Anda di halaman 1dari 69

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA UMKM DI ERA

PANDEMI COVID-19 PADA UMKM WIRAJAYA DI KECAMATAN


PIYUNGAN

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk


Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nesi Nur Nilam Sari

NIM 21804244044

PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2025
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA UMKM DI ERA
PANDEMI COVID-19 PADA UMKM WIRAJAYA DI KECAMATAN
PIYUNGAN

TUGAS AKHIR SKRIPSI

Diajukan kepada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta untuk


Memenuhi Sebagian Persyaratan Guna Memperoleh Gelar Sarjana Pendidikan

Oleh :

Nesi Nur Nilam Sari

NIM 21804244044

PROGAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA

2025

i
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA UMKM DI ERA
PANDEMI COVID-19 PADA UMKM WIRAJAYA DI KECAMATAN
PIYUNGAN

Oleh:

Nesi Nur Nilam Sari

NIM 21804244044

ABSTRAK
Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui ketatnya persaingan antar
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (UMKM) dalam menarik minat konsumen
terhadap produk sehingga dapat meningkatkan daya saing usahanya. Salah satu
cara yang dapat dilakukan adalah menerapkan strategi pemasaran. Strategi
pemasaran harus disusun secara tepat dan terarah guna meningkatkan keunggulan
bersaing di suatu perusahaan. Suatu perusahaan harus mampu menciptakan
strategi yang tepat sebagai prioritas utama pada usaha yang dijalankan agar tetap
menjaga eksistensi perusahaan dan meningkatkan efektifitas kompetitif. Fokus
dalam penelitian ini adalah (1) untuk mendeskripsikan penerapan strategi
pemasaran Bakpia Eka Tulungagung dalam meningkatkan daya saing UMKM, (2)
untuk mendeskripsikan faktor peluang dan ancaman dalam penerapan strategi
pemasaran Bakpia Eka Tulungagung guna meningkatkan daya saing UMKM, (3)
untuk mendeskripsikan efektifitas penerapan strategi pemasaran Bakpia Eka
Tulungagung dalam meningkatkan daya saing UMKM.

Pendekatan penelitian yang dipakai adalah penelitian kualitatif yang


menggunakan jenis penelitian deskriptif (descriptive research). Metode yang
digunakan dalam pengumpulan data adalah dengan metode observasi, wawancara
mendalam, dan dokumentasi.

ii
Hasil penelitian menunjukkan bahwa (1) strategi pemasaran yang digunakan
UMKM Bakpia Eka Tulungagung adalah dengan melakukan segmentasi pasar,
target pasar, posisi pasar, serta bauran pemasaran; (2) terdapat faktor peluang dan
ancaman yang mempengaruhi strategi pemasaran pada UMKM Bakpia Eka
Tulungagung; (3) jumlah produksi dan jumlah penjualan produk UMKM Bakpia
Eka Tulungagung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun.

Kata Kunci: Strategi Pemasaran, Daya Saing, UMKM.

iii
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA UMKM DI ERA
PANDEMI COVID-19 PADA UMKM WIRAJAYA DI KECAMATAN
PIYUNGAN

Oleh:

Nesi Nur Nilam Sari

NIM 21804244044

ABSTRACT
The purpose of this research is to find out the tight competition between
Micro, Small and Medium Enterprises (MSMEs) in attracting consumer interest
in products so as to increase their business competitiveness. One way that can be
done is to implement a marketing strategy. Marketing strategies must be precisely
and purposefully designed to increase competitive advantage in a company. A
company must be able to create the right strategy as a top priority in the business
carried out in order to maintain the existence of the company and increase
competitive effectiveness. The focus in this study is (1) to describe the application
of Bakpia Eka Tulungagung marketing strategy in improving the competitiveness
of MSMEs, (2) to describe the opportunity and threat factors in the application of
Bakpia Eka Tulungagung marketing strategy to increase the competitiveness of
MSMEs, (3) to describe the effectiveness of implementing Bakpia Eka
Tulungagung marketing strategy in increasing the competitiveness of MSMEs.

The research approach used is qualitative research that uses a type of


descriptive research. The methods used in data collection are by observation
methods, in-depth interviews, and documentation.

The results showed that (1) the marketing strategy used by MSMEs Bakpia
Eka Tulungagung is to segment the market, target market, market position, and
marketing mix; (2) there are opportunity and threat factors that affect marketing

iv
strategies on BAKPIA Eka Tulungagung MSMEs; (3) The number of production
and the number of sales of BAKPIA Eka Tulungagung MSME products have
increased from year to year.

Keywords: Marketing Strategy, Competitiveness, MSMEs.

v
SURAT PERNYATAAN

Saya yang bertanda tangan dibawah ini:

Nama : Nesi Nur Nilam Sari

NIM : 21804244044

Progam Studi : Pendidikan Ekonomi

Judul TAS : Analisis Strategi Pengembangan Usaha Umkm di Era


Pandemi Covid-19 Pada Umkm Wirajaya Di Kecamatan
Piyungan

Menyatakan bahwa skripsi ini benar-benar karya saya sendiri*). Sepanjang


pengetahuan saya tidak terdapat karya atau pendapat yang ditulis atau diterbitkan
orang lain kecuali sebagai acuan kutipan dengan mengikuti tata penulisan karya
ilmiah yang telah lazim.

Yogyakarta, 16 September 2025


Yang menyatakan,

Nesi Nur Nilam Sari


NIM . 21804244044

vi
LEMBAR PERSETUJUAN

Tugas Akhir Skripsi dengan Judul

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA UMKM DI ERA


PANDEMI COVID-19 PADA UMKM WIRAJAYA DI KECAMATAN
PIYUNGAN

Disusun oleh:

Nesi Nur Nilam Sari

NIM 21804244044

Telah memenuhi syarat dan disetujui oleh Dosen Pembimbing untuk dilaksanakan
Ujian Akhir Tugas Akhir Skripsi yang bersangkutan

Yogyakarta, 25 Juni 2025

Mengetahui, Disetujui,

Ketua Progam Studi Dosen Pembimbing

Dr. Maimun S. Tejo Nurseto, S.Pd, M.Pd

NIP. 196606062005011002 NIP. 197403242001121001

vii
LEMBAR PENGESAHAN

Tugas Akhir Skripsi

ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA UMKM DI ERA


PANDEMI COVID-19 PADA UMKM WIRAJAYA DI KECAMATAN
PIYUNGAN

Disusun oleh:

Nesi Nur Nilam Sari

NIM 21804244044

Telah dipertahankan di depan Tim Penguji Tugas Akhir Skripsi Progam Studi
Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Yogyakarta

Pada tanggal 16 Juni 2025

TIM PENGUJI

Nama Jabatan Tanda Tangan Tanggal


Tejo Nurseto. S.Pd., M.Pd. Ketua Penguji
Dr. Sukidjo, M.Pd Sekretaris Penguji .
Ali Muhson, M.Pd Penguji Utama

Yogyakarta, 20 Juni 2025


Dekan,

Dr. Siswanto

viii
NIP. 197809202002121001

HALAMAN PERSEMBAHAN

Skripsi ini dipersembahkan kepada :

1. Orang tua saya, Budi Riyanta dan Parida yang selalu membimbing dan
memberikan do’a serta semangat buat saya dengan tak pernah lelah mendidik
saya untuk selalu mencari ilmu, belajar, ibadah, dan berdo’a.

2. Kakak saya, Muhammad Syukur yang selalu mendukung dan memberikan


motivasi kepada saya.

3. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat
disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya.

ix
HALAMAN MOTTO

Hanya ada dua pilihan untuk memenangkan kehidupan: keberanian, atau


keikhlasan. Jika tidak berani, ikhlaslah menerimannya. jika tidak ikhlas, beranilah
mengubahnya.

x
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT atas berkat rahmat dan karunia-Nya,
Tugas Akhir Skripsi dalam rangka untuk memenuhi sebagian persyaratan untuk
mendapatkan gelar Sarjana Pendidikan dengan judul “Analisis Strategi
Pengembangan Usaha Umkm Di Era Pandemi Covid-19 Pada Umkm Wirajaya Di
Kecamatan Piyungan” dapat disusun sesuai dengan harapan. Tugas Akhir Skripsi
ini dapat diselesaikan tidak lepas dari bantuan dan kerjasama dengan pihak lain.
Berkenaan dengan hal tersebut, penulis menyampaikan ucapan terima kasih
kepada yang terhormat:

1. Rektor Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan kesempatan


kepada penulis untuk menyelesaikan studi progam S1 Pendidikan Ekonomi.

2. Dekan Fakultas Ilmu Ekonomi, Universitas Negeri Yogyakarta yang telah


memberikan ijin penelitian.

3. Ketua Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi, Universitas Negeri


Yogyakarta yang telah memberikan motivasi demi terselesaikannya tugas.

4. Ibu Dr. Lilia Pasca Riani, M.Pd., dosen pembimbing tugas akhir yang selalu
sabar dalam memberikan bimbingan, masukan, dan arahan yang sangan
membangun sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan
lancar.

5. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi,


Universitas Negeri Yogyakarta, yang telah memberikan dukungan,
bimbingan, dan memberikan ilmu pengetahuan kepada penulis.

6. Bapak dan Ibu karyawati-karyawati serta seluruh staff Fakultas Ekonomi ,


Universitas Negeri Yogyakarta yang telah memberikan bantuan dan fasilitas
selama proses penyusunan tugas akhir ini.

7. Orang tua, kakak, dan kakek nenek yang selalu memberikan doa, dukungan,
dan motivasi kepada penulis dalam segala hal.

8. Teman-teman PE 2021, teman-teman satu almamater dan teman-teman

xi
lainnya yang telah memberikan motivasi dan dukungan kepada penulis.

9. Semua pihak, secara langsung maupun tidak langsung, yang tidak dapat
disebutkan di sini atas bantuan dan perhatiannya selama penyusunan Tugas
Akhir Skripsi ini.
Akhirnya, semoga segala bantuan yang telah berikan semua pihak di atas
menjadi amalan yang bermanfaat dan mendapatkan balasan dari Allah SWT dan
Tugas Akhir Skripsi ini menjadi informasi bermanfaat bagi pembaca atau pihak
lain yang membutuhkannya.

