Anda di halaman 1dari 85

Morfologi

Tumbuhan
dan
Keanekaragma
n Tumbuhan

B I L LYA R D I R A M D H A N

2021
Ruscus hypoglossum
Batang
FUNGSI
 Menyokong organ tumbuhan
lainnya.
 Percabangan mampu
memperluas bidang asimilasi.
 Sebagai jalan transportasi.
 Menjadi tempat penimbunan
zat makanan cadangan.
 Batang tanaman memperlihatkan sifat permukaan yang bermacam-
macam, antara lain:
 Licin (laevis), misalnya batang jagung (Zea mays)
 Berusuk (costatus), jika pada permukaan terdapat rigi-rigi yang membujur, misalnya lier (Coleus
scutellaroides).
 Beralur (selcatus), jika membujur batang terdapat alur-alur yang jelas, misalnya pada Cereus
peruvianus.
 Bersayap (alatus), batang melintang persegi, tetapi pada sudutnya terdapat pelebaran yang tipis.
Misalnya pada ubi (Dioscorea alata), markisa (Passiflora quadrangularis).
 permukaan batang dapat pula:
 Berambut (pilosus), pada tembakau (Nicotiana tabacum).
 Berduri (spinosus), pada mawar (Rosa sp)
 Memperlihatkan bekas daun, pada pepaya (Carica papaya), dan kelapa (Cocos nucifera).
 Memperlihatkan bekas daun penumpu, pada nangka (Artocarpus integra Merr), keluwih
(Artocarpus comunis Forst).
 Memperlihatkan banyak lenti sel, pada sengon (Albizzia stipulata Boiv).
 Keadaan-keadaan lain, misalnya lepas kerak (bagian kulit yang mati), pada jambu biji (Psidium
guajava) dan pohon kayu putih (Melaleuca leucadendron).
POLA PERCABANGAN
Secara umum, pola percabangan pada batang adalah:
 Monopodial, yaitu jika batang pokok selalu tampak jelas, karena
pertumbuhannya lebih cepat, misalnya pohon cemara (Casuarina equisetifolia).
 Simpodial, yaitu jika batang pokok sukar ditentukan, karena pertumbuhannya
mungkin terhenti atau kalah cepat dengan cabang-cabangnya, misalnya pada
sawo (Achras zapota).
 Menggarpu dan dikotom, yaitu cara percabangan pada batang selalu
menjadi dua cabang yang sama besar, misalnya paku andam (Gleichenia linearis).
Cladodium

Modifikasi Batang

Sulur - Cucurbita
Emergen- Mawar (Rosa sp),

Rhizome Umbi Cabang - Dioscorea


Daun
▫ Upih daun atau pelepah
daun (vagina), yang
memeluk batang, dan
merupakan bagian paling
bawah dari daun.
▫ Tangkai daun (petiolus)
yang sering kali berbentuk
silinder ramping.
• Helai daun (lamina),
bagian ini yang pipih dan
lebar.
Cat: Jika memiliki ketiganya,
disebut Daun Lengkap, jika
tidak ada salah satu,disebut
Daun Tidak Lengkap
Bagian tambahan Daun

Stipula
Bentuk Daun
Daun Tunggal atau Majemuk

VS
Modifikasi Daun

Spatha

Sulur Daun

Braktea
Mana duri modifikasi daun?

