Anda di halaman 1dari 15

i

PELAKSANAAN CSR PT. SAMSUNG ELEKTRONICS INDONESIA


TERHADAP KOPERASI WANITA STAGEN MENGENAI UKM
TENUN IKAT DI LIMBOK TENGAH

JURNAL ILMIAH

YULI SRY RAHAYU


D1A 013 387

FAKULTAS HUKUM
UNIVERSITAS MATARAM
MATARAM
2017
ii

PELAKSANAAN CSR PT. SAMSUNG ELEKTRONICS INDONESIA


TERHADAP KOPERASI WANITA STAGEN MENGENAI UKM
TENUN IKAT DI LIMBOK TENGAH

Menyetujui :
Pembimbing Pertama,

Agus Budiarto, SH.,M.Hum.


NIP. 19521127 198703 1 001
iii

Pelaksanaan CSR PT. Samsung Elektronics Indonesia Terhadap Koperasi


Wanita Stagen Mengenai Ukm Tenun Ikat Di Limbok Tengah

YULI SRY RAHAYU


D1A 013 387
FAKULTAS HUKUM UNIVERSITAS MATARAM

ABSTRAK

Berdasarkan peraturan Perundang-undangan Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan


Terbatas, Pasaal 74 dapat disimpulkan CSR merupakan kewajiban setiap perusahaan (PT). CSR
penting untuk dilaksanakan dengan tujuan meningkatkan pemberdayaan berkelanjutan dan
mensejahterakan masyarakat dan lingkungan. Berkaitan dengan pelaksanaan CSR oleh PT.
nSamsung Elektronics Indonesia merupakn bentuk apresiasi terhadap Koperasi Wanita Stagen,
memberikan bantuan social dan pelatihan berkaitan dengan kegiatan usaha koperasi, untuk
kemandirian dan kesejahteraan koperasi, anggota koperasi, keluarganya dan masyarakat sekitar.
Dalam kontrak perjanjian PT. SEIN dan KopWan Stagen, tercantum bahwa tidak ada
tanggungjawab yang dapat dikembalikan, kecuali laporan pertanggungjawaban tahunan
berkaitan dengan perkembangan koperasi terhadap adanya pelaksanaan CSR tersebut.

Kata Kunci : CSR, PT, Koperasi

Implementation of CSR PT. Samsung Elektronics Indonesia to Wanita Stagen


Cooperaritve abaout UKM Tenun Ikat in Lombok Tengah

ABSTRACT

The Legislation Number 40 of 2007 on Limited Liability Companies, in Article 74 that can
be concluded CSR is an obligation of each company (PT). CSR is important to be implemented
with the aim of increasing the sustainable empowerment and welfare society and the
environment. The extent implementation of CSR by PT. Samsung Electronic Indonesia ias a
from of appreciation for the Koperasi Wanita Stagen, the assistance of social capital and training
relade to the business activeties of cooperatives, aiming for self-sufficiency and well-being of
cooperatives, cooperatives members, their families and surrounding communities. The contract
agreement between PT. SEIN with KopWan Stage, stade that there is no responsibility that can
be returned cooperative, except for the annual accountability repost relating to the extent of
cooperative towards their implementation of tha CSR activities.

KeyWords : CSR, PT, Cooperative, UKM


i

I. PENDAHULUAN

Awalnya setiap perusahaan hanya bertujuan untuk memperoleh keuntungan financial (ekonomi),

tetapi seiring waktu, perusahaan memiliki tanggungjawab social terhadap masyarakat dan lingkungan

guna meningkatkan kualitas kehidupan masyarakat dan lingkungannya. Tanggungjawab ini biasanya

disebut dengan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR).

Pengertian CSR terdapat dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang

Perseroan Terbatas, bahwa tanggung jawab social dan lingkungan adalah komitmen perseroan untuk

berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna meningkatkan kualitas kehidupan dan

lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat

pada umumnya.

Tanggung jawab perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR) sudah diatur dalam Pasal

74, Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, bahwa perseroan yang

menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau jasa berkaitan dengan dengan sumber daya alam

wajib melaksankan tanggung jawab social dan lingkungan. Ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung

jawab social dan lingkungan diatur dengan peraturan pemerintah.

