Anda di halaman 1dari 7

BAB III PEMBAHASAN

BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Pompa 16-P-104A

Pompa 16-P-104A merupakan jenis pompa sentrifugal, beetwen bearing


yang bekerja pada unit 16 yaitu Light End Unit (LEU). Unit ini berguna untuk
melakukan treatmen lebih lanjut terhadap produk-produk yang telah terbentuk. LEU
mengolah naphta menjadi produk minyak ringan, seperti LPG dan propylene serta
poligasoline.

Light End Unit (LEU)


Unit LEU (Light End Unit) ini terdiri atas beberapa unit yaitu, unsaturated Gas Plant
(Unit 16), LPG Treatment (Unit 17), Gasoline Treatment Unit (Unit 18), Propylene
Recovery Unit (Unit 19) dan Catalytic Condensation Unit (Unit 20).
1. Unit 16: Unsaturated Gas Plant
Unit ini berfungsi untuk memisahkan produk puncak column RCC unit
menjadi stabilized gasoline, LPG, dan non-condensable lean gas, yang
sebagian akan dipakai sebagai lift gas sebelum di-treating di Amine Unit
sebagai off gas. Produk:
a. Gasoline (RCC Naphta)
b. Untreated LPG
c. Non Condensable Lean Gas/ Off Gas

Unsaturated gas plant yang dioperasikan bersama-sama dengan unit RCC dirancang
untuk mengolah 83.000 BPSD atmospheric Residue. Unit ini menghasilkan
Sweetened fuel gas yang dikirim ke Refinery Fuel Gas System untuk diproses lebih
lanjut. Unit ini juga menghasilkan untreated LPG yang akan diproses lebih lanjut di
LPG Treatment Unit (Unit 17) dan gasoline yang akan diproses lebih lanjut di
gasoline Treatment Unit (Unit 18).

Laporan Kerja Praktek


Analisa Kerusakan Pompa 16-P-104A di Light End Unit Page 28
BAB III PEMBAHASAN

Gambar 3.1 Pompa 16-P-104A

Jenis Pompa : Centrifugal, Horizontal, Between Bearing, Radially


Split.

Fluida Service : Hydrocarbon

Manufacture : SHIN NIPPON

Size & Type : 10 x 22 HVC

Suction Pressure : 15.2 Kg/cm2

Discharge Pressure : 20.6 Kg/cm2

Driver : Motor

Speed : 1485 rpm

Laporan Kerja Praktek


Analisa Kerusakan Pompa 16-P-104A di Light End Unit Page 29
BAB III PEMBAHASAN

3.1.1 Arti Tag Number Pada Pompa 16-P-104A

Penamaan peralatan di PT. PERTAMINA (Persero) RU VI Balongan


dimaksudkan untuk mempermudah mengenali peralatan/equipment yang berada di
area kilang. Arti dari penamaan tersebut sebagai berikut :

 16 : Menunjukkan pompa tersebut beroperasi pada unit 16

 P : Menunjukkan jenis peralatan (P : Pompa)

 104 : Menunjukkan penomoran dari peralatan

 A-B : Menunjukkan tentang pondasi

3.1.2 Kronologi

Kronologi ditemukannya Pompa 16-P-104A Jammed adalah :

3.1.3 Hasil Pemeriksaan Pompa 16-P-104A Jammed


Berdasarkan hasil inspeksi pompa yang telah dilakukan di site dan di
workshop Pertamina RU VI didapatkan data-data sebagai berikut :

A. Hasil pemeriksaan di site

1. Adanya indikasi over heating pada area bearing housing inboard pompa.

Laporan Kerja Praktek


Analisa Kerusakan Pompa 16-P-104A di Light End Unit Page 30
BAB III PEMBAHASAN

Gambar 3.2 Bearing Housing Inboard Pompa

2. Baffle oil ditemukan bergeser dari posisi normalnya mendekati mechanical seal
inboard pompa.

Gambar 3.3 Baflle Oil Bergeser

3. Ditemukan lumpur pada oiler level.

Laporan Kerja Praktek


Analisa Kerusakan Pompa 16-P-104A di Light End Unit Page 31
BAB III PEMBAHASAN

Gambar 3.4 Lumpur didalam Oiler Level

B. Pemeriksaan di Workshop

1. Ditemukan lumpur pada bearing housing inboard pompa

Gambar 3.5 Adanya lumpur pada Bearing Housing Inboard


Pompa

2. Shaft pompa putus pada posisi bearing inboard

Laporan Kerja Praktek


Analisa Kerusakan Pompa 16-P-104A di Light End Unit Page 32
BAB III PEMBAHASAN

Gambar 3.6 Shaft Pompa pada posisi Bearing Inboard


ditemukan putus

3. Inner race dan cage bearing inboard pompa defect

Gambar 3.7 Baering Inboard Pompa Defect

Laporan Kerja Praktek


Analisa Kerusakan Pompa 16-P-104A di Light End Unit Page 33
BAB III PEMBAHASAN

C. Analisa Permasalahan Pompa 16-P-104A

1. Jammed

Pompa mengalami jammed disebabkan oleh bergesernya baffle oil yang


menyebabkan lube oil bearing housing inboard pompa tumpah sehingga bearing
inboard beroperasi tanpa pelumasan dan menyebabkan pompa jammed.

2. Lumpur

Adanya lumpur pada bearing housing inboard pompa dan oiler level, penyebabnya
adalah karena steam dan air hujan masuk ke baffle oil dan deflector tercampur oleh
lube oil.

3. Shaft putus

Shaft putus disebabkan oleh adanya gesekan antara shaft pompa dengan bearing
inboard yang jammed dan motor penggerak terus beroperasi sehingga shaft putus.

Laporan Kerja Praktek


Analisa Kerusakan Pompa 16-P-104A di Light End Unit Page 34

Anda mungkin juga menyukai