Anda di halaman 1dari 53

NAMA : Weni Hariani

NPM :E1G019014

Matkul : Minyak Atsiri

Tugas Teknologi Industri Minyak Atsiri

Sumber Tanaman Penghasil minyak Atsiri Dan komposisi kimia

1 Minyak Atsiri Dari Bunga


A. Bunga Mawar (Rosa damascena )

Bagian tanaman ini yang paling sering dimanfaatkan adalah mahkota bunga. Minyak
bunga mawar banyak digunakan pada produk kosmetik, aromateraphi, campuran parfum, dan
tambahan bahan makanan. Komponen Kimiawi Yang Memiliki Potensi Sebagai Anti Bakteri
Dalam Minyak Atsiri Rosa damascena Produksi Negara Iran Konsentrasi 100% mengandung
komponen kimia sbb:

 Fenil Etil Alcohol 5,1 %


 β – Citronelool 48,2 %
 β-Fenil etil benzoate 5,4 %
 Geraniol 17 %
 Eugenol 1,9 %
 5 – nonadecane 1,5 %
 Heneicosane 1,8 %
 Metil Eugenol 3,6%
Sumber: Mahboubi, Mohaddese. Kazempor, Nastaran. Khamecian, Tahere. Fallah,
Mohammad Hammed. Kermani, Maryam Memar. 2013. Chemical Composition
and Antimicrobial Activity of Rosa damascena Essential Oil. Journal of
Biologically Active Products from Nature, pp. 19-25. Pada KARYA TULIS
AKHIR PENGARUH AROMATERAPI MINYAK ATSIRI BUNGA MAWAR
(Rosa damascena ) TERHADAP JUMLAH DAN JENIS KOLONI BAKTERI
UDARA DI RUANG INTENSIVE CARE UNIT UNIVERSITAS
MUHAMMADIYAH MALANG

Di antara mawar, varietas Rosa damascena adalah yang paling umum di keluarga
Rosaceae dalam hal aroma wanginya. Oleh karena itu, produk dari minyak mawar banyak
digunakan pada industri parfum, kosmetik, farmasi dan makanan.

Sumber: Sukardi, Sukardi, N. Rizka, and M. H. Pulungan. "Ekstraksi Minyak Atsiri


Bunga Mawar dengan Metode Pelarut Menguap Menggunakan Perlakuan PEF
(Pulsed Electric Field)." Indonesian Journal Of Essential Oil 3.1 (2019): 26-36.

Proses pemungutan minyak bunga mawar dilakukan dengan metode


maserasi menggunakan 2 jenis pelarut organik yaitu etanol dan n-heksana, dengan
perbandingan bahan dan pelarut yaitu 1:3 (Yulianingsih et al. 2006). Pada
maserasi minyak mawar ini menggunakan alat rotary vacuum evaporator untuk
memisahkan antara pelarut dan minyak mawar. Enfleurasi adalah suatu metode
ekstraksi minyak atsiri menggunakan lemak dingin sebagai adsorbennya. Metode
enfleurasi cocok digunakan untuk mengekstrak minyak atsiri dari bunga-bungaan
dan material lainnya yang cukup rentan dengan perlakuan suhu tinggi. Kemudian
Ekstraksi bunga mawar dilakukan dengan metode ekstraksi menggunakan 3 jenis
pelarut organik (Atawia et al. 1988, Prabawati et al. 2002, Swaminathan et al.
1979), yaitu (1) heksane, (2) petroleum eter, dan (3) metil isobutil keton.
Perbandingan bahan dan pelarut, yaitu 1:1, 1:2, dan 1:3.

Sumber:
Amiarsih, Dwi, and Sabari Sosro Diharjo. "Pengaruh jenis dan perbandingan pelarut
terhadap hasil ekstraksi minyak atsiri mawar." Jurnal Hortikultura 16.4 (2006).

Damayanti, Astrilia, and Endah Ayu Fitriana. "Pemungutan minyak atsiri mawar (rose oil)
dengan metode maserasi." Jurnal Bahan Alam Terbarukan 1.2 (2012).
Oktavianawati, Ika, I. Nyoman Adi Winata, and Setiadi Darma Putra. "Aplikasi Teknologi
Pembuatan Sabun Mawar pada Kelompok Petani Mawar di Kabupaten Jember."
Prosiding SENIATI (2018): 391-393.

B. Cananga odorata forma macrophylla atau Kenanga

Bagian dari pohon ylang-ylang yang bisa dimanfaatkan adalah bunganya. Minyak
ylang-ylang dapat digunakan dalam industri farmasi untuk pembuatan obat-obatan,
industri kosmetik, bahan pewangi, dan sebagai campuran pada bahan makanan. Komposisi
yang ada minyak ylang-ylang caryophyllene (36,44%), dan komponen utama lainnya
(persentase kimianya lebih dari 5%) adalah â-linalool (5,97%), á-caryophyllene (9,61%),
germacrene D (17,23%), dan benzyl benzoate (7,18%).

Sumber: URNAL ILMU KEHUTANAN : KUALITAS, KOMPOSISI KIMIA, DAN


AKTIVITAS ANTIOKSIDAN MINYAK KENANGA (Cananga odorata) RINI
PUJIARTI*, TITIS BUDI WIDOWATI, KASMUDJO, & SIGIT SUNARTA
Bagian Teknologi Hasil Hutan, Fakultas Kehutanan Universitas Gadjah Mada.

Minyak kenanga seperti halnya minyak ylang-ylang dapat digunakan dalam


industri farmasi untuk pembuatan obat-obatan, industri kosmetik, bahan pewangi, dan
sebagai campuran pada bahan makanan (George et al., 2008), namun Ketaren (1985)
menyatakan bahwa minyak kenanga memiliki bau tidak setajam minyak ylang-ylang.
Facciola (1990) menjelaskan bahwa minyak kenanga di Asia Tenggara digunakan sebagai
bahan penambah aroma pada minyak kelapa, sebagai penyedap permen, minuman ringan,
dan permen karet.

Sumber: Facciola S. 1990. Canaga odorata – Ylang–Ylang. Cornucopia: A Source Book of


Edible Plants. Kampong Publications, Vista, CA. 12. Ketaren S. 1985. Pengantar
Teknologi Minyak Atsiri. Balai Pustaka. Jakarta.
Ekstraksi minyak bunga kenanga disuling dengan metode penyulingan uap dan air
(Ikhwan, 2012). Pemilihan metode penyulingan uap dan air dipilih karena menghasilkan
rendemen yang tinggi, mutu yang baik, ekonomis, dan waktu pengerjaannya yang relatif
lebih singkat. Penggunaan metode ini diharapkan dapat mempertahankan mutu minyak
agar tetap baik. Selain itu proses ekstraksi bunga kenanga dapat dilakukan dengan
maserasi yang merupakan metode sederhana yang paling banyak digunakan. Cara ini
sesuai, baik itu skala kecil maupun skala industri (Mukhriani, 2014).
Sumber : Aisyah, Yuliani, Sri Haryani, and Rulita Maulidya. "Pengaruh jenis bunga dan
waktu pemetikan terhadap sifat fisikokimia dan aktivitas antibakteri minyak atsiri
bunga kenanga (Cananga odorata)." Jurnal Teknologi dan Industri Pertanian
Indonesia 8.2 (2016): 53-60.

Yulis, Putri Ade Rahma. "ANALISIS KUALITATIF KANDUNGAN BUNGA KENANGA


(Cananga odorata) SECARA FITOKIMIA dengan MENGGUNAKAN PELARUT
ETANOL." Journal of Research and Education Chemistry 2.1 (2020): 43-43.

C. Bunga lavender (lavandula)

Bagian dari pohon lavender yang bisa dimanfaatkan adalah bunganya. Minyak
lavender sangat berguna juga untuk digunakan terhadap stimulasi sistem syaraf, hipnotik,
sedatif, dan obat penenang. Selain itu, ia memiliki kegunaan yang berguna pengobatan
untuk dermatologis dan ruam kulit, serta kuat sebagai antiseptik dan efek antibiotik
membunuh bakteri. Details about the chemical composition of lavender oil
Sumber : Mori, Hiroko-Miyuki, et al. "Wound healing potential of lavender oil by
acceleration of granulation and wound contraction through induction of TGF-β in a
rat model." BMC complementary and alternative medicine 16.1 (2016): 1-11.

Minyak bunga lavender dengan kandungan linool-nya adalah salah satu minyak
aromaterapi yang banyak digunakan saat ini, baik secara inhalasi (dihirup) ataupun dengan
teknik pemijatan pada kulit. Wangi lavender memiliki efek menenangkan yang dapat
membantu relaksasi. Hal ini juga dapat membantu untuk mengurangi rasa sakit dari sakit
kepala ketegangan saat menghirup sebagai uap atau diencerkan dan digosok pada kulit.
Komposisi utama dalam minyak lavender adalah linalool yang mampu mengendorkan dan
melemaskan sistem kerja uraturat syaraf dan otot-otot yang tegang. Karena kandungan
atau komposisi utama inilah bunga lavender sering digunakan sebagai bahan lotion anti
nyamuk, aromaterapi, parfum, minyak gosok, ramuan untuk mandi, dan obat-obatan.

Sumber : Asiyah, Isna Jati, Desi Purwaningsih, and Destik Wulandari.


"PEMANFAATAN BEBERAPA TANAMAN HERBAL SEBAGAI ZAT AKTIF
DALAM BEBERAPA SEDIAAN PENGHARUM RUANGAN SEBAGAI
PENGUSIR NYAMUK." INTEGRITAS: Jurnal Pengabdian 5.1 (2021): 15-25.

Maharani, Y. N., Ery Fatmawati, and Rahmah Widyaningrum. "Pengaruh Aromaterapi


Bunga Lavender (Lavandula angustifolia) Terhadap Intensitas Nyeri Haid
(Dismenore) Pada Mahasiswi STIKES Madani Yogyakarta." Jurnal
Kesehatan Madani Medika 7.1 (2016): 43-49.
Untuk memperoleh minyak atsiri bunga lavender tersebut dapat dilakukan dengan
metode Microwave Assisted Hydrodistillation (MAHD).

Sumber : Devi Amelia Sari, S. UJI STABILITAS FISIK LOTION ANTI NYAMUK
KOMBINASI MINYAK LAVENDER (Lavandula angustifolia) DAN MINYAK ROSEMARY
(Rosmarinus officinalis). Diss. STIKES RS Anwar Medika, 2020.

D. Melati (Jasminum)

Bagian dari pohon melati yang bisa dimanfaatkan adalah bunganya. Minyak bunga
melati dimanfaatkan sebagai aromaterapi, campuran bahan makanan, minuman dan Produk
kosmetik. Table Compositions of jasmine essential oil.

Sumber : Phuc, Nguyen Dinh, et al. "Extraction of Jasmine Essential Oil By


Hydrodistillation method and Applications On Formulation of Natural Facial
Cleansers." IOP Conference Series: Materials Science and Engineering. Vol. 542.
No. 1. IOP Publishing, 2019.

Minyak atsiri melati dapat dimanfaatkan sebagai bahan baku dalam berbagai industri,
misalnya pada industri kosmetik, sabun, parfum, farmasi dan aroma terapi.

Sumber : Benedicta, Nur Oktavia, et al. "Pengaruh Rasio Bunga dengan Pelarut Terhadap
Rendemen dan Mutu Minyak Melati (Jasminum Sambac) Menggunakan Metode
Ekstraksi Pelarut Menguap (Solvent Extraction)." Teknotan: Jurnal Industri
Teknologi Pertanian 10.2 (2016).

