Anda di halaman 1dari 11

SISTEM INFORMASI MANAJEMEN

SMP Negeri 2 Babat


MOTTO : Kita tidak bisa menjadi bijaksana dengan kebijaksanaan orang lain, tapi kita bisa berpengetahuan
dengan pengetahuan orang lain

PENGENDALIAN MUTU PENDIDIKAN BERDASARKAN SISTEM INFORMASI MANAJEMEN


( KONSEP, PRINSIP, DAN INSTRUMEN)

A.KONSEP DAN PENERAPAN PROGRAM MUTU DALAM PENDIDIKAN

Dewasa ini dunia ditandai oleh perubahan perubahan yang sangat cepat dan bersifat global. Hal ini
disebabkan oleh perkembangan ilmu dan tekhnologi yang sangat cepat, terutama dalam bidang
komunikasi dan elektronika. Perkembangan dalam bidang ini telah mengakibatkan revolusi informasi,
hampir mengenai semua bidang kehidupan dari semua tempat. Perubahan ini memberikan tuntutan,
tantangan bahkan ancaman ancaman baru. Pada abad sekarang ini manusia manusia dituntut
berusaha tahu banyak (knowing much) berbuat banyak (doing much), mencapai keunggulan
(being excellence) menjalin hubungan dan kerja sama dengan orang lain (being sociable) serta
berusaha memegang teguh nilai nilai moral (being morally). Manusia unggul, bermoral dan
bekerja keras inilah yang menjadi tuntutan dari masyarakat global. Manusia manusia seperti ini
yang akan mampu dan berkompeten.

Dasar dasar pengembangan manusia unggul, bermoral dan bekerja keras diberikan di sekolah.
SLTP/MTs memberikan dasar dasar pengembangan kecakapan akademis dan kecakapan hidup
yang bersifat umum. Kecakapan yang dipelajari tidak sekedar tahu atau kenal, tapi mereka harus
paham, cakap, mampu serta mahir menggunakannya, hal itu harus diikuti dengan motivasi, kemauan,
semangat dan tekad menyatakannya. Mutu pendidikan atau mutu sekolah tertuju pada mutu lulusan.
Merupakan suatu yang mustahil, pendidikan atau sekolah menghasilkan lulusan yang bermutu, jika
tidak melalui proses yang bermutu pula, merupakan suatu yang mustahil pula terjadi proses
pendidikan yang bermutu jika tidak didukung oleh faktor faktor yang menunjang proses pendidikan
yang bermutu pula, proses pendidikan yang bermutu harus didukung oleh personalia seperti
administrator, guru, konselor, dan tata usaha yang bermutu dan professional. Hal tersebut didukung
pula oleh sarana dan prasarana pendidikan, fasilitas media, serta sumber belajar yang memadai, baik
mutu dan jumlahnya, dan biaya yang mencukupi, manajemen yang tepat, serta lingkungan yang
mendukung. Mutu pendidikan bersifat menyeluruh menyangkut semua komponen, pelaksana dan
kegiatan pendidikan, atau disebut sebagai mutu total (Total Quality).

