Anda di halaman 1dari 9

J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam Vol. X No.

X Januari - Juni XXXX


P-ISSN 2355-8237 | e-ISSN 2503-300X http://ejournal.uin-malang.ac.id/index.php/jpai
DOI : 10.18860/jpai.vXXXX.XXXXX

Tuhan : Menelisik Konsep, Sejarah, Dan Fakta Saintifik Eksistensinya

Viony Karunissa Kurniawan


UPN “Veteran” Jawa Timur
UNIVERSITAS PEMBANGUAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Jl. Rungkut Madya No.1, Gn. Anyar, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294
vionykarunissa.kurniawan@gmail.com
Adam Wahyu Almasyah
UPN “Veteran” Jawa Timur
UNIVERSITAS PEMBANGUAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Jl. Rungkut Madya No.1, Gn. Anyar, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294
adamwahyu133@gmail.com
Erwin Kusumawati
UPN “Veteran” Jawa Timur
UNIVERSITAS PEMBANGUAN NASIONAL “VETERAN” JAWA TIMUR
Jl. Rungkut Madya No.1, Gn. Anyar, Kec. Gn. Anyar, Kota SBY, Jawa Timur 60294
-

Korespondensi penulis : adamwahyu133@gmail.com

ABSTRAK. Pada dasarnya penulisan ini berlandas kepada heterogennya pemikiran


berikut dengan kajian atau interpretasi yang dilakukan manusia mengenai Tuhan. Pada
dasarnya keingintahuan ini dirasakan oleh setiap manusia secara naluriah sebab
kegelisahannya akan bagaimana ia diciptakan, bagaimana semua hal yang ada di dunia ini
ada, dan siapa dibalik semua kemukjizatan ini. Menyikapi hal ini penulis kemudian tertarik
untuk mengkaji lebih lanjut mengenai sejarah, konsep, berikut dengan bukti saintifik
mengenai eksistensi Tuhan. Metode yang digunakan penulis di dalam penelitian ini ialah
dengan pendekatan kepustakaan, dimana berbasis dan mengacu kepada berbagai bentuk
literatur. Teknik pengumpulan data yang diimplementasikan pada penelitian ini ialah
teknik pengumpulan data dengan menggunakan studi kepustakaan. Analisa data yang
digunakannya ialah cara berpikir menyeluruh dan logika deduktif melalui pendekatan
komparatif yang memposisikan rujukan referensi yang terkumpul sebagai premis mayor
dan interpretasi penulis sebagai premis minor yang pada akhirnya menghasilkan sebuah
kesimpulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa : Pertama, sejarah akan Tuhan tidak

1
Viony, Adam, Erwin
dapat ditetapkan kapan dimulainya, namun dapat dirasakan oleh setiap insan manusia di
kehidupannya. Kedua, interpretasi manusia mengenai Tuhan menghasilkan konsep yang
lalu berwujud paham dan aliran seperti teisme, deisme, panteisme, dan panenteisme.
Ketiga, fakta saintifik akan eksistensi keberadaan Tuhan meliputi : penelitian seputar alam
semesta, hidup sudah diatur layak komputer, DNA manusia, rumus Tuhan, dan upaya
manusia untuk melampaui Tuhan selalu gagal.

Kata kunci : Tuhan, Sejarah, Konsep, dan Fakta Saintifik.

ABSTRACT. Basically, this writing is based on the heterogeneity of the following thoughts
with studies or interpretations made by humans about God. Basically this curiosity is felt by
every human being instinctively because of his anxiety about how he was created, how all
things in this world exist, and who is behind all these miracles. In response to this, the
author is interested in studying more about history, concepts, along with scientific evidence
regarding the existence of God. The method used by the author in this study is a library
approach, which is based on and refers to various forms of literature. The data collection
technique implemented in this study is a data collection technique using literature study.
The data analysis used is a comprehensive way of thinking and deductive logic through a
comparative approach that positions the collected references as the major premise and the
author's interpretation as the minor premise which ultimately results in a conclusion. The
results of the study show that: First, the history of God cannot be determined when it
begins, but it can be felt by every human being in his life. Second, human interpretation of
God produces concepts which then take the form of understandings and sects such as
theism, deism, pantheism, and harvest theism. Third, scientific facts about the existence of
God include: research around the universe, life is regulated according to computers, human
DNA, God's formula, and human efforts to surpass God always fail.