Ekstraksi minyak atsiri yang berasal dari bunga-bungaan dapat dilakukan dengan
metode maserasi, ekstraksi dengan pelarut dan dengan metode enfleurasi. Dari ketiga
metode tersebut metode enfleurasi adalah yang terbaik jika dilihat dari mutu minyak yang
dihasilkan. Pada metode ini digunakan lemak dingin sebagai adsorben komponen minyak
atsiri bunga yang menguap. Proses enfleurasi dilakukan di atas chasis yang terbuat dari
kaca, dengan cara mengoleskan adsorben di atas kaca dan menempatkan bunga di atas
kaca tersebut. Minyak atsiri yang telah terserap oleh adsorben tersebut kemudian
dilarutkan dalam pelarut organik, selanjutnya komponen minyak atsiri dipisahkan dari
pelarut sehingga yang tertinggal adalah ekstrak minyak atsiri bunga yang diinginkan.

Metode yang dapat digunakan pada bunga melati adalah dengan ekstraksi pelarut
menguap dengan menggunakan pelarut isopropil eter. Dipilihnya metode pelarut menguap
sebagai metode dalam proses ekstraksi pada penelitian ini ialah dikarenakan oleh sifat
minyak atsiri bunga melati yang tidak tahan terhadap suhu yang tinggi. Dipilihnya
isopropil eter sebagai pelarut pada ekstraksi minyak atsiri dari bunga melati ini
dikarenakan oleh sifatnya yang merupakan pelarut non-polar dengan titik didih yang cukup
rendah, yaitu sebesar 68˚C. Selain dari sifat-sifat tersebut, dipilihnya isopropil eter
dikarenakan oleh pelarut ini belum pernah digunakan sebelumnya sebagai pelarut minyak
atsiri bunga melati.

Sumber : Iskandar, Febrina, Michael Dillo Rizki Ginting, and Okta Bani. "EKSTRAKSI
MINYAK ATSIRI BUNGA MELATI DENGAN MENGGUNAKAN PELARUT
ISOPROPIL ETER: PENGARUH WAKTU, TEMPERATUR, DAN RASIO MASSA
BUNGA MELATI DENGAN VOLUME PELARUT." Jurnal Teknik Kimia USU 8.1
(2019): 1-5.

Nurjanah, Sarifah, et al. "Kajian ekstraksi minyak atsiri bunga melati (Jasminum sambac)
dengan metode enfleurasi." INDONESIAN JOURNAL OF ESSENTIAL OIL 1.1
(2016): 12-20.
E. Syzygium aromaticum (Cengkeh)

Salah satu bagian dari cengkeh yang dapat dijadikan minyak adalah bagian
bunganya (Clove oil). Minyak cengkeh mengandung senyawa yang disebut eugenol yang
dikenal memiliki sifat antibakteri. Ini dapat terbukti efektif dalam menyembuhkan jerawat,
mengurangi pembengkakan dan membunuh bakteri menular pada kulit. Minyak cengkeh
juga bisa membantu melawan tanda-tanda anti-penuaan. Chemical composition of
Syzygium aromaticum essential oil.
Sumber : Fankem, Patience Mekemzeu, et al. "Antioxidant and antifungal activities of
cocoa butter (Theobroma cacao), essential oil of Syzygium aromaticum and a
combination of both extracts against three dermatophytes." American Scientific
Research Journal for Engineering, Technology, and Sciences (ASRJETS) 37.1
(2017): 255-272

Penelitian yang dilakukan oleh Nurdjanah pada 2004 menyebutkan bahwa eugenol
merupakan komponen terbesar yang terdapat dalam minyak atsiri cengkeh yaitu sebesar
70-80% (Nurdjanah,N, 2004). Eugenol (4-allyl-2-methoxyphenol) merupakan kandungan
dari minyak atsiri yang biasa digunakan sebagai pengaroma pada produk makanan dan
kosmetik.

Sumber : Ma Q and Kineer K., 2002, Chemoprotection by phenolic antioxidants,


inhibition of tumor necrosis factor alpha induction in macrophages, J Biol Chem.,
277:2477-2484

Nurdjannah,N.,2004. Diversifikasi Tanaman Cengkeh, J.Perspektif, Desember, hal : 3,


2, 61-70 Ulaen, Selfie P.J., Banne, Yos Suatan & Ririn A., 2012, Pembuatan
Salep Anti Jerawat dari Ekstrak Rimpang Temulawak (Curcuma
xanthorrhiza Roxb.), Jurnal Ilmiah Farmasi, 3(2), 45-49

Minyak cengkeh merupakan minyak atsiri yang diperoleh dengan cara penyulingan,
ekstraksi dengan pelarut, dan ekstraksi dengan lemak padat. Penyulingan adalah proses
pemisahan komponen yang berupa cairan atau padatan dari dua macam campuran,
berdasarkan perbedaan titik uapnya dan proses ini di lakukan terhadap minyak atsiri yang
tidak larut terhadap air. Metode penyulingan ada tiga macam yaitu penyulingan dengan air,
penyulingan dengan uap dan air, dan penyulingan dengan uap langsung. Ektraksi adalah
salah satu metode operasi yang digunakan dalam proses pemisahan suatu komponen dari
campurannya dengan menggunakan sejumlah massa bahan solven sebagai tenaga pemisah.
Pelarut yang digunakan dalam proses ekstraksi adalah n-heksana dan benzena. Heksana
adalah sebuah senyawa hidrokarbon alkana dengan rumus kimia C6H14. Heksana
mempunyai sifat stabil dan bersifat mudah menguap, sehingga pelarut tersebut sangat baik
digunakan dalam proses ekstraksi, khususnya untuk proses ekstraksi bunga.

Sumber : Hadi, Saiful. "Pengambilan minyak atsiri bunga cengkeh (clove oil)
menggunakan pelarut n-heksana dan benzena." Jurnal Bahan Alam Terbarukan 1.2 (2012).
2 Minyak Atsiri Dari Daun
A. Mentha piperita L. (Lamiaceae) atau daun mint

Bagian tanaman ini yang paling sering dimanfaatkan adalah daun. Minyak atsiri
Mentha banyak digunakan sebagai bahan baku dalam industri makanan, Farmasi, kosmetik
minuman dan sediaan farmasi dengan menyegarkan. rasa yang khas yaitu sejuk dan
menyegarkan.

Sumber : Schmidt, Erich, et al. "Chemical composition, olfactory evaluation and


antioxidant effects of essential oil from Mentha x piperita." Natural product
communications 4.8 (2009): 1934578X0900400819.

Tanaman Mentha atau mint dicirikan dengan adanya kandungan minyak atsiri yang
beraroma khas dengan kandungan utama menthol..Mentha piperita(peppermint)
merupakan spesies yang paling banyak dibudidayakan dan diperdagangkan untuk berbagai
kegunaan baik untuk bahan baku farmasi, makanan, minuman, flavour agent dan
kosmetika (Shaikh et al., 2014).
Sumber : Shaikh, S., Bin Yaacob, H., and Abdul Rahim Z.H., 2014. Prospective role in
treatment of major illnesses and potential benefits as a safe insecticide and natural
food preservative of mint (Mentha spp.): a Review. Asian J Biomed Pharm Sci.,
4:1-12

Widiyastuti, Yuli, et al. "Karakterisasi Morfologi dan Profil Kromatogram Minyak Atsiri 3
Jenis Mentha Koleksi Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Tanaman Obat
dan Obat Tradisional (B2P2TOOT)." Prosiding Seminar Nasional Fakultas
Pertanian UNS. Vol. 2. No. 1. 2018.

Isolasi minyak mint dapat dilakukan dengan 3 macam metode distilasi yaitu
distilasi air, distilasi uap-air, dan distilasi uap. Perbedaan metode distilasi dan
umur tanaman mint diduga mempengaruhi rendemen minyak yang dihasilkan.

Sumber: Aziza, Siti Alfisyah Nur, Rurini Retnowati, and Suratmo Suratmo. "Isolasi Dan
Karakterisasi Terhadap Minyak Mint Dari Daun Mint Segar Hasil Distilasi Uap."
Jurnal Ilmu Kimia Universitas Brawijaya 2.2 (2013): pp-580.

B. NILAM (Pogostemon cablin Ben)

Bagian tanaman ini yang paling sering dimanfaatkan adalah daun. Minyak daun
nilam banyak digunakan pada Industri makanan : bahan penyedap dan penambah cita
rasa), Industri bahan pengawet (sebagai insektisida) , Industri kosmetik dan personal care
products : sabun, pasta gigi, lotion, skincare, produk-produk kecantikan, dan sebagainya,
Industri parfum (aroma woodsy) digunakan untuk mengharumkan kamar tidur untuk
memberi efek menenangkan.
Sumber: Aisyah, Yuliani, et al. "Komposisi kimia dan sifat antibakteri minyak nilam
(Pogostemon cablin)." Majalah Farmasi Indonesia 19.3 (2008): 151-156.

Minyak Nilam biasanya digunakan sebagai fiksatif (zat pengikat) dalam industri
parfum dan merupakan salah satu campuran pembuatan produk kosmetika seperti sabun,
pasta gigi, sampo, lotion, deodoran dan tonik rambut. Minyak Nilam juga bermanfaat
dalam pembuatan obat antiradang, antifungi, antiserangga, afrodisiak, anti-inflamasi,
antidepresi, antiflogistik dan dekongestan (Mangun, 2009). Minyak Nilam juga terbukti
dapat mencerahkan kulit dan mengobati jerawat. (Rusli, 2010).

Sumber : Mangun, H.M.S. (2009). Nilam. Penebar Swadaya, Jakarta. Rusli, M.S. (2010).
Sukses Memproduksi Minyak Atsiri. PT Agromedia Pustaka, Jakarta.

Schaduw, Jonathan, Jody A. Pojoh, and Try Oktavia Djabar. "ISOLASI DAN
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI PADA DAUN NILAM (Pogostemon cablin
Benth)." JURNAL ILMIAH FARMASI (JIF) 3.2 (2012): 61-63.

Minyak Nilam dapat diperoleh dengan cara mendistilasi akar, batang, ranting dan daun
dari tanaman Nilam. Distilasi merupakan salah satu cara isolasi minyak atsiri yang paling
sering digunakan. Distilasi dibagi menjadi 3 macam yaitu penyulingan dengan air (water
distillation), penyulingan dengan air dan uap (water and steam distillation) dan
penyulingan dengan uap (steam distillation) (Taufiq, 2009). Metode penyulingan dengan
air dan uap lebih sering digunakan karena kualitas minyak atsiri yang diperoleh lebih baik
dibanding penyulingan dengan air dan biaya yang dibutuhkan lebih rendah dibanding
penyulingan dengan uap. Dan pada beberapa penelitian proses pengambilan ekstrak
minyak atsiri dengan memanfaatkan Gelombang Mikro (Microwave).

Sumber : Hernawati, Novita Setya, Aprilia Budiarti, and Mahfud Mahfud. "Proses
pengambilan minyak atsiri dari daun nilam dengan pemanfaatan gelombang mikro
(microwave)." Jurnal Teknik ITS 1.1 (2012): F25-F29.

Schaduw, Jonathan, Jody A. Pojoh, and Try Oktavia Djabar. "ISOLASI DAN
IDENTIFIKASI MINYAK ATSIRI PADA DAUN NILAM (Pogostemon cablin
Benth)." JURNAL ILMIAH FARMASI (JIF) 3.2 (2012): 61-63.

C. DAUN SALAM (Eugenia polyantha)

Bagian tanaman ini yang paling sering dimanfaatkan adalah daun. Daun salam
mengandung minyak atsiri yang dapat digun akan dalam industri obat-obatan,
makanan dan parfum.

Sumber: Istiqomah, Harlia, and Afghani Jayuska. "KARAKTERISASI MINYAK ATSIRI


DAUN SALAM (Syzygium polyanthum Wight) ASAL KALIMANTAN BARAT
DENGAN METODE DESTILASI UAP." Jurnal Kimia Khatulistiwa 8.3.
Daun salam mengandung minyak atsiri yang dapat digunakan dalam industri obat-
obatan, makanan dan parfum.