Filodium
Modifikasi Daun

Bulbus/ Umbi lapis

Askidium

Fly Trap
SIFAT FUNGSI
▪ Tumbuh ke arah bawah  Melekatkan tumbuhan pada
(geotropi positif). subtrat serta menyerap air dan
▪ Tidak menghasilkan
mineral dari subtrat itu.
 Membantu menegakkan batang.
daun, sehingga tidak
 Membantu pengangkutan air dan
memiliki ruas dan buku.
zat nutrisi.
▪ Tidak memiliki hijau
 Kadang mampu menyimpan
daun. cadangan makanan.
▪ Kaki atau Leher Akar (Collum
radicis), yakni bagian akar
tempat batang melekat.
▪ Akar Lateral (Radix lateralis)
yakni cabang-cabang akar
yang dihasilkan oleh akar
utama (pokok akar), dan
masih dapat bercabang-
cabang lagi.
▪ Serabut Akar (radix fibrilla)
adalah cabang-cabang akar
yang ramping seperti
serabut.
▪ Rambut akar (pilus radicalis)
yakni rambut-rambut di dekat
ujung akar, yang memperluas
permukaan akar yang
menyerap air dan garam tanah.
Rambut akar senantiasa
dibentuk baru di dekat ujung
akar, sementara yang lama
akan tanggal.
▪ Tudung Akar (calyptra) yang
terdapat di bagian paling
depan, menutupi meristem
apeks akar.
▪ Seludang akar (coleorrhiza)
terdapat pada embrio sejumlah
tumbuhan monokotil.
Akar Banir Akar Tiang

Akar Tunjang
Akar Fotosintesis
Akar Pembelit
Akar Pelekat
Akar Penyimpan Cadangan Makanan
Akar Kontraktil
Duri Akar
Akar Simbiotik: Bintil Akar dan Mikoriza
Akar Cekik Akar Enggrang Akar Penghisap: Haustorium
BUNGA
 Dan Allah Telah meratakan bumi
untuk makhluk(Nya). Di bumi itu
ada buah-buahan dan pohon
kurma yang mempunyai kelopak
mayang. Dan biji-bijian yang
berkulit dan bunga-bunga yang
harum baunya. Maka nikmat
Tuhan kamu yang manakah yang
kamu dustakan? [Ar-Rahman: 10-
13]
Perkembangan Bunga
 Pembentukan bunga berasal dari kuncup bunga (alabastrum atau
gemma florifera).
 Tunas yang mengalami perubahan bentuk menjadi bunga itu
batangnya lalu terhenti pertumbuhannya, ruasnya menjadi pendek
sehingga bunga merupakan modifikasi daun yang tersusun amat
rapat satu sama lain.
 Setelah itu, daun-daun tersebut warnanya berubah menjadi warna-
warna yang mencolok.
 Hal ini dapat dilihat pada daun muda dekat bunga yang mengalami
perubahan warna, seperti pada bunga kastuba (Euphorbia lathyris).
Euphorbia pucherima
(kestuba)
Struktur Bunga
Pengelompokkan bunga
Berdasarkan bagian-bagian bunga, maka bunga dapat dikelompokkan menjadi
beberapa macam bunga. Adapun pembagiannya sebagai berikut: Tipe Perbungaan
 Kelengkapan Bunga.  Variasi Bunga.

◼ Bunga Lengkap, ◼ Berumah satu (monoecius.


◼ Bunga tak Lengkap, Seperti: ◼ Berumah dua (dioecius).
◼ apetal. ◼ Tumbuhan Poligama. Yaitu:
◼ Telanjang. ◼ andromonoecus.

 Kelengkapan Alat Kelamin ◼ gynomonoecus.

◼ Bunga berkelamin dua, banci, biseksual. ◼ Androdioecus,.

◼ Bunga berkelamin satu atau uniseksual. ◼ gynodioecus.

◼ bunga jantan,.
◼ bunga betina.

