Anda di halaman 1dari 4

M.

Ricky Ramadhian dan Ocsi Zara Zettira │ Aromaterapi Bunga Lavender (Lavandula angustifolia) dalam Menurunkan
Risiko Insomnia

Aromaterapi Bunga Lavender (Lavandula angustifolia) dalam Menurunkan


Risiko Insomnia

M. Ricky Ramadhan1, Ocsi Zara Zettira2


1
Bagian Mikrobiologi, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung
2
Mahasiswa, Fakultas Kedokteran, Universitas Lampung

Abstrak
Insomnia adalah keadaan sulit dalam memulai tidur, mempertahankan tidur, dan tidur yang tidak menyegarkan dalam 1
bulan atau lebih. Penyakit ini menjadi masalah kesehatan di negara maju maupun berkembang. Insomnia paling sering
disebabkan oleh depresi dan ansietas. Penanganan untuk menurunkan risiko insomnia dengan menggunakan aromaterapi
dibandingkan penanganan farmakoterapi yang sering menimbulkan efek samping bagi penderita insomnia. Aromaterapi
merupakan teknik pengobatan dengan aroma minyak esensial dari proses penyulingan berbagai bagian tanaman, bunga,
maupun pohon yang masing-masing mengandung sifat terapi yang berbeda. Salah satu aroma yang paling digemari adalah
bunga lavender (Lavandula angustifolia). Tanaman ini merupakan famili Lamiaceae yang berasal dari wilayah selatan Laut
Tengah sampai Afrika tropis dan ke timur sampai India yaitu menyebar dari Kepulauan Kanari, Afrika Utara dan Timur,
Eropa selatan dan Mediterania, serta Arabia. Bunga lavender (Lavandula angustifolia) memberikan efek sedative karena
memiliki kandungan aktif utama yaitu linalool (C10H18O). Mekanisme dari aromaterapi bunga lavender (Lavandula
angustifolia) yang mengandung linalool dengan merangsang daerah di otak yaitu nucleus raphe yang akan mensekresikan
serotonin yang dapat menghantarkan seseorang untuk dapat tidur.

Kata kunci: aromaterapi, bunga lavender (Lavandula angustifolia), insomnia, linalool

Lavender Flower (Lavandula angustifolia) Aromatherapy in Lowering the Risk


of Insomnia
Abstract
Insomnia is a disease or condition that hard to sleep and maintain sleeping or less quality of sleep (can’t refreshing the
body) in 1 month or more. This disease becomes health problem in developed and developing countries. Insomnia
sometimes caused by depression and anxiety. The treatment to reduce risk of insomnia by using aromatherapy is has less
effect than using farmacotherapy because of it’s side effect for insomnia’s patients. Aromatherapy is treatment technique
that use scent essential oil from distillation process of some plant, flower, and tree that contains their each therapy effect.
One of the most favorite scent is lavender flower (Lavandula angustifolia). This plant has family Lamiaceae and come from
south of midle sea and tropic and east Africa until India that spread from Kanari island, north and east Africa, south Europe,
Mediterania and Arabia. Lavender flower (Lavandula angustifolia) has sedative effect because it contains linalool
(C10H18O).The effect of linalool is stimulate nucleus raphe, an area in brain and will secrete serotonin that can make
someone sleep.

Keywords: aromatherapy, lavender flower (Lavandula angustifolia), insomnia, linalool

Korespondensi: Ocsi Zara Zettira, alamat Jl. Hajimena Perum Polri Blok B 8 No.7 Lampung Selatan, HP 082175995751,
email: ocsizettira@gmail.com