Keywords: God, History, Concepts, and Scientific Facts.

PENDAHULUAN
Berbicara mengenai Tuhan maka sama halnya dengan membicarakan kebutuhan
manusia, atau dalam kata lain tak akan pernah ada habisnya. Hal ini dikarenakan setiap
orang pastilah memiliki makna ataupun perspektifnya sendiri apabila menyinggung akan
Tuhan, ada yang mengartikan bahwa Tuhan itu satu, Tuhan itu pemilik segalanya, Tuhan itu
Bapa, dan berbagai macam lainnya. Sebagaimana dikutip dari (Tedy, 2017) membicarakan
Tuhan maka sama halnya dengan membicarakan konsep yang dimana dijadikan salah satu
cabang filsafat yang dimana usia konkretnya setara dengan umur eksistensi peradaban
manusia.

2
J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. X No. X Januari - Juni XXXX
Masih mengutip dari (Tedy, 2017) mencantumkan dua pandangan berbeda akan
Tuhan, baik menurut KBBI ataupun filosof. Menurut KBBI, Tuhan ialah zat yang
menciptakan makhluk hidup berikut dengan segala sesuatu yang eksis di semesta.
Sedangkan menurut para filosof Tuhan merupakan akal murni. Di dalam kajian filsafat,
semua hal yang ditelisik diharuskan berlandas kepada realitas dan juga hal yang logis dari
segi pandang pemikiran manusia.
Dikutip dari (Nasution, 2019) memuat pernyataan dari Armstrong yang menyatakan
bahwa obsesi manusia mengenai Tuhan sudah terjadi sejak zaman kuno hingga
kontemporer. Adapun hal yang menterbelakangi obsesi manusia untuk mencari Tuhan ini
tidaklah hanya mengacu dari pemegang otoritas, seperti halnya agama. Namun hal ini
berjalan secara refleksi dan batiniah manusia sendiri yang dipenuhi oleh rasa kegelisahan
untuk mengetahui dari mana dan siapa yang menciptakan dirinya.
Adapun kecenderungan yang demikian ini tidak akan terlepas dari apa yang dinamakan
kekurangan maupun kelemahan. Sudah bukanlah lagi hal yang tabuh bahwa manusia
sendiri merupakan makhluk yang walaupun paling sempurna dibandingkan makhluk
lainnya, tidak mempungkiri bahwa manusia sendiri memiliki kekurangan. Sama halnya
dengan cara pengkajiannya dalam mencari apa itu Tuhan, baik melalui pendekatan
ilmiahnya, pendekatan logistik, pendekatan non-ilmiah seperti rujukan dari sumber agamis
juga pastilah memiliki kekurangan di dalamnya yang dimana meninggalkan berbagai
macam pertanyaan yang jauh lebih kompleks mengenai Tuhan.
Menyikapi permasalahan ini penulis termotivasi untuk mengkaji sekaligus menganalisa
seputar konsep, sejarah, dan fakta saintifik mengenai eksistensi Tuhan. Segala bentuk
kontroversi, hipotesis, berikut dengan konspirasi yang terbelengguh di dalamnya. Semua
bentuk interpretasi pemikiran dari masing-masing cabang keilmuan akan Tuhan
merupakan hal yang mendasari penulis untuk melakukan penelitian ini.

BAHAN DAN METODE PENELITIAN


Merupakan sebuah keharusan yang tidak terpungkiri bahwa sebuah penelitian pastilah
menggunakan sebuah metode guna memudahkan penyusun dalam menyelesaikan
penelitiannya, tak terkecuali penelitian ini. Penelitian sendiri merupakan pendekatan
ilmiah yang dilakukan oleh seseorang untuk menyalurkan hasrat keingintahuannya
terhadap sesuatu dibekali dengan sebuah keyakinan bahwa segala suatu hal mampu untuk
ditelaah, dan dianalisik hubungan kausabilitasnya hingga akhirnya mencapai hasil akhir
yang diinginkannya, yakni ilmu (Jujun S. Suriasumantri, 1999:119).