◼ Bunga tak berkelamin


Cawan (anthodium)
◼ Cawan (anthodium), memiliki dasar
perbungaan yang lebar dan datar
seperti cawan. Di waktu muda
perbungaan diselimuti daun-daun
pembalut di pangkal perbungaan.
Contohnya pada bunga matahari
(Helianthus annuus). Bunga ini dibedakan
lagi menjadi:
 bunga tepi (flos marginalis). Bunga ini
bertajuk lebar dan berlekatan sehingga
tampak seperti pita dan sebab itu disebut
pita.
 Bunga tabung (flos disci) yang terdapat di
tengah cawan berbentuk cakram. Bunga ini
memiliki benang sari dan putik dan dapat
menghasilkan buah.
Bongkol (capitulum)
 Bongkol (capitulum), pada perbungaan ini sumbu utama berasal amat pendek dan
biasanya melebar serta menebal (receptaculum). Kuntum-kuntum bunga bersama-
sama membentuk kesatuan yang berbentuk setengah bola, seperti bola atau sedikit
memanjang. Daun pembalut ada kalanya tak ditemukan. Kadang-kadang terdapat
sisik pada sumbu bersama. Contoh sikejut (Mimosa pudica), lamtoro (Leucaena glauca).
Bunga periuk (hipanthodium)
◼ Bunga periuk (hipanthodium), terjadi pada dasar bunga yang berdaging dan
melebar serta berongga, tanpa daun pembalut. Dalam rongga itu terdapat kuntum-
kuntum bunga sehingga tidak terlihat dari luar, seperti pada beberapa Moraceae.
Contoh pada Fucus glomerata dan buah tin (Ficus carica).
BUAH
Apa peranan daging buah
bagi tumbuhan itu sendiri?

Oleh:
Billyardi Ramdhan, S.Pd., M.Si.
2012
( Q.S Abasa : 24-32 )
 Artinya : ”Maka hendaklah manusia itu memperhatikan
makanannya (24), Sesungguhnya kami benar-benar telah
mencurahkan air (dari langit) (25), Kemudian kami belah
bumi dengan sebaik-baiknya(26), Lalu kami tumbuhkan biji-
bijian di bumi itu(27), Anggur dan sayur-sayuran (28), Zaitun
dan kurma (29), Kebun-kebun (yang) lebat(30), Dan buah-
buahan serta rumput-rumputan(31),Untuk kesenanganmu
dan untuk binatang-binatang ternakmu (32).
Kenapa Bunga Harum dan wangi serta apa
peranan daging buah bagi tumbuhan?
 Konsep timbal balik, antara tumbuhan dan hewan.
 Jika kita ingin mendapatkan kebaikan dari orang lain,maka berbuat
baiklah pada orang lain.
 “Jika kalian berbuat Baik (berarti) kalian berbuat Baik untuk dirimu
sendiri,Dan jika kalian berbuat jahat, maka (kerugian kejahatan) itu
untuk dirimu sendiri.” (QS: Al Isra : 7).
MACAM PERKEMBANGAN BUAH

• Pembentukan buah yang dilihat jumlah perkembangan bakal buahnya, digolongkan menjadi:
• Buah tunggal, yaitu buah yang terbentuk dari perkembangan
sebuah bakal buah, misalnya pada pepaya dan tomat.
• Buah ganda, yaitu buah yang terbentuk dari beberapa bakal
buah yang terdapat pada satu bunga, kemudian masing-masing
bakal buah berkembang menjadi buah. Tipe ini memiliki
gynesium apokarp. Misalnya pada buah cempaka, arbei, dan
buah nona.
• Buah majemuk, yaitu buah yang terbentuk dari beberapa
bakal buah pada satu bunga majemuk yang berkembang
menjadi tampak satu bentuk buah. Misalnya pada nangka, dan
nanas.
MACAM PERKEMBANGAN BUAH

Pembentukan buah pula didasarkan pada bagian-bagian yang membentuknya, yaitu:


• Buah semu atau buah tertutup, jika buah terbentuk dari bakal buah serta bagian-
bagian lain pada buah itu yang kemudian malah menjadi bagian utama buah, sedangkan
buah yang sesungguhnya kadang-kadang tersembunyi. Adapun bagian tersebut adalah:
• Tangkai bunga
• Dasar bunga bersama pada suatu bunga majemuk
• Dasar bunga pada bunga tunggal
• Kelopak bunga
• Tenda bunga dan ibu tangkai pada bunga majemuk