Sumber : Sembiring, B. Sofianna, Christina Winarti, and Bariyah Baringbing."Identifikasi


komponen kimia minyak daun salam (Eugenia polyantha) dari Sukabumi dan
Bogor." (2003).

Daun salam diekstraksi dengan proses penyulingan uap dan air. Dengan penyulingan
uap dan air bahan berhubungan langsung dengan uap panas sehingga dapat merubah
struktur jaringan tanaman dan mempermudah keluarnya minyak. Pada permulaan
penyulingan sebagian besar minyak yang tersuling terdiri atas fraksi minyak yang
mempunyai titik didih rendah, selanjutnya disusul fraksi minyak yang mempunyai titik
didih tinggi. Suhutinggi dan waktu penyulingan juga terlalu lama dapat menyebabkan
minyak atsiri teroksidasi (Guenther, 1987). Menurut Pohan (1995) penyulingan daun
salam maksimal 10 jam karena penyulingan selama 12 jam.

Sumber : Sembiring, B. Sofianna, Christina Winarti, and Bariyah Baringbing.


"Identifikasi komponen kimia minyak daun salam (Eugenia polyantha) dari
Sukabumi dan Bogor." (2003).

D. Kemangi (Ocimum sanctum)

Bagian tanaman ini yang paling sering dimanfaatkan adalah daun. Minyak dari
tumbuhan ini juga digunakan secara luas pada industri farmasi dan industri parfum.
Kemangi mengandung minyak atsiri yang memberikan aroma yang khas.

Minyak atsiri daun kemangi diketahui mengandung sitral, kamfer dan metil sinamat
(Siemonsma dan Kasem, 1994). Sitral adalah campuran dari dua monoterpen asiklik:
geranial (A sitral atau citral trans) dan neral (cis citral atau citral B) (Chaimovitsh et al.,
2011). Beberapa penelitian menunjukkan bahwa sitral mempunyai aktivitas anti-inflamasi.
Sumber : Saputri, Fadlina Chany, and Rita Zahara. "Uji Aktivitas Anti-Inflamasi Minyak
Atsiri Daun Kemangi (Ocimum americanum L.) pada Tikus Putih Jantan yang
Diinduksi Karagenan." Pharmaceutical Sciences & Research 3.3 (2016): 1.

Secara tradisional, Ocimum spp. digunakan sebagai obat untuk menyembuhkan


beberapa penyakit seperti demam, mengurangi rasa mual, sakit kepala, sembelit, diare,
batuk, penyakit kulit, penyakit cacing, gagal ginjal, epilepsi dan digunakan sebagai
penambah aroma pada makanan.

Sumber : Haifa, Alfrida Tatsa. "Formulasi tablet hisap minyak Atsiri Kemangi
(Ocimum americanum L.) sebagai antiplak gigi." (2013).

Ekstraksi minyak kemangi dilakukan dengan metode penyulingan air dan uap
setelah itu dilakukan analisis hasil penyulingan. Bagan air proses penyulingan daun
kemangi dapat dilihat pada penjelasan diagram alur. Daun kemangi sebagai bahan baku
dilayukan di atas nampan. Pelayuan dilakukan dalam ruangan tertutup (tidak terkena
cahaya matahari secara langsung). Daun kemangi yang telah dilayukan diletakkan di atas
piringan yang terletak beberapa centimeter di atas permukaan air dalam ketel suling.
Pengisian bahan dalam ketel suling adalah 2/3 dari kapasitas maksimum ketel. Ketel
ditutup rapat dan api dinyalakan. Kondensat mulai menetes setelah kira-kira 30 menit dan
tetesan pertama dihitung sebagai awal waktu penyulingan.

Sumber : Cahyani, Novita Maylia Eka. "Daun kemangi (ocinum cannum) sebagai
alternatif pembuatan handsanitizier." KEMAS: Jurnal Kesehatan Masyarakat 9.2
(2014): 136-142.

E. Daun sirih (Piper betle)

Bagian tanaman ini yang paling sering dimanfaatkan adalah daun. Minyak atsiri
banyak digunakan sebagai produk pasta gigi, sabun, obat kumur, obat luka karena daun
sirih dapat digunakan sebagai anti bakteri. Banyak juga digunakan pada produk disinfektan
atau pembersih lantai.
Sumber: Arif, M. M., PM SHAFI, and Robin A. CLERY. "Piper betle: Composition of
leaf oil in three varieties from Kerala." Indian Perfumer 47.3 (2003): 255-257.

Daun sirih dapat digunakan untuk mengobati berbagai penyakit, antara lain: batuk,
demam, disentri, keputihan, sariawan, sakit gigi, sakit tenggorokan, wasir, borok (obat
luar), gatal (obat luar), mimisan (obat luar), bau badan, bau mulut (obat kumur), reumatik
(obat luar), radang mulut, sakit mata, eksim, menghilangkan jerawat, pendarahan gusi,
hingga bronkhitis. Zat antiseptik di dalam sirih dapat digunakan sebagai obat kumur.

Sumber: SETYOWATI, ELIZA NUR. "Studi komparatif komponen kimia penyusun


minyak atsiri daun sirih merah (Piper crocatum Ruiz & Pav.), sirih hijau (Piper
betle L.), lada (Piper nigrum L.) dan kemukus (Piper cubeba L.)." (2009).
Metode pengambilan minyak dalam daun sirih merah salah satunya dengan
ekstraksi menggunakan metode Micowave Assisted Extraction (MAE). Pelarut
yang digunakan biasanya mengunakan kloroform, eter, aseton, heksana, alkohol,
dan etanol. Minyak sirih merah merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang
didapat dari bagian tanaman sirih merah, yaitu pada daunnya. Microwave Assisted
Extraction (MAE) merupakan ekstraksi yang memanfaatkan radiasi gelombang
mikro untuk mempercepat ekstraksi selektif melalui pemanasan pelarut secara
cepat dan efisien (Jain et al., 2009). Menurut beberapa hasil penelitian, MAE
meningkatkan efisiensi dan efektifitas ekstraksi bahan aktif berbagai jenis rempah-
rempah, tanaman herbal, dan buah-buahan (Calinescu et al., 2001). Gelombang
mikro mengurangi aktivitas enzimatis yang merusak senyawa target (Salas et al.,
2010). Ekstraksi minyak daun siirh juga dapat diperoleh dari hasil destilasi stahl
ekstrak etanol 95% daun kering sirih.

Sumber : Hertiani, Triana. "Minyak Atsiri Hasil Destilasi Ekstrak Etanol Daun Sirih
(Piper belle L.) dari Beberapa Daerah di Yogyakarta dan Aktivitas Antijamur
terbadap Candida albicans Anti-fungal activity of essential oil distilled from
ethanol e." Majalah Farmasi Indonesia 13.2002 (2002).

Nisa, Ghallisa Khoirun, Wahyunanto Agung Nugroho, and Yusuf Hendrawan. "Ekstraksi
daun sirih merah (Piper crocatum) dengan metode Microwave Assisted Extraction
(MAE)." Jurnal Bioproses Komoditas Tropis 2.1 (2014): 72-78.

3 Minyak Atsiri Dari Biji


A. Myristica fragrans Houtt (Pala)

Bagian tanaman ini yang paling sering dimanfaatkan adalah Biji Pala. Minyak biji pala
banyak digunakan pada industri kosmetik seperti scrub, sabun , dan obat/ Minyak gosok
dan aroma terapi.
Sumber: Subarnas, Anas, Anton Apriyantono, and Resmi Mustarichie. "Identification of
compounds in the essential oil of nutmeg seeds (Myristica fragrans Houtt.) that
inhibit locomotor activity in mice." International Journal of Molecular Sciences
11.11 (2010): 4771-4781.

Minyak biji pala merupakan minyak atsiri hasil ekstraksi biji pala yang
mengandung senyawa bioaktif kamfena dan turunannya yang memiliki sifat antifungi
terhadap Penicilium chrysogenum dan insektisida yang kuat sehingga banyak digunakan
dalam industri dan manufaktur. Minyak biji pala efektif sebagai antifungi terhadap
Aspergillus terreus, A.flavus, A.niger, Penicillium citrinum dan Fusarium graminearium
pada konsentrasi 6% (Singh, et al, 2007). Pala merupakan tanaman yang digunakan dalam
industri makanan, obat-obatan, parfum dan kosmetik.

Sumber : Ayunani, Tiara Dwi, et al. "Pemisahan Senyawa 1, 4-terpineol dan Safrol dari
Minyak Atsiri Biji Pala (Myristica Fragrans Houtt) dan Uji Aktivitas Antibakteri
Terhadap Shigella dysenteriae." Jurnal Farmasi Indonesia 15.1 (2018): 88-100.

Minyak atsiri pala dapat diperoleh dari penyulingan biji pala, sedangkan minyak fuli
dari penyulingan fuli pala. Minyak atsiri dari biji pala maupun fuli mempunyai susunan
kimiawi dan warna yang sama, yaitu jernih, tidak berwarna hingga kuning pucat.

Sumber : Nurdjannah, Nanan. "Teknologi pengolahan pala." Badan Penelitian dan


Pengembangan Pertanian, Balai Besar Penelitian dan Pengembangan Pasca Panen
Pertanian (2007).

B. Lada Hitam (Piper nigrum Linne)

Bagian tanaman ini yang paling sering dimanfaatkan adalah Biji Lada. Rempah ini
dihargai tidak hanya sebagai agen penyedap makanan, tetapi juga untuk berbagai manfaat
lain, seperti sifat pengobatan, pengawet dan wewangian.
Sumber: Anggraini, Rini, Afghani Jayuska, and Andi Hairil Alimuddin. "Isolasi Dan
Karakterisasi Minyak Atsiri Lada Hitam (Piper Nigrum L.) Asal Sajingan
Kalimantan Barat." Jurnal Kimia Khatulistiwa 7.4 (2018).

Komposisi utama minyak lada sebagian besar merupakan campuran kompleks dari
senyawa terpen hidrokarbon dan senyawa oksigen. Variasi komposisi senyawa tersebut di
dalam minyak lada tergantung pada varietas, lahan tempat tumbuh dan kondisi agroklimat,
mutu bahan baku, dan cara pengolahan. Kegunaan minyak atsiri terutama sebagai flavor
pada berbagai produk makanan, bahan obat, aromaterapi, dan juga digunakan pada
beberapa jenis parfum.

Sumber: Arief, Ratna Wylis, Dewi Rumbaina Mustikawati, and Robet Asnawi.
"Karakteristik Mutu Lada Hitam dan Lada Putih dari Beberapa Kabupaten Sentra
Lada di Lampung." Prosiding Seminar Nasional Fakultas Pertanian UNS. Vol. 4.
No. 1. 2020.

Minyak atsiri lada merupakan produk hasil distilasi lada yang kaya akan senyawa
volatil. Selain itu lada hitam dapat diekstrak dengan pelarut tertentu atau dengan
penyulingan, akan menghasilkan oleoresin. Oleoresin merupakan campuran antara resin
dan minyak atsiri yang dapat diekstrak dari berbagai jenis rempah. Baik rempah yang
berasal dari buah, biji, daun, kulit maupun rimpang, misalnya jahe, lada, cabe, kapulaga,
kunyit, pala, vanili dan kayu manis (Anonymous, 2008). Ekstraksi oleoresin umumnya
dilakukan dengan pelarut organik, misalnya etilen diklhorida, aseton, etanol, metanol,
heksan eter dan isopropilalkohol (Lentera,2004).

Sumber : Shintawati, Shintawati, Analianasari Analianasari, and Zukryandry Zukryandry.


