Oleh Kelompok 1:
Salida (105121102019)
KEBIDANAN
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah SWT atas segala rahmatNya sehingga makalah ini dapat
tersusun sampai dengan selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terimakasih terhadap bantuan
dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan sumbangan baik pikiran maupun
materinya.
Saya dan teman kelompok saya sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah
ini bisa pembaca praktekkan dalam kehidupan sehari-hari.
Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman Kami. Untuk itu kami sangat
mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari pembaca demi kesempurnaan makalah ini.
KATA PENGANTAR…………………………………………………………………..ii
DAFTAR ISI…………………………………………………………………………….iii
BAB I PENDAHULUAN
…………………………………………………………………………………………..30
4.1 Kesimpulan…………………………………………………………………………..83
4.2 Saran…………………………………………………………………………………84
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Preeklamsia adalah kondisi peningkatan tekanan darah disertai dengan adanya protein dalam
urine. Kondisi ini terjadi setelah usia kehamilan lebih dari 20 minggu.
B. Tujuan Umum
Untuk mengetahui asuhan kebidanan kepada Ny " R" dengan pre-eklampsia ringan dirumah
sakit kassi kassi
C. Tujuan Khusus
1. Dilakukan pengkajian
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Dapat mengetahui berbagai resiko dan komplikasi hamil sehingga ibu hamil dapat
diarahkan untuk melakukan rujukan kerumah sakit.
B. Tinjauan Preeklampsia
Preeklampsia adalah keadaan di mana hipertensi diseratai dengan
proteinuria, edema, atau kedua-duanya yang terjadi akibat kehamilan
setelah minggu ke-20/ segera setelah persalinan
1. Klasifikasi Preeklampsia
a. Preeklampsia ringan
Tekanan darah 140/90 mmHg, biasanya kenaikan diastolic bisa
mencapai 15 mmHg atau lebih dan kenaikan sistolik 30 mmHg atau
lebih pula, Edema pada kaki, jari tangan, dan muka atau kenaikan
berat badan 1 kg atau lebih per minggunya. Terdapat proteinuria
dengan berat 0,3 gram, kualitatif 1 + atau 2 + pada urin kateter.
b. Preeklampsia berat
Tekanan darah 160/110 mmHg atau lebih, Proteinuria 5 gr, oliguria
yaitu jumlah urin kurang dari 500 cc per 24 jam, adanya gangguan
serebral, gangguan visus, dan rasa nyeri pada epigastrium. Dan
terdapat edema pada paru dan akan muncul sianosis
2. Etiologi / faktor penyebab preeklampsia
dan ada beberapa penelitian yang dapat menjelaskan tentang penyebab
preeklampsia, yaitu : bertambahnya frekuensi pada primigravida,
kehamilan ganda, hidramnion, dan mola hidatidosa, penambahan berat
badan selama hamil, usia kehamilan, usia ibu, pendidikan ibu, penyakit
keturunan, stress, aktivitas fisik, riwayat preeklampsia eklampsia
dikehamilan sebelumnya, kehamilan dengan DM, penyakit ginjal
C. SOAP
DEFENISI SOAP
1. S (SUBJECTIVE) atau Subyektif adalah keluhan pasien saat ini yang didapatkan
dari anamnesa (autoanamnesa atau aloanamnesa).
2. O (OBJECTIVE) atau Objektif adalah hasil pemeriksaan fisik termasuk
pemeriksaan tanda-tanda vital, skala nyeri dan hasil pemeriksaan penunjang
pasien pada saat ini.
3. A (ASSESSMENT) atau penilaian keadaan adalah berisi diagnosis kerja,
diagnosis diferensial atau problem pasien, yang didapatkan dari menggabungkan
penilaian subyektif dan obyektif.
4. P (PLAN) atau rencana asuhan adalah berisi rencana untuk menegakan diagnosis
(pemeriksaan penunjang yang akan dilakukan untuk menegakkan diagnosis pasti),
rencana terapi (tindakan, diet, obat-obat yang akan diberikan), rencana monitoring
(tindakan monitoring yang akan dilakukan, misalnya pengukuran tensi, nadi,
suhu, pengukuran keseimbangan cairan, pengukuran skala nyeri) dan rencana
pendidikan (misalnya apa yang harus dilakukan, makanan apa yang boleh dan
tidak, bagaimana posisi… dst).
