Anda di halaman 1dari 10

PESAN DAKWAH TENTANG MENCARI ARTI SEBUAH KEHIDUPAN

DALAM FILEM “TARUNG SARUNG”


Yosha Ardi Nugraha1*, Ridwan Rustandi2, Uwes Fatoni1
Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, UIN Sunan Gunung Djati, Bandung
*Email : ardhiyosa9@gmail.com
ABSTRAK
Dakwah adalah mengajak atau menyeru kepada kebaikan. Media dakwah melalui tulisan (bil qolam)
salah satunya adalah melalui novel yang merupakan bentuk karya sastra. Film Tarung Sarung
mengikuti kisah Deni Ruso (Panji Zoni), pemuda asal Jakarta yang berasal dari keluarga kaya raya.
Di balik ceritanya yang menarik, film Tarung Sarung menyelipkan pesan moral untuk penonton.
Film yang dibintangi Imelda Therinne ini memberikan harapan dan semangat baru, perjuangan,
solidaritas hingga kekuatan mencari sebuah kehidupan. Pesan yang terkandung dalam Tarung
Sarung membuat film ini cocok menjadi film keluarga, khususnya ditonton oleh usia muda. Dia pun
menjamin penonton nantinya tidak hanya terhibur, tetapi juga akan mendapatkan hal positif. Film
garapan rumah produksi Starvision ini meceritakan tentang budaya Makassar yakni Sigajang Laleng
Lipa atau tarung sarung. Tarung sarung sendiri merupakan sebuah cara penyelesaian masalah yang
unik dari Sulawesi Selatan. Tujuan dari penuisan pesan dakwah yang terdapat dalam filem tarung
sarung ini yaitu agar kita bisa mengambil dari sisi positif yang terdapat dalam filem tarung sarung
tersebut.
Kata Kunci : Dakwah; Pesan dakwah;Tarung sarung;Nilai moral;Arti kehidupan

ABSTRACK

Da'wah is inviting or calling to goodness. One of the media for da'wah is through writing (bil
qolam). The film Tarung Sarong follows the story of Deni Ruso (Panji Zoni), a young man from
Jakarta who comes from a wealthy family. Behind the interesting story, the film Tarung Sarung
inserts a moral message for the audience. The film, starring Imelda Therinne, gives hope and
newness, struggles, solidarity and the spirit of seeking a life. The message contained in Tarung
Sarung makes this film suitable as a family film, especially for young people to watch. He also
guarantees that the guarantee will not only be useful, it will also get positive things. The film,
directed by the Starvision production house, tells about the Makassar culture, namely Sigajang
Laleng Lipa or fighting sarong. Tarung sarong itself is a unique problem solving method from
South Sulawesi. The purpose of writing the da'wah message contained in the tarung sarong film is
so that we can take from the positive side contained in the tarung sarung film.
Keywords: Da’wah; da'wah message;Tarung Sarung; moral values; meaning of life.

PENDAHULUAN

Dakwah ialah usaha yang dicoba dalam rangka mengajak audiens ataupun mad’ u buat beriman
kepada Allah SWT serta Rasul- Nya. Baik berbentuk ajakan, perintah ataupun larangan. Dakwah
bukan cuma membagikan penafsiran, pengaruhi perilaku, membina ikatan sosial yang baik, namun
tujuan yang terutama dalam dakwah sendiri merupakan mengajak atau mad’u buat melakukan
ajaran- ajaran agama serta menghindari perbuatan yang kurang baik. Dakwah pula bisa dimengerti

1
selaku proses internalisasi, transformasi, transisi, serta difusi Islam dalam kehidupan warga
(Saputra, 2011 : 3).

