Anda di halaman 1dari 13

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Pijat bayi adalah terapi tertua yang dikenal manusia dan yang paling
populer, yang juga merupakan seni perawatan kesehatan dan pengobatan yang
dipraktekkan sejak berabad-abad silam. Bahkan, diperkirakan ilmu ini telah
dikenal sejak awal manusia diciptakan ke dunia, mungkin karena pijat
berhubungan sangat erat dengan kehamilan dan proses kelahiran manusia.
Pengalaman pijat bayi pertama yang dialami manusia ialah pada waktu dilahirkan,
yaitu pada waktu melalui jalan lahir. Proses kelahiran adalah suatu pengalaman
traumatik bagi bayi karena bayi yang lahir harus meninggalkan rahim yang
hangat, aman, nyaman, dan dengan keterbatasan ruang gerak menuju ke suatu
dunia dengan kebebasan gerak tanpa batas, yang menakutkan, tanpa sentuhan-
sentuhan yang nyaman dan aman di sekelilingnya, seperti halnya ketika berada
dalam rahim (Roesli, 2009).
Pijat bayi selain membantu tumbuh kembang fisik dan emosi bayi, juga
dapat mempererat hubungan antara ibu dan si buah hati. Tanpa diketahui ketika
memandikan bayi, mengeringkan tubuhnya dengan menggosok punggungnya atau
bermain-main dengan memijat kakinya, sebenarnya banyak rangsangan yang
diberikan padanya. Memberikan rangsangan pada bayi memang banyak caranya,
salah satu diantaranya melalui pijatan (stroking).
Pijat bayi bermanfaat untuk meningkatkan jumlah dan sitotoksisitas dari
sistem immunitas (sel pembunuh alami), merangsang fungsi pencernaan serta
pembuangan, membantu melatih relaksasi, mengurangi depresi dan ketegangan,
meningkatkan kesiagaan, mengurangi rasa sakit, mengurangi kembung dan kolik
(sakit perut), meningkatkan volume ASI, meningkatkan berat badan,
meningkatkan pertumbuhan, meningkatkan konsentrasi bayi dan membuat tidur

1
lelap, membina ikatan kasih sayang orang tua dan anak (bonding), serta
memperbaiki sirkulasi darah dan pernapasan (Roesli, 2009).
Untuk mendapatkan manfaat yang optimal, pemijatan bayi tidak bisa
dilakukan sembarangan, ada cara yang harus diperhatikan, pada bayi usia 0 – 3
tahun, gerakan yang dilakukan lebih mendekati usapan-usapan halus, tekanan
ringan, dan dengan tekanan, disarankan pemijatan dilakukan sekitar 15 menit,
sesuai usia bayi dan waktu yang semakin meningkat. Lumurkan sesering mungkin
minyak atau baby oil atau lotion yang lembut sebelum dan selama pemijatan.
Setelah itu, lakukan gerakan pembukaan berupa sentuhan ringan di sepanjang sisi
muka bayi atau usaplah rambutnya. Gerakan pembuka ini untuk memberitahukan
bahwa waktu pemijatan akan segera dilakukan padanya. Secara umum, pemijatan
sebaiknya dimulai dari kaki bayi. Sebab umumnya bayi lebih menerima bila
dipijat pada daerah kaki. Awal seperti ini akan memberikan kesempatan pada bayi
untuk membiasakan dipijat sebelum bagian lain disentuh. Itu sebabnya, urutan
pemijatan bayi dianjurkan dimulai dari kaki, kemudian perut, dada, tangan, muka,
dan diakhiri pada bagian punggung (Roesli, 2009).
Dampak positif yang ditimbulkan dari pijat bayi umumnya bayi yang
mendapat pijatan secara teratur akan lebih rileks dan tenang. Melalui sentuhan
pemijatan terhadap jaringan otot, peredaran darah dapat meningkat makin lancar,
ataupun posisi otot dapat dipulihkan dan diperbaiki otomatis dapat meningkatkan
fungsi-fungsi organ tubuh dengan sebaik-baiknya (Habibie, 1998 dalam Roesli,
2009). Sedangkan dampak negatif yang ditimbulkan bila pijat bayi dilakukan
pemijatan dengan cara yang salah dan tidak sesuai dengan ketentuan medis. Efek
samping dari kesalahan pemijatan diantaranya adalah pembengkakan, terdapatnya
lebam, adanya rasa sakit pada bayi sehingga bayi menjadi rewel, pergeseran urat,
cidera, bahkan bisa menyebabkan kematian pada bayi. Oleh karena itu, banyak
orang tua enggan melakukan pijat bayi, mereka takut akan terjadi resiko pijat bayi
pada buah hatinya. Resiko pijat bayi tersebut biasanya disebabkan oleh kelalaian
praktisi pijat dalam memijat, salah pijat, dan kurangnya pengetahuan pemijat .
Di Indonesia pemijatan tidak hanya dilakukan bila bayi sehat, tetapi juga
saat bayi sakit atau rewel dan sudah menjadi rutinitas perawatan bayi setelah lahir
(Roesli, 2009).

