Anda di halaman 1dari 6

30 Mei 2021

MODUL 9
“Kepemimpinan Kepala Desa’’
Kb 1 : Teori Kepemimpinan
Kb 2 : Pemlihan Kepala Desa
Kb 3 : Mekanisme Pertanggungjawaban Kepala Desa

KB 1 SLIDE 1
Definisi Kepemimpinan.

‘’Kepemimpinan adalah gejala universal dalam setiap kelompok makhluk hidup, termasuk
manusia. Dengan kata lain Kepemimpinan pada dasarnya adalah kemampuan dan pengaruh,
yaitu kemampuan mempengaruhi orang lain untuk melakukan atau tidak melakukan sesuatu
yang dikehendaki oleh pemimpin secara sukarela’’.

Dilihat dari orientasinya, dapat dibedakan kedalam 2 (dua) macam organisasi, yaitu :

1. Organisasi yang berorientasi pada pemimpin (Leader Orientation) :


 peranan pemimpin dengan kepemimpinannya sangat dominan bahkan dapat
mengarah pada penghormatan ssecara berlebihan pada diri pemimpin sehingga
menjurus pada kultus individu. (contoh nyata yaitu Organisasi pemerintahan
Indonesia dijaman Soekarno/Soeharto, Pemerintahan Jerman pada masa Hitler,
Pemerintah di Korea Utara, merupakan organisasi yang berorientasi kepada
pemimpin).
 sehingga terbangun system kepemimpinan yang OLIGARKHIS (kepemimpinan
yang dijalankan oleh segelintir orang saja).
 Hubungan kerja bersifat searah dari atas ke bawah (TOPDOWN), sehingga tidak
dikembangkan mekanisme umpan balik dari anggota organisasi lainnya secara
terbuka.
2. Organisasi yang berorientasi pada system (System Orientation) :
 kehadiran seorang pemimpin memang diperlukan tetapi bukan segala-galanya,
 semakin sistemik sebuah organisasi, maka peran pemimpin dengan
kepemimpinannya semakin terbatas, yakni hanya menjadi sumber ide dan
penyelaras kegiatan antarunit dalam organisasi.
 Anggota organisasi bekerja berdaarkan system yang sudah tertata dengan baik
serta diduung oleh SDM yng professional dan bertanggungjawab.
 Para anggota organisasi tidak perlu diawasi secara terus menerus oleh manajemen
puncak, karena mereka diawasi leh hati nurani berdasarkan profesionalitas yang
telah menjadi bagian tidak terpisahkan dari kehidupannya.
 Lebih banyak mengandalkan jaringan (networking) antarorganisasi.(contoh
disektor swasta sdh berkembang VO (Virtual Office) atau kantor virtual yang
berbasis pada teknologi informatika, MO (Mobile Office) Kantor bergerak,
mengikuti gerakan dari manajemen puncaknya.laporan organisasi dapat
disampaikan kapan saja dan dimana saja sepanjang ada jaringan internet dan tele-
conference.

SLIDE 2

Kepala desa menjalankan kepemimpinan VISIONER, terlihat dari adanya kewajiban membuat
visi dan misi bagi bakal calon kepala desa pada saat pemilihan kepala desa. Hal ini berlaku
bagi desa administrative yang kepala desanya dipilih secara langsung oleh warga desa.
Sedangkan bagi desa adat yang kepala desanya diisi melalui musyawarah-mufakat tokoh adat,
tentunya tidak memerlukan visi misi bakal calon, karena tujuan bersama desa ditentukan secara
bersama warga desa melalui mekanisme musyawarah untuk mufakat.

