Anda di halaman 1dari 6

Nama : Laurensius Rasi Wangge

Nim : 2110030201
Kelas : 2D
Prodi : Manajemen
Mata kuliah : Ekonomi makro

bab 10
Pengangguran, inflasi dan kebijakan pemerintah

Pengangguran dan inflasi adalah dua masalah ekonomi utama yang di hadapi setiap
masyarakat. Kedua masalah ekonomi itu dapat mewujudkan beberapa efek buruk yang
bersifat ekonomi , politik dan sosial.

MASALAH PENGANGGURAN
Dalam membedakan jenis – jenis pengangguran , terdapat dua cara untuk
menggolongkannya, yaitu :

JENIS PENGANGGURAN BERDASARKAN PENYEBABNYA


Pengangguran Normal atau Friksional
Apabila dalam suatu ekonomi terdapat pengangguran sebanyak dua atau tiga persen dari
jumlah tenaga kerja maka ekonomi itu sudah di pandang sebagai mencapai kesempatan kerja
penuh. Pengangguran sebanyak dua atau tiga persen tersebut dinamakan pengangguran
normal atau pengangguran friksional. Para penganggur ini tidak ada pekerjaan bukan karena
tidak dapat memperoleh kerja, tetapi karena sedang mencari kerja lain yang lebih baik.
Pengangguran siklikal
Perekonomian tidak selalu berkembang dengan teguh, adakalanya permintaan agregat lebih
tinggi, dan ini mendorong pengusaha menaikkan produksi. Lebih banyak pekerja baru
digunakan dan pengangguran berkurang. Akan tetapi pada masa lainnya permintaan agregat
menurun dengan banyaknya. Pengangguran yang wujud tersebut dinamakan pengangguran
siklikal.
Pengangguran struktural
Pengangguran yang wujud di golongkan sebagai pengangguran struktural, dinamakan
demikian karena ia disebabkan oleh perubahan struktur kegiatan ekonomi.
Pengangguran teknologi
Pengangguran yang di timbulkan yang di timbulkan oleh pengangguran mesin dan teknologi
lainnya dinamakan pengangguran teknologi.

CIRI PENGANGGURAN BERDASARKAN CIRINYA


Pengangguran terbuka
Pengangguran ini tercipta sebagai akibat pertambahan lowongan pekerjaan yang lebih rendah
dari pertambahan tenaga kerja.
Pengangguran tersembunyi
Pengangguran ini terutama wujud di sektor pertanian atau jasa. Contohnya ialah pelayanan
restoran yang lebih banyak dari yang diperlukan dan keluarga petani dengan anggota
keluarga yang besar yang mengerjakan luas tanah yang sangat kecil.
Pengangguran bermusim
Pada musim hujan penyadap karet dan nelayan tidak dapat melakukan pekerjaan mereka dan
terpaksa menganggur . pengangguran seperti ini di golongkan sebagai pengangguran
bermusim.
Setengah menganggur
Di samping itu ada pula yang tidak menganggur , tetapi tidak pula bekerja sepenuh waktu,
dan jam kerja mereka adalah yang lebih rendah dari yang normal. Pekerja – pekerja yang
mempunyai masa kerja seperti yang dijelaskan ini digolongkan sebagai setengah
menganggur.

BEBERAPA TUJUAN KEBIJAKAN PEMERINTAH


Tujuan bersifat Ekonomi

 Menyediakan lowongan pekerjaan meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat


 Memperbaiki pembagian pendapatan
 Meningkatkan taraf kemakmuran masyarakat
 Memperbaiki pembagian pendapatan

Tujuan bersifat sosial dan politik

 Meningkatkan kemakmuran keluarga dan kestabilan keluarga


 Menghindari masalah kejahatan
 Mewujudkan kestabilan politik
MASALAH INFLASI ( KENAIKAN HARGA )

JENIS-JENIS INFLASI
Berdasarkan kepada sumber atau penyebab kenaikan harga harga yang berlaku, inflasi
Biasanya dibedakan kepada tiga bentuk berikut:

Inflasi Tarikan Permintaan


Inflasi ini biasanya terjadi pada masa perekonomian berkembang dengan pesat. Kesempatan
kerja yang tinggi menciptakan tingkat pendapatan yang tinggi dan selanjutnya yang
Menimbulkan pengeluaran yang melebihi kemampuan ekonomi mengeluarkan barang dan
jasa. Pengeluaran yang berlebihan ini akan menimbulkan inflasi.

Inflasi Desakan Biaya


Inflasi ini terutama berlaku dalam masa perekonomian berkembang dengan pesat ke Tingkat
pengangguran adalah sangat rendah. Apabila perusahaan-perusahaan masih menghadap
Permintaan yang bertambah, mereka akan berusaha menaikkan produksi dengan cara
Memberikan gaji dan upah yang lebih tinggi kepada pekerjanya dan mencari pekerja baru
dengan Pembayaran yang lebih tinggi ini. Langkah ini mengakibatkan biaya produksi
meningkat, yang Akhirnya akan menyebabkan kenaikan harga-harga berbagai barang
tawaran.

Inflasi Diimpor
Inflasi dapat juga bersumber dari kenaikan harga-harga barang yang diimpor. Inflasi ini Akan
wujud apabila barang-barang impor yang mengalami kenaikan harga mempunyai peranan
Yang penting dalam kegiatan pengeluaran perusahaan-perusahaan

MASALAH INFLASI DAN KEBIJAKAN PEMERINTAH

KEBIJAKAN FISKAL UNTUK MENGATASI INFLASI


Kebijakan fiskal yang akan dilaksanakan adalah dalam bentuk mengurangi pengeluaran
Pemerintah. Langkah ini menimbulkan efek yang cepat dalam mengurangi pengeluaran
dalam Perekonomian.

