Anda di halaman 1dari 36

Karsinoma Laring

Pembimbing:
dr. Liliek Andriani, Sp.THT-KL
Disusun oleh:
Putri Alya Wiedasari 202010401011007
Kamelissha Faadhilah Amani 202020401011049

SMF ILMU THT-KL


RSU HAJI SURABAYA
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2020
BAB I PENDAHULUAN
Pendahuluan

● Laring berperan dalam koordinasi fungsi saluran


aerodigestive atas seperti bernafas, berbicara dan menelan
● Kanker laring adalah keganasan kepala dan leher terbanyak
kedua di dunia.
● Beberapa hal yang diduga kuat menjadi penyebab kanker
laring adalah rokok, alkohol dan terpajan oleh sinar
radioaktif.
BAB II TINJAUAN
PUSTAKA
Anatomi dan Fisiologi
Laring
Anatomi Laring
Fisiologi Laring

● Melindungi saluran nafas bawah


○ Penutupan sfingter pada permukaan laring, penghentian
respirasi, dan refleks batuk.
● Fonasi
● Respirasi
○ Meregulasi aliran udara ke dalam paru
● Fiksasi pada dada
KARSINOMA LARING
Definisi

Kanker laring adalah suatu bentuk keganasan yang


berasal dari laring, yang secara anatomis terbagi
menjadi tiga daerah yaitu laring supraglotis, glotis,
dan daerah subglotis.
Etiologi

● Idiopatik
● Faktor risiko: merokok, konsumsi alkohol,
paparan bahan kimia, asbes, radiasi nikel atau
pengion
Epidemiologi
● Menurut Global Cancer Statistics (2018)  rata-rata 1 per 100.000
penduduk dunia meninggal dunia akibat kanker laring
● RS Cipto Mangunkusumo Jakarta periode 2000-2005 ditemukan 3.344
kasus tumor ganas didaerah kepala dan leher, dimana kanker laring
menempati urutan kedua yaitu sekitar 213 kasus (6,73%) setelah kanker
nasofaring 28,35% atau sekitar 948 kasus

● >> Usia 65 tahun, pria, dan kulit hitam


Klasifikasi
Gejala Klinis

Suara parau Stridor

Disfagia Dispnea

Odinofagi Hemoptisis

Otalgia
Pemeriksaan Fisik

• Pemeriksaan mulut
• Palpasi pada leher
• Laringoskopi indirek  lesi, mobilitas korda
vokalis dan perluasan penyakit
• Laringoskopi direk
■ Metastasis ke kel. Limfe Tergantung letak tumor:
● Glotis  kel. limfe sedikit
metastasis servikal lambat / jarang
● Supraglotis & subglotis  kel. limfe +++
metastasis > dini
Pemeriksaan Penunjang

● Pemeriksaan radiologi
○ Foto thorax
○ CT Scan laring
○ Pemeriksaan patologi anatomi  FNAB
(Fine Needle Aspiration Biopsy)
Staging (Stadium)

American Joint Committee of Cancer (AJCC)


American Joint Committee of Cancer (AJCC)
Staging (Stadium)

American Joint Committee of Cancer (AJCC)


