Anda di halaman 1dari 5

TUGAS 2

NAMA : RUDOLF J. SIMAMORA


NIM : 040049404
MATA KULIAH : KEUANGAN PUBLIK (IPEM 4440)

PENGARUH PAJAK TERHADAP PEREKONOMIAN

ABSTRAK
Pajak adalah adalah sumber penerimaan negara yang merupakan iuran kepada negara yang dapat
dipaksakan berdasarkan Undang-Undangan tanpa balas jasa, yang dapat ditunjuk langsung, dan penerimaan
pajak tersebut dapat dipergunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum berhubungan dengan
negara menyelenggarakan pemerintahan.
Pertumbuhan ekonomi adalah kenaikan dalam Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) atas dasar
harga konstan yang dapat di definisikan sebagai perekembangan perekonomian yang mengakibatkan barang
dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah serta kemakmuran masyarakat meningkat.
Pertumbuhan ekonomi suatu negara merujuk kepada perkembangan kegiatan perekonomian suatu
negara yang menyebabkan barang dan jasa yang diproduksi dalam masyarakat bertambah dan kemakmuran
masyarakat meningkat dalam jangka panjang. Pertumbuhan ekonomi yang terjadi merupakan salah satu
indikator yang dapat digunakan sebagai nilai keberhasilan pembangunan, yang ditunjukkan oleh adanya
perkembangan secara fisik, seperti pertambahan jumlah dan produksi barang industri, perkembangan
infrastruktur, pertambahan jumlah fasilitas umum seperti sekolah, rumah sakit, jalan dan perkembangan
manufaktur, dll.