Tidak seluruh dakwah hendak langsung diterima dengan luas dada, terlebih kala kita
selaku seseorang dai selaku kalangan minoritas di tengah keberagaman. Islam rahmatal lil alamin
butuh ditunjukan kepada dunia supaya pemeluk agama lain berpandangan kalau kedatangan Islam
tidaklah suatu ancaman, namun agama pengantar kebahagiaan di dunia serta akhirat. Hingga butuh
memakai tata cara dakwah yang pas buat menggapai tujuan dakwah cocok dengan keadaan target
dakwah dan area yang melingkupinya. Melaksanakan kegiatan dakwah dapat memakai media apa
saja, media dakwah merupakan peralatan- peralatan yang dipergunakan buat mengantarkan materi
dakwah kepada penerima dakwah. Media dakwah yang pada awalnya memakai media tradisional,
kini tumbuh lebih banyak variasinya dengan memakai sentuhan- sentuhan teknologi media massa
modern baik dengan media cetak semacam novel, majalah, pesan berita, tabloid ataupun dengan
media elektronik yang saat ini keberadaannya sudah lumayan variatif semacam radio, tv, film,
VCD, internet serta lain sebagainya (Amin, 2009 : 113).

Perkembangan teknologi yang sangat besar berkembangnya merupakan media audio


visual, tercantum salah satunya merupakan film. Film terus hadapi pertumbuhan yang sangat
signifikan serta peminatnya sangat banyak (Nuruddin, 2014 : 59).

Salah satu filem yang mengandung arti dari sebuah perjalanan kehidupan yaitu filem
tarung sarung. Film garapan rumah produksi Starvision ini meceritakan tentang budaya Makassar
ialah Sigajang Laleng Lipa ataupun tarung sarung. Tarung sarung sendiri ialah suatu metode
penyelesaian permasalahan yang unik dari Sulawesi Selatan.

Tidak hanya menampilkan sebuah kebudayaan, film ini juga menambahkan isu-isu sosial
yang banyak terjadi di masyarakat. Menariknya, isu yang dihadirkan di sini diambil dari sisi mereka
yang hidup berkecukupan atau kaya raya. Hal ini membuat film Tarung Sarung menjadi hiburan
yang layak untuk ditonton. Film ini menceritakan Deni Ruso yang terlahir dari salah satu keluarga
terkaya di Indonesia. Bagi Deni, uang adalah segalanya, bahkan dia kehilangan kepercayaan
terhadap Tuhan. Semuanya berubah ketika dia pindah ke Makassar mengurus bisnis keluarga, dan
bertemu gadis lokal bernama Tenri. Sebagai seorang aktivis, Tenri sangat membenci Ruso Corp.
Ruso Corp, yang merupakan bisnis keluarga Deni, merupakan perusahaan kapitalis yang telah
merusak lingkungan. Deni pun menyembunyikan identitasnya demi mendapatkan cinta Tenri.

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif menurut Denzin
dan Lincoln ialah penelitian yang menggunakan latar alamiah, dengan maksud menafsirkan
2
fenomena yang terjadi dan dilakukan dengan jalan melibatkan berbagai metode yang ada (Djam’an,
2009:24).

Metode yang dipakai yaitu analisis Semiotika Roland Barthes. Analisis semiotik yaitu cara
atau metode untuk menganalisis dan memberikan maknamakna terhadap lambang-lambang yang
terdapat suatu paket lambang-lambang pesan atau teks (Pawito, 2007:155).

Teks dalam semiotik adalah segala bentuk serta sistem lambang (signs) baik yang terdapat
pada media massa seperti tayangan televisi, karikatur, film, siaran radio, dan iklan maupun yang
terdapat di luar media massa seperti lukisan, patung, candi, monumen, fashion show dan menu
masakan dalam food festival (Pawito, 2007:156).

Roland Barthes membagi 3 kajian dalam penelitian semiotika, yang dalam hal ini berlaku
pada film yakni, denotasi, konotasi dan mitos atau ideologi. Lewat analisis ini, primary sign adalah
denotative sedangkan secondary sign adalah satu dari connotative semiotics. Maka jika ditarik garis
besarnya dalam model ini Fiske menyebutnya sebagai Signifikasi dua tahap (two order of
signification). Dalam signifikasi tahap pertama ini merupakan hubungan antara signifer (ekspresi)
dan signified (content) di dalam sebuah tanda terhadap sebuah realitas external. Itu yang disebut
Barthes sebagai denotasi yaitu makna paling nyata dari tanda (sign).