3
Viony, Adam, Erwin
Penelitian ini pada dasarnya menggunakan metode pendekatan data kepustakaan. Data
kepustakaan ini dibagi menjadi dua klasifikasi yang dikenal dengan, sumber data primer
dan juga sekunder. Kendati demikian, dengan kemampuan dan juga situasi kondisi yang
jauh lebih memungkinkan bagi penulis untuk melakukan pengkajian ialah sumber data
sekunder maka materi yang didapati pada artikel ini hanya mengacu kepada sumber data
sekunder yang meliputi : sejumlah artikel ilmiah, jurnal terakditasi.
Teknik pengumpulan data yang diimplementasikan pada penelitian ini ialah teknik
pengumpulan data dengan menggunakan studi kepustakaan. Dalam praktisnya, studi
kepustakaan ini ialah dengan melakukan penelurusan, pencarian, perbandingan, analisis,
dan juga pengamatan setiap dari satu kesekian referensi yang terkumpul dan memastikan
bahwa keseluruhan referensi tersebut memiliki relevansi terhadap masalah penelitian.
Metode analisis data yang digunakan di dalam penelitian ini ialah dengan menerapkan cara
berpikir menyeluruh. Cara berpikir menyeluruh ini berartikan sisi pandang yang
dipergunakan penyusun di dalam penelitiannya tidak hanya mengacu pada sisi pandang
satu ilmu saja. Atau dalam kata lain, penulis juga akan melihat ilmu dari konstelasi
pengetahuan lainnya. Seperti kaitannya dengan agama, filsafat, dan juga asas analitik,
maupun pertimbangan obyektif.
Selain hal tersebut, penulis juga menerapkan cara berpikir logika deduktif. Dengan
menempatkan rujukan referensi yang terkumpul sebagai premis mayor dan interpretasi
penulis sebagai premis minor. Sehingga hasil akhirnya ialah komparatif atau perbandingan
yang didasari oleh pemikirin kritis dan analisis konkretnya sehingga menghasilkan sebuah
kesimpulan juga pembahasan yang berkelanjutan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Dikutip dari (Asry, Tidak Ada Tahun) menyatakan bahwa sejarah akan Tuhan dengan
manusia memiliki alur yang berbeda-beda bagi setiap orangnya. Namun sebagaimana
dialami oleh salah satu ahli terkenal yang berani untuk menelisik dan juga mengkaji lebih
lanjut akan Tuhan yakni, Karen Armstrong pernah mengalami pergulatan batin. Pergulatan
batin ini demikian menyebabkan dirinya melenceng dan perlahan meninggalkan
pembiasaan yang diterapkan dan biasa dijalaninya sebagai umat beragama.
Pergulatan batin akan kepastian apa itu Tuhan, siapa itu Tuhan, dan bagaimana bisa
dibuktikan keberadaannya membuat degradasi atau pengurangan iman hingga dititik
dimana manusia tidaklah lagi takut akan dosa dan bahkan merasa gelisah apabila ia tidak
berdoa. Adapun pergulatan ini demikian yang menjadi dasar pengkajiannya akan Tuhan.

