Penatalaksanaan pada karsinoma laring dapat dilakukan dengan berbagai macam cara
mulai dari pembedahan, radioterapi, kemoterapi, dan terapi kombinasi. Pembedahan
yang dapat dilakukan pada karsinoma laring yaitu seperti laringektomi parsial (LP),
laringektomi total (LT) yang dapat dikombinasikan dengan diseksi leher fungsional
(DLF) ataupun diseksi leher radikal (DLR).3
Menurut National Network Comprehensive Cancer. Versi 2 tahun 2020 tatalaksaana
kanker glottiss laring berdasarkan stadium kanker yaitu
Kanker glottis
laring
Stadium Tatalaksana
Carcinoma in Reseksi endoskopi atau radioterapi
situ
T1-T2,N0 atau Radioterapi atau laringektomi parsial/ reseksi
T3,N0 endoskopi
T3,N0-1 Terapi sistemik konkuren/radioterapi atau
radioterapi jika pasien tidak diindikasikan
menggunakan terapi sistemik, atau
pembedahan atau
kemoterapi induksi
T3,N2-3 Terapi sistemi konkuren atau radioterapi atau
pembedahan atau kemoterapi induksi
T4a,N0-3 Pembedahan
Pertimbangan terapi sistemik
konkuren/radioterapi atau pembedahan
untuk mempertahankan fungsi atau
tatalaksana non-pembedahan atau induksi
kemoterapi
M1 Pertimbangkan tatalaksana lokoregional pada
daerah yang metastasis
KOMPLIKASI
Ada beberapa komplikasi yang terjadi setelah terapi yaitu
1. Gangguan suara
Seperti Suara serak merupakan salah satu komplikasi yang mungkin
dialami selama menjalani terapi karsinoma laring.
Gangguan suara bervariasi mulai dari perubahan suara, lelah saat
berbicara dan mudah terkena laryngitis.
Kegagalan bicara setelah laringektomi total juga dapat disebabkan
oleh hipertonisitas, posisi prostesis suara yang tidak tepat, masalah
dengan digitalis, oklusi stoma, atau gangguan neurologis lainnya.
2. Gangguan menelan
Dampak akut dari radiasi bisa timbul mukositis, sekresi yang menjadi
kental, odinofagia dan edema. Hal ini dapat berkontribusi dalam
gangguan menelan yang dialami pasien.
4. Pembentukan fistula
KESIMPULAN
Karsinoma laring adalah keganasan pada laring yang dapat mengenai glottis,
supraglottis dan subglottis
Usia rata-rata pasien karsinoma laring adalah 65 tahun dan lebih sering
terjadi pada laki-laki
Penyebab CA laring belum diketahui secara pasti
Diagnosis CA laring ditegakkan melalui anamnesis, pemeriksaan fisik yang
menyeluruh serta pemeriksaan penunjang
Tatalaksana bergantung pada stadium tumor (berdasarkan lokasi,
penyeberan lesi, ada atau tidaknya keterlibaran nodul dan metastasis)
Prognosis CA laring umumnya lebih baik dari pada tumor primer saluran
aerodigestif bagian atas lainnya
Pasien yang melakukan terapi pembedahan memiliki peningkatan
kelangsungan hidup lebih tinggi daripada pasien yang tidak melakukan
pembedahan.