PENDAHULUAN
I. Latar belakang
Sistem perpajakan yang baik memiliki kriteria : 1) memenuhi kebutuhan dana untuk keperluan
pembiayaannya makin lama makin meningkat; 2) mengatur alokasi sumber-sumber dalam masyarakat
secara optimal; 3) mendorong ke arah tercapainya distribusi pendapatan dan kekayaan yang adil; dan 4)
memungkinkan terlaksananya stabilitas ekonomi dan pertumbuhan ekonomi. Untuk memenuhi kriteria-
kriteria tersebut dibutuhkan sumber daya ekonomi yang konkretnya berupa surplus ekonomi. Surplus
ekonomi adalah kelebihan pendapatan sesudah dikurangi jumlah yang diperlukan untuk memenuhi
kebutuhan pokok atau kebutuhan esensial. Kebutuhan esensial tmerupakan kebutuhan yang harus
dipenuhi agar orang dapat menggunakan sumber-sumber daya ekonomi sebagaimana mestinya di dalam
masyarakat secara optimal dan efisien.
Keberhasilan sistem perpajakan ditandai dengan meningkatnya penerimaan pajak dan hal ini
berimplikasi pada peningkatkan pertumbuhan ekonomi (Gebreegziabher (2018) : bahwasanya
penerimaan pajak berdampak positif terhadap pertumbuhan ekonomi). Namun, menurut Mdanat (2018),
bahwa tidak selamanya peningkatan penerimaan pajak menyebabkan peningkatan pertumbuhan
ekonomi. Hal ini dapat terjadi karena penerimaan pajak digunakan untuk mendanai non-productive
expenditures. Apabila penerimaan pajak digunakan untuk mendanai aktivitas atau proyek yang
produktif, maka akan berdampak positif bagi pertumbuhan ekonomi suatu daerah atau negara.
II. Pembahasan
A. Pengaruh Pajak Terhadap Produksi
Produksi adalah suatu kegiatan yang menghasilkan barang dan jasa, baik secara menambah
guna bentuk, tempat maupun menambah guna waktu atas suatu barang. Pengaruh pajak terhadap
produksi dapat dibagi dalam pengaruhnya terhadap produksi secara keseluruhan dan pengaruhnya
terhadap komposisi produksi.
a. Pengaruh Pajak terhadap Produksi Secara Keseluruhan
a) Pengaruh pajak terhadap kemampuan untuk bekerja, menabung dan melakukan investasi
Kemampuan adalah kesanggupan sesorang untuk melakukan sesuatu dan penetapan
pajak yang melebihi surplus ekonomi seseorang atau penetapan pajak yang dapat mengurangi
surplus ekonomi seseorang yang digunakan untuk menambah usahanya dalam rangka
meningkatkan taraf hidupnya akan menyebabkan kemampuan seseorang untuk bekerja akan
berkurtang. Dan jika kemampuan untuk bekerja menurun maka kemampuan sesorang untuk
menabung juga akan berkurang, pendapatan disini adalah pendapatan sesudah dikurangi
pembayaran pajak. Apabila kemampuan menabung berkurang berdampak berkurangnya
kemampuan berinvestasi, sebab investasi dibiayai oleh tabungan (tabungan rumah tangga
yang diperoleh lewat pinjaman bank maupun dari tabungan perusahaan itu sendiri).
Walaupun kemampuan untuk menabung perusahaan juga berkurang akibat pengenaan pajak
oleh pemerintah, namun pengaruhnya dirasakan lebih lunak apabila dibandingkan pengaruh
pajak terhadap individu-individu.
b) Pengaruh pajak terhadap keinginan untuk bekerja, menabung, dan berinvestasi
Pajak yang bersifat dikenakan terus-menerus akan berpengaruh terhadap keinginan
untuk bekerja, menabung dan berinvestasi. Seperti pengaruh pajak pendapatan. Pengaruh
pajak terhadap keinginan bekerja dari wajib pajak sebenarnya tidak hanya tergantung dari
motivasi ekonomi saja, namun juga dipengaruhi oleh aspek hukum, politik dan sosiokultural.
Berkurangnya keinginan sesorang bekerja akibat beban pajak tergantung daripada elastisitas
permintaan terhadap pendapatan dan elastisitas penawaran usaha daripada wajib pajak.
Elastisitas penawaran usaha seseorang biasanya tergantung pada sikap hidup seseorang dan
keadaan ekonomi seseorang. Apabila penawaran usaha dalam hubungannya dengan
pendapatan tersebut elastis dan positif sifatnya dengan pajak, maka berdampak keinginan
seseorang untuk mengurangi kegiatan bekerjanya. Pajak yang sifatnya lump-sum yang
dikenakan pada monopolist tidak akan mempengaruhi keinginan untuk bekerja. Hal ini
berbeda dengan pajak yang bersifat regresif yaitu pajak yang tidak langsung, sedangkan pajak
yang bersifat progresif adalah pajak langsung. Apabila dalam pembangunan
perekonomiannya maka hendaknya mengutamakan penerimaan dari pajak tidak langsung.
Namun, untuk mencapai distribusi pendapatan yang lebih merata maka hendaknya
mengutamakan pajak langsung sebagai sumber penerimaannya.
b. Pengaruh Pajak terhadap Komposisi Produksi
Pengenaan pajak yang dilakukan pemerintah dapat menimbulkan pergeseran-pergeseran
penggunaan faktor produksi. Pergeseran ini dilakukan pengusaha dengan cara menggeserkan
penggunaan faktor produksinya pada kegiatan lain yang tidak dikenai pajak atau pada kegiatan
yang walaupun dikenai pajak, namun lebih ringan jumlahnya. Selain itu, pergeseran faktor-
faktor produksi itu dapat dilakukan pengusaha dengan cara menggeserkannya ke sektor lain atau
daerah lain yang tidak dikenai pajak atau walaupun dikenai pajak, tetapi tidak sama beratnya atau
lebih ringan bebannya. Pergeseran-pergeseran faktor-faktor produksi itu, tergantung dari
elastisitas permintaan dan elastisitas penawaran dari barang-barang yang dihasilkan dari kegiatan
tersebut.
B. Pengaruh Pajak terhadap Distribusi Pendapatan
Untuk mencapai tujuan pembangunan dalam bidang tertentu seringkali harus mengorbankan
pencapaian tujuan pembangunan dibidang yang lain, seperti untuk mencapai laju pertumbuhan
ekonomi yang tinggi seringkali dikehendaki adanya distribusi pendapatan kurang merata. Distribusi
pendapatan yang merata yang ada dalam masyarakat mencerminkan adanya keadilan dalam
masyarakat. Masalah keadilan merupakan masalah hubungan proporsional antara 2 variabel,
misalnya antara hak dan kewajiban. Distribusi pendapatan yang adil, harus memperhatikan setiap
warga negara atau setiap pribadi mempunyai hak dan kewajiban yang rendah, yang diakibatkan
adanya suatu kenyataan bahwa di dalam masyarakat terdapat perbedaan dalam keadaan hidup setiap
orang, baik keadaan dalam kehidupan ekonominya, fisik atau dalam kemampuan lainnya. Sedangkan
adanya kenyataan bahwa kemampuan masing-masing orang itu berbeda sehingga tercermin dalam
