NPM : C1C019176
Kelas : VA Internasional
PRODI S1 AKUNTANSI
Menurut saya risiko dalam konteks pendidikan merupakan sesuatu yang potensial. Risiko
tersebut tidak dapat dihindari tetapi dapat dikendalikan. Maka dari itu, lembaga pendidikan pada
umumnya,memerlukan serangkaian prosedur dan metodologi yang dapat digunakan untuk
mengidentifikasi, mengukur, mengendalikan dan mengevaluasi risiko yang timbul dari
pelaksanaan program pendidikan. Risiko adalah sesuatu yang mengarah pada ketidakpastian atas
terjadinya suatu peristiwa selama selang waktu tertentu yang mana peristiwa tersebut
menyebabkan suatu kerugian baik itu kerugian kecil yang tidak begitu berarti maupun kerugian
besar yang berpengaruh terhadap kelangsungan hidup perusahaan.
Salah satu risiko, dalam lembaga pendidikan yang dihadapi yaitu berupa kenaikan SPP di
sekolah. Jika SPP dinaikan maka sekolah atau madrasah berharap akan dapat membiayai lebih
banyak program unggulan, namun jika tidak bias maka akan diantisipasi dan tidak
membandingkan dengan lingkungan kompetitif, maka dari itu dapat menurunkan perolehan
siswa, yang tentu pada akhirnya akan dapat mempengaruhi pancapaian tujuan sekolah atau
madrasah tersebut. Namun demikian, jika SPP diturunkan juga akan memunculkan risiko, baik
itu risiko keuangan dengan menurunnya sekolah atau madrasah dalam pengadaan asset, maupun
risiko reputasi, yaitu menurunnya reputasi sekolah atau madrasah tersebut. Untuk mengantisipasi
hal-hal tersebut dapat dilakukan dengan manajemen risiko.
b. Tujuan penelitian
Menurut sata tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana manajemen
risiko pada pelaksanaan program pendidikan di SD Primary Madania dan MI Pembangunan UIN
Jakarta. Dikarenakan jika risiko tidak dikelola dengan baik maka akan mengakibatkan kerugian
serta hambatan yang terjadi sehingga program pendidikan tidak berjalan dengan baik. Namun,
jika risiko dikelola dengan baik, tepat dan cepat maka segala kerugian dapat dimiinimalisir, dan
program pendidikan dapat berjalan sesuai dengan yang direncanakan.
Teori manajemen risiko karena merupakan salah satu elemen penting dalam menjalankan
lembaga pendidikan saat ini yang terus berkembang serta meningkatnya kompleksitas aktivitas
lembaga pendidikan yang dapat meningkatnya tingkat risiko yang dihadapi lembaga pendidikan.
Sasaran dari implementasi risiko adalah melindungi lembaga pendidikan terhadap kerugian yang
mungkin timbul pada proses pelaksanaan program pendidikan.
d. Metode Penelitian
e. Hasil penelitian
Menurut saya manajemen risiko adalah adalah suatu pendekatan terstruktur dalam
mengelola ketidakpastian yang mana didalam struktur itu terdapat proses mengidentifikasi,
menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan dan berusaha meminimalisirkan bahaya atau yang
berusaha dalam menghilangkan resiko yang tidak dapat diterima.
Dengan adanya manajemen risiko maka sekolah mampu mengantisipasi dan mengelola
segala risiko-risiko yang dapat terjadi, sedang terjadi dan bahkan dengan adanya manajemen
risiko, risiko-risiko yang telah terjadi dapat menjadi acuan dasar perbaikan dan pengembangan
sekolah agar risiko-risiko tersebut tidak terjadi kembali di kemudian hari. Adapun jenis risiko
berdasarkan sifat risiko yang terdapat pada SD Primary Madania Telaga Kahuripan Bogor dan
MI Pembangunan UIN Jakarta adalah risiko spekulatif dimana risiko ini menuntut lembaga
pendidikan untuk berinovasi, berkreasi dalam mengelola organisasi. Sedangkan jenis risiko
berdasarkan kemunculannya terhadap pelaksanaan program pendidikan yaitu risiko internal dan
risiko eksternal.
Risiko internal tersebut dilihat kepada risiko-risiko yang terjadi terhadap pemenuhan
Standar Nasional Pendidikan yang meliputi risiko operasional, risiko sumber daya manusia,
risiko kerugian, risiko waktu.
