Anda di halaman 1dari 5

RESUME

BINA PRIBADI DAN SOSIAL


PRINSIP RANCANGAN BINA DIRI DAN SOSIAL

A. Konsep Bina Diri dan Sosial


Sebelum membicarakan metode pelaksanaan bina pribadi dan sosial untuk masing-
masing kriteria gangguan emosi dan perilaku, penting apabila memahami konsep dasar
kepribadian dan sosial. Pribadi (personality) menurut Gordon Allport adalah organisasi
dinamik dalam individu atas sistem-sistem psikofisis yang menentukan penyesuaian dirinya
yang khas terhadap lingkungannya. Pribadi terdiri dari atribut (sifat) yang melekat pada diri
manusia yang akan memberi karakteristik khas pada masing-masing individu manusia.
berupa:
a) Temperamen,
1) Temperamen mudah (easygoing) mood positif, terbuka dan mudah beradaptasi terhadap
hal-hal baru, memiliki kebiasaan yang teratur dan predictable,
2) Temperamen sulit aktif, peka, dan memiliki kebiasaan yang tidak teratur, reaksi yang
berlebihan terhadap rutinitas, dan adaptasi lambat terhadap situasi dan orang baru,
3) Temperamen sedang (moody) sedikit tidak aktif dan tergantung suasana hati, sangat
lambat dalam beradaptasi dengan kebiasaan dan orang baru-tetapi tidak sesulit pada
temparamen sulit, selalu mencoba untuk menciptakan kesenangan atau merubah rutinitas
dalam bentuk pertahanan pasif yang lebih ringan)
b) Sikap, merupakan kecenderungan atau cara individu dalam merespon sesuatu yang
terjadi pada dirinya.

c) Nilai-nilai, merupakan ajaran turun temurun dari masyarakat dapat menjadi faktor yang
melekat pada diri individu melalui proses belajar sosial dan direproduksi dalam bentuk
sikap individu.

d) Pola kebiasaan, merupakan perilaku yang cenderung menetap dan dilakukan pleh
individu berulang-ulang, sehingga bisa diprediksi.

Pengertian dari sosial (sosialisasi) adalah proses individu memperoleh sistem


kepercayaan, nilai-nilai, dan tingkah laku yang sesuai dan diharapkan oleh lingkungan
sosialnya. Sosialisasi pada diri individu tidak terlepas dari faktor-faktor yang mempengaruhi:
yakni :
1) Kemampuan kognisi yang berkaitan dengan pengambilan peranan sosial;
2) Status dalam kelompok;
3) Pengalaman sosial.

B. Prinsip Bina Diri dan Sosial


Pembinaan kepribadian dan sosial anak dengan tunalaras akan lebih efektif apabila
mempertimbangan teori dinamika kepribadian. Alasannya yakni teori dapat digunakan
sebagai pertimbangan dan refleksi atas praktik latihan bina pribadi dan sosial; untuk menjaga
profesionalitas; dan sebagai rujukan ide (Cole & Knowles, 2011).
Prinsip dasar kegiatan Bina Diri meliputi dua hal, yaitu:
a. Berkaitan aktivitas yang dilakukan seseorang dalam memenuhi kebutuhan hariannya
dalam hal perawatan atau pemeliharaan diri,
b. Berkaitan dengan fungsi dari kegiatan bina diri, yaitu: (a) mengembangkan
keterampilan-keterampilan pokok/penting untuk memelihara (maintenance) dalam
memenuhi kebutuhan-kebutuhan personal. (b) Untuk melengkapi tugas-tugas pokok
secara efisien dalam kontak social sehingga dapat diterima di lingkungan kehidupannya,
(c) Meningkatkan kemandirian.
Prinsip umum pelaksanaan Bina Diri yaitu:
a. Assesmen: Observasi secara alamiah., Menemukan hal-hal yang sudah dan belum
dimiliki anak dalam berbagai hal dan Menemukan kebutuhan anak,
b. Keselamatan (safety),
c. kehati-hatian (poise),
d. Kemandirian (independent),
e. Percaya diri (confident),
f. Tradisi yang berlaku disekitar anak berada (traditional manner),
g. Sesuai dengan usia (in appropriate),
h. Modifikasi; alat dan cara dan
i. Analisa tugas (task analysis).

C. Pengertian Program Pengejaran


Program pengajaran bina diri merupakan sebuah rancangan atau persiapan yang di buat
oleh guru tentang pembelajaran bina diri. Program pengajaran mempunyai empat komponen
utama yaitu:
a) Komponen Tujuan
b) Materi
c) Metode atau strategi
d) Penilaian atau evaluasi
Setiap komponen tersebut dapat di kembangkan menjadi sub-komponen, sehingga
jumlah komponen yang terdapat dalam sebuah perencanaan pengajaran dapat bervariasi.
Komponen tujuan merupakan kemampuan yang di rancang untuk dikuasai oleh siswa baik
setelah menyelesaikan pengajaran maupun dalam tahap-tahap tertentu. Rambu-rambu dalam
merumuskan tujuan adalah sebagai berikut:
1) Harus ada dalam batas kemampuan siswa untuk mencapainya, untuk itu perlu
dipertimbangkan kemampuan awal siswa.
2) Harus dirumuskan dengan kata-kata operasional yang menggambarkan perilaku yang
diinginkan secara spesifik dengan berbagai kondisinya.
3) Diprioritaskan yang dicapai adalah kemampuan praktis dan fungsional.
4) Harus sesuai dengan usia kronologis siswa untuk non kognitifnya.