4
J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. X No. X Januari - Juni XXXX
Sebagaimana kita ketahui bahwa manusia sendiri merupakan makhluk homo relijius,
dimulai sejak saat ia menyadari keberadaan dan ketetapannya sebagai seorang manusia,
manusia akan mulai menyembah, berdoa, dan mulai mencari topangan yang kemudian
dijadikan fondasi kehidupannya. Manusia akan mulai menciptakan agama-agama, dan
bahkan juga menciptakan karya religius menurut dan berdasar kepada interpretasi mereka
masing-masing. Adapun kegiatan ini bukanlah upaya mereka untuk menaklukkan kekuatan
alam, namun hanyalah sekedar ekspresi takjub mereka akan segala sesuatu yang telah ada
di dunia ini secara misteri.
Semua cara dan juga upaya yang dikreasikan dan diciptakan manusia ini, kelak
menghasilkan yang dinamakan dengan seni agama. Seni agama yang dimaksudkan disini
merupakan bentuk upaya manusia untuk menemukan makna maupun nilai kehidupan
seiring dengan berbagai bentuk penderitaan yang dialaminya. Dan dikarenakan hal ini pula,
Armstrong mengatakan bahwa manusia adalah makhluk yang spiritual. Dimana sejak ia
dilahirkan akan secara naluriah mengalir rasa kegelisahan dan juga keingintahuan
mengenai Tuhan. Singkatnya, sejarah akan Tuhan tidak dapat ditetapkan kapan dimulainya,
namun dapat dirasakan oleh setiap insan manusia di kehidupannya.
Sebagaimana dikutip dari (Baharudin, 2014) menyatakan bahwa sejak mula pertama
sejarah pemikiran ada, manusia sudah mengenal dengan apa yang dianggapnya memiliki
kekuatan yang melebihi batas dan kapasitas manusia. Kekuatan ini demikian dapat
mendatangkan hal baik, buruk, bahkan memberikan kepadanya berbagai macam
kemukjizatan dan keberkatan lainnya. Masyarakat manusia dimana di setiap tempatnya
memiliki interpretasi masing-masing mengenai kekuatan supranatural ini, seperti halnya :
melanesia mengenalnya dengan sebutan mana, Jepang dengan sebutan kami, India dengan
sebutan hari, Indian Amerika dengan sebutan wakan, orenda, dan maniti. Terakhir, di
Indonesia disebut dengan tuah.
Berbagai macam interpretasi ini pada akhirnya menghasilkan berbagai macam konsep
mengenai Tuhan. Adapun berbagai macam konsep akan Tuhan ini kemudian menghasilkan
berbagai macam aliran. Konsepsi-konsepsi ini ialah sebagai berikut :
1. PAHAM TEISME
Paham ini pada dasarnya adalah paham yang dimana ia secara mutlak mengakui Tuhan
sebagai hal yang personal dan juga transenden, serta ikut andil khususnya dalam hal
iman serta dalam proses terciptanya dunia dari ketiadaan melalui aktus pencipta-Nya
yang bebas. Menyinggung kembali mengenai transenden, ini berartikan bahwa Tuhan
sebenarnya berada di luar alam namun masih dekat pula juga di alam. Berlanjut

5
Viony, Adam, Erwin
mengenai interpretasi paham ini, mereka menyatakan secara tegas bahwa segala
sesuatu yang ada di alam ini tidak akan pernah lepas kesangkut-pautannya dengan
Tuhan. Mereka percaya bahwa tanpa Tuhan, maka alam tidak akan bisa terwujud.
2. PAHAM DEISME
Paham ini pada dasarnya adalah paham yang dimana ia secara mutlak berkeyakinan
bahwa Tuhan berada jauh di luar jangkauan alam. Namun, Tuhan menciptakan alam
berikut dengan memperhatikannya. Mereka percaya bahwa pada dasarnya pembuatan
alam, alam sudah dilengkapi dengan regulasi ataupun hukum yang akan berlangsung
secara tetap dan juga tidak berubah sehingga secara frekuensi akan terus berjalan
secara kontinuitas. Tuhan dianalogikan mereka sebagai pembuat jam, dimana ketika
wujud konstruksi alam sudah terselesaikan maka ia tidak akan campur tangan lagi
khususnya dalam hal proses bergeraknya jam setelah ia ciptakan.
Dikarenakan kepercayaan mereka ini, maka mereka tidak mengenal seputar hal
mengenai mukjizat, keberkatan, wahyu, dan bahkan doa. Sebab mereka meyakini bahwa
dengan kelengkapan akal yang diberikan Tuhan kepada manusia maka berartikan
mereka mampu menganalisa sendiri akan hal yang baik dan hal yang buruk secara
mandiri. Sehingga singkatnya, manusia sendiri mampu mengurus urusannya di dunia.
3. PAHAM PANTEISME
Paham ini pada dasarnya adalah paham yang dimana ia secara mutlak percaya bahwa
eksistensi Tuhan berada pada segala sesuatu yang eksis di dunia. Tuhan selalu
disangkut pautkan bahkan diberikan simbolis sebagai si segala sesuatu sebab pada
praktisnya Tuhan sudah secara langsung dan aktif di dunia menggunakan bentuk yang
riil. Paham ini pada praktisnya juga merupakan hasil interpretasi yang terbilang
personal sebab anggapan masing-masing yang meyakini bahwa segala sesuatu yang ada
itu ialah Tuhan atau sekurang-kurangnya sesuatu yang berwujud itu berasal dari Tuhan.
4. PAHAM PANENTEISME
Paham ini pada dasarnya adalah paham yang dimana ia secara mutlak percaya bahwa
dunia tidak akan bisa dipisahkan dengan Tuhan namun juga tidak tercampur dengan
Tuhan. pada dasarnya interpretasi paham ini dengan panteisme hampir sama namun
konsep Tuhan mereka mereka, apabila panteisme mengatakan bahwa semua itu Tuhan,
panenteisme mengatakan bahwa semua yang ada merupakan bentuk dalam tubuh
Tuhan. Di samping itu, paham ini juga percaya bahwa sejatinya Tuhan berdiri diatas dua
kutub. Yakni, kutub potensi yang berartikan abadi, atau tidak akan pernah berubah. Dan
kutup aktual dimana berartikan bahwa Tuhan itu berubah, atau tidak abadi.

