Anda di halaman 1dari 15

REFLECTIVE LEARNING

TERAPI KOMPLEMENTER MESSAGE PADA BAYI DENGAN BATUK


PILEK

Disusun Oleh :

Lili Jenni Suebu

22805005

PROGRAM STUDI PROFESI BIDAN


SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN MITRA RIA HUSADA
JAKARTA
2022
BERITA ACARA PENGESAHAN

LAPORAN KASUS

TERAPI KOMPLEMENTER MESSAGE PADA BAYI DENGAN BATUK


PILEK

Waktu : 09.00 WIT


Pelaksanaan
Tempat : Puskesmas Sentani
Judul Kasus : Terapi Komplementer Massage pada Bayi dengan
Batuk Pilek
PKKP : Bayi
Semester : 1 (Satu)

Mahasiswa Pembimbing Institusi

Lili Jenni Suebu (…………………………….…..)


22805005
4

REFLECITIVE LEARNING

A. Deskripsi Refleksi

Batuk pilek adalah infeksi virus yang dapat menyerang saluran


pernafasan atas (hidung sampai tenggorokan) dan menimbulkan gejala ingus
meler atau hidung mampet, batuk sering disertai demam dan sakit kepala
(Fairus et al., 2021). Batuk adalah reaksi tidak sadar atau reflex, sama seperti
saat bernafas, ketika seseorang batuk maka akan berlangsung begitu saja.
Batuk pada dasarnya adalah perlindungan tubuh terutama organ paru-paru
dari iritasi seperti debu atau asap (Nasution, 2020).

Salah satu penyakit yang paling banyak diderita oleh masyarakat


adalah ISPA (Infeksi Saluran Pernapasan Akut). Sebagian besar dari infeksi
saluran pernapasan hanya bersifat ringan seperti batuk-pilek, disebabkan oleh
virus, dan tidak memerlukan pengobatan dengan antibiotik. Infeksi saluran
pernapasan bagian atas terutama yang disebabkan oleh virus, sering terjadi
pada semua golongan masyarakat pada bulan-bulan musim dingin. Penyakit
ISPA merupakan penyakit yang sering terjadi pada anak, karena sistem
pertahanan tubuh anak masih rendah. Kejadian penyakit batuk - pilek pada
balita di Indonesia diperkirakan 3 sampai 6 kali per tahun, yang berarti
seorang balita rata - rata mendapat serangan batuk - pilek sebanyak 3 sampai
6 kali setahun (Fauziah & Sudarti, 2018).

Ada beberapa pengobatan untuk batuk dan pilek yaitu pengobatan


farmakologi dan non farmakologi, Pengobatan farmakoogi untuk batuk pilek :
Parasetamol, Dexamethason, Vitamin B Komplek, Vitamin C. penggunaan
obat Analgetik-antipiretik, Antiinflamasi, Vitamin dan suplemen tersebut
secara oral sebagai terapi awal untuk batuk pilek akan mengurangi durasi
gejala baik pada anak maupun dewasa (Ramadhani & Issusilaningtyas, 2019).
Sedangkan untuk obat non farmakologi bisa dilakukan dengan terapi pijat
batuk pilek pada anak. Pijat bayi merupakan terapi sentuhan dari tangan
pemijat kepada kulit seseorang dengan teknik-teknik gerakan tertentu. Terapi
pijat merupakan terapi tertua yang dikenal manusia dan paling populer
sampai saat ini. Berabad-abad lamanya, terapi pijat bisa dikatakan sebagai
5

pengobatan tradisional dan terapi kesehatan (Juwita, 2019).

Pijat bayi merupakan tradisi turun temurun yang mampu membantu


mengoptimalkan tumbuh kembang bayi. Ada juga beberapa dari orang tua
yang masih takut untuk melakukan pijat batuk pilek disebabkan kurangnya
pengetahuan manfaat dari pijat batuk pilek. Informasi dan pengetahuan yang
kurang, menyebabkan sebagian orang tua beranggapan bahwa pijat bayi
dilakukan hanya pada bayi yang sakit serta dilakukan oleh tukang pijat atau
tenaga medis yang menguasai pijat (Imron & Wardarita, 2019).