Sedangkan risiko eksternal terkait dengan risiko reputasi sekolah. Adapun sekolah yang
lebih banyak mengandung risiko dilihat dari manajemennya adalah MI Pembangunan UIN
Jakarta dikarenakan banyaknya jumlah rombongan belajar dan siswanya serta masih kurangnya
jumlah karyawan dalam departemen kasubag umum khususnya karyawan kebersihan dan
maintenance serta security mengingat jumlah siswa dan gedung yang besar.
Namun, ketika melihat proses pembelajaran pada kedua sekolah ini memiliki risiko yang
sangat harus diperhatikan. Jika di SD Primary Madania Telaga Kahuripan Bogor risiko yang
kerap kali terjadi terkait dengan anak berkebutuhan khusus dan kemampuan siswa terhadap
Bahasa inggris sedangkan di MI Pembangunan UIN Jakarta terkait dengan adanya target hafalan
surat pendek dan doa sehari-hari yang mungkin menjadi beban untuk sebagian siswanya.
2. analisis penerapan manajemen risiko pada perusahaan eksportir yang menggunakan metode
pembayaran letter of credit (studi pada pt. inti luhur fuja abadi pasuruan)
Jawab :
Menurut saya kegiatan transaksi bisnis internasional yang dilaksanakan dan dijalankan
dalam dunia usaha dari hari ke hari akan semakin berkembang seiring globalisasi dan kemajuan
teknologi yang mendukungnya. Ada beberapa cara yang dapat ditempuh oleh suatu perusahaan
yang bertujuan untuk mengembangkan kegiatan bisnisnya secara internasional, salah satu
contohnya yaitu melalui ekspor dan impor. Transaksi ekspor impor ini pada hakikatnya adalah
suatu transaksi yang sederhana dan tidak lebih dari membeli dan menjual barang antara
pengusaha di negara-negara yang berbeda. Perdagangan ekspor impor mengandung lebih banyak
risiko dibandingkan dengan perdagangan dalam negeri. Setiap perdagangan internasional
memiliki risiko yang harus ditanggung baik oleh penjual (eksportir) maupun pihak pembeli
(importir). Banyak hal yang harus diketahui baik oleh eksportir maupun importir dalam
melaksanakan transaksi internasional supaya dapat menekan risiko yang akan timbul di
kemudian hari.
b. Tujuan penelitian
Menurut saya tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui penerapan dan efektifitas
manajemen risiko yang digunakan oleh PT. ILUFA sebagai eksportir yang menggunakan
metode pembayaran Letter of Credit.
c. Menurut saya teori yang digunakan pada manajemen risiko serta Letter of credit
d. Metode penelitian
Menurut saya metode penelitian menjadi unsur yang saling berkaitan. Pemikiran yang
didapatkan pada setiap tahap merupakan pemecahan untuk bisa menyelesaikan analisis secara
sistematis, adapun tahap pnelitian meliputi:
Budaya sadar risiko dan dukungan manajemen perusahaan yang tinggi terlihat dari
komitmen manajemen puncak yang sudah dibuktikan kemudian PT. ILUFA menyiapkan
prasarana keras dan lunak untuk mendukung agar pekerjaan manajemen risiko berjalan serta
menganalisis manajemen risiko, terlihat bahwa perusahaan telah menerapkan manajemen risiko
yang sesuai dengan kerangka manajemen risiko. Kemudian manajemen risiko PT. ILUFA dititik
beratkan pada fungsi perusahaan sebagai perusahaan terbuka dimana segala keputusan yang
menyangkut perusahaan harus dilaporkan kepada Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM).
Contohnya dalam pengambilan keputusan untuk permohonan kredit ke bank, PT. ILUFA harus
memiliki persetujuan/izin dari BKPM demikian juga dengan adanya penambahan modal,
karyawan, dan pembagian keuntungan. Hal ini harus diumumkan dalam media cetak ibukota
agar diketahui pula oleh masyarakat.
Sistem pada PT. ILUFA dapat memicu perusahaan lain untuk menerapkan hal yang
serupa, karena penerapan sistem manajemen risiko ini tidak ada bedanya dengan melakukan
perubahan yang berorientasi ke depan. Sebaiknya manajemen di perusahaan selalu memantau
kinerja setiap staf karyawannya dalam kurun waktu tertentu, seperti perquartal 1, quartal 2, dan
quartal 3
3. Penerapan Manajemen Risiko Perusahaan dan Nilai Perusahaan di Sektor Konstruksi dan
Properti,
Jawab :
a. Latar belakang penelitian/ permasalahan penelitian
Menurut saya ERM ( mengendalikan risiko yang dihadapi perusahaan secara Integrasu
dan holistic) dan variabel kontrol yang terdiri dari ukuran perusahaan, leverage, profitabilitas,
pertumbuhan penjualan, volatilitas harga saham, dan kebijakan deviden berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan, namun secara parsial, ERM tidak berpengaruh signifikan terhadap
nilai perusahaan. Sedangkan leverage dan pertumbuhan penjualan berpengaruh signifikan
terhadap nilai perusahaan. ukuran perusahaan, leverage dan kebijakan dividen memiliki korelasi
signifikan dengan ERM.