"Pemodelan Kondisi Optimum Ekstraksi dan Identifikasi Senyawa Penyusun
Minyak Atsiri Lada Hitam." Jurnal Agro Industri Perkebunan (2021): 99-108.

Sulhatun, Sulhatun, Jalaluddin Jalaluddin, and Tisara Tisara. "Pemanfaatan Lada Hitam
sebagai Bahan Baku Pembuatan Oleoresin dengan Metode Ekstraksi." Jurnal
Teknologi Kimia Unimal 2.2 (2017): 16-30.

C. Biji kapulaga (Amomum cardamomum)

Bagian yang diolah dari kapulaga adalah biji kapulaga Minyak atsiri dari biji
kapulaga digunakan sebagai penyedap kue-kue, gulagula, parfum, dan obat-obatan yang
ingin menyembunyikan rasa pahit. Ada juga yang dipakai sebagai bahan baku pemuatan
oil of cardamon yang dijual lagi sebagai penyedap miniman botol dan makanan kaleng.
Chemical components of A. subulatum essential oil.
Sumber: Bh, A. K., et al. "1, 8-Cineole: A predominant component in the essential oil of
large cardamom (Amomum subulatum Roxb.)." Journal of Medicinal Plants
Research 7.26 (2013): 1957-1960.

Minyak atsiri yang berasal dari kapulaga banyak digunakan sebagai obat herbal
seperti obat batuk, asma, bronkitis dan sebagai bahan aromaterapi karena memiliki aroma
aromatik yang kuat. Minyak atsiri dari biji kapulaga digunakan sebagai penyedap kue-kue,
gulagula, parfum, dan obat-obatan yang ingin menyembunyikan rasa pahit. Ada juga yang
dipakai sebagai bahan baku pemuatan oil of cardamon yang dijual lagi sebagai penyedap
miniman botol dan makanan kaleng.

Sumber : Fachriyah, Enny. "Identifikasi minyak atsiri biji kapulaga (Amomum


cardamomum)." Jurnal Sains dan Matematika 15.2 (2007): 83-87.

Rahkadima, Y. Tri, Anggun Fitria Laila Ningsih, and Medya Ayunda Fitri. "Aplikasi
Microwave Hydrodistillation pada Ekstraksi Biji Kapulaga." Jurnal Teknik Kimia
dan Lingkungan 4.2 (2020): 168-174.

Berbagai penelitian terkait ekstraksi minyak biji kapulaga telah dilakukan


oleh peneliti peneliti terdahulu. Nashwa F.S. Morsy melakukan penelitian terkait
ekstraksi biji kapulaga menggunakan metode hidrodistilasi dengan pretreatment
ultrasonik. Untuk mendapatkan performa ekstraksi yang maksimal dengan yield
tertinggi yaitu 7,4 %, ratio air terhadap bubuk biji kapulaga yang digunakan adalah
12, daya 30 watt dengan waktu reaksi 30 menit ultrasound dan dilanjutkan 30
menit hidrodistilasi. Tambunan dkk. [4] melakukan isolasi minyak atsiri dari biji
kapulaga dengan metode distilasi uap. Rata- rata rendemen yang diperoleh adalah
0,76 % lebih kecil dibandingkan kandungan biji kapulaga di berbagai literatur.
Proses ektraksi dilakukan selama 5 jam. Metode ektraksi ramah lingkungan yaitu
ektraksi minyak atsiri kapulaga dengan metode hydro-distillation dengan bantuan
gelombang micro tanpa pelarut dilakukan dalam penelitian ini.

Sumber : Rahkadima, Y. Tri, Anggun Fitria Laila Ningsih, and Medya Ayunda Fitri.
"Aplikasi Microwave Hydrodistillation pada Ekstraksi Biji Kapulaga." Jurnal
Teknik Kimia dan Lingkungan 4.2 (2020): 168-174.
D. Kemiri (Aleurites moluccana, Wild.)

Biji kemiri selain diguankan sebagai bahan masakkan juga dapat diolah menjadi
minyak. Minyak kemiri (candle nut oil) digunakan sebagai bahan dasar dalam industri cat
atau pernis, kecantikan, farmasi serta berkhasiat untuk menyuburkan rambut,
menghitamkan rambut secara alami, melapisi bagian dasar perahu agar tahan terhadap
korosi, sebagai bahan pembatik dan bahan bakar.

Minyak kemiri pemiliki banyak manfaat, anta lain di industri kecantikan digunakan
untuk menyuburkan rambut, menghitamkan rambut secara alami, bahan baku sabun dan
bahan baku berbagai kosmetik. Sedangkan di industri farmasi, minyak kemiri digunakan
sebagai obat kulit, obat pinggang, sakit kepala, demam, borok, bisul, disentri, dan
sariawan. Manfaat minyak kemiri di industri lain juga dapat digunakan sebagai bahan
dasar cat, pernis, tinta, dan pengawet kayu. Di Filipina, minyak kemiri digunakan untuk
melapisi bagian dasar perahu, agar tahan terhadap korosi dan di Pulau Jawa sendiri,
minyak kemiri digunakan sebagai bahan pembatik serta untuk penerangan. (Ketaren,
1986).

Sumber : Ketaren, S., 1986.Minyak dan Lemak Pangan, Edisi 1. Penerbit Universitas
Indonesia (UI Press)

Salah satu metode yang digunakan untuk mengekstrak minyak kemiri adalah
dengan cara penekanan mekanik. Metode penekanan mekanik merupakan metode
pengambilan minyak yang paling tua. Metode ini juga disebut dengan full pressing. Pada
proses ini, minyak diambil dengan cara diperas dari padatan yang biasa disebut cake.
Proses ini biasanya dilakukan setelah bahan diberi perlakuan awal dengan pemasakan atau
pengeringan dengan tujuan untuk meningkatkan perolehan minyak. Selain juga daoat
menggunakan alat ekstraksi soxhlet.

Sumber : Arlene, Ariestya, Ign Suharto, and Jessica NR Jessica. "Pengaruh temperatur
dan ukuran biji terhadap perolehan minyak kemiri pada ekstraksi biji kemiri
dengan penekanan mekanis." Pengaruh Temperatur dan Ukuran Biji terhadap
Perolehan Minyak Kemiri pada Ekstraksi Biji Kemiri dengan Penekanan Mekanis
(2010).

Susilowati, Nofrin. "Pengambilan minyak biji kemiri (aleurites moluccana, wild) melalui
ekstraksidengan menggunakan soxhlet." (2012).

E. Biji Adas (Foeniculum vulgare)

Minyak adas dapat diekstrak dari biji, batang, dan daun adas. Biji adas dapat
disuling sehingga menghasilkan minyak adas yang bermanfaat dalam industri farmasi
sebagai obat batuk, antiseptik, dan laksatif. Dalam industri lainnya, minyak adas dipakai
sebagai pewangi pada sabun, deodorant, pewangi parfum, flavor pada minuman beralkohol
dan permen. komponen kimia Minyak atsirinya mengandung bahan utama anetol (50-
80%), limonen (5%), fenkon (5%), dan bahan lainnya seperti estragol (metilkavikol),
safrol, alfa pinen, camphen, beta pinen, dan betamisen (Rusmin & Melati, 2007).

Sumber : Rusmin, D., & Melati, 2007, Adas (Foeniculum vulgare) Tanaman yang
Berpotensi Dikembangkan Sebagai Bahan Obat Alami. Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri, XIII (2).

Minyak atsiri yang terdapat dalam tanaman adas merupakan salah satu senyawa
aktif yang dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan obat, disamping itu minyak
atsiri adas juga dapat dijadikan sebagai bahan baku industri minyak telon.

Sumber: Kridati, Esti Meita, Erma Prihastanti, and Sri Haryanti. "Rendemen Minyak
Atsiri dan Diameter Organ serta Ukuran Sel Minyak Tanaman Adas (Foeniculum
vulgare Mill) yang Dibudidayakan di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga."
ANATOMI dan FISIOLOGI 20.1 (2012): 1-17.

Minyak adas merupakan minyak yang dihasilkan dari tanaman adas melalui
proses penyulingan atau destilasi (Prakosa et al., 2013). Selain menggunakan
proses destilasi, minyak adas juga dapat diperoleh dengan menggunakan ekstraksi
dengan pelarut menguap (Mondello et al., 1997). Ekstraksi pelarut yang umumnya
dilakukan yaitu ekstraksi dengan cara Soxhlet (Liestiyani, 2000). Keuntungan
metode ini adalah dapat digunakan untuk sampel dengan tekstur yang lunak dan
tidak tahan terhadap pemanasan langsung (Suradikusumah dalam Fitri, 2013).
Selain itu, minyak hasil ekstraksi dengan menggunakan pelarut biasanya lebih
mendekati aroma bunga alamiah (Pino et al dalam Lathifah, 2008).

Sumber : Kojong, Vinny Ch O., Meiske S. Sangi, and Julius Pontoh. "Uji Kualitas
Minyak Biji Adas (Foeniculum Vulgare) Yang Diperoleh Dengan Metode
Soxhletasi." Jurnal Mipa 2.2 (2013): 124-127.

4 Minyak Atsiri dari Rimpang (Rhizome)


A. Jahe (Zingiber officinale Roxb )

Bagian tanaman yang digunakan untuk bahan industri yaitu rimpangnya.


Minyak jahe banyak diguankan pada Industri minuman, Industri penyedap , Farmasi dan
Industri wewangian.

Sumber: Mahboubi, Mohaddese. "Zingiber officinale Rosc. essential oil, a review on its
composition and bioactivity." Clinical Phytoscience 5.1 (2019): 1-12.
Minyak jahe diketahui memiliki berbagai fungsi, diantaranya digunakan dalam industri
kosmetik, makanan, aromaterapi dan farmasi. Oleh karenanya minyak atsiri
yangdihasilkan dari tanaman jahe mempunyai nilai yang cukup tinggi di pasar dunia.

Sumber : Kurniasari, L., I. Hartati, and R. D. Ratnani. "Kajian ekstraksi minyak jahe
menggunakan microwave assisted extraction (mae)." Jurnal Ilmiah
MOMENTUM 4.2 (2013).

Minyak jahe diperoleh adalah dengan proses menggunakan teknologi Microwave


Assisted Extraction (MAE). MAE merupakan teknik untuk mengekstraksi bahan-bahan
terlarut di dalam bahan tanaman dengan bantuan energi gelombang mikro. Teknologi
tersebut cocok bagi pengambilan senyawa yang bersifat thermolabil karena memiliki
kontrol terhadap temperatur yang lebih baik dibandingkan proses pemanasan
konvensional. Selain kontrol suhu yang lebih baik, MAE juga memiliki beberapa
kelebihan lain, diantaranya adalah waktu ekstraksi yang lebih singkat, konsumsi energi dan
solvent yang lebih sedikit, yield yang lebih tinggi, akurasi dan presisi yang lebih tinggi,
adanya proses pengadukan sehingga meningkatkan phenomena transfer massa, dan setting
peralatan yang menggabungkan fitur sohklet dan kelebihan dari mikrowave.

Telah dikembangkan teknik baru untuk ekstraksi padat-cair suatu produk yaitu dengan
menggunakan bantuan gelombang ultrasonik. Keuntungan utama dari ekstraksi dengan
bantuan gelombang ultrasonik dibandingkan dengan ekstraksi konvensional menggunakan
soxhlet diantaranya adalah konsumsi energi yang lebih kecil dan waktu operasi yang lebih
singkat. Penggunaan gelombang ultrasonik memungkinkan proses dilakukan pada tekanan
dan temperatur rendah, pemakaian bahan baku dan pelarut yang lebih sedikit, tahapan
sintesa yang lebih pendek dan secara simultan akan meningkatkan selektifitas akhir,
memungkinkan pemakaian bahan baku dan pelarut dengan kemurnian rendah serta
meningkatkan keaktifan katalis dan lain-lain (Garcia dan Castro, 2003). Dengan kelebihan-
kelebihan ini, gelombang ultrasonik sangat menjanjikan untuk dipakai pada industri. Salah
satu nya dengan penggunaan ultrasonik pada proses ekstraksi minyak jahe.

