Anda di halaman 1dari 13

Sejarah dan Filosofi Koko Martono

Kalkulus FMIPA – ITB 1

Pengetahuan Kalkulus
aat ini kalkulus dipandang sebagai bahasa ilmu pengetahuan dan teknologi yang terpenting

S dalam penyajian hukum alam dan dunia kehidupan ke dalam bahasa matematika. Pengetahuan
ini mulai berkembang sejalan dengan berbagai fenomena fisika seperti orbit planet dan efek
gravitasi. Kalkulus (Calculus) adalah suatu pengetahuan matematika yang mempelajari ten-
tang gerakan dan perubahan. Istilah calculus sendiri berasal dari to calculate yang artinya kalkulasi
dan yang dikalkulasi adalah gerakan, perubahan, dan laju dari suatu kebergantungan. Dalam bahasa
Latin calculus berarti batu-batu kecil yang digunakan untuk menghitung.
Kalkulus Diferensial dan Kalkulus Integral Dalam kalkulus dipelajari tentang fungsi, limit, turun-
an, integral dan deret tak-hingga. Jika dari kebergantungan dua besaran dikalkulasi laju perubahan
dari suatu besaran terhadap besaran lainnya, pengetahuannya dikenal sebagai kalkulus diferensial.
Sebaliknya, jika dari informasi tentang laju perubahan diramalkan tentang kebergantungan dua be-
saran, pengetahuannya dikenal sebagai kalkulus integral. Kedua pengetahuan ini sangat terkait erat
dan dihubungkan dengan teorema dasar kalkulus. Studi lanjutan tentang himpunan, fungsi, barisan,
limit, turunan, dan integral akan diperoleh dalam analisis matematika.
Pilar Kalkulus Beberapa pilar penting dalam bangunan kalkulus adalah bilangan, geometri, alja-
bar, sistem koordinat, fungsi dan logika. Secara singkat, geometri adalah suatu pengetahuan yang
terkait dengan bentuk suatu bangun ruang dan aljabar adalah suatu pengetahuan yang terkait dengan
operasi untuk menyelesaikan persamaan. Banyak masalah geometri dan fungsi dengan mudah dapat
diselesaikan dengan merancang suatu sistem koordinat di dalamnya, sifat simetri, dan logika.

Matematika Elementer dan Kalkulus


Kalkulus menyerap berbagai gagasan dari matematika elementer dan memperluasnya untuk situasi
yang lebih umum, seperti diperlihatkan dalam berbagai contoh berikut.

Gagasan dari matematika elementer Perluasan gagasan dengan kalkulus

Kecepatan dan percepatan rata-rata Kecepatan dan percepatan sesaat

Gerak partikel dengan kecepatan tetap Gerak partikel dengan kecepatan berubah

 k =1 ak  n =1 an
n
Sejumlah hingga bilangan: Deret tak-hingga bilangan:

Nilai rata-rata sejumlah hingga bilangan Nilai rata-rata fungsi pada suatu selang

Panjang suatu kumpulan ruas garis Panjang busur kurva y = f (x) atau F(x,y) = 0
2
Koko Martono Sejarah dan Filosofi
FMIPA – ITB Kalkulus

Gagasan dari matematika elementer Perluasan gagasan dengan kalkulus

y = ax + b

y = f (x)

Panjang ruas garis y = ax + b, a £ x £ b. Panjang busur kurva y = f (x), a £ x £ b.


Kemiringan (tanjakan) garis y = ax + b. Kemiringan (tanjakan) kurva y = f (x).
Garis singgung pada suatu lingkaran. Garis singgung pada kurva sebarang.
titik singgung
bidang singgung
bidang singgung
titik singgung
permukaan permukaan
bola ruang

Bidang singgung pada permukaan bola. Bidang singgung pada permukaan sebarang.

Luas daerah dibatasi ruas garis. Luas daerah dibatasi kurva.


Pusat massa lingkaran atau elips. Pusat massa suatu daerah.

Volum dan luas permukaan benda teratur. Volum dan luas permukaan benda padat.
Pusat massa benda teratur. Pusat massa benda dibatasi permukaan.

benda B
Rapat massa di (x,y,z) ΠB
adalah fungsi tiga peubah
r(x,y,z)
rapat massa = k rapat massa = k (konstan)
Massa benda dengan rapat massa konstan. Massa benda dengan rapat massa bervariasi.

