Proposal Pemasaran Farmasi Kelompok 7
Proposal Pemasaran Farmasi Kelompok 7
OLEH:
KELOMPOK 7
LENI YULIA FITRI
MAI LESTIYANA
JUFITASARI
KHOIRUL WALAD
MAIYENNY HASTUTI
DOSEN PENGAMPU :
apt. ERNIZA PRATIWI, S. Farm, M. Farm
Segala puji dan syukur kita ucapkan kepada Allah SWT serta shalawat dan
salam kami sampaikan hanya kepada Nabi Muhammad SAW. Diantara sekian banyak
nikmat Allah SWT yang membawa kita dari kegelapan ke dimensi terang yang
memberi hikmah dan yang paling bermanfaat bagi seluruh umat manusia, sehingga
PEMASARAN FARMASI ini dengan baik dan tepat waktu. Adapun maksud dan
tujuan dari penyusunan rencana bisnis ini adalah untuk memenuhi salah satu tugas
yang diberikan oleh dosen pada mata kuliah kewirausahaan. Dalam proses
penyusunan tugas ini kami menjumpai hambatan, namun berkat dukungan materil
dari berbagai pihak, akhirnya kami dapat menyelesaikan tugas ini dengan cukup baik,
oleh karena itu melalui kesempatan ini kami menyampaikan terimakasih dan
terselesaikannya tugas ini termasuk dosen pengampu mata kuliah kewirausahaan dan
yang salah datangnya hanya dari manusia dan seluruh hal yang benar datangnya
hanya dari Allah SWT, meski begitu tentu tugas ini masih jauh dari kesempurnaan,
oleh karena itu segala saran dan kritik yang membangun dari semua pihak sangat
kami harapkan demi perbaikan pada tugas selanjutnya. Harapan kami semoga tugas
ini bermanfaat khususnya bagi kami dan bagi pembaca lain pada umumnya.
i
Pekanbaru, April 2020
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................iii
BAB I.............................................................................................................................1
PENDAHULUAN.........................................................................................................1
TINJAUAN PUSTAKA................................................................................................5
2.1 Jamu...............................................................................................................................5
2.2 Jahe................................................................................................................................6
2.3 Temulawak atau Curcuma xanthorrhiza Roxb................................................................7
BAB III..........................................................................................................................9
PERENCANAAN BISNIS............................................................................................9
PENUTUP..................................................................................................................23
iii
BAB I
PENDAHULUAN
bahan pangan, obat-obatan, dan bahan kosmetik. Gaya hidup back to nature yang
keanekaragaman hayati tersebut. Hal ini dapat mengangkat kembali budaya Indonesia
yaitu meracik jamu dan ramuan obat-obatan tradisional. Jamu dan obat-obatan
alami lainnya, termasuk diantaranya tanaman obat (Simorangkir 2009). Potensi back
perkembangan penelitian untuk menciptakan produk baru yang berbahan baku alami
dari jamu dan tanaman obat. Peningkatan produksi ini juga menjadikan jamu dan
tanaman obat sebagai salah satu komoditas ekspor di Indonesia. Jamu dan Tanaman
obat Indonesia telah diekspor ke berbagai negara seperti Jepang, Australia, Singapura,
jamu tradisional telah dikenal dan diakui secara luas oleh masyarakat. Ramuan jamu
iv
minuman fungsional asal karakteristik sensorinya diatur sedemikian rupa sehingga
dapat diterima oleh masyarakat (Agustina 2015). Jamu adalah obat tradisional
berbahan alami warisan budaya yang telah diwariskan secara turun-temurun dari
bahan hewan, bahan mineral, sediaan serian (generik), atau campuran dari bahan
tersebut yang secara turun temurun telah digunakan untuk pengobatan berdasarkan
pengalaman dan dapat diterapkan sesuai dengan norma yang berlaku di masyarakat
percaya memberikan manfaat yang cukup besar terhadap kesehatan baik untuk
pencegahan dan pengobatan terhadap suatu penyakit maupun dalam hal menjaga
kebugaran dan kecantikan dan meningkatkan stamina tubuh. Sampai saat ini
keberadaan jamu terus berkembang. Hal ini terlihat pada permintaan terhadap jamu
Usaha jamu tradisional ini sangat cocok untuk dikembangkan pada situasi saat
sekarang ini, Merebaknya virus Corona atau COVID-19 telah memasuki tahap
pandemi. Setiap orang harus melindungi diri, salah satunya dengan meningkatkan
daya tahan tubuh. Ada beberapa cara yang bisa kita lakukan, misalnya dengan tidur
cukup minimal 7 jam, mengurangi stres, rajin mencuci tangan, hingga mengonsumsi
makanan yang bernutrisi. Agar imun tubuh tetap berada dalam kondisi optimal, kita
harus memenuhi kebutuhan nutrisi tubuh, dengan cara menjaga sistem imun tubuh
dan mendapatkan nutrien yang dibutuhkan tubuh, salah satunya kita bisa
mengonsumsi jamu.
