Pembimbing:
dr. Liliek Andriani, Sp.THT-KL
Disusun oleh:
Putri Alya Wiedasari 202010401011007
Kamelissha Faadhilah Amani 202020401011049
● Idiopatik
● Faktor risiko: merokok, konsumsi alkohol,
paparan bahan kimia, asbes, radiasi nikel atau
pengion
Epidemiologi
● Menurut Global Cancer Statistics (2018) rata-rata 1 per 100.000
penduduk dunia meninggal dunia akibat kanker laring
● RS Cipto Mangunkusumo Jakarta periode 2000-2005 ditemukan 3.344
kasus tumor ganas didaerah kepala dan leher, dimana kanker laring
menempati urutan kedua yaitu sekitar 213 kasus (6,73%) setelah kanker
nasofaring 28,35% atau sekitar 948 kasus
Disfagia Dispnea
Odinofagi Hemoptisis
Otalgia
Pemeriksaan Fisik
• Pemeriksaan mulut
• Palpasi pada leher
• Laringoskopi indirek lesi, mobilitas korda
vokalis dan perluasan penyakit
• Laringoskopi direk
■ Metastasis ke kel. Limfe Tergantung letak tumor:
● Glotis kel. limfe sedikit
metastasis servikal lambat / jarang
● Supraglotis & subglotis kel. limfe +++
metastasis > dini
Pemeriksaan Penunjang
● Pemeriksaan radiologi
○ Foto thorax
○ CT Scan laring
○ Pemeriksaan patologi anatomi FNAB
(Fine Needle Aspiration Biopsy)
Staging (Stadium)
■ Stadium I Radiasi
memungkinkan radiasi
● Radioterapi dilakukan pada lesi awal yang tidak memiliki gangguan mobilitas
plika maupun invasi kartilago atau nodus limfatik servikal.
● Terapi pembedahan pada kanker laring terdiri atas bedah konservatif dan
laringektomi total.
● Bedah laring konservatif dapat mempertahankan fungsi fonasi dan mencegah
pembukaan trakea yang permanen.
○ Eksisi plika vokalis setelah dilakukan pembedaan pada laring
○ Eksisi plika vokalis dan regio komisura anterior
○ Eksisi supraglotis (seperti epiglotis, lipatan ariepiglotis, plika vokalis palsu, dan ventrikel – bagian
melintang dari laring di atas plika vokalis)
● Laringektomi total adalah pembedahan yang dilakukan dengan mengangkat seluruh
laring termasuk tulang hioid, ruang pre-epiglotis, tali otot dan satu atau lebih cincin
trakea.
● Dinding faring diperbaiki dan bagian bawah trakea dijahit ke kulit untuk pernapasan.
● Kontraindikasi pada pasien dengan metastasis jauh
● Sedangkan untuk menghindari laringektomi total pada stadium III dan IV, uji coba
dilakukan untuk mempertahankan laring.
● Kemoterapi induksi yang diikuti dengan radioterapi atau kemoradiasi bersamaan
menunjukkan kontrol lokoregional penyakit yang lebih baik dari pada laringektomi
dengan radioterapi pasca operasi.
● Tujuan terapi pada pasien stadium awal (T1 dan T2) menyembuhkan penyakit dan
mempertahankan fungsi laring
● Terapi pada kanker laring tergantung: Letak lesi, Luas lesi, dan apakah terdapat
metastasis nodus limfatik atau metastasis jauh.
● Terapi bedah dapat dikombinasikan dengan radiasi pre atau post-operatif untuk
menurunkan insiden rekurensi
Rehabilitasi Suara
● Masalah rekurensi local dan regional berkaitan dengan stase awal dan lokasi dari
kanker.
● Kanker glottis sering dikenali pada stase awal
● Kanker laring supraglotis sering menunjukkan metastasis regional sehingga angka
harapan hidupnya lebih rendah
● Stadium akhir mempunyai prognosis lebih buruk dibandingkan stadium awal
BAB III KESIMPULAN
● Kanker laring adalah keganasan kepala dan leher terbanyak kedua di dunia. Etiologi kanker laring belum diketahui
dengan pasti, namun para ahli menyatakan bahwa perokok dan peminum alkohol merupakan orang dengan risiko
tinggi.
● Dalam mempertimbangkan rekomendasi terapi yang akan diberikan serta prognosis pada kanker laring diperlukan
staging yang akurat.
● Laring memerankan fungsi penting dalam berbicara dan menelan, karenanya tujuan terapi pada pasien stadium
awal (T1 dan T2) adalah menyembuhkan dari penyakit dan mempertahankan fungsi laring untuk memaksimalkan
kualitas hidup pasien.