Variabel-variabel Kepemimpinan Visioner ,ada 4 (empat) variable yang membentuk


kepemimpinan ,yaitu sebagai berikut :

1. Variabel Pemimpin : Variabel pertama dari kepemimpinan adalah pimpinan itu sendiri,
pemimpin adalah orang yang mempunyai kemampuan mempengaruhi dan memimpin
orang lain. Ada beberapa teori genetika yang mengatakan bahwa pemipin itu :
 Pemimpin itu Dilahirkan bukan diciptakan (Leader is born not made) artinya
seseorang dapat menjadi pemimpin apabila yang bersangkutan memiliki bakat
kepemimpinan yang diperoleh sejak lahir/memiliki garis keturunan pemimpin.
Bakat dapat dapat diidentifikasikan melalui Psikotes. Berdasarkan teori bakat,
maka tidak setiap orang dapat menjadi pemimpin. (Berdasarkan TEORI
GENETIKA)
 Pemimpin itu diciptakan bukan dilahirkan (Leader is made not born) artinya
siapapun bias menjadi pemimpin apabila yang bersangkutan secara social,politik,
disiapkan dan diberi kesempatan untuk berkembang. Karna pemimpin yang baik
tidak muncul secara tiba-tiba, tetapi berkembang melalui proses pematangan yang
sistematis dan berkelanjutan. (Berdasarkan TEORI SOSIAL)
 Pemimpin itu merupakan fungsi dari bakat, kemampuan dan kesempatan.(Leader
is Fungsi = Bakat,kemampuan dan kesempatan). Artinya seseorang dapat menjadi
pemimpin apabila yang bersangkutan memiliki bakat kepemimpinan yang dapat
dilihat melalui psikotes . bakat tersebut dikembangkan melalui pendidikan dan
pelatihan yang berjenjang yang bertujuan untuk meningkatkan kemampuan
kepemimpinannya.(Berdasarkan TEORI EKLEKTIK)
a. Dilihat dari karakteristik organisasi yang dipimpinnya, Kepemimpinan terbagi atas
2 yaitu : Kepemimpinan Organisasional & Kepemimpinan Sosial.
 Kepemimpinan organisasional : kepemimpinan yang timbul karena
seseorang menjadi pemimpin untuk organisasi dengan pengikut sebagai
bawahan (subordinate) yang patuh dgn berbagai ikatan norma organisasi
formal.
 Kepemimpinan social : kepemimpinan yang timbul dalam konteks
kelembagaan karena kapasitas dan kualitas pribadi seseorang yang
karismatik dalam kehidupan amsyarakat, sehingga mampu menarik
perhatian orang-orang untuk menjadi pendukungnya (supporter).
 Kepala desa seharusnya mempunyai ke2 bentuk kepemimpinan tersebut.
Karena Kepala desa menjalankan kepemimpinan organisasional, karena
dia adalah kepala organisasi pemerintah desa dengan perangkat desa
sebagai bawahannya. Kepala desa jg menjalanankan kepemimpinan
social karena dia adalah pemimpin masyarakat yang dipilih langsung o;eh
penduduk yang mempunyai hak pilih.mereka adalah pengikut kepala
desa ,baik yg dulunya mendukung ataupun tidak pada saat proses
pemilihan kepala desa (pilkades).
b. Perbedaan Manajer dengan Pemimpin

Manajer Pemimpin
 Manajer mengadministrasikan  Pemimpin melakukan inovasi-inpvasi
 Manajer adalah tiruan  Pemimpin adalah asli
 Manajer memelihara  Pemimpin mengembangkan
 Manajer memfokuskan pada system dan  Pemimpin menfokuskan pada orang
struktur  Pemimpin medasarkan pada rasa
 Manajer menitikberatkan pada percaya
pengendalian’manajer memiliki  Pemimpin memiliki pandangan jangka
pandangan jangka pendek panjang
 Manajer menanyakan ‘’Mengapa’’ dan  Pemimpin menyanyakan ‘’Apa’’ dan ‘’
‘’Bagaimana’’. Mengapa’’
 Manajer memiliki pandangan pada garis  Pemimpin memiliki pandangan pada
dasar. horizon. (Bennis & Townsend,1995)
 Dalam menggerakkan pengikutnya,  Dalam menggerakkan pengikutnya
manajer lebih banyak menggunakan pemimpin lebih banyak menggunakan
posisinya sebagai atasan dari para pengaruhnya.
bawahannya, sehingga kepatuhanannya
seringkali karena keterpaksaan.

c. Ada 3 (Tiga) Kriteria memilih pimpinan pemerintahan , yaitu :


