Pengangguran bisa menyebabkan pendapatan nasional riil (nyata) yang dicapai akan lebih
rendah daripada pendapatan pendapatan yang seharusnya. Pengangguran akan menyebabkan
pendapatan nasional yang berasal dari sektor pajak berkurang. Hal ini terjadi karena
pengangguran yang tinggi akan menyebabkan kegiatan perekonomian menurun sehingga
pendapatan masyarakat pun akan menurun. Dengan demikian, pajak yang harus dibayar dari
masyarakat pun akan menurun. Jika penerimaan pajak menurun, dan untuk kegiatan ekonomi
pemerintah juga akan berkurang sehingga kegiatan pembangunan pun akan terus menurun.
Pengangguran menyebabkan ketiadaan pendapatan yang menyebabkan penganggur harus
mengurangi pengeluaran konsumsinya. Adanya pengangguran akan menyebabkan daya beli
masyarakat akan berkurang sehingga permintaan terhadap barang-barang hasil produksi akan
berkurang. Keadaan demikian tidak merangsang kalangan Investor dan pengusaha untuk
melakukan perluasan atau pendirian industri baru. Dengan demikian tingkat investasi
menurun sehingga pertumbuhan ekonomi pun tidak akan terpacu.
Basrowi, Yuliana, S., Prayogo, A. D., Liana, J. E., Andriansyah, M., & Astridinata, I. K.
(2018). Pengangguran (Perspektif Teoretis). Osf.Io, 1–14.
Hariyanto, E. (2020). Pengangguran dan Krisis Ekonomi. Pusdiklat Keuangan Umum BPPK,
8.
https://klc2.kemenkeu.go.id/document/2020/10/6/1601946778481gdi/pengangguran_dan_kri
sis_ekonomi_-_edit_anes.pdf