Tatalaksana

■ Operasi, Radiasi, dan Kemoterapi

■ Stadium I  Radiasi

■ Stadium II dan III  Pembedahan

■ Stadium IV  Pembedahan dan rekonstruksi, bila masih

memungkinkan radiasi
● Radioterapi dilakukan pada lesi awal yang tidak memiliki gangguan mobilitas
plika maupun invasi kartilago atau nodus limfatik servikal.
● Terapi pembedahan pada kanker laring terdiri atas bedah konservatif dan
laringektomi total.
● Bedah laring konservatif dapat mempertahankan fungsi fonasi dan mencegah
pembukaan trakea yang permanen.
○ Eksisi plika vokalis setelah dilakukan pembedaan pada laring
○ Eksisi plika vokalis dan regio komisura anterior
○ Eksisi supraglotis (seperti epiglotis, lipatan ariepiglotis, plika vokalis palsu, dan ventrikel – bagian
melintang dari laring di atas plika vokalis)
● Laringektomi total adalah pembedahan yang dilakukan dengan mengangkat seluruh
laring termasuk tulang hioid, ruang pre-epiglotis, tali otot dan satu atau lebih cincin
trakea.
● Dinding faring diperbaiki dan bagian bawah trakea dijahit ke kulit untuk pernapasan.
● Kontraindikasi pada pasien dengan metastasis jauh
● Sedangkan untuk menghindari laringektomi total pada stadium III dan IV, uji coba
dilakukan untuk mempertahankan laring.
● Kemoterapi induksi yang diikuti dengan radioterapi atau kemoradiasi bersamaan
menunjukkan kontrol lokoregional penyakit yang lebih baik dari pada laringektomi
dengan radioterapi pasca operasi.
● Tujuan terapi pada pasien stadium awal (T1 dan T2)  menyembuhkan penyakit dan
mempertahankan fungsi laring
● Terapi pada kanker laring tergantung: Letak lesi, Luas lesi, dan apakah terdapat
metastasis nodus limfatik atau metastasis jauh.
● Terapi bedah dapat dikombinasikan dengan radiasi pre atau post-operatif untuk
menurunkan insiden rekurensi
Rehabilitasi Suara

● Rehabilitasi suara dapat dilakukan dengan pertolongan alat bantu


suara, yakni semacam vibrator yang ditempelkan di daerah
submandibular, ataupun dengan suara yang dihasilkan dari esophagus
(esophageal speech) melalui proses belajar.
Pencegahan

● Mengeliminasi keganasan dari saluran napas atas dengan kewaspadaan masyarakat


terhadap rokok dan alkohol sebagai penyebab terbesar dari kanker laring.
● ∂-tocopherol, interferon-alfa dan isotretinoin  terkandung dalam ekstrak teh hijau,
analog kurkumin, kedelai, celecoxib, erlotinib, rapamycin
Prognosis

● Masalah rekurensi local dan regional berkaitan dengan stase awal dan lokasi dari
kanker.
● Kanker glottis sering dikenali pada stase awal
● Kanker laring supraglotis sering menunjukkan metastasis regional sehingga angka
harapan hidupnya lebih rendah
● Stadium akhir mempunyai prognosis lebih buruk dibandingkan stadium awal
BAB III KESIMPULAN
● Kanker laring adalah keganasan kepala dan leher terbanyak kedua di dunia. Etiologi kanker laring belum diketahui
dengan pasti, namun para ahli menyatakan bahwa perokok dan peminum alkohol merupakan orang dengan risiko
tinggi.

● Dalam mempertimbangkan rekomendasi terapi yang akan diberikan serta prognosis pada kanker laring diperlukan
staging yang akurat.

● Laring memerankan fungsi penting dalam berbicara dan menelan, karenanya tujuan terapi pada pasien stadium
awal (T1 dan T2) adalah menyembuhkan dari penyakit dan mempertahankan fungsi laring untuk memaksimalkan
kualitas hidup pasien.

● Selain terapi, pencegahan adalah bagian penting dalam menangani suatu penyakit. Metode pencegahan primer
pada kanker laring adalah mengeliminasi keganasan dari saluran napas atas dengan kewaspadaan masyarakat
terhadap rokok dan alkohol sebagai penyebab terbesar dari kanker laring.
Pertanyaan

● Indikasi dari laringektomi total apa?

Indikasi:
● Lesi T3 (dengan fiksasi korda)
● Semua lesi T4
● Invasi pada kartilago tiroid atau krikoid
● Keterlibatan kartilago arytenoid bilateral
● Lesi pada komisura posterior
● Kegagalan radioterapi atau bedah konservatif
● Kanker transglotis, seperti tumor yang melibatkan supraglotis dan glottis melewati
ventrikel, menyebabkan fiksasi pada korda vokalis.
● Tadi dijelaskan ada 3 macam terapinya, pertimbang apa saja yang perlu kita
perhatikan sebelum menerapi pasiennya?