1) Kapabilitas :kemampuan intelektual dan kualitas moral pemimpin yang dapat
dilihat dari rekam jejaknya (track recornya) dalam kehidupan sehari-hari maupun
dalam memimpin organisasi yang pernah dipimpinnya.
2) Kompatibilitas : kemampuan untuk menyesuaikan berbagai tuntutan,
permintaan, perintah yang dating dari sumber-sumber berlainan yang mungkin
bertentangan. Pemimpin harus teguh dalam pendirian tetapi luwes (dapat
menyesuaikan diri dengan situasi dan kondisi tanpa harus mengorbankan
prinsip/keputusan yang telah ditetapkan sebelumnya) dalam implementasinya,
karena harus berhadapan dengan berbagai kelompok kepentingan.
3) Akseptabilitas : daya trima dari bawahan yang dipimpinnya/para pengikutnya.
Daya terima ini dapat dilihat dari rasa hormat bawahan maupun
pengikutnyasecara tulus, bukan dibuat-buat.

2. Variabel Pengikut (follower) : konsekuensi dari pengikut jg otomatis terbagi menjadi 2,


pengikut kepemimpinan organisasional yang disebut (subordinate) dan pengikut
kepemimpinan social (supporter).
‘’ Kesiapan Pengikut menurut Hersey,Blanchard & Johnson(2008), membagi
menjadi 4 level pengikut, yaitu:
 R1 : Unable and insecure or Unwilling ( Kelompok pengikut yang tidak
memiliki kemampuan cukup untuk melaksanakan tugas-tugas, tidak mantap dan
tidak memiliki kemauan, jika jumlahya banyak , kelompok ini hanya kana
menjadi beban).
 R2 : Unable but Confident or Willing ( kelompok pengikut yang kurang
memiliki kemauan, tetapi masih mempunyai rasa percaya diri dan kemauan untuk
menyelesaiakan tugas-tugas yang diberikan, kelompok ini akan memberikan
kontribusi yang signifikan pada organisasi apabila diberi motivasi dan diberi
kepercayaan untuk berusaha menjadi lebih mampu).
 R3 : Able but Insecure or Unwilling (kelompok pengikut yang memiliki
kemampuan tetapi semangatnya tidak mantap atau kemauannya kurang untuk
menjalankan tugas-tugas organisasi.kelompok ini harus sering-sering diawasi dan
difasilitasi agar memiliki kepercayaan diri untuk menjalankan tugas organisasi
secara optimal.
 R4 : Able and Confident and Willing ( Kelompok pengikut yang memiliki
kemampuan sekaligus kemauan dan rasa percaya diri yang tinggi. Kelompok ini
umumnya juga memiliki komitmen yang tinggi pada tugas-tugas yang diberikan,
sehingga pemimpin dapat memberikan kepercayaan yang luas kepadanya untuk
menjalankan tugas dan tanggung jawab tertentu.

‘’ Macam-macam gaya kepemimpinan berdasarkan situasi pengikutnya’’


 Gaya 1 : Gaya Kepemimpinan Memberitahukan (yang sesuai digunakan pada
pengikut dengan tingkat kematangan R1. Disini pemimpin banyak memberi tahu
kepada para pengikutnya mengenai apa yang harus dan tidak boleh dilakukan.
 Gaya 2 : Gaya Kepemimpinan Menjajakan ( sesuai untuk pengikutkategori R2.
Gaya ini menawarkan pada pengikutnya yang memiliki kemauan tetapi
kemauannya kurang/belum optimal. Melalui gaya kepemimpinan ini, para
pengikutnya akan merasa dihargai dan ditingkatkan kemampuannya.
 Gaya 3 : Gaya Kepemimpinan Mengikutsertakan (digunakan untuk
kematangan pengikut Kategori R3. Karena mengingat pengikutnya memiliki
kemampuan yang cukup tetapi kurang memiliki kemauan karena berbagai sebab,
maka pemimpin perlu mengikutsertakan pengikutnya dalam berbagai aktifitas.
Melalui cara ini, para pengikutnya akan dibangkitkan egonya untuk menunjukkan
kemampuannya secara optimal dengan terlibat pada berbagai kegiatan yang
diprogramkan oleh sang pemimpin.
 Gaya 4 ; Gaya Kepemimpinan Mendelegasikan ( cocok digunakan untuk
pengikut kategori R4. Gaya ini memberi kepercayaan penuh kepada pengikutnya
untuk melakukan sesuatu sesuai arahan sang pemimpin.pengikutnya diberi
kebebabsan untuk mengembangkan kreativitasnya untuk berinisiatif mencapai
tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.
3. Variabel Situasi dan Kondisi : variable ini bersifat dinamis dan sulit diprediksi, karena
pilihannya adalah apakah pemimpin akan dikendalikan oleh situasi dan kondisi ataukah
sebaliknya, sehingga kondusif bagi berprosesnya pengaruh kepemimpinan.

