KARYA HUSADA
SEMARANG
TUGAS KELOMPOK
Dosen Pembimbing:
Siti Nur Umariyah Febriyanti,S.SiT,MH
Disusun Oleh :
1. Dewi Pusporini NIM 2004454
2. Diana Nurhayati NIM 2004455
3. Eni Muftika Purwati NIM 2004458
4. Fifit Faidah NIM 2004460
2021
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayahNya
sehingga kami dapat menyelesaikan tugas kelompok makalah yang berjudul “ Manajemen
Asuhan Kebidanan Natural Advance Therapy (Massage Common Cold) Pada By. R Umur 5
Bulan Dengan Common Cold Di PMB Eni Muftika Purwati Jepara”.
Adapun tujuan dari penulisan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas kelpmpok
mata kuliah Natural Anvance Therapy (NAT). Selain itu makalah ini juga bertujuan untuk
menambah wawasan tentang manajemen asuhan kebidanan tentang managemen terpadu
balita sakit bagi para pembaca dan juga bagi penulis.
Kami juga mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini.
Penulis
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
D. Ruang lingkup
E. Manfaat
B. Massage
BAB IV PENUTUP
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
1. Tujuan Umum
2. Tujuan Khusus
D. Ruang Lingkup
E. Manfaat Penelitian
1. Penulis
Hasil laporan ini dapat digunakan sebagai masukan dalam melaksanakan dan
mengimplementasikan teori asuhan kebidanan tentang pijat common cold yang
didapatkan dibangku kuliah.
2. Bidan Pelaksana
3. Ibu Balita
Agar ibu balita dapat mengenali sedini mungkin tanda gejala commond cold dan
cara penanganannya.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2. Patofisiologi
Patofisiologi terjadinya batuk pilek adalah pembengkakan pada submukosa
hidung yang disertai vasodilatasi pembuluh darah. Terdapat infiltrasi leukosit, mula-
mula sel monokleus kemudian juga polimorfonukleus. Sel epitel superfisial banyak
yang lepas dan regenerasi epitel sel baru terjadi setelah lewat stadium akut.
(Ngastiyah, 2015:31). Banyak virus yang dapat menyebabkan batuk pilek, tetapi yang
paling sering adalah rinovirus (terdapat 100 jenis rinovirus berbeda yang dapat 8
menginfeksi manusia, diikuti dengan respiratory sincytial virus (RSV), dan
adenovirus. Virus yang masuk ke tubuh dan menginfiltrasi saluran nafas di hidung
sampai tenggorokan kita akan memicu rangkaian reaksi sitem imun (pertahanan
tubuh) dan bermanifestasi sebagai gejala-gejala yang dialami. (Arifianto,2018 :93).
8. Penyebab
Batuk pilek disebabkan oleh lebih dari 300 jenis bakteri, virus, dan jamur
(Koes, 2015). Lebih dari 90% infeksi saluran pernapasan atas disebabkan oleh
virus, yang meliputi rinovirus, influenza virus, parainfluensza virus, adenovirus,
coxsackievirus, RSV, dan corona virus. Sedangkan bakteri tersering penyebab
infeksi saluran pernapasan atas adalah streptococcus β-haemolyticus (Tanto,
Liwang, Hanifati, & Pradipta, 2015). Berdasarkan penelitian yang telah dilakukan
pada 261 anak usia dibawah 5 tahun dengan penderita ISPA, didapatkan hasil
penyebab penyakit ISPA didominasi oleh virus influenza dan Streptococcus (Matu,
Kikuvi, Wanzala, Karama, & Symekher, 2014).
Status Imunisasi
Imunisasi memberikan kekebalan secara spesifik terhadap patogen-
patogen penyakit seperti influenza yang merupakan salah satu patogen
penyebab ISPA. Penelitian oleh Aprianingsih Husin di Yogyakarta
menyatakan bahwa terdapat hubungan antara status imunisasi dengan
ISPA dengan nilai p value sebesar 0,016 (Husin, 2014).
Berat Badan Lahir
Secara teori bayi dengan berat badan lahir rendah lebih rentan untuk
terkena infeksi dibanding bayi dengan bayi berat lahir normal. Dalam
penelitian telah dibuktikan bahwa terdapat hubungan antara berat badan
lahir dengan kejadian ISPA dengan nilai p value sebesar 0,024 (Husin,
2014).