Mitos ialah sebuah nilai yang ada di dalam masyarakat. Pada hakikatnya usaha manusia
rasional yaitu mitos, sebab usaha manusia rasional tidak dapat berdiri sendiri, tidak otonom, tidak
dapat mengenal dirinya sendiri. Usaha manusia rasional itu terjadi, ada dan mengenal dirinya hanya
berkat dan di dalam mitos. Dengan kata lain, usaha manusia rasional itu niscaya atau tidak dapat
tidak adalah mitos sendiri (Alex, 2013:223).

LANDASAN TEORITIS

Makna Hidup

Makna hidup merupakan suatu motivasi, tujuan dan harapan yang harus dimiliki oleh setiap
individu yang hidup di dunia ini. Untuk mencapai semua itu seseorang harus melakukan sesuatu
dalam hidupnya, tidak hanya diam dan bertanya hidup ini untuk apa. Semua yang diinginkan dalam
hidupnya dapat dicapai dengan usaha yang maksimal.

Frankl terkenal dengan logo terapinya, secara teori logo terapi adalah teori yang berorientasi
untuk menemukan arti, suatu arti dalam dan bagi eksistensi manusia. Yang terpenting dalam hal ini
adalah bagaimana berusaha menemukan dan bertanggung jawab terhadap arti atau nilai dibalik
3
kehidupan (Nisaban,2004 : 136).

Makna hidup merupakan sesuatu yang penting dan berharga bagi sesorang individu, apabila
seorang berhasil menemukan makna hidup maka kehidupan ini akan dirasakan sangat berarti.
Makna hidup merupakan hal yang sangat pribadi, sehingga dapat selalu berubah-ubah sering
berjalannya waktu dan perubahan situasi dalam kehidupan individu tersebut.

Pengertian makna hidup menjelaskan bahwa didalam makna hidup juga terdapat tujuan
hidup, memiliki keyakinan dan harapan bahwa ada hal-hal yang perlu didapatkan dan dipenuhi
dalam kehidupan ini. Makna hidup tidak mudah ditemukan dalam kehidupan seorang individu, akan
tetapi makna hidup benar- benar ada dalam kehidupan. Apabila makna hidup berhasil ditemukan
dalam kehidupan, maka kehidupan akan terasa lebih berarti dan berharga yang dapat melahirkan
sebuah kebahagiaan. Kebahagiaan merupakan sebuah reward dari tercapainya makna hidup
seseorang.

Makna hidup adalah motivasi, tujuan dan harapan yang ada pada kehidupan setiap orang
yang sangat bersifat personal dan dapat berubah-ubah sesuai dengan situasi dan kondisi yang
dialami seseorang yang harus dicapai dengan segala usaha dan tanggung jawab dan dapat membuat
hidup bahagia dan lebih berarti (Bastaman,2007 :43).

Karakteristik Makna Hidup

Untuk mendapatkan gambaran lebih jelas, perlu dipahami beberapa sifat khusus dari makna
hidup. Pertama, makna hidup itu sifatnya unik, pribadi dan temporer, artinya apa yang dianggap
berarti oleh seseorang belum tentu berarti pula bagi orang lain. Mungkin pula apa yang dianggap
penting dan bermakna pada saat ini bagi seseorang, belum tentu sama bermaknanya bagi orang itu
pada saaat lain.Dalam hal ini makna hidup seseorang dan apa yang bermakna bagi dirinya
biasannya sifatnya khusus, berbeda dan tak sama dengan makna hidup orang lain, serta mungkin
pula dari waktu ke waktu berubah.

