ID Studi Karakteristik Sedimen Dan Laju Sed
ID Studi Karakteristik Sedimen Dan Laju Sed
Roby Hambali
Email : rhobee04@yahoo.com
Yayuk Apriyanti
Email : yayukapriyanti@ymail.com
ABSTRAK
Pada banyak kasus yang ditemui di Pulau Bangka, sungai-sungai mengalami pendangkalan yang
signifikan akibat sedimentasi yang bersumber dari erosi lahan yang dipercepat (accelerated
erosion). Prediksi laju sedimentasi (sedimentation rate) diperlukan sebagai dasar perencanaan
bangunan hidraulik sungai, pengelolaan scouring dan beberapa masalah lainnya di sungai.
Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui karakteristik sedimen sungai di Pulau Bangka (studi
kasus Sungai Daeng, Kabupaten Bangka Barat), sehingga dapat diperkirakan laju sedimentasi
yang terjadi dengan menggunakan Persamaan Duboys. Prediksi kecepatan sedimentasi didasarkan
pada karakteristik sedimen yang terdiri dari ukuran (size), bentuk (shape), berat volume (specific
weigh) dan berat jenis (sepecific gravity) serta kecepatan jatuh (fall velocity). Hasil penelitian
menunjukkan gradasi partikel sedimen terdiri dari pasir halus, pasir sedang, pasir kasar, kerikil
halus dan kerikil kasar dengan diameter rata-rata (Dm) 1,39 – 13,25 mm dan diameter median
(D50) 0,5-1,52 mm. Berat volume sedimen berkisar antara 0,808 t/m3 sampai 0,934 t/m3, sedangkan
nilai berat jenis berkisar antara 2,55 sampai 2,69. Kecepatan jatuh partikel sedimen menunjukkan
hubungan logaritmik terhadap ukuran rerata sedimen dengan nilai 0.207-0,836 m/s. Laju transpor
material dasar per satuan lebar sungai (qs) meningkat dengan meningkatnya kedalaman mengikuti
fungsi persamaan geometrik dengan nilai maksimal pada kedalaman 1,6 m sebesar 197.315 kg/s/m
pada bagian hulu, 338.423 kg/s/m pada bagian tengah dan 435.97 kg/s/m pada bagian hilir.
Kata Kunci: Sungai, Karakteristik sedimen, Laju sedimentasi
terjadi sedimentasi. Hal ini berdampak komponen mineral batuan oleh reaksi
pada pengurangan kapasitas tampang kimia. Dekomposisi mencakup proses
sungai, atau dengan kata lain kemampuan karbonasi, hidrasi, oksidasi dan solusi.
sungai dalam mengalirkan air semakin Karakteristik butiran mineral dapat
kecil. Pada banyak kasus yang ditemui di menggambarkan properti sedimen, antara
Pulau Bangka, sungai-sungai mengalami lain ukuran (size), bentuk (shape), berat
pendangkalan yang signifikan akibat volume (specific weight), berat jenis
sedimentasi yang bersumber dari erosi (specipfic gravity) dan kecepatan
lahan yang dipercepat (accelerated jatuh/endap (fall velocity).
erosion).
Sedimentasi adalah peristiwa pengendapan
Prediksi laju sedimentasi (sedimentation material batuan yang telah diangkut oleh
rate) diperlukan sebagai dasar perencanaan tenaga air atau angin. Pada saat pengikisan
bangunan hidraulik sungai, pengelolaan terjadi, air membawa batuan mengalir ke
scouring dan beberapa masalah lainnya di sungai, danau, dan akhirnya sampai di laut.
sungai. Berbagai metode tersedia untuk Pada saat kekuatan pengangkutannya
prediksi kecepatan sedimentasi, antara lain berkurang atau habis, batuan diendapkan di
Duboys Formula, Meyer-Peter Formula, daerah aliran air (Anwas, 1994).
Einstein Bed-Load Function, Modified
Ukuran Partikel Sedimen
Einstein Procedure, Colby‟s 1957 Method
Ukuran partikel merupakan karakteristik
dan Colby‟s 1964 Method. Pada umumnya
sedimen yang dapat diukur secara nyata.
prediksi kecepatan sedimentasi dapat
Abdul Ghani, dkk. (2012) menggunakan
didasarkan pada karakteristik sedimen
klasifikasi berdasarkan standar U.S. Army
yang terdiri dari ukuran (size), bentuk
Corps Engineer (USACE) untuk analisa
(shape), berat volume (specific weigh) dan
saringan sampel sedimen. Syahrul
berat jenis (sepecific gravity) serta
Purnawan, dkk. (2011) menngunakan
kecepatan jatuh (fall velocity). Dengan
teknik analisis penyaringan dengan metode
mengidentifikasi variabel-variabel
ayak basah yang menggunakan saringan
karakteristik sedimen, maka laju
sedimen bertingkat dengan diameter
sedimentasi di sungai (pada titik tinjauan)
berbeda-beda (4,75 mm, 1,7 mm, 250 µm,
dapat diperkirakan.