v
Saat ini banyak makanan dan minuman yang ditawarkan sebagai produk
kesehatan merupakan minuman yang mengandung unsur-unsur zat gizi atau non zat
gizi dan jika dikonsumsi dapat memberikan pengaruh posistif terhadap kesehatan
tubuh. Minuman kesehatan sebagai salah satu produk yang sudah dikenal masyarakat,
banyak dijumpai di pasaran dengan berbagai merek dan bentuk, seperti dalam bentuk
cair, serbuk instan ataupun tablet. Salah satu contoh minuman kesehatan yang dapat
dijumpai adalah minuman instan jamu jahe, dimana produk tersebut umumnya dibuat
dengan mengambil sari dari rimpang jahe kemudian dilakukan pengolahan lanjut
yang dibuat dalam bentuk cair dan sedikit campuran madu untuk meningkatkan daya
tahan tubuh.
Peluang usaha inilah yang bisa diambil dan dijadikan titik awal usaha jamu,
dengan sedikit inovasi pada produk jamu yang dihasilkan, jamu dengan kemasan
yang baru akan menjadi jamu tradisional yang beda dari jamu tradisional pada
umumnya, jamu tradisional ini juga akan menjadi jamu yang laris dipasaran. Oleh
karena itu, pemilihan usaha jamu tradisional dipilih bersarkan pada pengamatan
peluang usaha yang ada. Ketersediaan bahan baku yang melimpah juga menjadi
faktor terpenting dalam berjalannya usaha tersebut. Pemilihan produk jamu ini
dikarenakan bisa menjangkau berbagai kalangan, dari anak kecil sampai orang
dewasa. Oleh karena itu, mangsa pasar dari produk jamu ini menjadi semakin luas
vi
1.2 Tujuan
vii
viii
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Jamu
Jamu adalah obat tradisional yang popular dengan sebutan herbal. Menurut
Julianto (2015), jamu dibuat dari bahan-bahan alami, berupa bagian dari tumbuhan,
seperti rimpang (akar-akaran), daun-daunan, kulit batang, dan buah. Ada juga yang
menggunakan bahan dari tubuh hewan, seperti empedu kambing, empedu ular, atau
tangkur buaya. Jamu harus memenuhi kriteria aman sesuai dengan persyaratan yang
umum analisis obat tradisional jamu dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu
analisis kuantitatif yang berfungsi untuk mengidentifikasi jenis dari suatu simpisia
yang terdapat pada bahan bakunya, dan analisis kualitatif yaitu penetapan kadar
simplisia yang akan dianalisis.Upaya sistematis yang telah dilakukan oleh Afendi
Dikembangkan juga hipotesis bahwa formula jamu terdiri atas tanaman utama dan
Jamu di Indonesia biasa digunakan sebagai obat herbal atau hasil meramu
bahan-bahan yang berasal dari alam dan memiliki khasiat untuk kesehatan. Jamu
tidak hanya berfungsi sebagai obat, tetapi juga untuk menjaga kebugaran tubuh dan
ix
mencegah dari penyakit. Jamu juga biasa digunakan untuk membantu meningkatkan
nafsu makan bagi anak-anak. Jamu juga dapat disebut obat rumahan karena biasanya
dibuat sendiri di rumah dari bahan-bahan yang ada di sekitar, yaitu kunyit, kencur,
jahe, lengkuas, dan jenis rimpang atau tanaman lainnya. Jamu di Indonesia bukan
memiliki upaya untuk tetap menjaga kelestarian alam. Jamu yang memanfaatkan
2.2 Jahe
Rosc) terbesar di dunia. Jumlah produksi jahe di Indonesia meningkat dari tahun ke
tahun. Pada tahun 2003, produksi jahe nasional adalah sebesar 112.290 ton. Dengan
tingkat kenaikan produksi sebesar 3,28 % tiap tahun maka tahun 2009 jumlah
produksi jahe di Indonesia diperkirakan sebesar 136.388,1 ton dan pada tahun 2017
meningkat lebih banyak 120.000 dari tahun sebelumnya bahkan sudah banyak yang
tersendiri yaitu turunnya nilai ekonomi jahe. Selain itu teknologi pasca panen yang
tidak tepat menyebabkan jumlah jahe yang membusuk juga besar karena tidak
ditemukan di Indonesia. Kita dapat menemukannya dalam bentuk segar maupun hasil
x
masakan, bahan baku minuman dan makanan serta industri minyak wangi karena
aromanya yang spesifik dan kandungan tertentu di dalamnya yang sangat bermanfaat
untuk kesehatan. Jahe banyak digunakan sebagai obat tradisional karena mengandung
gingerol, zingerone dan shogoal yang merupakan senyawa fenol dan bersifat
antioksidan sehingga dapat dimanfaatkan sebagai obat anti inflamasi, obat nyeri sendi
dan otot karena rematik, tonikum obat batuk, demam, flu, dan gangguan pencernaan.
