Anda di halaman 1dari 8

HASIL WAWANCARA

No Pertanyaan Contoh Pengembangan Pertanyaan


Utama Diskusi
1 Apa saja pembelajaran Contoh Pertanyaan Untuk Murid:
atas pelaksanaan
▪ Menurut kamu, apa yang paling menyenangkan dalam
proses belajar dan
proses belajar di sekolah selama ini?
mengajar di sekolah
Guru dapat mengelola proses belajar dan mengelola kelas
selama ini?
dengan tenang dan sabar tanpa marah-marah. Guru
(a) Praktik yang mengajarkan hal-hal baik seperti sopan santun, kejujuran,
sudah baik tanggung jawab, dan kedisiplinan selama mengajar di
(b) Yang masih sekolah. Guru juga menghargai perbedaan agama, suku,
menjadi status selama proses belajar di sekolah.
tantangan
▪ Apakah kamu senang dengan cara mengajar guru di
(c) Upaya yang
sekolah? Sebutkan alasannya?
telah dilakukan
Saya senang dengan cara mengajar guru di sekolah.
untuk
Alasannya adalah Guru membuat belajar menjadi
mengatasi
menyenangkan. Saat saya dan teman-teman sedang bosan
tantangan
belajar, guru mengajak kami melakukan aktivitas yang
menyenangkan seperti ice breaking, permainan, dll yang
disesuaikan dengan topik materi pembelajaran.
▪ Apakah kamu kesulitan dalam belajar di kelas? Dapatkan
kamu menjelaskan?
Iya saya kesulitan dalam belajar di kelas terutama saat
memahami materi pembelajaran. Hal ini dikarenakan karena
masa pandemic covid 19, dimana proses pembelajaran lebih
banyak dalam jaringan. Sekolah sudah mengupayakan
pelaksanaan tatap muka secara terbatas dengan beberapa
shift, namun waktu dalam setiap mata pelajaran terbatas
tidak seperti dahulu sehingga dalam memahami materi
terkesan agak cepat-cepatan.
▪ Bagaimana dengan orang tua, apakah membantu kamu
belajar? Coba ceritakan!
Orang tua membantu dalam proses belajar di rumah, namun
tidak semua mata pelajaran bisa dibantu orang tua jika saya
mengalami kesulitan belajar. Orang tua hanya dapat
memotivasi saya agar semakin giat belajar dan mengikuti
aturan sekolah.
Contoh Pertanyaan Untuk Guru dan Kepala Sekolah:
▪ Menurut bapak/ibu, apakah guru telah melaksanakan
pembelajaran berpusat kepada murid? Bagaimana
contohnya?
Guru sudah melakukan pembelajaran berpusat pada murid.
Contohnya adalah dalam proses belajar mengajar, guru
menggunakan pendekatan saintifik yang diwujudkan
melalui kegiatan mengamati, menanya, mengumpulkan
informasi, mengasosiasi, dan mengkomunikasikan. Guru
memotivasi dan membangkitkan ketertarikan siswa pada
topik pelajaran, membimbing siswa mempertanyakan fakta-
fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip, proses-proses
maupun prosedur-prosedur yang relefan. Selanjutnya guru
memfasilitasi dan membimbing siswa mengumpulkan
informasi-informasi pendukung fakta-fakta, konsep-konsep,
prinsip-prinsip, proses-proses maupun prosedur-prosedur
tersebut untuk kemudian dibimbing mengasosiasikan,
menemukan hubungan dan menyimpulkan. Guru melakukan
perubahan dari pola pembelajaran satu arah (interaksi guru-
peserta didik) menjadi pembelajaran interaktif. Guru juga
melakukan perubahan pola belajar sendiri menjadi belajar
berkelompok.

▪ Apa yang menjadi tantangan bagi baru dalam menerapkan


pembelajaran berpusat kepada murid?
 Guru dituntut lebih kreatif dan inovatif terutama pada
masa pandemi ini yang lebih dominan pembelajaran
dilakukan secara daring.
 Guru hadir sebagai fasilitator yang harus mampu
membangkitkan ketertarikan siswa terhadap suatu
materi belajar dan menyediakan beraneka pendekatan
cara belajar sehingga siswa memperoleh metode belajar
yang paling sesuai baginya.
 Kemampuan intelektual siswa yang berbeda-beda
mengharuskan guru dapat memetakan kebutuhan
belajar siswa yang berdampak pada siswa.