TATA LAKSANA
S-O-A-P dilaksanakan pada saat dokter menulis penilaian ulang terhadap pasien rawat inap atau
saat visit pasien. S-O-A-P di tulis dicatatan terintegrasi pada status rekam medis pasien rawat
inap, sedangkan untuk pasien rawat jalan S-O-A-P di tulis di dalam status rawat jalan pasien.
SUBJECTIVE (S):
Lakukan anamnesa untuk mendapatkan keluhan pasien saat ini, riwayat penyakit yang lalu,
riwayat penyakit keluarga. Kemudian tuliskan pada kolom S
Contoh:
S: sesak nafas sejak 3 jam yang lalu, riwayat astma bronchiale sejak 5 tahun lalu
OBJECTIVE (O):
Lakukan pemeriksaan fisik dan kalau perlu pemeriksaan penunjang terhadap pasien, tulis hasil
pemeriksaan pada kolom O.
Contoh:
O: Keadaan umum gelisah, Tensi,Nadi ronki -/-………………. Wheezing +/+…… dst
ASSESSMENT (A):
Buat kesimpulan dalam bentuk suatu Diagnosis Kerja, Diagnosis Differensial, atau suatu
penilaian keadaan berdasarkan hasil S dan O. Isi di kolom A
Contoh:
A: WD/ Status Astmatikus; DD/ ALO dst
PLAN (P):
Tuliskan rencana diagnostik, rencana terapi / tindakan, rencana monitoring, dan rencana edukasi.
Contoh:
Rencana Diagnostik (D): Lakukan foto Ro thorax ap/lat; periksa GDP dan 2 jam pp dst
Rencana Terapi/Tindakan (Tx): Pasang Infus, berikan medika mentosa……. Dst Rencana
Monitoring (M): pasang monitor, catat tanda-tanda vital tiap 4 jam … ukur saturasi O2 … dst
Rencana Edukasi (E): posisi harus. Kegiatan fisik terbatas pada. Diet yg boleh Dst.
Proses manajemen adalah proses memecahkan masalah dengan menggunakan metode yang
terorganisir meliputi pikiran dan tindakan dengan urutan logis untuk keuntungan pasien dan
pemberian asuhan dengan menunjukan pernyataan yang jelas tentang proses berpikir dan
tindakan.
1. Langkah I (Pengkajian)
Pada tahap ini, bidan harus mengumpulkan data dasar klien secara lengkap untuk
mengevaluasi pasien, meliputi identitas riwayat pemeriksaan fisik, pemeriksaan panggul atas
indikasi, mempelajari catatan sekarang atau laporan yang lalu, mempelajari data laboratorium
dan membuat laporan singkat untuk menentukan kondisi pasien.
Data subjektif diperoleh melalui anamnesis. Untuk memperoleh data subyektif dapat
dilakukan dengan cara menanyakan keluhan pasien, riwayat kesehatan, riwayat haid, riwayat
kehamilan, riwayat persalinan, dan riwayat nifas. (Asuhan Kebidanan Antenatal, 2006).
Data objektif didapatkan melalui:
a. Pemeriksaan fisik
> Palpasi abdomen: untuk memastikan volume cairan amnion. Jika ketuban benar-benar pecah,
palpasi abdomen kadang-kadang dapat mendeteksi berkurangnya cairan, karena terdapat
peningkatan molase uterus dan dinding abdomen di sekeliling janin dan penurunan ballottement
(Varney, 2010:399)
> Pemeriksaan anogenital dengan speculum steril
a) Inspeksi genetalia eksterna untuk melihat adanya cairan.
b) Lihat adanya cairan yang mengalir dari ostium serviks.
c) Lihat genangan cairan amnion, memiliki bau apek yang khas, yang membedakan dari bau urine.
d) Observasi cairan yang keluar untuk melihat adanya lanugo atau verniks kaseosa.
e) Lihat serviks untuk memperkirakan pembukaan jika pemeriksaan dalam tidak dilakukan.