6
J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. X No. X Januari - Juni XXXX

Kajian terakhir ialah saintifik akan eksistensi Tuhan, yang sebagaimana dilansir dari
(Cahya, 2017) memuat 5 penelitian yang mampu menunjukkan keberadaan Tuhan.
Adapun 5 penelitian ini ialah sebagai berikut :
1. ALAM SEMESTA PASTILAH BENTUK PENCIPTAAN OLEH SESUATU
Menurut berbagai macam kajian dan bahkan literatur bahkan penelitian menyatakan
bahwa sejatinya alam semesta tidak akan bisa bertahan dalam kurun waktu sekian
detik. Seperti contoh dalam hal Big-Bang. Dimana ia memproduksi sejumlah partikel
yang sama antara matter dan antimatter, dan jikalau hal ini tidak berjalan secara
demikian maka semesta akan hancur. Kendati demikian, pada kenyataannya jumlah
matter justru lebih banyak sehingga alam pun dapat dengan aman tercipta.
Contoh lain, misalkan jarak antar planet yang dimana sampai saat ini masih terbilang
misterius. Sebagaimana telah diatur oleh sesuatu, dimana mampu menciptakan jarak
yang pas antara bumi dan matahari, jaraknya dengan jupiter yang dimana berperan
untuk menarik komet dan asteroid guna menghentikan adanya penghantaman terhadap
bumi.
2. KEHIDUPAN DIANALOGIKAN SEPERTI KOMPUTER ATAU SUDAH DIATUR
Seorang ilmuwan Jerman mencoba meneliti akan fokus sinar kosmik yang dimana
fragmennya berasal dari Tata Surya. Seharusnya, sinar ini mempunyai kekuatan yang
dimana melampaui batas dan dalam kurun waktu tertentu akan menurun. Kendati
demikian, sinar ini justru bertahan dan sampai dibumi dengan jumlah energi yang
sama. Penemuan ini membuktikan bahwa sinar kosmik ternyata memiliki titik awal
sebanding dengan jumlah energinya. Hal ini berartikan bahwa hal ini sebenarnya sudah
diatur, layaknya operasi komputer.
3. DNA MANUSIA MEMILIKI BUKTI EKSISNYA TUHAN
Seorang Ketua Proyek Penelitian Gen Manusia, Francis S. menemukan bahwa di dalam
DNA manusia ternyata menyimpan bukti eksistensi Tuhan. Ia menyatakan bahwa DNA
sebenarnya dan seolahnya mengungkapkan akan bahasa Tuhan, dan wujud dari
perencanaan Tuhan yang dimana juga merupakan bagian dari alam. Perlu diketahui
bahwa DNA manusia sendiri memiliki berbagai bagian data yang kompleks dan miliaran
sehingga merupakan hal yang lazim apabila dikatakan hal ini pastilah diciptakan oleh
sesuatu yang luar biasa.

4. RUMUS EKSISNYA TUHAN

7
Viony, Adam, Erwin
Ada dua peneliti yang menemukann rumus akan keberadaan Tuhan, yakni Leonhard
Euler dan Kurt Friedrich. Mereka memaparkan rumus akan keberadaan Tuhan, namun
kajian berkelanjutan akan rumus ini belum lengkap untuk bisa diteliti lebih lanjut.
Kendati demikian, teori yang dikemukakan oleh Kurt telah diteliti oleh peneliti
Universitas Stanford yang mengatakan bahwa Tuhan ialah zat yang paling agung dan
eksis di setiap pemikiran. Sehingga secara otomatis manusia akan sadar akan
keberadaan Tuhan merupakan hal yang absolut.
5. UPAYA MANUSIA MENIRU TUHAN AKAN GAGAL
Seperti halnya kapal Titanic, yang diimingkan tidak mampu ditenggelamkan bahkan
oleh Tuhan sekalipun justru malah menjadi fenomena kapal tenggelam yang terkenal di
dunia. Hal ini seakan pembuktian bahwa Tuhan menyatakan kehadirannya di antara
kehidupan manusia.