Sifat lain dari makna hidup adalah spesifik dan nyata, dalam artian makna hidup benar –
benar dapat ditemukan dalam pengalaman dan kehidupan sehari – hari, serta tidak perlu selalu
dikaitkan dengan hal – hal yang serba abstrak filosofi, tujuan – tujuan idealistis, dan prestasi –
prestasi akademis yang serba menakjuban. Mengagumi merekahnya matahari di ufuk timur pada
waktu terbit fajar memandang dengan penuh kepuasan tumbuhnya putik – putik bunga hasil
tanaman sendiri, merasa ―gemes‖ melihat bayi montok tersenyum, menghayati perasaan kasih
dan haru yang mendalam menyaksikan anak terbaring sakit, bersemangat melaksanakan pekerjaan

4
yang disenangi, mendengarkan khotbah yang mengungkapkan kebajikan, kebenaran, dan
sebagainya merupakan contoh – contoh dari peristiwa nyata yang bermakna secara pribadi bagi
seseorang.

Mengingat keunikan dan kekhususannya itu, makna hidup tidak dapat diberikan oleh siapa
pun melainkan harus dicari, dijajahi dan ditemukan sendiri. Orang – orang lain hanya dapat
menunjukkan hal – hal yang mungkin berarti, akan tetapi pada akhirnya terpulang pada orang yang
ditunjuki untuk menentukan apa yang di anggap dan dirasakan bermkna. Dalam hal ini orang yang
menunjuki seakan – akan hanya membantu memperluas cakrawala pandangan mengenai
kemungkinan – kemungkinan menemukan makna hidup, menunjukkan hal – hal yang merupakan
sumber – sumber makna hidup, serta membantu untuk lebih menyadari tanggung jawab memenuhi
tujuan – tujuan hidup yang harus dicapainya dan kewajiban – kewajiban yang masih harus
dipenuhinya (Bastaman,2007:51-54).

DAKWAH

Dakwah merupakan ajakan, seruan, panggilan, dan bujukan, kepada kebaikan, sesuai dengan
fitrah manusia, sekaligus seirama dengan tuntuan Alquran dan Hadits. Allah berfirman dalam
Alquran surah An-Nahl ayat 125:

Artinya:

Serulah (manusia) kepada jalan Tuhan-mu dengan hikmah dan pelajaran yang baik, dan
bantahlah mereka dengan cara yang baik. Sesungguhnya Tuhanmu Dialah yang lebih mengetahui
tentang siapa yang tersesat dari jalan-Nya, dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk.

Aktivitas penyampaian dakwah di era modern ini tidak melulu dari mimbar ke mimbar,
tidak melulu berceramah. Sebab, jika aktivitas dakwah tidak mampu menyesuaikan perkembangan
teknologi, maka Islam akan jalan di tempat. Karena seiring berkembangnya ilmu pengetahuan dan
teknologi, maka kebutuhan dan selera khalayak dakwah (mad’u) juga sudah berbeda. Oleh sebab
itu, penggunaan media komunikasi modern sesuai dengan perkembangan daya pikir manusia harus

5
dimanfaatkan sedemikian rupa, agar pesan dakwah tepat mengenai sasaran dan berjalan efektif.

Saat ini, dakwah tengah berada di era kontemporer, atau istilahnya dakwah kontemporer,
yakni dakwah menggunakan teknologi modern melalui sosial media dan media massa, yakni media
visual, audio, dan audiovisual. Konsep ―rahmatan lil ‘alamin‖ dakwah perlu diupayakan agar
mampu menembus segala penggal ruang dan waktu, termasuk ruang keinian dan saat terkini.Di
antara media massa yang digunakan untuk menyampaikan pesan dakwah di era modern ini ialah
menggunakan media audiovisual melalui film. Film adalah hasil budaya dan alat ekspresi kesenian
(Sokhi,2008:255).