Senbagai contoh, pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh PT. Samsung Elektronics Indonesia

(PT. SEIN) terhadap koperasi wanita stagen di batujai, Lombok Tengah. Terjadi atas adanya

kerjasama Kementerian Koperasi dan UKM dengan Korea Trade Invesment Promotion Agency

(Korta) pada tanggal 10 Oktober 2013, ini ditunjukan untuk mengembangkan dan mendukung

One Village One Product (OVOP), berbasis koperasi di Nusa Tenggara Barat (NTB). PT. SEIN
ii

juga akan menyalurkan dana tanggung jawab social perusahaan atau Corporate Social

Responsibility (CSR) untuk pengembangan OVOP di Indonesia.1

Dengan alasan diatas, terdapat permasalahan, yakni : 1. Bagaimanakah peraturan mengenai

CSR Perseroan Terbatas? 2. Bagaimanakah pelaksanaan CSR PT. SEIN terhadap koperasi wanita

setagen mengenai UKM tenun ikat di Lombok Tengah?

Dalam metode penelitian, penulis menggunakan jenis penelitian normative empiris, dan

menggunakan metode pendekatan perundang-undangan, pendekatan konseptual dan pendekatan

sosiologis.

Adapun sumber dan jenis bahan hukum dan data, terdiri dari : 1. Kepustakaan yakni bahan

hukum primer, bahan hukum skunder dan bahan hukum tersier. 2. Data lapangan yakni bahan

hukum primer dan bahan hukum sekunder. 2

Berkaitan dengan teknik pengumpulan bahan hukum dan data, yakni dengan menggunakan

studi pustaka dan wawancara, yakni melakukan wawancara dengan informan (pengurus

koperasi) dan responden (anggota koperasi atau penemuan).

Analisis bahan hukum dan data yang penulis gunakan adalah metode kualitatif, yakni

penulis menganalisa hasil penelitian yang dihubungkan dengan peraturan perundang-undangan

dan pelaksanaannya di lapangan yang berkaitan dengan permasalahan yang diteliti, sehingga

merupakan kesimpulan yang utuh.

II. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN


1
Mataramnews.co.id/nusa-tenggara-barat. Samsung Berdayakan Koperasi di Lombok Melalui Teknologi.
Diakses Selasa, 19 Januari 2016. 11:57
2
Amirudin dan zainal asikin, pengantar dan metode penelitian hokum, PT. raja grafindo persada, Jakarta,
2004, hlm. 26
iii

Pengaturan mengenai CSR Perseroan Terbatas


Pengertian Corporate Social Responsibility (CSR)
Menurut World Business Council on Sustainable Development adalah komitmen dari bisnis

atau perusahaan untuk berprilaku etis, beroprerasi secara legal dan berkontribusi terhadap

pembangunan ekonomi yang berkelanjuta, sekaligus meningkatkan kualitas hidup karyawan dan

keluarganya serta komunitas lokal dan masyarakat luas. 3

Menurut Kotler dan Nancy, mendefinisikan Corporate Social Responsibility (CSR) sebgai

komitmen perusahaan untuk meningkatkan kesejahteraan komunitas melalui praktis bisnis yang

baik dan mengkontribusikan sebagian sumber daya perusahan. Menurut CSR forum, Corporate

Social Responsibility (CSR) didefinisikan sebagai bisnis yang dilakukan secara transparan dan

terbuka serta berdasarkan pada nilai-nilai moral dan menjunjung tinggi rasa hormat kepada

karyawan, komunitas dan lingkungan. 4

Pengertian CSR (Corporate Social Responsibility) atau Tanggung Jawab Sosial

Perusahaan, terdapat juga dalam Pasal 1 angka 3 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007

Tentang Perseroan Terbatas, yang menyatakan bahwa : “Tanggung jawab sosial dan lingkungan

adalah komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan

guna meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan yang bermanfaat, baik bagi perseroan

sendiri, komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya”.