▪ Selama ini, apakah gotong royong pembelajaran dari telah


diterapkan? Jika tidak, apa yang menjadi penyebabnya?
Gotong royong dalam berkolaborasi belum berjalan secara
maksimal di sekolah. Hal yang menjadi penyebabnya adalah
selama ini belum terbentuk komunitas guru sehingga
permasalahan-permasalahan yang dialami guru terkait
kebutuhan belajar murid tidak bisa diselesaikan secara
gotong royong melainkan hanya mencarikan solusi secara
pribadi saja dari masalah yang dihadapi.
▪ Apa saja praktik baik yang dilaksanakan selama ini yang
akan terus diterapkan dalam pembelajaran yang berdampak
pada murid?
Praktik baik yang selama ini dilakukan dan akan terus
diterapkan adalah penerapan pembelajaran berorientasi
pada murid dengan pendekatan saintifik. Sebelum membuat
rancangan, dilakukan pemetaan terhadap kebutuhan belajar
setiap siswa. Berbagi praktik baik maupun permasalahan
kepada rekan guru agar dicarikan solusi dan sebagai bahan
pembelajaran kedepan dalam melakukan pembelajaran
yang berdampak pada murid.
▪ Apa saja sumber daya yang telah kita miliki untuk
melaksanakan pembelajaran yang berpusat kepada murid?
 Guru memiliki motivasi untuk menerapkan
pembelajaran yang berpusat pada murid.
 Peserta didik mempunyai potensi, baik fisik, intelektual,
kepribadian, minat, moral, maupun religi.
 Kepala sekolah yang menjadi teladan dan mendukung
rencana tindakan yang memiliki nilai positif demi
kemajuan Pendidikan.
 Tenaga kependidikan yang melaksanakan administrasi,
pengelolaan, pengembangan, pengawasan, dan
pelayanan teknis untuk menunjang proses pendidikan
pada satuan Pendidikan.
 Orang tua siswa yang berpartisipasi aktif mendukung
program sekolah.
 Sarana dan prasarana yang dimiliki sekolah.

▪ Upaya apa saja yang dilakukan selama ini agar pembelajaran


di sekolah semakin baik?
Upaya yang dilakukan selain merancang dan melaksanakan
pembelajaran yang berorientasi pada siswa, guru
melakukan refleksi terhadap proses yang sudah
berlangsung. Melakukan perbaikan dan mempertahankan
yang sudah baik dari proses pembelajaran sehingga
pembelajaran yang berdampak pada murid akan semakin
baik.
Contoh Pertanyaan Untuk Orang Tua/Masyarakat/Komite
Sekolah:
▪ Bagaimana tanggapan bapak/ibu terhadap proses belajar
dan mengajar di sekolah selama ini?
Proses belajar dan mengajar di sekolah selama ini sudah
berlangsung dengan baik. Di tahun ajaran 2020/2021 pada
semester 1, sekolah menerapkan pembelajaran daring
dengan menggunakan google meeting, WAG, dan google
classroom. Karena banyak mengalami kendala dalam proses
belajar daring sehingga di semester 2, sekolah
menggunakan pembelajaran tatap muka secara terbatas
dengan beberapa shift (Dalam satu kelas berisi 5-8 siswa).
▪ Apa tantangan dari orang tua untuk mendukung proses
belajar mengajar di sekolah?
Tantangan dari orang tua untuk mendukung proses belajar
mengajar di sekolah adalah
 Selama Daring : Permasalahan ada pada jaringan
internet sehingga dapat mengganggu proses belajar
daring. Jaringan internet yang kurang stabil dapat
mengakibatkan penjelasan guru gterdengar putus-
putus.
 Selama tatap muka terbatas dengan beberapa shift:
Permasalahan ada pada jumlah kasus covid dan keadaan
zona di daerah. Apabila zona merah dan kasus melonjak,
pembelajaran tatap muka secara terbatas dilanjutkan
dengan pembelajaran daring.
▪ Bagaimana dukungan orang tua untuk membuat anak
semakin rajin belajar baik di rumah dan di sekolah?
Dukungan yang bisa diberikan kepada anak agar semakin
rajin belajar adalah melakukan pendampingan saat siswa
belajar. Memfasilitasi kebutuhan anak dalam belajar dan
memotivasi anak agar tidak bosan belajar. Orang tua wajib
memberikan pujian atas sekecil apapun prestasi ataupun
perubahan baik yang dialami anak. Membimbing anak dalam
belajar sesuai gaya belajar anak. Orang tua juga berperan
dalam menciptakan lingkungan belajar yang kondusif dan
menyenangkan.