Yogyakarta, 21 Juni 2025


Penulis,

Nesi Nur Nilam Sari


NIM 21804244044

xii
DAFTAR ISI
Halaman
HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i
ABSTRAK...............................................................................................................ii
ABSTRACT..............................................................................................................iv
SURAT PERNYATAAN.......................................................................................vi
LEMBAR PERSETUJUAN..................................................................................vii
LEMBAR PENGESAHAN..................................................................................viii
HALAMAN PERSEMBAHAN.............................................................................ix
HALAMAN MOTTO..............................................................................................x
KATA PENGANTAR............................................................................................xi
DAFTAR ISI........................................................................................................xiii
DAFTAR TABEL..................................................................................................xv
DAFTAR GAMBAR............................................................................................xvi
DAFTAR LAMPIRAN........................................................................................xvii
BAB I PENDAHULUAN.....................................................................................1
A. Latar Belakang Masalah..................................................................................1
B. Identifikasi Masalah........................................................................................6
C. Pembatasan Masalah......................................................................................6
D. Rumusan Masalah..........................................................................................7
E. Tujuan Penelitian............................................................................................7
F. Manfaat Penelitian..........................................................................................7
BAB II KAJIAN PUSTAKA...............................................................................9
A. Kajian Teori.....................................................................................................9
1. Konsep UMKM..............................................................................................9
2. Konsep Pemasaran.....................................................................................11
3. Kredit Usaha Rakyat (KUR).........................................................................12
B. Kajian Penelitian yang Relevan.....................................................................14
C. Kerangka Berpikir..........................................................................................16
D. Hipotesis dan Pertanyaan Penelitian............................................................17
BAB III METODE PENELITIAN....................................................................19
A. Jenis Penelitian.............................................................................................19
B. Tempat dan Waktu Penelitian......................................................................19
C. Populasi dan Sampel Penelitian....................................................................19
D. Definisi Operasional Variabel........................................................................20
E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data....................................................21
F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen..............................................................23
G. Teknik Analisis Data......................................................................................24
BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN..................................29
A. Deskripsi Hasil Penelitian..............................................................................29
B. Pembahasan.................................................................................................33
C. Keterbatasan Penelitian................................................................................35
BAB V SIMPULAN DAN SARAN...................................................................36
A. Simpulan.......................................................................................................36
B. Implikasi........................................................................................................37

xiii
C. Saran.............................................................................................................39

DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................41
LAMPIRAN..........................................................................................................43

xiv
DAFTAR TABEL
Tabel 1. 1 Faktor Strategi Internal.........................................................................25
Tabel 1. 2 Analisis Strategi Eksternal....................................................................26
Tabel 1. 3 Matriks SWOT....................................................................................28Y
Tabel 2. 1 Profil Responden...................................................................................29
Tabel 2. 2 Statistik Deskriptif................................................................................30

xv
DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. 1 Piramida Ekonomi indonesia.........................................................10Y


Gambar 2. 1 Analisis SWOT.................................................................................28

xvi
DAFTAR LAMPIRAN
YLampiran 1.Kuesioner Penelitian.............................................................................
Lampiran 2. Hasil Statistik Deskriptif...................................................................46
Lampiran 3. Hasil analisis Responden...................................................................48

xvii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Indonesia telah mengalami krisis ekonomi yang menyebabkan jatuhnya

perekonomian nasional. Banyak usaha-usaha skala besar pada berbagai sektor

termasuk industri, perdagangan, dan jasa yang mengalami stagnasi bahkan sampai

terhenti aktifitasnya pada tahun 1998. Namun, Usaha Mikro, Kecil, dan

Menengah (UMKM) dapat bertahan dan menjadi pemulih perekonomian di

tengah keterpurukan akibat krisis moneter pada berbagai sektor ekonomi.

Kegiatan Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) merupakan salah satu

bidang usaha yang dapat berkembang dan konsisten dalam perekonomian

nasional.

UMKM menjadi wadah yang baik bagi penciptaan lapangan pekerjaan yang

produktif. UMKM merupakan usaha yang bersifat padat karya, tidak

membutuhkan persyaratan tertentu seperti tingkat pendidikan, keahlian

(keterampilan) pekerja, dan penggunaan modal usaha relatif sedikit serta

teknologi yang digunakan cenderung sederhana. UMKM masih memegang

peranan penting dalam perbaikan perekonomian Indonesia, baik ditinjau dari segi

jumlah usaha, segi penciptaan lapangan kerja, maupun dari segi pertumbuhan

ekonomi nasional yang diukur dengan Produk Domestik Bruto.

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) mempunyai peranan strategis

dalam pembangunan ekonomi nasional. UMKM berperan dalam pertumbuhan

1
ekonomi dan penyerapan tenaga kerja. Selain itu, UMKM juga berperan dalam

pendistribusian hasil-hasil pembangunan. Agar koperasi dan UMKM mampu

bersaing di pasar, khususnya pasar Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka

perlu melakukan kemitraan dengan perusahaan-perusahaan yang lebih besar

[ CITATION Rah18 \l 1033 ]. Keberadaan sektor Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah

bukan hanya dianggap sebagai tempat penampungan sementara bagi para pekerja

yang belum masuk ke sektor formal, tetapi juga sebagai motor pertumbuhan

aktivitas ekonomi. Hal ini dikarenakan jumlah penyerapan tenaga kerjanya yang

demikian besar.

Mengingat pengalaman yang telah dihadapi oleh Indonesia selama krisis

ekonomi, kiranya tidak berlebihan apabila pengembangan sektor swasta

difokuskan pada UMKM. Kementerian Koperasi dan UMKM menyebutkan usaha

Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) yang berkembang saat ini terbagi menjadi

beberapa kategori yaitu pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, listrik, gas,

air bersih, perdagangan, hotel, restoran, jasa-jasa swasta, dan industri pengolahan

yang salah satunya mencakup industri kreatif. Sektor industri kreatif diyakini

mampu bertahan ketika berbagai sektor lain dilanda krisis keuangan global.

Menurut [ CITATION Sim08 \l 1033 ] Industri kreatif adalah industri yang

mengandalkan talenta, ketrampilan, dan kreativitas yang merupakan elemen dasar

setiap individu. Unsur utama industri kreatif adalah kreativitas, keahlian, dan

talenta yang berpotensi meningkatkan kesejahteraan melalui melalui penawaran

kreasi intelektual. Dalam hal ini model pengembangan ekonomi kreatif dikira

sangat tepat untuk diterapkan dalam UMKM di Indonesia khususnya di

2
Kecamatan Piyungan. Perubahan-perubahan ekonomi secara besar-besaran

terjadi, seiring dengan penyesuaian di segala bidang kegiatan manusia yang

menitikberatkan kepada kebutuhan primer manusia untuk menemukan dasar-dasar

pengertian ke arah kemajuan [ CITATION Sur11 \l 1033 ]. Industri kreatif dalam

pengembangannya di lapangan membentuk industri-industri kreatif sesuai dengan

sektornya. Menurut Kementrian Perdagangan RI, Pemerintah mulai melirik

industri kreatif sebagai alternatif roda penggerak ekonomi yang akan terus

berputar. Industri kreatif meliputi 14 subsektor, yaitu periklanan, arsitektur, pasar

barang seni, kerajinan, desain, busana, video, film, dan fotografi, permainan

interaktif, musik, seni pertunjukan, penerbitan dan 4 percetakan, layanan

komputer dan peranti lunak, televisi dan radio, serta riset dan pengembangannya.

Salah satu alasan dari pengembangan UMKM berbasis industri kreatif ekonomi

kreatif adalah adanya dampak positif yang akan berpengaruh pada kehidupan

sosial, iklimbisnis, peningkatan ekonomi, dan juga berdampak pada citra suatu

kawasan tersebut.

Dalam konteks pengembangan ekonomi kreatif pada Kecamatan-Kecamatan

di Indonesia, industri kreatif lebih berpotensi untuk berkembang pada Kecamatan-

Kecamatan besar atau Kecamatan-Kecamatan yang telah “dikenal” seperti

Kecamatan Piyungan yang dikenal sebagai Kecamatan Pendidikan. Hal ini terkait

juga dengan ketersediaan sumber daya manusia yang handal dan juga tersedianya

jaringan pemasaran yang lebih baik. Salah satu strategi pengembangan ekonomi

kreatif dapat dilakukan dengan memanfaatkan landmark Kecamatan atau kegiatan

sosial seperti festival sebagai venue untuk mengenalkan produk khas daerah.

3
Industri kreatif perlu dikembangkan di Kecamatan Piyungan karena

memiliki peranan penting dalam pengembangan ekonomi negara dan daerah.

Pertama, sektor industri kreatif memberikan kontribusi ekonomi yang signifikan

seperti peningkatan lapangan pekerjaan, peningkatan ekspor, dan sumbangannya

terhadap PDB. Kedua, menciptakan Iklim bisnis positif yang berdampak pada

sektor lain. Ketiga, membangun citra dan identitas bangsa seperti turisme, ikon

Nasional, membangun budaya, warisan budaya, dan 5 nilai lokal. Keempat,

berbasis kepada Sumber Daya yang terbarukan seperti ilmu pengetahuan dan

peningkatan kreatifitas. Kelima, menciptakan inovasi dan kreativitas yang

merupakan keunggulan kompetitif suatu daerah. Terakhir, dapat memberikan

dampak sosial yang positif seperti peningkatan kualitas hidup dan toleransi sosial.

Kecamatan Piyungan merupakan salah satu daerah yang memiliki potensi

dan daya saing yang kuat melalui produk-produk industri kreatif terbaiknya. Hal

ini karena ditunjang dengan sumber daya manusia inovatif sebagai modal bagi

pengembangan perekonomian masyarakat Kecamatan Piyungan. Produk-produk

unggulan terbaik, antara lain kerajinan keramik, bordir, kerajinan mebel,

perhiasan (accesoris), kaligrafi, makanan dan lain-lain. Pengembangan ekonomi

kreatif sebagai penguatan perekonomian sektor riil menjadi indikator keberhasilan

pembangunan daerah. Bidang perindustrian dan perdagangan, bidang pariwisata

merupakan tulang punggung sub sektor industri kreatif yang perlu terus

dikembangkan.