Pola pemberian ASI
Komposisi ASI sangat tepat dalam masa pertumbuhan bayi untuk
memenuhi kebutuhan nutrisi yang berubah-ubah sesuai dengan usianya.
ASI juga dapat memberikan kekebalan pada tubuh anak karena kandungan
didalamnya. Pada penelitian yang telah dilakukan di taman kanak-kanak
di Kelurahan Dangin, Denpasar Timur menunjukkan bahwa dengan ada
hubungan yang bermakna antara pola pemberian ASI terhadap kejadian
ISPA (Lebuan & Somia, 2017).
Antara lain karena Virus/ Bakteri lebih mudah bertahan hidup pada udara yang
lembab, dan saat musim hujan aktivitas kita sering di dalam rumah sehingga
mempermudah penularan penyakit.
Meningkatkan daya tahan tubuh dengan menjaga perilaku hidup bersih dan
sehat (mandi, cuci tangan, makan makanan bergizi dan seimbang)
B. MASSAGE
1. Massage treatment
Pijat merupakan aplikasi tekanan jaringan lunak tubuh seperti kulit, otot,
tendon dan ligamen. Seni pijat dikenal dengan the healing touch karena banyaknya
manfaat kesehatan yang didapat. Pijat diimplementasikan di kulit, dan kulit
merupakan bagian tubuh yang paling banyak merasakan sentuhan sensual healing
atau sentuhan yang mendatangkan efek bagi pikiran dan tubuh seseorang, maka
pijat atau massage adalah salah satu cara untuk memunculkankan wellness for
body and mind. Untuk itu dari bayi hingga orang dewasa membutuhkan sentuhan
kesembuhan ini.
a. Kontak
b. Tekanan
c. Kecepatan
d. Irama
e. Kontinuitas
f. Durasi
g. Frekuensi
b.Menstabilkan pernafasan
Gejala lain yang dapat dilihat oleh orang tua pada balita ISPA selain
perubahan suhu adalah perubahan frekuensi napas. Sebuah Penelitian
mengungkapkan bahwa terapi pijat efektif dalam memperbaiki status pernafasan
pada anak balita dengan infeksi saluran pernafasan. Terapi pijat ini dapat
membantu pelonggaran sekresi pernafasan yang ketat, memobilisasi dari jalan
napas perifer ke jalan; nafas tengah dan kemudian dilepas saluran pernapasan
bagian atas. Hal ini dapat meningkatkan fungsi paru (Matina et al., 2015).
1. Konsep
Batuk pilek sangat rentan terjadi pada anak-anak. Biasanya gejala mulai timbul
dalam waktu 1 - 3 hari setelah terinfeksi. Lendir dapat mengganggu oksigenisasi
dan menjadi tempat berkembang biak kuman, sehingga masa infeksi pun lebih
panjang. Karenanya untuk mendukung proses penyembuhan, dapat dilakukan
chest terapi atau terapi dada.
2. Teknik
a. Sinus line
b. Ears, neck, and chin
c. Cheek rain drop
d. Big love
e. Butterfly
f. Toby top – inter costa
g. Chest rain drop
h. Back and forth
i. Sweeping neck to bottom
j. Sweeping neck to feet
k. Back circle
l. Circle over the scapula
m. Back – toby top n) Back rain drop
n. Pitching
o. Relaxation
CHEKLIST
BABY MASSAGE FOR
COMMON COLD
Hari/Tanggal : …………………………………………
Waktu : …………………………………………
Penguji : …………………………………………
NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI
A SIKAP
Menyambut klien dengan ramah dan
1
sopan
2 Memperkenalkan diri kepada klien
3 Merespon reaksi klien
4 Percaya diri
5 Menjaga privasi klien
Total score sikap: jumlah score/5 x 10%
B Content
Menjelaskan maksud dan tujuan
massage
Teknik pijatan ini menimbulkan efek
1
Memberi rasa nyaman pada bayi
Membantu bayi mengeluarkan
lendir
2 Melakukan apersepsi
Mempersiapkan alat
Minyak
3 Ruangan yang hangat dan
tenang
Music
Menginstruksikan pada ibu bayi untuk
4
melepas baju bayinya
Memposisikan bayi terlentang dengan
5