Dasar Hukum CSR

3
Bambang Rudito dan Melida Famiola. CSR (Corporate Social Responsibility), rekayasa sains, bandung,
2013. Hml. 13
4
https:dinarjamaudin07.wordpress.com/2014/01/12/corporate-social-responsibility/ diakses Corporate
Social Responsibility, seni public Relation, 12 Januari 2014
iv

Terdapat beberapa dasar hokum atau peraturan perundang-undangan yang mengatur

mengenai CSR di Indonesia. Adapun peraturan perundangan yang dimaksud, antara lain :

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

Berdasarkan Pasal 1 angka 1 UUPT, bahwa perseroan ( Perseroan Terbatas) adalah badan

hukum yang merupakan persekutuan modal, didirikan berdasarkan perjanjian, melakukan

kegiatan usaha dengan modal dasar yang seluruhnya terbagi dalam saham dan memenuhi

persyaratan yang ditetapkan dalam Undang-Undang ini serta peraturan pelaksanaannya.

Dalam Pasal 1 angka 3 UUPT bahwa Tanggung jawab sosial dan lingkungan adalah

komitmen perseroan untuk berperan serta dalam pembangunan ekonomi berkelanjutan guna

meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan dan bermanfaat, baik bagi perseroan sendiri,

komunitas setempat maupun masyarakat pada umumnya. Pasal 74 UUPT pada dasarnya

mengatur mengenai hal-hal berikut :

a. Tanggung jawab social dan lingkungan (TJSL) ini wajib untuk perseroan yang menjalankan
kegiatan usahanya di bidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam.
b. TJSL ini merupakan kewajiban perseraon yang dianggarkan dan diperhitungkan sebagai
biaya perseroan yang pelaksanaannya dilakukan dengan memperhatikan kepatutan dan
kewajiban.
c. mengenai sanksi, dikatakan bahwa perseroan yang tidak melaksankan kewajiban TJSL akan
dikenai sanksi sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang terkait.
d. ketentuan lebih lanjut mengenai tanggung jawab sosial dan lingkungan diatur dalam
Peraturan Pemerintah.

Peraturan Pemerintash Nomor 47 Tahun 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan

Lingkungan Perseroan Terbatas

Dalam Pasal 2, dinyatakan bahwa setiap perseroan selaku subjek hukum mempunyai

tanggung jawab sosial dan lingkungan. Dalam Pasal 3, bahwa tanggung jawab social dan

lingkungan sebagimana dimaksud dalam Pasal 2 menjadi kewajiban bagi perseroan yang
v

menjalankan kegiatan usahanya dibidang dan/atau berkaitan dengan sumber daya alam

berdasarkan undang-undang. Dilaksanakan baik di dalam maupun diluar lingkunga perseroan.

Dalam Pasal 8, bahwa tanggung jawab social dan lingkungan sebagimana dalam Pasal 3

tidak menghalagi perseroan berperan serta melaksankan tanggung jawab sosial dan lingkungan

sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 perseroan yang telah berperan serta dapat diberikan

penghargaan oleh instansi yang berwenang.

Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan

Lingkungan Hidup

Berdasarkan Pasal 68, setiap orang yang melakukan usaha dan/atau kegiatan berkewajiban

untuk :

a. memberikan informasi yang terkait dengan perlindungan dan pengelolaan lingkungan hidup
secara benar, akurat, terbuka dan tepat waktu;
b. menjaga keberlanjutan fungsi lingkungan hidup dan ;
c. menaati ketentuan tentang baku mutu lingkungan hidup dan/atau criteria baku kerusakan
lingkungan hidup.

Ruang Lingkup CSR

Dalam melakukan tanggung jawab sosial perusahaan atau CSR, perusahaan harus

memenuhi unsure-unsur berikut : 5 1. Continuty and sustainability meruapakan unsur vital dari

CSR, bersifat kelanjutan dan berkesinambungan. Artinya CSR adalah suatu kegiatan yang

terencanakan, sistematis dan dapat dievaluasi. 2. Community empowerment, hal ini merupakan

yang paling membedakan dengan kegiatan yang bersifat charity ataupun philanthropy semata.