Sumber : Kurniasari, L., I. Hartati, and R. D. Ratnani. "Kajian ekstraksi minyak jahe
menggunakan microwave assisted extraction (mae)." Jurnal Ilmiah MOMENTUM
4.2 (2013).

Supardan, Muhamad Dani, et al. "HIDRODISTILASI MINYAK JAHE (Zingiber officinale


Rosc.)." Reaktor 12.4 (2009): 239-244.
B. Kunyit (Curcuma longa)

Minyak atsiri kunyit merupakan minyak yang berasal dari tanaman kunyit.
Tanaman kunyit diguanakn sebagai bahan massakan, industri kosmetik seperti masker,
scub, jamu. Bermanfaat untuk manusia khususnya untuk farmasi, kosmetika dan
citarasa.komponen kimia ar-tumerone (49,47%), alpha tumerone (19,91%), dan alpha
phellandrene (4,24%).

Sumber : Safwan, Safwan, Sapto Yuliani, and Suwidjiyo Pramono. "UJI AKTIVITAS
MINYAK ATSIRI RIMPANG KUNYIT (Curcuma Longa Linn) PADA TIKUS
SPRAGUE DAWLEY MODEL DEMENSIA (Kajian Penghambat Aktivitas
Asetilkolinesterase)." Kartika: Jurnal Ilmiah Farmasi 2.2 (2014): 20-26.

Kegunaannya adalah sebagai bahan baku industri produk kosmetik, parfum dan
farmasi. Hal itu dikarenakan minyak atsiri memiliki sifat pengikat (fiksatif) sehingga
aroma wangi pada parfum, kosmetik, maupun sabun dapat bertahan lebih lama.

Sumber : Al Rasyid, Harun, Erdi Suroso, and Nila Hidayana. "STRATEGI


PENGEMBANGAN AGROINDUSTRI MINYAK ATSIRI JAHE DAN KUNYIT
STUDI KASUS CV. NUSANTARA SPICES, BANDAR LAMPUNG." (2018): 229-
233.

Minyal atriri dari kunyit dapat diperoleh dengan ekstraksi pelarut dan
distilasi uap . Ekstraksi pelarut dilakukan dengan merendam rimpang jahe dan
kunyit dalam campuran etanol : n-heksana (1:3). Minyak atsiri yang terekstrak
dipisahkan dengan cara evaporasi. Distilasi uap rimpang jahe dan kunyit dilakukan
dengan mengalirkan uap air kedalam tumpukan jaringan rimpang sehingga minyak
atsiri tersuling bersama dengan uap air, setelah pengembunan minyak atsiri
dipisahkan.
Sumber : Maghfiroh, Khozinatul. "ANALISIS KANDUNGAN DAN UJI ANTIMIKROBA
MINYAK ATSIRI RIMPANG JAHE (Zingiber officinale) DAN KUNYIT (Curcuma
domestica) YANG DIEKSTRAKSI DENGAN METODE EKSTRAKSI PELARUT
DAN DISTILASI UAP."

C. LENGKUAS (Alpinia galanga L.)

Bagian dari tanaman lengkuas yang sering digunakan sebagai obat adalah
rimpangnya. Rimpang lengkuas secara tradisional digunakan untuk mengobati penyakit
seperti : diare, disentri, panu, kudis, bercak-bercak kulit dan tahi lalat, menghilangkan bau
mulut. komponen kimia Analisis Kromatografi Gas –Spektrometer Massa menunjukkan
bahwa minyak atsiri rimpang lengkuas didominasi oleh 8 senyawa : D-limonen;
Eukaliptol; 3-sikloheksen-1-ol, 4-metil-1-(1-metietil); Fenol, 4-(2-profenil)-asetat; 2,6-
oktadien-1-ol, 3,7-dimetilasetat; 1,6,10-dodekatrien, 7,11-dimetil-3-metilen; Pentadesen;
sikloheksen, 1-metil-4-(5-metil-1-metilen-4-heksenil.

Sumber: JURNAL KIMIA 2 (2), JULI 2008 : 100-104 ISOLASI DAN UJI AKTIVITAS
ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI DARI RIMPANG LENGKUAS (Alpinia galanga
L.)I M. Oka Adi Parwata dan P. Fanny Sastra Dewi Jurusan Kimia FMIPA
Universitas Udayana, Bukit Jimbaran..

Ada beberapa teknik yang digunakan untuk mendapatkan minyak lengkuas. Yang
paling popular tekniknya adalah distilasi air dan destilasi uap (Shahril, 2006).
Sumber : Nopiansyah, Adi, and Hardhono Hadi. EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI DARI
RIMPANG LENGKUAS (ALPINIA GALANGA RHIZOMES) DENGAN METODE
HIDRODISTILASI. Diss. Institut Teknologi Kalimantan, 2020.

D. TEMU IRENG(Curcuma aeruginosa Roxb)

Bagian dari pohon temu irang yang bisa dimanfaatkan adalah bagian rimpang.
Temu ireng digunakan sebagai bahan jamu , aroma terapi. komponen kimia α-pinene
(2,41%), Sabinene (2,40%)α terpine (31,50%), Camphor (15,58%), Borneol (4,48%),
Isoborneol (2,53%), Tumerone (2,71%), Artumerone (1,50%), Zerumbone (8,75%)

Sumber: Arsa, Abdullah Kunta, and Zubaidi Achmad. "EKSTRAKSI MINYAK ATSIRI
DARI RIMPANG TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb) DENGAN
PELARUT ETANOL DAN N-HEKSANA." JURNAL TEKNOLOGI
TECHNOSCIENTIA (2020): 83-94.

Minyak atsiri temu ireng yang diperoleh dengan distilasi mendapatkan yield 0.17%
minyak. Distilasi adalah teknik pemisahan kimia untuk memisahkan dua atau lebih
komponen yang memiliki perbedaan titik didih yang jauh. Suatu campuran dapat
dipisahkan dengan distilasi biasa ini untuk memperoleh senyawa murni. Senyawa yang
terdapat dalam campuran akan menguap saat mencapai titik didih masing-masing. Distilasi
ini dilakukan pada tekanan atmosfer. Aplikasi distilasi sederhana digunakan untuk
memisahkan campuran air dan alkohol.

Sumber: Arsa, Abdullah Kunta, and Zubaidi Achmad. "EKSTRAKSI MINYAK


ATSIRI DARI RIMPANG TEMU IRENG (Curcuma aeruginosa Roxb) DENGAN
PELARUT ETANOL DAN N-HEKSANA." JURNAL TEKNOLOGI TECHNOSCIENTIA
(2020): 83-94.

E. Jeringau (Acorus calamus L.)


Minyak atsiri tanaman ini berasal rimpang jeringau. Minyak atsiri dapat digunakan pada
pembuatan sabun transparan. komponen kimia Komponen senyawa penyusun minyak
atsiri rimpang jeringau (Acorus calamus Linn) adalah 1,3,6-octatriene, methyl trans-
isoeugenol, shyobunone, shyobunone, cedranone (CAS) 9-cedranon, eusarone,
isolongifolen ,9,10-dehidro,benzene,1,2,4 trimethoxy-5-(1-propenyl), isocalamendiol dan
asarone.

Sumber : Rita, Wiwik Susanah, Ida Ayu Raka Astiti Asih, and Ni Made Yuliari.
"POTENSI MINYAK ATSIRI RIMPANG JERINGAU (Acorus calamus Linn)
SEBAGAI PENGHAMBAT PERTUMBUHAN Fusarium solani, JAMUR
PATOGEN PENYEBAB BUSUK BATANG PADA BUAH NAGA."

Beberapa faktor yang mempengaruhi kualitas minyak jeringau, antara lain: kualitas
bahan baku, waktu penyulingan, dan temperatur air kondensat, dan rekayasa proses pada
perlakuan awal. Karena itu masalah utama serta target khusus yang ingin dicapai dari
proses penyulingan minyak Jeringau adalah bagaimana upaya memperbaiki performa
minyak jeringau dan meningkatkan rendemen perolehan minyak Jeringau.

Fermentasi merupakan salah satu metode rekayasa proses yang dipilih untuk
meningkatkan perolehan hasil minyak Jeringau. Prinsip dari rekayasa fermentasi ini di
tujukan untuk menghancurkan jaringan rimpang jeringau. dengan cara memecahkan
dinding sel rambut kelenjar dari rimpang jeringau dengan menggunakan enzim yang
terdapat dalam mikroorganisme. Hancurnya dinding sel dan rambut kelenjar
mengakibatkan minyak jeringau terpisah dari rimpang dan dapat diisolasi lebih mudah.
Untuk lebih memudahkan mikroorganisme dalam memecahkan dinding sel, serat lignin
pada rimpang harus terlebih dahulu dihilangkan dengan metode delignifikasi.

Sumber : Djonny, Maxie. "Dampak Rekayasa Proses Bahan Baku Pada Penyulingan
Minyak Atsiri Jeringau (Acorus calamus)." Prosiding Seminar Nasional Sinergitas
Multidisiplin Ilmu Pengetahuan dan Teknologi. Vol. 1. 2018.
5 Minyak Atsiri dari Batang
A. Cendana (Santalum album L.)/ sandalwood oil

Bagian dari pohon cendana yang bisa dimanfaatkan adalah: batang kayu, ranting,
cabang ranting, dan akar pohon cendana. Minyak cendana memiliki nilai fungsi yang
tinggi diantaranya sebagai bahan aroma terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan
manusia, bahan kosmetik, dan bahan untuk obat-obatan

Minyak cendana kualitas tinggi disyaratkan harus mengandung senyawa santalol


di atas 90% dari total minyak dengan komposisi 45- 47 % a-santalol dan 20-30% P-
santalol. Minyak cendana juga mengandung turunan dan isomer santalol lainnya sebagai
komponen minor, yaitu epi-P-santalol, (E)-P-santalol, /rans-P-santalol, frans-a-santalol, P-
santalal, dihidro-a-santalol, aeka- santalal, P-eka-santalal dan spirosantalol. Komponen
lainnya yang terdapat pada minyak cendana adalah cis-nusiferol, cis-lanseol, (Z)-transa-
bergamotol, P-santalena, epi-P-santalena, ccsantalena, P-bisabolol, ar-kurkumena, a-
bisabolol, P-kurkumena, Jraws-a-bergamotena, P-bisabolena, (E)-nerolidol, y-kurkumena
dan santena.

Sumber : Agusta, Andria, and Yuliasri Jamal. "Fitokimia Dan Farmakologi Cendana
(Santalum Album L.)." Berita Biologi 5.5 (2001): 561-569.

Minyak cendana memiliki nilai fungsi yang tinggi diantaranya sebagai bahan
aroma terapi yang sangat bermanfaat bagi kesehatan manusia, bahan kosmetik, dan bahan
untuk obat-obatan. Minyak cendana merupakan bahan penting untuk pembuatan parfum
dan kosmetik, selain itu juga dapat dipergunakan sebagai campuran dalam industri sabun.
Minyak cendana merupakan minyak yang sangat harum oleh karena itu minyak ini
dipergunakan sebagai pengikat bahan pewangi lain (fiksasi) yang digunakan dalam
industri parfum, dan hasilnya sebagian besar diekspor.
Sumber : Ariyanti, Mira, and Yenni Asbur. "Cendana (Santalum album L.) sebagai
tanaman penghasil minyak atsiri." Kultivasi 17.1 (2018): 558-567.

