Anda di halaman 1dari 10

Zafri & Hera Hastuti

Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

KONSEP DASAR PENELITIAN

Pada bagian bab ini dibahas mengenai beberapa komponen konsep


mengenai penelitian, dan kaitannya dengan ilmu pengetahuan. Ketika
membaca kata penelitian, pertanyaan pertama yang muncul adalah apa itu
penelitian?

Kerlinger mendefenisikan penelitian sebagai “suatu proses penemuan


yang sistematis, terkontrol, empiris, kritis dan dibimbing oleh teori dan
hipotesis tentang suatu fenomena”. Hal yang senada juga disampaikan oleh
McMillan dan Schumacher dalam Emzir (2010:5) bahwa penelitian
merupakan suatu proses yang sistematis untuk pengumpulan dan
penganalisis informasi/data dengan berbagai tujuan. Sementara itu, Sukardi
(2008:4) mendefinisikan penelitian adalah suatu proses ilmiah yang memiliki
sifat formal dan intensif. Dikatakannya bersifat formal karena, terikat oleh
aturan-aturan, urutan-urutan dan cara penyajian yang telah ditentukan, dan
bersifat intensif karena diperlukan ketelitian dan ketepatan dalam
melakukan proses pemecahan masalah melalui hubungan sebab-akibat yang
dapat dipertanggungjawabkan secara ilmiah.

Setiap ahli dan penulis mempunyai defenisi yang berbeda-beda, tetapi


apabila diperhatikan dari setiap defenisi mempunyai kemiripan dan maksud
yang hampir sama. Dari berbagai defenisi di atas dapat disimpulkan bahwa
penelitian merupakan suatu proses yang sistematis dengan menggunakan
suatu metode ilmiah untuk menemukan kebenaran atau untuk memecahkan
suatu masalah ilmiah.

Meskipun telah dikemukakan definisi di atas namun dirasakan masih


konseptual, agar lebih kongkrit dapat dikemukakan pertanyaan; apa ciri-ciri
utama dari suatu penelitian? Ciri pertama adalah proses yang sistematis,
kata proses menunjuk kepada suatu kerja yang berkesinambungan,
sedangkan kata sistematis mengacu pada maksud memiliki langkah-langkah
atau urutan-urutan baku yang bersifat logis dan terencana. Dengan
penggabungan kata proses yang sistematis dapat diartikan sebagai

1
Zafri & Hera Hastuti
Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

rangkaian kerja yang mempunyai langkah-langkah yang jelas. Ciri kedua


adalah menggunakan metode ilmiah, yang berarti bahwa berangkat dari
dunia empiris, menggunakan rasional, kritis analisis, dan memiliki kegunaan.
Ciri ketiga adalah berawal dari masalah, artinya setiap penelitian berawal
dari masalah sebagai dasar si peneliti untuk menyelidiki suatu fenomena
sosial, dengan kata lain tidak akan ada penelitian kalau masalah tidak
ditemukan (bukan atas unsur keinginan). Ciri keempat adalah memiliki
tujuan, dimana suatu penelitian jelas tujuannya sebagai patokan penilaian
untuk mengukur keberhasilan atau ketercapaiannya. Seperti untuk
menggambarkan dan menemukan penyebab kejadian, menguji penyebab
kejadian, mencarikan solusi untuk mengatasi permasalahan, dsb. Ciri kelima
adalah adanya proses pengumpulan data, kegiatan ini bagian yang amat
penting dari suatu penelitian karena data penelitian berada di alam nyata
lapangan. Ciri keenam adalah memiliki instrument penelitian, dalam hal ini
adalah berbagai alat yang relevan digunakan untuk pengumpulan data
lapangan, seperti wawancara, tes, studi dokumen, dsb. Ciri ketujuh adalah
adanya proses analisis data, kegiatan ini dilakukan dengan mengolah dan
menafsirkan data, dapat menggunakan rumus-rumus statistik atau analisis
induktif. Dari sekian banyak ciri yang telah dikemukakan di atas hanya di
antara beberapa ciri yang dianggap penting, dan dapat ditemukan ciri-ciri
lainnya pada buku-buku penelitian.