● Selain terapi, pencegahan adalah bagian penting dalam menangani suatu penyakit. Metode pencegahan primer
pada kanker laring adalah mengeliminasi keganasan dari saluran napas atas dengan kewaspadaan masyarakat
terhadap rokok dan alkohol sebagai penyebab terbesar dari kanker laring.
Pertanyaan
Indikasi:
● Lesi T3 (dengan fiksasi korda)
● Semua lesi T4
● Invasi pada kartilago tiroid atau krikoid
● Keterlibatan kartilago arytenoid bilateral
● Lesi pada komisura posterior
● Kegagalan radioterapi atau bedah konservatif
● Kanker transglotis, seperti tumor yang melibatkan supraglotis dan glottis melewati
ventrikel, menyebabkan fiksasi pada korda vokalis.
● Tadi dijelaskan ada 3 macam terapinya, pertimbang apa saja yang perlu kita
perhatikan sebelum menerapi pasiennya?
Terapi pada kanker laring tergantung pada letak dari lesi, seberapa luas lesi, dan
apakah terdapat metastasis nodus limfatik atau metastasis jauh. (Dhingra &
Dhingra, 2014).
Terimakasih
● Bray F, Ferlay J, Soerjomataram I, Siegel RL, Torre LA, Jemal A. Global Cancer Statistics 2018: GLOBOCAN
Estimates of Incidence and Mortality Worldwide for 36 Cancers in 185 Countries. Glob Cancer Stat 2018. 2018
Desember;68:398.
● Chadwick, K. A. & Schindler, J. S., 2018. Early Glottic Larynx Cancer. In: Oral, Head and Neck Oncology and
Reconstructive Surgery . s.l.:s.n., pp. 799-817.
● Dhingra, P., & Dhingra, S. (2014). Chapter 56 : Anatomy and Physiology of Larynx. In Disease of Ear, Nose and
Throat & Head and Neck Surgery (Vol. 6, pp. 282-286). New Delhi: Elsevier.
● Dhingra P.L and Dhingra S. 2014. Cancer Larynx. In: Disease of Ear, Nose and Throat & Head and Neck Surgery 6th
Edition. India: Elsevier. Pp. 307-312.
● Ferlito, A. et al., 2014. Causes of death of patients with laryngeal cancer. Europe Arch. Otorhinolaryngol, 17 April,
Volume 271, pp. 425-434.
● Garden, A. S., Beadle, B. M. & Morrison, W. H., 2016. Larynx and Hypopharynx Cancer. In: Clinical Radiation
Oncology. s.l.:s.n., pp. 649-672.
● Irfandy, D. & Rahman, S., 2015. Diagnosis dan Penatalaksanaan Tumor Ganas Laring. Jurnal Kesehatan Andalas ,
4(2), pp. 618-625.
● Jones, T. M., De, M., Foran, B., Harrington, K., & Mortimore, S. (2016). Laryngeal cancer : United Kingdom
National Multidisciplinary guidelines. The Journal. of Laryngology & Otology , 130, 75-82.
Daftar Pustaka
● Loh, C. et al., 2018. Advanced Supraglottic Larynx Cancer. In: Oral, Head and Neck Oncology and Reconstructive Surgery.
s.l.:s.n., pp. 785-798.
● Mourad M, Jetmore T, Jategaonkar AA, Moubayed S, Moshier E, Urken ML. Epidemiological Trends of Head and Neck
Cancer in the United States: A SEER Population Study. J. Oral Maxillofac. Surg. 2017 Dec;75(12):2562-2572.
● Nocini, R., Molteni, G., Mattiuzzi, C., & Lippi, G. (2020). Updates on larynx cancer epidemiology. Chinese journal of cancer
research = Chung-kuo yen cheng yen chiu, 32(1), 18–25.
● Obid, R., Redlich, M. & Tomeh, C., 2019. The Treatment of Laryngeal Cancer. Oral Maxillofacial Surg Clin N Am, Volume
31, pp. 1-11.
● Soepardi, E. A., Iskandar, N., Bashiruddin, J. & Restuti, R. D., 2007. Tumor Ganas Laring. In: Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, pp. 194-198.
● Tauro, I. F., Nancy, O., & Sabir, M. (2019). Tracheostomy sebagai Penanganan Obstruksi Jalan Napas Pasien Tumor Laring.
Jurnal Medical Profession (MedPro) , 3 (3), 230-236.
● Tawab, H. M. A., AbdElMessih, M. W. & AlNaggar, N. A., 2014. Study of the epidemiology and management of laryngeal
cancer in Kasr Al-Aini Hospital. The Egyptian Journal of Otolaryngology, May, Volume 30, pp. 208-214.
● Williamson, J. S., Biggs, T. C., & Ingrams, D. (2012). Laryngeal cancer: an overview. Trends in Urology & Men's Health , 3
(6), 14-17.