Kerja (work) dengan gaya konstan. Kerja (work) dengan gaya bervariasi.
Sejarah dan Filosofi Koko Martono
Kalkulus FMIPA – ITB 3
Sejarah Kalkulus
Secara garis besar sejarah kalkulus dapat dibagi atas tiga tahap berikut.
(1) Tahap peletakan fondasi, sekitar tahun 1500 sampai dengan 1650.
(2) Tahap pengembangan, sekitar tahun 1650 sampai dengan 1800.
(3) Tahap penghalusan, sekitar tahun 1800 sampai dengan 1900.
Bagian Pertama: Tahap Peletakan Fondasi dan Pemicu (sekitar tahun 1500 – 1650)
Pada tahapan ini ditemukan berbagai hasil sebagai perluasan dan penyempurnaan apa yang telah
ditemukan matematikawan sebelumnya. Pada masa itu kegiatan matematika terpusat di Italia de-
ngan pengembangan teks baku tentang aritmetika, aljabar, dan geometri.
Pada tahun 1545 Niccolo Tartaglia (1501 − 1557) dan Gerolamo Cardano (1501 − 1576) mene-
mukan solusi persamaan kubik dan saat yang sama juga ditemukan solusi persamaan kuartik oleh
Ferrari (1522 − 1565). Kemajuan dalam aljabar yang terjadi pada abad ini di antaranya adalah
penggunaan huruf abjad untuk menyatakan konstanta, peubah, dan anu (unknown). Simbol aljabar
ini kemudian ternyata merupakan kunci untuk kemajuan dalam geometri, aljabar, dan kalkulus.
Pada tahun 1635 Bonaventura Cavalieri (1598 – 1647) menemukan perluasan method of exhaus-
tion untuk menentukan luas dan volum benda dengan cara membaginya atas sejumlah tak-hingga
segmen kecil.
Pada tahun 1637 René Descartes (1596 – 1650) mempublikasikan penemuannya dalam analitik
geometri dengan mendeskripsikan aljabar atas gambar geometri, yang sekarang dikenal sebagai
sistem koordinat Kartesis. Sebelumnya, pada tahun 1619 ia sampai pada kesimpulan bahwa alam
semesta memiliki struktur logika matematika dan metode penalaran dapat digunakan pada semua
ilmu pengetahuan alam secara terpadu.
Pada tahun 1638 Galileo Galilei (1564 − 1642) menemukan gerakan parabolik dari peluru yang
ditembakkan. Pada masalah gerak peluru ini garis singgung pada suatu kurva menjadi suatu yang
penting. Dia juga menyajikan teori yang berhubungan dengan lintasan tercepat untuk benda jatuh,
yang sekarang dikenal sebagai kurva sikloid (cycloid).
Matematikawan Piere de Fermat (1601 – 1665) yang dikenal sebagai pembangun teori bilangan
modern menemukan prinsip dasar geometri analitik. Metode untuk menentukan garis singgung
pada kurva beserta titik maksimum dan minimumnya membawa dia sebagai salah satu penemu
kalkulus diferensial.
Astronom Johannes Keppler (1571 – 1637) menemukan tiga hukum utama dari gerakan planet.
Pertama, planet bergerak dalam lintasan orbit yang berbentuk elips dengan matahari terletak pada
salah satu fokusnya. Kedua, waktu yang diperlukan untuk menjalani busur orbit planet sebanding
dengan luas sektor yang dibentuk pusat dan busurnya. Ketiga, terdapat suatu kaitan eksak antara
kuadrat waktu periode planet dan pangkat tiga dari jari-jari orbitnya (hukum harmonis).
Bagian Kedua: Tahapan Pengembangan (sekitar tahun 1650 – 1800)
Galileo menemukan bahwa t detik setelah sebuah benda jatuh bebas jaraknya adalah S(t) = 12 gt 2,
dengan g suatu konstanta, yang kemudian ditafsirkan oleh Isaac Newton sebagai konstanta gravi-
tasi. Kecepatan rata-rata dari gerak ini pada selang waktu (t,t + h) adalah
S(t + h) - S(t) 2 g◊ (t + h) - 2 g◊t
1 2 1 2
Vr = h
= h
= gt + 12 gh ,
yang dikenal sebagai beda hasilbagi (differential quotient) untuk fungsi S(t) = 12 gt 2. Jika h Æ 0,
maka diperoleh Vr Æ gt. Besaran V = gt kemudian dikenal sebagai kecepatan sesaat dari benda
yang jatuh bebas pada setiap saat t.
4
Koko Martono Sejarah dan Filosofi
FMIPA – ITB Kalkulus