Menurut Hartono (dalam Sagita, 2021) penanganan batuk pilek secara


non farmakologi lebih aman digunakan karena tidak ada efek samping seperti
mengunakan obat-obatan. Dimana terapi non farmakologi menggunakan
proses fisiologis. Salah satu terapi non farmakologi yang dapat digunakan
untuk mengurangi batuk pilek adalah terapi pijat batuk pilek atau common
cold massage therapy. Terapi pijat common cold adalah terapi relaksasi untuk
menurunkan rasa gelisah dan depresi pada saluran pernapasan. Dimana terapi
pijat common cold akan merelaksasi otot-otot pernapasan dan memperbaiki
sirkulasi darah yang dapat meningkatkan aktifitas neurotransmiter serotonin
sehingga terjadi penurunan kadar hormone adrenlin dan terjadilah
peningkatan daya tahan tubuh. Menurut penelitian Nurjanah (2020)
menyebutkan bahwa common cold massage therapy sangat efektif untuk bayi
atau anak yang menderita batuk pilek (Nurjanah, dkk 2020).

Pada saat penulis dinas pagi di Puskesmas Sentani datang seorang ibu
membawa bayinya yakni By. T untuk melakukan pemeriksaan, ibu tersebut
bernama Ny. R umur 21 tahun datang bersama suami pada pukul 08.30 WIT
dengan keluhan bayi batuk pilek, rewel susah untuk menyusu. Kemudian
penulis melakukan anamnesa dan hasil anamnesa: bayi batuk pilek 1 hari, rewel
dan hidung mampet, dan ada ponakan yang sakit batuk pilek sebelumnya . Hasil
pemeriksaannya : RR: 50x/menit, bayi rewel karena tidak nyaman dengan
batuk dan pileknya. Dari kasus tersebut penulis berinisiatif untuk memberikan
terapi dalam mengatasi batuk dan pilek yaitu dengan terapi komplementer
terapi pijat batuk pilek atau common cold massage therapy.
6

B. Perasaan

Sebagai tenaga kesehatan penulis sangat prihatin dengan kondisi By. T,


karena bayi batuk pilek 1 hari, rewel dan hidung mampet, dan ada ponakan
yang sakit batuk pilek sebelumnya. Keadaan yang dialami oleh bayi akan
berpengaruh pada kondisi bayi baik dalam pola istirahat maupun dalam
proses menyusui sehingga bidan memiliki peran penting dalam melakukan
asuhan pada bayi dengan memberikan terapi pijat batuk pilek atau common
cold massage therapy.

C. Evaluasi

Dari kejadian tersebut, penulis mendapat pelajaran yang berharga yaitu bidan
perlu memberikan edukasi kepada ibu sehingga dapat melakukan terapi pijat
batuk pilek sendiri dirumah agar batuk pilek segera teratasi sebelum batuk
pilek bayi semakin memburuk. Batuk pilek yang dialami oleh bayi akan
menganggu aktivitas bayi baik pada pertumbuhan, pola istirahat serta proses
menyusui sehingga perlu dilakukan Tindakan pencegahan dan penanganan
dengan melakukan terapi pijat batuk pilek tersebut.
D . Tinjauan Teori
1. Konsep Pijat Bayi
a. Pengertian
Baby massage adalah pemijatan yang dilakukan lebih
mendekati usapan-usapan halus atau rangsangan raba (taktil) yang
dilakukan dipermukaan kulit, manipulasi terhadap jaringan atau organ
tubuh bertujuan untuk menghasilkan efek terhadap syaraf otot, dan
sistem pernafasan serta memperlancar sirkulasi darah (Roesli, 2012).
Pijat bayi adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia
dan yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
pengobatan yang di praktekkan sejak berabad - abad silam lamanya.
Bahkan diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia
diciptakan, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan
kehamilan dan proses kelahiran manusia (Wati, 2012).
Pijat adalah terapi sentuhan tertua yang dikenal manusia dan
yang paling popular. Pijat adalah seni perawatan kesehatan dan
7