2
Komplikasi-komplikasi pijat bayi oleh dukun bayi yang pernah dilaporkan
adalah perdarahan intrakranial dan ileus obstruktif. Gerakan-gerakan pijat bayi
tradisional oleh dukun bayi terdapat beberapa perbedaan dengan gerakan-gerakan
pijat bayi berdasarkan pedoman pijat bayi yaitu pada pedoman pijat bayi tidak
terdapat pijatan dibagian kepala bagian parietal maupun occipital, hanya berupa
gerakan mengusap halus pada area wajah, dan gerakan pijat pada perut hanya
gerakan pijat sesuai anatomi usus besar yang disebut gerakan I LOVE U, dan ini
berbeda dengan gerakan pijat oleh beberapa dukun yang terdokumentasi terdapat
pemijatan pada daerah kepala dan perut, sehingga dimungkinkan terjadinya
beberapa komplikasi.
Langkah awal yang dilakukan oleh para ibu untuk memperkecil resiko
ataupun komplikasi pijat bayi, hendaklah orang tua jeli dalam memilih praktisi
pijat untuk bayinya. Apabila ibu belum mengerti tentang cara memijat bayi yang
benar sebaiknya ibu mencari informasi melalui media yang membahas tentang
pijat bayi yang benar serta diharapkan memberikan informasi pada ibu,
selanjutnya ibu mengaplikasikan sendiri. Bagi tenaga kesehatan hendaknya
memberikan penyuluhan tentang cara pijat bayi yang benar kepada ibu, bapak,
dan keluarga terdekat bayi. Berdasarkan fenomena tersebut dengan pengetahuan
ibu yang kurang tentang pijat bayi maka peneliti merasa tertarik untuk meneliti
pengetahuan ibu tentang pijat bayi (0-3 tahun).

1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa pengertian pijat bayi ?

1.2.2 Apa penyebab terjadinya kolik pada bayi ?

1.2.3 Bagaimana gejala umum kondisi kolik pada bayi ?

1.2.4 Bagaimana manfaat pijat bayi terhadap pencegahan kolik pada bayi ?

1.2.5 Bagaimana cara menangani kolik pada bayi ?

3
1.3 Tujuan

1.3.1 Untuk mengetahui pengertian pijat bayi

1.3.2 Untuk mengetahui penyebab terjadinya kolik pada bayi

1.3.3 Untuk mengetahui gejala umum pada bayi yang mengalami kolik

1.3.4 Untuk mengetahui manfaat pijat pada pencegahan kolik

1.3.5 Untuk mengetahui bagaimana penanganan kolik

4
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Pijat Bayi


Pengertian pijat adalah sentuhan komunikasi yang nyaman antara ibu dan
bayi. Pijat bayi sudah dikenal sejak berabad-abad yang lalu, pada berbagai bangsa
dan kebudayaan, dengan berbagai bentuk terapi dan tujuan. Pijat bayi merupakan
pengungkapan rasa kasih sayang antara orang tua dengan anak lewat sentuhan
pada kulit yang berdampak sangat luar biasa (Maharani, 2009). Sentuhan dan
pelukan adalah salah satu kebutuhan dasar bayi (Purnamasari, 2005).
Stimulasi merupakan hal yang penting dalam tumbuh kembang anak.
Anak yang mendapat stimulasi yang terarah dan teratur akan lebih cepat
berkembang dibandingkan dengan anak yang kurang atau tidak mendapat
stimulasi (Soetjiningsih,1995).
Sentuhan ibu juga akan direspon oleh bayi sebagai bentuk perlindungan,
perhatian, dan ungkapan cinta. Semakin padat frekuensi sentuhan, semakin dekat
hubungan batin yang terjalin. Oleh sebab itu, pemijatan sebaiknya dilakukan oleh
ayah kakek atau nenek agar bayi tidak semakin tinggi ketergantungannya hanya
terhadap ibu (Subakti & Anggraini, 2008).
Masalahnya, sampai saat ini masih ada orang tua yang menganggap pijat
bukanlah sebuah bentuk terapi ilmiah sekaligus alamiah bagi bayi. Sebagian ibu
berpendapat pijat hanya perlu dilakukan ketika sikecil mengalami sakit flu dan
masuk angin. Namun fakta sejarah menyebutkan bahwa pijat merupakan metode
terapi sentuh tertua di Indonesia. Para ahli kesehatan menemukan pijatan dengan
teknik yang tepat kepada anak dan balita, bisa dilakukan saat mereka dalam
kondisi kesehatan yang baik (Maharani, 2009).