Kecamatan Piyungan memiliki potensi yang luar biasa untuk terus

dikembangkan menjadi Kecamatan yang kreatif. Pelaku industri kreatif di

4
Piyungan makin berkembang pesat. Beberapa waktu yang lalu Wali Kecamatan

Piyungan melantik Komite Ekonomi Kreatif (KEK) dalam rangka memfasilitasi

komunitas kreatif di Kecamatan Piyungan. Langkah Kecamatan Piyungan ini

menyusul Bandung yang lebih dulu membentuk komite serupa. Komite yang

beranggotakan sejumlah SKPD serta para penggiat industri kreatif ini diharapkan

mampu menjadi katalisator bagi berkembangnya ekonomi kreatif di Kecamatan

Piyungan

Peran Pemerintah Daerah Kecamatan Piyungan sangat dibutuhkan untuk

mendukung permodalan usaha dari pelaku ekonomi kreatif tersebut. Sebagai

bagian dari penggerak pertumbuhan ekonomi, peningkatan daya saing industri

menempati posisi yang strategis. Perkembangan industri ditinjau dari aspek

kelembagaan mengalami kenaikan yang disebabkan oleh kondisi keamanan yang

kondusif dan akibat penyederhanaan prosedur perijinan investasi serta upaya

merangsang tumbuhnya ekonomi kreatif di masyarakat.

Potensi besar Kecamatan Piyungan menjadi modal dasar pengembangan

ekonomi kreatif dengan melakukan perencanaan, pengembangan serta pembinaan

para pelaku usaha/insan kreatif serta memfasilitasi manajemen pemasaran produk

kreatif agar memiliki kwalitas, nilai tambah serta harga yang kompetitif di

pasaran. Ekonomi kreatif Kecamatan Piyungan yaitu mencakup industri-industri

kreatif, di berbagai wilayah di Kecamatan Piyungan, dan diyakini dapat

memberikan kontribusi bagi perekonomian daerahnya secara signifikan.

Berdasarkan kondisi inilah peneliti mengambil objek penelitian di Kecamatan

5
Piyungan untuk mengetahui perkembangan UMKM berbasis industri kreatif di

Kecamatan Piyungan.

B. Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah di atas, peneliti mengidentifikasi

masalah yang ada sebagai berikut:

1. Masih banyaknya pelaku UMKM yang belum mengikuti pelatihan, sehingga

dalam proses pengembangan usahanya menjadi terhambat.

2. Pelatihan pada pelaku UMKM dapat menjadi sarana untuk pengembangan

UMKM, namun ada beberapa pelaku UMKM yang sudah mengikuti pelatihan

belum sepenuhnya mengaplikasikan materi yang didapatkan dalam

menjalankan usahanya.

3. Karakteristik wirausaha UMKM yang masih tergolong rendah hal ini dapat

dilihat dari sikap pelaku usaha yang memiliki daya kreativitas yang masih

rendah serta minimnya ide-ide yang dimilikinya.

C. Pembatasan Masalah

Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, maka perlu dilakukan

pembatasan masalah terhadap masalah yang menjadi ruang lingkup dalam

penelitian ini. Penelitian ini difokuskan pada faktor yang mempengaruhi

pengembangan UMKM yaitu pelatihan dan karakteristik wirausaha. Dan

penelitian ini berfokus meneliti UMKM yang ada di Kecamatan Piyungan yang

sudah mengikuti pelatihan yang dilaksanakan oleh Dinas Koperasi, UKM,

Perdagangan dan Perindustrian Kabupaten Kuningan.

6
D. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang sudah diuraikan tersebut maka rumusan

masalah pada penelitian ini sebagai berikut:

1. Bagaimana pengaruh pelatihan terhadap pengembangan UMKM di

Kecamatan Piyungan?

2. Bagaimana pengaruh karakteristik wirausaha terhadap pengembangan UMKM

di Kecamatan Piyungan?

3. Bagaimana pengaruh pelatihan dan karakteristik wirausaha terhadap

pengembangan UMKM di Kecamatan Piyungan?

E. Tujuan Penelitian

Sejalan dengan rumusan masalah, maka tujuan dari penelitian ini sebagai

berikut:

1. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan terhadap pengembangan UMKM di

Kecamatan Piyungan.

2. Untuk mengetahui pengaruh karakteristik wirausaha terhadap pengembangan

UMKM di Kecamatan Piyungan.

3. Untuk mengetahui pengaruh pelatihan dan karakteristik wirausaha terhadap

pengembangan UMKM di Kecamatan Piyungan.

F. Manfaat Penelitian

1. Bagi Pelaku UMKM berbasis industri kreatif sendiri, diharapkan mampu

mengatasi permasalahan yang dihadapinya sehingga mampu mengembangkan

usaha mereka.

2. Bagi Pemerintah, diharapkan dapat berperan serta dalam mendukung

7
pemberdayaan UMKM berbasis industri kreatif di Kecamatan Piyungan

untuk ke depannya.

3. Bagi peneliti lain dan akademik, sebagai tambahan informasi dan disiplin

ilmu, menambah khazanah ilmu pengetahuan, serta dapat menjadi bahan

referensi untuk penelitian selanjutnya di bidang yang sama.

8
BAB II

KAJIAN PUSTAKA

A. Kajian Teori

1. Konsep UMKM

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro,

Kecil dan Menengah (UMKM) ada beberapa kriteria yang dipergunakan untuk

mendefinisikan Pengertian dan kriteria Usaha Mikro, Kecil dan Menengah.

Pengertian-pengertian UMKM tersebut adalah :

a. Usaha Mikro

Kriteria kelompok Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang

perorangan dan/atau badan usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha

Mikro sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

b. Usaha Kecil

Kriteria Usaha Kecil Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri,

yang dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki,

dikuasai, atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari

usaha menengah atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil

sebagaimana dimaksud dalam Undang-Undang ini.

c. Usaha Menengah

Kriteria Usaha Menengah Adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri

sendiri, yang dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan

merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai,

9
atau menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan usaha kecil

atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan tahunan

sebagaimana diatur dalam Undang-Undang ini.

Dari paparan materi diatas usaha yang dilakukan dalam perekonomian dapat

diklarifikasikan dalam 3 kriteria usaha yaitu usaha mikro, usaha kecil dan usaha

menengah atau sering disingkat sebagai UMKM. Kriteria yang menggambarkan

UMKM adalah nilai kekayaan bersih atau nilai asset tidak termasuk tanah dan

bangunan tempat usaha, atau hasil penjualan tahunan. Dengan kriteria sebagai

berikut:

Usaha
Besar

Usaha
Menengah

Usaha
Kecil

Usaha
Mikro

Gambar 1. 1 Piramida Ekonomi indonesia


a. Usaha mikro yaitu usaha yang memiliki asset paling banyak Rp. 50 juta tidak

termasuk tanah dan bangunan tempat usaha dengan hasil penjualan tahunan

paling besar Rp. 300 juta.

b. Usaha kecil dengan nilai asset lebih dari Rp. 50 juta sampai dengan paling

10
banyak Rp. 500 juta tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha

memiliki hasil penjualan tahunan lebih dari Rp. 300 juta hingga maksimum

Rp. 2,5 milyar,

c. Usaha menengah adalah perusahaan dengan nilai kekayaan bersih lebih dari

Rp. 500 juta hingga paling banyak Rp. 10 milyar dengan hasil penjualan

tahunan diatas Rp. 2,5 milyar sampai paling tinggi Rp. 50 milyar

2. Konsep Pemasaran

Inti dari pemasaran (marketing) adalah mengidentifikasi dan memenuhi

kebutuhan manusia dan sosial. Salah satunya definisi yang baik dan singkat dari

pemasaran adalah memenuhi kebutuhan dengan cara yang menguntungkan. Untuk

dapat memenuhi kebutuhan manusia seorang pemasar menciptakan produk yang

dapat bermanfaat serta menguntungkan baik untuk konsumen/ pengguna maupun

pihak lainnya.

Pemasaran merupakan fungsi yang mempunyai kontak paling besar terhaap

lingkungan eksternal dan juga menjadi faktor utama dalam sebuah perusahaan.

Pemasaran terhadap suatu produk pastilah mempunyai sasaran. Yang mana

sasaran tersebut adalah dengan menarik para pelanggan. Adapun tindakan-

tindakan yang dilakukan oleh perusahaan dalam pemasaran yaitu mengenai

produk, penetapan harga, promosi serta distribusi . Tujuan dari pemasaran itu

sendiri yaitu agar konsumen merasa puas terhadap produk yang diberikan.

Pemasaran yakni proses mengatur antara individu dengan kelompok untuk

menyediakan apa yang mereka butuhkan dengan cara meniciptakan serta menukar

suatu produk kepada orang lain. Dengan adanya konsep pemasaran ini

11
memudahkan pihak produsen untuk menentukan pasar yang mereka tuju serta

menentukan konsep atau metode pemasaran yang tepat untuk pasar tersebut.

3. Kredit Usaha Rakyat (KUR)

Kredit adalah kemampuan untuk melaksanakan suatu pembelian atau

mengadakan suatu pembelian atau mengadakan suatu peminjaman dengan janji

pembayaran akan ditangguhkan pada suatu jangka waktu yang disepakati. Kredit

Usaha Rakyat (KUR) adalah kredit/pembiayaan kepada UMKM-K (Usaha Mikro

Kecil Menengah dan Koperasi) dalam bentuk pemberian modal kerja dan

investasi yang didukung fasilitas penjaminan untuk usaha produktif, hal tersebut

dijelaskan pada peraturan menteri keuangan. Ketentuan Kredit Usaha Rakyat

(KUR) diatur oleh pemerintah melalui Peraturan Menteri Keuangan No.

135/PMK.05/2008 tentang Fasilitas Penjaminan Kredit Usaha Rakyat yang telah

diubah dengan Peraturan Menteri Keuangan No. 10/PMK.05/2009. Beberapa

ketentuan yang dipersyaratkan oleh pemerintah dalam penyaluran KUR adalah

sebagai berikut:

a. UMKM-K yang dapat menerima fasilitas penjaminan adalah usaha produktif

yang fleksibel namun belum bankable dengan ketentuan:

1) Merupakan debitur baru yang belum pernah mendapat kredit/ pembiayaan

dari perbankan yang dibuktikan dengan melalui Sistem Informasi Debitur

(SID) pada saat Permohonan Kredit/Pembiayaan diajukan dan/ atau belum

pernah memperoleh fasilitas Kredit Program dari Pemerintah.