Secara terpisah dan saling bebas Isaac Newton (1642 – 1727) dan Gottfried W.
Leibniz (1646 – 1716) menemukan cara untuk menentukan kemiringan garis
singgung pada suatu kurva di sebarang titik, dan yang diketahui hanya aturan
kurvanya. Laju perubahan dari fungsi y = f (x), yang kemudian oleh Joseph
Louis Lagrange (1736 – 1813) diberi lambang f ¢ ini dikenal sebagai turunan
(derivative) dari fungsi f. Proses menentukan turunan fungsi dinamakan pendi-
Isaac Newton
(1642 – 1727) ferensialan (differentiation), yang merupakan dasar dan keampuhan terbesar
dari kalkulus diferensial. Sesuai dengan konteksnya, turunan dapat ditafsirkan
sebagai kemiringan garis singgung, kecepatan gerak partikel, atau laju peru-
bahan.
Newton dikenal sebagai ahli fisika, matematika, dan astronomi Inggeris yang
pertama kali merumuskan konsep gaya gravitasi dan gaya tarik antar dua par-
tikel. Banyak temuan Newton dalam bidang mekanika, optik, astronomi, dan
G.W. Leibniz matematika. Dalam matematika kita mengenal Binomium Newton dan deret
(1646 – 1716) binomium, yang digunakan Newton untuk menghitung turunan suatu fungsi.
Masalah garis singgung di sebarang titik pada kurva diperluas Newton untuk masalah kecepatan
dari suatu gerakan benda, yang kemudian dikenal sebagai tiga hukum dasar gerak dalam mekani-
ka. Pada tahun 1687 Newton mempublikasikan karya temuannya dalam Mathematical Principles
of Natural Philosophy (The Principia) tentang infinitesimal calculus (kalkulus secara rinci), kon-
sep dasar mekanika, dan teori gravitasi. Karya ini merupakan salah satu pilar matematika selain
The Element dari Euclid (sekitar tahun 350 SM) tentang geometri dan Principia Mathematica
(tahun 1911) karya Bertrand Russel (1871 – 1970) tentang matematika yang dapat dideduksi dari
suatu bilangan sangat kecil dari prinsip logika.
Dalam matematika Newton juga dikenal dengan metode hampiran untuk menentukan akar persa-
maan, khususnya persamaan sukubanyak derajat n, yang dikenal sebagai metode iterasi Newton.
Jika x0 adalah suatu akar persamaan dari f (x) = 0, maka hampiran untuk x0 adalah
f (x ) f (x )
x1 = x0 - f ( x0 ) dengan iterasi xn +1 = xn - f ( xn )
¢ 0 ¢ n
sampai ketelitian nilai hampirannya dianggap cukup.
Leibniz dikenal sebagai seorang matematikawan dan intelektual yang banyak prestasinya dalam
bidang hukum, filsafat, ekonomi, politik, dan logika. Pada mulanya ia belajar matematika secara
otoditak setelah bertemu Pascal (1623 – 1662) dan Huygens (1629 – 1695). Seperti Newton, dia
juga memperkenalkan garis singgung dengan sederhana sebagai rasio antara ordinat dan absis.
Leibniz kemudian melanjutkan dengan argumen bahwa faktanya integral adalah jumlah dari or-
dinat untuk tak-hingga banyaknya selang di absis sebagai jumlah tak-hingga dari persegipanjang.
Pada tahun 1675 Leibniz mencatat temuan dan eksperimennya dengan berbagai notasi, simbol dx
dan dy digunakan untuk perubahan (increment) terus-menerus dari absis dan ordinat. Simbol laju
dy
perubahan y terhadap x adalah dx dan simbol jumlah tak-hingga dari persegi panjang tipis yang
dikenal sebagai integral adalah Ú.
Pengembangan dan bangkitnya kalkulus merupakan suatu momen yang unik dalam matematika.
Kalkulus adalah matematika untuk gerakan dan perubahan, temuan ini merupakan kreasi untuk
suatu sistem matematika yang baru. Meskipun Newton dan Leibniz tidak menemukan kalkulus
yang sama tetapi mereka berdua terlibat dalam proses pengembangan kalkulus modern. Untuk
Newton perubahan dianggap sebagai besaran peubah (variable quantitiy) terhadap waktu sedang-
kan untuk Leibniz perubahan dianggap sebagai besarnya perbedaan atas barisan nilai berdekatan
secara terus-menerus.
Sejarah dan Filosofi Koko Martono
Kalkulus FMIPA – ITB 5
Suatu penggunaan penting dari kalkulus diferensial adalah menggambarkan kurva y = f (x). Dari
y = f (x) dapat ditentukan karakteristik kurvanya, selang monoton naik, monoton turun, titik mak-
simum lokal, minimum lokal, selang cekung ke atas, cekung ke bawah, dan titik beloknya. Semua
ini memberi pemahaman tentang geometri dan interpretasi fisisnya, sehingga penggunanya dapat
merasakan kelakuan sistem fisikanya dengan cepat.
Newton dan Leibniz menemukan integral dari fungsi f (x) setara dengan menyelesaikan persama-
an diferensial, yaitu menentukan suatu fungsi F(x) yang memenuhi F ¢(x) = f (x). Temuan terbesar
yang terkait dengan ini adalah turunan suatu fungsi adalah kebalikan (invers) dari masalah luas di
bawah kurva, suatu prinsip yang sekarang dikenal sebagai teorema dasar kalkulus. Kaitan antara
turunan dan integral tentu untuk fungsi kontinu f pada suatu selang dapat dinyatakan sebagai
d Ê x f (t) dt ˆ = f (x).
dx Ë Úa ¯
Masalah isoperimetrik Masalah ini terkait dengan gambar bidang dengan keliling tertentu yang
mempunyai luas terbesar dan telah dikenal oleh matematikawan Yunani sekitar abad kedua sebe-
lum Masehi. Pada era modern itu dikenal sebagai masalah kalkulus variasi, yaitu membuat suatu
fungsi mecapai maksimum atau minimum dengan kondisi tertentu. Sebagai ilustrasi, bagaimana
menentukan suatu benda padat dengan volum tertentu tetapi luas permukaannya minimum. Masa-
lah aerodinamik merupakan salah satunya, bagaimana bentuk suatu benda padat dengan volum
tertentu yang hambatannya minimum agar dapat menjalani atmosfer dengan kecepatan tetap.
Pada era modern ketertarikan pada kalkulus variasi dimulai pada tahun 1696 ketika matematika-
wan Swiss Johann Bernoulli (1667 – 1748) dan kakaknya Jakob Bernoulli (1654 – 1705) meng-
ajukan masalah brachistochrone (≤least-time≤) sebagai tantangan bagi sejawatnya. Bagaimana
bentuk suatu kawat tipis sebagai bentuk kurva yang menghubungkan dua titik sehingga partikel
dapat meluncur tanpa gesekan sepanjang kurva itu dengan waktu minimum. Masalah ini dipecah-
kan secara terpisah dalam tahun itu juga oleh Johann, Jakob, Leibniz, L'Hôpital, dan Newton.
Gagasan dasarnya adalah merancang suatu integral untuk waktu totalnya dalam bentuk kurva
yang bervariasi sehingga waktu minimumnya diperoleh. Teknik ini dikenal sebagai ciri kalkulus
variasi yang terkait dengan persamaan diferensial yang solusinya suatu kurva sikloid (cycloid).
Kontribusi matematikawan lain dalam tahap pengembangan kalkulus
Michel Rolle (1652 – 1719), seorang anggota dari Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis yang ba-
nyak memberikan kontribusi pada geometri analitik saat pekerjaan awal kalkulus. Suatu temuan-
nya saat ini dikenal sebagai teorema Rolle, yang menyatakan terdapatnya garis singgung sejajar
sumbu x untuk suatu fungsi kontinu pada [a,b], terdiferensialkan pada (a,b), dan f (a) = f (b).
Jakob Bernoulli (1654 -1705), seorang matematikawan Swiss yang memainkan peranan penting
dalam pengembangan kalkulus dan merupakan guru dari beberapa matematikawan terkenal lain-
nya. Selain masalah brachistochrone, suatu temuannya adalah ketaksamaan Bernoulli, yang me-
nyatakan bahwa untuk bilangan real a > -1 berlaku (1 + a)n ≥ 1 + na untuk setiap bilangan asli n.
Johan Bernoulli ( 1667 – 1748), seorang matematikawan Swiss adik dari Jakob Bernoulli yang
menggunakan kalkulus untuk panjang dan luas. Kontribusinya antara lain dalam teori persamaan
diferensial, matematika kapal dan pelayaran, dan optik. Suatu temuannya yang terkenal adalah
transformasi untuk penyelesaian dan aplikasi persamaan y ¢ + P(x)y = Q(x)yn, yang dikenal seba-
gai persamaan diferensial Bernoulli.
Guillaume-François-Antoine, marquis de L'Hôpital (1661 – 1704), seorang matematikawan Pe-
rancis yang pertama kali menulis teks buku kalkulus. Suatu temuannya saat ini dikenal sebagai
teorema L'Hôpital untuk limit fungsi berbentuk tak tentu 0/0 dan •/•, lim g (x) = lim g ¢(x) .
f (x) f (x)
xÆc xÆc ¢
6
Koko Martono Sejarah dan Filosofi
FMIPA – ITB Kalkulus

Brook Taylor (1685 – 1731), seorang matematikawan Inggeris yang pada tahun 1715 membuat
uraian deret tak-hingga tetapi belum membahas kekonvergenannya, yang kemudian dilengkapi
oleh Lagrange (1736 – 1813). Deret tak hingga untuk fungsi f yang terdiferensialkan pada semua
• f ( n )(c)
tingkat di titik c adalah f (x) = Â n = 0 n! (x - c) .
n