Efek kebijakan fiskal menurut pendekatan Y=AE


Pengeluaran agregat yang awal adalah AE(P) dan pengeluaran ini Mewujudkan
keseimbangan di titik E, pendapatan nasional adalah Y, dan Tingkat kesempatan kerja penuh
hampir dicapai. Seterusnya misalkan Kenaikan ekspor menambah pengeluaran agregat dan
pada waktu yang Sama kenaikan harga-harga menjadi lebih cepat. Tanpa kebijakan
Pemerintah pengeluaran agregat akan mencapai AE(P)-yaitu harga-harga Juga mengalami
kenaikan dan mencapai P,. Dengan demikian kenaikan Pengeluaran agregat tersebut telah
menimbulkan efek berikut: pendapatan Nasional meningkat dari Y, menjadi Y, dan tingkat
harga meningkat dari P, menjadi P₁. Oleh karena Y₁ lebih besar dari Y tingkat pengangguran
Adalah sangat rendah.

Efek kebijakan fiskal dalam analisis AD-AS


Keseimbangan yang asal dalam perekonomian tersebut dicapai di Titik A. Memberikan
gambaran mengenai keadaan yang sama yang Ditunjukkan oleh titik E, dalam gambar (a)
yaitu pendapatan nasional riil Adalah Y, dan tingkat harga P, Telah diterangkan bahwa apa
pengawasan dan Kebijakan pemerintah, pengeluaran agregat meningkat dari AB(P) menjadi
AE(P). Dalam gambar (b), perubahan tersebut ditunjukkan oleh peralihan kurva permintaan
agregat dari AD, menjadi AD, dan keseimbangan baru dicapai di titik B. Pada keseimbangan
pendapatan nasional yang baru ini harga meningkat dari P, menjadi P, dan pendapatan
nasional riil adalah Y. Dengan demikian, walaupun terjadi peningkatan dalam pendapatan
nasional cili, tingkat inflasi juga sangat tinggi.

KEBIJAKAN MONETER UNTUK MENGATASI INFLASI


Dalam menerangkan efek kebijakan moneter agar mempengaruhi kegiatan Ekonomi.

Efek Kebijakan Moneter dalam Analisis AD-AS


Penawaran agregat dalam perekonomian itu digambarkan oleh Kurva AS, yang landai
bentuknya karena dimisalkan terdapat banyak Pengangguran dalam perekonomian.
Permintaan agregat yang asal adalah AD, dan titik A menggambarkan keseimbangan yang
mula-mula dicapai Dan keseimbangan ini adalah sama dengan E, pada grafik (a) yang
Menggambarkan pendapatan nasional riil adalah Y, dan tingkat harga P. Seperti telah
dinyatakan, pada keseimbangan ini terdapat banyak Pengangguran dalam perekonomian.
Dengan menjalankan kebijakan Moneter diharapkan suku bunga akan menjadi semakin
rendah dan Investasi meningkat.

Efek Kebijakan Moneter dalam Analisis Y=AE


Untuk mengatasi pengangguran dan menggalakkan kegiatan ekonomi Bank sentral
menambah penawaran uang. Langkah ini menurunkan suku Bunga dan menggalakkan para
pengusaha menambah investasi, yaitu Sebesar AI. Pertambahan investasi tersebut
memindahkan pengeluaran Agregat dari AE, menjadi AE, dan memindahkan keseimbangan
dari E, ke E.. Dengan demikian pendapatan nasional meningkat menjadi Y₁. Peningkatan ini
menambah kesempatan kerja dan mengurangi pengangguran.

KEBIJAKAN SEGI PENAWARAN


Penawaran digunakan untuk mengatasinya. Permintaan dan penawaran agregat Yang awal
masing-masing adalah AD, dan AS. Dengan demikian keseimbangan Awal dicapai di E, dan
keseimbangan ini menggambarkan tingkat harga P, dan Tingkat pendapatan nasional Y.
Misalkan timbul salah satu masalah yang Menimbulkan stagfalasi seperti kenaikan upah
tenaga kerja, kemerosotan nilai mata Uang atau kenaikan harga barang impor. Efek dari salah
satu perubahan seperti itu Kurva penawaran agregat akan bergeser ke kiri-yaitu digambarkan
oleh perubahan Dari AS menjadi AS,. Efek dari perubahan ini keseimbangan berubah dari E,
menjadi E, dan menyebabkan pendapatan nasional riil menurun dari Y, ke Y, dan tingkat
harga meningkat dari Po menjadi P₁. Dengan kata lain, stagfalasi berlaku. Untuk mengatasi
masalah tersebut pemerintah menjalankan kebijakan segi penawaran yaitu melakukan
langkah-langkah yang menurunkan biaya produksi perusahaan-perusahaan (misalnya dengan
mengurangi pajak ke atas bahan mentah atau menetapkan harga bahan mentah) dan
menggalakkan perkembangan teknologi. Langkah-langkah pemerintah tersebut akan
memindahkan kurva AS ke kanan, misalnya dari AS, menjadi AS,. Keseimbangan baru
dicapai di E, dan berarti tingkat harga mencapai P, dan pendapatan nasional Y. Apabila AS,
dapat dikembalikan kepada AS, sebagai akibat dari kebijakan segi penawaran, tingkat harga
akan kembali ke P, dan pendapatan nasional riil ke Y

Anda mungkin juga menyukai