Anda di halaman 1dari 3

KERANGKA ACUAN KERJA

PENGIRIMAN SPESIMEN
PUSKESMAS PEDAMARAN TAHUN 2019

1. PENDAHULUAN
Sekarang ini, banyak penyakit yang bertambah dan merajalela dalam
kehidupan masyarakat. Akan tetapi, penyakit infeksi tetap menjadi primadona
penyakit yang paling sering menyerang manusia. Penyakit infeksi yang ditimbul
sering diakibatkan mikroorganisme yang bersifat patogen. Cara dalam
menegakkan diagnosa guna menemukan mikroorganisme apa yang menjadi
penyebab suatu penyakit adalah dengan cara pemeriksaan spesimen. Oleh karena
itu, bagi orang yang berprofesi dalam bidang kesehatan, misalnya Analis
Kesehatan, harus mengetahui dan memahami betul cara pengelolaan spesimen
klinik. Kami, sebagai mahasiswi jurusan Analis Kesehatan, tentunya juga harus
memahami betul cara pengelolaan, penanganan spesimen. Yang harus
diperhatikan dalam hal pengelolaan spesimen adalah: cara pengambilan,
penyimpanan, pengiriman spesimen.

2. LATAR BELAKANG
Spesimen adalah  sampel atau sekumpulan dari satu bagian atau lebih
bahan yang diambil langsung dari suatu sistem. Spesimen merupakan bagian
terpenting dalam mengawali suatu pemeriksaan, karena hasil pemeriksaan
laboratorium tidak akan lebih baik dari mutu spesimen yang diperoleh. Dalam
pemeriksaan mikrobiologi, adanya cemaran mikroba bukan penyebab infeksi akan
sangat menggangu. Sebaliknya mikroba penyebab harus dapat diperoleh dan
dipertahankan hidup. Oleh karena itu, cara pengambilan, penyimpanan dan
transportasi spesimen yang baik merupakan salah satu faktor penentu mutu
pemeriksaan.

Pembagian spesimen berdasakan cara pengambilan :

1. Spesimen nion-invasif : Jika terjadi kesalahan identifikasi speciment ini dapat


diambil kembali untuk diidenfikasi ulang. Contoh : urin, sputum(lendir), feses
2. Spesimen invasif :spesimen yang diambil pada saat operasi
3. Contohnya: kultur darah, cairan tubuh yang steril, cairan amnion
Pembagian Spesimen Berdasarkan Prioritas Kritikal/invasif : CNS, otak,
darah, katup jantung, cairan perikardial, cairan amnion, BAL. Tidak diawetkan ,
misalnya sputum, faeces, aspirasi luka, pus dan tulang Kuantifikasi, diperlukan
akurasi dalam jumlah dalam jumlah penyebab infeksi Perlu penyimpanan khusus :
misalnya bakteri anaerob.

3. TUJUAN KEGIATAN
a. Tujuan Umum
Supaya spesimen memenuhi syarat untuk diperiksa, maka proses pengiriman
juga harus dilakukan dengan mengikuti standarisasi yang benar.

b. Tujuan Khusus
1. Agar Spesimen tetap layak untuk di perikasa
2. Mengetahui specimen yang yang memenuhi syarat pemeriksaan
3. Mengetahui cara pengolahan specimen di laboratorium

4. KEGIATAN POKOK DAN RINCIAN


a. Pengambilan Spesimen
b. Penyimpanan Spesimen
c. Pengiriman Spesimen

5. CARA MELAKSANAKAN KEGIATAN DAN SASARAN


a. Sebelum mengirim spesimen ke laboratorium,pastikan bahwa spesimen
telah memenuhi persyaratan seperti yang tertera dalampersyaratan masing-
masing pemeriksaan.
b. Apabila spesimen tidak memenuhi syarat agar diambil / dikirim ulang.
c. Pengiriman spesimen disertai formulir permintaan yang diisi data yang
lengkap. Pastikan bahwa identitas pasien pada label danformulir permintaan
sudah sama.
d. Secepatnya spesimen dikirim ke laboratorium. Penundaan pengiriman
spesimen ke laboratorium dapat dilakukan selambat-lambatnya 2 jam
setelah pengambilan spesimen. Penundaan terlalu lama akan menyebabkan
perubahan fisik dan kimiawi yang dapat menjadi sumber kesalahan dalam
pemeriksaan
e. Pengiriman sampel sebaiknya menggunakan wadah khusus, misalnya
berupa kotak atau tas khusus yang tebuat dari bahan plastik, gabus (styro-
foam) yang dapat ditutup rapat dan mudah dibawa

f. SASARAN
Masyarakat yang menjadi target untuk dilakukan pemeriksaan kesehatan.

g. JADWAL PELAKSANAAN KEGIATAN


Pengiriman Spesimen dilakukan di wilayah puskesmas pedamaran (jadwal
terlampir).

h. ANGGARAN
Kegiatan ini dibiayai oleh Bantuan Operasional Kegiatan (BOK) Tahun Anggaran
2019.

Mengetahui, Pedamaran 4 Februari 2019


Kepala Puskesmas Pedamaran
Pengelola Program
Kecamatan Pekaitan

drg. YUDHY GUSTIANTO


IHJA ULLUMUDDIN, AMK
NIP. 19820108 201408 1 003

Anda mungkin juga menyukai