b. Tujuan penelitian
Penelitian ini bertujuan untuk menemukan bukti empiris atas hal-hal sebagai berikut yaitu
menganalisis pengaruh penerapan manajemen risiko perusahaan atau disebut Enterprise Risk
Management dan nilai variabel control perusaaan yang terdiri dari ukuran perusahaan, leverage,
profitabilitas, pertumbuhan penjualan, volatilitas harga saham, dan kebijakan deviden.
Menurut saya pada penelitian ini menggunakan analisis besarnya hubungan dan pengaruh
variabel independen yang jumlahnya lebih dari dua sebagai alat analisis. Objek penelitian adalah
perusahan konstruksi dan properti yang terdaftar di BEI. Metode pengambilan sampel yang
digunakan adalah purposive sample.
d. Metode penelitian
Menurut saya sasaran utama penelitian adalah perusahan konstruksi dan properti yang
terdaftar di BEI. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah purposive sample. Adapun
kriteria yang digunakan dalam pengambilan sampel penelitian ini adalah sebagai berikut:
e. Hasil penelitian
Menurut saya hasil pegujian penelitian ini menunjukkan bahwa variabel manajemen
risiko perusahaan (ERM) secara tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan di sektor
konstruksi dan properti. Hal ini menunjukkan bahwa penerapan ERM masih sebatas mengikuti
regulasi yang ada dan nampak belum berimbas secara langsung pada nilai perusahaan. Lebih dari
itu bisa dilihat bahwa penerapan ERM masih baru di Indonesia sedangkan ERM adalah proses
strategis yang berkelanjutan. Melihat berbagai kasus perusahaan global yang ada dapat
dipastikan penerapan ERM adalah tepat dan harus dijadikan tren positif. Korelasi ERM terhadap
variabel kontrol yang signifikan adalah size, leverage, dan dividen policy. Perusahaan besar
risiko semakin besar sehingga penerapan ERM menjadi urgen, juga perusahaan besar lebih
memungkinkan untuk melengkapi struktur organisasinya termasuk komite risiko. Semua hal
tersebut tercermin pada penelitian kali ini. Yang menarik adalah keberadaan ERM memiliki
korelasi positif signifikan dengan leverage, bisa dilihat bahwa keberadaan ERM meyakinkan
pihak kreditur untuk memberikan pinjaman pada perusahaanperusahaan di sektor ini. Yang
terakhir, perusahaan-perusahaan yang menerapkan ERM nampaknya lebih rajin dalam membagi
dividen kepada para investornya, ini sebuah tanda yang positif bagi para investor.
f. Ide untuk penelitian selanjutnya Adapun saran yang bisa diberikan untuk penelitian
lebih lanjut adalah:
3) Meneliti pengaruh keberadaan ERM pada sektor industri lain dengan metode
yang sama.
B. Pertanyaan Kritis
1. Risiko ? Manajemen Risiko ? Penerapan manajemen resiko yang berhasil ?
Jawab : Menurut saya resiko adalah suatu hal tindakan atau perbuatan atau suatu
kejadian atau kondisi yang timbul karena ketidakpastian yang mengakibatkan kurang
menyenangkan , merugikan, membahayakan dan Probabilitas bahwa suatu hasil berbeda
dari yang diharapkan.
Kemudian, menurut saya manajemen resiko itu adalah suatu pendekatan terstruktur
dalam mengelola ketidakpastian yang mana didalam struktur itu terdapat proses
mengidentifikasi, menganalisis, mengevaluasi, mengendalikan dan berusaha
meminimalisirkan bahaya atau yang berusaha dalam menghilangkan resiko yang tidak
dapat diterima.
Langkah – langkah yang tepat dalam menerapkan manajemen resiko dalam mencapai
suatu keberhasilan, menurut saya Permasalahan dicegah sebelum terjadi dan
pegawai secara sadar fokus pada apa yang akan mempengaruhi pencapaian
tujuan. Setelah kita mengetahui manfaat yang diterima jika mererapkan manajemen
reisko maka kita bias melangkah ke tahap selanjutnya, menuerut saya lagi, pertama
yang harus kita lakukan yaitu mengidentiifikasi resiko fungsinya yaitu mengenali
suatu tindakan/kejadian/perbuatan yang akan adanyan resiko yang terjadi sekarang
maupun yang akan terjadi di masa yang akan dating.