2) Khusus untuk penutupan pembiayaan KUR antara tanggal Nota

Kesepakatan Bersama (MoU) Penjaminan KUR dan sebelum addendum I

12
(tanggal 9 Oktober 2007 s.d. 14 Mei 2008), maka fasilitas penjaminan

dapat diberikan kepada debitur yang belum pernah mendapatkan

pembiayaan kredit program lainnya

3) KUR yang diperjanjikan antara Bank Pelaksana dengan UMKM-K yang

bersangkutan.

b. KUR disalurkan kepada UMKM-K untuk modal kerja dan investasi dengan

ketentuan:

1) Untuk kredit sampai dengan Rp. 5 juta, tingkat bunga kredit atau margin

pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar atau setara 20-21% efektif

pertahun

2) Untuk kredit di atas Rp. 5 juta rupiah sampai dengan Rp. 500 juta, tingkat

bunga kredit atau margin pembiayaan yang dikenakan maksimal sebesar

atau setara 1213% efektif pertahun.

c. Bank pelaksana memutuskan pemberian Kredit Usaha Rakyat (KUR)

berdasarkan penilaian terhadap kelayakan usaha sesuai dengan asas-asas

perkreditan yang sehat, serta dengan memperhatikan ketentuan yang

berlaku.

Dalam proses pengajuannya pihak UMKM harus memenuhi persyaratan

administrasi seperti Identitas KTP, Kartu Keluarga, dan Surat Ijin Usaha.

Disamping itu, untuk mendapatkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari bank

pelaksana pelaku UMKM dapat melaksanakan cara sebagai berikut:

a. UMKM mengajukan surat permohonan Kredit Usaha Rakyat (KUR) kepada

bank dengan melampirkan dokumen seperti legalitas usaha, perizinan usaha,

13
catatan keuangan, dan sebagainya.

b. Bank mengevaluasi/menganalisa kelayakan usaha UMKM berdasarkan

permohonan UMKM tersebut.

c. Apabila pelaku UMKM layak menurut bank, maka bank menyetujui

permohonan Kredit Usaha Rakyat. Keputusan pemberian KUR sepenuhnya

merupakan kewenangan bank.

d. Bank dan UMKM menandatangani perjanjian kredit/pembiayaan.

e. Pelaku UMKM wajib membayar/mengangsur kewajiban pengembalian KUR

kepada bank sampai lunas.

B. Kajian Penelitian yang Relevan

Melakukan peneltian dengan tujuan penelitian yaitu merumuskan strategi

kelembagaan dalam mendorong inovasi dan kreativitas pelaku UMKM tetap

mampu bersaing dengan berbasis kreativitas yang mereka miliki tanpa merugikan

UMKM lainnya, dengan metode Analisis SWOT hasil penelitian yaitu UMKM

berbasis kreativitas harus dikembangkan dengan tata kelola atau kelembagaan

dengan mengacu tata kelola kelembagaan di negara maju [ CITATION Dar13 \l

1033 ]. Tata kelola kelembagaan meliputi perlindungan hak cipta atas kreativitas

sebagai bentuk insentif usaha. Pemerintah dapat menciptakan atau menggunakan

lembaga yang sudah ada untuk menangani dan mengelola permasalahan UMKM

berbasis kreatif. UMKM harus muncul dengan perlengkapan yang lebih baik

secara digital dan dengan kemampuan tenaga kerja yang diperkuat. Hanya sedikit

inisiatif kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan jangka panjang

14
dari bisnis yang sudah mapan dan potensi pertumbuhan UMKM [ CITATION

Nal21 \l 1033 ]. Lembaga ini harus diperkuat dengan dasar hukum yang jelas

sehingga mempunyai wewenang untuk memfasilitasi UMKM. Lembaga dan

aturan tersebut selanjutnya berfungsi untuk membantu proses kepemilikan hak

cipta, prosedur penggunaan hak cipta yang dilakukan oleh pihak lain. Lembaga

tersebut juga dapat berperan untuk membentuk kluster atau kelompok usaha yang

mempunyai keterkaitan dalam proses produksi. Pemerintah melalui suatu lembaga

dan aturan tertentu harus menjamin adanya apreasiasi terhadap suatu karya produk

(hak cipta produk) sehingga mendorong munculnya produk-produk baru yang

disukai konsumen.

[ CITATION Mek13 \l 1033 ] melakukan penelitian dengan tujuan penelitian

yaitu untuk mengetahui, mendeskripsikan dan meng-analisis pengembangan

Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah (UMKM) melalui fasilitasi pihak eksternal

dan potensi internal pada kelompok usaha “Wirajaya” di Kelurahan Pandanwangi,

Kecamatan Blimbing, Kecamatan Piyungan dan untuk mengetahui,

mendeskripsikan serta menganalisis kendala dalam pengembangan Usaha Mikro,

Kecil, dan Menengah (UMKM) pada kelompok usaha “Wirajaya” di Kecamatan

Piyungan. Dengan hasil UMKM Wirajaya di Kelurahan Srimartani, Kecamatan

Piyungan, masih belum sepenuhnya berkembang dengan baik dan masih

membutuhkan pembinaan, pelatihan, serta bantuan modal untuk lebih memajukan

usaha yang dijalankan. Jika ditinjau dari aspek industrinya, aspek teknologi, aspek

sumberdaya, aspek institusi serta aspek lembaga keuangan klaster ini dapat

dikatakan tinggi dan memiliki peluang besar untuk berkembang serta menjadi

15
model pengembangan usaha kuliner dan basis perekonomian daerah di Kecamatan

Piyungan.

[ CITATION Sat11 \l 1033 ] mengemukakan pengembangan industri distro dan

industri kreatif lainnya di Kecamatan Piyungan sampai saat ini belum dapat

dimaksimalkan untuk peningkatan perekonomian lokal. Permasalahan yang

diperoleh diantaranya yaitu proses produksi yang kurang efisien karena bahan

baku berasal dari luar Kecamatan seperti Bandung, tidak adanya dukungan dari

pemerintah dan lembaga lain, kurangnya promosi ke luar daerah yang

menyebabkan perkembangan distro clothing menjadi terhambat, rendahnya daya

beli masyarakat yang menyebabkan penjualan produk tidak maksimal, adanya

produk-produk bajakan yang dijual oleh distro-distro kecil yang dijual tidak sesuai

standar harga.

[CITATION Ham111 \t \l 1033 ] dengan hasil menggali berbagai informasi

yang berkaitan dengan UMKM dalam rangka memberi rekomendasi pengambilan

kebijakan pengembangannya di Provinsi DIY. Permasalahan yang diperoleh

diantaranya yaitu kesulitan dalam memperluas pangsa pasar, terbatasnya

ketersediaan sumber dana untuk pengembangan usaha, kurangnya kemampuan

SDM dalam melakukan inovasi serta keterbatasan teknologi, kelemahan dalam

membeli bahan baku serta peralatan produksi, kondisi ekonomi dan infrastruktur

yang buruk.

16
C. Kerangka Berpikir

Kerangka pada penelitian teoritis pada penelitian ini dapat dijelaskan pada

bagan berikut:

UMKM di Kecamatan Piyungan

Keadaan UMKM yang ada di


Kecamatan Piyungan:
1. SDA
2. SDM
3. Modal
4. Teanga Kerja
5. Pemasaran

Analisis UMKM

Faktor-Faktor Eksternal Faktor-Faktor Internal

Peluang dan Ancaman Kekuatan dan Kelemahan

Analisi Pengembangan

D. Hipotesis dan Pertanyaan Penelitian

Pelaksanaan operasional pada sebuah UMKM tidak selalu berjalan seperti

yang diharapkan. Di dalam membangun dan mengembangkan usahanya pasti ada

saja hambatan yang harus dihadapi oleh seorang pelaku UMKM. Begitu pula yang

terjadi pada UMKM Kripik Putra Tanjung. Ada beberapa hambatan yang dialami

UMKM Kripik Putra Tanjunganom dalam melaksanakan usahanya. Yang pertama

17
yaitu keterbatasan dana dalam pengelolaan usaha yang dihadapi dan yang kedua

yaitu terbatasnya sistem pemasaran yang dimiliki oleh UMKM ini. Dimana untuk

pemasarannya belum menggunakan sistem online hanya menerima pesanan dan

pemasaran offline.

Berdasarkan hasil wawancara yang dilaksanakan bersama ibu Wahyu

Sriningsih selaku pemilik serta pengelola UMKM Kripik Putra Tanjung, beliau

mengatakan bahwa usaha yang beliau jalankan tidak selalu berjalan mulus. Pada

awal usahanya beliau hanya menitipkan kriik-kripik yang diproduksi kepada

beberapa toko kecil disekitarnya. Saat itu modal yang beliau gunakan dikatakan

cukup untuk mengelola produksi tersebut. Karena usahanya dirasa cukup

mengalami perkembangan, akhirnya beliau mengajukan surat izin produk pada

PIRT (Produk Industri Rumah Tangga). Akhirnya pada tahun 2016, usaha beliau

mengalami perkembangan dengan meningkatnya permintaan dan minat

masyarakat pada produk yang dihasilkan. Lambat laun, produk Kripik Putra

Tanjung ini banyak dikenal oleh semua kalangan.

Setelah dikenal oleh semua kalangan dan banyaknya peminat olahan

tersebut, pemilik akhirnya mengembangkan pemasarannya dengan menitipkan

produk yang dimlikinya pada lembaga koperasi dan rumah sakit sekitar. Pada

tahun 2017, beliau mengajukan pinjaman KUR untuk menambah modal dalam

mengembangkan usahanya. Menurut beliau dengan adanya pinjaman KUR in

sangat membantu dalam pengoprasionalan usahanya. Dari keterangan yang beliau

sampaikan alasan mengambil pinjaman KUR ini karena dana yang di ajukan

mudah untuk didapat, persyaratan untuk mendapatkan pinjamannya juga mudah

18
untuk UMKM mengajukannya, bunga yang ditanggung oleh UMKM juga tidak

terlalu membebani pihak UMKM. Oleh karena itu, pinjaman KUR ini sangat

membantu para pelaku UMKM dalam mengatasi permasalahan dalam

permodalannya.