kaki dekat pemijat
Melakukan gerakan toward bridge
6
nose & under the cheekbone
7 Melakukan gerakan cheek rain drop
8 Melakukan gerakan open book
9 Melakukan gerakan butterfly
NOMOR
NO BUTIR YANG DINILAI
Melakukan gerakan toby top
10 intercosta
11 Melakukan gerakan chest rain drop
12 Memposisikan bayi telungkup
13 Melakukan gerakan back and forth
Melakukan gerakan sweeping neck
14 to bottom
Melakukan gerakan sweeping neck
15 to feet
16 Melakukan gerakan back circle
17 Melakukan gerakan back rain drop
18 Melakukan gerakan pitching
Membantu membersihkan,
19 mengenakan baju dan merapikan klien ke
posisi semula
Beritahu ibu bayi bahwa tindakan telah
20
selesai
21 Bereskan alat-alat
22 Evaluasi setelah exercise
Total score content: jumlah score/22 x 80
%
C TEKNIK
1 Teruji menjelaskan secara sistematis
Komunikatif, menggunakan bahasa
2
yang mudah dimengerti
3 Penggunaan media
Melakukan pendokumentasian dengan
4
benar
Total score teknik: jumlah score/4 x 10%
BAB III
PEMBAHASAN
BAB IV
PENUTUP
KESIMPULAN
SARAN
DAFTAR PUSTAKA
Referensi :
Modul Praktikum Midwifery Complementary Community Based 2018
Darmanto, D. (2009). Respirologi. Jakarta: EGC. hal 43-47, 50
Malikhah, Nurul, et all. (2019). Baby Massage with Common Cold Massage Oil on
Temperatur change, Pulse Rate, Frequency of Breath, Sleep Quality and Number of
Streptococcus Bacteria in Toddler with Acute Respiratory Infection”. IndianJournal of Public
Health Research and Development, 10(1),407-410
Matu, M., Kikuvi, G., Wanzala, P., Karama, M., & Symekher, S. (2014). Aetiology of Acute
Respiratory Infections in Children under Five Years in Nakuru, Kenya. Journal of
Microbiology & Experimentation, 1(4), 1–8. https://doi.org/10.15406/jmen.2014.01.00021
Matina, H., Beulah, H., & David, A. (2015). Effectiveness of massage therapy on respiratory
status among toddlers with lower respiratory tract infection. Nitte University Journal of
Health Science, 5(2), 49–54. Diambil dari http://nitte.edu.in/journal/june2015/10.pdf
%5Cnhttp://ovidsp.ovid.com/ovidweb.cgi?
T=JS&CSC=Y&NEWS=N&PAGE=fulltext&D=emed17&AN=606476858
Husin, A. (2014). Hubungan Berat Badan Lahir dan Status Imunisasi dengan Kejadian ISPA
pada Balita di Puskesmas Wirobrajan Yogyakarta. ’Aisyiyah Yogyakarta
Koes, I. (2015). Memahami Berbagai Macam Penyakit. Bandung: Alfabeta. hal 294-295
Lebuan, A. W., & Somia, A. (2017). Faktor Yang Berhubungan Dengan Infeksi Saluran
Pernapasan Akut Pada Siswa Taman Kanak-kanak Di Kelurahan Dangin Puri Kecamatan
Denpasar Timur Tahun 2014. E-Jurnal Medika, 9(1), 92, 135–150. Diambil
dari https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/31485/19206%0A
Purnamasari, L., & Wulandari, D. (2015). Kajian Asuhan Keperawatan Pada Anak Dengan
Infeksi Saluran Pernapasann Akut. Indonesian Journal On Medical Science, 2(2), 36.
Suman, Y. M. H. (2013). Hubungan Status Gizi terhadap Terjadinya Infeksi Saluran
Pernapasan Akut (ISPA) pada Balita di Puskesmas Pajang Surakarta. Fakultas Kedokteran
Universitas Muhammadiyah Surakarta. Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Sutarmi, Kusmini, & W, M. N. (2014). Mom Massage, Baby Massage and Spa. Semarang:
IHCA. hal 3, 5-6, 15-37
Tanto, C., Liwang, F., Hanifati, S., & Pradipta, E. (2015). Kapita Selekta Kedokteran.
Jakarta: Penerbit Media Aesculapius. hal 172
Copy LinkPrintEmailFacebookTwitterTelegramWhatsApp