Anda di halaman 1dari 5

Tugas mencari materi tentang pengertian, fungsi, dan jenis lingkungan pendidikan

Nama : AGIL YUNIKA SARI

NIM : 23070210002

Kelas : 1B

Mata Kuliah: Ilmu Pendidikan

A. Pengertian Lingkungan Pendidikan


Lingkungan meliputi kondisi dan alam dunia ini yang dengan cara-cara tertentu
mempengaruhi tingkah laku kita, pertumbuhan, perkembangan.
Lingkungan memiliki faktor yang sangat penting yaitu pengaruhnya yang sangat besar
terhadap anak didik, sebab bagaimanapun anak tinggal dalam satu lingkungan yang
disadari atau tidak, pasti akan mempengaruhi anak. Lingkunan mencakup lingkungan
fisik, budaya, dan sosial.
Lingkungan pendidikan adalah lingkungan sekitar yang digunakan sebagai alat dalam
proses pendidikan.

B. Fungsi Lingkungan Pendidikan


Fungsi lingkungan pendidikan adalah membantu peserta didik dalam interaksi dengan
berbagai lingkungan sekitarnya, terutama sebagai sumber daya pendidikan yang tersedia,
agar dapat mencapai tujuan pendidikan yang optimal. Seperti diketahui, proses
pertumbuhan dan perkembangan manusia sebagai akibat interaksi dengan lingkungannya
akan berlangsung secara alamiah dengan konsekuensi bahwa tumbuh kembang itu
mungkin berlangsung lambat dan menyimpan dari tujuan pendidikan.
Oleh karena itu, diperlukan berbagai usaha sadar untuk mengatur dan mengendalikan
lingkungan itu sedemikian rupa agar dapat diperoleh peluang pencapaian tujuan secara
optimal, dan dalam waktu serta dengan daya atau dana yang seminimal mungkin. Dengan
demikian diharapkan mutu sumber daya manusia makin lama semakin meningkat. Hal itu
hanya dapat diwujudkan apabila setiap lingkungan pendidikan tersebut dapat
melaksanakan fungsinya sebagaimana mestinya.
C. Jenis Lingkungan Pendidikan
1. Lingkungan Pendidikan Keluarga
Keluarga merupakan lembaga pendidikan yang bersifat informal, yang pertama
dialami oleh anak. Dan menurut Ki Hajar Dewantoro, suasana kehidupan keluarga
merupakan tempat yang sebaik-baiknya untuk melakukan pendidikan individual
maupun pendidikan sosial. Pendidikan keluarga dibedakan menjadi dua, yaitu:
1) Pendidikan pranatal (pendidikan sebelum lahir)
Pendidikan ini dipengaruhi oleh kebudayaan lingkungan setempat.
Seperti, didalam masyarakat jawa dikenal sebagai macam upacara adat
selama anak masih didalam kandungan.

2) Pendidikan pascanatal (pendidikan setelah lahir)


Pendidikan yang terjadai didalam lingkungan keluarga yang dimulai
dari manusia lahir sampai akhir hayatnya. Dari manusia lahir, diajarkan
bagaimana cara tengkurap, minum, makan, berjalan, hingga tentang
ilmu agama.

2. Sekolah
Sekolah merupakan sarana yang dirancang untuk melaksanakan pendidikan.
Semakin maju suatu masyarakat semakin penting peranan sekolah dalam
mempersiapkan generasi muda sebelum masuk dalam proses pembangunan
masyarakat.
Oleh karena itu, sekolah seharusnya menjadi pusat pendidikan untuk
menyiapkan manusia Indonesia sebagai individu warga masyarakat, warga
Negara dan warga dunia di masa depan, secara bertahap sekolah dikembangkan
menjadi suatu tempat pusat latihan manusia di masa depan.
Suatu alternative yang mungkin dilakukan sesuai situasi dan kondisi sekolah
anatara lain:
 Pengajaran yang mendidik
 Peningkatan dan pemantapan pelaksanaan program bimbingan dan
penyuluhan disekolah.
 Pengembangan perpustakaan sekolah menjadi suatu pusat atau sumber
belajar.
 Peningkatan dan pemantapan program pengelolaan sekolah.

3. Masyarakat
Masyarakat merupakan bagian dari lingkungan pendidikan yang didalamnya
terdapat lingkungan keluarga dan lingkungan sekolah.
Corak dan ragam pendidikan yang dialami seseorang dalam masyarakat
meliputi berbagai bidang, baik dalam pembentukan kebiasaan-kebiasaan,
pembentukan pengetahuan, sikap dan minat, maupun pembentukan kesusilaan dan
keagamaan.

Kaitan antara masyarakat dan pendidikan dapat ditinjau dari tiga segi, yaitu :
a. Masyarakat sebagai penyelenggara pendidikan
b. Lembaga – lembaga kemasyrakatan dan/atau kelompok sosial
dimasyarakat
c. Dalam masyarakat tersedia berbagai sumber belajar baik yang dirancang
( by design ), maupun yang dimanfaatkan ( utility ).
Paling sedikit dapat dibedakan menjadi enam tipe sosial – budaya sebagai
berikut :
 Tipe masyarakat berdasarkan sistem berkebun yang amat sederhana
 Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan bercocok tanam di ladang atau
sawah dengan tanaman pokok padi.
 Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam di ladang
atau sawah.
 Tipe masyarakat pedesaan berdasarkan sistem bercocok tanam di sawah
dengan tanaman pokok padi.
 Tipe masyarakat perkotaan.
Selain tipe masyarakat di atas yang dapat mempengaruhi karakteristik
seseorang, terdapat juga lembaga kemasyarakatan kelompok sebaya dan
atau kelompok sosial seperti remaja masjid, pramuka karang taruna dan
sebagainya, yang mempunyai fungsi kelompok sebaya terhadap anggotanya
antara lain :

a. Mengajar berhubungan dan menyesuaikan diri dengan orang lain


b. Memperkenalkan kehidupan masyarakat yang lebih luas
c. Menguatkan sebagian dari nilai – nilai yang berlaku dalam kehidupan
masyarakat orang dewasa
d. Memberikan kepada anggota – anggotanya cara – cara untuk
membebaskan diri dari pengaruh kekuatan otoritas
e. Memberikan pengalaman untuk mengadakan hubungan yang didasarkan
pada prinsip persamaan hak
f. Memberikan pengetahuan yang tidak bisa diberikan oleh keluarga secara
memuaskan ( pengetahuan mengenai cita rasa berpakaian, musik, jenis
tingkah laku tertentu, dan lain – lain
g. Memperluas cakrawala pengalaman anak, sehingga ia menjadi orang
yang lebih kompleks.
Dengan demikian organisasi tersebut menyediakan program pendidikan bagi
anak – anaknya, yakni :
a. mengajarkan keyakinan serta praktik-praktik keagamaan dengan cara
memberikan pengalaman – pengalaman yang menyenangkan bagi
mereka.
b. Mengajarkan kepada mereka tingkah laku dan prinsip – prinsip moral
yang sesuai dengan keyakinan – keyakinan agamanya
c. Memberikan model – model bagi perkembangan watak .

Referensi:
https://klipaa.com/story/2071-pengertian-jenis-dan-fungsi-lingkungan-pendidikan
https://adoc.pub/queue/bab-v-pengertian-fungsi-dan-jenis-lingkungan-pendidikan.html

Anda mungkin juga menyukai