IvanPurba 101119024 TeknikGeofisika Modul4
IvanPurba 101119024 TeknikGeofisika Modul4
MEDAN MAGNETIK
Nama Praktikan : Ivan Marcelino Purba
NIM :101119024
Kelas :Teknik Geofisika
Anggota Kelompok :1.Andrew Jupan(101119023)
2.Nabila Shafira(101119022)
3.M.Radhitio (101119021)
Tanggal Praktikum : Rabu,8 April 2020
Asisten Praktikum : Rizky Miftahul
I. INTISARI
Percobaan ini berjudul medan magnet yang bertujuan untuk menentukan arah
medan magnet pada kawat lurus,Melingkar dan solenoida.Menentukan factor yang
mempengaruhi medan magnet induksi.Percobaan kali ini menggunakan kaidah
dengan tangan kanan,didapatkan data tegangan primer sekunder dari tegangan
awal 2 volt adalah sebesar 1,5 V dan 3,8 V dan hasil vp/vs = 0,39 V dan sedangkan
pada kasus 2 dengan Np=1000 dan Ns=500 serta tegangan awal 8 volt adalah
sebesar 9,07 V dan 4,28 V dan mendapatkan vp/vs = 2,11 V Faktor factor yang
dapat mempengaruhi medan magnet induksi adalah Jumlah lilitan,Panjang
Kumparan dan Luas kumparan.
II.TUJUAN PERCOBAAN
1. Memahami arah medan magnet karena arus yang mengalir pada kawat lurus,
kawat melingkar, dan solenoid.
Medan magnet dapat timbul karena 2 hal: adanya magnet permanen dan kawat
yang dialiri arus listrik. Arah medan magnet diilustrasikan dengan garis gaya
magnet. Untuk medan magnet oleh magnet permanen arah garis gaya magnet
berawal dari kutub utara menuju kutub selatan (Kamajaya,2008:154), seperti
diilustrasikan pada Gambar 4.1.
Untuk kawat berarus, arah garis gaya magnet mengikuti kaidah tangan kanan (lihat
Gambar 4.2) dan dirumuskan dengan hukum Biot-Savart (Bitar,2019)
Gambar 4.1. Garis Gaya Magnet pada Gambar 4.2. Garis Gaya Magnet
Magnet Permanen pada Kawat Berarus
dengan
𝜇0 : konstanta permeabilitas udara / vakum (1,26 𝑥 10−6 Tm/A)
dengan
𝑉𝑝: Tegangan pada kumparan primer
𝑉𝑠: Tegangan pada kumparan sekunder
𝑁𝑝: Jumlah lilitan kumparan primer
𝑁𝑠: Jumlah lilitan kumpran sekunder
Trafo yang digunakan untuk menaikkan tegangan disebut trafo step-up, sedangkan
untuk menurunkan tegangan disebut trafo step-down.
ALAT PERCOBAAN
3. Pada posisi catu daya dan saklar yang masih OFF,ditempatkan beberapa kompas
kecil pada permukaan kotak transparan sebagai berikut:
Kemudian arah semua jarum kompas dicatat dan diamati mula-mula untuk
masing Bagian.
4. catu daya dinyalakan dan set saklar ON. perubahan arah jarum kompas diamati
baik baik, kemudian dicatat.
5. sketsa pola garis-garis medan magnet digambar di sekitar kawat lurus vertikal
berdasarkan arah jarum kompas.
6. catu daya dimatikan, Kemudian kabel penghubung antara 2 port catu daya
ditukar sehingga polaritasnya terbalik.
7. catu daya dinyalakan kembali dan diamati baik-baik perubahan arah jarun jam
kompas, kemudian dicatat.
Percobaan 2: Elektromagnetika
1. rangkaian disusun seperti Susunan rangkaian seperti Gambar 4.6, catu daya dan
saklar dipastikan dalam posisi OFF.
● kompas besar pada salah satu ujung kumparan diletakkan , dan diatur
kompas dan kumparan agar jarum kompas tegak lurus terhadap sumbu
kumparan.
Gambar 4.6. Rangkaian Percobaan Elektromagnetika
4. knob Potensiometer pada skala kasar pertama diputar, dan arus yang melalui
rangkaian pada Multimeter diamati. Kemudian dicatat besar arusnya.