Collin Maclaurin (1698 – 1746), seorang matematikawan Skotlandia murid Newton dan profesor
di Edinburgh yang berkontribusi dalam geometri dan fisika-matematika. Suatu temuannya yang
• f ( n )(0) n
dikenal sebagai deret Maclaurin adalah deret Taylor di c = 0, yaitu f (x) = Â n = 0 n! x .
Leonhard Euler (1707 – 1783), seorang matematikawan Swiss berasal dari Basel yang dipandang
sebagai salah satu matematikawan terbesar sepanjang masa. Ia memperkenalkan notasi dan termi-
nologi modern untuk kalkulus dan persamaan diferensial dalam bukunya Introductio in Analusin
Infinitorium (1748), Institutioner Calculus Diferentialis (1755), dan Institutioner Calculus Inte-
gralis (1768). Salah satu yang diperkenalkannya adalah bilangan Euler e. Karya lainnya di luar
matematika adalah mekanika, dinamika fluida, optik, dan astronomi, yang membuat dia terkenal.
Thomas Simpson (1710 – 1761), seorang matematikawan Inggeris yang kontribusinya dalam kal-
kulus dikenal sebagai aturan Simpson untuk hampiran integral tentu. Untuk fungsi y = f (x) yang
b-a
turunan keempatnya kontinu pada [a,b], jika h = 2n dan fk = f (a + kh), k = 1, 2, º,2n - 1, maka

Úa
b b-a
f (x) dx = 6n ( f (a) + 4Â n
f
k = 1 2 k -1
n -1
)
+ 2Â k =1 f 2 k + f (b) -
(b - a )5 (4)
2880 n4
f (c ) untuk suatu c Œ[a, b].

Joseph Louis Lagrange (1736 – 1813), seorang matematikawan yang lahir di Turin, Italia dan
menjadi profesor saat usianya 19 tahun. Dia kemudian bermukim di Berlin selama 20 tahun se-
bagai penerus Leonhard Euler dan kemudian ke Paris. Dia sangat terkenal dengan hasil kerjanya
dalam kalkulus variasi dan mekanika analitik. Kontribusinya dalam kalkulus antara lain adalah
notasi f ¢ untuk turunan, bentuk suku sisa uraian Taylor, dan cara menentukan ekstrim fungsi pe-
ubah banyak yang dikenal sebagai metode pengali Lagrange. Untuk menentukan ekstrim dari u =
f (x,y,z) dengan kendala g (x,y,z) = 0, —f dan —g kontinu pada daerah D yang memuat g (x,y,z) = 0,
carilah titik stasioner dari f, yang diperoleh dari suatu l π 0 yang memenuhi —f = l—g, dengan
—g π 0 di titik stasionernya.
Pierre-Simon Laplace (1749 – 1827), seorang matematikawan dan ahli astronomi Perancis yang
menjadi profesor di Sekolah Militer Paris dan dipilih untuk Akademi Ilmu Pengetahuan Perancis.
Penemuannya yang terkenal berkaitan dengan mekanika angkasa dan peluang. Suatu temuannya
yang terkenal adalah transformasi Laplace untuk menyelesaikan persamaan diferensial linear de-
ngan koefisien konstan yang solusinya berbasiskan fungsi eksponensial. Untuk fungsi f (t), t ≥ 0

dengan kondisi tertentu, transformasi Laplace dari f adalah L ( f (t)) = F (s) = Ú e - st f (t) dt dan
kernel transformasi ini adalah K(s,t) = e-st.
0

Joan Baptiste Joseph Fourier (1768 – 1830), seorang matematikawan Perancis yang mendapat
pendidikan dalam biara tetapi menjadi aktifis revolusi dan tertarik matematika. Pada tahun 1798
dia turut menemani Napoleon Bonaparte (1769 – 1821) ke Mesir dan kemudian diangkat sebagai
kepala Departemen Isère di selatan Perancis. Selama waktu itu dia menghasilkan karya teori ma-
tematika dari panas, yang menjadikannya terkenal dalam fisika matematika. Suatu temuannya
dalam matematika adalah deret Fourier, yang menguraikan fungsi periodik sebarang atas deret
tak-hingga dengan suku-suku yang berbentuk cos mx dan sin nx.

Quotation Alam dan hukum alam tersembunyi di balik malam. Tuhan berkata, biarlah Newton
ada! Dan semuanya akan terang benderang. Alexander Pope (1688 – 1744), pujangga Inggeris.
Sejarah dan Filosofi Koko Martono
Kalkulus FMIPA – ITB 7
Bagian Ketiga: Tahapan Penghalusan (sekitar tahun 1800 – 1900)
Carl Fredrich Gauss (1777 – 1855), seorang matematikawan Jerman yang merupakan salah satu
dari yang terbesar sepanjang masa. Kontribusinya sangat beragam, teori bilangan, geometri, teori
peluang, geodesi, astronomi planetari, teori fungsi, dan teori potensial termasuk elektromagnetis.
Pada usia 15 tahun dia menemukan bagaimana segibanyak-beraturan 17 sisi dapat dikonstruksi
hanya dengan mistar dan jangka. Penemuannya yang terkait dengan kalkulus adalah bukti teore-
ma dasar aljabar (sukubanyak berderanyat-n dengan koefisien real atau kompleks mempunyai n
akar), metode kuadrat terkecil untuk galat observasi, dan teorema divergensi Gauss,
Ú F i n ds = ÚÚ —i F dA dan ÚÚ F i n dS = ÚÚÚ —i F dV ,
C D S B
C lintasan tutup yang membentuk daerah D dan S permukaan tutup yang membentuk benda B.
Agustin Louis Cauchy (1789 – 1857), seorang matematikawan Perancis yang merupakan pelopor
dalam bidang analisis dan teori grup. Dia merupakan salah seorang matematikawan modern yang
terbesar. Dalam fungsi kompleks kita mengenal persamaan Cauchy-Riemann dan rumus integral
Cauchy. Dia mempublikasikan tinjauan kembali tentang integral tentu yang menjadi dasar dari
teori fungsi kompleks. Kontribusinya yang terbesar adalah membuat matematika menjadi jelas,
rinci, dan saksama. Dia menempatkan konsep limit dan kekontinuan sebagai dasar untuk menje-
laskan prinsip kalkulus tentang gerakan dan perubahan. Konsep turunan pertama di satu titik yang
digunakan sekarang merupakan karyanya. Turunan pertama fungsi y = f (x) di c ΠDf adalah
Df f (c +Dx) - f (c) f (x) - f (c)
f ¢(c) = lim Dx = lim Dx = lim x-c .
Dx Æ 0 Dx Æ 0 xÆc
Cauchy pernah memenangkan grand prix dari Institut Perancis (Institute of France) untuk maka-
lahnya dalam perambatan gelombang, yang sekarang dikenal sebagai hidrodinamika.
August Ferdinand Möbius (1790 – 1868), seorang matematikawan Jerman dan pakar astronomi
teoritis yang dikenal kontribusinya dalam geometri analitik dan topologi. Salah satu penemuan
populernya adalah permukaan satu sisi, yang sekarang dikenal sebagai pita Möbius. Sebuah pita
tipis yang salah satu ujungnya diputar 180∞ kemudian kedua ujungnya direkatkan. Makalah ma-
tematikanya terkait dengan geometri dan digunakan dalam kalkulus untuk pusat massa. Dia juga
memperkenalkan koordinat homogen yang merupakan perluasan koordinat sehingga memuat titik
tak-hingga kedalam geometri analitik. Möbius memberikan pendekatan geometri untuk statika,
suatu cabang mekanika yang terkait dengan gaya yang bekerja pada benda statik seperti bangun-
an, jembatan, dan bendungan.
George Green (1793 – 1841), seorang matematikawan Inggris yang memikirkan teori listrik dan
magnet, yang merupakan awal dari matematika-fisika modern di Inggris Raya. Dia memperluas
penemuan listrik dan magnet dari Siméon-Denis Poisson (1781 – 1840), yang digunakan secara
luas dalam mempelajari sifat medan potensial listrik dan magnet. Green juga mempublikasikan
makalah tentang hukum kesetimbangan fluida dan pesona elipsoida. Penemuannya yang terkait
dengan kalkulus adalah teorema Green tentang hubungan antara integral lipat dan integral garis,

