Anda di halaman 1dari 5

HAKEKAT MANUSIA SETAN

Manusia terdiri dari unsur rohani dan jasmani. Jadi manusia yang menenggelamkan diri dari
unsur rohaninya tanpa mengabaikan unsur jasmaninya maka ia termasuk manusia sejati. Dan
sebaliknya jika manusia lebih mementingkan unsur jasmani yaitu sandang pangan papan dan
seks atau lebih mementingkan wilayah kehewanannya maka ia termasuk dalam manusia setan.

Apa sebenarnya yang dimaksud dengan manusia setan ean manusia sejati

Pengertian manusia setan

Istilah setan berasal dari q.s al an'am ayat 112. Dalam surah itu allah berfirman begitulah kami
jadikan bagi setiap nabi musuh, siapa musuk nabi yg dimaksud ialah, setan setan manusia. Dari
kata ini muncul yang namanya manusia setan. Jadi ayat ini menggambarkan bahwa setiap nabi
memiliki musuh, musuh inilah yang disebut setan manusia dan setan jin.

Makna kata setan

Syaitan berasal dari bahasa arab yang terdiri dari 3 huruf yakni syin tho' dan nun atau dalam
kata syatana. Syatana menunjukkan makna nauh dari kebajikan dan rahmat tuhan. Keterjauhan
syaitan dari rahmat allah sempurna, maka dapat kita pahami bahwa pada setan yang ada
hanyalah keburukan dan kejahatan.

Allah mengatakan bahwa syaitan adalah musuh bagi manusia dan nabi sebagai pemimpin,
mengapa demikian, karena setan mengajak selalu pada keburukan dan kejahatan, sementara
nabi di utus oleh allah sebagai penganjur kebajikan bagi manusia dam disisi lain manusia secara
kodrati menginginkan kebaikan. Lalu mengapa manusia seringkali melakukan keburukan itu
karena dia meninggalkan fitrahnya dan kemudian mengikuti setan nah hal inilah yang disebut
sebagai manusia setan.

Manusia setan dalam kehidupannya berada dalam kuasa nafsunya. Akalnya disfungsi untuk
mengikat nafsunya. Sehingga akal ini dirajai oleh nafsu.

Q.s al-an'am menunjukkan bahwa "sekiranya allah menurunkan malaikat untuk datang kepada
mereka menjelaskan kebenaran Al-Qur'an dan Rasulullah shallallahu alaihi wasallam atau orang
mati dibangkitkan untuk menjelaskan kebenaran itu mereka tetap tidak akan beriman, sangking
kerasnya hati mereka terhadap Al-Qur'an dan pengingkaran mereka terhadap nabi Muhammad
Saw.

Jadi yang dimaksud dengan manusia setan pada hakikatnya ialah ia yang menolak Al-Qur'an,
mereka yang mengingkari Al-Qur'an, mereka yang mengabaikan AlQuran. Pemahaman ini lebih
jelas jika dikaitkan dengan q.s al furqan /25 ayat 30-31, dalam ayat tersebut Allah berfirman"
berkatalah rasul, wahai tuhanku sesungguhnya kaumku telah menjadikan Al-Qur'an ini
diabaikan, ditinggalkan atau dicuekin.

Kemudian ayat 31 allah menjawab bahwa "begitulah muhammad aku jadikan bagi setiap nabi
musuh. Kelompok pendosa atau almujrimin"

Makna manjur

Mahjur menurut bahasa berasal dari kata hajerah yang artinya meninggalkan sesuatu karena
kebencian. Contohnya nabi berhijrah dari mekkah ke madinah, hal ini dikarenakan kebencian
kaum Quraisy terhadap nabi sehingga nabi tidak diterima oleh mereka sehingga nabi
meninggalkan mekkah."

Kemudian diantara ahli tafsir

Sayyikutub berkata bahwa kata mahjur itu bermakna,

1. Mereka mengabaikan peringatan dan petunjuk Al-Qur'an yang diturunkan kepada mereka

2. Mereka menutup pendengaran mereka terhadap Al-Qur'an

3. Mereka tidak mengkaji atau mentadabburi dan tidak membaca, tidak memikirkan, tidak
memahami Al-Qur'an untuk mengetahui kebenarannya dan memahami petunjuknya supaya
menjadi cahaya kehidupan mereka.

4. Mereka tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai pedoman hidupnya, padahal AlQuran datang
sebagai petunjuk dan pedoman hidup, sebagi referensi kehidupan, sebagai marja kehidupan
Kemudian menurut ibnu qayyim al-jausyiah mengatakan yang dimaksud mahjur itu ialah

1. tidak tekun membaca dan mendengarkan Al-Qur'an atau tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai
prioritas bacaannya.

2. Tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai petunjuk halal dan haram. Jadi dia tidak mengambil
mana yang diharamkan dan mana yang dihalalkan dalam Al-Qur'an.

3. Tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai rujukan usuldin atau rujukan keagamaan.

4. Tidak berupaya memikirirkan apa yang dikehendaki oleh allah melalui ayat-ayat Alquran

5. Tidak menjadikan Al-Qur'an sebagai penawar bagi jiwanya, bagi hatinya, bagi rohaninya.

Jadi hakekat dari makna mahjur itu adalah meninggalkan Al-Qur'an sebagai pedoman hidup dan
kehidupannya, atau dengan kata lain dia hidup tanpa al-quran.