• Buah sungguh atau buah telanjang, jika buah yang terbentuk dari bakal buah,
dan jika ada bagian lain yang ikut berkembang pun tidak memberi bentuk berarti.
PENGELOMPOKKAN BUAH
Bagian Semu Sejati
Pembentuk
Buah
Jumlah
Bakal
Buah
Tunggal Buah Semu Tunggal Buah Sejati Tunggal

Ganda Buah Semu Ganda Buah Sejati Ganda

Majemuk Buah Semu Majemuk Buah Sejati Majemuk


LAPISAN PERKEMBANGAN DAGING BUAH
Pada perkembangan dinding buah acapkali menebal, bahkan
berdaging. Dalam hal ini dapat dibedakan lapisan sebagai berikut:

• Eksokarp atau epikarp yakni merupakan


lapisan tipis, tetapi kuat atau kaku seperti
kulit, permukaan licin.
• Mesokarp yakni bagian tengah yang
terdiri dari jaringan renggang atau
berserat dan merupakan bagian terlebar,
dapat dimakan, disebut juga daging buah
(sarcocarpium).
• Endokarp yakni lapisan paling dalam
membatasi dengan biji, tebal, keras.
Biji dan perkecambahannya
Bagian Biji
• Testa
Kulit
• Tegmen

• Lembaga (embrio)
• Akar Lembaga (radicula)
Inti Biji • Daun Lembaga (Plumule)
• Batang Lembaga (Caulis)
• Putih Lembaga (kotiledon)
Ciri-ciri umum kingdom plantae
• bersifat uniseluler maupun multiseluler,
• memiliki inti sel (eukariotik),
• memiliki dinding sel selulosa dan turunannya (pektin, hemiselulosa, dan
lignin)
• memiliki klorofil yang dominan
• autotrof fotosintetik.
• Cadangan makanan/ hasil metabolit berupa karbohidrat dan turunannya.
• memiliki pergiliran keturunan dalam siklus hidupnya yang disebut
metagenesis.

42 9/13/2021
Sistem Klasifikasi Kingdom Plantae
(Ruggiero et.al 2015)

Kingdom Plantae

Subkingdom Biliphyta Viridiplantae

Infra kingdom
Chlorophyta Steptophyt
(IK) a (IK)
Antoch March
Glaucophyt Rhodo Chloro Charo Bryop Trache
Filum erotop antiop
a phyta phyta phyta hyta ophyta
hyta hyta
Lycopo Polypo Sperm
Sub Filum diophy diophy atophy
tina tina ta
Plantae tak Berpembuluh Angios Gymos
Super kelas perma perma
e e

43 Annual Review September 13, 2021


Plantae Berpembuluh
Glaucophyta

Glaucophyta, adalah kelompok kecil alga


air tawar mikroskopis. Dengan ciri
• Archaeplastida (cyanella), yaitu plastida
yang primitive mempunyai lapisan
peptidoglikan yang dipercaya sebagai
sisa-sisa asal usul endosimbiotik
plastida dari cyanobacteria.
• Mitokondria yang kristanya memipih,
dan mengalami mitosis tanpa sentriol.
https://en.wikipedia.org/wiki/Glaucophyte

44 Annual Review September 13, 2021


Rhodophyta

a. Memiliki pigmen fikoeritrin (merah)


yang dominan.
b. Cadangan makanan berupa
karbohidrat yang disebut fluorid.
c. Hidup di perairan laut dalam,
walaupun ada yang hidup di air
tawar.
d. Tidak menghasilkan gamet yang
motil.