Ketiga senyawa itulah yang menyebabkan rasa dominan pedas pada jahe sehingga
dapat ditemukan dalam bentuk segar maupun hasil olahannya. Rimpang jahe
memiliki beberapa kegunaan dalam pengobatan tradisional, antara lain obat sakit
kepala, masuk angin, dan menambah nafsu makan (Stimulansia) (Srinivasan, 2017).
Jahe memiliki kandungan antioksidan yakni oleoresin yang lebih dikenal sebagai
(Firdausni et al. 2011). Jahe biasa digunakan untuk pembuatan jamu, obat–obatan,
bumbu dapur, industri minuman dan makanan serta industri minyak wangi karenanya
aromanya yang spesifik dan kandungan tertentu di dalamnya yang sangat bermanfaat
sangat umum dikenal di Indonesia, bahkan di dunia. Tahun 2015 temulawak mencatat
nilai ekspor yang tinggi yaitu sebanyak 8.670.791 kg atau senilai USD 10.499.058.1
xi
Temulawak adalah tumbuhan asli di pulau Jawa, Madura dan Maluku dan telah
Temulawak termasuk ke dalam genus curcuma. Curcuma merupakan salah satu genus
dari famili Zingiberaceae yang terdistribusi luas di daerah tropis maupun sub tropis
terutama di India, Thailand, Indochina, Australia bagian Utara, dan telah banyak
daerah yang beragam antara lain: temulawak (Indonesia, Madura), koneng gede
pati merupakan salah satu kandungan terbanyak yang terdapat pada tumbuhan
bahan utama obat tradisional yang bermanfaat untuk memelihara kesehatan tubuh,
pertama di Jawa Timur dan peringkat kedua di Jawa Tengah setelah jahe berdasarkan
kebutuhan untuk industri obat tradisional dan industri kecil obat tradisional.6
Sulawesi Tengah memanfaatkan batang dan rimpang temulawak sebagai obat dengan
xii
BAB III
PERENCANAAN BISNIS
Indonesia berkualitas, sehat dan cerdas dengan diawali imun yang kuat. Meningkatkan
mutu pelayanan dibidang herbal. Membudayakan pola hidup sehat. Ikut mendorong
tradisional. Dengan meminum jamu kita dapat mengenali bahan jamu, cara
meraciknya, hingga kosumsi dan anak-anak juga bisa mengenali minum jamu untuk
kesehatan.
Alasan pribadi yaitu untuk membuat inovasi baru ini dengan membuat produk
yang aman dikonsumsi dan tidak berbahaya bagi tubuh. Kami ingin obat herbal
tradisional ini mampu memperbaiki aktivitas biomolekuler tubuh. Oleh karena itu,
xiii
3.2 Estimasi (perkiraan)
Dalam jangka pendek dan langkah awal pemasaran produk jamu tradisional ini
akan dipasarkan dengan cara dititipkan dibeberapa toko dan toko obat di sekitar
tempat produksi. Selain itu juga dijual di rumah (tempat produksi). Produk jamu ini
juga dipasarkan melalui media online seperti Instagram, Facebook, Website, Email
Profil Konsumen
Peluang pasar
tangga. Pesaing yang belum ada karena memang di sekitar area usaha
belum ada yang mendirikan usaha ditempat tersebut. Jumlah target pasar
anak yang merupakan tujuan utama target pasar kami dalam memasarkan
b. Aspek keuangan
Bahan Biaya
Jahe Rp. 100.000
Temulawak Rp. 50.000
Madu Rp. 50.000
Plastik Rp. 5.000
Lilin Rp. 2.000
xiv
Peralatan masak Rp. 300.000
TOTAL BIAYA Rp. 507.000
Sekupang Batam
Pimpinan:
Leni Yulia Fitri
Anggota:
Wakil: Bendahara:
Khoirul Walad
Mai Lestiyana Jufitasari
Maiyenny Hastuti
xv
obat-obat secara tradisional dan kurangnya minat masyarakat terhadap obat-obat
tradisional dan juga kondisi pandemi Covid-19 yang dihadapi saat ini. Oleh karena
itu, dengan adanya Farmasi Healthy menciptakan produk dengan varian baru, yaitu
Farmasi Healthy dikatakan layak dilihat dari analisis aspek sosial dan
demikian. Namun hal ini dapat ditolerir dengan pertimbangan bahwa Farmasi
Healthy tidak menghasilkan limbah dalam jumlah besar dan dapat dianggap
bahan alami.