pengobatan yang dipraktikan sejak berabad-abad silam. Bahkan,


diperkirakan ilmu ini telah dikenal sejak awal manusia diciptakan ke
dunia, mungkin karena pijat berhubungan sangat erat dengan
kehamilan dan proses kelahiran manusia (Roesli,2001). Pijat bayi
dilakukan tidak seperti pijat untuk orang dewasa, tetapi lebih banyak
menekankan pada sentuhan, karena itu pijat bayi biasa disebut dengan
stimulus touch (Prasetyono, 2009).
Sentuhan dan pijatan pada bayi setelah kelahiran dapat
memeberikan jaminan adanya kontak tubuh berkelanjutan yang dapat
mempertahankan perasaan aman pada bayi Pemijatan pada bayi yang
dilakukan secara benar tidak hanya bermanfaat untuk bayi yang sakit
atau kurang sehat. Bahkan bayi yang prematur pun perlu dipijat
karena dapat meningkatkan berat badan per hari 20% - 47% selama
dilakukan pemijatan 10 hari (Roesli, 2001).
b. Manfaat pijat bayi
Efek fisik / klinis pijat bayi adalah sebagai berikut:
1) Meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari sistem imunitas (sel
pembunuh alami).
2) Mengubah gelombang otak secara positif.
3) Memperbaiki sirkulasi darah dan pernafasan.
4) Merangsang fungsi pencernaan serta pembuangan.
5) Meningkatkan kenaikan berat badan.
6) Mengurangi depresi dan ketegangan.
7) Meningkatkan kesiagaan.
8) Membuat tidur lelap.
9) Mengurangi rasa sakit.
10) Mengurangi kembung dan kolik (sakit perut).
11) Meningkatkan hubungan batin antara orang tua dan bayinya
(bounding).
c. Mekanisme Dasar Pijat Bayi
Mekanisme dasar dari pijat bayi belum banyak diketahui.
Walaupun demikian, saat ini para pakar sudah mempunyai beberapa
8

teori tentang mekanisme dasar pemijatan. Mekanisme dasar pemijatan


(fisiologi pijat bayi) menurut Roesli (2001), yaitu:
1) Beta Endorphin mempengaruhi mekanisme pertumbuhan
Penelitian mengungkapkan pijatan akan meningkatkan
pertumbuhan dan perkembangan anak. Tahun 1989, Schanberg
dari Duke Universiti Medical School melakukan penelitian pada
bayi-bayi tikus. Pakar ini menemukan bahwa jika hubungan taktil
(jilatan-jilatan) ibu tikus ke bayinya terganggu akan menyeabkan
penurunan enzim ODC (ornithine decarboxylase), penurunan
pengeluaran hormone pertumbuhan dan purunan kepekaan ODC
jaringan terhadap pemberian hormone pertumbuhan. Pegurangan
sensasi taktil akan meningkatkan pengeluaran suatu
neurochemical beta-endorphine, yang akan mengurangi
pembentukan hormone pertumbuhan karena menurunnya jumlah
dan aktivitas ODC jaringan.
2) Aktivitas Nervus Vagus mempengaruhi mekanisme penyerapan
makanan
Penelitian Field dan Schanberg (1986) menunjukan bahwa pada
bayi yang dipijat mengalami peningkatan tonus nervus vagus
(sara otak ke-10) yang akan menyebabkan peningkatan kadar
enzim penyerapan gastrin dan insulin. Dengan demikian,
penyerapan makanan akan menjadi lebih baik. Itu sebabnya
mengapa berat badan bayi yang dipijat meningkat lebih banyak
dari pada yang tidak dipijat.
3) Aktivitas Nervus Vagus meningkatkan Volume ASI
Penyerapan makanan menjadi lebih baik karena peningkatan
aktivitas nervus vagus menyebabkan bayi cepat lapar sehingga
akan lebih sering menyusu pada ibunya. Akibatnya, ASI akan
lebih banyak diproduksi jika semakin banyak diminta. Selain itu,
ibu yang memijat bayinya akan merasa lebih tenang dan hal ini
berdampak positif pada peningkatan volume ASI.
4) Produksi Serotin meningkat daya tahan tubuh
9