KESIMPULAN
Mengacu pada penjelasan yang sudah dipaparkan penulis diatas, dapat disimpulkan
beberapa hal berikut :
1. Sejarah akan Tuhan tidak dapat ditetapkan kapan dimulainya, namun dapat
dirasakan oleh setiap insan manusia di kehidupannya.
2. Berbagai macam interpretasi manusia mengenai Tuhan pada akhirnya
menghasilkan berbagai macam konsep mengenai Tuhan. Adapun berbagai macam
konsep akan Tuhan ini kemudian menghasilkan berbagai macam aliran, yang
dimana ialah sebagai berikut : Paham Teisme, Paham Deisme, Paham Panteisme, dan
Paham Panenteisme.
Fakta saintifik akan eksistensi keberadaan Tuhan meliputi : Pertama, penelitian alam
semesta yakni seputar Big-Bang dan jarak antar planet yang masih misteri namun
dipastikan dibuat oleh sesuatu. Kedua, kehidupan berjalan layak komputer dimana
segala suatu hal sudah diatur sebagai contohnya sinar kosmik. Ketiga, DNA manusia.
Keempat, adanya rumus Tuhan. Terakhir, upaya manusia untuk menjangkau bahkan
melampaui Tuhan akan selalu berakhir dengan kegagalan

REFERENSI
Tedy, A. (2017) Tuhan dan Manusia. [ Online ] Jurnal Pemikiran Keislaman dan Tafsir Hadis,
Volume 6/No. 2. [ diakses pada tanggal 2 Oktober 2021 ]
https://ejournal.iainbengkulu.ac.id/index.php/elafkar/article/view/1233/1045.

8
J-PAI : Jurnal Pendidikan Agama Islam, Vol. X No. X Januari - Juni XXXX
Nasution, N. (2019) Pemikiran Karen Armstrong Tentang Tuhan Menurut Perspektif Islam.
[ Online ] Jurnal Sejarah Peradaban Islam, Volume 3/No. 1. [ diakses pada tanggal 2 Oktober
2021 ] http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/juspi/article/view/4370/2466
Ramlan, E. (Tidak Ada Tahun). Penelitian Kualitatif Bidang Ilmu Hukum Dalam Perspektif
Filsafat Konstruktivis. [ Online ] [ diakses pada tanggal 2 Oktober 2021 ]
https://osf.io/8cj96/download#:~:text=Metode%20penelitian%20kualitatif%20merupakan
%20metode,masalah%20secara%20kasus%20perkasus%2C%20karena
Asry, Y, M. (2012) Sejarah Tuhan: Kisah 4.000 Tahun Pencari Tuhan dalam Agama-Agama
Manusia. [ Online ] Jurnal Multikultural dan Multireligius, Volume 11/No. 11. [ diakses pada
tanggal 2 Oktober 2021 ] http://download.garuda.ristekdikti.go.id/article.php?
article=959923&val=14755&title=SEJARAH%20TUHAN%20KISAH%204000%20TAHUN
%20PENCARI%20TUHAN%20DALAM%20AGAMA-AGAMA%20MANUSIA.
Baharudin, M. (2014) Konsepsi Ketuhanan Sepanjang Sejarah Manusia. [ Online ] Jurnal Studi
Lintas Agama, Volume 9/No. 1. . [ diakses pada tanggal 2 Oktober 2021 ]
http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/alAdyan/article/view/1406/1112.
Cahya, I. (2017) 5 Penelitian ilmiah yang tunjukkan Tuhan itu ada. [ Online ] [ diakses pada
tanggal 3 Oktober 2021 ] https://www.merdeka.com/teknologi/5-penelitian-ilmiah-yang-
tunjukkan-tuhan-itu-ada.html.

Anda mungkin juga menyukai