distribusi pendapatan dalam masyarakat yang tidak merata, bisa dipahami pula lewat bantuan Kurva
Lorenz. Apabila garis ditribusi pendapatan yang ada dalam masyarakat itu semakin menjauhi
kurva/garis yang menunjukkan distribusi yang merata secara absolut berarti dalam masyarakat
tersebut ditribusi pendapatan sangat tidak adil/tidak merata. Menurut Bank Dunia, apabila seitar 40%
penduduk memperoleh kurang dari 12% GNP maka di masyarakat tersebut derajat ketidakmerataan
sangat tinggi. Permasalahan distribusi pendapatan yang tidak merata dapat diatasi dengan
menerapkan sistem perpajakan yang bersifat progresif. Sedangkan sistem perpajakan yang bersifat
regresif akan memperbesar ketidakmerataan distribusi pendapatan.
Dampak positif distribusi pendandapatan yang merata adalah : 1) berkurangnya
kecenderungan untuk timbulnya berbagai macam kejahatan dan gangguan keamanan yang ada di
masyarakat; dan 2) kesejahteraan optimum dalam masyarakat. Sedangkan dampak negatifnya
adalah : 1) menjadi penghambat dalam kemajuan kebudayaan suatu bangsa; dan 2) bertentangan
dengan kenyataan hidup, karena pada dasarnya di dunia ini memang ada perbedaan-perbedaan dalam
kemampuan dalam masing-masing orang.
C. Pengaruh Pajak terhadap Stabilitas Perekonomian
Kehidupan perekonomian pada dasarnya tidak selalu ajeg dan tetap, melainkan akan
mengalami gejolak/irama kehidupan dan ditinjau dari lamanya suatu gejolak terjadi, gejolak
kehidupan ekonomi dapat dibagi seperti : 1) seasonal yang merupakan gejolak musiman, spertia
menjelang hari-hari raya; 2) cyclical yaitu kegiatan perekonomian dalam jangka panjang; dan 3)
trend yaitu kegiatan perekonomian dalam jangka waktu yang sangat panjang, misalnya puluhan
tahun.
Suatu kegiatan perekonomian yang biasanya disebut siklus pada umumnya melewati 4
tahapan, seperti kegiatan perekonomian yang berada dalam kondisi puncak yang akan mengawali
siklus ini, kemudian disebabkan hal-hal tertentu keadaan puncak itu menurun menjadi keadaan
dalam tahapan resesi yang akan menjadi keadaan yang lebih gawat yaitu depresi, dimana keadaan
perekonomian dalam kondisi yang sangat lesu. Puncak dari kegiatan pada tahap depresi adalah
tahapan lembah/jurang yang merupakan batas bawah dari kegiatan yang meluncur turun. Setelah
tahap lembah/jurang dan dengan adanya intervensi pemerintah dalam bidang perpajakan dan politik
fiskalnya diharapkan terjadi kondisi pemulihan yang akan menuju ke tahapan berikutnya yaitu
perluasan kegiatan ekonomi. Jadi pemerintah dengan politik fiskalnya merupakan salah satu cara
dalam kebijaksanaannya di bidang perekonomian, berusaha untuk mengatasi gejolak-gejolak yang
timbul dalam kehidupan ekonomi. Lewat kebijakan perekonomian tersebut, pemerintah berusaha
mengatasi gejolak-gejolak yang timbul dan mempertahankan laju pertumbuhan ekonomi yang layak
tanpa mengorbankan bertambahnya pengangguran di satu pihak dan atau ketidakstabilan dalam
harga-harga umum di lain pihak. Untuk mencapai kestabilan dalam kehidupan perekonomian, suatu
negara berkembang tidak selalu menerapkan teori-teori perpajakan yang bias dijalankan di negara
maju, karena adanya kondisi yang berbeda antara negara maju dengan negara berkembang. Sistem
perpajakan yang dapat mempengaruhi stabilitas perekonomian yang dapat diterapkan di negara
berkembang adalah : 1) sistem perpajakan yang dapat mengakibatkan alokasi sumber-sumber daya
secara optimal, misalnya sistem perpajakan yang memberi fiscal incentives kepada perusahaan-
perusahaan; 2) sistem perpajakan yang dapat menekan laju inflasi tetapi tidak menyebabkan
menurunnya perluasan kesempatan kerja, misalnya pengenaan pajak pendapatan yang progresif yang
dilaksanakan dengan pengawasan yang ketat; dan 3) sistem perpajakan yang dapat digunakan untuk
mempertinggi pemupukan modal, dengan cara meningkatkan pajak-pajak di sektor-sektor tertentu
yang tidak mempengaruhi peningkatan produksi.
III.Kesimpulan
Pengaruh pajak terhadap produksi, pajak memiliki dampak positif dalam pertumbuhan ekonomi
suatu negara. Pajak adalah salah satu sumber penerimaan negara yang sah, dan penerimaan tersebut
dipergunakan untuk membiayai pengeluaran-pengeluaran umum penyelenggaraan pemerintahan. Dan
penyelenggaraan pemerintahan tersebut merupakan upaya-upaya atau kegiatan pembangunan untuk
meningkatkan kesejahteran rakyat. Apabila penggunaan penerimaan pajak tersebut lebih banyak
digunakan pada kegiatan-kegiatan yang produktif dibanding kegiatan yang bersifat konsumtif maka
dapat mendorong terjadinya pertumbuhan ekonomi.
Dalam hal pendistribusian pendapatan, berdasarkan penjelasan diatas, dapat dipahami bahwa
dalam kehidupan ekonomi kemampuan setiap orang berbeda-beda atau dapat dikatakan pendapatan
setiap orang berbeda-beda. Dikaitkan dengan pengertian pajak maka pajak memiliki pengaruh atas
pendistribusian pendapatan, dimana jika pajak meningkat maka berdampak terhadap pendapatan setiap
orang yang pada akhirnya menurun daya beli orang tersebut dan berpengaruh terhadap kemampuannya
dalam memenuhi kebutuhan hidupnya. Untuk mengatasi hal tersebut, pemerintah menerapkan sistem
perpajakan yang bersifat progresif tajam memiliki prinsip aggregate sacrifice/batas minimum pajak,
yang maksudnya penghasilan diatas suatu jumlah tertentu dikenakan pajak dan penghasilan dibawah
pengasilan minimum tidak dikenakan pajak atau bebas pajak.
Sementara pengaruh pajak terhadap stabilitas perekonomian, Sistem perpajakan yang dapat
mempengaruhi stabilitas perekonomian yang dapat diterapkan di negara berkembang adalah : 1) sistem
perpajakan yang dapat mengakibatkan alokasi sumber-sumber daya secara optimal, misalnya sistem
perpajakan yang memberi fiscal incentives kepada perusahaan-perusahaan; 2) sistem perpajakan yang
dapat menekan laju inflasi tetapi tidak menyebabkan menurunnya perluasan kesempatan kerja, misalnya
pengenaan pajak pendapatan yang progresif yang dilaksanakan dengan pengawasan yang ketat; dan 3)
sistem perpajakan yang dapat digunakan untuk mempertinggi pemupukan modal, dengan cara
meningkatkan pajak-pajak di sektor-sektor tertentu yang tidak mempengaruhi peningkatan produksi.