1. Kemudian membuat urutan berdasarkan kerugian yaitu menganalisis berdassarkan
dampak buruk yang akan terjadi. Dampak itu bias pada karyawan, kelangsungan
perusahaan dan lingkungan.
2. Selanjutnya mengontrol resiko yaitu pengendalian aktivitas. Yang mana pada control
resiko ini terdapat beberapa aktivitas :
1. Pembuatan kebijakan dan proseedur
2. Delegasi wewenang
3. Pengamanan kekayaan perusahaan
4. Pemisahaan fungsi
5. Supervise
3. Kemudian memonitoring dan mereview kembali yaitu melakukan pemantauan secara
terus menerus untuk memantau setaip kegiatan dapat berfungsi dengan baik. Dan
dalam menghindari resiko yang terjadi pada keuangan, kita perlu menerapkan system
terintegrasi.
Menurut saya jika kita tidak melaksanakan manajemen risiko Pimpinan tidak
memiliki pandangan tentang risiko apa yang dapat terjadi sehingga lebih banyak
sumber daya yang dikeluarkan untuk memperbaiki masalah yang seharusnya dapat
dihindari, bencana akan terjadi tanpa peringatan, keputusan dibuat tanpa informasi
yang lengkap atau pengetahuan yang memadai, kemungkinan pencapaian program
berkurang, dan program yang ada selalu dalam kondisi kritis.
3. Peusahaan dapat menghadapi resiko yang kompleks dalam berbagai system meliputi :
produk, proses, teknologi daln lainnya ; risiko berdasarkan internal failures dan external
challenges ?
Jawab :
a. Menurut saya Internal failure ituadalah seluruh kegiatan didalam sistem yang berpotensi
menimbulkan risiko. Internal failure yang memiliki dampak menimbulkan kerugian dapat
meningkatkan risiko yang dihadapi perusahaan. Contoh internal failure produk yang di
prouduksi cacat, yang menyebabkan biaya akan dikeluarkan, karena produk sudah tidak
lagi sesuai dengan standar kualiatas.
- Menurut saya external challenges meliputi seluruh kegiatan diluar sistem yang berpotensi
menimbulkan perubahan atau risiko didalam sistem. Eksternal challanges dapat
meningkatkan risiko didalam suatu perusahaan dari kejadian kejadian yang langsung
maupun tidak langsung berdampak pada sistem perusahaan. Beberapa contoh External
challange dapat berupa competitors, bencana alam, dan perubahan dalam politik.
b. Menurut saya pada mitigasi risiko dibagi menjadi 3 strategi komplementer yaitu
mengevaluasi risiko untuk memperoleh informasi yang lebih baik, menemukan
kerentanan dan memperbaikinya sebelum terjadinya bencana, menghilangkan weakness
dengan melakukan adaptasi. Untuk melakukan strategi ini perusahaan dapat
mengevaluasi risiko tersebut untuk memperoleh informasi yang lebih baik tentang
likelihood dan impact dalam bisnis.
Menurut saya jika risiko yang dihadapi oleh perusahaan tersebut memiliki tingkat
likelihood yang tinggi dengan impact yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan
respon terminate dalam menanggapi risiko ini. Respon terminate bertujuan untuk
menghilangkan sumber dari risiko tersebut.
Menurut saya jika risiko yang dihadapi perusahaan memiliki likelihood yang rendah
dengan impact yang tinggi maka perusahaan dapat menggunakan respon transfer. Respon
transfer bertujuan untuk memindahkan impact dari risiko kepada pihak ke 3.
4. Top manajer ikut bertanggungjawab atas semua resiko diperusahaan ?
Jawab : Menurut saya iya, karena top manajer orang yang memimpin, mengendalikan ,
mengatur, mengembangkan dan mengevaluasikan setiap aktivitas/kegiatan diperusahaan
yang mana manager juga ikut bertanggung jawab atas setiap risiko yang akan terjadi
diperusahaannya, karena top manager memilih sendiri para manager-manager yang
berada di bawahnya dan apabila salah satu manager yang berada di bawah top manager
tersebut melakukan kesalahan maka hal tersebut merupakan salah satu kesalahan dari top
manager yang salah memilih.