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis Penelitian

Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian

deskriptif ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail mengenai

suatu gejala atau fenomena[ CITATION Pra13 \l 1033 ]. Penelitian ini dilaksanakan

untuk mengetahui gambaran pengembangan UMKM berbasis industri kreatif dan

penentuan strategi untuk pengembangan UMKM berbasis industri kreatif di

Keacamatan Piyungan.

B. Tempat dan Waktu Penelitian

1. Tempat penelitian ini adalah Kecamatan Piyungan, Kabupaten Bantul, Daerah

Istimewa Yogyakarta. Terdapat tiga desa di Kecamatan Piyungan yaitu: Desa

Srimulyo, Desa Srimartani, dan Desa Sitimulyo

2. Waktu penelitian ini dimulai dari tanggal 26 November ‒ 27 Juni 2022

C. Populasi dan Sampel Penelitian

1. Populasi

Menurut Sugiyono [CITATION Sug11 \l 1033 ] populasi adalah wilayah

19
generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang mempunyai kualitas dan

karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan

kemuadian ditarik kesimpulannya. Dalam penelitian ini, populasi tidak

diketahui dan tidak ada informasi mengenai data sekundernya.

2. Sampel

Sampel merupakan bagian dari populasi yang akan diteliti. Sampel adalah

bagian dan jumlah karakteristik yang dimiliki oleh populasi

tersebut[CITATION Sug11 \p 81 \l 1033 ]. Menurut Roscoe ukuran sampel yang

layak dalam penelitian adalah minimum 30 responden. Peneliti mengambil

sampel minimum sebanyak 30 responden dengan pertimbangan jumlah

populasi dalam penelitian tidak diketahui.

D. Definisi Operasional Variabel

Untuk menghindari kesalah pahaman dalam penelitian ini, maka perlu

definisi operasional sebagai berikut:

1. Strategi pengembangan adalah tindakan yang dilakukan oleh perusahaan agar

usahanya dapat berkembang baik dari jumlah produksi, kualitas, dan model

serta modal usaha.

2. Sumber daya alam adalah adalah segala sesuatu yang berasal dari alam yang

digunakan untuk membuat batu bata. Sumber daya alam yang dipakai adalah

tanah semak padi. Variabel SDA dalam penelitian ini dengan indikator

sebagai berikut:

a. Sumber bahan baku

b. Harga bahan baku

20
c. Ketersediaan bahan baku

3. Sumber daya manusia adalah tenaga kerja yang mampu melakukan pekerjaan

untuk membuat batu bata. Variabel SDM dalam penelitian ini dengan

indikator sebagai berikut:

a. Jumlah Tenaga Kerja

b. Alokasi Waktu (HKO)

c. Tingkat Pendidikan

d. Pelatihan Tenaga Kerja

4. Modal adalah benda-benda seperti tanah, gedung, mesin-mesin dan alat- alat

perkakas dan barang produktif lainnya yang terdapat dalam kegiatan usaha

serta sejumlah nilai uang yang digunakan dalam membelanjai semua

keperluan usaha memproduksi batu bata. Variabel Permodalan dalam

penelitian ini dengan indikator sebagai berikut:

a. Nilai Modal Kerja

b. Sumber modal

5. Teknologi adalah kegiatan tertentu yang dapat menambah produksi batu bata

dengan memakai barang-barang yang punya kegunaan yang lebih banyak.

Variabel teknologi dalam penelitian ini dengan indikator sebagai berikut:

a. Lama Produksi

b. Teknologi yang digunakan

c. Teknologi Tepat Guna

E. Teknik dan Instrumen Pengumpulan Data

1. Jenis Data

21
Data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan data primer. Data

primer adalah data yang diperoleh langsung dari sumber informasi dålam hal ini

objek penelitian atau sumber informasi lain yang mendukung penelitian kemudian

dikumpulkan, diolah, dan disusun secara jelas. Data primer dalam penelitian ini

adalah data mengenai jenis kelamin pengusaha, umur pengusaha, lingkat

pendidikan pengusaha, ketersediaan sumber daya alam, pemasaran, sumber daya

manusia, teknologi dan permodalan.

2. Sumber data

Pengumpulan data penelitian ini menggunakan observasi, wawancara, dan

kuisioner:

a. Observasi

Teknik observasi yaitu mengumpulkan suniber data berdasarkan pengamatan

langsung terhadap subjek dan objek penelitian schingga dapat diperoleh

gambaran secara jelas hal yang akan diteliti.

b. Wawancara

Teknik wawancara digunakan untuk memperoleh data dari responden.

Wawancara digunakan secara lisan untuk memastikan subjek penelitian

memenuhi persyaratan yaitu UKM telah berdiri selama sepuluh tahun.

c. Kuesioner

Teknik kuesioner digunakan untuk memperoleh data dengan mengajukan

daftar kepada responden secara tertulis yang harus dijawab oleh responden

yang berkaitan dengan permasalahan yang akan diteliti. Padå tahap akhir

pemberian pertanyaan berbentuk kuisioner, yaitu teknik pengumpålan data

22
yang dilakukan dengan cara memberikan seperangkat pertanyaan tertulis

kepada responden untuk dijawab tentang masalah yang dibahas yaitu

mengenai ketersediaan sumber daya alam, pemasaran, sumber daya manusia,

teknologi, dan permodalan. Kuesioner yang digunakan dalam penelitian ini

adalah kuesioner herbentuk check list, pada setiap item soal disediakan 4

alternatif pilihan jawaban dengan Skor masing-masing sebagai berikut:

1) Jawaban A dengan Skor 4

2) Jawaban B dengan Skor 3

3) Jawaban C dengan Skor 2

4) Jawaban D dengan Skor I

F. Validitas dan Reliabilitas Instrumen

1. Uji Validitas

Menurut Sugiyono kuisioner sebagai salah satu cara dalam pengumpulan

data biasa digunakan untuk penelitian kuantitatif. Kuisioner yang baik adalah

harus diuji terlebih dahulu validitas dan reabilitasnya sehingga hasil penelitian

yang diperoleh nantinya akan menjadi baik.

Menurut Sugiyono instrumen dinyatakan valid yang berarti alat ukur yang

digunakan untuk mendapatkan data (mengukur) itu valid. Valid berarti instrumen

tersebut dapat digunakan untuk mengukur apa yang seharusnya diukur.

Sedangkan instrumen yang reliabel berarti bila digunakan untuk mengukur

berkali-kali akan menghasilkan data yang sama.

Ménurut Sugiyono jika nilai validitas setiap pertanyaan lebih besar dari

0.30, maka butir pertanyaanya dianggap valid. Pengujian validitas yang akan

23
dilakukan dengan menggunakan SPSS 16 yang lusilnya akan terlihat pada kolom

Corrected Item-Totsl Correlation terhadap pengaruh Usaha Mikro, Kecil dan

Menengah (UMKM) dalam menopang mesejahteraan masyarakat jika nilai

validitas setiap pertanyaannya lebih besar dari 0.30, maka dianggap valid.

2. Uji Reliabilitas

Reliabilitas artinya data diperoleh konsisten atau stabil. Uji reliabilitas

adalah indeks yang menunjukkan sejauh mana alat pengukur himpunan objek

yang sama berkali-kali akan mendapatkan hasil yang serupa.

Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban yang diberikan responden

terhadap pertanyaan konsistem Hubungan tersebut dinyatakan dengan koefisien

“r”, koefisien r berkisar 0 sampai dengan 1 dengan nilai >0,6 artinya butir

pertanyaan atau variabel tersebut adalah reliabel atau dapat dipercaya. Hal ini

artinya data dipergunakan telah layak digunakan pada analisis berikutnya.

G. Teknik Analisis Data

1. Tahap Pengumpulan dan Pembobotan Data

Tahap ini pada dasarnya tidak hanya sekedar kegiatan pengumpulan data,

tetapi juga merupakan suatu kegiatan pengklasifikasian dan pra-analisis. Pada

tahap ini data di bedakan menjadi dua, yaitu data eksternal dan internal.

Data eksternal dapat diperoleh dari lingkungan di luar perusahaan, seperti :

a. Analisis pasar

b. Analisis komprtitor

c. Analisis komunitas

d. Analisis pemasok

24
e. Analisis pemerintah

f. Analisis kelompok kepentingan tertentu

Data internal dapat di peroleh di dalam perusahaan itu sendiri, seperti :

a. Laporan keuangan

b. Laporan kegiatan sumberdaya manusia

c. Laporan kegiatan operasional

d. Laporan kegiatan pemasaran

e. Matrik faktor strategi eksternal

Sebelum membuat matrik faktor strategi internal, perlu diketahui strategi

internal seperti kekuatan dan kelemahan sehingga dilakukan pembobotan. Dari

penelitian tersebut diperoleh suatu analisa pembobotan yang dipaparkan dalam

tabel IFAS (Internal Strategi Factor Analysis Summary), tabel tersebut seperti

pada tabel 1.1 di bawah ini.

Tabel 1. 1 Faktor Strategi Internal

Faktor Strategi No Keteranga Bobot Rating Bobot x

Internal n Rating
Aspek Peluang 1
Opportunity 2
Sub total
Aspek Ancaman 1
Sub total
Sumber: Freedy (2006)

1) Susunlah dalam kolom 1 ( 5 samapai dengan 10 peluang dan ancaman).

Beri bobot masing masing faktor dalam kolom 2, mulai dari 1,0 (sangat

25
penting) sampai dengan 0,0 (tidak penting). Faktor-faktor tersebut

kemungkinan dapat memberikan dampak terhadap faktor strategis.

2) Hitung rating (dalam kolom 3) untuk masing masing faktor dengan

memberikan skala mulai dari 4 (outstanding) sampai 1 (poor) berdasarkan

pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi perusahaan yang bersangkutan.

Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang

semakin besar di beri rating +4, tetapi jika peluang kecil diberi rating +1).