Pemijatan akan meningkatkan aktivitas neurotransmitter seroti,


yaitu meningkatkan kapasitas sel reseptor yang berfungsi
meningkat glucocorticoid (adrenalin, suatu hormon stress). Proses
ini akan menybabkan terjadinya penurunan kadar hormone
adrenalin (hormone stress). Penurunan kadar hormone stres ini
akan meningkatkan daya tahan tubuh, terutama IgM dan IgG.
5) Pijatan dapat megubah gelombang otak Pijat
Pijat bayi akan membuat bayi tidur lebih lelap dan meningkatkan
kesiagaan (altertness) atau konsetrasi. Hal ini disebabkan pijatan
dapat mengubah gelombang otak. Pengubahan ini terjadi dengan
cara menurunkan gelombang alpha dan meningkatkan gelombang
beta serta tetha, yang dapat dibuktikan dengan penggunaan EEG
(electro encephalogram).
2 . Konsep Bayi
a . Pengertian
Masa bayi berlangsung selama dua tahun pertama kehidupan
pertama kehidupan setelah periode baru lahir selama dua minggu.
Masa bayi sering dianggap sebagai keadaan tidak berdaya dimana
bayi setiap hari belajar untuk semakin mandiri, sehingga di akhir masa
bayi dikenal sebagai anak kecil yang baru belajar berjalan (Susila,
2017). Masa bayi adalah dasar periode kehidupan yang sesungguhnya
karena pada saat ini banyak pola prilaku, sikap, dan pola ekspresi
emosi terbentuk (Desy, 2019).
b. Perkembangan Bayi
1) Perkembangan fisik
Selama dua tahun pertama kehidupannya, perkembangan fisik
bayi berlangsung sangat ekstensif. Pada saat lahir, bayi memiliki
kepala yang sangat besar dibandingkan dengan bagian tubuh lain.
Tubuhnya bergerak terus-menerus ke kiri dan ke kanan, sering kali
tidak dapat dikendalikan. Mereka juga memiliki refleks yang di
dominasi oleh gerakan-gerakan yang terus berkembang. Dalam
rentang waktu 12 bulan bayi dapat duduk, berdiri, membungkuk,
10

memanjat, dan bahkan berjalan. Kemudian selama dua tahun,


pertumbuhan fisiknya melambat, tetapi pada aktivitasnya seperti
berlari dan memanjat pertumbuhannya justru berlangsung cepat
(Desy , 2019).
2) Perkembangan refleks
Pada masa bayi terlihat gerakan-gerakan spontan, yang disebut
refleks. Refleks adalah gerakan-gerakan bayi yang bersifat
otomatis dan tidak terkoordinasi sebagai reaksi terhadap
rangsangan tertentu serta memberi bayi respons penyesuaian diri
terhadap lingkungannya. Sepanjang bulan pertama kehidupannya,
kebanyakan refleks disengaja atau penuh arti. Pada saat anak
menguasai kemampuan tersebut, maka ia disebut sudah memiliki
skill atau keterampilan.
3) Pola tidur dan bangun
Bayi yang baru lahir menghabiskan lebih banyak waktunya
untuk tidur. Rata-rata bayi baru lahir tidur selama 16-17 jam
sehari, walaupun ada beberapa bayi yang ratarata tidurnya lebih
sedikit, yaitu sekitar 10 hingga 11 jam per hari dan ada pula yang
lebih lama, yaitu selama 21 jam per hari. Biasanya jumlah tidur
bayi akan berkurang secara teratur setiap bulan.
4) Pola makan dan minum
Perkembangn fisik bayi bergantung pada makanan yang baik
selama 2 tahun pertama. Bayi membutuhkan makanan yang
mengandung sejumlah protein, kalori, vitamin dan mineral. Bagi
bayi usia 6 bulan pertama, ASI, merupakan sumber makanan dan
energi yang utama, karena ASI adalah susu yang bersih dan dapat
dicerna serta mengandung zat antibodi.
5) Pola buang air
Buang air yang terkendali atau terlatih merupakan suatu bentuk
keterampilan fisik dan motorik yang harus dicapai oleh bayi.
Kemampuan untuk mengendalikan buang air ini sangat
bergantung pada kematangan otot dan motivasi yang memiliki.
11