Ada beberapa jenis metode yang bisa dilakukan untuk memisahkan atau
mendapatkan minyak cendana, antara lain penyulingan (distilasi), ekstraksi dan lain-lain.
Tetapi saat ini yang sering digunakan adalah penyulingan. Alternatif lain dalam
pengolahan minyak cendana adalah dengan menggunakan proses ekstraksi dengan pelarut
mudah menguap. Namun dengan metode tersebut dibutuhkan waktu yang cukup lama dan
pemurnian lebih lanjut untuk mendapatkan minyak cendana. Oleh karena itu perlu
dikembangkan metode baru untuk mendapatkan minyak cendana yaitu dengan
menggunakan metode microwave hydrodistillation. Selain itu penggunaan metode
microwave hydrodistillation ini juga didasarkan atas ketersediaan microwave yang cukup
mudah didapatkan di masyarakat (Maryadi, 2007).

Sumber : Heri Septya Kusuma, Mahfud. "PENGARUH DAYA DAN RASIO


BAHAN PADA EKSTRAKSI KAYU CENDANA HYDRODISTILLATION: OPTIMASI
MENGGUNAKAN RESPONSE SURFACE METHODOLOGY." Jurnal Teknik Kimia 10.1
(2015): 19-25.

B. Kayu Putih (Melaleuca leucadendra)

Bagian dari pohon kayu putih yang bisa dimanfaatkan adalah: ranting dan daun.
Minyak atsiri kayu putih ini juga memiliki banyak manfaat terutama dibidang kesehan dan
lain sebagainya. Seperti mengurangi rasa kantuk dan α-pinene (1,23%), sineol (26,28%),
α-terpineol (9,77%), kariofilen (3,38%), α- caryofilen (2,76%), Ledol (2,27%), dan elemol
(3,14%). Daun kayu putih kering mengandung 26 komponen, tujuh komponen
diantarannya merupakan komponen utama yaitu: α- pinene (1,23%); sineol (32,15%); α-
terpineol (8,87%); kariofilen (2,86%); α- kariofilen (2,31%); Ledol (2,17%); dan Elemol
(3,11%). meningkatkan konsentrasi, serta dapat memperlancar pernapasan. Komposisi
kimia.
Sumber : Helfiansah, Rizqi, and Hardjono Sastrohamidjojo. "Isolasi, identifikasi dan
pemurnian senyawa 1, 8 sineol minyak kayu putih (Malaleuca leucadendron)." ASEAN
Journal of Systems Engineering 1.1 (2013).

Minyak kayu putih dapat digunakan dalam obat herbal, termasuk antiseptik,
antipasmodik, antineuralgik, dan antirematik, serta dalam produk kosmetik.

Sumber : Ismanto, Aviarina Widya. Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Daun Kayu Putih
(Melaleuca leucadendra Linn.) Dengan Metode Microwave Hydrodistillation dan Solvent-
Free Microwave Extraction. Diss. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2018.

Metode penyulingan minyak atsiri yang paling sering digunakan adalah


destilasi,karena metode ini memiliki kecenderungan untuk menghasilkan rendeman yang
paling banyak jika dibandingkan dengan ekstraksi dan penyulingan. Metode destilasi
terdiri dari tiga macam yaitu steam distillation, hydrohistillation dan steam
hydrodistillation. Steam distillation dapat menghasilkan rendemen lebih banyak
dibandingkan hydrodistillation (Anshorydan Hidayat, 2006), tetapi membutuhkan waktu
yang lebih lama. Untuk pengambilan minyak atsiri daun kayu putih dengan menggunakan
metode steam distillation dan hydro distillation agar dapat membandingkan kedua metode
tersebut dengan mengetahui jumlah rendemen minyak yang dihasilkan sehingga minyak
dapat dianalisa dengan metode GC-MS.

Distilasi merupakan proses pemisahan komponen berupa cairan atau padatan dari 2
macam campuran atau lebih, berdasarkan perbedaan titik uapnya (Ketaren, 1985). Metode
steam distillation, Pada prinsipnya metode ini sama dengan penyulingan langsung,hanya
saja air penghasil uap tidak diisikan bersama-sama dalam ketel penyulingan.

Proses pengambilan minyak kayu putih (Melaleuca leucadendra Linn.) yang pada
umumnya dilakukan dengan cara penyulingan air (hydrodistillation), penyulingan uap dan
air (steam-hydro distillation), dan penyulingan uap langsung (steam distillation). Penelitian
terdahulu menunjukkan bahwa ekstraksi dengan alat microwave merupakan alternatif yang
bisa terus dikembangkan daripada metode konvensional, karena tingginya kadar
kemurnian produk, minimnya pemakaian solvent, dan waktu proses yang singkat (Ferhat et
al., 2006). Beberapa ekstraksi dengan menggunakan microwave yang telah berhasil
dikembangkan adalah metode microwave hydrodistillation yang merupakan kombinasi
antara hydrodistillation dengan pemanasan menggunakan microwave (Stashenko et al.,
2004) dan metode microwave steam distillation yang merupakan kombinasi antara steam
distillation dengan pemanasan menggunakan microwave (Chemat, 2008).

Sumber : Ismanto, Aviarina Widya. Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Daun Kayu Putih
(Melaleuca leucadendra Linn.) Dengan Metode Microwave Hydrodistillation dan Solvent-
Free Microwave Extraction. Diss. Institut Teknologi Sepuluh Nopember, 2018.

Victor, Markulius, et al. "Perbandingan Metode Distilasi Minyak Atsiri Daun Kayu Putih
Menggunakan Hydrodistillation dan Steam Distillation." eUREKA: Jurnal
Penelitian Teknik Sipil dan Teknik Kimia 2.2 (2018): 215-221.

C. Gaharu (Aquilaria malaccensis)

Bagian dari gaharu yang bisa dimanfaatkan adalah: batang. minyak gaharu ini
digunakan sebagai obat-obatan, dupa dan mak aromatik. Chemical compositions of
essential oil of Aquilaria malaccensis' leaves
Sumber : Samadi, Mahtab, et al. "Assessing the kinetic model of hydro-distillation and
chemical composition of Aquilaria malaccensis leaves essential oil." Chinese
journal of chemical engineering 25.2 (2017): 216-222.

Minyak atsiri yang berasal dari tanaman gaharu ini biasanya dipakai sebagai pewangi,
obatobatan dan bahan kosmetik. ia seperti 1) bahan baku industri parfum, wewangian dan
kosmetik, 2) bahan untuk kegiatan ritual keagamaan, 3) sebagai bahan baku berbagai
macam obat penyembuhan alami yaitu: anti asthmatik, anti-mikroba , stimulan saraf, obat
sakit perut,pembunuh rasa sakit, obat kanker, obat ginjal, menghilangkan stres, obat hati,
malaria dan diare obat.

Sumber : Safitri, Aida, Teuku Rihayat, and Sariadi Sariadi. "Pengaruh Waktu
Perendaman dan Waktu Operasi Terhadap Rendemen Minyak Atsiri Gaharu." Prosiding
Seminar Nasional Politeknik Negeri Lhokseumawe. Vol. 3. No. 1. 2019.

Ekstraksi minyak atsiri dari gaharu secara umum masih dilakukan dengan
menggunakan metode konvensional seperti hydrodistillation, soxhlet ectraction, dan
accelerated solvent extraction (ASE). Karena lamanya waktu yang didapat dari metode
konvensional tersebut dan masih menggunakan pelarut nHexane yang tidak ramah
lingkungan maka dari itu dikembangkan metode ekstraksi terbaru dengan menggunakan
sistem ekstraksi yang memanfaatkan pemanasan gelombang mikro dikenal dengan istilah
Microwave assisted extraction (MAE).

Beberapa metode Microwave assisted extraction yang saat ini telah dikembangkan
antara lain Microwave Hydrodistillation (MHD), Microwave Steam Distillation (MSD),
Microwave Steam Diffusion (MSDf), dan lain-lain. Dari bebeapa metode Microwave
assisted extraction yang ada, pada penelitian ini menggunakan metode Microwave
Hydrodistillation (MHD).

Sumber : Triesty, Isabel, and Mahfud Mahfud. "Ekstraksi Minyak Atsiri dari Gaharu
(Aquilaria Malaccensis) dengan Menggunakan Metode Microwave
Hydrodistillation dan Soxhlet Extraction." Jurnal Teknik ITS 6.2 (2017): F393-
F396.

D. Adas (foeniculum vulgare)

Bagian dari adas yang bisa dimanfaatkan adalah: batang, biji, dan daun adas. Minyak
adas ini banyak diamanfaatkan di industri farmasi, dan sebagai wangi-wangian. Minyak
atsirinya mengandung bahan utama anetol (50-80%), limonen (5%), fenkon (5%), dan
bahan lainnya seperti estragol (metilkavikol), safrol, alfa pinen, camphen, beta pinen, dan
betamisen (Rusmin & Melati, 2007).

Sumber : Rusmin, D., & Melati, 2007, Adas (Foeniculum vulgare) Tanaman yang
Berpotensi Dikembangkan Sebagai Bahan Obat Alami. Warta Penelitian dan
Pengembangan Tanaman Industri, XIII (2) : 21-23.

Di bidang industri, adas banyak dimanfaatkan sebagai bahan baku farmasi,


kosmetik, jamu, dan bumbu masak serta untuk menanggulangi masalah susah tidur Minyak
atsiri yang terdapat dalam tanaman adas merupakan salah satu senyawa aktif yang dapat
dimanfaatkan sebagai bahan dasar pembuatan obat, disamping itu minyak atsiri adas juga
dapat dijadikan sebagai bahan baku industri minyak telon. Minyak adas dikenal sebagai
salah satu allround flavouring agent karena memiliki aroma yang khas, menarik dan
banyak digunakan untuk pewangi dalam industri kosmetik seperti sabun, parfum, detergen
dan lainnya Minyak atsiri adas bersifat repellent terhadap serangga (Kardinan, 2010),
bahkan sudah dilakukan penelitian bahwa minyak adas sebagai bahan aktif lotion anti
nyamuk demam berdarah (Aedes aegypti).

Sumber : Kridati, Esti Meita, Erma Prihastanti, and Sri Haryanti. "Rendemen Minyak Atsiri
dan Diameter Organ serta Ukuran Sel Minyak Tanaman Adas (Foeniculum
vulgare Mill) yang Dibudidayakan di Kabupaten Semarang dan Kota Salatiga."
ANATOMI dan FISIOLOGI 20.1 (2012): 1-17.

Prakosa, Adi Hendra, Inda Dewi Pamungkas, and Diyono Ikhsan. "Pengaruh Waktupada
Penyulingan Minyak Adas (Fennel Oil) dari Biji dan Daun Adas dengan Metode
Uap dan Air." Jurnal Teknologi Kimia dan Industri (2013): 14-17.

Minyak adas merupakan minyak yang dihasilkan dari tanaman adas melalui proses
penyulingan atau destilasi (Prakosa et al., 2013). Selain menggunakan proses destilasi,
minyak adas juga dapat diperoleh dengan menggunakan ekstraksi dengan pelarut menguap
(Mondello et al., 1997). Ekstraksi pelarut yang umumnya dilakukan yaitu ekstraksi dengan
cara Soxhlet (Liestiyani, 2000). Keuntungan metode ini adalah dapat digunakan untuk
sampel dengan tekstur yang lunak dan tidak tahan terhadap pemanasan langsung
(Suradikusumah dalam Fitri, 2013). Selain itu, minyak hasil ekstraksi dengan
menggunakan pelarut biasanya lebih mendekati aroma bunga alamiah (Pino et al dalam
Lathifah, 2008).