Film tampak hidup dan memikat dengan memasukkan nilai-nilai yang dapat memperkaya
batin untuk disuguhkan kepada masyarakat sebagai cerminan kehidupan nyata. Karena itu, film
dianggap sebagai suatu wadah pengekspresian dan gambaran kehidupan sehari-hari. Film mampu
menjangkau banyak segmen sosial. Agar pesan dalam film dapat diterima oleh penonton, penulis
skenario harus mampu membuat alur cerita yang dapat membuat penontonnya hanyut saat
menyelami isi cerita. Pesan yang disampaikan penulis skenario film akan menghasilkan makna
yang dapat dipetik sehingga bermanfaat untuk penonton. Para dai menyadari bahwa peran film
sebagai media edukasi sangat berpengaruh bagi kehidupan masyarakat. Karena peran penting itulah,
para dai juga menggunakan film sebagai media dakwah, untuk membangun karakter masyarakat
muslim yang Islami, sebab dakwah bukan perkara mimbar semata. Dewasa ini, film memang yang
paling banyak digandrungi masyarakat dari berbagai kalangan. Melalui film, dakwah dapat tersebar
luas tanpa terikat ruang dan waktu. Penonton dapat mengkases film di mana saja dan kapan saja.

PESAN

Pesan adalah apa yang dikomunikasikan oleh sumber kepada penerima. Pesan merupakan
seperangkat simbol verbal dan atau nonverbal yang mewakili perasaan, nilai, gagasan, atau maksud
sumber tersebut.

Dalam kamus komunikasi, pesan adalah suatu komponen dalam proses komunikasi berupa
paduan dari pikiran dan perasaan seseorang dengan menggunakan lambang, bahasa atau lambang-
lambang lainnya untuk disampaikan kepada orang lain.

Pesan dapat disampaikan dengan cara tatap muka atau melalui media komunikasi. Isinya
berupa ilmu pengetahuan, hiburan, informasi, nasehat, atau propaganda. Biasanya diterjemahkan
dengan kata message, content, atau informasi. Pesan adalah informasi yang akan dikirimkan
pengirim kepada penerima pesan.

6
Berdasarkan pengertian-pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa pesan adalah
sesuatu yang dikomunikasikan komunikator kepada komunikan berupa perasaan, nilai, gagasan,
atau keinginan komunikator tersebut, bertujuan memberi stimuli kepada komunikan untuk
mendapatkan respon yang diharapkan, baik secara verbal maupun nonverbal, dan dapat dilakukan
dengan tatap muka maupun melalui media komunikasi (Riswandi,2009;3).

PESAN DAKWAH

Pesan dakwah dapat didefinisikan sebagai pesan-pesan yang berisi dorongan kepada
manusia untuk berbuat kebajikan dan mengikuti petunjuk agama. Pesan dakwah juga merupakan
pesan yang berupa seruan kepada kebajian serta melarang perbuatan munkar. Dalam komunikasi
dikenal istilah know your audience, jika pesan yang disampaikan tidak menyangkut kepentingan
komunikan dalam hal ini mad’u, maka dai akan menghadapi kesulitan, lebih-lebih jika efek yang
diharapkan dari mad’u itu perubahan tingkah laku. Di sinilah pentingnya bagaimana seorang dai
mampu menyampaikan pesan dakwahnya kepada mad’u, dengan lebih dulu memahami apa
kempentingan mad/u.

Pesan dakwah tidak cukup dengan memrhatikan timing dan placing, tetapi harus mampu
mengidentifikasikan isi pesan dakwah yang akan memnentukan jenis pesan apa yang akan
disampaikan. Dalam hal ini apakah berupa informational message, instructional message, atau
motivational message.Untuk itu bagi seorang dai, pemahaman mengenai sifat-sifat mad’u dan pesan
dakwah akan dapat menentukan pendekatan dakwah seperti apa yang akan digunakan
(Syahidin,2017;28).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Sumber : Filem Tarung Sarung

Tarung Sarung jadi film Indonesia terakhir yang luncurkan pada 2020. Film ini awal mulanya
telah hendak disiarkan pada dini 2020, tetapi wajib tertunda sebab pandemi. Film Tarung Sarung
kesimpulannya memilih Netflix selaku rumah buat menyiarkan jalur ceritanya semenjak 31

