FILE BAB I Siti Aeni Suzulvah
FILE BAB I Siti Aeni Suzulvah
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Luka perineum adalah robekan yang terjadi pada saat bayi lahir baik
perineum umumnya terjadi pada garis tengah dan bisa menjadi luas apabila
kepala janin lahir terlalu cepat (Saifuddin, 2016). Perawatan luka perineum
2016).
disfungsi organ reproduksi wanita, sebagai sumber perdarahan atau jalan keluar
oleh tiga faktor penyebab utama kematian yaitu perdarahan, hipertensi dalam
mengalami luka perineum di Indonesia pada golongan umur 25-30 tahun yaitu
2
24% sedangkan pada ibu bersalin dengan usia 31-39 tahun sebesar 62%.
Berdasarkan survei yang dilakukan oleh Imamah masalah utama yang sering
dialami oleh ibu dengan luka jahitan perineum adalah nyeri. Hasil yang
diperoleh pada responden ibu nifas dengan jahitan perineum di Rumah Sakit
sedang, dan 20% mengalami nyeri ringan. Hal ini juga didukung oleh
Bantul dengan hasil bahwa ibu nifas yang mengalami nyeri berat sebesar
yang tidak mudah untuk dijaga agar tetap bersih dan kering. Bila proses
pada upaya peningkatan derajat kesehatan ibu dan anak (KIA) terutama pada
kelompok yang paling rentan yaitu kesehatan pada ibu hamil, ibu bersalin, ibu
misalnya kunyit, minyak zaitun, daun binahong, rebusan daun sirih merah dan
pemberian tanamn herbal untuk penyembuh luka perineum (East, C. E., dkk,
yang diberikan piper crocatum adalah 4-5 hari sedangkan dengan teknik cuci
bersih rata-rata 7-8 hari. Ada perbedaan yang signifikan rata-rata lama waktu
perawatan air rebusan daun binahong adalah 6,33 hari sedangkan perawatan
4
menggunakan air biasa adalah 8,27 hari. Hasil uji statistik didapatkan p
menggunakan air biasa terhadap waktu penyembuhan ruptur perineum pada ibu
2019.
Hasil penelitian menunjukkan intensitas nyeri pada awal atau 1 jam setelah
episotomi yaitu 5,0±1,8 pada kayu manis, dan 4,6±2,0 pada plasebo. Intensitas
nyeri pada kelompok kayu manis berkurang 16% setelah 4 jam dari penilaian
awal, 26% pada 8 jam, dan 76% pada hari ke 10-11, sedangkan kelompok
jam, dan 43% pada hari 10-11 postpartum. Skor REEDA 53% lebih rendah
pada kelompok kayu manis jika dibandingkan dengan kelompok plasebo hanya
(p<0,01).
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penelitian
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
perineum.
perineum.
perineum.
D. Manfaat penelitian
nifas dan dapat menambah wawasan ilmu pengetahuan kesehatan dan dapat
c. Bagi Peneliti
E. Sistematika Penulisan
Karya Tulis Ilmiah (KTI) ini, maka diperlukan sistematika penulisan yang
BAB I PENDAHULUAN
menganalisa data.
literatur review.
Dalam bab ini membahas tentang data hasil penelitian dan analisa
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN