PERUSAHAAN JAWATAN
(PERJAN)
Disusun Oleh:
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS TULUNGAGUNG
TULUNGAGUNG
2019
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas anugerahNya
yang telah dilimpahkan bagi kita, sehingga kami dapat merangkai kata dalam menyajikan
makalah PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) ini dan menyelesaikannya dengan baik.
Penyusunan karya tulis ilmiah ini di latar belakangi oleh keinginan penulis untuk
memberikan informasi seputar PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN) kepada para
pembaca.
1. Ibu Retno Sari Dewi,SH,M.H. selaku dosen pengajar yang telah memberikan
tugas membuat makalah ini dan memberikan saran yang membantu sekali dalam
penyusunan makalah ini.
2. Teman-teman sekalian yang telah membantu dan memberikan banyak saran
dalam penyusunan makalah ini.
Penulisan karya ilmiah ini berdasarkan fakta yang ada di sekitar kita yang mungkin
tidak kita sadari. Kami berharap Karya tulis ilmiah ini dapat membimbing para pembaca agar
memahami dan mengerti tentang PERUSAHAAN JAWATAN (PERJAN).
Kami selaku penyusun menyadari sepenuhnya bahwa karya ilmiah yang disusun ini
masih belum atau jauh dari sempurna untuk itu saran dan kritik yang bersifat membangun
sangat kami butuhkan untuk lanjutan penyempurnaan penyusunan karya ilmiah berikutnya.
Akhir kata, tidak lupa kami ucapkan terima kasih atas segala bentuk dukungan data
dari berbagai pihak dan buku demi kelangsungan penyelesaian dalam penulisan Karya
Ilmiah yang kami buat ini.
Tim Penulis
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................................ ii
BAB II PEMBAHASAN............................................................................................ 5
iii
BAB I
PENDAHULUAN
1
5. Semua rsiko yang terjadi sepenuhnya merupakan tanggungjawab
pemerintah.
6. Sebagai pengisi kas negara, karena merupakan salah satu sumber
penghasilan.
7. Bertindak sebagai pelaksana pemerintah dalam memenuhi
pertanggunjawaban hajat hidup masyarakat luas.
8. Tidak ditujukan untuk mencari keuntungan sebesar-besarnya, tetapi
dibenarkan untuk memupuk keuntungan.
9. Berfungsi sebagai alat pemerintah untuk mengadakan dan
mengembangkan ekonomi negara.
10. Dapat meningkatkan produktivitas, efektivitas, dan efesiensi serta
terjaminnya prinsip-prinsip ekonomi.
11. Modal seluruhnya dimiliki oleh negara dari kekayaan negara yang
dipisahkan.
12. Peranan pemerintah sebagai pemegang saham. Bila sahamnya dimiliki
oleh masyarakat, besarnya tidak lebih dari 49%, sedangkan minimal 51%
sahamnya milik negara.
13. Pinjaman pemerintah dalam bentuk obligasi.
14. Modal juga diperoleh dari bantuan luar negeri.
15. Bila memperoleh keuntungan, maka dimanfaatkan untuk kesejahteraan
rakyat.
16. Pinjaman kepada bank atau lembaga keuangan bukan bank
1.1.4 Manfaat BUMN
1. Memberi kemudahan kepada masyarakat luas dalam memperoleh berbagai
alat pemenuhan kebutuhan hidup yang berupa barang atau jasa.
2. Membuka dan memperluas kesempatan kerja bagi penduduk angkatan
kerja.
3. Mencegah monopoli pasar atas barang dan jasa yang merupakan
kebutuhan masyarakat banyak oleh sekelompok pengusaha swasta yang
bermodal kuat.
4. Meningkatkan kuantitas dan kualitas produksi komoditi ekspor sebagai
sumber devisa,baik migas maupun non migas.
2
5. Menghimpun dana untuk mengisi kas negara ,yang selanjutnya
dipergunakan untuk memajukan dan mengembangkan perekonomian
negara.
6. Memberikan pelayanan kepada masyarakat
1.1.5 Bentuk BUMN
Bentuk Badan Usaha Milik Negara (BUMN) sendiri ada tiga
macam, yakni Perusahaan Jawatan (Perjan), Perusahaan Umum (Perum),
dan Perusahaan Perseroan (Persero). Namun kali ini kami akan membahas
tentang Perusahaan Jawatan atau Perjan lebih mendalam. Perusahaan jawatan
(Perjan) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang seluruh
modalnya termasuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan
menjadi hak dari departemen bersangkutan. Perusahaan jawatan biasanya
merupakan perusahaan yang bergerak dalam produksi atau jasa untuk
kepentingan umum. Namun merujuk kepada Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 19 Tahun 2003 tentang Badan Usaha Milik Negara,
khususnya dalam Bab X tentang ketentuan peralihan pasal 93 dinyatakan
bahwa dalam kurun waktu dua tahun terhitung sejak undang-undang ini
mulai berlaku, semua BUMN yang berbentuk Perusahaan Jawatan harus
sudah dirubah bentuknya menjadi Perusahaan Umum (Perum) atau
Perusahaan Perseroan (Persero)
3
1.3 Tujuan Penulisan
Berdasarkan Rumusan Masalah Makalah yang kami tulis, maka tujuan penulisan
Makalah ini adalah sebagai berikut :
1. Memberitahukan pengertian tentang Perusahaan Jawatan kepada pembaca.
2. Memberitahukan ciri-ciri Perusahaan Jawatan kepada pembaca.
3. Memberitahukan maksud dan tujuan Perusahaan Jawatan kepada pembaca.
4. Memberitahukan organ Perusahaan Jawatan kepada pembaca.
5. Memberitahukan status hukum Perusahaan Jawatan kepada pembaca.
6. Memberitahukan kelebihan dan kekurangan Perusahaan Jawatan kepada
pembaca.
7. Memberitahukan contoh Perusahaan Jawatan kepada pembaca.
8. Memberitahukan perubahan bentuk Perusahaan Jawatan kepada pembaca.
9. Memberitahukan proses pendirian suatu badan usaha.
4
BAB II.
PEMBAHASAN
5
2.3 Maksud dan Tujuan Perusahaan Jawatan
1. Menyelenggarakan kegiatan usaha yang bertujuan untuk kemanfaatan
masyarakat umum, berupa penyediaan jasa pelayanan yang bermutu tinggi dan
tidak semata-mata mencari keuntungan.
2. Untuk mendukung pembiayaan dalam menyelenggarakan kegiatan pelayanan
sebagaimana dimaksud dalam ayat (1) PP No.12 Tahun 1998, PERJAN dapat
melakukan kegiatan-kegiatan tertentu yang berkaitan dengan bidang pelayanan
yang bersangkutan.
6
2.6 Kelebihan Dan Kekurangan Perusahaan Jawatan
Kelebihan :
1. Semua modal atau pembayaran keperluan perjan berasal dari pemerintah
2. Semua tata tertib tentang perjan jelas adanya karena sudah dimuat
didalam undang-undang tentang perjan
3. Semua anggota perjan merupakan orang-orang yang profesional jadi
sedikit kemungkinan adanya kekacauan dalam perjan.
4. Perjan dapat menerima bantuan atau subsidi yang berasal dari APBN,
baik berwujid uang atau barang.
Kekurangan :
7
kemandirian secara organisatoris, Perusahaan Jawatan menyatu dengan departemen
induknya, lagipula bentuk Perusahaan Jawatan tidak memenuhi unsur-unsur dalam
pengertian perusahaan, terutama mencari keuntungan atau laba.
Berdasarkan pada Pasal 9 Undang-Undang No. 19 Tahun 2003 tentang
BUMN, bahwa BUMN terdiri dari Perusahaan Perseroan (Persero) dan Perusahaan
Umum (Perum) maka dengan demikianhal ini yang menjadi landasan dasar hukum
BUMN ini hanya terdiri dari dua perusahaan saja, dan menghilangkan
Perusahaan Jawatan, sehingga Perusahaan Jawatan ini dibubarkan dan dihilangkan
eksistensinya dalam perusahaan milik Negara ini.
Dorongan penyederhanaan bentuk BUMN sekaligus juga hendak
mengefesiensikan BUMN sehingga betul-betul bermanfaat bagi pembangunan
ekonomi nasional, menyumbang pendapatan nasional, sehingga tidak lagi menjadi
beban anggaran Negara.
Salah satu yang paling penting dalam pembentukan sebuah badan usaha adalah
perizinan usaha. Izin usaha merupakan bentuk persetujuan atau pemberian izin dari
pihak yang berwenang atas penyelenggaraan kegiatan usaha. Tujuannya untuk
memberikan pembinaan, arahan, serta pengawasan sehingga usaha bisa tertib dan
menciptakan pemerataan kesempatan berusaha/kerja dan demi terwujudnya
keindahan, pembayaran pajak, menciptakan keseimbangan perekonomian dan
perdagangan.
8
4. Nomor Register Perusahaan (NRP)
5. Nomor Rekening Bank (NRB)
6. Analisa Mengenai Dampak Lingkungan (AMDAL)
7. Surat izin lainnya yang terkait dengan pendirian usaha, sepertii izin prinsip,
izin penggunaan tanah, izin mendirikan bangunan (IMB), dan izin gangguan.
Proses yang harus dilakukan untuk mendirikan sebuah badan usaha yaitu :
Adapun yang menjadi pokok yang harus diperhatikan dalam hubungannya dengan
pendirian badan usaha ialah :
9
Kitab Undang-Undang Hukum Dagang (KUHD), hingga Undang-Undang
Penanaman Modal Asing ( UU PMA ).
3. Tahapan penggolongan menurut bidang yang dijalani
Badan usaha dikelompokkan kedalam berbagai jenis berdasarkan jenis
bidang kegiatan yang dijalani. Berkaitan dengan bidang tersebut, maka setiap
pengurusan izin disesuaikan dengan departemen yang membawahinya seperti
kehutanan, pertambangan, perdagangan, pertanian dsb. Badan hukum
4. Tahapan mendapatkan pengakuan, pengesahan dan izin dari departemen lain
yang terkait
Departemen tertentu yang berhubungan langsung dengan jenis kegiatan
badan usaha akan mengeluarkan izin. Namun diluar itu, badan usaha juga
harus mendapatkan izin dari departemen lain yang pada nantinya akan
bersinggungan dengan operasional badan usaha misalnya Departemen
Perdagangan mengeluarkan izin pendirian industri pembuatan obat berupa
SIUP. Maka sebagai kelanjutannya, kegiatan ini harus mendapatkan sertifikasi
juga dari BP POM, Izin Gangguan atau HO dari Dinas Perizinan, Izin
Reklame, dll.
5. Syarat Sah Kontrak (Perjanjian)
Menurut Pasal 1338 ayat (1), perjanjian yang mengikat hanyalah
perjanjian yang sah.
10
sakit jiwa. Anak-anak adalah mereka yang belum dewasa yang menurut
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 1974 tentang Perkawinan belum berumur 18
(delapan belas) tahun. Meskipun belum berumur 18 (delapan belas) tahun,
apabila seseorang telah atau pernah kawin dianggap sudah dewasa, berarti
cakap untuk membuat perjanjian.
3. Hal tertentu
Maksudnya objek yang diatur kontrak harus jelas, setidak-tidaknya dapat
ditentukan. Jadi, tidak boleh samar-samar. Hal ini penting untuk memberikan
jaminan atau kepastian kepada pihak-pihak dan mencegah timbulnya kontrak
fiktif.
4. Sebab yang dibolehkan
Maksudnya isi kontrak tidak boleh bertentangan dengan perundang-
undangan yang bersifat memaksa, ketertiban umum, dan atau kesusilaan.
11
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Dari paparan atau penjelasan diatas, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa
sesuai dengan makalah “ Perusahaan Jawatan (Perjan)” bahwa Perusahaan jawatan
(Perjan) adalah salah satu Badan Usaha Milik Negara yang seluruh modalnya
termasuk dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara dan menjadi hak dari
departemen bersangkutan. Dan kini sudah tidak beroperasi kembali karena adanya
pembubaran serentak Perusahaan Jawatan oleh Pemerintah pada Tahun 2003 yang
dikarenakan ketidak efisiensi dan ketidakefektifitasnya Perusahaan Jawatan selama
beroperasi. Namun sebagai gantinya pemerintah mengubah bentuk Perusahaan
Jawatan yang ada menjadi Perusahaan Umum dan/atau Perusahaan Perseroan yang
dipandang lebih efisien dan lebih efektif dari Perusahaan Jawatan.
3.2 Saran
Agar proses perekonomian negara menjadi efektif dan efisien memang sudah
seharusnya melakukan perubahan bentuk pada setiap Perusahaan Jawatan yang ada.
Seperti yang sudah di jelaskan pada pembahasan perubahan bentuk Perusahaan
Jawatan bahwa perubahan bentuk yang dilakukan terhadap pemerintah memang
sudah seharusnya dilakukan dikarenakan ketidakefektifan dan ketidakefesiennya
Perusahaan Jawatan selama berlaku.
12
DAFTAR PUSTAKA
http://www.google.com/id
https://translate.google.co.id/?hl=id
https://id.wikipedia.org/wiki/Perusahaan_Jawatan
http://fauhijab.blogspot.com/2017/11/makalah-aspek-hukum-dalam-bisnis.html
http://emadwiw.blogspot.com/2017/11/makalah-perusahaan-jawatan.html
https://www.academia.edu/34827319/Perusahaan_Jawatan_Makalah_PPT
http://abdulmunir05.blogspot.co.id/2016/03/perubahan-bumn-dan-
landasanhukumnya.html?m=1
https://www.slideshare.net/mobile/MadiDarmaadiguna/perusahaan-jawatan
http://badanusaha.com/perusahaan-jawatan-perjan
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Badan_usaha_milik_negara
http://sukmalb.blogspot.com/2015/03/perusahaan-jawatan-perjan.html
https://www.bukupedia.net/2016/07/pengertian-ciri-ciri-dan-contoh-perusahaan-jawatan-
perjan.html
13