7
Desember 2020.

Premis Tarung Sarung tentang seseorang anak orang kaya yang berangkat ke Makassar buat
ekspedisi bisnis. Ia menciptakan permasalahan yang mengaitkan perasaan sampai keimanan.
Kemudian, seluruh permasalahan tersebut bermuara pada suatu bela diri bernama Tarung Sarung.
Film Tarung Sarung menceritakan tentang Deni Ruso( Panji Zoni), seseorang anak orang kaya yang
memiliki industri besar di Indonesia. Ibunya muak dengan kelakuan Deni yang senantiasa berperan
semau hatinya serta senantiasa menggampangkan permasalahan. Deni yang tidak yakin Tuhan
senantiasa berpikir kalau seluruh permasalahan dapat dituntaskan dengan duit. Perihal itu membuat
ibunda Deni mengirimnya ke Makassar buat menanggulangi proyek industri yang tengah
berlangsung di situ.Hingga di Makassar, ia kepincut pada Tenri( Maizura), seseorang aktivis area.
Tenri tengah dalam permasalahan. Ia hendak dinikahi seseorang laki- laki bernama Sanrego( Cemal
Faruk) yang tidak disukainya.Sanrego merupakan seseorang juara bertahan bela diri Tarung Sarung
serta tidak sempat dikalahkan.

Sumber : Filem Tarung sarung

Pergulatan cinta antara Deni dengan Tenri membuat Deni wajib dapat mengalahkan Sanrego
dalam ajang adu kekuatan tersebut. Biar Sanrego tidak dapat menikahi Tenri.Bermacam metode
dicoba oleh Deni biar dapat mengalahkan Sanrego. Ia kesimpulannya berjumpa legenda Tarung
Sarung bernama Khalid( Yayan Ruhian) buat ia peruntukan guru.

Tarung Sarung merupakan suatu tradisi yang telah berlangsung secara turun temurun untuk
Suku Bugis. Film ini menunjukkan tradisi tersebut selaku garis utama cerita. Tidak hanya itu, film
ini sering menunjukkan bahasa asli Bugis yang dituturkan oleh para kepribadian. Terdapat tradisi
lain yang dapat pemirsa amati, ialah adegan‘ pindah rumah’, suatu tradisi memindahkan rumah adat
Bugis dengan metode digotong bersama- sama. Ditambah, terdapat diskusi yang mengatakan kalau
laki- laki Bugis hendak menuntaskan permasalahan dengan berhadap- hadapan secara langsung
serta tidak main keroyokan. Pemirsa pula terbuat paham dengan iktikad Duit Panai, suatu tradisi
8
dari Bugis kala seseorang lelaki mau melamar seseorang wanita. Tradisi- tradisi tersebut dikenalkan
kepada pemirsa dengan lumayan baik.

Sumber : Filem Tarung sarung

Mengingat film ini memanglah tentang bela diri, pasti banyak adegan berantem yang
ditonjolkan. Apalagi dari dini film, pemirsa telah diberi kisi- kisi tentang Tarung Sarung.
Berikutnya, adegan- adegan berantem pula dicoba dengan lumayan apik. Terdapat sebagian adegan
berantem yang lumayan menarik buat ditonton. Salah satunya kala Pak Khalid yang diperankan
Yayan Ruhian, menolong Deni berantem di dalam angkot. Dalam ruang yang kecil itu, baku hantam
mereka begitu seru buat ditonton. Wajib diakui, kelasnya Yayan Ruhian memanglah di atas aktor
mayoritas buat permasalahan adegan berantem.

Film Tarung Sarung memanglah tidak cuma berpusat pada adegan- adegan berantem. Terdapat
pula sentilan dari film ini spesialnya buat anak muda hari ini. Semacam, adegan kala Gwen,
pacarnya Deni senantiasa buat video buat jadi konten YouTube.