Lebih lanjut pertanyaan yang muncul adalah untuk apa penelitian itu
dilakukan? Jawabannya akan berkaitan dengan fungsi penelitian itu sendiri.
Untuk hal ini dikemukakan tiga fungsi (Sutrisno Hadi ,1985:3) dari suatu
penelitian. Fungsi pertama adalah untuk mengembangkan ilmu yang sudah
ada. Dengan penelitian, ilmu pengetahuan dapat dikembangkan secara
keberlanjutan, karena ilmu pengetahuan itu bersifat dinamis dan cepat
berkembang, penelitian merupakan media untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan. Dengan penelitian, si peneliti dapat mengkaji, memperdalam
dan mengembangkan permasalahan penelitian yang relevan dengan
permasalahan dan hasil penelitian sebelumnya. Fungsi ini lebih banyak
didapatkan pada ilmu-ilmu terapan, seperti pendidikan, teknologi, dsb.

2
Zafri & Hera Hastuti
Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

Fungsi kedua adalah menemukan ilmu baru, terutama dalam bidang


ilmu-ilmu murni banyak sekali temuan ilmu-ilmu baru yang telah dihasilkan
melalui penelitian, seperti temuan-temuan ilmu sosiologi pada berbagai
kelompok masyarakat. Fungsi berikutnya adalah untuk menguji ilmu / teori
yang sudah ada. Fungsi ini berkaitan dengan keragua-raguan seseorang
terhadap teori yang dipahami selama ini tidak cocok dengan kenyataan di
lapangan sehingga perlu diadakan penelitian untuk mengukur kecocokan
tersebut. Salah satu contoh yang dipegang selama ini bahwa belajar dengan
diskusi kelompok hasil belajar siswa bagus, namun setelah dilaksanakan
metode tersebut ternyata hasil belajar siswa rendah. Setelah dilakukan
penelitian baru ternyata metode diskusi kurang bagus untuk anak desa yang
kurang memiliki sumber belajar. Tiga fungsi yang dikemukakan di atas
merupakan kategori dari fungsi-fungsi utama berbagai penelitian yang
dilakukan peneliti.

Pertanyaan mendasar berikutnya adalah berkaitan dengan jenis atau


macam penelitian, apa jenis-jenis penelitian itu? Dengan demikian pesatnya
dewasa ini perkembangan di bidang penelitian, banyak sekali jenis
penelitian yang dikemukakan para ahli pada berbagai buku, kadangkala hal
ini membuat si pembaca menjadi bingung. Beberapa nama penelitian yang
dikemukakan para ahli pada hakekatnya bukanlah merupakan
perbedaan-perbedaan yang mendasar mengenai isinya, melainkan hanya
perbedaan dari sudut pandang setiap ahli. Hal ini sebenarnya lumrah terjadi
dalam dunia keilmuan, karena ini salah satu ciri dari kedinamisan ilmu itu
sendiri, yang penting pembaca adalah memahami dan memegang salah satu
model yang paling dianggap praktis. Beberapa model tersebut dapat dilihat
sebagai berikut: Umpamanya Crawford (1928) mengemukakan bahwa
penelitian itu terdiri dari 14 jenis, seperti di bawah ini :

1) Eksprimen 8) Interview

2) Sejarah 9) Questioner

3) Psikologi 10) Observasi

3
Zafri & Hera Hastuti
Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

4) Studi Kasus 11) Pengukuran

5) Survey 12) Statistik

6) Membuat Kurikulum 13) Tabel dan grafik

7) Analisa Pekerjaan. 14) Teknik perpustakaan

Pembagian yang dilakukan oleh Crawford ini dirasakan tidak


memakai kriteria yang jelas. Kadangkala suatu metode penelitian yang
dilakukan bisa sekaligus mempunyai dua nama, ambil saja salah satu
contoh mengenai penelitian sejarah, sebagai jenis penelitian sejarah dia
bisa dinamai, dan juga sebagai jenis penelitian Questioner juga relevan jika
yang diteliti mengenai sejarah kontemporer, atau bisa juga dinamakan
dengan penelitian teknik perpustakaan jika yang dikaji adalah sejarah
dalam arti sesungguhnya.

Mendekati Tahun 1931 berkembang empat jenis penelitian yang


paling populer digunakan para ahli pada masa itu, yaitu metode eksperimen,
metode sejarah, metode deskriptif, dan metode questioner.