5. sudut dan arah simpangan (searah jarum jam (SJ) atau berlawanan (BJ)) diamati
dan hasilnya untuk kasus-kasus beriku dicatat :
7. ujung-ujung kabel yang terpasang pada catu daya agar polaritasnya terbalik
ditukar . Kemudian ulangi langkah (5) dan (6).
8. knob Potensiometer diputar agar nilai arus yang terbaca di Multimeter berubah.
Kemudian dicatat besar arusnya.
9. langkah (5) sampai (7) diulangi untuk beberapa nilai arus yang melalui
rangkaian. Hasilnya dicatat pada Tabel 4.3.
Percobaan 3: Transformator
1. rangkaian seperti Gambar 4.7 disusun, catu daya dan saklar dipastikan dalam
posisi OFF.
● kumparan 500 lilitan dipasang sebagai kumparan primer, dan 1000 lilitan
sebagai kumparan sekunder.
● dua Multimeter digunakan dengan batas ukur 20V AC.
3. catu daya dan set saklar ON dinyalakan , kemudian tegangan kumparan primer
dan sekunder dibaca pada masing-masing multimeter. Dicatat hasilnya.
4. saklar diset OFF, kemudian langkah (3) untuk tegangan catu daya 4V dan 6V
AC diulangi.
5. saklar diset OFF, kemudian ditukar posisi kumparan (kumparan 1000 lilitan
sekarang menjadi kumparan primer.
6. langkah (3) diulangi untuk tegangan catu daya 8V, 10V dan 12V AC.
Percobaan 1
Tabel 4.2. Hasil Pengamatan Percobaan Medan Magnetik di Sekitar Kawat Berarus
+ -
Kawat
Lurus
- +
+ -
Kawat
Melingkar
- +
Solenoid + -
- +
Percobaan 2
PENGOLAHAN DATA:
Np/Ns = Vp/Vs
500/1000 = 1,5/3,8
0,5(TEORI) = 0,39(EKSPERIMEN)
Percobaan 3
Np/Ns = Vp/Vs
1000/500 = 9,07/4,28
2 (TEORI) = 2,119(EKSPERIMEN)
IV.PEMBAHASAN
Pada percobaan 1 memverifikasi kebenaran titik hukum biot savart karena ketika
sebuah kawat diberi arus,kawat yang di beri arus ini akan menghasilkan medan
magnet yang kemudian medan magnet tersebut akan menggerakkan jarum kompas
sehingga hukum biot savart tersebut terbukti benar adanya
Perubahan polaritas sangat berpengaruh terhadap arah medan magnet karena
ketika polaritasnya dibalik arah medan magnet nya juga akan berlawanan dari arah
medan magnet awal,itulah yang menyebabkan pengaruh polaritas.
Faktor yang dapat mempengaruhi besar sebuah medan magnet adalah jumlah
lilitan,luas lilitan dan panjang kumparan.Berdasarkan rumus B= miu nol I N,Ketika
jumlah lilitan lebih besar maka medan magnet juga akan semakin besar,begitu juga
ketika jumlah lilitan lebih kecil maka medan magnet akan semakin kecil pula dan
ketika panjang kumparan lebih besar makan medan magnet akan lebih kecil begitu
pula sebaliknya dan ketika luas lilitan lebih besar maka medan magnet lebih kecil
akan tetapi I tidak begitu berpengaruh karena pada dasarnya I yang diberikan tidak
lah berubah
Medan magnet solenoida akan bernilai nol jika suatu panjang solenoida tersebut
bernilai tak terhingga,jadi arah medan juga tidak dapat diketahui karena besar
medan adalah 0
Jumlah lilitan dengan tegangan primer dan sekunder berbanding lurus sehingga
jika besar jumlah lilitan primer lebih besar maka tegangan sekunder juga lebih besar
begitu juga sebaliknya.
Trafo step up memiliki fungsi untuk menaikkkan suatu tegangan jadi jumlah
lilitan primer dimulai dari 500 lilitan menjadi 1000 lilitan dan begitu pun berlaku
bagi trafo step down.
+ -
Kawat
Lurus
- +
+ -
Kawat
Melingkar
- +
Solenoid + -
- +