Sumber : Kojong, Vinny Ch O., Meiske S. Sangi, and Julius Pontoh. "Uji Kualitas
Minyak Biji Adas (Foeniculum Vulgare) Yang Diperoleh Dengan Metode
Soxhletasi." Jurnal Mipa 2.2 (2013): 124-127.

E. Sereh wangi (Cymbopogon winterianus)


Serah wangi diperoleh dari Hasil penyulingan daun dan batang serai wangi diperoleh
minyak atsiri yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella oil.
Bermanfaat sebagai bahan pembuatan sabun , minyak gosok.
Kandungan kimia yang terdapat di dalam tanaman seraiwangiantara lain
mengandung 0,4% minyak atsiri dengan komponen yang terdiri dari sitral, sitronelol
(66-85%), α-pinen, kamfen, sabinen, mirsen,β-felandren, p- simen, limonen, cis-
osimen, terpinol, sitronelal, borneol, terpinen-4-ol, α- terpineol, geraniol, farnesol,
metil heptenon, n-desialdehida, dipenten, metil heptenon, bornilasetat, geranilformat,
terpinil asetat, sitronelil asetat, geranil asetat, β-elemen, β-kariofilen, β-bergamoten,
trans- metilisoeugenol, β- kadinen, elemol, kariofilen oksida (Anonim, 1984; Anonim,
1985; dan Rusli dkk., 1979 dalam Kristiani, 2013). Komposisi kimia minyak serai
wangi dapat dilihat pada Tabel 1.
Senyawa Penyusun Kadar (%)
Sitronellal 32-45
Geraniol 12-18
Sitronellol 12-15
Geraniol Asetat 3-8
Sitronellil Asetat 2-4
L-Limonene 2-5
Elenol dan Seskwiterpene lain 2-5
Elemen dan Cadinene 2-5

Sumber : Kristiani, B. 2013.Kualitas Minuman Serbuk Effervescent Serai (Cymbopogon


nardus (L.) Rendle) Dengan Variasi Konsentrasi Asam Sitrat dan
NaBikarbonat.Naskah skripsi-S1. Fakultas Teknobiologi Universitas AtmanJaya
Yogyakarta, Yogyakarta.

Komponen utama minyak serai wangi adalah sitronela dan geraniol yang keduanya
memiliki sifat fisik berupa aroma yang khas. Komponen tersebut dapat diisolasi lalu
diubah menjadi turunannya. Minyak atsiri sendiri beserta turunannya banyak digunakan
dalam industri kosmetik, parfum, sabun, dan farmasi. Minyak atsiri serai wangi juga dapat
digunakan sebagai insektisida (pembunuh hama), nematisida, anti jamur, anti bakteri,
hama gudang maupun jamur kontaminan lainnya.
Sumber : Gumarjoyo, Handy, Ahmed Khomeini, and Ari Susandy Sanjaya. "Pengaruh
jenis pelarut terhadap rendemen minyak sereh wangi (Cymbopogon Winterianus)."
Ekuilibrium 14.2 (2015): 57-61.

Serah wangi diperoleh dari Hasil penyulingan daun dan batang serai wangi diperoleh
minyak atsiri yang dalam dunia perdagangan dikenal dengan nama Citronella oil. Banyak
penelitian telah melakukan pengambilan minyak atsiri sereh wangi dengan hasil yang
bervariasi. Penelitian Fransiska dkk ekstraksi minyak sereh dengan berbagai pelarut
didapatkan yield minyak atsiri hasil ekstraksi dengan pelarut metanol (6,73%), ekstraksi
dengan pelarut n-heksana (0,44%) dan pelarut aseton (3,15%) [2]. Ekstraksi dengan
menggunakan pelarut n-heksana sangat kecil. Oleh karena itu dalam penelitian ini akan
dilakukan modifikasi pengambilan minyak atsiri sereh dengan metode ekstraksi soxletasi
pelarut n-heksana untuk mengetahui faktor-faktor yangmempengaruhi yield minyak sereh.
Metode soxhletasi merupakan jenis ekstraksi yang menggunakan alat soxhlet. Pada
ekstraksi ini pelarut dan sampel ditempatkan secara terpisah. Prinsipnya adalah ekstraksi
dilakukan secara terus menerus menggunakan pelarut yang relative sedikit. Bila ekstraksi
telah selesai maka pelarut dapat diuapkan sehingga akan diperoleh ekstrak. Biasanya
pelarut yang digunakan adalah pelarutpelarut yang mudah menguap atau memiliki titik
didih rendah. Soxhletasi dilakukan dengan cara pemanasan pelarut.

Sumber : Firyanto, Rudi, Priyono Kusumo, and Indya Eka Yuliasari. "Pengambilan
Minyak Atsiri Dari Tanaman Sereh Menggunakan Metode Ekstraksi Soxhletasi."
CHEMTAG Journal of Chemical Engineering 1.1 (2020): 1-6.

6 Minyak Atsiri dari Akar

Akar wangi (/Andropogon Zizanioides)

Digunakan sebagai zat pewangi pada parfum, kosmetik dan sabun.

Hasil analisis komposisi kimia minyak atsiri Akar wangi


No Komponen Kimia %
Trisiklo[4.1.0.0(2,4)]Okta-5-en, 3,3,5,6,8,8-
1 2,19
Heksametil-
1H-3a,7-Metanoazulen, 2,3,4,7,8,8a-heksahidro-
2 0,54
3,6,8,8-tetrametil

3 2-Metil-5-etilpiridin 0,42

4 3,5,7-trimetil-2E,4E,6E,8E-undekatetraena 3,54

5 alfa-Kamigrena 0,43
Naftalen, 1,2,3,4,4a,5,6,8a-oktahidro-7-metil-4-
6 metilen-1-(1-metiletil) 0,48

7 gama-Kadinen 0,56

8 Benzen, 1,2,4,5-Tetraetil 1,56

9 gama-Selinena 2,45
5-(7A-Isopropenil-4,5-Dimetil-Oktahidro-Inden-
10 1,6
4)-3-Metil

11 Ar-Kurkumin 1,63

12 L-Prolin, 1-Glisil 2,01

13 Alpha-Amorpena 5,45

14 Delta-Cadinena 6,29

15 1,2,4-Meteno-1H-inden, oktahidro-1,7a-dimetil-5- 1,57


(1-metiletil)

16 Bisiklo[4.4.0]Dek-1-en, 2-Isopropil-5-Metil-9- 0,9


Metilen

17 1(10),4-aromedenedradiena 1,56

18 Delta-Cadinena 2,61

19 Isolongifolen, 4,5-Dehidro 1,94

20 Longifolen-V1 0,7

21 Kadinena 3,72
22 1(10),4-aromedenedradiene 5,98

23 Alfa-Gurjunena 2,21

24 Kalakoren 2,09

25 Solongifolen, 4,5-Dehidro 1,41

26 Sikloisolongifolena 8,27

27 4,4-Dimetil-3-(3-metil-3-butena-1-yliden)-2- 4,05
metilidenbisiklo[4.1.0]heptana
28 Antrasen, 1,2,3,4,5,6,7,8-Oktahidro -1-metil 1

1-(1,3-Dimetil-Buta-1,3-Dienil)-3,7,7-Trimetil- 1,15
29
2-Oksa-Bisiklo

30 Solongifolena 1,46

31 Tetralin, 8-Isopropil-2,5-Dimetil 0,97

32 Oplopanoil asetat 1,02

33 Delta-Kadinena 0,44

34 Valerenal 1,56

35 Longiverbenon (Vulgaron B) 0,68

36 Beta-Patkoulena 1,11

37 Kadinena 1,04

38 4,5-Dehidro-isolongifolena 1,02

6-Isopropenil-4,8A-Dimetil- 7,2
39
3,5,6,7,8,8A-Hexahidrol-1H-Naf

40 Aristolona 1,46

41 1,4-Benzenadipropanol 0,22

2-(4A,8-Dimetil-2,3,4,4A,5,6- 4,51
42
Heksahidro-Naftalena-2-YL)-Prop

43 7-Sikloheksil 0,58

Sumber: Wibowo, Diki Prayugo, and Diah Lia Aulifa. "KOMPOSISI KIMIA, AKTIVITAS
ANTIOKSIDAN DAN ANTIBAKTERI MINYAK ATSIRI AKAR WANGI (Vetiveria
zizanoides L)." Jurnal Ilmiah Farmako Bahari 10.2 (2019): 139-145.

Minyak akar wangi digunakan secara luas untuk pembuatan parfum, kosmetika,
pewangi sabun dan obatobatan, serta pembasmi dan pencegah serangga (Indrawanto,
2006).
Sumber: Indrawanto. 2006. Analisis Finansial Agroindustri Penyulingan Akar Wangi
di Kabupaten Garut, Jawa Barat. Buletin Perkembangan Teknologi Tanaman
Rempah dan Obat. Vol XVIII (2) : 78 - 83

Beberapa metode ekstraksi minyak akar wangi telah dilakukan salah satunya
adalah ekstraksi dengan pelarut dimana digunakan metode Soxhlet extraction. Metode ini
terbukti mampu mengekstrak kandungan suatu bahan dengan maksimal. Namun metode
soxhlet extraction ini memiliki beberapa kelemahan diantaranya dibutuhkannya pelarut
organik untuk mengekstrak kandungan minyak akar wangi sehingga meningkatkan biaya
produksi minyak, selain itu untuk mengekstrak seluruh kandungan minyak akar wangi
dibutuhkan waktu lama sehingga kurang efisien. Oleh karena itu, dikembangkan metode
ekstraksi terbaru dengan menggunakan sistem distilasi dengan memanfaatkanpemanasan
gelombang mikro yang dikenal dengan istilah Microwave Assisted Extraction. Metode ini
dikembangkan lagi menjadi empat metode yakni Microwave Hydrodistillation, Microwave
Steam Distillation, Microwave Steam Diffution danSolvent Free Microwave Extraction.

Sumber : Daniswara, Edwin Fatah, Taufik Imam Rohadi, and Mahfud Mahfud. "Ekstraksi
Minyak Akar Wangi dengan Metode Microwave Hydrodistillation dan Soxhlet
Extraction." Jurnal Teknik ITS 6.2 (2017): F381-F384

7. Minyak Atsiri Kulit


A. Orange

Bagian yang dimaanfaatkan adalah kulit buah jeruk. Kulit jeruk mengandung
minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris (aetheric oil) banyak dimanfaatkan
oleh industri kimia parfum, menambah aroma jeruk pada minuman dan makanan, serta di
bidang kesehatan digunakan sebagai anti oksidan dan anti kanker. Chemical composition
of orange peel essential oils obtained by microwave extraction (MW) and hydrodistillation
(HD)
Sumber: Ferhat, Mohamed A., et al. "An improved microwave Clevenger apparatus for
distillation of essential oils from orange peel." Journal of Chromatography A
1112.1-2 (2006): 121-126.

Kulit jeruk mengandung minyak atsiri, atau dikenal juga sebagai minyak eteris
(aetheric oil) banyak dimanfaatkan oleh industri kimia parfum, menambah aroma jeruk
pada minuman dan makanan, serta di bidang kesehatan digunakan sebagai anti oksidan dan
anti kanker (Muhtadin ,et al 2013).

Sumber: Muhtadin, A.F. Wijaya,R. Prihatini.P dan Mahfud.2013. Pengambilan Minyak


Atsiri dari Kulit Jeruk Segar dan Kering dengan Menggunakan Metode Steam
Distillation. Jurnal Teknologi POMITS. Vol.2 No.1. Institut Teknologi Sepuluh
November. Surabaya.

Pasaribu, Sri Muliati Hasnah, and Evy Wardenaar. "UJI AKTIVITAS ANTI JAMUR
EKSTRAK MINYAK ATSIRI KULIT JERUK CITRUS NOBILIS VAR.
MICROCARPA TERHADAP PERTUMBUHAN JAMUR SCHIZOPHYLLUM
COMMUNE FRIES." Jurnal Hutan Lestari 3.2 (2015).