Ú C M (x, y) dx + N(x, y) dy = ÚÚD ( ∂∂Nx - ∂∂My ) dA, D = C » Int (C ) .


Willian Rowan Hamilton (1805 – 1865), seorang matematikawan Irlandia yang berkontribusi da-
lam pengembangan optik, dinamika, aljabar, dan mekanika kuantum. Dia menemukan kuaternion
dalam bidang aljabar, yang sangat berarti dalam pengembangan mekanika kuantum. Hamilton
memiliki perhatian yang dalam untuk prinsip dasar aljabar, yang dalam sudut pandangnya sifat
bilangan real dapat ditata terus menerus. Bilangan kompleks dapat ditampilkan sebagai pasangan
aljabar dari bilangan real dengan operasi aljabar yang tepat. Selama bertahun-tahun dia mengon-
struksi teori triplet, setara dengan kuplet bilangan kompleks, yang digunakan untuk mempelajari
geometri berdimensi tiga.
8
Koko Martono Sejarah dan Filosofi
FMIPA – ITB Kalkulus

Pierre Verhulst (1804 – 1849), matematikawan Belgia yang memperkenalkan persamaan logistik
untuk populasi manusia. Laju pertumbuhan populasi sebanding dengan besarnya populasi dan
selisih antara jumlah tertentu dan populasinya,
dy M
dt
= ky ( M - y ), k , t > 0, y (0) = 1 + c .
Persamaan diferensial ini merupakan penyempurnaan dari hukum Malthus (1766 – 1834), untuk
populasi yang relatif kecil laju pertumbuhan populasi sebanding dengan besarnya populasi. Mo-
del ini dikenal sebagai pertumbuhan eksponensial yang tak terbatas, tetapi tidak berlaku untuk
jangka waktu panjang.
Carl Gustav Jacobi (1804 – 1851), seorang matematikawan Jerman yang bersama dengan Niels
Henrik Abel (1802 – 1829) dan Adrien-Marie Legendre (1752 – 1833) menemukan teori fungsi
eliptik, yang menjadikannya terkenal. Dia adalah pelopor yang banyak berkontribusi dalam teori
determinan dengan temuannya determinan fungsional, yang dibentuk dari n2 koefisien diferensial
untuk n fungsi dari n peubah bebas. Jacobi menghasilkan penelitian penting dalam persamaan di-
ferensial parsial tingkat pertama, yang digunakannya untuk persamaan diferensial dari dinamika.
Persamaan Hamilton Jacobi sekarang ini memegang peranan penting dalam mekanika kuantum.
Penemuannya yang terkait dengan kalkulus adalah transformasi integral lipat dari satu koordinat
ke koordinat lain dengan faktor pengali yang dikenal sebagai determinan Jacobi.
Johann Peter Gustav Lejeune Dirichlet (1805 – 1859), seorang matematikawan Jerman yang ber-
kontibusi dalam teori bilangan, analisis, dan mekanika yang menggantikan Gauss di Universitas
Göttingen. Banyak temuan yang terkait dengan namanya, konsep fungsi modern, pembuktian ba-
nyaknya bilangan prima adalah tak-hingga, teori ideal dalam aljabar, dan prinsip sarang merpati.
Dalam bidang mekanika dia menyelidiki tentang kesetimbangan sistem dan teori potensial, yang
membawakan masalah Dirichlet tentang fungsi harmonik dengan nilai batas tertentu. Penemuan-
nya yang terkait dengan kalkulus adalah eksistensi dari fungsi yang tidak terintegralkan Riemann
(1822 – 1866), yang sekarang dikenal sebagai fungsi Dirichlet
f (x) = {
0, x bilangan rasional
1, x bilangan irasional
Karl Weierstrass (1815 – 1897), seorang matematikawan Jerman yang dikenal sebagai salah satu
pelopor teori fungsi modern. Selama bertahun-tahun dia menjadi profesor di Berlin yang sangat
berpengaruh dalam perkembangan analisis dan selalu menuntut bukti saksama walaupun tidak
dipublikasikan. Salah satu kontribusinya adalah penghalusan secara saksama konsep limit fungsi
dengan e – d. Kesaksamaannya dalam matematika digambarkan dengan penemuannya tentang
contoh suatu fungsi yang kontinu di setiap titik tetapi juga tidak terdiferensialkan di setiap titik.
Karya Weierstrass tentang teori fungsi dipicu oleh minat besarnya untuk melengkapi pekerjaan
Henrik Abel dan Carl Jacobi, terutama tentang integral fungsi aljabar dan fungsi peubah banyak
yang periodik Selain konstribusi pentingnya dalam analisis real dan analisis kompleks dia juga
dikenal dalam bidang persamaan diferensial dan kalkulus variasi.
George Gabriel Stokes (1819 – 1903), seorang matematikawan dan fisikawan Inggeris yang kar-
yanya tercatat dalam bidang hidrodinamika, kekentalan cairan, gerakan bola padat dalam cairan,
dan analisis vektor. Salah satu karya terkenalnya adalah teorema Stokes tentang bentuk vektor
teorema Green, yang menyatakan
Ú C F i T ds = ÚÚD (— ¥ F) i k dA (dimensi-2) dan Ú C F i T ds = ÚÚS (— ¥ F) i n dS (dimensi-3)
Dia juga merupakan perintis pengetahuan geodesi, pelajaran tentang ukuran dan bentuk bumi be-
serta medan gravitasinya. Stokes menjadi orang pertama sejak Sir Isaac Newton yang memegang
tiga posisi penting, profesor di Cambridge, sekretaris, dan kemudian presiden Royal Society.
Sejarah dan Filosofi Koko Martono
Kalkulus FMIPA – ITB 9
Georg Friedrich Bernhard Riemann (1826 – 1866), seorang matematikawan Jerman yang sangat
berpengaruh dalam matematika. Dia memberikan kontribusi penting dalam teori fungsi, analisis
kompleks, dan teori bilangan. Gagasannya tentang geometri berperan besar dalam perkembangan
teori fisika modern yang merupakan dasar dari konsep dan metode yang kemudian dikenal seba-
gai teori relativitas. Dia memperkenalkan suatu cara untuk memperumum persamaan sukubanyak
dua peubah dalam kasus peubah kompleks, yang mendefinisikan suatu kurva bidang. Bilangan
kompleks z dapat ditulis sebagai pasangan bilangan real x + iy, i 2 = -1, sehingga suatu persamaan
yang memuat dua peubah kompleks mendefinisikan suatu permukaan real, yang dikenal sebagai
permukaan Riemann. Dia juga yang pertama kali mempelajari persamaan diferensial dalam peu-
bah kompleks dan kaitannya dengan teori grup, metode baru dalam persamaan diferensial parsial
dan penggunaannya dalam gelombang udara yang bergerak cepat (shock wave). Dalam konstruk-
si integral namanya diabadikan sebagai limit jumlah Riemann untuk integral tentu,
 k =1 f ( xk ) Dxk .
b
Úa
n
f (x) dx = lim
||P|| Æ 0