45 Annual Review September 13, 2021


Chlorophyta
• Mengandung pigmen khlorofil a dan b,
santofil, dan karoten. khlorofil lebih
dominan sehingga tampak hijau.
• Hasil fotosintesis berupa amilum dan
tersimpan dalam khloroplas.
• Khloroplas berjumlah satu atau lebih;
berbentuk mangkuk, bintang, lensa,
bulat, pita, spiral dsb.
• Sel berinti sejati, satu atau lebih.
• Sel kembara mempunyai 2 atau 4
flagela sama panjang, bertipe
whiplash.
• Dinding sel mengandung selulose.
46 Annual Review September 13, 2021
Viridiplantae

Viridiplantae (harfiah "tanaman hijau") adalah klad organisme eukariotik yang terdiri dari sekitar
450.000-500.000 spesies dan memainkan peran penting dalam ekosistem darat dan perairan.
Mereka terdiri dari ganggang hijau, yang terutama akuatik, dan tanaman darat (embriofit), yang muncul
dari dalamnya. Ganggang hijau secara tradisional mengecualikan tanaman darat, menjadikannya
kelompok parafiletik.
Sejak kesadaran bahwa embriofit muncul dari dalam ganggang hijau, beberapa penulis mulai
memasukkan mereka.
Memiliki sel dengan selulosa di dinding selnya, dan kloroplas primer yang berasal dari endosimbiosis
dengan cyanobacteria yang mengandung klorofil a dan b dan kekurangan fikobilin.

47 Annual Review September 13, 2021


Charophyta

• Charophyta adalah sekelompok


ganggang hijau yang sebagian besar
hidup di habitat air tawar
(chlorophyta dominan air laut)
• Pembentukan dinding sel baru
melibatkan Phragmoplast
(Chlorophyta tidak)
• Memiliki aldolase 1, Cu / Zn
superoksida dismutase, glikolat
oksidase, dan flagellar peroksidase
dalam metabolismenya (Chlorophyta
tidak)

48 Annual Review September 13, 2021


Anthocerotophyta

Lumut tanduk dianggap pionir ekologi karena


mereka sering tumbuh di daerah yang sedikit atau
tidak ada kompetisi, seperti pada tanah mineral.
Meskipun mereka dapat menyerupai thaloid lumut
hati, mereka memiliki bagian gametofitik dan
sporofitik yang memisahkan mereka dari lumut
lainnya.
Filum Anthocerotophyta ditandai dengan sporofit
mereka yang panjang dan berbentuk tanduk, dari
ciri itulah mereka mendapatkan nama "lumut
tanduk".

49 Annual Review September 13, 2021


Bryophyta
Gametofit dari lumut daun umumnya dibedakan
dalam 2 tingkatan yaitu protonema yang terdiri dari
benang bercabang-cabang, dan gametafora yang
berbatang dan berdaun
Sporogonium dari lumut daun terdiri atas bagian
kaki, seta dan kapsul. Selanjutnya bagian kapsul
mempunyai bagian-bagian yang dinamakan apofise,
kotak spora atau teka, dan tutup atau operkulum

50 Annual Review September 13, 2021


Marchantiophyta

Gametofit berwarna hijau, pipih dorsiventral,


menempel pada tanah dengan rizoid.
Struktur talus ada yang berupa lembaran dan ada
yang sudah dibedakan atas bagian yang menyerupai
batang dan daun-daun.
Sporofit tidak mempunyai sel-sel yang mengandung
kloroplas, terdiri atas bagian kaki, tangkai (seta) dan
kapsul spora. Tetapi ada golongan lumut hati yang
primitif, bagian kaki dan seta ini tidak ada.

51 Annual Review September 13, 2021


Tracheophyta
Tumbuhan berpembuluh atau Tracheophyta
merupakan suatu pengelompokan (klasifikasi) pada
dunia tumbuhan. Ke dalamnya termasuk seluruh
tumbuhan masa sekarang yang biasa dikenal
sebagai tumbuhan strata tinggi, merupakan
tumbuhan berbiji dan tumbuhan paku (arti luas).
Pengelompokan ini bersifat monofiletik dan berciri
utama telah tersedianya sistem-sistem pembuluh
yang khas sebagai menyalurkan hara/nutrien dari
tanah oleh akar ke anggota tajuk (shoot) serta
sebagai menyalurkan hasil fotosintesis dan
metabolisme dari daun ke bagian-bagian lain tubuh
tumbuhan. Tumbuhan berpembuluh juga ada akar,
batang, dan daun sejati.