CSR membantu masyarakat dan membentuk masyarakat lebih mandiri dibandingkan sebelum

Totok Martikanto, M.S. CSR (Corporate Social Responsibility), tanggung Jawab Korporasi, Alfabeta,
5

Bandung, 2014.Hlm. 156


vi

adanya program CSR. 3. Two ways, program CSR bersifat dua arah. Perusahan tidak sebagai

komunikator saja tetapi juga harus mampu sebagai komunikasi yang mendengarkan aspirasi

masyarakat dengan melakukan need assessment.

Dalam perkembangan etika bisnis mengenai lingkup tanggung jawab sosial perusahaan,

terdapat 4 (empat) bidang yang dijadikan sebagai ruang lingkup tanggung jawab sosial
6
perusahaan, yakni : 1. Keterlibatan perusahaan dalam kegiatan sosial yang berguna bagi

kepentingan masyarakat luas. 2. Keuntungan ekonomis merupakan tanggung jawab sosial

perusahaan yang mendatangkan keuntungan sebesar-besarnya bagi perusahaan. 3. Memenuhi

aturan hokum yang berlaku dalam suatu masyarakat baik yang menyangkut kegiatan bisnis

maupun menyangkut kehidupan sosial pada umumnya. 4. Hormat pada hak dan kepentingan

Stakeholders atau pihak-pihak terkait yang mempunyai kepentingan, baik secara langsung

maupun tidak langsung dengan kegiatan bisnis suatu perusahaan.

Pelaksanaan CSR PT. Samsung Elektronics Indonesia terhadap Koperasi Wanita Stagen

Mengenai UKM Tenun Ikat

Bentukbentuk pelaksanaan CSR PT. SEIN terhadap Koperasi Wanita Stagen mengenai

UKM Tenun Ikat

Community development merupakan salah satu bentuk pelaksanaan CSR yang diterapkan di

Indonesia. Community Development adalah kegiatan pembangunan masyarakta yang dilakukan

secara sistematik, terencana dan diarahkan untuk memperbesar akses masyarakat guna mencapai

kondisi social, ekonomi dan kualitas kehidupan yang lebih baik apabila dibandingkan dengan

kegiatan pembangunan sebelumnya. Secara hakikat, Community Development merupakan suatu

6
http://elisatris.wordpress.com/csr/
vii

proses adaptasi social budaya yang dilakukan oleh industri, pemerintah pusat dan pemerintah

daerah terhadap kehidupak komunitas lokal. 7 secara khusus, adapun bentuk-bentuk pelaksanaan

CSR PT. Samsung Elektronics Indonesia (PT. SEIN) terhadap koperasi wanita stagen, antara lain

: 8 a. bahan mentah, b. peralatan, c. modal usaha, dan, d. pelatihan (keilmuan dan pemasaran).

Pelaksanaan CSR ini dilaksanakan agar dapat memenuhi kebutuhan dalam perbuatan dan

pemasaran atau penjualan hasil usaha kegiatan dari koperasi wanita stagen. Dalam hal pelatihan,

ini ditujukan untuk mengajarkan atau memberikan pelatihan mengenai cara atau system

meningkatkan kualitas hasil usaha koperasi dan juga terkait bagaimana cara yang mudah dalam

penjualan hasil usaha yakni dengan cara memposting hasil usaha melalui dunia internet atau

media sosial, guna meningkatkan kemandirian anggota koperasi dalam pengelolaan usaha

kegiatan koperasi tersebut. Sehingga pelaksanaan CSR yang dilakukan oleh PT. SEIN dapat

mewujudkan dan meningkatkan kualitas kehidupan dan lingkungan dan kesejahteraan

masyarakat setempat. 9

Hubungan Hukum PT. SEIN terhadap Koperasi Wanita Stagen mengenai UKM Tenun

Ikat

Adapun pihak-pihak yang terlibat dalam pelaksanaan CSR PT. Samsung Elektronics

Indonesia (PT. SEIN) terhadap koperasi wanita stagen, sebagai berikut : a. Kementerian koperasi

dan Usaha Kecil Menengah (UKM), bertindak selaku pemilik kegiatan pelaksanaan CSR