Pemberian nilai rating ancaman adalah kebalikannya. Misalnya, jika nilai

ancamannya sangat besar, ratingnya adalah 1. Sebaliknya, jika nilai

ancamannya sedikit nilai ratingnya 4.

3) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasil berupa skor pembobotan untuk

masing masing faktor yang nilainya bervariasi mulai 4,0 (outstanding) sampai

dengan 1,0 (poor). Jika manajer strategis telah menyelesaikan analisis faktor-

faktor strategi insternalnya (peluang dan ancaman) maka juga harus

menganalisis faktor-faktor strategis eksternalnya (kekuatan dan kelemahan)

dengan cara yang sama seperti penjelasan di bawah ini :

Tabel 1. 2 Analisis Strategi Eksternal

Faktor Strategi No Keterangan Bobot Rating Bobot x


Internal Rating

Aspek Kekuatan 1
Sub total
Aspek Kelemahan 1
Sub Total

26
4) Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3, untuk memperoleh

faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasil berupa skor pembobotan untuk

masing masing faktor yang nilainya bervariasi mulai 4,0 (outstanding) sampai

dengan 1,0 (poor).

Analisis Matrik SWOT Alat yang dipakai untuk menyusun faktor-faktor

strategis perusahaan adalah matrik SWOT matrikini dapat menggambarkan secara

jelas bagaimana peluang dan ancaman eksternal yang dihadapi perusahaan dapat

disesuaikan dengan kekuatan dan kelemahan yang dimilikinya. Matrik SWOT

membantu menyusun berbagai alternatif setrategi berdasarkan kombinasi antara

faktor kekuatan, peluang, dan ancaman melalui pengembangan empat tipe

setrategi, yaitu: SO (streght opportunities), WO (weaknesess-threats),ST

(strengths-threats), danWT ( weaknesses-thrats ). Seperti tampak dalam gambar

di bawah ini :

Tabel 1. 3 Matriks SWOT

IFAS Strength (S) Faktor-faktor Wakness (W) Faktor-faktor


EFA kekuatan internal kelemahan internal
S
Opportunity (O) Strategi SO Ciptakan strategi Strategi WO Ciptakan strategi

Faktor-faktor yang menggunakan kekuatan yang menggunakan kekuatan


peluang exsternal untuk memanfaatkan peluang
untuk memanfaatkan peluang
Threat (T) Faktor- Strategi ST Ciptakan strategi Strategi WT Ciptakan strategi

faktor ancaman yang menggunakan kekuatan yang menggunakan kekuatan

exsternal untuk memanfaatkan peluang untuk memanfaatkan peluang


Sumber: Freedy (2006)

Penentuan Stategi Utama Setelah mendapatkan beberapa strategi untuk

27
menentukan strategi utama adalah dengan membandingkan antara faktor eksternal

peluang (opportunities) dan ancaman (threats) dengan faktor internal kekuatan

(strenghts) dan kelemahan (weaknesses). Seperti gambar di bawah ini :

Gambar 2. 1 Analisis SWOT

28
BAB IV

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

A. Deskripsi Hasil Penelitian

Sebelum menganalisis hasil survey tentang keterkaitan antara faktor

perkembangan teknologi yang dalam hal ini adalah perkembangan sistem

ECommerce terhadap kinerja unit usaha mikro, telebih dahulu akan dibahas

mengenai gambaran umum responden. Gambaran umum responden diperoleh dari

identitas diri responden yang tercantum pada masing-masing jawaban terhadap

kuesioner. Jumlah responden yang peneliti gunakan sebagai sampel adalah

sebanyak 374 responden dari 5566 total jumlah unit usaha mikro yang ada di Kota

Semarang. Dari informasi demografis yang mengisi kuesioner, terlebih dahulu

akan disajikan gambaran dari responden tersebut. Beberapa diantaranya berisi

tentang informasi mengenai lama usaha, sistem yang digunakan, serta lama

penggunaan sistem usaha.

Tabel 2. 1 Profil Responden

Profil Jumlah Persentase


Lama Usaha

<1 tahun 82 21,93

1-5 tahun 166 44,86

>5 tahun 126 33,69

29
Sumber : Data Primer yang diolah

Responden yang berpartisipasi dalam penelitian sebagian besar sudah

memiliki lama usaha selama 1 – 5 tahun yaitu sebanyak 166 unit usaha mikro atau

mencapai 44,86% sampel dan diikuti dengan 126 unit usaha mikro yang sudah

berusia lebih dari 5 tahun atau sebanyak 33,69% dengan yang paling sedikit

adalah yang sudah memiliki lama usaha kurang dari 1 tahun yaitu sebanyak 82

unit usaha mikro atau 21,93%. Sistem penjualan yang dilakukan oleh unit usaha

mikro menunjukkan bahwa hanya sebagian kecil yaitu 141 unit usaha mikro atau

37,70% saja yang sudah menggunakan e-commerce sebagai sistem administrasi

penjualannya dan sebagian besar atau 62,30% belum menggunakan e-commerce.

Untuk menganalisis data berdasarkan atas kecenderungan jawaban yang

diperoleh dari responden terhadap masing-masing variabel, maka akan disajikan

data sebagai berikut:

Tabel 2. 2 Statistik Deskriptif

Variabel Kisaran Kisaran Rata- Rata- Ket


Teoritis Empiris Rata Rata
Teoritis
Perspektif Keuangan 1–5 1 – 4,33 3 2,8868 Sedang
1,00 – 2,33: Rendah

2,34 – 3,67: Sedang

3,68 – 5,00 : Tinggi


Perspektif Pelanggan 1–5 2 – 5,00 3 3,5276 Sedang
1,00 – 2,33 : Rendah

30
Variabel Kisaran Kisaran Rata- Rata- Ket
Teoritis Empiris Rata Rata
Teoritis
2,34 – 3,67 : Sedang

3,68 – 5,00 : Tinggi


Perspektif Bisnis 1–5 1.33– 3 3,0811 Sedang
Internal
4.33
1,00 – 2,33 : Rendah

2,34 – 3,67 : Sedang

3,68 – 5,00 : Tinggi

Perspektif 1–5 1,00–4,67 3 3,0668 Sedang


Pertumbuhan dan
Pembalajaran

1,00 – 2,33 : Rendah

2,34 – 3,67 : Sedang

3,68 – 5,00 : Tinggi


Sumber : Data primer yang diolah, 2017

Sebelum menganalisis hasil survey tentang keterkaitan antara faktor

perkembangan teknologi yang dalam hal ini adalah perkembangan sistem E-

Commerce terhadap kinerja unit usaha mikro, telebih dahulu akan dibahas

mengenai gambaran umum responden. Gambaran umum responden diperoleh dari

identitas diri responden yang tercantum pada masing-masing jawaban terhadap

kuesioner. Jumlah responden yang peneliti gunakan sebagai sampel adalah

sebanyak 374 responden dari 5566 total jumlah unit usaha mikro yang ada di Kota

Semarang. Dari informasi demografis yang mengisi kuesioner, terlebih dahulu

31
akan disajikan gambaran dari responden tersebut. Beberapa diantaranya berisi

tentang informasi mengenai lama usaha, sistem yang digunakan, serta lama

penggunaan sistem usaha.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa statistik deskriptif variabel

Kinerja Perspektif keuangan menunjukkan rata-rata empiris yaitu sebesar 2,8868

yang berada di atas median teoritisnya yaitu 3. Nilai rata-rata yang lebih kecil dari

median teoritis menunjukkan bahwa secara umum diperoleh adanya kinerja dari

perspeksi keuangan yang masih relatif rendah. Jika dikelompokkan dalam 3

kategori skor maka rata-rata seesar 2,8868 tersebut berada pada kategori sedang.

Dengan demikian Unit usaha mikro rata-rata masih mendapatkan kinerja perspekti

keuangan yang berada pada tingkat Cukup. Berdasarkan data tersebut

menunjukkan bahwa statistik deskriptif variabel Kinerja Perspektif Pelanggan

menunjukkan rata-rata empiris yaitu sebesar 3,5276 yang berada di atas median

teoritisnya yaitu 3. Nilai rata-rata yang lebih besar dari median teoritis

menunjukkan bahwa secara umum diperoleh adanya kinerja dari perspeksi

pelanggan yang sudah relatif baik. Jika dikelompokkan dalam 3 kategori 36 skor

maka rata-rata sebesar 3,5276 tersebut berada pada kategori tinggi. Dengan

demikian unit usaha mikro rata-rata sudah mendapatkan kinerja perspektif

pelanggan yang berada pada tingkat Tinggi.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa statistik deskriptif variabel

Kinerja Perspektif Bisnis Internal menunjukkan rata-rata empiris yaitu sebesar

3,0811 yang berada sedikit di atas median teoritisnya yaitu 3. Nilai rata-rata yang

lebih besar dari median teoritis menunjukkan bahwa secara umum diperoleh

32
adanya kinerja dari perspeksi bisnis internal yang sudah relatif baik. Jika

dikelompokkan dalam 3 kategori skor maka rata-rata sebesar 3,0811 tersebut

berada pada kategori Sedang. Dengan demikian Unit usaha mikro rata-rata sudah

mendapatkan kinerja perspektif bisnis internal yang berada pada tingkat Sedang.

Berdasarkan data tersebut menunjukkan bahwa statistik deskriptif variabel

Kinerja Perspektif Pertumbuhn dan Pembelajaran menunjukkan rata-rata empiris

yaitu sebesar 3,0668 yang berada sedikit di atas median teoritisnya yaitu 3. Nilai

rata-rata yang lebih besar dari median teoritis menunjukkan bahwa secara umum

diperoleh adanya kinerja dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran yang

sudah relatif baik. Jika dikelompokkan dalam 3 kategori skor maka rata-rata

sebesar 3,0668 tersebut berada pada kategori Sedang. Dengan demikian Unit

usaha mikro rata-rata sudah mendapatkan kinerja perspektif pertumbuhan dan

pembelajran yang berada pada tingkat Sedang.