Dibanding dengan model pertama, model kedua ini dirasakan sudah


lebih sederhana, jenis 1,2 dan 3 bisa ditinjau dari segi waktu datanya,
tetapi jenis keempat tidak bisa dipakaikan kategori demikian, karena
questioner adalah alat untuk mengumpulkan data. Tentu saja penamaan
terhadap suatu penelitian juga akan tumpang-tindih seperti keadaannya
pada model pertama. Begitu juga jenis penelitian yang populer
dilaksanakan orang pada masa 1931-1938. Pada masa ini hampir sama
seperti yang dikemukakan pada model kedua di atas, hanya yang berbeda
metode questioner diganti dengan metode filsafat. Keberadaan jenis
penelitian pada dasarnya menekankan kepada area pemikiran, sedangkan
jenis eksprimen, deskriptif, dan sejarah lebih menekankan kepada waktu
data dari penelitian tersebut.

4
Zafri & Hera Hastuti
Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

Berdasarkan kekaburan-kekaburan pembagian jenis penelitian yang


dikemukakan di atas, M. Nazir (1983) mengelompokkan atas lima jenis
penelitian. Pengelompokan ini didasarkan atas desain yang digunakan pada
setiap jenis penelitian. Pengelompokkan tersebut adalah sebagai berikut:

a) Metode sejarah

b) Metode deskriptif/survey

 Metode Survey

 Metode Deskriptif berkesinambungan

 Metode studi kasus

 Metode analisa pekerjaan dan aktivitas

 Metode studi komparatif

 Metode studi waktu dan gerakan

c) Metode eksperimental

d) Metode Grounded Research

e) Metode Penelitian Tindakan

Berikutnya Sutrisno Hadi (1985) secara jelas mengelompokkan


berbagai jenis penelitian yang dikemukakan para ahli terdahulu atas
beberapa kriteria, yaitu:

1. Penggolongan menurut bidangnya, seperti penelitian pendidikan,


penelitian sejarah, penelitian bahasa dan berbagai nama
penelitian lainnya sesuai dengan bidang kajian masing-masing.

2. Penggolongan menurut tempatnya, seperti penelitian labor,


penelitian perpustakaan, dan penelitian kancah (lapangan).

3. Penggolongan menurut pemakaiannya, seperti penelitian murni


(pure research), dan penelitian terapan (applied research).

5
Zafri & Hera Hastuti
Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

4. Penggolongan menurut tujuannya, seperti untuk menemukan


yang baru (eksploratif), untuk pengembangan (developmental),
dan untuk menguji kebenaran (Verifikasi).

5. Penggolongan menurut tarafnya, seperti penelitian deskriptif,


dan penelitian inferensial.

6. Penggolongan menurut pendekatannya, seperti penelitian


longitudinal, dan penelitian cross-sectional.

Penggolongan yang dilakukan Sutrisno Hadi di atas agar lebih lengkap


dapat ditambah lagi berdasarkan teknik analisis, waktu data yang diteliti,
dan dari segi hubungan sebab-akibat.

1) Penggolongan berdasarkan teknik analisisnya, seperti penelitian


kuantitatif, dan penelitian kualitatif.

2) Penggolongan berdasarkan waktu datanya, seperti penelitian


historis, penelitian deskriptif, dan penelitian eksprimen.

3) Penggolongan berdasarkan sebab-akibat, seperti penelitian


kausalitas, dan penelitian korelasional.

Dari sejumlah pendapat para ahli yang dikemukakan di atas ternyata


penggolongan yang dilakukan oleh Sutrisno Hadi ditambah dengan tiga
penggolongan terakhir lebih mudah dipahami. Memang kenyataannya satu
buah penelitian bisa diberikan berbagai nama sekaligus, tetapi setiap nama
tersebut bisa ditinjau dari segi penggolongannya. Umpamanya penelitian
bidang kajian sejarah, dari segi waktu data bernama penelitian historis, dari
segi teknik analisis bernama penelitian kualitatif, dari segi tempat bernama
penelitian perpustakaan dan seterusnya. Untuk itu, penjelasan dari setiap
jenis penelitian pada bahasan berikutnya bertolak dari penggolongan yang
dilakukan Sutrisno Hadi ditambah dengan penggolongan tiga terakhir.

Pembagian penelitian berdasarkan bidang garapannya, berarti nama


penelitian tersebut sesuai dengan setiap bidang keilmuan yang sedang

6
Zafri & Hera Hastuti
Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

digarapnya, seperti bidang ilmu sejarah, ekonomi, geografi. Meskipun pola


umum penelitian dari setiap bidang itu adalah sama, namun kefesifikan
masing-masing ilmu mengakibatkan metode penelitiannya sedikit berbeda
antara yang satu dengan lainnya. Dalam hal ini menyangkut epistimologi
dari setiap bidang ilmu pengetahuan.