2 Apa harapan/mimpi Contoh Pertanyaan Untuk Murid


terhadap sekolah yang
▪ Apa yang sebaiknya bapak/ibu guru lakukan agar kamu lebih
berdampak pada
semangat dalam belajar?
murid? Sesekali hendaknya proses belajar di lakukan di luar kelas
sehingga akan kembali merefresh keadaan otak kita yang
sudah sering menerima pelajaran setiap harinya. Guru
hendaknya memiliki aktivitas belajar yang variatif sehingga
dapat memudahkan penguasaan materi pelajaran.
Penugasan yang diberikan guru hendaknya tidak terfokus
pada satu cara pengerjaan melainkan diberikan kebebasan
memilih cara pengerjaan yang disenangi(membuat
makalah, membuat video demonstrasi, membuat poster,
membuat puisi, dll)

▪ Apa usulan kegiatan di sekolah agar kamu semakin senang


dan semangat dalam belajar?
Program-program sekolah sebelum masa pandemic agar
dilaksanakan kembali terutama kegiatan belajar di luar
lingkungan sekolah. Jika memungkinkan di masa pandemic,
kegiatan les tambahan dan ekstrakurikuler diadakan
kembali sehingga dapat memfasilitasi siswa-siswa yang
belum tuntas dalam mata pelajaran dan juga dapat
mengembangkan minat bakat siswa.

Contoh Pertanyaan Untuk Guru dan Kepala Sekolah:


▪ Apa harapan bapak/ibu terhadap sekolah di masa yang akan
datang?
Harapan sekolah di masa yang akan datang adalah dapat
membawa peserta didik mencapai kemerdekaan belajarnya.
Sekolah mampu membuat anak memiliki kebahagiaan,
kebijaksanaan, dan budi pekerti luhur. Kehadiran sekolah
dapat mendorong anak-anak berputar dan berkembang
sesuai kodratnya karena masing-masing anak memiliki
potensi dan keunikannya tersendiri. Sekolah tidak boleh
lupa akan akar nilai budaya yang hakiki dari masyarakat dan
membiarkan mereka berkembang dan berkarya menjadi
anak yang memiliki profil pelajar Pancasila. Kehadiran
sekolah dapat memfasilitasi guru dalam melakukan
pembelajaran yang berorientasi pada siswa sehingga lebih
berdampak kepada murid.

▪ Tiga sampai lima tahun kedepan, apa yang bisa dilakukan


agar pembelajaran di sekolah lebih berdampak kepada
murid?
Yang bisa dilakukan agar pembelajaran di sekolah lebih
berdampak kepada murid adalah guru menciptakan
pembelajaran yang berpusat pada murid dan menggerakkan
ekosistem pendidikan terutama yang ada di lingkup sekolah
yang lebih baik. Kegiatan-kegiatan tersebut dapat
dijabarkan sebagai berikut,
 Merencanakan, menjalankan, merefleksikan dan
mengevaluasi pembelajaran yang berpusat pada murid
dengan melibatkan orang tua
 Mengembangkan diri dan guru lain dengan refleksi,
berbagi dan kolaborasi secara mandiri
 Memiliki kematangan moral, emosi dan spiritual untuk
berperilaku sesuai kode etik
 Berkolaborasi dengan orang tua dan komunitas untuk
mengembangkan sekolah dan menumbuhkan
kepemimpinan murid
 Mengembangkan dan memimpin upaya mewujudkan
visi sekolah yang berpihak pada murid dan relevan
dengan kebutuhan komunitas di sekitar sekolah

