Anda di halaman 1dari 21

ILMU KESEHATAN MASYARAKAT (3)

• Oleh :
• Oentoeng Agustijaya
RUANG LINGKUP KESEHATAN
MASYARAKAT

Kesehatan masyarakat adalah ”ilmu dan seni”,


oleh sebab itu ruang lingkup kesehatan
masyarakat dapat dilihat dari dua hal tersebut.
Bila sebagai ilmu, maka kesehatan masyarakat
pada mulanya hanya mencakup 2 disiplin
pokok ilmu, yaitu
1.Ilmu Bio-medis (Medical Biologi) dan
2.Ilmu Sosial (Social Sciences)

tetapi sesuai dengan perkembangan ilmu yang


mendasari ilmu kesehatan
Maka kesehatan masyarakat pun berkembang
antara lain:
a. ilmu kedokteran,
b. ilmu biologi,
c. ilmu kimia,
d. fisika,
e. ilmu lingkungan,
f. sosiologi,
g. antropologi-psikologi,
h. ilmu pendidikan dan sebagainya
Sehingga dapat dikatakan bahwa kesehatan
masyarakat tersebut ditunjang oleh beberapa
multi disiplin ilmu.
Secara garis besar, disiplin ”ilmu yang menopang
ilmu kesehatan masyarakat” atau sering
disebut sebagai pilar utama ilmu kesehatan
masyarakat, antara lain sebagai berikut:
a. Epidemologi
• Epidemilogi diartikan sebagai ”ilmu tentang
epidemi atau wabah”.
• Epidemilogi berkembang dari pengalaman-
pengalaman para pakar kesehatan terdahulu
yang pada saat itu telah menanggulangi
penyakit menular dan wabah dimasa itu.
• Epidemilogi berasal dari Epi artinya Pada,
Demos artinya Masyarakat dan Logos artinya
Ilmu
• Sehingga arti secara arfiah adalah ilmu pada
(tentang) masyarakat.
• Definisi berkembang sesuai perkembangan
jaman, maka Epedemilogi artinya ilmu tentang
terjadinya dan penyebaran dari suatu masalah
kesehatan dan faktor-faktor yang
mempengaruhi serta upaya
penanggulangannya.
• Epidemilogi yang menjadi obyek pengamatan
tidak hanya penyakit menular, tetapi baik
penyakit tidak menularpun menjadi obyek
pengamatan kita.
• Pengamatan secara klinik digunakan oleh
kedokteran, bahwa mengamati suatu
penyakit.
• Disisi lain Epidemilogi secara umum, dapat
diartikan pada obyek yang lebih luas lagi yaitu
kelompok atau masyarakat.
Pengamatan dapat dikategorikan menjadi 3
(tiga) tahapan yaitu

1.Epidemilogi Deskriptif,
2.Epidemilogi Analitis Dan
3.Epidemilogi Konstruktif
b. Biostatistik Dan Kependudukan
Biostatistik sebagian besar terdiri dari metode
statistik umum (general statisctical methods)
dengan menetrapkan dasar-dasar matematika
atau aritmatika biasa.
Termasuk dalam dalam biostatika adalah yang
disebut Vital Statistic yang sebenarnya
merupakan komponen yang membahas
tentang Daur Hidup (Life Cycle) seperti;
1. statistik perkawinan,
2. kematian,
3. lahir-hidup dan
4. peristiwa kehidupan lainnya.
• Biostatistik seringkali disebut dengan health
service statistic atau statistik pelayanan
kesehatan yang menunjukan data-data
pencapaian/cakupan kegiatan macam-macam
bentuk pelayanan kesehatan.

• Data-data dari macam-macam indikator


kesehatan yang mengukur hasil(dalam
bentuk” keluaran” atau ”out-put”) dari
pelayanan kesehatan.
• Sedangkan indikator yang bersifat”
dampak”,seperti
1. angka kematian,
2. angka kesuburan,
3. angka pertumbuhan dan lain-lain sejenisnya,
biasanya tidak masuk kategori tersebut. sehatan
keseluruhan.
• Bagian yang disebut ”Sistem” atau ” Jaringan
informasi (data) Kesehatan”dalam Biostatistik
biasanya merupakan bab-bab atau judul-judul
yang membahas masalah manajemen atau
pengelolaan data-data kesehatan hasil
pencatatan dan pelaporan dari hasil kegiatan
pelayanan kesehatan di lapangan yang
kemudian diolah atau diproses lebih lanjut
untuk disajikan, diinterprestasikan, untuk
kemudian dimanfaatkan untuk mendukung
istem manajemen (”perencanaan”) kesehatan
keseluruhan.
• Termasuk didalamnya juga sistem dokumentasi
dan publikasinya serta petukarannya secara
lintas-program maupun lintas-sektoral.
c. Kesehatan Lingkungan
Pengertian ”lingkungan” seringkali memang
diartikan sangat luas, yaitu mencakup lingkungan
fisik, biologis, sosio-ekonomi, budaya, dan lain-
lain, sedangkan yang menjadi ruang-lingkup
kesehatan lingkungan sebagai iptek sebetulnya
lebih terbatas dan ditekankan pada lingkungan
fisik, terutama yang berkaitan dengan lingkungan
tempat tinggal atau pemukiman masyarakat,
termasuk sarana yang dikategorikan sebagai
”tempat-tempat umum”.
Lingkungan fisik yang dibahas terutama
menyangkut antara lain masalah-masalah
tentang:
-penyedian air bersih
-pemakain jamban keluarga
-pengendalian air limbah
-pembuangan sampah,
-sanitasi makanan
-pengendalian vector dan rodent
-Pengawasan penggunaan pestisida
-Perumahan sehat
• Sanitasi: (environmental sanitasion), ditujukan
pada upaya pengendalian (kntrol) dari pada
masalah-masalah lingkungan fisik. Misalkan:
➢ Bagaimana agar penyediaan air bersih tidak
tercemar ?
➢ Bagaimana cara membuat Jamban/ WC yang
memenuhi syarat kesehatan ?
Hygiene
adalah usaha kesehatan masyarakat yang
memepelajari pengaruh kondisi lingkungan
terhadap kesehatan manusia, upaya
mencegah timbulnya penyakit karena
pengaruh lingkungan kesehatan tersebut,
serta membuat kondisi lingkungan sedemikian
rupa sehingga terjamin pemeliharaan
kesehatannya.
Hygiene dan Sanitasi adalah lebih terbatas pada
kesehatan lingkungan pemukiman tempat
tinggal yang lebih bersifat fisik dan biologi
saja, walaupun pengertian lingkungan sendiri
yang lebih luas yang mencakup segi
lingkungan
( sosial,ekonomi, budaya dan lain-lain).
Dengan demikian hygiene sanitasi merupakan
suatu upaya menghindari dan mencegah agar
lingkungan sekitar pemukiman dapat
terkendali dalam peranannya untuk
menimbulkan penyakit terhadap
penghuninya.

Anda mungkin juga menyukai