f) Lihat serviks untuk mengetahui adanya prolaps tali pusat atau ekstremitas janin
b. Pemeriksaan laboratorium
1) Uji pakis positif: dengan meneteskan air ketuban pada objek glass dan biarkan kering,
pemeriksaan mikroskopis menunjukkan Kristal cairan amnion dan gambaran daun pakis
(Nurhayati, 2010)
2) Uji kertas nitrazin positif: jika kertas nitrazin merah berubah menjadi biru, menunjukkan adanya
cairan ketuban (alkalis)
3) Ultrasonografi: untuk pemeriksaan oligohidramnion jika pemeriksaan sebelumnya tidak
memberikan gambaran yang jelas pecah ketuban (Varney, 2010)
6. Langkah VI (Pelaksanaan)
Adalah implementasi dari rencana asuhan yang komprehensif, ini mungkin seluruhnya
diselesaikan oleh bidan atau sebagian oleh wanita atau anggota team kesehatan lainnya.
Pelaksanaan asuhan kebidanan pada kasus KPD disesuaikan dengan perencanaan yang
disusun yaitu Melakukan penilaian kemajuan persalinan setiap 4 jam, kondisi ibu dan janinnya
(HIS dan DJJ) setiap 30 menit, pengeluaran per-vaginam setiap 2 jam dan mencatatnya di lembar
observasi, serta memerikan therapy sesuai program pengobatan dari dokter. (Ai Yeyeh, 2010)
7. Langkah VII (Evaluasi)
Pada langkah ini dilakukan evaluasi keefektifan asuhan yang diberikan, meliputi apakan
pemenuhan kebutuhan telah terpenuhi sesuai diagnosis dan masalah. Rencana dianggap efektif
jika pelaksanaannya memang efektif
BAB III
STUDI KASUS
Pengkaji : rahmayani S.
6. Riwayat Reproduksi:
a. Riwayat Haid:
1. Menarche : 12 tahun
2. Siklus Haid : 28-30 hari
3. Lamanya Haid : 7 hari
4. Dismenorhoe : ada
b. Riwayat Ginekologi:
1. Ibu tidak pernah menderita penyakit reproduksi sebelumnya
2. Ibu tidak pernah mengalami penyakit menular seksual seperti AIDS, sifilis dll
c. Riwayat KB
Ibu belum pernah menjadi akseptor KB karena ingin punya anak
d. Riwayat Seksual
Frekuensi 1-2 kali seminggu dan tidak ada nyeri ada saat berhubungan.
7. Riwayat Pemenuhan Kebutuhan Sehari-hari:
a. Nutrisi
1. Sebelum Hamil:
a. Jenis makanan : nasi, sayur, tempe telur dan daging
b. Frekuensi makan : 2-3 kali sehari
c. Nafsu makan : baik
d. Frekuensi minum : 7-8 gelas perhari
2. Selama Hamil:
a. Jenis makanan : sayur, ikan dan tempe
b. Frekuensi makan : 2-3 kali sehari
c. Frekuensi minum : 7-8 gelas perrhari
b. Eliminasi
1. Sebelum Hamil
a. BAK = Frekuensi: 4-5 kali sehari Warna/Bau: kuning/amoniak
b. BAB =Frekuensi :1 kali sehari, Warna: kuning, konsistensi: lunak
2. Selama Hamil
a. BAK =Frekuensi: 4-5 kali sehari, Warna/: kuning/amoniak
b. BAB =Frekuensi: 1 kali sehari, Warna: kuning, konsistensi: Lunak
c. Istirahat
1. Sebelum Hamil
a. Tidur siang : 1-2 jam sehari
b. Tidur malam : 7-8 jam sehari
2. Selama Hamil
a. Tidur siang : 1-2 jam sehari
b. Tidur malam : 5-6 jam sehari
d. Personal Hygiene
1. Sebelum Hamil
a. Mandi : 2 kali sehari pakai sabun
b. Keramas : 2 kali seminggu pakai shampoo
c. Gosok gigi : setiap kalli mandi dan setelah makan
d. Ganti pakaian : setiap kali selesai mandi
2. Selama hamil
a. Mandi : 2 kali sehari pakai sabun
b. Keramas : 1 kali seminnggu pakai shampoo
c. Gosok gigi : setiap kali selesai mandi
d. Ganti pakaian : setiap kali kotor dan selesai mandi
8. Data Psikologis
a. Ibu merasa cemas dengan kondisinya
b. Ibu sering menanyakan tentang penyakitnya
c. Keluarga selalu menganjurkan ibu untuk menjaga kesehatannya
Diagnose: GIIIPIAI, Gestasi 30-32 minggu, situs memanjang, intrauterine, tunggal, janin hidup,
keadaan janin baik, keadaan ibu dengan preeklampsia ringan.