Terapi pada kanker laring tergantung pada letak dari lesi, seberapa luas lesi, dan
apakah terdapat metastasis nodus limfatik atau metastasis jauh. (Dhingra &
Dhingra, 2014).
Terimakasih

CREDITS: This presentation template was created by


Slidesgo, including icons by Flaticon, and infographics &
images by Freepik
Daftar Pustaka

● Bray F, Ferlay J, Soerjomataram I, Siegel RL, Torre LA, Jemal A. Global Cancer Statistics 2018: GLOBOCAN
Estimates of Incidence and Mortality Worldwide for 36 Cancers in 185 Countries. Glob Cancer Stat 2018. 2018
Desember;68:398.
● Chadwick, K. A. & Schindler, J. S., 2018. Early Glottic Larynx Cancer. In: Oral, Head and Neck Oncology and
Reconstructive Surgery . s.l.:s.n., pp. 799-817.
● Dhingra, P., & Dhingra, S. (2014). Chapter 56 : Anatomy and Physiology of Larynx. In Disease of Ear, Nose and
Throat & Head and Neck Surgery (Vol. 6, pp. 282-286). New Delhi: Elsevier.
● Dhingra P.L and Dhingra S. 2014. Cancer Larynx. In: Disease of Ear, Nose and Throat & Head and Neck Surgery 6th
Edition. India: Elsevier. Pp. 307-312.
● Ferlito, A. et al., 2014. Causes of death of patients with laryngeal cancer. Europe Arch. Otorhinolaryngol, 17 April,
Volume 271, pp. 425-434.
● Garden, A. S., Beadle, B. M. & Morrison, W. H., 2016. Larynx and Hypopharynx Cancer. In: Clinical Radiation
Oncology. s.l.:s.n., pp. 649-672.
● Irfandy, D. & Rahman, S., 2015. Diagnosis dan Penatalaksanaan Tumor Ganas Laring. Jurnal Kesehatan Andalas ,
4(2), pp. 618-625.
● Jones, T. M., De, M., Foran, B., Harrington, K., & Mortimore, S. (2016). Laryngeal cancer : United Kingdom
National Multidisciplinary guidelines. The Journal. of Laryngology & Otology , 130, 75-82.
Daftar Pustaka

● Loh, C. et al., 2018. Advanced Supraglottic Larynx Cancer. In: Oral, Head and Neck Oncology and Reconstructive Surgery.
s.l.:s.n., pp. 785-798.
● Mourad M, Jetmore T, Jategaonkar AA, Moubayed S, Moshier E, Urken ML. Epidemiological Trends of Head and Neck
Cancer in the United States: A SEER Population Study. J. Oral Maxillofac. Surg. 2017 Dec;75(12):2562-2572.
● Nocini, R., Molteni, G., Mattiuzzi, C., & Lippi, G. (2020). Updates on larynx cancer epidemiology. Chinese journal of cancer
research = Chung-kuo yen cheng yen chiu, 32(1), 18–25.
● Obid, R., Redlich, M. & Tomeh, C., 2019. The Treatment of Laryngeal Cancer. Oral Maxillofacial Surg Clin N Am, Volume
31, pp. 1-11.
● Soepardi, E. A., Iskandar, N., Bashiruddin, J. & Restuti, R. D., 2007. Tumor Ganas Laring. In: Buku Ajar Ilmu Kesehatan
Telinga Hidung Tenggorok Kepala dan Leher. Jakarta: Badan Penerbit FKUI, pp. 194-198.
● Tauro, I. F., Nancy, O., & Sabir, M. (2019). Tracheostomy sebagai Penanganan Obstruksi Jalan Napas Pasien Tumor Laring.
Jurnal Medical Profession (MedPro) , 3 (3), 230-236.
● Tawab, H. M. A., AbdElMessih, M. W. & AlNaggar, N. A., 2014. Study of the epidemiology and management of laryngeal
cancer in Kasr Al-Aini Hospital. The Egyptian Journal of Otolaryngology, May, Volume 30, pp. 208-214.
● Williamson, J. S., Biggs, T. C., & Ingrams, D. (2012). Laryngeal cancer: an overview. Trends in Urology & Men's Health , 3
(6), 14-17.

Anda mungkin juga menyukai