52 Annual Review September 13, 2021


Paku

53 Annual Review September 13, 2021


GYMNOSPERMAE
Billyardi Ramdhan, S.Pd.M.Si.
CIRI DARI GYMNOSPERMAE

• Gymnospermae, Gymos = telanjang dan Spermae = benih atau biji, karena


kelompok tumbuhan ini bijinya tidak ditutupi oleh daun buah atau karpel.
• Jaringan kayunya terdiri dari trakeid, kecuali pada Gnetales sudah terbentuk trakea.
• Belum memiliki bunga, tapi masih dalam bentuk strobilus, reproduksi yang tersusun
secara spiral padat yang terdiri dari banyak mikrosporofil (daun penutup mikrospora
sebagai gamet jantan) pada strobilus jantan dan banyak megasporofil (daun penutup
megaspora/ bakal biji sebagai gamet betina) pada strobilus betina.
• Uniseksual, monoecious atau dioecieous
• Sebagian besar penyerbukan dengan bantuan angin.
STROBILUS JANTAN DAN BETINA
PERKEMBANGAN MEGASPORA
TRANSFORMASI
PINOPHYTA→GYMNOSPERMAE
• Perubahan nama Gymnospermae pada Lawrence manjadi Pinophyta pada Cronquist
merupakan imbas dari aturan dari Tata nama tumbuhan.
• Aturan tatanama tumbuhan dikenal dengan Kode Tatanama Tumbuhan atau International
Code of Botanical Nomenclatur).
• Perubahan Gymnosnospermae → Pinophyta, aturan dari tata nama tahun 1970-1990 yang
menyatakan bahwa “setiap tingkatan takson harus didasarkan atas nama spesies yang
tertua dari anggota takson tersebut”, dan Pinus sebagai spesies type pada taksa ini.
• Perubahan Pinophyta → Gymnospermae, perubahan aturan tatanama tahun 1990-2000
yang memperbolehkan penggunaan nama lain, dan penghapusan aturan nama takson
harus didadasakan atas spesies type batalkan. Dan setiap perubahan kode tatanama
berlaku surut.
ILUSTRASI DAN BUKTI TUMBUHAN PERALIHAN
PTERIDOPHYTA-GYMNOSPERMAE
EVOLUSI TUMBUHAN BERPEMBULUH

• Asal muasal tumbuhan berasal dari tumbuhan air (alga).


• Air merupakan medium yang ideal bagi tumbuhan hidup, karena
menyediakan makanan dan gas terlarut serta terhindar dari pengaruh
perubahan iklim yang ekstrim, selain itu juga air merupakan tempat
untuk trasnfor fase-fase siklus hidup.
• Oleh karena itu migrasi tumbuhan dari air ke darat memerlukan
penyesuaian struktur dan strategi dalam menghadapi faktor
lingkungan.
• Salah satu penyesuaian struktur tumbuhan darat adalah harus mampu
menyediakan nutrien secara langsung ke seluruh bagian tumbuhan
lain selain akar, sehingga membentuk struktur pembuluh.
EVOLUSI TUMBUHAN BERPEMBULUH

• Berdasarkan teori tradisional, ada 3 struktur yang berkembang pada tumbuhan darat,
yaitu:
• Adanya elemen xilem yang berupa trakeid.
• Adanya epidermis dengan kutikula dan stomata.
• Adanya spora tetrad (dalam jumlah empat) yang dibentuk dalam sporangia muncul
sebagai tetradier, merupakan tempat pecahnya spora sewaktu terjadi perkecambahan.
ALUR EVOLUSI TUMBUHAN
Chlorophyta → Bryophyta
(ganggang hijau) (lumut)
• Ditemukan Bryophyta yang memiliki ciri identik
dengan chlorophyta, yaitu: Gametangium jantan
(anteredium) menghasilkan sperma berflagel.
• Belum memiliki vaskular tetapi berupa sel mati
yang mampu menyalurkan, sehingga sebagian
besar distribusi air lewat proses difusi seperti busa.
Hal ini erat kaitannya dengan tempat hidupnya
yang selalu lembab
ALUR EVOLUSI TUMBUHAN