( program OVOV); b. PT. Samsung Elektronick Indonesia bertindak selaku pendukung dalam

pelaksanaan CSR (program OVOV); c. Dinas Koperasi UKM Kabupaten bertindak selaku

7
Bamabng Rudito dan Melia Famiola, Op.Cit. Hlm. 1410142
8
Rincian hasil kontrak perjanjian, pelaksanaan CSR PT. SEIN Terhadap Koperasi Wanta Stagen Di
Lombok Tengah, Dikecamatan Praya Barat Daya, Pukul 11.56
9
Analisi penulis berdasarkan hasil wawancara terhadap informan dari koperasi wanita stagen, pengurus
koperasi, Lalu Piringadi, SH. Di Desa Ranggagata, Rabu, Pukul 10.00
viii

pengurus dan pendamping pelaksanaan CSR (program OVOV); d. Koperasi Wanita Stagen

bertindak selaku penerima manfaat pelaksanaan CSR (program OVOV).

Kementerian Koperasi dan Usaha Kecil Menengah (KUKM) melakukan kerjasama dengan

KOTRA (Korea Trade Promotions Invesment Agency) untuk menembangkan program One

Village One Product (OVOV), berbasis koperasi, artinya setiap desa menghasilkan satu produk.

Program ini merupakan salah satu bentuk dari kegiatan CSR yang ditujukan untuk

pengembangan koperasi-koperasi yang ada di Indonesia.

Dalam melaksanakan CSR ini, PT. SEIN juaga mempunyai hubungan dengan Dinas

Koperasi UKM Kabupaten Lombok Tengah, berkaitan dengan pengurusan dan pendampingan

mengenai kegiatan CSR terhadap koperasi-koperasi yang ada di Lombok Tengah. Salah satu

koperasi yang dimaksuk disini adalah Koperasi Wanita Stagen di Batujai, di mana kegiatan

usaha yang di dirikan oleh koperasi aini dalah UKM Tenun Ikat. Adapun hak dan kewajiban

yang dimiliki oleh pihak-pihak pelaksanaan CSR, sebagi berikut :10 a. PT. SEIN berkewajiban

memberikan bantuan sosial dan pelatihan terhadap koperasi wanita stagen; b. Koperasi Wanita

Stagen berhak menerima bantuan dari PT. SEIN dan berkewajiban menjaga, merawat, dan

melaporkan tanggung jawab perkembangan koperasi wanita stagen; c. DInas Koperasi UKM

memberikan pemantauan dan pendampingan terhadap koperasi wanita stagen; d. Dalam hal gaji

anggota koperasi menggunakan system bagi hasil (simpanan wajib, simpanan pokok/simpanan

sukarela) terkait dengan produk usaha koperasi.

Pelaksanaan CSR PT. SEIN terhadap Koperasi Wanita Stagen terjadi atas dasar adanya

kerjasama antara Kementerian Koperasi dan UKM dengan KOTRA pada tanggal 10 Oktober

2013 yang lalu. Kerjasama ini ditujukan guna mengembagkan dan mendukung program One

10
Op.Cit, Rincian Kontrak Perjanjian
ix

Village One Product (OVOV), di setiap dsa yang ada diseluruh Indonesia melalui perusahaan-

perusahan Korea yang ada di Indonesia. PT. SEIN merupakan salah satu dari perusahaan-

perusahaan Korea yang ada si Indonesia. Oleh karena itu, PT. SEIN melaksanakan CSR terhadap

koperasi wanita stagen, sebagai bentuk kewajibannya yakni dengan memberikan bantuan social

berupa peralatan dan bahan mentah yang diperlukan dalam menunjang usaha kegiatan koperasi

seperti gadget atau tab, peralatan tenun dan bahan mentah, serta dengan adanya pertemuan dan

pelatihan yang dilakukan secara bertahap dalam jangka waktu yang sudah ditentukan dengan

tujuan meningkatkan kemandirian anggota masyarakat atau masyarakat setempat. Disisi lain,

koperasi juga melaksanakan hak dan kewajibannya dalam menjalannkan kegiatan usahanya.