positif
xvi
3.4 Kondisi lokal
Usaha yang kami buat ini dapat diterima oleh masyarakat setempat, karena
Usaha kami dimulai tanggal 1 Mei 2020. Lokasi tempat usaha yang
strategis karena berada di lingkungan rumah tangga. Pesaing yang belum ada
karena memang di sekitar area usaha belum ada yang mendirikan usaha ditempat
Alamat Usaha : Villa Alam Lestari Blok AD No. 9 Tiban Baru Sekupang
Batam
Struktur organisasi
xvii
Pimpinan:
Leni Yulia Fitri
Anggota:
Wakil: Bendahara:
Khorul Walad
Mai Lestiyana Jufitasari
Meiyenny Hastuti
Pimpinan :
xviii
Mencatat semua transaksi yang terjadi di perusahaan dengan jelas dan
menghitungnya secara akurat.
Anggota :
1. Daerah Pemasaran :
c. Lingkungan cukup bersih dan tempat usaha cukup luas dan strategis.
lingkungan sekitar.
sekitar Rp.20.000.
xix
Product : Usaha Ginger Healthy yang kami buat ini merupakan
kombinasi dari jahe dan madu yang menggunakan bahan utamanya jahe.
Proses : usaha yang kami buat ini mempunyai varian yang berbeda
3. Rencana
Analisis SWOT
Faktor Internal
a. Strengths (Kekuatan)
Produk ini sangat cocok dikonsumsi pada cuaca apa saja baik
b. Weakness (Kelemahan)
sedikit.
xx
Faktor eksternal
a. Opportunities (Peluang / Kesempatan)
b. Threats (Ancaman)
belum ada yang menjual produk kesehatan di sekitar area usaha sehingga
xxi
Langkah Produksi dan Lama waktu pengerjaannya Jamu Sehat Budak Melayu
temulawaknya.
Biarkan air sari jahe dan temulawaknya agar pati
kemasan plastik
9. Jamu sehat budak melayu siap disajikan. 1 menit
xxii
Nama alat dan bahan serta kegunaannya
Untuk menggiling
Di toko Dicuci dan dibersihkan
1. Blender jahe dan
elektronik setelah digunakan
temulawak
Untuk mencuci
Dicuci dan dibersihkan
4. Baskom jahe dan Toserba
setelah digunakan
temulawak
Untuk menyaring
jahe dan Dicuci dan dibersihkan
5. Penyaring Toserba
temulawak yang setelah digunakan
telah diblender
Tempat
No. Nama Bahan Kegunaan Gambar
Membeli
Bahan utama
1 Jahe pembuatan serbuk Pasar
dan karamel
Bahan utama
2 Temulawak pembuatan serbuk Pasar
dan karamel
Bahan pembantu
3 Madu serbuk dan Supermarket
karamel
xxiii
Kapasitas produksi : sehari sebanyak 20 bungkus untuk jamu sehat budak
melayu
A. Sumber Pendanaan
Uraian Jumlah
1. Modal Sendiri Rp. 507.000
2. Pinjaman -
Rp.507.000
TOTAL
xxiv
a. Bahan Baku Jumlah bahan baku
- Jahe 1 Kg Rp. 100.000 Rp. 200.000
- Temulawak 1 Kg Rp. 50.000
- Madu ½ Kg Rp. 50.000
xxv
Rp. 4.720.000
TOTAL
1. Pemeliharaan mesin -
dan peralatan
xxvi
BAB IV
PENUTUP
bisnis ini dapat diterima dan dapat bermanfaat bagi kita semua. Tidak lupa kami
mengucap syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa karena atas segala Rahmat dan
Hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan proposal bisnis kami. Dan tidak lupa pula
kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah ikut membantu dalam
pembuatan proposal ini. Semoga proposal perencanaan bisnis ini dapat diterima oleh
semua pihak karena proposal ini merupakan tahap awal kami dalam memulai bisnis.
Dengan selesainya proposal perencanaan bisnis ini, kami berharap dapat segera
mewujudkan usaha bisnis yang telah kami rencanakan ini. Segala saran dan kritik
yang membangun sangatlah kami harapkan dari semua pihak, karena kami menyadari
bahwa proposal kami masih jauh dari kata sempurna. Saran dan kritik tersebut
semoga saja dapat menjadi acuan atau pelajaran bagi kami semua untuk dapat
menjadi lebih baik lagi dihari esok. Atas segala waktu dan perhatiannya kami
mengucapkan terimakasih.
xxvii
DAFTAR PUSTAKA
xxviii