OLEH :
NURMAULIDYA
NIM.1906113529
Indonesia merupakan negara beriklim tropis kaya akan beraneka ragam flora,
berbagai jenis tanaman yang memiliki banyak manfaat dapat tumbuh dengan mudah,
salah satu diantaranya adalah tanaman yang dapat menghasilkan minyak astiri.
Tanaman kenanga (Cananga odorata) merupakan salah satu jenis tanaman penghasil
minyak atsiri (Anggia et al., 2018). Tanaman kenanga yang terdapat di Indonesia
obat, pengharum, dan agrikultur. Penggunaan minyak esensial penting untuk terapi,
aromatik, parfum, dan juga digunakan untuk spiritual. Seiring dengan perkembangan
zaman, maka telah banyak peneliti yang melakukan penelitian tentang terapi alternatif
al.,2010).
Minyak kenanga merupakan salah satu jenis minyak atsiri yang memiliki aroma
yang khas yaitu beraroma floral dan berwarna kuning muda hingga kuning tua
(Supartono, 2014). Khasiat bunga kenanga adalah sebagai obat penyakit kulit, asma,
anti nyamuk, antibakteri dan antioksidan (Dusturia et al., 2016). Bunga kenanga
merupakan salah satu tanaman yang bisa digunakan sebagai obat tradisional. Ekstrak
melalui metode destilasi uap dan air. Hasil ekstraksi minyak kenanga dapat
aroma yang sangat menyengat dan tidak disukai oleh serangga, sehingga dapat
digunakan sebagai insektisida alami untuk menolak serangga seperti nyamuk dan lalat
menimbulkan efek yang merugikan. Minyak atsiri hasil destilasi uap dan air bunga
kenanga segar akan menghasilkan minyak dengan aroma yang kuat, sehingga minyak
Bunga kenanga jarang diolah dan hanya dimanfaatkan sebagai tanaman hias
oleh masyarakat, sehingga akan lebih baik diolah menjadi sesuatu yang lebih
bermanfaat dan memiliki nilai jual yang tinggi. Selain itu beberapa penelitian lainnya
terkait bunga kenanga telah dilakukan diantaranya ekstraksi bunga kenanga sebagai
aroma terapi sabun cair (Anggia et al., 2018), ekstraksi minyak kenanga untuk lotion
penolak serangga (Supartono, 2014), esktraksi minyak atsiri bunga kenanga untuk
parfum dan lotion anti nyamuk (Setia Budi et al., 2018). Sejauh ini yang telah diteliti
penggunaan nya terkait pemanfaatan minyak atsiri nya. Berdasarkan uraian diatas
maka penulis tertarik untuk melakukan penelitan dengan judul Ekstraksi Minyak
organoleptik.
1.3 Hipotesis
dan tumbuh subur di Asia tenggara khususnya di wilayah Indonesia dengan ketinggian
daerah di bawah 1.200 m dpl (Pujiarti et al., 2015). Tanaman kenanga yang terdapat di
Indonesia ada dua jenis yaitu marophylla yang dikenal sebagai kenanga biasa dan
dilihat lebih teliti kedua jenis ini memiliki perbedaan yang khas dari morfologinya.
Kenanga jenis macrophylla umumnya berhabitus gemuk, batang besar (kokoh), cabang
agak rapat sehingga daunnya tampak rimbun, sedangkan kenanga jenis genuine
memiliki habitus yang lebih ramping, batang relatif kecil, cabang-cabang agak jarang
sehingga daunnya kurang rimbun. Bentuk daun kedua jenis hampir sama yaitu lonjong.
Perbedaan hanya terletak pada perbandingan panjang dan lebar daun. Kenanga jenis
macrophylla memiliki ukuran daun lebar, urat daun kecil, permukaan datar (rata) dan
warna hijau muda, sebaliknya kenangajenis genuine memiliki ukuran daun yang
sempit, urat daun lebih besar sehingga daun nampak lebih kaku, permukaan keriput
Bunga kenanga memiliki banyak manfaatnya, antara lain sebagai obat penyakit
kulit, asma, anti nyamuk, antibakteri, dan antioksidan (Dustiria et al., 2016).
Pengolahan bunga kenanga sudah banyak dilakukan oleh masyarakat Indonesia baik
sebagai obat maupun dijadikan dalam bentuk sediaan. Daerah Banyumas (Jawa
Tengah) eksrak bunga kenanga kering digunakan sebagai obat.malaria. Ujung pandang
dan Jawa, bunga kenanga diolah menjadi minyak rambut dengan cara memaskan bunga
kenanga dengan minyak kelapa sehingga minyak tersebut beraroma kenanga. Daerah
pulau Bali bunga kenanga segar digunakan para wanita untuk mengharumkan rambut,
Minyak atsiri atau biasa disebut atau disebut juga dengan essential oils, etherial
oils, atau volatie oils adalah ekstrak atau minyak alami yang terdapat dalam tumbuhan
berasal dari daun, bunga, kayu, biji-bijian bahkan putik bunga. Minyak atsiri
merupakan minyak yang mudah menguap dengan titik didih dan tekanan uap tertentu
yang dipengaruhi oleh suhu. Ditinjau dari senyawa kimia minyak atsiri memiliki
beberapa tipe senyawa organik, seperti hidrokarbon, alkohol, oksida, ester, aldehida
dan eter (Indriani, 2013). Bunga kenanga (Cananga odorata (Limk.) Hook f.)