Bryophyta → Pteridophyta
(lumut) (paku-pakuan)
• sudah memiliki pembuluh angkut yang khusus, berbeda sesuai dengan
fungsinya.
ALUR EVOLUSI TUMBUHAN
Pteridophyta → Pinophy
(paku-pakuan) (Tumbuhan berbiji terbuka)

◼ Tipe kolateral Terbuka : bila antara


◼ Amfikribal : floem floem dan xilem ada kambium,
mengelilingi xilem, kambium tersebut ke arah dalam
membentuk xilem sekunder dan ke
terdapat pada batang arah luar membentuk floem
Pteridophyta. sekunder.
KLASIFIKASI
GYMNOSPERMAE`
ANGIOSPERM
Gymnospermae Angiospermae
Habitus Semak, perdu atau pohon Terna, semak, perdu, atau
pohon.
Akar Sistem akar tunggang Sistem akar serabut atau
tunggang.
Batang Tegak lurus, bercabang-cabang. Bermacam-macam, bercabang-
cabang atau tidak.
Daun Jarang berdaun lebar,jarang Kebanyakan berdaun lebar
bersifat majemuk, sistem tunggal atau majemuk dengan
pertulangan tidak sedikit komposisi yang beraneka ragam,
ragamnya, sistem pertulangan
(beranekaragam)
Bunga Bunga yang sesungguhnya Bunga ada, tersusun dari
belum ada, sporofil terpisah- sporofil plus bagian-bagian lain.
pisah atau membentuk strobilus Makrosporofil (daun buah)
betina dan jantan. Makrosporofil membentuk badan yang disebut
(daunbuah) dengan bakal biji putik dengan bakal biji di
(makrospora) yang nampak dalamnya (tidak tampak).
menempel padanya. Makrosporofil dan mikrospoofil
Makrosporofil dan makrospora (benang sari) terpisah atau
terpisah. terkumpul pada satu bunga.
Gymnospermae Angiospermae
Penyerbuk Hampir selalu dengan cara Bermacam-macam (autogami,
an anemogami anemogami, hidrogami, zoidiogami,
Serbuk sari jatuh (pada tetes dll)
penyerbukan) langsung pada Serbuk sari jatuh pada kepala
bakal biji. Jarak waktu antara putik.
penyerbukan sampai Jarak waktu antara penyerbukan
pembuahan relatif panjang. sampai pembuahan relatif pendek.
Sel Sel kelamin jantan berupa Sel kelamin jantan berupa inti
kelamin spermatozoid yang masih sperma (inti generatif) yang tidak
bergerak aktif. bergerak aktif.
Anatomi Akar dan batang berkambium Ada yang berkambium dan ada
selalu mengadakan yang tidak, ada yang menebal
pertumbuhan menebal sekunderm dan ada yang tidak.
sekunder. Berkas pembuluh pengangkut ada
Berkas pembuluh pengangkut yang kolateral terbuka, ada yang
kolateral terbuka. kolateral tertutup, ada bikolateral.
Xilem terdiri atas trakeid saja. Xilem terdiri atas trakea dan
Floem tanpa sel-sel pengiring trakeid.
Floem dengan sel-sel pengiring.
HUBUNGAN ANGIOSPERMAE DENGAN KELOMPOK
LAIN
• Angiospermae diduga muncul pada awal
cretaceous.
• Hipotesis 1: paku berbiji mesozoik (Pteridospermae)
→Angiospermae
• Hipotesis 2: Cycas Bennettitales → Angiospermae,
karena cycas ini memiliki organ reproduksi seperti
bunga, dimana jantan mengelilingi betina.
• Awal 1900, Gnetales diyakini berkerabat dengan
Angiospermae, atas dasar adanya trakea, daun
menjala, organ reproduktif seperti bunga.
CYCAS BENNETTITALES → ANGIOSPERMAE
HUBUNGAN DALAM ANGIOSPERMAE