▪ Bapak/ibu akan menjadi guru yang seperti apa pada masa


yang akan datang?
 Guru yang tidak hanya mendorong peningkatan prestasi
akademik anak, namun mendorong tumbuh kembang
anak secara holistic.
 Guru yang tidak hanya mengajar dengan kreatif, namun
menjadi pelatih bagi guru lain untuk pembelajaran yang
berpusat pada murid
 Guru yang tidak hanya mengembangkan diri secara
aktif, namun menjadi teladan dan agen transformasi
bagi ekosistem Pendidikan
 Guru yang berperan menjadi kontrol manajer dengan
memberikan motivasi instrinsik sehingga dapat
menumbuhkan kebiasaan-kebiasaan murid yang akan
menjadi suatu karakter dan budaya positif di sekolah.
 Guru yang rutin menanyakan masalah yang dihadapi
siswa dan berusaha membangun kedekatan dengan
murid, mengenali karakter murid, memahami minat dan
bakatnya. Yang terpenting adalah menggali harapan
siswa dan menanyakan apa yang bisa siswa lakukan
untuk memperbaiki kesalahannya sehingga tercipta
pola prilaku disiplin pada diri siswa.

▪ Apa saja yang bisa kita capai dengan gotong royong? Agar
proses pembelajaran lebih berdampak pada murid?
Sebutkan!
Hal yang bisa kita capai dengan gotong royong agar proses
pembelajaran lebih berdampak pada murid adalah
 Berpartisipasi aktif di dalam komunitas praktisi yang
terbentuk di sekolah. Guru dapat berbagi praktik baik
kepada rekan sejawat terhadap proses pembelajaran
yang telah dilakukan yang berdampak pada murid. Guru
bisa juga berbagi permasalahan yang dihadapi terkait
kebutuhan belajar murid dan secara bergotong royong
anggota komunitas dapat memberikan solusi terhadap
permasalahan tersebut.
 Dalam hal memetakan kebutuhan belajar murid, guru
bisa bergotong royong saling berkolaborasi dengan wali
kelas dan guru BK sehingga dapat membuat
perencanaan pembelajaran yang berdampak pada
murid.
 Bergotong royong membuat kesepakatan dengan
murid tentang proses pembelajaran yang akan
dilakukan. Kesepakatan kelas yang efektif dapat
membantu dalam pembentukan budaya disiplin positif 
di kelas maupun di sekolah.
 Bergotong royong membuat kesepakatan bersama
dengan kepala sekolah, rekan sejawat, dan warga
sekolah lainnya untuk membangun budaya positif di
kelas dan di sekolah.

Contoh Pertanyaan Untuk Orang Tua/Masyarakat/Komite


Sekolah:
▪ Apa harapan bapak/ibu agar proses belajar dan mengajar di
sekolah semakin berdampak pada murid?
Harapannya adalah proses belajar dan mengajar di sekolah
agar di sesuaikan dengan kebutuhan belajar individu setiap
murid sehingga aktifitas yang dilakukan berdampak pada
murid.
Guru mengadakan pelajaran tambahan bagi siswa yang
nilainya di bawah KKM walaupun dalam situasi pandemi
covid 19. Kolaborasi antara guru dan orang tua lebih
ditingkatkan lagi terutama dalam menangani kesulitan
belajar setiap siswa.
▪ Apa dukungan yang bisa dilakukan oleh orang
tua/masyarakat agar proses belajar dan mengajar lebih
berdampak pada murid.
Dukungan yang bisa dilakukan oleh orang tua adalah
mengusulkan terbentuknya komunitas orang tua siswa
sehingga menjadi wadah diskusi terkait perkembangan
siswa maupun permasalahan yang dihadapi siswa sehingga
bisa dicarikan solusi perbaikan terhadap setiap masalah
yang dihadapi siswa. Komunitas ini sebagai jembatan
melakukan refleksi dan evaluasi terhadap program sekolah
yang berdampak pada siswa.

Anda mungkin juga menyukai