Ketika baru lahir bayi belum mampu mengendalikan buang airnya,


sehingga buang air dilakukan setiap saat. Pada usia 4 bulan,
interval buang airnya dilakukan setiap saat. Pada usia 4 bulan,
interval buang airnya sudah dapat diramalkan.
6) Perkembangan intelegensi
Sejak tahun pertama dari usia anak, fungsi intelegensi sudah
mulai tampak dalam tingkah lakunya, umpamanya dalam tingkah
lakunya motorik dan berbicara. Anak yang cerdas menunjukkan
gerakan-gerakan yang lancar, serasi dan terkoordinasi.
7) Perkembangan Bahasa
Emosi adalah perasaan atau afeksi yang melibatkan kombinasi
antara gejolak fisiologis dan perilaku yang tampak. Untuk dapat
memahami secara pasti mengenai kondisi emosi bayi bukanlah hal
mudah, sebab informasi mengenai aspek emosi yang subjektif
hanya dapat diperoleh dengan cara intropeksi, sedangkan bayi
masih sangat muda tidak dapat menggunakan cara tersebut dengan
baik.
8) Perkembangan moral
Seorang anak yang baru dilahirkan belum memiliki konsep
tentang apa itu baik atau apa itu buruk. Pada masa ini tingkah laku
bayi hampir semuanya didominasi oleh dominan naluriah belaka
(Desy, 2019).
3. Indikasi dan Kontraindikasi Pemberian Pijat Bayi
Indikasi dari pijat bayi menurut Globalmed Learning Center (2015)
terdapat 5 indikasi dari pijat bayi yaitu:
a. Bayi lahir premature
b. Bayi dengan berat badan kurang
c. Bayi sulit makan
d. Bayi yang rewel
e. Bayi yang sehat untuk merangsang perkembangan motorik
Kontra indikasi dari pijat bayi menurut Globalmed Learning Center
(2015) terdapat 6 poin kontra indikasi dari pijat bayi yaitu:
12

a. Memijat bayi langsung setelah selesai makan


b. Memijat saat bayi tidur
c. Memijat dalam keadaan demam
d. Memaksa bayi yang tidak mau di pijat
e. Memaksakan posisi pijat tertentu pada bayi
f. Membangunkan bayi khususnya untuk pemijatan
E. Analisa
Salah satu strategi untuk membantu mengurangi batuk pilek pada bayi
adalah pemberian terapi komplementer berupa terapi pijat batuk pilek atau
common cold massage therapy. Pelayanan kesehatan tradisional
komplementer sebagaimana dimaksud dalam PP 103 tahun 2014 Pasal 7 ayat
(1) huruf b merupakan pelayanan kesehatan darurat dengan menggunakan
ilmu biocultural dan ilmu biomedis yang bermanfaat dan keamanannya
terbukti secara ilmiah. Pelayanan kesehatan tradisional komplementer dapat
menggunakan satu cara pengobatan atau kombinasi cara pengobatan dalam
satu kesatuan pelayanan komplementer.
Berdasarkan UU Kebidanan No. 4 tahun 2019, BAB VI bagian
kedua pasal 45 paragraf 1 tentang tugas dan wewenang bidan, bidan
dalam menjalankan pelayanan kesehatan ibu sebagaimana yang dimaksud
dalam Pasal 43 ayat 1 huruf a, bidan profesi berwenang :
1. Memberikan asuhan kebidanan, bimbingan, serta komunikasi, informasi,
dan edukasi kesehatan dalam rangka perencanaan kehamilan, persalinan,
dan persiapan menjadi orangtua.
2. Memberikan asuhan pada masa kehamilan untuk mengoptimalkan
kesehatan ibu dan janin, mempromosikan air susu ibu eksklusif, dan deteksi
dini kasus risiko dan komplikasi pada masa kehamilan, masa persalinan,
pasca persalinan, masa nifas, serta asuhan pasca keguguran.
3. Melakukan pertolongan persalinan normal
4. Memfasilitasi inisiasi menyusu dini
5. Memberikan asuhan pasca persalinan, masa nifas, komunikasi,
informasi, dan edukasi serta konseling selama ibu menyusui, dan deteksi
dini masalah laktasi
13

