Anda di halaman 1dari 4

PERBANDINGAN MASA DEMOKRASI

PARLEMENTER (1950-1959) DENGAN


MASA REFORMASI (1998-SEKARANG)

ANGGOTA KELOMPOK

1. Etik Triningsih ( 11 )
KELOMPOK IV
2. Imam Aldi Nugroho ( 16 )
XII AK3 3. Marlina Ayu Mawanti ( 18 )
4. Ria Inayah ( 24 )
3
5. Tina Marlina ( 32 )
6. Wahyu Budi Lestari ( 34 )
MASA DEMOKRASI LIBERAL MASA REFORMASI
(1950-1959) (1998-sekarang)
 Sistem parlementer  Sistem presidensial
 UUDS 1950  UUD 1945
 Kabinet bertanggungjawab kepada parlemen  Presiden sebagai kepala
pemerintahan dan bertanggungjawab
kepada rakyat
 Sering terjadi pergantian kabinet dikarenakan  Menteri sebagai pembantu presiden
adanya mosi tidak percaya oleh parlemen & tidak bertanggungjawab kepada
DPR
 Parlemen yang mengajukan mosi, untuk  Kekuasaan eksekutif, yudikatif,
menjatuhkan & merebut kedudukan partai. legislatif memliki kedudukan yang
Sehingga terjadi gangguan seperti sama dan mengawasi satu sama lain
pemberontakan Kahar Muzakar, DI/TII dll.
 Sering terjadi ketidakstabilan politik.  Politik stabil dan program
pemerintah dapat dijalankan tanpa
ada gangguan.
 Kebijakan ekonomi yang di terapkan  Kebijakan ekonomi pada masa ini
umumnyanupaya untuk menggantikan struktur dilakukan terutama untuk mengatasi
perekonomian kolonkial menjadi krisis ekonomi pada 1998 dan
perekonomian nasional. memulihkan kestabilan keuangan
Negara.
 banyak melahirkan partai-partai baru, seperti  adanya kebebasan berpolitik karena
NU, PIR (Partai Indonesia Raya) sehingga dicabutnya pembatasan parpol
sistem kepartaian yang dianut pada masa
Demokrasi Liberal adalah multipartai

PERBEDAAN PEMILU
TAHUN 1955 DENGAN
PEMILU MASA REFORMASI

Pemilu di Masa 1955 Pemilu di Masa Reformasi


Dilaksanakan hanya sekali untuk memilih partai, Dilaksanakan dengan dua hingga tiga tahapan (satu
hanya ada tiga partai (PDI, Golkar dan PPP) dan tahapan untuk memilih partai/anggota legislatif dan
pasti Golkar sebagai jawara PEMILU dengan dua tahapan untuk memilih Presiden dan Wakil
mengusung presiden Soeharto pada SU MPR Presiden) dengan jumlah partai mencapai 24 Parpol
(Pemilu 2004) dan 34 Parpol (Pemilu 2009);
Tidak adanya pemilihan Presiden dan Wakil Pemilihan Presiden dan Wakil Presiden serta anggota
Presiden serta anggota Legislatif secara langsung; Legislatif secara langsung oleh rakyat;

Semboyan Pemilu yaitu Luber (Langsung, Umum, Semboyan Pemilu yaitu Luber dan Jurdil (Langsung,
Bebas dan Rahasia) Umum, Bebas dan Rahasia serta Jujur dan Adil).

Anda mungkin juga menyukai