Joslah Willard Gibbs (1839 – 1903), seorang matematikawan terbesar Amerika Serikat pada abad
ke-19 yang banyak kontribusinya dalam teori fisika dan kimia. Teori termodinamika digunakan-
nya untuk mengubah sebagian besar kimia-fisik dari bentuk empirik ke sains deduktif. Kemudian
Gibbs melanjutkan penelitiannya dalam perencanaan roda gigi yang dikerjakan dengan metode
geometri analisis. Dia menjadi profesor matematika fisika di Universitas Yale pada tahun 1871
setelah mempublikasikan penemuan tentang metode grafik dalam termodinamika fluida. Penggu-
naan termodinamika untuk proses fisika membawanya dalam pengembangan mekanika statistik,
yang kemudian digunakan dalam mekanika kuantum.
Srinivasa Ramanujan (1887 – 1920), seorang matematikawan India yang banyak kontribusinya
dalam teori bilangan termasuk pelopor dalam penemuan sifat partisi, yang salah satunya dikenal
sebagai Teorema Fungsi Partisi Asimtotik. Pada usia 15 tahun dia memperoleh sebuah kopi dari
George Shoolbridge Carr’s Synopsis of Elementary Results in Pure and Applied Matematics, su-
atu koleksi dengan 6000 teorema yang membangkitkan kejeniusannya. Pada tahun 1913 dia mulai
berkorespondensi dengan matematikawan Inggris Godfrey H. Hardy (1877 – 1947) dari Trinity
College Universitas Cambridge, yang kemudian membawa dia sebagai mahasiswanya di univer-
sitas tersebut. Dia mengerjakan deret Riemann, integral eliptik, deret hipergeometri, persamaan
fungsional dari fungsi zeta, dan teorinya tentang deret divergen. Pada tahun 1918 dia menjadi
orang India pertama yang terpilih untuk Royal Society of London. Teoremanya tentang fungsi
partisi asimtotik menyatakan bahwa jika p(n) adalah banyaknya partisi dari bilangan asli n, maka
p(n) dapat dihampiri secara asimtotik dengan (exp p 2n / 3) / 4n 3.

Sumber Informasi Kalkulus Masa Kini


Saat ini buku kalkulus memuat informasi yang sangat lengkap, buku yang populer lebih dari 9 ka-
li berganti edisi dan tebalnya sekitar 1200 halaman dengan penataan letak dan pewarnaan yang
menarik. Bandingkan dengan situasi 50 tahun yang lalu, buku kalkulus yang lengkap tebalnya
hanya sekitar 500 halaman dengan teknologi cetak masa itu.
Saat ini kalkulus dapat menjangkau masalah lebih luas dengan kalkulasi rumit yang memerlukan
bantuan komputer, semua telah tersaji dan tersedia pada berbagai buku teks.
Kalkulus dapat dipandang sebagai suatu sekolah berpikir, bahasa ilmu pengetahuan, dan alat kal-
kulasi baik untuk program studi eksakta maupun non eksakta yang dipelajari sangat mendalam.
Untuk program studi eksakta, informasi kalkulus tersaji dalam bahasa yang sarat dengan simbolik
logik, singkat, padat, dan kompak. Untuk program studi eksakta informasi kalkulus lebih banyak
disajikan dalam bahasa narasi dengan logika yang kuat.
10
Koko Martono Sejarah dan Filosofi
FMIPA – ITB Kalkulus