2.2 Penyebab Terjadinya Kolik pada Bayi

Penyebab kolik secara pasti tidak diketahui. Penyakit kolik ini juga mungkin
disebabkan kombinasi dari berbagai faktor. Sulit bagi para peneliti untuk

5
menjelaskan penyebab yang pasti dari penyakit kolik ini. Faktor-faktor yang
berkontribusi yang mungkin telah dieksplorasi meliputi:

2.2.1 Sistem pencernaan yang belum sepenuhnya dikembangkan

2.2.2 Ketidakseimbangan bakteri sehat di saluran pencernaan

2.2.3 Alergi atau intoleransi makanan

2.2.4 Terlalu banyak makan, kurang makan atau jarang bersendawa

2.2.5 Bentuk awal migrain masa kanak-kanak.

2.3 Gejala Umum Kondisi Kolik pada Bayi

Rewel dan menangis cukup wajar pada bayi, dan bayi yang rewel tidak
selalu memiliki kolik. Namun, pada bayi yang sehat, tanda-tanda kolik biasanya
adalah:

2.3.1 Jadwal menangis yang bisa diprediksi

Bayi yang kolik sering kali menangis pada waktu yang sama setiap hari, biasanya
pada sore atau malam hari. Sesi kolik dapat berlangsung dari beberapa menit
hingga 3 jam atau lebih, dalam sehari. Bayi dapat buang air besar atau buang
angin pada akhir sesi kolik.

2.3.2 Menangis yang intens dan tidak dapat diredakan

Menangis akibat kolik biasanya terdengar intens, sengsara, dan sering kali
bernada tingi. Wajah bayi dapat memerah, dan bayi sulit untuk ditenangkan.

2.3.3 Menangis tanpa alasan yang jelas

Normal jika bayi menangis. Namun, menangis biasanya berarti bayi memerlukan
sesuatu, seperti makanan atau ganti popok. Menangis yang terkait dengan kolik
biasanya terjadi tanpa penyebab yang jelas.

6
2.3.4 Perubahan postur

Kaki yang melingkar, tangan mengepal, dan otot perut yang kencang umum
terjadi saat bayi sedang kolik.

Kondisi pada kolik yang harus diwaspadai dan segera diperiksakan ke dokter,
antara lain:

1. Saat diangkat, tubuhnya terkulai


2. Suara tangisnya bernada tinggi dan terjadi secara terus menerus
3. Memuntahkan cairan hijau
4. Mengeluarkan cairan urine jauh lebih sedikit dari biasanya
5. Terdapat lendir atau darah dalam tinja
6. Diare yang berkepanjangan
7. Nafsu makan berkurang
8. Kejang
9. Beberapa bagian kulitnya terlihat pucat atau membiru
10. Ubun-ubun tampak menonjol
11. Mengalami gangguan pernapasan
12. Disertai demam hingga 38 derajat Celcius atau lebih jika bayi berusia
kurang dari 3 bulan, dan 39 derajat Celcius atau lebih untuk bayi berusia 3
bulan ke atas.

2.4 Manfaat Pijat Terhadap Pencegahan Terjadinya Kolik pada Bayi


Bayi dari usia empat minggu sampai enam bulan sering mengalami berbagai
keluhan pencernaan, seperti konstipasi atau kolik. Pijatan lembut di perut oleh ibu
bisa membantu meredakan keluhan kolik atau mencegah masalah pencernaan,
kata instruktur pijat bayi bersertifikat International Association Infant Massage
(IAIM), Tiur Hutagalung.
Pijatan tersebut dikenal dengan pijatan ILU. Langkah-langkah untuk proses pijat
ILU yaitu :

7
1. Seperti namanya ILU jadi pijat ini berawal dari hurug “I” dimulai dari
perut kiri atas bayi dan turun ke bawah membentuk huruf “I” .
2. Dilanjutkan dengan gerakan huruf “L” terbalik yang dimulai dari perut
kanan atas ke arah perut kiri atas dan ke arah bawah.
3. Bagian terakhir huruf “U” terbalik yang dimulai dari perut kanan bawah
menuju atas dan kembali memutari pusar dan berakhir di tempat yang
sama di perut kiri bawah.