Kemudian, Deni yang senantiasa berpikir kalau seluruh permasalahan hendak berakhir dengan
duit. Terlebih, Deni pula senantiasa merasa dirinya tidak yakin Tuhan. Ia apalagi pernah bersenda
gurau dengan berkata dirinya lebih baik dari pada Tuhan. Dari kejadian- kejadian yang mengenai ia
di Makassar, membuat Deni kesimpulannya menciptakan keyakinan kembali terhadap Tuhan.
Masalah- masalah yang ditampilkan lumayan berhubungan dengan yang terjalin pada kanak- kanak
muda hari ini.

Tarung Sarung memanglah banyak menunjukkan aktor- aktor muda pendatang baru.
Sayangnya, mereka masih nampak kurang luwes menunjukkan aktingnya. Buat sebagian pemirsa
bisa jadi merasa tidak tersendat, tetapi perihal itu lumayan disayangkan. Memanglah, bukan perihal
gampang buat Panji Zoni memerankan seseorang anak orang kaya yang culas serta seketika jadi
alim. Pula, Maizura yang notabenenya seseorang penyanyi serta belum memiliki banyak jam
terbang di dunia film. Kemudian, Cemal Faruk selaku Sanrego yang suka marah- marah pasti wajib
9
memiliki tenaga besar tertentu buat dapat tidak berubah- ubah mendalami kedudukan selaku
antagonis. Pemeran Gogos( Doyok Superdj), Tutu( Jarot Superdj), serta Kanang( Hajra Romessa)
pula masih nampak kaku, tetapi lumayan cukup sukses jadi aksesoris atmosfer.

PENUTUP

Berdasarkan hasil penelitian yang telah diuraikan , maka didapatkan bahwa terdapat pesan
dakwah aqidah, syariah dan akhlak. Pesan dakwah aqidah yang disampaikan dalam film ini adalah
janganlah angkuh terhadap harta yang dimiliki karena sesungguhnya itu hanya titipan allah swt.
Dan dalam filem ini banyak terjadi pertarungan namun dalam melakukan pertarungan tersebut tidak
hanya sekedar mengeluarkan nafsu kekesalan tapi karena ada hal yang harus dibela maka terjadilah
pertarungan tersebut dan dala filem ini juga kita dapat mempelajari tentang suatu daerah yang ada
di Indonesia dan menghargai segala yang ada dalam daerah tersebut.

Dari penelitian yang saya lakukan masih banyak terdapat kekurangan dan saran untuk
penelitian selanjutnya agar bisa lebih detai lagi dalam menjelaskan hasil penelitian dan agar dapat
menonton filem tersebut dalam beberapa kali minimal 3 kali pengulangan agar dapat memahami isi
filem tersebut secara keseluruhan.

DAFTAR ISI
Alex, Sobur. (2013). Filsafat Komunikasi. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.
Amin, Samsul Munir. (2009). Ilmu Dakwah. Jakarta: Amzah.
Nuruddin. (2014). Pengantar Komunikasi Massa. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada.
Pawito Ph.D. (2007). Penelitian Komunikasi Kualitatif. Yogyakarta: LKiS Pelangi Aksara.
Saputra, Wahidin. (2011). Pengantar Ilmu Dakwah. Jakarta: PT Rajagrafindo Persada
Format Buku .
Naisaban, Ladislaus, (2004). Para Psikolog Terkemuka Dunia. PT. Grasindo, Jakarta, Hal : 135.
Bastaman, H.D. 2007. Logoterapi, Psikologi Untuk Menemukan Makna Hidup dan Meraih Hidup
Bermakna. Jakarta : raja Grafindo Persada. Hal : 43.
Sokhi,Huda.2008. Menggagas Sketsa Dakwah Kontemporer (Perspektif Historis Paradigmatik).
Dalam Jurnal Al-‘Adalah. Vol. 11 No. 2.STAIN Jember.Hal.255.
Riswandi. 2009.Ilmu Komunikasi.Yogyakarta: Graha Ilmu. hal. 3.

10

Anda mungkin juga menyukai