6. Melakukan pertolongan pertama kegawatdaruratan ibu hamil, bersalin,


pasca persalinan, dan masa nifas dilanjutkan dengan perujukan
7. Merujuk ibu hamil, bersalin, pasca persalinan, dan masa nifas
dengan risiko dan atau komplikasi yang membutuhkan pertolongan lebih
lanjut
8. Memberikan obat bebas dan obat bebas terbatas.
Berdasarkan beberapa bukti ilmiah bahwa pijat batuk pilek atau
common cold massage therapy dapat mengurangi dan mengatasi batuk pilek
pada anak. Pijat batuk pilek adalah terapi untuk mengurangi & mengatasi batuk
pilek pada anak, pijat ini berfokus pada dada & punggung. Agar dahak dapat dengan
mudah keluarnya. Menurut (Matu, 2014) Pijat bayi merupakan terapi sentuh kontak
langsung dengan tubuh yang dapat memberikan rasa aman dan nyaman pada bayi.
Salah satu pijat sebagai therapy adalah common cold massage therapy sangat efektif
untuk bayi atau anak yang menderita batuk pilek. Dengan diberikan pijat batuk pilek
pada bayi akan membantu meningkatkan kekebalan tubuh sehingga batuk pilek bisa
diatasi (Yanti, dkk, 2022).
Pelaksanaan Pijat yang dilakukan penulis selma tiga hari berturut-turut
terbukti efektif untuk mengurangi gejala batuk pilek yang dialami bayi. Setelah hari
ke 3 dilaksanakan pijat batuk pilek, gejala batuk yang dialami bayi hilang dan pilek
sudah berkurang (Yulianti dan Yanti, 2021).
Pijat batuk pilek merupakan salah satu alternatif tindakan yang
dapat dilakukan oleh orang tua untuk mengurangi keluhan sakit batuk pilek
pada balita ketika dirumah.Praktik pemijatan pada balita yang diajarkan kepada
orang tua ataupun keluarga harus dilakukan pemantauan secara berkala oleh tenaga
kesehatan yang telah mempunyai lisensi terapi pijat bayi dan balita sehingga tenaga
kesehatan bisa mengetahui sejauh mana orang tuaatau keluarga dapat
melakukan pemijatan tersebut dengan baik dan benar sehingga dapat
mengurangi keluhan sakit batuk pilek pada balita. Salah satu upaya preventif untuk
menghindarkan balita dari terjadinya batuk pilek adalah dengan mengajarkan anak
untuk melakukan hand hygiene. Ketika balita sudah mengalami batuk pilek, ibu
dapat menerapkan pijat batu pilek pada balita. Pijat batuk pilek ini akan membantu
balita dalam memperlancar peredaran darah dan meningkatkan daya imunitas
sehingga tubuh balitabisa sehat dan mampu mengeliminasi virus atau bakteri
penyebab batuk pilek pada balita. Tindakan ini menurut penyuluh bisa lebih efektif
14

karena dapat mengeluarkan hormon endorphine sehingga balita menjadi lebih rileks
dan menjadi tenang Ketika dilakukan pemijatan (Ruliati dan Aini, 2022).
Berbagai terapi untuk mengatasi gangguan bersihan jalan nafas sudah
banyak dikembangkan, seperti terapi farmakologis dan terapi non farmakologis.
Salah satu contoh terapi non farmakologis adalah terapi pijat bayi. Pijat bayi adalah
terapi sentuhan, yang merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang
dipraktekan sejak berabad-abad silam. Touch therapy adalah salah satu teknik yang
mengkombinasikan manfaat fisik sentuhan manusia dengan manfaat emosional
seperti ikan batin (bounding). Manfaat dari pijat bayi adalah memacu sistem
sirkulasi darah,jantung, pernafasan, pencernaan dan sistem kekebalan tubuh bayi dan
anak. Sehingga Teknik pijat untuk batuk dan pilek merupakan salah satu upaya
preventif mengatasi gangguan bersihan jalan nafas pada bayi (Amelia, dkk 2019).