merupakan salah satu jenis tanaman penghasil minyak atsiri. Senyawa yang terkandung
dalam minyak atsiri bunga kenanga antara lain senyawa polifenol, ß-kariofilen, α-
satu atau lebih komponen atau senyawa-senyawa (analit) dari suatu sampel dengan
menggunakan pelarut tertentu yang sesuai (Leba, 2017). Ekstrak adalah sediaan yang
diperoleh dari proses ekstraksi tanaman obat dengan ukuran partikel tertentu dan
menarik semua komponen kimia yang terdapat pada bahan alam dengan menggunakan
komponen zat padat kedalam pelarut, dimana perpindahan terjadi antarmuka kemudian
Mekanisme kerja ekstraksi adalah cairan penyari menembus dinding sel dan
masuk ke dalam rongga sel yang mengandung zat aktif. Zat aktif yang masuk akan larut
karena adanya perbedaan konsentrasi antara larutan zat aktif di dalam sel dengan yang
diluar sel sehingga larutan yang terpekat akan terdesak keluar. Peristiwa tersebut akan
berulang sampai terjadi keseimbangan konsentrasi antara larutan di luar dan di dalam
ekstrak, diantaranya:
b. Cairan Pelarut
Cairan yang digunakan dalam pembuatan ekstrak yaitu pelarut yang baik
(optimal) atau tidak merusak senyawa aktif dan kandungan lainnya serta ekstrak haya
mendapatkan sebagian besar sanyawa yang diinginkan. Pemilihan pelarut yang sesuai
dengan sifat polaritas senyawa yang ingin di ekstraksi ataupun yang sesuai dengan
kepolaran kandungan kimia. pelarut yang digunakan harus bisa mengekstrak substansi
dikehendaki, sehingga diperoleh senyawa yang lebih murni. Proses-proses pada pada
tahap ini adalah pengendapan, pemisahan dua cairan tak tercampur, setrifugasi,
Pada proses ini akan terjadi pemekatan jumlah persial senyawa terlarut secara
penguapan pelarut sampai menjadi kering, ekstrak hanya menjadi kental atau pekat.
simplisia awal.
2.3 Farpum
dari berbagai variasi senyawa dengan konsentrasi yang tepat dan dilarutkan dalam
pelarut yang sesuai. Zat pewangi dapat berasal dari minyak atsiri atau dibuat sintetis.
Parfum digunakan untuk member rasa segar dan harum pada badan. Mekanisme ynag
tepat dari interaksi parfum dengan tubuh agar menimbulkan bau yang berbeda pada
yang berbeda ketika terjadi penguapan dari kulit manusia. Pola tersebut dipengaruhi
oleh suhu tubuh, struktur kulit atau keberadaan partikel lipid yang masing-masing
dapat mengubah penguapan temporal dari senyawa kimia yang ada dalam parfum
Menurut SNI 16-4949-1998 definisi sediaan eau de parfum, eau de toilette, atau
eau de cologne adalah sediaan kosmetika yang berbentuk cair yang merupakan
campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya yang digunakan untuk memberikan bau
harum.
a. Sediaan eau de parfum adalah sediaan kosmetika berbentuk cair yang merupakan
campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan kadar bahan pewangi 11-15%
b. Sediaan eau de toilette adalah sediaan kosmetika berbentuk cair yang merupakan
campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan kadar bahan pewangi 6-10%
c. Sediaan eau de cologne adalah sediaan kosmetika berbentuk cair yang merupakan
campuran bahan kimia dan atau bahan lainnya dengan kadar bahan pewangi 3-5% yang
dengan bahan pewangi 20-30%, eau de parfum 8-15%, eau de toilette 4-8%, eau de
cologne 3-5%, dan splash cologne 1-3%. Konsentrasi bahan 7 pewangi yang
terkandung dalam pewangi akan berpengaruh pada intensitas dan ketahanan wanginya,
semakin tinggi konsentrasi bahan pewangi akan membuat wanginya menjadi lebih kuat
Dusturia, N., Hikamah, S. R., &, & Sudiarti, D. (2016). Efektifitas antibakteri bunga
dari indonesia yang memiliki bau tidak sedap (Skripsi). Fakutas Pendidikan
Jakarta.
Pujiarti, R., Widowati., Kasmudjo & Sunarta. (2015). Kualitas komposisi kimia dan
Sacchetti, G., Maietti, S., Muzzoli, M., Scaglianti, M., Manfredini, S., Radice, M., &
Widiati, S. (2011). Daya hambat ekstrak ampas teh hitam (Camellia sinensis L.)