1. QGIIIPlAl
a. Data subjektif:
1. Ini merupakan kehamilan yang ketiga dan pernah mengalami satu kali keguguran.
2. Ibu merasakan pergerakan janinnya pada umur 5 bulan sampai sekarang
b. Data objektif
1. Tampak linea nigra dan strie livide
2. Leopold l : 3 jari atas pusat, 28 cm, bokong berada di fundus
3. Leopold ll : punggung kanan
4. Leopold III : kepala
5. Leopold IV : BAP
6. Auskultasi DJJ terdengar jealas, teratur pada kuadran kanan bawah pusat dengan
frekuensi 148 x/menit
4. Intra uterin
a. Data sujektif: ibu tidak pernah merasakan nyeri perut hebat selama hamil
b. Data objektif: pada saat palpasi ibu tidak merasa nyeri tekan dan teraba bagian-bagian
janin
1. Lepold l : 3 jari atas pusat 28 cm, bokong berada di fundus
2. Lepold ll : punggung kanan
3. Lepold lll : kepala
4. Lepold IV : BAP
5. Auskultasi DJJ terdengar jelas, teratur pada kuadran kanan bawah pusat dengan
frekuensi 148 x/menit
c. Analisa dan interpretasi data
1. Bagian uterus yang merupakan tempat pertumbuhan dan perkembangan janin
adalah korpus uteri dimana pada bagian ini hasil konsepsi dapat tumbuh dan
berkembang hingga aterm tanpa rasa nyeri
2. Saat palpasi janin bisa teraba dengan jelas dan ibu tidak merasaka nyeri yang
hebat dan kehamilan ibu mampu bertahan sampai aterm sesuai dengan usia
kehamilan menunjukkan keadaan normal (intra uterine) (sastrawinata,2008).
5. Tunggal
a. Data subjektif:
1. Ibu merasakan pergerakan janinnya pada umur kehamilan 5 bulan
2. Pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut atas sebelah kiri
b. Data objektif:
1. Pada saat palpasi teraba 2 bagian besar janin teraba bokong dan teraba kepala
2. DJJ terdengar jelas, teratur pada kuadran kanan bawah pusat dengan frekuensi
148 x/menit
c. Analisa dan interpretasi data
Pada saat palpasi teraba besar janin teraba bokong dan teraba kepala, DJJ terdengar
jelas, teratur pada kuadran kanan bawah pusat dengan frekuensi 148 x/menit
menandakan kehamilan tunggal.
6. Janin hidup
a. Data subjektif: pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut atas sebelah kiri
b. Data objektif: DJJ terdengar jelas, teratur pada kuadran kanan bawah pusat dengan
frekuensi 148 x/menit
c. Analisa dan interpretasi data
Adanya pergerakan janin yang dirasakan pada usia kehamilan 18 minnggu pada
primig ravidum dan 16 minggu untuk multigravidarum serta terdengarnya denyut
janin menandakan janin hidup
7. Keadaan janin baik
a. Data subjektif: pergerakan janin dirasakan ibu terutama pada perut atas sebelah kiri
b. Data objektif: DJJ terdengar jelas, teratur pada kuadran kanan bawah pusat dengan
freuensi 148 x/menit
c. Analisa dan interpretasi data
1. Adanya pergeakan janin yang dirasakan ibu dalam frekuensi normal (10
gerakan/12 jam) menandakan pergerakan janin baik
2. Denyut jantung janin dengan frekuensi 120-16- kali/menit menandakan DJJ
dalam batas normal
8. Keadaan Ibu Dengan Preklampsia Ringan
a. Data subjektif :
1. Ibu mengeluh sakit kepala
2. Sakit kepala dirasakan sejak 3 hari yang lalu sampai sekarang
3. Jari-jari tangan dan kaki bengkak sejak 3 hari yang lalu sampai sekarang
b. Data objektif :
1. TTV jam 08.45 wita
a. Tekanan darah : 150/90 mmHg
b. Suhu : 37oC
c. Nadi : 82 x/menit
d. Pernapasan : 20 x/menit
2. Ada odema pada tungkai
3. Urine: albumin (+1), reduksi (-) negative
b. Kriteria:
2). Berikan dukungan psikologis dan keterlibatan suami dan keluarga merup jiakan
psikoterapi
dan perawatan klien
Rasional: Dukungan psikologis dan keterlibatan suami dan keluarga merupakan
psikoterapi dan perawatan klien sehingga dapat memberikan semangat
dan membantu dalam proses penyembuhan.