F. Kesimpulan dan RTL


Evaluasi pemberian terapi pijat batuk pilek pada bayi hingga hari ke 3 untuk
melihat perubahan yang terjadi pada bayi.
15

DAFTAR PUSTAKA

Amelia Lince, Ditha Astuti P, Dinar Wulanpuspita, Indah Dwi Rahayu. Teknik Pijat
untuk Batuk dan Pilek Sebagai Upaya Preventif Gangguan Bersihan Jalan Nafas
pada Bayi di Wilayah Kerja Puskesmas Sungai Raya Dalam.

Elly Yulianti, Juli Selvi Yanti. 201. Therapy Pijat Guna Mengurangi Keluhan Batuk Pilek
pada Bayi. Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Jpurnal) 01 (02) 2021.
https://doi.org/10.25311/jkt/vol1.Iss2.580

Fauziah, A., & Sudarti. (2018). PENCEGAHAN INFEKSI SALURAN PERNAPASAN


AKUT (ISPA) PADA BALITA DI WILAYAH KABUPATEN SLEMAN,
Yogyakarta. Jurnal Pengabdian Dharma Bakti, 1(2), 57.
https://doi.org/10.35842/JPDB.V1I2.47

Fairus, M., Triwijayanti, Y., Srimulyani, Cindy, Maylina, & Maya. (2021). EDUKASI
TEKNIK AKUPRESUR UNTUK MENGATASI BATUK PILEK PADA IBU
BALITA DI PUSKESMAS PURWOSARI. PROSIDING SEMINAR NASIONAL
PENELITIAN DAN PENGABDIAN 2021, “Penelitian Dan Pengabdian Inovatif
Pada Masa Pandemi Covid-19,” 1(1).

Imron, R., & Wardarita, P. (2019). PENGETAHUAN IBU PASKA MELAHIRAKAN


TENTANG PIJAT BAYI DI KOTA BANDAR LAMPUNG. Jurnal Ilmiah
Keperawatan Sai Betik, 14(2). https://doi.org/10.26630/jkep.v14i2.1312

Juwita, D. (2019). PIJAT BAYI (A. dwi Alristina (ed.)). CV. SARNU UNTUNG.

Nasution, R. E. P. (2020). 20 KELUHAN UMUM PENYAKIT ORANG INDONESIA.


https://books.google.co.id/books?
id=dawEEAAAQBAJ&printsec=frontcover&dq=cara+mencegah+bat
uk+pilek&hl=id&sa=X&redir_esc=y#v=onepage&q=cara mencegah batuk
pilek&f=false

Ramadhani, M. A., & Issusilaningtyas, E. (2019). View of GAMBARAN


PENDAMPINGAN PENGOBATAN ISPA (INFEKSI SALURAN
PERNAPASAN AKUT) NON PNEUMONIA OLEH TENAGA KESEHATAN DI
PUSKESMAS CILACAP SELATAN II. Jurnal Penelitian Dan Kajian Ilmiah
Kesehatan, 5. https://jurnal.poltekmfh.ac.id/index.php/JPKIK/article/view/18/20

Ruliati dan Inayatul Aini. 2022. Pijat Batuk Pilek pada Balita di Praktek Mandiri Bidan
Ruliati. Jurnal Bhakti Civitas Akademika. Vol 5 (2) ISSN 2615-210X.

Zulfa Novia Yanti, Eka Maya Saputri, Rina Yulviana. 2022. Asuhan Kebidanan Pada
Bayi dengan Pijat Batuk Pilek di PMB Hasna Dewi F.S Kota Pekanbaru Tahun
2022. Jurnal Kebidanan Terkini (Current Midwifery Journal), 02 (2) tahun 2022.
Https://doi.org/10.25311/jkt/vol2.Iss2.813

Anda mungkin juga menyukai