASTM D.1250 – IP.200 (tabel lama).
- Tabel I, II API standard 2531.
- Tabel II API standard 1101.
1.2 Periksa :
Kebenaran dan kelengkapan data pengukuran.
1.3 Sesuaikan unit satuan data hasil pengukuran dengan unit satuan yang akan
dipergunakan.

Langkah 2 :
2.1 Dari data meter ticket, hitung selisih pencatatan awal dan pencatatan akhir.

19
20

2.2 Dari data hasil pengujian meter prover, hitung average volume meter prover.
2.3 Dari suhu pengujian meter prover, hitung faktor koreksi suhu besi prover (Cts).
Pergunakan tabel – 1 API STD. 2531.
2.4 Dari suhu minyak (0F) dan API G raf. 600F, hitung faktor koreksi tek. cairan
(Cpt). (Pergunakan tabel II API STD.1101).

Langkah 3 (hitung Net std volume minyak).


3.1 Hitung Meter Faktor, pergunakan rumus sbb :
Net Prover Volume
Meter Faktor = Average Run
Dimana :
Net volume = vol. Dasar  Cts  Ctl  Cps  Cpt.
3.2 Hitung gross std volume minyak (butir 2.1  butir 3.1).
3.3 Dari data % S&W dan gross std volume minyak, hitung volume S&W (%
S&W  butir 3.2)
3.4 Hitung net std volume minyak (butir 3.2 – butir 3.3).

Contoh Perhitungan Muatan dengan P.D Meter :


Pada pertengahan JCO ke 150 dengan M.T. SHINOBU ANANDA tanggal : 8 April
1978 :
HPPO yang dikapalkan mempunyai 0API/600F = 30,30, S&W pengapalan = 0,05%
volume.
Selama pemuatan menggunakan P.D Meter : 1-2 dan 4 volume dasar prover =
125,12694 BBL/0/Psi/600F.

Setelah selesai pengapalan pada delivery ticket didapat angka – angka sebagai
berikut :

Meter Angka Angka Selisih


No. akhir awal
1 17.436.998 17.401.382 35.616
2 16.220.214 16.184.624 35.590
3 16.361.102 16.325.228 35.874

Dari hasil pengujian meter prover didapat angka – angka :

Meteran No. 1 2 3 4
Round Trip – 1 120,518 120,433 - 120,491
Round Trip – 2 120,519 120,440 - 120,495
Round Trip – 3 120,520 120,452 - 120,486
Rata – rata 120,519 120,442 - 120,491

Tekanan pengujian = 75 Psi. Temperatur pengujian = 1400F.


Dari Tabel-I API standard 2531 didapatkan Cts = 1,0015.

20
21

Dari Tabel-6 ASTM-D 1250 didapatkan CTL = 0,9662.


Dari Tabel-II API standard 2531 didapatkan Cps = 1,0002.
Dari Tabel-II API standard 1101 didapatkan :

Cpl = 1+pF
= 1 + 75  0,0000071
= 1,0005325.

Net Prover Volume = Volume Dasar  Cts  Ctl  Cps  Cpl.


= 125,12694  1,0015  0,9662  1,0002  1,0005325
= 121, 16768.
Net Prover Volume
Meter Faktor = Average Run
121,16768
Jadi : Meter Faktor No. 1 = 120,519  1,0053823
121,16768
Meter Faktor No. 2 = 120,442  1,0060251
121,16768
Meter Faktor No. 3 = 120,491  1,005616

Muatan kapal dari :


Meter Faktor No. 1 = 35.616  1,0053823 = 35.808 BBL/600F
Meter Faktor No. 2 = 35.590  1,0060251 = 35.804 BBL/600F
Meter Faktor No. 3 = 35.874  1,005616 = 36.075 BBL/600F
------------------------------------------------------------ +
Jumlah muatan kotor (Gross) = 107.687 BBL/600F
Bila % S&W pengapalan = 0,05% volume, maka :
Muatan bersih (Netto) = 107.667  0,9995 = 107.663 BBL/600F

21

Anda mungkin juga menyukai