B. Pembahasan

Berdasarkan hasil penelitian ini pengukuran kinerja dengan cara pandang

strategis dengan menggunakan metode Balanced Scorecard (BSC) yaitu dengan

menggunakan 4 perspektif, selanjutnya dapat dijelaskan sebagai berikut:

1. Perspektif Keuangan

Hasil penelitian mendapatkan bahwa penggunaan e-commerce yang dilakukan

oleh unit usaha mikro belum mampu mendukung peningkatan usaha unit

usaha mikro tersebut dari aspek peningkatan kinerja keuangan yang diperoleh

unit usaha mikro. Kinerja dari perspektif keuangan dapat diperoleh dari

berbagai aspek yang berkaitan dengan penjualan yang diperoleh oleh unit

33
usaha mikro. Tidak adanya pengaruh yang signifikan dari penggunaan e-

commerce terhadap peningkatan kinerja keuangan unit usaha mikro

mencerminkan bahwa sampel penelitian belum memanfaatkan penggunaan E-

Commerce secara optimal hal ini dikarenakan masih sedikitnya jumlah unit

usaha mikro yang menggunakan sistem E-Commerce sehingga kinerja

keuangan pada unit usaha mikro tersebut belum mendapat pengaruh yang

signifikan dari pekembangan sistem E-Commerce.

2. Perspektif Pelanggan

Hasil penelitian mendapatkan bahwa penggunaan e-commerce yang dilakukan

oleh unit usaha mikro mampu mendukung peningkatan usaha unit usaha mikro

tersebut dari aspek peningkatan kinerja dari perspeki pelanggan yang

diperoleh unit usaha mikro. Berdasarkan perspektif pelanggan, ditunjukkan

bahwa E-Commerce sudah memberi pengaruh positif pada unit usaha mikro,

sehingga unit usaha mikro mampu memberikan pelayanan yang memuaskan

bagi pelanggan, karena dengan adanya sistem E-Commerce akses yang

dilakukan oleh pelanggan dapat dilakukan dengan lebih cepat, dilakukan

kapanpun dan dimanapun sehingga pelanggan merasakan fleksibilitas yang

sangat mencukupi saat bertransaksi menggunakan basis internet.

3. Perspektif Proses Bisnis Internal.

Hasil penelitian mendapatkan bahwa penggunaan e-commerce yang dilakukan

oleh unit usaha mikro kurang memberikan progress yang berarti pada

peningkatan kinerja unit usaha mikro tersebut dari aspek bisnis internal. Dari

hasil ini dapat diartikan bahwa masih banyak unit usaha mikro yang belum

34
menggunakan sistem E-Commerce sehingga banyak dari pelaku unit usaha

mikro yang tidak mengetahui perkembangan produk yang sedang mengalami

kenaikan intensitas transaksi di pasar.

4. Perspektif Pembelajaran dan Pertumbuhan

Hasil penelitian mendapatkan bahwa penggunaan e-commerce yang dilakukan

oleh unit usaha mikro mampu mendukung peningkatan usaha unit usaha mikro

tersebut dari aspek peningkatan kinerja dari perspektif pembelajaran dan

pertumbuhan yang diperoleh unit usaha mikro. Berdasarkan pengukuran

kinerja perusahaan dari perspektif pertumbuhan dan pembelajaran, diperoleh

bahwa unit usaha mikro telah melakukan berbagai pembenahan dalam sistem

unit usaha mereka, hal ini perlu dilakukan agar keberlangsungan unit usaha

mikro ini dapat dipertahankan.

C. Keterbatasan Penelitian

Keterbatasan yang dihadapi penulis dalam penelitian ini yaitu jenis usaha

UMKM yang diteliti masih secara umum dan tidak dapat mewakili seluruh pelaku

UMKM yang ada di Batam. Masih banyak jenis pelaku UMKM yang dapat

diteliti seperti: pertanian, peternakan, perikanan, kehutanan, bahan bakar, air

bersih, perdagangan, akomodasi, restoran, penawaran pribadi, dan perusahaan

dalam bidang pengolahan lainnya. Terdapat variabel lain yang diluar penelitian

oleh penulis sebagai faktor yangn mempengaruhi literasi keuangan seperti:

pendapatan usaha, efikasi diri, kecemasan finansial, praktik manajemen keuangan,

agen sosialisasi keuangan, kesulitan keuangan, pengaruh orang tua dan teman

sebaya, perbankan, risiko, dan asuransi yang berkemungkinan pengaruh terhadap

35
literasi keuangan.

BAB V
SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan

Berdasarkan dari hasil penelitian dan uji hipotesis, secara keseluruhan dapat

diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Variabel Pelatihan berpengaruh positif dan signifikan terhadap variabel

Pengembangan UMKM. Berdasarkan rekapitulasi data kuesioner, indikator

yang memperoleh nilai rata-rata terbesar yaitu sarana dan prasarana

pendukung pelatihan yang lengkap dan pelatihan mampu merubah sikap dan

perilaku menjadi lebih baik, selanjutnya untuk indikator dengan nilai rata-rata

terendah yaitu pemateri menciptakan suasana pembelajaran yang interaktif.

Selain itu, hasil uji pengaruh variabel Pelatihan (X1) secara parsial

mempengaruhi Pengembangan UMKM (Y) sebesar 10,28%.

2. Variabel Karaktersitik Wirausaha berpengaruh positif dan signifikan terhadap


variabel Pengembangan UMKM. Berdasarkan rekapitulasi data kuesioner,

indikator yang memperoleh nilai rata-rata terbesar yaitu tanggung jawab

terhadap konsumen dan untuk indikator dengan nilai rata-rata terendah yaitu

mampu membuat perencanaan pemasaran. Selain itu, hasil uji pengaruh

variabel Karakteristik Wirausaha (X1) terhadap Pengembangan UMKM (Y)

sebesar 9,05%.

3. Variabel Pelatihan dan Karakteristik Wirausaha secara simultan berpengaruh

36
positif terhadap Pengembangan UMKM di Kecamatan Cigugur. UMKM.

Berdasarkan rekapitulasi data kuesioner, indikator yang memperoleh nilai

rata-rata terbesar yaitu keseringan pelanggan lama datang kembali dan untuk

indikator dengan nilai rata-rata terendah yaitu peningkatan jumlah penjualan.

Selain itu, hasil uji pengaruh variabel Pelatihan (X1) dan Karakteristik

Wirausaha (X2) secara simultan mempengaruhi Pengembangan UMKM (Y)

sebesar 19,3%.

B. Implikasi
1. Implikasi teoritis

Hasil penelitian ini memiliki sejumlah implikasi teoritis yang mampu

dikembangkan.

a. Hasil studi ini memberikan area baru penelitian tentang enterprise upgrading

khususnya untuk usaha skala kecil, dengan menggunakan variabel

karakteristik Entrepreneur, karakteristik perusahaan, jaringan bisnis dan sosial,

lingkungan bisnis absortive Capacity dan inovasi. Sebagian besar variabel

tersebut berpengaru signifikan terhadap enterprise upgrading hanya varibel

jaringan bisnis dan karakter entrepreneur tidak berpengaruh signifikan

terhadap absortive capacity, dan enterprise upgrading.

b. Model yang terintegrasi untuk penelitian ini dapat menambah literatur ilmu

pengetahuan khususnya bidang enterprise upgrading, dimana penelitian

dilakukan pada umumnya hanya membahas secara parsial dan kurang terpadu.

c. Penelitian ini direkonstruksi berdasarkan pada hasil wawancara serta

menggunakan instrumen kuisioner. Data ini diolah menggunakan paket

37
statistik Smart PLS sehingga bisa mengestimasi path model yang

menggunakan variabel laten dengan multiple indikator, sehingga dapat

memperkaya penelitian ini.

2. Implikasi Manajerial

Implikasi manajerial dari penelitian ini adalah:

a. Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di Kota Bukittinggi agar dapat

mencermati bahwa karakteristik entrepreneur, karakteristik perusahaan,

jaringan bisnis dan sosial serta inovasi mampu memberikan terciptanya

enterprise upgrading, sehingga peningkatan atas faktor-faktor tersebut menjadi

dasar yang harus dipenuhi oleh setiap UMKM.

b. Kota Bukittinggi sendiri dengan akses telekomunikasi dan internet yang sudah

lancar ternyata bisa dioptimalkan penggunaannya oleh 130 UMKM yang ada.

Internet sebagai salah satu media informasi tanpa batas dapat dipergunakan

dengan baik dan benar agar gambaran pasar dari usaha menjadi lebih luas.

c. Usaha kecil yang umumnya merupakan usaha keluarga, mempunyai jaringan

usaha yang sangat terbatas sehingga Jaringan bisnis yang efisien dan efektif

akan dapat memacu pertumbuhan UMKM. Mengoptimalkan program sharing

kepada sesama pelaku UMKM dapat menjadi salah satu jalan agar wawasan

pelaku usaha khususnya pemilik menjadi terbuka guna mengoptimalkan

kompetensi yang telah ada sebelumnya.

d. UMKM di Kota Bukittinggi agar lebih mengedepankan inovasi produk,

inovasi produk, inovasi proses, inovasi pemasaran dan organisasional sebagai

38
salah satu hasil dari fungsi absorptive capacity yang selama ini telah

dilaksanakan. Dengan adanya inovasi dapat turut serta meningkatkan

pertumbuhan UMKM

C. Saran

Adapun saran yang disampaikan dari hasil penelitian ini diantara lain adalah:

1. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel Pelatihan diketahui indikator

dengan rata-rata terendah adalah pemateri menciptakan suasana pembelajaran

yang interaktif. Dalam hal ini, pemateri diharapkan dapat memilih metode

pelatihan yang dapat menciptakan komunikasi dua arah antara pemateri dan

peserta seperti menggunakan metode diskusi studi kasus atau tanya jawab

sehingga peserta bisa mengajukan pertanyaan, memberikan saran dan

mengemukakan pendapatnya. Dengan keterlibatan peserta yang aktif dalam

pembelajaran tersebut akan membuat peserta pelatihan lebih mudah

memahami informasi atau materi yang disampaikan oleh pemateri.

2. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel Karakteristik Wirausaha diketahui

indikator dengan rata-rata terendah adalah mampu membuat perencanaan

pemasaran. Dalam hal ini para pelaku UMKM bisa mengikuti pelatihan untuk

meningkatkan pemahaman mereka dalam melalukan perencanaan pemasaran

lalu menerapkan pada kegiatan usahanya. Pelaku UMKM diharapkan mampu

membuat perencanaan pemasaran sehingga mereka mampu untuk melihat

peluang usaha, tetap bisa bersaing dan dapat mengantisipasi ketika adanya

permasalahan yang muncul saat proses pemasaran.