850 µm, 150 µm). Beberapa ahli hidraulika
menggunakan klasifikasi ukuran butiran
TINJAUAN PUSTAKA menurut AGU (American Geophysical
Sedimen dan Sedimentasi Union) sebagaimana yang ditunjukkan
Ponce (1989) menyebutkan bahwa pada Tabel 1. Ponce (1989) menyatakan
sedimen adalah produk disintegrasi dan bahwa batu besar (boulders) dan krakal
dekomposisi batuan. Disintegrasi (cobbles) dapat diukur tersendiri, kerikil
mencakup seluruh proses dimana batuan (gravel) dapat diukur tersendiri atau
yang rusak/pecah menjadi butiran-butiran dengan ayakan, dan pasir diukur dengan
kecil tanpa perubahan substansi kimiawi. ayakan. Ayakan nomor 200 digunakan
Dekomposisi mengacu pada pemecahan
gd 2 s
w .............................. (3)
18v
2.0 Legend
Ground
Bank Sta
1.5
Elevasi (m)
1.0
0.5
0.0
0 2 4 6 8 10 12 14 16 18
Stasiun (m)
Ground
Bank Sta
1.5
Elevasi (m)
Titik 1.0
pengamatan
0.5
0.0
0 5 10 15 20 25 30 35
Gambar 2. Peta Model DAS Mikro Sungai Stasiun (m)
2.0
Bank Sta
menentukan berat jenis tanah lolos
saringan 4,75 mm (no.4) menggunakan
Elevasi (m)
1.5
Mulai
Gs s d50 S0 d b
c dan D
0 (Pers. 2.5)
(Gambar 2.1)
qs (Pers 2.4) Qs
Selesai
tengah dan bagian hilir semuanya 1 Tengah bagian Terdiri dari tanah kerikil sedang,
kanan kerikil halus, kerikil sangat halus,
merupakan bagian sungai yang lurus. Hasil pasir sangat kasar, pasir kasar,
pasir sedang, pasir halus, pasir
klasifikasi sedimen bagian hulu dengan sangat halus serta terdiri dari 0,07
% tanah lumpur dan lempung
cara unifikasi tanah sebagaimana 2 Tengah bagian Terdiri dari tanah kerikil sedang,
tengah kerikil halus, kerikil sangat halus,
menunjukkan bahwa pada bagian kanan pasir sangat kasar, pasir kasar,
pasir sedang, pasir halus, pasir
(belokan dalam) dan bagian kiri (belokan sangat halus serta terdiri dari 0,05
luar) didominasi oleh sedimen dengan % tanah lumpur dan lempung
3 Tengah bagian Terdiri dari tanah kerikil sedang,
butiran pasir sedang, sedangkan pada kiri kerikil halus, kerikil sangat halus,
pasir sangat kasar, pasir kasar,
bagian tengah lebih didominasi oleh pasir pasir sedang, pasir halus, pasir
sangat halus serta terdiri dari 0,05
sedang, kerikil kasar, dan kerikil halus. % tanah lumpur dan lempung
menunjukkan nilai yang tidak jauh disetiap penampang dengan kisaran antara
berbeda, yaitu rata-rata di bawah 0,9 t/m3 1,39-4,75 mm, kecuali pada bagian tengah
yang lebih didominasi pasir sedang, panampang hulu dengan nilai 13,25 mm.
kecuali pada bagian hulu tengah. Hal ini Hal ini disebabkan oleh butiran-butiran
dikarenakan pada bagian hulu tengah lebih yang lebih kasar akan lebih cepat jatuh
didominasi oleh pasir sedang, kerikil kasar, dibanding dengan butiran yang lebih halus,
dan kerikil halus. Tabel 5 merupakan sehingga pada bagian hulu lebih di
rekapitulasi hasil pengujian berat volume dominasi butiran kasar.
sedimen pada bagian hulu, tengah dan
Kecepatan jatuh partikel sedimen yang
hilir.
dihitung berdasarkan Persamaan (1)
Tabel 5. Berat volume sedimen sungai disajikan pada Tabel 6. Kecepatan jatuh
(t/m3) partikel sedimen menunjukkan besaran
Penampang dengan pola yang sama terhadap ukuran
Bagian
Hulu Tengah Hilir rerata sedimen. Kecepatan jatuh dan
Kanan 0.871 0.821 0.849 ukuran rerata partikel sedimen membentuk
Tengah 0.934 0.874 0.881
suatu hubungan logaritmik dengan nilai
Kiri koefisien korelasi Pearson (r) sebesar
0.808 0.862 0.849
0.973 (Gambar 10).
Berat Jenis Sedimen
Tabel 6. Rekapitulasi nilai drag coefficient
Nilai berat jenis pada tiap penampang (CD), angka Reynold (R) dan kecepatan
bervariasi karena dipengaruhi oleh jatuh (w)
persentase sedimen yang lolos saringan Penampang Parameter
Bagian penampang
Kanan Tengah Kiri
No.4 dan suhu, serta persentase tanah yang
CD 0.426 0.410 0.400
tertahan No.4. Nilai berat jenis berkisar Hulu R 1380.042 11071.286 2404.674
antara 2,55 sampai 2,69 diambil dari rata- w (m/s) 0.412 0.836 0.506
rata berat jenis berdasarkan kedua SNI CD 0.645 0.435 0.495
Tengah R 359.983 1215.280 742.637
sesuai dengan perhitungan yang ada di SNI
w (m/s) 0.229 0.392 0.319
03-1964-2008 CD 0.568 0.520 0.700
Hilir R 502.662 637.964 287.795
Kecepatan Jatuh (Fall Velocity) Sedimen
w (m/s) 0.267 0.298 0.207
Kecepatan jatuh sedimen merupakan
fungsi ukuran, bentuk, berat volume 1.0