Pendahuluan Faktor dominan yang mempengaruhi


Insomnia adalah gangguan pola tidur insomnia adalah depresi dan ansietas.3,4
yang menjadi masalah kesehatan baik di Penderita biasanya mengeluh kesulitan dalam
negara maju maupun berkembang.1 Penyakit tidur sehingga mengurangi kualitas hidup
ini menjadi masalah pada anak-anak, remaja, penderita. Penatalaksanaan insomnia dibagi
dewasa, maupun usia lanjut. Berdasarkan data menjadi 2 yaitu penatalaksaan farmakologi dan
dari World Health Organization (WHO) kurang non-farmakolgi. Terapi farmakologi dengan
lebih 18% penduduk dunia mengalami menggunakan obat-obatan dari golongan obat
gangguan tidur atau diperkirakan 1 dari 3 benzodiazepin, non-benzodiazepin dan
orang mengalami insomnia. Sedangkan miscellaneoussleep promoting agent. Akan
prevalensi insomnia di Indonesia kurang lebih tetapi, efek samping yang kurang
28% dari total 238 juta penduduk Indonesia menguntungkan. Oleh sebab itu, salah satu
atau berkisar sekitar 10%.2 terapi dengan efek samping yang minimal yaitu
terapi non-farmakologi dengan menggunakan

Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017 | 60


M. Ricky Ramadhian dan Ocsi Zara Zettira │ Aromaterapi Bunga Lavender (Lavandula angustifolia) dalam Menurunkan
Risiko Insomnia

aromaterapi bunga lavender (Lavandula ini sering menimbulkan efek samping bagi
angustifolia).5,6 penderita insomnia. Oleh karena itu,
Aromaterapi adalah teknik pengobatan diperlukan penanganan yang dapat
dengan aroma minyak esensial dari proses menurunkan risiko insomnia yang aman dan
penyulingan berbagai bagian tanaman, bunga, memiliki efektivitas yang sama ataupun lebih..
maupun pohon yang masing-masing Salah satu penanganannya dengan
mengandung sifat terapi yang berbeda. 7,8 menggunakan aromaterapi bunga lavender
Minyak esensial dari bunga lavender Lavandula (Lavandula angustifolia).
angustifolia) memberikan efek sedativ karena Bunga lavender memiliki 25-30 spesies,
mengandung bahan aktif utama yaitu linalool beberapa diantaranya adalah Lavandula
(C10H18O).9,10,11 angustifolia, lavandula lattifolia, lavandula
Berdasarkan penelitian, dalam 100 gram stoechas (Fam. Lamiaceae). Berikut ini adalah
bunga lavender Lavandula angustifolia) klasifikasi lavender dan beberapa sifatnya yang
tersusun atas beberapa kandungan, seperti dapat dilihat pada Tabel 1.12
minyak esensial (1-3%), alpha-pinene (0,22%),
12
camphene (0,06%), beta-myrcene (5,33%), Tabel 1 . Lavender dan Beberapa Sifatnya
cymene (0,3%), limonene (1,06%), cineol Nama Latin Nama umum Sifat
(0,51%), linalool (26,12%), borneol (1,21%),