3). Berikan HE pada ibu tentang:
a). Istirahat yang cukup
Rasional: Adanya peningkatan fungsi-fungsi fisiologi tubuh diperlukan istirahat
yang cukup untuk memberi relaksasi yang cukup pada otot serta
mengurangi beban kerja jantung menurunkan tekanan darah serta
Odema pada tubuh.
b). Diet seimbang dalam kehamilan yaitu tinggi protein, rendah lemak, caoran da garam
tidak perlu dikurangi.
Rasional: Ibu hamil dengan pre-eklampsia ringan tetap membutuhkan makanan
Yang tinggi protein, rendah lemak dan pembatasan cairan dan garam
Tidak bisa mencegah hipertensi kehamilan
c). Hygiene dalam kehamilan
Rasional: personal hygiene sangat penting untuk mencegah terjadinya infeksi dan
Dapat memberikan rasa nyaman pada pasien.
4). Ajarkan pada ibu untuk memantau tanda-tanda terjadinya pre-eklampsia berat yaitu
Sakit kepala, rasa nyeri pada epigestrium, penglihatan kabur, mual sampai muntah dan
Gangguan kesadaran.
Rasional: Agar ibu mengetahui dan dapat mengambil keputusan klinik yang tepat jika
Muncul tanda-tanda pre-eklampsia berat.
5). Anjurkan obat untuk vitamin C 1×500 mg dan obat fenobarbital tablet 30 mg dosis 3× 1
Sehari.
Rasional: vitamin C berperan sebagai metabolisme dan koensim dan obat fenobarbital
Tablet 30 mg untuk menurunkan tekanan darah serta odema pada ibu.
6). Diskusi tentang bahaya kehamilan
Rasional: Setiap ibu hamil berpotensi untuk mengalami salah satu atau lebih dari tanda
Bahaya kehamilan karena itu ibu perlu memahami sehingga segera mencari
Pertolongan bila mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan tersebut.
7). Jelaskan tanda-tanda persalinan
Rasional: Dorongan untuk menerang, tekanan pada anus, perenium menonjol, vulva
Dan anus membuka dengan menjelaskan tanda persalinan diharapkan ibu
Tahu dan mengerti.
8). Diskusi tentang persiapan persalinan mengenai pemulihan tempat persalinan,
Penentuan penolong persalinan, biaya persalinan dengan mengingat serahkan
Urusan rumah tangga pada keluarga. Dan bersama, donor, ongkos, angkutan
Dan ibu mengerti.
Rasional: dengan diskusi persiapan ibu baik maupun psikis dan financial
Sehingga ibu akan menghadapi persalinan tanpa rasa cemas
9). Anjurkan ibu untuk kembali memeriksakan kehamilannya pada tanggal 14 juni 2020
Untuk kontrol tekanan darah, albumin, berat badan, odema, pemantauan kesejahteraan
Janin dan bila ada tanda-tanda kehamilan segera memeriksakan diri
Rasional: untuk mengetahui hasil tindakan yang telah diberikan atau dilaksanakan
Pengkaji : Rahmayani S.