39
3. Berdasarkan hasil penelitian pada variabel Pengembangan UMKM diketahui

indikator dengan rata-rata terendah adalah peningkatan jumlah penjualan.

Dalam hal ini para pelaku UMKM perlu memperhatikan dan peka terhadap

perubahan yang terjadi di lingkungan usaha baik dari permintaan konsumen

ataupun ancaman pesaing yang dapat berpengaruh pada jumlah penjualan

produk mereka. Untuk tetap mendapatkan jumlah penjualan yang maksimal

mereka harus tetap mempertahankan kualitas produk, melalukan inovasi

produk, dan menggunakan media sosial untuk memperluas pangsa pasar

40
DAFTAR PUSTAKA

Anggraeni, M. D. (2013). Metodologi Penelitian Kualitatif dan Kuantitatif.


Yogyakarta: Nuha Merdika.
Darwanto. (2013). Peningkatan Daya Saing UMKM Berbasis Inoveasi dan
Kreativitas. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, 42-149.
Hamid, E. S. (2011). Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil Dan Menengah
Di Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Volume 12, Nomor 1, Juni
2011, 12, 45-55.
Hamid, E. S., & Susilo, Y. S. (2011). Strategi Pengembangan Usaha Mikro Kecil
dan Menengah di Yogyakarta. Jurnal Ekonomi Pembangunan, 12.
Hanggreini, D. (2021). Strategi Bisnis dan Manajemen RIsiko dalam
Pengembangan UMKM di Indonesia (Vol. 1). Bogor: PT Penerbit IPB
Press.
Hastuti, P., Nurofik, A., Purnomo, A., Hasibuan, A., Aribowo, A., Faried, A. I., . .
. Simarmata, J. (2020). Kewirausahaan dan UMKM. In A. Rikki,
Kewirausahaan di Era Reformasi (pp. 24-28). Medan: Yayasa Kita
Menulis.
Nalini, S. N. (2021). Dampak covid-19 terhadap Usaha Mikro, Kecil dan
Menengah. Jurnal Ekonomi dan Ekonomi Syariah, 662-669.
Prasetyo, B. (2013). Metode Penelitian Kuantitatif. Jakarta: Raja Grafindo
Persada.
Raharjo, T. W. (2018). Pengembangan Ekonomi Masyarakat Melalui Penguatan
Kemitraan Usaha UMKM, Koperasi, dan Korporasi. Surabaya: Jakad
Media Publishing.
Sarfiah, S. N., Atmaja, H. E., & Verawati, D. M. (2019). UMKM Sebagai Pilar
Pembangunan Ekonomi Bangsa. Jurnal REP (Riset Ekonomi
Pembangunan), 137-146.
Satria, D., & Prameswari, A. (2011). Strategi Pengembangan Industri Kreatif
Untuk Meningkatkan Daya Saing Pelaku Ekonomi Lokal. Jurnal Aplikasi
Manajemen, 86.
Simatupang, T. (2008). Analisis Pengembangan Industri Kreatif di Kota Bandung.
Jurnal ITENAS Rekayasa, 16.

41
Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R & B. Bandung:
Alfabeta.
Suryana, Y., & Bayu, K. (2011). Kewirausahaan: Pendekatan Karakteristik
Wirausaha Sukses. In K. P. Pratama, Seorang Pemimpin Berjiwa
Wirausaha (pp. 49-52). Jakarta: Prenada Media Group.
Syarief, F. (2020). Pengembangan dan Pemberdayaan Usaha Mikro, Kecil, dan
Menengah (UMKM). Makassar: Yayasan Barcode.

42
LAMPIRAN

43
Lampiran 1.Kuesioner Penelitian
KUESIONER
Yang Terhormat
Pemilik Usaha Mikro Kecil dan Menengah
Dalam rangka menyelesaikan Skripsi, saya Nesi Nur Nilam Sari mahasiswa
Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas Negeri
Yogyakarta sedang melakukan penelitian dengan judul “Analisis Strategi
Pengembangan Usaha Umkm Di Era Pandemi Covid-19 Pada Umkm Wirajaya Di
Kecamatan Piyungan”. Sehubungan dengan hal tersebut, saya sangat
mengharapkan ketersediaan Bapak/Ibu/Saudara/i untuk menjadi responden
dengan mengisi lembar kuesioner atau angket inisecara lengkap dan benar. Dan
memberikan jawaban sesuai dengan keadaan yang sebenarnya, sehingga kuesioner
ini dapat digunakan untuk penelitian. Hasil dari kuesioner ini tidak
dipublikasikan, melainkan akan digunakan untuk kepentingan penyusunan Skripsi
pada Program Studi S1 Pendidikan Ekonomi Fakultas Ekonomi Universitas
Negeri Yogyakarta. Atas partisipasinya dan kerjasamanya saya ucapkan terimakasih.

44
Identitas Responden

1. Nama Pemilik :

2. Nama Usaha :

3. Lama Usaha :

< 3 Tahun

3-5 Tahun > 15 Tahun

6-10 Tahun

4. Pendidikan Terakhir :

SD D3

SMP Lainnya

SMA/SMK

Pilihlah salah satu kolom alternatif jawaban yang paling sesuai atas

sejumlah “pernyataan” atau “pertanyaan” berdasarkan pendapat anda dengan

memberi tanda centang (√). Setiap pernyataan terdiri dari 5 pilihan jawaban yaitu:

SS :Sangat Setuju

S :Setuju

TS :Tidak Setuju

45
Lampiran 2. Hasil Statistik Deskriptif
HASIL STATISTIK DESKRIPTIF

Variabel Kisaran Kisaran Rata- Rata- Ket


Teoritis Empiris Rata Rata
Teoritis
Perspektif Keuangan 1–5 1 – 4,33 3 2,8868 Sedang

1,00 – 2,33: Rendah

2,34 – 3,67: Sedang

3,68 – 5,00 : Tinggi


Perspektif Pelanggan 1–5 2 – 5,00 3 3,5276 Sedang

1,00 – 2,33 : Rendah

2,34 – 3,67 : Sedang

3,68 – 5,00 : Tinggi


Perspektif Bisnis 1–5 1.33– 3 3,0811 Sedang

Internal 4.33

1,00 – 2,33 : Rendah

2,34 – 3,67 : Sedang

3,68 – 5,00 : Tinggi


Perspektif 1–5 1,00–4,67 3 3,0668 Sedang

Pertumbuhan dan

Pembalajaran

1,00 – 2,33 : Rendah

46
Variabel Kisaran Kisaran Rata- Rata- Ket
Teoritis Empiris Rata Rata
Teoritis
2,34 – 3,67 : Sedang

3,68 – 5,00 : Tinggi

Lampiran 3. Hasil analisis Responden

47
HASIL ANALISIS RESONDEN

Profil Jumlah Persentase


Lama Usaha

<1 tahun 82 21,93

166 44,86
1-5 tahun
126 33,69
>5 tahun

Sitasi dan Daftar Pustaka

1. Salah satu upaya yang dapat meningkatkan kualitas UMKM dan

48
mendorong mereka untuk bisa naik kelas adalah dengan meningkatkan
faktor internal, eksternal, dan mengimplementasikan manajemen risiko
pada UMKM.[CITATION Han21 \l 1033 ]

2. Melakukan peneltian dengan tujuan penelitian yaitu merumuskan strategi


kelembagaan dalam mendorong inovasi dan kreativitas pelaku UMKM
tetap mampu bersaing dengan berbasis kreativitas yang mereka miliki
tanpa merugikan UMKM lainnya, dengan metode Analisis SWOT hasil
penelitian yaitu UMKM berbasis kreativitas harus dikembangkan dengan
tata kelola atau kelembagaan dengan mengacu tata kelola kelembagaan di
negara maju [ CITATION Dar13 \l 1033 ].

3. Industri kreatif adalah industri yang mengandalkan talenta, ketrampilan,


dan kreativitas yang merupakan elemen dasar setiap individu[ CITATION
Sim08 \l 1033 ].

4. Melakukan penelitian dengan tujuan penelitian yaitu untuk mengetahui,


mendeskripsikan dan meng-analisis pengembangan Usaha Mikro, Kecil,
dan Menengah (UMKM) melalui fasilitasi pihak eksternal dan potensi
internal pada kelompok usaha [ CITATION Mek13 \l 1033 ].

5. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kualitatif. Penelitian


deskriptif ini dilakukan untuk memberikan gambaran yang lebih detail
mengenai suatu gejala atau fenomena [ CITATION Pra13 \l 1033 ].

6. Populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas obyek/subyek yang


mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh
peneliti untuk dipelajari dan kemuadian ditarik kesimpulannya
[ CITATION Sug11 \l 1033 ].

7. Pengembangan industri distro dan industri kreatif lainnya di kota Bandung


sampai saat ini belum dapat dimaksimalkan untuk peningkatan
perekonomian lokal [ CITATION Sat11 \l 1033 ] .

8. Agar koperasi dan UMKM mampu bersaing di pasar, khususnya pasar


Masyarakat Ekonomi Asean (MEA), maka perlu melakukan kemitraan

49
dengan perusahaan-perusahaan yang lebih besar.[ CITATION Rah18 \l
1033 ]

9. Perubahan-perubahan ekonomi secara besar-besaran terjadi, seiring


dengan penyesuaian di segala bidang kegiatan manusia yang
menitikberatkan kepada kebutuhan primer manusia untuk menemukan
dasar-dasar pengertian ke arah kemajuan. [ CITATION Sur11 \l 1033 ]

10. UMKM harus muncul dengan perlengkapan yang lebih baik secara digital
dan dengan kemampuan tenaga kerja yang diperkuat. Hanya sedikit
inisiatif kebijakan yang bertujuan untuk meningkatkan ketahanan jangka
panjang dari bisnis yang sudah mapan dan potensi pertumbuhan
UMKM. [ CITATION Nal21 \l 1033 ]

50

Anda mungkin juga menyukai