Lavandula True lavender Sedatif, luka
terpinine-4-ol (4,64%), linalyl acetate (26,32%), angustifolia bakar,analgesik,
geranyl acetate (2,14%), dan caryophyllene antibakteri
(7,55%). Sehingga dapat disimpulkan bahwa
Lavandula Spike Ekspektoran dan
kandungan utama dari bunga lavender adalah latifolia lavender mukolitik
linalyl asetat dan linalool7 (C10H18O). Tetapi,
linalyl asetat sebagai kandungan utama dari Lavandula Stoechas Melawan
bunga lavender tidak memiliki efek sedatif stoechas Pseudomonas sp.
yang signifikan terhadap penurunan risiko dan tinggi keton
insomnia.12,13
Nama lavender berasal dari bahasa Latin
Isi “lavera” yang berarti menyegarkan. Bunga
Insomnia adalah keadaan sulit dalam lavender (Lavandula angustifolia) berbentuk
memulai tidur, mempertahankan tidur, dan kecil, berwarna ungu kebiruan, dan tinggi
tidur yang tidak menyegarkan selama 1 bulan tanaman mencapai 72 cm berasal dari wilayah
atau lebih. 14 Berdasarkan teori 3P, terdapat selatan Laut Tengah sampai Afrika tropis dan
3 faktor insomnia yaitu predisposing, ke timur sampai India. Lavender termasuk
precipitating, dan perpetuating. Faktor tumbuhan menahun, tumbuhan dari jenis
rumput-rumputan, semak pendek, dan semak
predisposing meliputi kondisi psikologis,
kecil. Tanaman ini juga menyebar di Kepulauan
faktor precipitating meliputi penyakit
Kanari, Afrika Utara dan Timur, Eropa selatan
kronis, dan faktor perpetuating meliputi dan Mediterania, Arabia, dan India. 9,12
sleep hygiene dan sleep believe.5 Sleep Bunga lavender (Lavandula angustifolia)
hygiene terdiri dari lingkungan tidur dan tumbuh baik pada daerah dataran tinggi,
perilaku yang dilakukan sebelum tidur. dengan ketinggian berkisar antara 600 - 1.350
Tetapi, kejadian insomnia ditemukan lebih m di atas permukaan laut.
banyak pada individu dengan keadaan Pengembangbiakannya dengan menggunakan
depresi dan ansietas. Keadaan tersebut biji dari tanaman lavender yang sudah tua dan
dapat mengganggu pola tidur sehingga disemaikan. Bila sudah tumbuh, dapat
mengurangi produktivitas penderita dipindahkan ke polybag. Bila tinggi tanaman
telah mencapai 15-20 cm, dapat dipindahkan
insomnia.15
ke dalam pot atau bisa ditanam di halaman
Penanganan penyakit insomnia
rumah.9,12
dilakukan dengan pemberian obat-obatan yang
Proses pengelolaan aromaterapi bunga
diklasifikasikan menjadi benzodiazepin, non-
lavender (Lavandula angustifolia) dengan
benzodiazepin dan miscellaneoussleep
penyulingan (distilation) sehingga
promoting agent.6 Namun, pemberian obat
menghasilkan minyak esensial. Proses