Filosofi Kalkulus
Filsafat dan Kalkulus
Filsafat Dari asal katanya istilah filsafat (philosophy) berasal dari bahasa Yunani, philos artinya
pecinta dan sophia artinya kebijaksanaan, sehingga filsafat berarti cinta akan kebijaksanaan. Fil-
safat adalah pengetahuan yang karakteristiknya mencapai kebenaran sesungguhnya, yang dapat
dibuktikan secara nyata. Filsafat dapat dipandang sebagai upaya manusia untuk memahami segala
sesuatu secara sistematis, radikal, dan kritis dengan cara berpikir kritis dan logis. Dalam filsafat,
manusia secara sadar dan dewasa memikirkan segala sesuatu secara mendalam dari aspek yang
luas dan keterkaitan yang menyeluruh.
Rasionalisme Descartes Suatu filsafat yang terkandung dalam matematika adalah aliran rasio-
nalisme René Descartes (1596 – 1650), pengetahuan murni hanya didasarkan logika sebab-akibat
dari penalaran. Descartes benar-benar mengesampingkan pengetahuan empiris dan menyajikan
empat prinsip dasar berikut.
¾ Suatu gagasan dapat diterima sebagai kebenaran setelah sungguh jelas dan tegas (clearly and
distinctly) tanpa dapat diragukan lagi.
¾ Suatu kesimpulan yang pasti diperoleh dengan proses pemecahan menjadi sebanyak mungkin
bagian sampai ditemukan kepastian yang relevan.
¾ Pengujian dilakukan dari hal yang paling sederhana menuju yang lebih kompleks secara berta-
hap dan jangan pernah melompati tahapan dalam prosesnya.
¾ Dalam proses pencarian, pemeriksaan, dan pengujian yang sulit harus dibuat kalkulasi dan per-
timbangan yang sempurna secara menyeluruh dan tidak ada satupun yang terabaikan.
Dalam matematika dasar yang memuat kalkulus di dalamnya keempat prinsip dasar tadi bekerja
untuk merancang sistem kalkulus tentang gerakan – perubahan – kesetimbangan – kestabilan.
Reductio ad Absurdum (Bahasa Inggeris: reduction to absurd) Dalam kalkulus beberapa sifat
dan teorema diterima kebenarannya setelah melalui bukti dengan kontradiksi, ingkarannya salah
karena adanya pertentangan. Dasarnya adalah suatu pernyataan hanya boleh bernilai atau benar
atau salah, dan tidak mungkin bernilai benar sekaligus salah. Contoh klasik dari penggunaan re-
ductio ad absurdum adalah pembuktian bahwa 2 bukan bilangan rasional dengan alur berikut.
Andaikan 2 adalah bilangan rasional

2=m n , m bilangan bulat, n bilangan asli, m,n relatif prim

m2 = 2 fi m2 = 2n2 fi m2 bilangan genap fi m bilangan genap fi n bilangan ganjil
n2
saling bertentangan
m = 2k, k bilangan bulat fi m = 4k = 2n fi n = 2k fi n bilangan genap fi n bilangan genap
2 2 2 2 2 2

Karena tidak mungkin ada bilangan bulat yang sekaligus ganjil dan genap, maka terjadilah per-
tengangan. Akibatnya pengandaian salah, sehingga diperoleh 2 bukan bilangan rasional.
Geometri Euclidian Sistem matematika tentang geometri yang ditulis Euclid (sekitar tahun 350
SM) dalam buku The Element yang antara lain memuat aksioma yang secara intuituf benar. Geo-
metri Euclidian berlaku pada ruang dengan gravitasi rendah sehingga cahaya dianggap bergerak
menurut garis lurus. Euclid membangun sistem geometrinya atas dasar lima postulat berikut.
¾ Melalui dua buah titik dapat dibuat tepat satu garis lurus.
¾ Suatu ruas garis dapat diperpanjang sehingga diperoleh garis lurus dengan panjang tak hingga.
¾ Dari suatu ruas garis AB dapat dibuat lingkaran dengan pusat A dan barjari-jari AB.
¾ Semua sudut siku-siku adalah kongruen (sama dan sebangun) di manapun letak titik sudutnya.
¾ Jika garis g dan h memotong garis k dengan sudut kurang dari 90∞, maka g dan h berpotongan.
Sejarah dan Filosofi Koko Martono
Kalkulus FMIPA – ITB 11
Logika Aristoteles Informasi matematika dibangun dan diyakinkan kebenarannya berdasarkan
logika deduktif yang berdasarkan asumsi. Metode ilmiah Aristoteles (384 – 322 SM) sekaligus
menggunakan logika deduktif dan logika induktif yang berdasarkan pengamatan. Metode deduk-
tif mengambil kesimpulan dari yang umum ke yang khusus sedangkan dengan metode induktif
sebaliknya. Dalam penemuan informasinya matematika dibangun dengan kedua logika ini, tetapi
dalam penyajian buku teks lebih banyak dengan logika deduktif. Meskipun demikan matematika
lebih nyaman dipelajari dengan logika induktif – deduktif dengan proses kerja berikut.
pengamatan, proses induktif
Contoh / fakta Sederhana Fenomena/gejala teramati
perbandingan
pengamatan
logika renungan
Kebenaran hasil baru Hasil baru induktif abstraksi
generalisasi
logika deduktif
logika simbolik, penalaran matematika
Pengujian kebenaran hasil baru Perkiraan hasil baru
metode pembuktian (proses deduktif )