Situadi & Kondisi yang mempengaruhi dan dipengaruhi oleh pemimpin dapat
digolongkan mejadi beberapa bagian, yaitu situasi & Kondisi
(IPOLEKSOSBUDAG/Politik, ekonomi, social, budaya dan agama)
a. Situasi & Kondisi Politik : dalam era politik seperti sekarang ini, pertimbangan
politik seringkali mendominasi keputusan-keputusan yang diambil oleh pemimpin
organisasi pemerintahan termasuk kepala desa. Padahal pertimbangan politik
seringkali tidak didasarkan pada parameter tertentu yang dapat diukur, melainkan
pada ukuran kepentingan. Yang pada akhirnya pengaruh dari pemimpin menjadi
tidak stabil.
b. Situasi & Kondisi ekonomi : digambarkan dari tingkat kemakmuran pengikutnya.
hal ini berkaitan dengan hierarki pemenuhan kebutuhan yang dikemukakan maslow.
Bagi pengikut dengan tingkat kemakmuran rendah, perlu diberi motivasi dalam
bentuk pemenuhan dasar (Basic needs) seperti makan,minum, pakaian dan tempat
tinggal. Sedangkan untuk pengikut dengan tingkat kemakmuran tinggi, maka
pemberian motivasi kepada pengikut lebih banyak bersifat aktualisasi diri ( self
actualization) seperti bentuk penghargaan, piagam, promosi jabatan dan sejenisnya.
c. Situasi & kondisi social, budaya dan agama : nilai-nilai dominan yang berlaku
pada kehidupan pengikutnya. Contoh pada masyarakat yang agamis, pemimpin harus
menunjukkan contoh yang kongkret tentang implementasi kehidupan beragama,
demikian pula pada masyarakat yang masih memegang adat istiadat leluhur, maka
pemimpin harus dapat mengikuti irama masyarakatnya, kalau masih ingin
memperoleh dukungan dari pengikutnya.
4. Variabel Visi dan Misi Organisasi : setiap organisasi baik pemerintah maupun swasta
dituntut untuk membuat visi misi yang menggambarkan keinginan masa depan yang
terjangkau berdasarkan berbagai asumsi.

Ciri-ciri visi yang baik, yaitu :


a) Bersifat spesifik
b) Disusun dalam bahasa yang sederhana (+/- 10 kata)
c) Bersifat terukur
d) Mungkin untuk dicapai/terlaksana
e) Mempunyai dimensi waktu tertentu.

Catatan :

 Ditingkat nasional visi bangsa tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka Panjang
Nasional (RPJPN) untuk kurun waktu 20 th (2005-2025, UU No.25 th 2004 tentang
Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional)
 Visi pemerintah tertuang dalam Rencana Pembangunan Jangka menengah Nasional
(RPJMN) untuk kurun waktu 5 th
 Didaerah ada visi daerah jangka panjang untuk kurun waktu 20 th tertuang dalam
Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD)
 Didaerah ada visi daerah jangka panjang untuk kurun waktu 5 th tertuang dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)
 Sedangkan untuk Organisasi pemerintahan Desa tidak ada perintah Perpu yang
mengharuskan desa membuat visi misi jangka panjang maupun jangka menengah.
 Melalui visi misi, maka seorang pemimpin akan dapat diketahui
persepsinya/pandangannya mengenai masa depan yang diinginkannya. Dan spat menjadi
daya tarik untuk pengikutnya.

KB2 PEMILIHAN KEPALA DESA

KB 3 PERTANGGUNGJAWABAN KEPALA DESA

Anda mungkin juga menyukai