DAFTAR PUSTAKA

 Pengaruh Pajak Terhadap Perekonomian – Modul 6 KB1 s.d KB3 BMP Keuangan Publik IPEM 4440
Edisi 2, Dr. Endang Larasati, M. S
 Pengaruh Pajak Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia, Nara Sima Murti
(https://www.researchgate.net/profile/Nara-Sima-Murti/publication/
337074293_PENGARUH_PAJAK_TERHADAP_PERTUMBUHAN_EKONOMI_DI_INDONESIA/
links/5dc38366a6fdcc2d2ff7dab5/PENGARUH-PAJAK-TERHADAP-PERTUMBUHAN-EKONOMI-
DI-INDONESIA.pdf)
 Pengaruh Pajak Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Indonesia, Fadli M Nur
(https://www.academia.edu/7299563/Pengaruh_Pajak_Terhadap_Pertumbuhan_Ekonomi_Nasional)
 Pengaruh Penerimaan Pajak Terhadap Pertumbuhan Ekonomi Di Indonesia, Arfah Habib Saragih
(http://jurnal.usbypkp.ac.id/index.php/sikap/article/download/103/pdf)
 https://ardra.biz/ekonomi/ekonomi-makro/pengaruh-pajak-terhadap-pertumbuhan-ekonomi-suatu-
negara/

Anda mungkin juga menyukai