Dimana koperasi memiliki hak dan penuh dalam mengelola dan mengurus usaha kegiatan

koperasi, selain itu koperasi juga harus melaksanakan kewajibannya yakni memberikan laporan

pertnggunngjawaban kegiatan usaha koperasi terkait dengan perkembangan koperasi terhadap

adanya pelaksanaan CSR setiap tiga bulan sekali, enam bulan sekali atau paling tidak hanya

sekali dalam setahun kepad PT. Samsung Elektronics Indonesia (PT. SEIN).11

11
Op.Cit. Analisis Penulis Terhadap Hasil Wawancara Dengan Informan Koperasi Wanita Stagen.
x

III.PENUTUP

Simpulan

Berdasarkan uraian bab-bab di atas, terdapat simpulan sebagai berikut : 1. Pengaturan

menganai Tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibity (CSR) diatur

dalam Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas, khususnya dalam

Pasal 74. Kemudian diperkuat dalam Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahun 2012 tentang

Tanggung Jawab social dan Lingkungan Perseroan Terbatas. Sehingga berdasarkan peraturan

perundang-undangan tersebut, dapat dikatakan bahwa CSR merupakan kewajiban dari setiap

perusahaan (PT); 2. Pelaksanaan CSR dapat dilaksankan dalam berbagai bentuk kegiatan social.

Dalam hal ini, PT. SEIN melaksanakan CSR dalam bentuk bantuan social dan pelatihan kegiatan

usaha. Berkaitan dengan hokum antara PT. SEIN dengan KopWan Stagen, di mana PT. SEIN

memberikan bantuan social dan pelatihan kepada koperasi (anggota koperasi dan masyarakat

sekitar) untuk meningkatkan kemandirian dan kesejahteraan koperasi dan masyarakat umumnya.

Di sisi lain, koperasi mendapat hak penuh terhadap pengelolaan dan pelaksanaan kegiatan

koperasi. Selain itu juga, koperasi wajib memberikan laporan pertanggungjawabantahunan atau

persemester mengenai pengembangankoperasi terkait kegiatan CSR.


xi

Saran

Adapun saran yang dapat dikemukakan penulis anataralain sebagai berikut : 1. Dalam

melaksanakan Pasal 74 Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas (PT),

suatu perusahaan harus mempunyai kesadaran terhadap pentingnya kegiatan CSR. Oleh karena

itu, perlu adanya pengaturan khusus terkait dengan CSR, sehingga dalam pelaksanaan CSR oleh

setiap perusahaan (PT) itu jelas. 2. Dalam pelaksanaan CSR, selain membutuhkan adanya

peraturan yang mngatur pelaksanaan CSR juga membutuhkan peran pemerintah. Di mana

pemerintah harus mengawasi pelaksanaan CSR yng dilaksanakan oleh setiap perushaan (PT).

Dalam hal ini, pemerintah mengawasi pelaksanaan CSR PT. Samsung Elektronics Indonesia

terhadap koperasi wanita stagen untuk menghindari adanya kecurangan yang dapat menimbulkan

kerugian bagi para pihak yang berkempentingan, terutama bagi masyarakat dan lingkungan

sekitar.
xii

DAFTAR PUSTAKA

Buku dan Jurnal

Asikin, Zainal dan Amiruddin. 2004. Pengantar Dan Metode Penelitian Hukum, Jakarta : PT.
Raja Grafindo Persada.

Rudito, Bambang dan Melida Famiola. 2013. CSR (Corporate SocialResponsibility), Bandung
Rekayasa Sains.

Mardiko, M.S. Totok. 2014. CSR (Corporate SocialResponsibility) Tanggung Jawab Korporasi,
Bandung : Alfabeta.

Makalah Tanggung Jawab social perusahaan, Peksos industry Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan, Sekolah Tinggi Kesejahteraan Sosial, Bandung, 2010.

Peraturan Perundang-Undangan

Undang-Undang Nomor 40 Tahun 2007 Tentang Perseroan Terbatas.

Peraturan Pemerintah Nomor 47 Tahu 2012 Tentang Tanggung Jawab Sosial dan Lingkungan.

Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan


Hidup

Internet

http://elisatris.wordpress.com/csr/

https://dinarjamaudin07.wordprees.com/2014/01/12/corporate-social-responsibility/

Mataramnews.co.id/nusa-tenggara-barat. Samsung Berdayakan Koperasi di Lombok Melalui


Teknologi.

Anda mungkin juga menyukai