Aturan Penalaran Filsafat dari Newton Segala fenomena yang terjadi merupakan akibat dari
pengaturan Tuhan, yang mengatur alam semesta secara mekanis dan pasti. Untuk menjelaskan
fenomena alam yang tidak diketahui Newton menyusun Rules of Reasoning in Philosophy yang
terdiri dari empat aturan berikut.
¾ Dalam alam semesta ini setiap peristiwa ada penyebabnya sesuai dengan aturan Tuhan yang
telah merancangnya secara optimal.
¾ Untuk menghasilkan akibat yang sama, sedapat mungkin gunakan fenomena yang sama.
¾ Dalam percobaan digunakan benda dengan kualitas universal, yang dapat dapat naik atau turun.
¾ Filsafat eksperimen adalah mencari suatu sifat dengan jalan induksi berbagai fenomena akurat
yang mendekati kebenaran dan mengujinya dengan hipotisis berlawanan, apakah dapat berta-
han, akurasinya meningkat, atau ada kekecualian.
Prinsip Filsafat dari Leibniz Segala kejadian dalam alam semesta ini merupakan yang terbaik
dan seharusnya terjadi, Tuhanlah yang menentukan kejadian terbaik bagi alam semesta ini. Prin-
sip filsafat yang digunakan Leibniz adalah sebagai berikut.
¾ Jika sesuatu bernilai benar, maka ingkarannya bernilai salah. (tautologi versus contradiction)
¾ Dua hal menjadi identik jika keduanya memiliki sifat yang sama, walaupun perbedaannya tak
teramati. (identity of indescernibles)
¾ Semua kenyataan benar diperoleh dari latar belakang alasan yang cukup (sufficient reason).
¾ Prinsip yang menjamin suatu harmoni adalah semua hal yang terjadi pasti ada penyebabnya
(pre-established harmony).
¾ Kekontinuan adalah suatu yang terdistribusi secara merata (continuity). Sebagai ilustrasi, waktu
menunjukkan suatu kekontinuan dan jam digital adalah pemisahan kontinu dalam detik.
¾ Tuhan menjamin bahwa semua yang terjadi merupakan suatu yang terbaik (optimistic).
¾ Semua hal yang mungkin terjadi pasti akan terjadi kapanpun karena prasyarat yang diperlukan
tersedia melimpah (plenitude).
Matematikawan yang juga Filsuf
Pythagoras (580 – 500 SM) Selain dalil Pythagoras yang terkenal, dia juga pemimpin sekte ke-
agamaan yang ajarannya memuja empat angka (tretacy of decads). Susunan 4 + 3 + 2 + 1 terdiri
dari sepuluh titik yang membentuk segitiga dan 10 adalah simbol kesempurnaan. Pythagoras juga
dikenal sebagai bapak numerologi, suatu tradisi mistis tentang hubungan angka dengan objek fi-
sik seperti 13 dianggap simbol kesialan dan 8 dianggap simbol kelanggengan. Filsafatnya yang
terkenal adalah numbers rules the univers, bilangan mengatur alam semesta.
12
Koko Martono Sejarah dan Filosofi
FMIPA – ITB Kalkulus

Zeno of Elia (490 – 430 SM) Zeno adalah penemu metode yang berargumen paradoks dengan
sifat kontradiktif, yang sekarang ini dikenal sebagai reductio ad absurdum. Dia menyatakan bah-
wa semua benda dimensti tiga di alam dapat dibagi sampai komponen terkecil sampai takhingga.
Zeno juga terkenal dengan paradoksnya tentang gerakan benda yang terasa bertentangan dengan
kehidupan sehari-hari. Suatu pekerjaan yang diselesaikan hanya separuh dari sisa yang ada tidak
akan pernah selesai. Aplikasi paradoks Zeno dalam kehidupan adalah dalam setiap krisis selalu
ada peluang dan dalam setiap kesulitan selalu ada kemudahan.
Aristoteles (384 – 322 SM) Karya besarnya dikenal sebagai logika simbolik, penggambaran abs-
traksi dengan simbol untuk pengambilan kesimpulan logis. Dia memperkenalkan metode ilmiah
secara deduktif dan induktif. Prinsip metode deduktif dari Plato (427 – 348 SM) adalah apriori,
kebenaran tentang sesuatu diketahui sebelum kejadian. Sebaliknya, prinsip metode induktif ada-
lah aposteriori, kebenaran tentang sesuatu diketahui berdasarkan pengamatan. Filsafat Aristoteles
menyatakan alam semesta bersifat teologis (memiliki tujuan penciptaan), sehingga filsafat etika
harus berjalan, bertindak dan berpikir bijaksana untuk tujuan kebajikan.
René Descartes (1596 – 1650) Matematikawan ini terkenal dengan penemuan geometri analitik
yang berpijak pada sistem koordinat dan juga terkenal sebagai bapak filsafat modern. Kesimpulan
bahwa eksistensi manusia adalah kemampuan berpikirnya terkenal dengan semboyan cogito ergo
sum (I think therefore I am, saya berpikir karena itu saya ada). Dia berpendapat tidak ada sesuatu-
pun dalam dirinya untuk menjelaskan eksistensinya, karena itu perlu penjelasan dari luar dirinya.
Sebagai mahluk tidak sempurna yang punya eksistensi dia memerlukan Yang Sempurna di luar
dirinya, yaitu Tuhan yang memberikan kemampuan berpikir untuk memastikan kebenaran.
Sir Isaac Newton (1642 – 1727) Dasar filsafat fisika Newton adalah alam semesta berjalan me-
nurut prinsip hukum yang mekanistik dengan sebab-akibat yang pasti. Teori gravitasinya menje-
laskan gerakan semua planet dalam tata surya dengan percepatan ke arah matahari. Seluruh planet
di ruang angkasa saling tarik dengan gaya yang berbanding lurus dengan hasilkali massanya dan
berbanding terbalik dengan kuadrat jaraknya. Newton terkenal dengan bukunya The Principia
yang memuat masalah gerakan benda, rumus gerakan pada medium dengan gesekan, dan sistem
gravitasi alam semesta
Gottfried Wilhelm Leibniz (1646 – 1717) Matematikawan penemu kembali kalkulus ini dikenal
dengan anggapannya bahwa alam semesta tersusun dari unsur yang takhingga banyaknya, yang
disebut monad. Konsep dasar monad adalah sesuatu yang menyatu dan tidak saling terikat hukum
sebab-akibat. Dia juga sampai pada kesimpulan bahwa segala yang terjadi di alam semesta adalah
yang terbaik yang memang seharusnya terjadi dan Tuhanlah yang menentukan kejadian terbaik
bagi alam semesta ini.

Sumber Informasi
Dale Varberg, Edwin J. Purcell, and Steven E. Rigdon, Calculus, 9-th edition, Pearson Internatio-
nal, Inc, Prentice Hall, 2007.
George B. Thomas, Jr and Ross L, Finney, Calculus and Analytic Geometry, 9-th edition, Addison
Wesley, 1996.
Robert G. Bartle, The Element to Real Analysis, 2-nd edition, John Wiley, 1976.
Tom M. Apostol, Calculus Volume I and II, John Wiley, 1967
Kumara Ari Yuana, The Greatest Philosophers, 100 Tokoh Filsuf Barat dari Abad 6 SM - Abad 21
yang Menginspirasi Dunia Bisnis, Penerbit Andi Yogyakarta, 2010.
Encyckopædia Britannica Library, 2008.
Compton’s Interactive Encyclopedia, 2000.
http://science.jrank.org/pages/1138/Calculus.html.
http://en.wikipedia.org/wiki/history of calculus.

Anda mungkin juga menyukai