2.5 Cara Menangani Kolik Pada Bayi

Meski dapat membaik dengan sendirinya, penanganan untuk menenangkan


bayi dari kolik tetap diperlukan. Jika penyebabnya telah diketahui, maka
penanganan sebaiknya disesuaikan dengan penyebab. Namun secara umum,
berikut hal-hal yang dapat dilakukan untuk menenangkan bayi yang mengalami
kolik :

2.5.1 Pijat perut bayi dengan lembut.

2.5.2 Gendong bayi selama dia menangis.

2.5.3 Mandikan bayi dengan air hangat.

2.5.4 Gendong bayi dalam gendongan kain atau selimut.

2.5.5 Bersenandung atau mengeluarkan suara “sshhhhh…” pada bayi mungkin


dapat membuatnya tenang.

2.5.6 Jika anda tahu bahwa bayi sudah cukup mengonsumsi cairan dan cukup
tidur, Anda dapat menenangkan dengan menempatkannya di ranjang
selama beberapa waktu.

2.5.7 Bawa bayi ke kamar yang tenang, sejuk dengan pencahayaan redup,
mungkin dapat membantu membuatnya lebih tenang.

8
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Pijatan lembut di perut oleh ibu bisa membantu meredakan keluhan kolik
atau mencegah masalah pencernaan. Pijatan dapat dilakukan pada perut bayi
dengan melakukan gerakan ILU.

3.2 Saran
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan, oleh karena itu kami
menyarankan kepada teman-teman dan pembaca untuk mencari informasi
tambahan dari apa yang kami uraikan diatas agar makalah ini dapat ebih bagus
lagi

9
Daftar Pustaka
Roesli.2009. Pedoman Pijat Bayi.Trubus Agriwidya: Jakarta.
Indriyani, Irma. 2016. Pengaruh Pijat Bayi, Fakultas Ilmu Kesehatan UMP.
Maharani, Sabrina.2009.Pijat dan Senam Sehat Untuk Bayi. Yogyakarta: Kata
Hati
Purnamasari,Dewi.2005.Panduan Pijat Praktis Balita Agar Cerdas dan Sehat.
Yogyakarta: Pustaka Salomon
Soetjiningsih.1995.Tumbuh Kembang Anak. Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran
EGC
Surbakti.Yazid dan Deri Rizky Anggraeni, 2008. Keajaiban Pijat Bayi dan Balita.
PT. Wahyu Media. Jakarta

10
Daftar Isi
Kata Pengantar..........................................................................................................i
Daftar Isi..................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN .................................................................................... 1

1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1

1.2 Rumusan Masalah .................................................................................... 3

1.3 Tujuan ....................................................................................................... 4

BAB II PEMBAHASAN ................................................................................... 5

2.1 Pengertian Pijat Bayi ................................................................................ 5

2.2 Penyebab Terjadinya Kolik pada Bayi ..................................................... 5

2.3 Gejala Umum Kondisi Kolik pada Bayi ................................................... 6

2.4 Manfaat Pijat Terhadap Pencegahan Terjadinya Kolik pada Bayi ........... 7

2.5 Cara Menangani Kolik Pada Bayi ............................................................ 8

BAB III PENUTUP ............................................................................................ 9

3.1 Kesimpulan ............................................................................................... 9

3.2 Saran ......................................................................................................... 9

Daftar Pustaka ................................................................................................... 10

ii
KATA PENGANTAR

Alhamdulillahi Rabbil Alamin, itulah ucapan yang paling pantas penulis


ucapkan sebagai tanda syukur kepada Allah swt. Karena atas segala rahmat dan
karunia-Nya itulah sehigga penulis dapat menyusun makalah ini sebagai salah
satu syarat perkulihan.
Penulis menyadari bahwa terdapat banyak kekurangan dalam makalah ini,
untuk itu penulis mengharapkan saran-saran yang berharga untuk lebih
meningkatkan kualitas pembuatan makalah selanjutnya. Dan mudah-mudahan
dengan adanya makalah ini dapat membantu pembaca dan penulis sendiri dalam
memahami meteri di dalamnya.
Semoga Allah senantiasa menambahkan pengetahuan kita demi
kebahagiaan dunia dan akhirat. Amin

Deli Tua, 23 September 2019

Penulis

i
MANFAAT TERAPI PIJAT

TERHADAP PENCEGAHAN KOLIK PADA BAYI

OLEH

KELOMPOK 5

FEBRIA SUGITA
MELLYA YOPIETA BR SEMBIRING
NUR AULIA FAZIRA
SITI MASITOH
SARVITA

DOSEN PENGAMPU :
PENY ARIANI, SST, M.Keb

PROGRAM STUDI KEBIDANAN DIPLOMA III


INSTITUT KESEHATAN DELI HUSADA DELI TUA
T.A 2018/2019

Anda mungkin juga menyukai