D. Penyusunan Program Pengajaran


Penyusunan program pengajaran bina diri perlu diadakan asesmen tentang
kemampuannya dalam melakukan aktivitas sehari-hari (Activity Daily of Living) pada
masing-masing siswa untuk menemukan kemampuannya pada saat ini. Berdasarkan
kemampuan awal tersebut, maka dikembangkanlah kemampuan bina dirinya untuk
melakukan kegiatan sehari-hari dengan berbagai cara atau latihan-latihan.
Perumusan program asesmen meliputi : Perumusan tujuan, Perumusan sasaran, Perumusan
aspek asesmen, Pelaksana, Tempat, Waktu jadwal pelaksanaan .

E. Rancangan Program Bina Pribadi dan Sosial


Program bina pribadi dan sosial diterapkan pada anak dengan tunalaras secara garis besar
dimulai dari perencanaan, pelaksanaan, evaluasi kemajuan, dan program tindak lanjut.
Adapun rincian dari rancangan program adalah :
a. Identifikasi masalah perilaku dan emosi anak. Identifikasi ini penting karena
karakteristik anak tunalaras yang sangat bervariasi dari gangguan tingkahlaku internal
sampai ke gangguan tingkahlaku eksternal.
b. Tentukan tujuan yang spesifik, masalah tingkahlaku apa yang akan diatasi dengan bina
pribadi dan sosial.
c. Deskripsikan masalah yang akan ditangani, diuraikan masalah tingkahlaku yang akan
diperbaiki secara deskriptif dari hasil amatan dan pengetahuan awal tentang perilaku
tersebut.
d. Tentukan indikator keberhasilan pencapaian perilaku adaptif yang terukur dan dapat
dicapai oleh anak.

e. Lakukan asesmen. Data-data asesmen harus relevan dengan masalah pribadi dan social
yang akan ditangani
f. Buat rancangan pembinaan bina pribadi dan sosial pada anak tunalaras.

Tahap Rancangan program Bina diri dan Sosial


a) Bina Diri dan Sosial untuk anak dengan perilaku agresif
1. Melakukan program pembinaan bina pribadi dan sosial, berdasarkan data-data asesmen,
dan pendekatan yang sesuai dengan anak dan masalah yang akan ditangani.

2. Program dipilih dengan mempertimbangkan faktor penyebab perilaku, dilakukan secara


komprehensif, dan kombinasi lebih dari satu program.

3. Penerapan program harus selalu merujuk pada gangguan perilaku spesifik yang segera
akan diperbaiki.
b) Bina Diri dan Sosial untuk anak dengan perilaku menarik diri dari lingkungan sosial
(social with drawl)
1. Mengidentifikasi perilku menarik diri dan tipenya pada diri anak.

2. Menentukan masalah perilaku yang paling mendesak untuk diatasi. Biasanya yang
mengganggu aktifitas sosial dan akademik
3. Mendeskripsikan masalah perilaku yang hendak ditangani berdasarkan amatan
seharihari.

4. Menentukan indikator perbaikan perilaku yang spesifik, terukur, dan dapat dicapai oleh
anak.

5. Melakukan asesmen untuk mencari informasi yang berkaitan dengan gangguan perilaku
menarik diri pada anak.

6. Melakukan program pembinaan bina pribadi dan sosial, berdasarkan data-data asesmen,
dan pendekatan yang sesuai dengan anak dan masalah yang akan ditangani.
c) Bina Diri dan Sosial untuk anak dengan perilaku ADHD
a. Mengidentifikasi perilaku karakteristik ADHD tipe apa yang ada pada diri anak.
b. Menentukan masalah perilaku ADHD yang paling mendesak untuk diatasi. Biasanya
yang berhubungan dengan resiko kecelakaan anak akibat hiperaktifitasnya, dan yang
mengganggu aktifitas akademik.
c. Mendeskripsikan masalah perilaku ADHD yang hendak ditangani berdasarkan amatan
sehari-hari.
d. Menentukan indikator perbaikan perilaku yang spesifik, terukur, dan dapat dicapai oleh
anak.
e. Melakukan asesmen untuk mencari informasi yang berkaitan dengan gangguan perilaku
ADHD pada anak.
f. Melakukan program pembinaan bina pribadi dan sosial, berdasarkan data-data asesmen,
dan pendekatan yang sesuai dengan anak dan masalah yang akan ditangani. Program
dipilih dengan mempertimbangkan faktor penyebab perilaku, dilakukan secara
komprehensif, dan kombinasi lebih dari satu program.
d) Bina Diri dan Sosial untuk anak dengan perilaku depresi dan kecemasan
a. Mengidentifikasi perilku depresi dan kecemasan dan tipenya pada diri anak.

b. Menentukan masalah perilaku yang paling mendesak untuk diatasi. Biasanya yang
mengganggu aktifitas sosial dan akademik.

c. Mendeskripsikan masalah perilaku yang hendak ditangani berdasarkan amatan sehari-


hari.

d. Menentukan indikator perbaikan perilaku yang spesifik, terukur, dan dapat dicapai oleh
anak.

e. Melakukan asesmen untuk mencari informasi yang berkaitan dengan gangguan perilaku
menarik diri pada anak.

f. Melakukan program pembinaan bina pribadi dan sosial, berdasarkan data-data asesmen,
dan pendekatan yang sesuai dengan anak dan masalah yang akan ditangani.

Anda mungkin juga menyukai