61 | Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017


M. Ricky Ramadhian dan Ocsi Zara Zettira │ Aromaterapi Bunga Lavender (Lavandula angustifolia) dalam Menurunkan
Risiko Insomnia

penyulingan dapat dilakukan dengan beberapa tabung pemisah untuk mengeluarkan air dan
cara sesuai dengan volum yang diinginkan hasilnya hanya menyisakan minyak.
serta ketersediaan alat-alat pendukungnya. Penggunaan aromaterapi bunga
Alat penyulingan minyak sebaiknya terbuat lavender (Lavandula angustifolia) salah
dari bahan stainless steel sebab jika dibuat dari satunya dengan cara inhalasi untuk
bahan lain (non-stainless steel) maka minyak mendapatkan manfaat langsung kedalam
yang dihasilkan akan tampak keruh.9 tubuh. Aromaterapi bunga lavender
Tahap awal yang dapat dilakukan (Lavandula angustifolia) ini mengandung linool
sebelum proses penyulingan yaitu memotong yang berfungsi sebagai efek sedatif sehingga
bunga lavender menjadi bagian yang lebih ketika seseorang menghirup aromaterapi
kecil. Tujuan dari pemotongan tersebut agar bunga lavender maka aroma yang dikeluarkan
kelenjar minyak pada bunga dapat terbuka akan menstimulasi reseptor silia saraf
sehingga menghasilkan produksi minyak olfactorius yang berada di epitel olfactory
esensial dengan kualitas yang baik. 9 untuk meneruskan aroma tersebut ke bulbus
Tahap berikutnya adalah mengeringkan olfactorius melalui saraf olfactorius. Bulbus
bunga lavender di ruang tertutup selama olfactorius berhubungan dengan sistem
kurang lebih dua hari. Tujuannya untuk limbik.12
mempercepat proses penyulingan. Hal yang Sistem limbik menerima semua
harus diperhatikan dalam proses pengeringan informasi dari sistem pendengaran, sistem
yaitu bunga lavender tidak dianjurkan penglihatan, dan sistem penciuman. Limbik
dikeringkan langsung di bawah sinar matahari adalah struktur bagian dalam dari otak yang
yang dapat menyebabkan sebagian minyak berbentuk seperti cincin yang terletak di
dari bunga akan menguap dan proses bawah korteks serebri. Bagian terpenting dari
pengeringan yang terlalu cepat dapat sistem limbik yang berhubungan dengan aroma
menyebabkan bunga menjadi sulit untuk adalah amygdala dan hippocampus.12
disuling. Jika dua tahap tersebut telah Amygdala merupakan pusat emosi dan
dilakukan maka bunga lavender siap untuk hippocampus yang berhubungan dengan
disuling.9 memori (termasuk terhadap aroma yang
Teknik penyulingan dilakukan dengan dihasilkan bunga lavender) kemudian melalui
tiga cara, yaitu penyulingan dengan air hipotalamus sebagai pengatur maka aroma
(direbus), penyulingan dengan air dan uap tersebut akan dibawa kedalam bagian otak
(dikukus), dan penyulingan dengan uap yang kecil tetapi signifikannya yaitu nukleus
(diuapkan).Teknik yang menghasilkan minyak raphe. Efek dari nukleus raphe yang
esensial dengan kualitas yang terbaik adalah terstimulasi yaitu terjadinya pelepasan
teknik penyulingan dengan uap (diuapkan) serotonin yang merupakan neurotransmitter
tetapi memerlukan biaya yang lebih besar yang mengatur permulaan untuk tidur. 12,16
dibandingkan teknik yang lainnya.9 Sejauh ini tidak terdapat kontraindikasi
Prinsip kerja teknik uap adalah ketel uap serta tidak menimbulkan sensitisasi dan iritasi
yang berisi air dipanaskan kemudian uap akan saat digunakan di kulit maupun tidak
dialirkan ke ketel penyulingan yang berisi mengiritasi mukosa sehingga aromaterapi
bahan baku. Suhu uap diusahakan tidak lebih bunga lavender (Lavandula angustifolia) aman
dari 1000oC sehingga tidak merusak hasil untuk menurunkan risiko insomnia.
sulingan. Hasilnya partikel-partikel minyak
pada bahan baku terbawa bersama uap dan Ringkasan
dialirkan ke alat pendingin. Di dalam alat Insomnia adalah keadaan sulit dalam
pendingin terjadi proses pengembunan memulai tidur, mempertahankan tidur, dan
membuat uap air yang bercampur minyak akan tidur yang tidak menyegarkan selama 1 bulan
mengembun dan mencair kembali. atau lebih. Etiologi dari penyakit ini yaitu
Selanjutntya, campuran ini dialirkan ke alat depresi dan ansietas. Penatalaksaan insomnia
pemisah sehingga air dan minyak terpisah. berdasarkan etiologi, salah satunya dengan
Dalam tabung pemisah, minyak akan berada di menggunakan aromaterapi bunga lavender
bagian atas karena berat jenisnya lebih ringan (Lavandula angustifolia) yang tidak
daripada air. Setelah itu, buka keran pada menimbulkan efek samping dibandingkan
dengan penatalaksaan farmakoterapi yang

Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017 | 62


M. Ricky Ramadhian dan Ocsi Zara Zettira │ Aromaterapi Bunga Lavender (Lavandula angustifolia) dalam Menurunkan
Risiko Insomnia

memberikan efek samping yang kurang 8. Lee MS, Choi J, Posadzki P, Ernst E.
menguntungkan. Aromaterapi bunga lavender Aromatherapy for healthcare: a systemic
(Lavandula angustifolia) didapatkan dari review. Maturitas. 2012; 71(3):257-60.
proses penyulingan menggunakan teknik 9. Dewi IP. Aromaterapi lavender sebagai
penyulingan uap (diuapkan) sehingga relaksasi. Denpasar: Bagian Farmasi
menghasilkan kualitas minyak esensial bunga Fakultas Kedokteran Universitas Udayana;
lavender yang baik. Kandungan utama dari 2013.
aromaterapi bunga lavender (Lavandula 10. Perry R, Lerry R, Watson LK, Ernst E. Is
angustifolia) yang berfungsi sebagai efek lavender an anxiolytic drug? A systemic of
sedative dalam menurunkan risiko insomnia randomized clinical trial. Phytomedicine.
yaitu linalool (C10H18O) yang mempengaruhi 2012; 19(8):825-35.
bagian nucleus raphe di otak. Nukleus raphe 11. Conrad P, Adams C. The effect of clinical
akan mensekresikan serotonin yang akan aromatherapy for anxiety and
menghantarkan seseorang untuk tidur. depressionin the high risk postpartum
woman. Complement Ther Clin Pract.
Simpulan 2012; 18(3):164-8.
Disimpulkan bahwa aromaterapi bunga 12. Buckle J. Clinical aromatherapy essential
lavender (Lavandula angustifolia) dari proses oil in healthcare. Edisi ke-3. USA: Elsevier
penyulingan mengandung bahan aktif utama Inc.; 2015.
yaitu linalool (C10H18O) yang memiliki efek 13. Jablonsky, Michal, Ramajova, Helena,
sedatif dalam menurunkan risiko insomnia. Andrea, Katarina, et al. Comparison of
different methods for extraction from
Daftar Pustaka lavender: yield and chemical composition.
1. Susilo, Wulandari. Cara jitu mengatasi Engineering Materials. 2016; 688:31-7.
insomnia. Yogyakarta: CV Andi Offset; 14. Ohayon MM, Reynolds CF. Epidemiological
2011. and clinical relevance of insomnia
2. Siregar, M. Mengenal sebab-sebab, akibat- diagnosis algorithms according to the
akibat, dan cara terapi insomnia. Jakarta: DSM-IV and the international classification
FlashBooks; 2011. of sleep disorder (ICSD). Sleep Med. 2011;
3. Finan PH, Smith MT. The comorbidity of 10(9):952-60.
insomnia, chronic pain, and depression: 15. Nishinoue NT, Takano A, Kaku R, Eto N,
dopamine as putative mechanism. Elsevier Kato YO. Effect of sleep hygiene education
Slepp Medicine Reviews. 2013; 17(3):173- and behavioral therapy on sleep quality of
83. while-collar worker: a randomized
4. Susanti L. Faktor-faktor yang controlled trial. Industrial Health. 2012;
mempengaruhi kejadian insomnia di 50(2):123-31.
poliklinik saraf RS Dr. M. Djamil Padang. 16 Chamine I, Oken BS. Aroma effect on
Jurnal Kesehatan Andalas. 2015; 4(3):951- physiologic and cognitive function
6. following acute stress: a mechanism
5. Sayekti DI, Hendrati LY. Analisis risiko investigation. J Alt Complement Med.
depresi, tingkat sleep hygiene dan 2014; 22(9):713-21.
penyakit kronis dengan kejadian insomnia
pada lansia. Journal of Universitas
Airlangga. 2015; 3(2):181-93.
6. Ghaddafi M. Tatalaksana insomnia dengan
farmakologi atau non-farmakalogi. Medika
Udayana. 2013; 2(1):1-17.
7. Ohayon MM, Reynolds CF, Ali B, Al-Wabel
NA, Ahmad A, Shams S, et al. Essential oils
used in aromatherapy: a systemic review.
Asian Pac J Trop Biomed. 2015; 5(8):601-
11.

63 | Majority | Volume 6 | Nomor 2 | Maret 2017

Anda mungkin juga menyukai