Identitas Klien
1. Pemeriksaan Fisik
2. Pemeriksaan Fisik
Auskultasi DJJ terdengar jelas, teratur pada kuadran kanan bawah pusat dengan frekuensi
148 x/menit
Assesment (A)
Planning (P)
4. Mendiskusikan tentang tanda bahaya kehamilan.setiap ibu hamil berpotensi untuk mengalami
salah satu atau lebih dari tanda bahaya kehamilan karena itu ibu perlu memahami sehingga
segera mencari pertolongan bila mengalami salah satu dari tanda bahaya kehamilan tersebut
5. Menjelaskan tanda-tanda persalinan yaitu dorongan untuk menerang, tekanan pada anus,
perenium menonjol, vulva dan anus membuka
7. Menyampaikan kepada ibu untuk Kembali memeriksa kehamilannya pada tanggal 14 juni
2021 untuk control tekanan darah, albumin, berat badan, odema, pemantauan kesejahteraan
janin dan bila ada tanda-tanda kehamilan segera memeriksakan diri ke petugas Kesehatan
terdekat
Hasil: ibu bersedia Kembali untuk memeriksakan kehamilannya sesuai dengan tanggal yang
di anjurkan
BAB IV
PEMBAHASAN
Pada kasus Ny “R” ibu masuk rumah sakit tanggal 07 juni 2021 jam 008.35 wita,ibu mengatakan
tanggal 18 oktober 2020, ibu mengeluh sakit kepala, ibu mengatakan jari-jari dan tangan
bengkak sejak tanggal 07 juni 2021 jam 08.35 wita dengan TTV (TD: 150/90 mmHg, S: 37 oC,
N: 82 x/menit, P: 20 x/menit, albumin (+1), maka dapat ditegakkan diagnosis antenatal dengan
preeclampsia ringan dengan masalah actual preeklampsia ringan hal ini di sebabkann karena ibu
mengalami hipertensi yang mengakibatkan ibu merasa sakit kepala dan menyebabkan tangannya
bengkak, maka dapat kami simpulkkan bahwa ibu mengalami preeclampsia ringan, dengan
demikian tidak terjadi perpanjangan teori dan kasus nyata
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Penerapan proses manajemen asuhan kebidanan antenatal patologi preeclampsia ringan di
puskesmas kassi-kassi makassar maka dalam bab kita bisa menarik kesimpulan dan saran
yang membangun sebagai berikut:
1. Pada Langkah l didapatkan data dasar dengan tekanan darah 150/90 mmHg dan urine:
Albumin (+1), reduksi (-) negative dengan gestasi 30-32 minggu sehingga pada Ny “R”
dengan preeclampsia ringan
2. Pada Langkah ll diagnose/ masalah actual yaitu GlllPlAl gestasi 30-32 minggu, situs
memanjang intra uterin,tunggal,janin hidup, keadaan ibu dengan preelampsia ringan
3. Pada Langkah lll diagnose/masalah potensial yang ditegakkan pada kasus Ny “R” adalah
antisipasi terjadinya preeclampsia berat
4. Pada Langkah IV kasus Ny “R” dilakukan kolaborasi dengan dokter pemberian obat
vitamin C untuk meningkatkan kondisi tubuh 1x500 mg dan obat anti kejang
(phenobarbital 30 mg) dengan dosis 3x1 sehari
5. Pada Langkah V rencana tindakann asuhan kebidanan yang diberikan adalah
memberikan penjelasann tentang makanan yang bergizi, personal hygiene, istirahat dan
kunjungan antenatal,jelaskan tanda-tanda bahya kehamilan, tanda-tanda persalinan dan
jelaskan tentang persiapan persalinan
6. Pada langkah VI Tindakan asuhan kebidanan yang diberikan adalah memberikan
penjelasan tentang makanan yang bergizi, personal hygiene, istirahat dan kunjungan
antenatal, jelaskan tanda-tanda bahaya kehamilan dan tanda-tanda persalinan dan
jelaskan tentang persiapan persalinan
7. Pada Langkah VII evaluasi Tindakan asuhan kebidanan pada Ny “R” adalah kehamilan
belajar normal, preeklampsia ringan teratasi
8. Pendokumentasian asuhan kebidanan yang telah dilakukan dengan menggunakan SOAP.
B. SARAN
1. Bagi Institusi Pendidikan
Diharapkan dapt meningkatkan dann mengembangkan proses penerapan manajemen
asuhan kebidanan khususnya mengenai preeclampsia ringan
2. Bagi Instantasi Tempat Pengambilan Kasus
Diharapkan kepada pihak rumah sakit senantiasa memberikan proses manajemen
asuhan didukung adanya keterampilan yang dimilikinya seorang bidan dalam
pengambilan keputusan yang cepat dan tepat dalam penangan.