Penggolongan menurut tempatnya, menunjuk kepada dimana tempat


penelitian itu diadakan. Penelitian labor berarti penelitian-penelitian
yang memakai percobaan. Maka artian labor di sini adalah segala tempat
yang digunakan untuk percobaan, bisa berbentuk ruangan khusus, atau
ruangan terbuka seperti yang digunakan oleh para peneliti di bidang
kehutanan, pertanian, dan lain-lain. Penelitian perpustakaan berarti
penelitian yang memakai tempat pada suatu ruangan yang berisi buku-buku,
bisa saja dalam sebuah kamar, sebuah kantor atau perpustakaan dalam
artian sehari-hari. Sedangkan penelitian kancah atau lapangan berarti
penelitian yang dilakukan pada suatu tempat yang terbuka untuk melihat
suatu gejala atau kejadian yang berlangsung secara alamiah. Biasanya
penelitian ini dilakukan oleh peneliti-peneliti antropolog dan sosiolog.

Penelitian berdasarkan pemakaiannya, berarti menyangkut seberapa


jauh manfaat yang dihasilkan suatu penelitian bagi kehidupan manusia.
Penelitian murni pada awalnya bukan berangkat dari manfaat yang akan
diperoleh manusia melalui penelitian, melainkan didorong oleh
keingintahuan manusia bagaimana hasil dari suatu penelitian tersebut.
Namun demikian tidak berarti bahwa penelitian ini tidak memberi manfaat,
hanya saja orang tidak berangkat dari kebutuhan tertentu. Sedangkan
penelitian terapan lebih berorientasi kepada pemecehan masalah-masalah
kehidupan praktis atau pemenuhan kebutuhan manusia sehari-hari.
Umpamanya bagi seorang dosen mengadakan penelitian, bagaimana agar
mahasiswanya memperoleh nilai tinggi pada mata kuliah yang dibinanya.
Penelitian murni menghasilkan ilmu-ilmu murni, dan sebaliknya penelitian
terapan menghasilkan ilmu terapan.

7
Zafri & Hera Hastuti
Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

Berdasarkan tujuan, ada penelitian tersebut yang berusaha untuk


menemukan sesuatu yang baru, artinya selama ini belum pernah diketahui
orang tentang yang akan diteliti tersebut. Umpamanya bagi orang biologi,
dia ingin tahu bagaimana hasilnya perkawinan silang antara dua jenis jagung,
selama ini dia belum pernah mengetahui tentang hasil yang akan
diperoleh dari perkawinan silang dua jenis jagung tersebut. Penelitian
pengembangan berarti mengembangkan sesuatu yang telah ada kepada
bentuk baru sesuai dengan kebutuhannya. Umpamanya seorang kontraktor
jalan ingin memasang besi pada sebuah jembatan, dia harus
mengembangkan ilmu mulai dari yang sudah ada sampai kepada kasus
tertentu yang mempunyai iklim tersendiri. Sedangkan penelitian verifikasi
bermakna menguji kebenaran yang ada, tetapi karena kebenaran ini mulai
disangsikan keberadaannya, maka seseorang mengadakan penelitian untuk
menguji apakah masih benar atau tidak. Umpamanya dalam dunia
pendidikan, pada mulanya orang menganggap bahwa hukuman merupakan
cara terbaik untuk diterapkan kepada anak-anak yang bersalah, tetapi
kemudian orang mulai meragukan cara yang demikian, maka diadakanlah
penelitian. Ternyata hasilnya menunjukkan bahwa hukuman tersebut
membawa efek negatif, akhirnya ditukar dengan model ganjaran.

Pembagian penelitian berdasarkan taraf kedalamannya berarti


seberapa jauh hasil penelitian tersebut bisa dipercaya hasilnya. Untuk ini
dikenal dengan penelitian deskriptif dan penelitian inferensial. Penelitian
deskriptif adalah penelitian yang daya simpulnya hanya berlaku sepanjang
objek yang diteliti saja, sedangkan penelitian inferensial kesimpulannya
bisa berlaku kepada objek diluar dari yang ditelitinya.