• Sistem klasifikasi lama angiospermae dibagi menjadi monokot dan


dikot, namun analisis kladistik berdasarkan sekuen DNA mitokondria,
inti, dan kloroplas, serta morfologi tidak mendukung sistem klasifikasi
ini.
• Sistem APG II mengelompokkan ke dalam 2 grup Monokot dan
Eudikot yang mencakup 97%, dan 3% tidak masuk, dan
dikelompokkan ke dalam famili basal (Amborellales, Nympaeales,
Austrobaileyales, Chloranthaceae), dan kompleks magnoliid.
Tabung Tapis dengan sel pengiring
Endosperm dan pembuahan ganda
Bakal biji dengan 8 inti
Bakal biji dengan 2 integumen
Karpel dan buah
Gametotif jantan dengan 3 inti
Benang sari dengan 2 theca
Bunga
FAMILI BASAL

• Meliputi:
• Amborellales→ Amborellaceae
• Austrobaileyales→Austrobaileyaceae, Trimeniaceae, Illiaciaceae, dan
Schisanracceae.
• Nymphaeales→ Nymphaeaceae.
• Famili basal memiliki tipe karpel berbentuk U dan pertumbuhannya
seperti tabung.
• Beberapa anggota famili ini, tidak memiliki saluran pembuluh
(Amborellales), dan pada Nymphaeales tidak memiliki atau jika ada
dibentuk dari trakeid yang tidak biasa.
AMBORELLACEAE

• Endemik di Caledonia Baru


• Terdiri dari 1 genus, 1 spesies
• Perdu, sedikit minyak etheral, dan titik pellucid
• Pembuluh tidak berkayu
• Daun berseling, tunggal, tidak memiliki stipula.
• Bunga uniseksual dioecius, tepal 7-11,
• Benang sari banyak, dilengkapi staminodia
• Karpel 5 atau 6, muncul dari dasar bunga yang cekung.
• Bakal biji 1, buah batu.
• Contoh: Amborella trichopoda

Plantae-Magnoliophyta- Chloranthidae-Amborellales-Amborellaceae
Plantae-Magnoliophyta- Chloranthidae-Amborellales-Amborellaceae
Glendive Montana

Amborella trichopoda
Plantae-Magnoliophyta-Chloranthidae -Amborellales-Amborellaceae
NYMPHAEACEAE

• Herba dengan rimpang dan akuatik


• Batang dengan jaringan pembuluh tersebar, saluran udara jelas,
bergetah, sklereid bebas bercabang bintang, mengandung alkaloid,
trikoma rambut tunggal menghasilkan lendir.
• Daun tunggal, pertulangan menjari sampai menyirip,
• Bunga biseksual, tepal 4-12, benang sari 3 sampai banyak, karpel 3
sampai banyak, inferum atau superum, apokarp, parietalis,
• Contoh

Plantae-Magnoliophyta-Chloranthidae -Nymphaeales-Nymphaeaceae
Plantae-Magnoliophyta-Chloranthidae -Nymphaeales-Nymphaeaceae
Plantae-Magnoliophyta-.............. -Nymphaeales-Nymphaeaceae
NILAI EKONOMI

• Spesies Nymphaea (air lily), Nuphar (lily air kuning, Spatterdock), dan
Victoria (Amazon lily) adalah tanaman hias yang ditanam di kolam
dan danau.
• Daun Victoria Amazonica (Royal air lily) begitu besar sehingga mereka
dapat mendukung berat anak.
• Benih-benih Victoria, Nymphaea dan Euryale (Makhana) sering
dikonsumsi.

Plantae-Magnoliophyta-.............. -Nymphaeales-Nymphaeaceae

Anda mungkin juga menyukai