Apabila kata mahjur dikaitkan dengan manusia setan maka, manusia setan itu adalah
mengingkari, meninggalkan dan hidup tanpa Al-Qur'an.

Bagaimana wujud nyata yang digambarkan manusia yang hidup tanpa al-quran yang kemudian
disebut sebagai manusia setan. Dan apa yang akan dia rasakan.

Dijelaskan dalam q.s taha' ayat 124-127, dalam ayat tersebut Allah berfirman " barang siapa
yang berpaling dari Alquran, orang yang hidup tanpa Al-Qur'an, maka dia akan hidup di dunia
ini dalam kehidupan yang sangat sempit."

Hidup yang semput adalah hidup yang penuh dengan keluh kesah, atau hidupnya tidak pernah
tenang. Meskipun ia hidup sebagai orang kaya atau hidup dalam keramaian bersama keluarga
besarnya tapi hatinya dan fikirannya tidak pernah dalam ketentraman.

Kemudian yang kedua yaitu, orang yang berpaling dari AlQuran atau menjadi manusia setan,
nanti dihari kemudian dibangkitkan dalam keadaan buta. Jadi orang yang hidup tanpa Al-Qur'an
atau hidup dalam kelompok setan disebut orang yang melampaui batas.
Manusia setan Yang hidup didunia tanpa Al-Qur'an adala ia hidup dalam kerugian. Dalam q.s
yunus ayat 95 allah menegaskan bahwa "janganlah kalian yang menjadi kelompok orang yang
mendustakan ayat-ayat allah, maka engkau pasti akan menjadi orang yang merugi"

Kemudian dalam q.s al asr

Wal asri artinya "demi masa"

Innal insana lafi husr "sungguh manusia berada dalam kerugian"

Illallazina aamanu wa'amikussalihati watawa saubil hakki, watawa saubissober " kecuali orang-
orang yang beriman dan mengerjakan kebajikan serta saling menasihati untuk kebenaran dan
saling menasihati untuk kesabaran."

Manusia setan itu adalah dalam pandangan Al-Qur'an adalah manusia yang paling zalim dam
dia menjadi pendosa yang sangat besar. seperti Dalam q.s as-sajdah ayat 23, allah berfirman
bahwa " dan siapakah yang lebih zalim daripada orang yang telah diperingatkan dengan ayat-
ayat Tuhannya, kemudian dia berpaling darinya? sungguh kami akan memberikan balasan
kepada orang-orang yang berdosa"jadi orang yang hidup tanpa Al-Qur'an itu dia akan
mengalami kegelapan hidup di dunia dan siksa diakhirat.

Kemudian manusia setan atau manusia yang hidup tanpa al-quran itu sungguh ia hidup dalam
kesesatan yang nyata, seperti dijelaskan q.s al-jumuah ayat 2 yang artinya " dialah yang
mengutus seorang rasul kepada kaum yang buta huruf dari kalangan mereka sendiri, yang
membacakan kepada mereka ayat-ayatnya, menyucikan (jiwa) mereka dan mengajarkan
kepada mereka kitab dan hikmah (sunnah) meskipun sebelumnya, mereka benar-benar dalam
kesesatan yang nyata."

Kemudian manusia setan ialah kelompok manusia munafik, karena pada hakekatnya manusia
munafik adalh termasuk dalam kaum kafir. Tidak ada iman dalam hatinya sedikit pun , ia hanya
berpura-berpura menampakkan keimanan dan keislamannya. Seperti dalam q.s at-taubah ayat
124 allah berfirman bahwa "dan apabila diturunkan satu surah, maka diantara mereka (orang-
orang munafik ada yang berkata, "siapakah di antara kamu yang bertambah imannya dengan
(turunnya) surah ini?" adapun orang-orang yang beriman maka surat ini menambah imannya,
dan mereka merasa gembira."
Kemudian ayat 127 allah menjelaskan bahwa "dan apabila diperlukan suatu surah satu sama
lain di antara mereka saling berpandangan adakah seseorang dari kaum muslimin yang melihat
kamu setelah itu mereka pun pergi ya Allah memalingkan hati mereka disebabkan mereka
adalah kaum yang tidak memahami."

Selanjutnya ciri atau karakter manusia setan

1. Manusia yang selalu bersikap taga' yang artinya melampaui batas.

2. Manusia yang bersifat qunud kepada allah, tidak mensyukuri nikmat yang dikasih oleh allah

3. Manusia yang Selalu ingkar nikmat

4. Manusia yang berkarakter sangat dzalim

5. Manusia yang berada dalam kebodohan, yang dimaksud kebodohan disini ialah bodoh akan
agama, bodoh akan Al-Qur'an, bodoh akan sunnah nabi dan maka ia bodoh dengan tuhan. Ia
tidak akan mengenal tuhan, ia tdk akan mengenal nabi, ia tidak akan mengenal Al-Qur'an oleh
karena itu ia mengingkari, menolak, membenci maka ia disebut setan.

6. Manusia yang bersifat ajula artinya tidak tenang atau tergesah-gesah.

7. Manusia yang kikir

Anda mungkin juga menyukai