Ekstraksi minyak atsiri kulit jeruk manis dilakukan dalam microwave sebagai
sumber energi. Metode baru yang menjadi harapan dapat meningkatkan rendemen minyak
hasil ekstraksi dengan waktu cepat dan proses yang efisien diantaranya microwave assisted
hydrodisstilation (MAHD) yang pernah diteliti oleh Megawati dan Murniyawati (2015)
dan Triyana (2013); supercritical extraction (Jin dkk., 2010; Kamali dkk., 2015; Suetsugu
dkk., 2013), vacuum microwave –assisted extraction (VMAE) oleh Wang dkk (2008), dan
microwave-assisted hydrodisstillation (MAHD) oleh Fadel dkk (2012). Vacuum
microwave-assisted extraction (VMAE) merupakan proses ekstraksi dengan microwave
sebagai sumber panas dalam kondisi vakum. Pada metode ini, titik didih ekstraksi pelarut
lebih rendah daripada titik didih pada tekanan udara. Dengan demikian, ekstraksi dengan
metode vacuum microwave-assisted extraction akan menghasilkan minyak atsiri relatif
lebih banyak dibanding dengan metode distilasi biasa (Wang dkk., 2008).

Selain itu pada Ada beberapa cara teknik ekstraksi kulit jeruk untuk mendapatkan
minyak atsiri yaitu hydro distillation dan steam distilation. Rendemen yang didapat dengan
proses hydro distillation sekitar 0,35-0,37 %, terkadang terjadi proses hidrolisis ester,dan
produk minyaknya bercampur dengan hasil sampingan. Dan dapat menggunkan pelarut
etanol.

Sumber : Megawati, Megawati. "Ekstraksi Minyak Atsiri Kulit Jeruk Manis Dengan
Metode Vacuum Microwave Asissted Hydrodistillation." Jurnal Bahan Alam
Terbarukan 4.2 (2016): 61-67.

Muhtadin, Ahmad Fathur, et al. "Pengambilan Minyak Atsiri dari Kulit Jeruk Segar dan
Kering dengan Menggunakan Metode Steam Distillation." Jurnal Teknik ITS 2.1
(2013): F98-F101.

Yustinah, Yustinah. "Ekstraksi Minyak Atsiri Dari Kulit Jeruk Sebagai Bahan Tambahan
Pada Pembuatan Sabun." JURNAL KONVERSI 5.1 (2016): 25-30.

B. Jeruk purut (Citrus hystrix)

Dari jeruk purut biasanya bagian yang digunakan untuk penghasil minyak atsiri
daun jeruk dan kulit buah jeruk purut.Minyak jeruk purut bermanfaat untuk kosmetik,
aromaterapi, pencuci rambut, antelmintik, obat sakit kepala, nyeri lambung dan
biopestisida.
Sumber: Sreepian, A., et al. "Antibacterial activity of essential oil extracted from Citrus
hystrix (Kaffir Lime) peels: An in vitro study." Tropical Biomedicine 36.2 (2019):
531-541.

Manfaat dari minyak atsiri jeruk sendiri dapat digunakan sebagai pengharum
ruangan, bahan parfum, dan penambah cita rasa pada makanan. Minyak atsiri jeruk juga
bermanfaat bagi kesehatan, yaitu untuk aroma terapi. Aroma jeruk dapat menstabilkan
sistem syaraf, menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan
menyembuhkan penyakit.

Adapun salah satu jenis dari kelompok Citrus yaitu Citrus hystrix DC (jeruk purut)
yang merupakan produk yang ekonomis dan memiliki nilai kesehatan yang tinggi karena
berbagai macam kegunaannya seperti pada industri makanan, kosmetik dan pengobatan
tradisional (Silalahi, 2002; Saidani et al.,2004).

Sumber: J. Silalahi, Anticancer and health protective properties of Citrus fruit


components, Asia Pac. J. Clin. Nutr. 11 (2002) 79–84.

Ekstraksi minyak atsiri dari kulit jeruk dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
pengepresan dingin, menggunakan bahan pelarut, maupun dengan distilasi. Cara yang
sederhana dan mudah dilakukan adalah dengan metode distilasi uap/air. Menurut
Munawaroh dan Handayani (2010) kandungan senyawa kimia yang utama dari minyak
jeruk purut adalah senyawa sitronelal 81,49 %.

Beberapa penelitian tentang ekstraksi minyak atsiri dari jeruk purut dengan metode
destilasi yang telah dilakukan Hidayat (1999) menggunakan metode destilasi air dengan
waktu selama 6 jam dan sampel jeruk purut berasal dari daerah Ponorogo dan Madiun
menghasilkan 4 senyawa utama salah satunya sitronelal 84,202 %. Prinsip dasar metode
distilasi adalah uap dari air digunakan untuk mengangkat minyak atsiri dari dalam jaringan
kulit jeruk purut dan kemudian didinginkan dengan air mengalir. Hasil yang diperoleh
adalah campuran air dan minyak yang karena perbedaan berat jenis akan terpisah dimana
lapisan minyak ada di atas sedangkan lapisan air ada di bawah. Lapisan minyak kemudian
diambil menggunakan pipet dan dimasukkan dalam botol berwarna gelap.Penyimpanan
sebaiknya dilakukan di dalam lemari es (kulkas) karena memiliki suhu rendah dan
terhindar dari paparan sinar matahari.

Sumber : Hidayat, F. K. 1999. Ekstraksi Minyak Atsiri dari Daun Jeruk Purut (Citrus
hystrix DC) pada Skala Pilot- Plant. Sripsi. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi
Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. Bogor.

Munawaroh, S. dan Handayani, P. A., 2010.Ekstraksi Minyak Daun jeruk Purut (Citrus
hystrix DC.) dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana, Jurnal Kompetensi Teknik.,
2:73-78

Iryani, A. Sry. "Pembuatan minyak atsiri dari kulit jeruk purut (citrus histrix) dengan
metode ekstraksi." Seminar Nasional Hasil Penelitian & Pengabdian Kepada
Masyarakat (SNP2M). 2018.

C. Kayu manis (Cinnamomum verum)


Bagian dari tanaman kayu manis yang dapat dimanfaatkan sebgai sumber minyak
atsiri adalah bagian kulit kayu manis. Kulit kayu manis dapat digunakan langsung dalam
bentuk asli atau bubuk, minyak atsiri, dan oleoresin.

Minyak atsiri kayu manis selama ini banyak digunakan sebagai bahan kosmetik,
parfum, flavor makanan dan minuman, serta sebagai antiseptik dan antimikroba dalam
bidang kedokteran.

Sumber: Jailani, Ahmad, Rudianda Sulaeman, and Evi Sribudiani. Karakteristik Minyak
Atsiri Daun Kayu Manis (Cinnamomum burmannii (Ness & Th. Ness)). Diss. Riau
University, 2015

Proses produksi minyak atsin dapat dilakukan melalun 3 cara yaitu (1) pengempaan
(pressing), (2) ekstraksi menggunakan pelarut (solvent extraction) dan (3) penyulingan
(distillation) Destilasi merupakan metode yang paling banyak digunakan untuk
mendapatkan minyak atsın (Dewan Atsin Indonesia dan IPB 2009) Menurut Guenther
(1987), dalam industri minyak atsin dikenal 3 macam metode destilasi yaitu destilasi air,
destilasi uap, dan destilasi uap – air.

Sumber : Yuliarto, Fuki Tri. "Pengaruh ukuran bahan dan metode destilasi (destilasi air
dan destilasi uap-air) terhadap kualitas minyak atsiri kulit kayu manis (Cinnamomum
burmannii)." (2012).
Sumber: Sreepian, A., et al. "Antibacterial activity of essential oil extracted from Citrus
hystrix (Kaffir Lime) peels: An in vitro study." Tropical Biomedicine 36.2 (2019):
531-541.

D. Jeruk nipis (Citrus aurantifolia)

Bagian tanaman yang dapat dimanfaatkan yaitu kulit dari jeruk nipis.
Dimanfaatkan sebagai minyak esensial, aroma terapi.
Sumber : Adebisi, Olonisakin. "Chemical composition and insecticidal activity of Citrus
aurantifolia essential oil." 3rd International Conference and Exhibition on
Pharmacognosy, Phytochemistry & Natural Products. Oct. 2015.

Citrus Lemon atau Jeruk Nipis (Citrus aurantifolia) memiliki aktivitas biologis
minyak atsiri yang sering digunakan untuk aroma terapi dan mempunyai khasiat sebagai
antiinfeksi, antibakteri, antiracun, antiseptik, antijamur, insektisida, tonik dan anti virus.

Sumber : Ivo, Naretha Puttie. EFEKTIVITAS PEMBERIAN SARI JERUK NIPIS DAN
MINYAK ATSIRI KULIT JERUK NIPIS (Citrus aurantifolia) DALAM
MENURUNKAN ANGKA KUMAN DI LANTAI UGD RSUD KOTA MADIUN.
Diss. STIKES BHAKTI HUSADA MULIA MADIUN, 2019.

Ekstraksi minyak atsiri dari kulit jeruk dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
pengepresan dingin, menggunakan bahan pelarut, maupun dengan distilasi. Cara yang
sederhana dan mudah dilakukan adalah dengan metode distilasi uap/air.

Sumber : Munawaroh, S. dan Handayani, P. A., 2010.Ekstraksi Minyak Daun jeruk Purut
(Citrus hystrix DC.) dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana, Jurnal Kompetensi
Teknik., 2:73-78
E. Jeruk lemon (Citrus limon)

Minyak lemon adalah minyak esensial yang diolah dari kulit buah lemon. Minyak
lemon dapat digunakan sebagi aroma terapi, campuran produk kosmetik, pengharum
ruangan, sabun mandi dan produk disinfektan
Sumber: Oboh, Ganiyu, Tosin A. Olasehinde, and Ayokunle O. Ademosun. "Essential oil
from lemon peels inhibit key enzymes linked to neurodegenerative conditions and
pro-oxidant induced lipid peroxidation." Journal of oleo science (2014): ess13166.

Minyak atsiri lemon dapat digunakan sebagai pengharum ruangan, bahan parfum,
dan penambah cita rasa pada makanan. Minyak atsiri jeruk lemon juga bermanfaat bagi
kesehatan, yaitu untuk aromaterapi. Aroma jeruk lemon dapat menstabilkan sistem syaraf,
menimbulkan perasaan senang dan tenang, meningkatkan nafsu makan, dan
menyembuhkan penyakit. Manfaat bagi kesehatan tersebut karena minyak atsiri jeruk
lemon mengandung senyawa limonen.

Sumber : Asiyah, Isna Jati, Desi Purwaningsih, and Destik Wulandari. "PEMANFAATAN
BEBERAPA TANAMAN HERBAL SEBAGAI ZAT AKTIF DALAM BEBERAPA
SEDIAAN PENGHARUM RUANGAN SEBAGAI PENGUSIR
NYAMUK." INTEGRITAS: Jurnal Pengabdian 5.1 (2021): 15-25.

Ekstraksi minyak atsiri dari kulit jeruk dapat dilakukan dengan beberapa cara seperti
pengepresan dingin, menggunakan bahan pelarut, maupun dengan distilasi. Cara yang
sederhana dan mudah dilakukan adalah dengan metode distilasi uap/air.

Sumber : Munawaroh, S. dan Handayani, P. A., 2010.Ekstraksi Minyak Daun jeruk Purut
(Citrus hystrix DC.) dengan Pelarut Etanol dan N-Heksana, Jurnal Kompetensi
Teknik., 2:73-78

Anda mungkin juga menyukai