Penelitian longitudinal dimaksudkan meneliti sesuatu secara


mendalam sampai kepada hal-hal yang kecil secara utuh. Maka kedalaman
merupakan ciri khas dari jenis penelitian ini. Penelitian ini hanya dipakai
dalam menyelidiki satu objek, dan bersifat topikal. Umpamanya meneliti
tingkah laku siswa SMA sebelum menghadapi Ujian Nasional. Bagaimana
perasaan siswa bersangkutan? bagaimanan usaha belajarnya dalam

8
Zafri & Hera Hastuti
Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

mempersiapkan diri? Bagaimana usaha melengkapi buku atau catatan yang


tidak lengkap? Dan berbagai usaha lain yang berhubungan dengan situasi ini.
Setiap wujud tingkahlaku dijejaki satu persatu kenapa terjadi demikian
dengan bimbingan pertanyaan “bagaimana”, akhirnya sampailah peneliti
kepada hal-hal yang sangat mendalam secara mendasar. Berbeda halnya
jika penelitian tersebut berbentuk cross-sectional. Usaha orang bukan untuk
mencari kedalaman melainkan mencari suatu pola dari bermacam-macam
kejadian yang ada, dan bahasanya lebih bersifat tematis. Umpamanya
seorang peneliti ingin tahu kenapa pada lembaga keguruan pada semenjak
tahun 2006 jumlah mahasiswa perempuan dan laki-laki hampir berimbang,
dibandingkan tahun sebelumnya yang mana lebih banyak perempuan
dibanding laki-laki. Untuk ini dikumpulkannya data dari setiap lembaga
keguruan yang ada pada suatu daerah, ternyata dia mendapat suatu pola
bahwa prestise profesi guru naik di mata masyarakat setelah adanya
sertifikasi guru.

Pembagian penelitian atas jenis kuantitatif dan kualitatif dibedakan


atas jenis data dan teknik analisis penelitian tersebut. Penelitian kuantitatif
memiliki data angka dan diolah dengan menggunakan rumus-rumus statistik.
Adakalanya data penelitian kuantitatif ini sudah berbentuk angka sejak
awal, dan ada kalanya data tersebut berawal dari data verbal kemudian
dijadikan angka, umpamanya baik, sedang, kurang. Untuk baik diberi
symbol 3, untuk sedang diberi simbol 2, untuk kurang diberi skor 1. jika dia
sudah berbentuk angka baru bisa diolah dengan statistik.

Penelitian sejarah adalah penelitian yang memiliki data masa lampau


dengan gejala atau terbentuknya data tersebut sudah habis. Penelitian
bekerja mencari hubungan tentang suatu gejala dengan gejala lain melalui
pengumpulan data pada masa yang sudah terjadi lama. Ukuran lama disini
adalah situasi dan kondisi terbentuknya data tersebut tidak ada lagi.
Umpamanya jika seorang mahasiswa ingin mengetahui perkembangan hasil
belajarnya selama dia berada pada suatu perguruan tinggi sejak dia masuk
sampai tahun ajaran yang baru dia selesaikan bukanlah termasuk

9
Zafri & Hera Hastuti
Chapter 1 Buku; METODE PENELITIAN PENDIDIKAN

penelitian sejarah, karena mahasiswa yang bersangkutan masih berstatus


sebagai mahasiswa saat sekarang ini, meskipun data yang diolahnya adalah
nilai-nilai semester yang sudah berlalu, tetapi situasi ataupun kondisi
mahasiswa tersebut masih duduk dibangku perkuliahan. Mungkin salah satu
yang cocok untuk kasus ini adalah meneliti sejarah perkembangan
pendidikan sebelum masa Orde Baru, umpamanya pada zaman penjajahan,
zaman kemerdekaan atau zaman Orde Lama. Hal inilah yang menyebabkan
kenapa dia bernama penelitian sejarah, peneliti hanya bisa mengungkapkan
suatu kajian penelitian dari kesejarahannya. Berikutnya penelitian
deskriptif, adalah penelitian yang memiliki data atau gejala data tersebut
masih ada sampai sekarang. Umpamanya mengenai kompetensi guru
sertifikasi, perkembangan kurikulum, kajian analisis soal tes semester
sekolah di suatu daerah, kualitas wisudawan-wisudawati suatu perguruan
tinggi dan sebagainya.

10

Anda mungkin juga menyukai