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 1


Gambar 1. Peta Komponen Pendidikan Sebagai Sistem

B.PENGERTIAN MANAJEMEN MUTU TERPADU

Istilah utama yang terkait dengan kajian Total Quality Management (TQM) ialah continous
improvement (perbaikan terus-menerus) dan Quality improvement ( Perbaikan Mutu ). Sebagai upaya
untuk mengelola perubahan dalam organisasi, ada beberapa slogan yang diungkapkan, yaitu
manajemen mutu terpadu, kepuasan pelanggan terpadu, kegagalan nol, proses pengendalian
statistik, diagram Ishikawa, dan tim perbaikan mutu. Semua slogan di atas menghadirkan filsafat
mutu, program, dan teknik berbeda yang digunakan oleh berbagai organisasi bisnis, industri dan jasa
dalam upaya pengembangan mutu. Oleh karena itu, manajemen mutu terpadu merupakan salah satu
strategi manajemen untuk menjawab tantangan external suatu organisasi guna memenuhi kepuasan
pelanggan. Para Ahli manajemen telah banyak mengemukakan pengertian TQM. Di sini dikemukakan
beberapa saja sebagai kerangka kajian selanjutnya. Menurut Edward Sallis (1993:13) bahwa Total
Quality Management is a philosophy and a methodology which assist institutions to manage change
and set their own agendas for dealing with the plethora of new external pressures. Pendapat di atas
menekankan pengertian bahwa manajemen mutu terpadu merupakan suatu filsafat dan metodologi
yang membantu berbagai institusi, terutama industri dalam mengelola perubahan dan menyusun
agenda masing-masing untuk menanggapi tekanan-tekanan faktor eksternal. Patricia Kovel-Jarboe
(1993) mengutip Caffee dan Sherr menyatakan bahwa manajemen mutu terpadu adalah suatu filosofi
komprehensif tentang kehidupan dan kegiatan organisasi yang menekankan perbaikan berkelanjutan
sebagai tujuan fundamental untuk meningkatkan mutu, produktivitas, dan mengurangi pembiayaan.
Adapun istilah yang bersamaan maknanya dengan TQM adalah continous quality improvement
(CQI) atau perbaikan mutu berkelanjutan.

TQM memfokuskan proses atau system pencapaian tujuan organisasi. Dengan dimulai dari proses
perbaikan mutu, maka TQM diharapkan dapat mengurangi peluang membuat kesalahan dalam
menghasilkan produk, karena produk yang baik adalah harapan para pelanggan. Jadi, rancangan
produk diproses sesuai dengan prosedur dan teknik untuk mencapai harapan pelanggan. Penggunaan
metode ilmiah dalam menganalisis data diperlukan sekali untuk menyelesaikan masalah dalam
peningkatan mutu. Partisipasi semua pegawai digerakkan agar mereka memiliki motivasi dan kinerja
yang tinggi dalam mencapai tujuan kepuasan pelanggan.

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 2


C. SISTEM INFORMASI Sistem informasi

adalah aplikasi komputer untuk mendukung operasi dari suatu organisasi: operasi, instalasi, dan
perawatan komputer, perangkat lunak, dan data. Sistem Informasi Manajemen adalah kunci dari
bidang yang menekankan finansial dan personal manajemen. Sistem Informasi Penjualan adalah suatu
sistem informasi yang mengorganisasikan serangkaian prosedur dan metode yang dirancang untuk
menghasilkan, menganalisa, menyebarkan dan memperoleh informasi guna mendukung pengambilan
keputusan mengenai penjualan.

D. DASAR DASAR PROGRAM MUTU PENDIDIKAN

Untuk melaksanakan program mutu diperlukan beberapa dasar yang kuat, yaitu sebagai berikut :
1. komitmen pada perubahan
2. pemahaman yang jelas tentang kondisi yang ada
3. mempunyai visi yang jelas terhadap masa depan
4. mempunyai rencana yang jelas

E. PRINSIP PRINSIP PENINGKATAN MUTU PENDIDIKAN

Beberapa prinsip yang perlu dipegang dalam menerapkan program mutu pendidikan diantaranya
sebagai berikut
1. Peningkatan mutu pendidikan menuntut kepemimpinan profesional. Manajemen mutu pendidikan
merupakan alat yang dapat digunakan oleh para profesional pendidikan dalam memperbaiki
sistem pendidikan bangsa kita.
2. Kesulitan yang dihadapi para profesional pendidikan adalah ketidakmampuan mereka dalam
menghadapi kegagalan sistem yang mencegah mereka dari pengembangan atau penerapan cara
atau proses baru untuk memperbaiki mutu pendidikan yang ada.
3. Peningkatan mutu pendidikan harus melakukan loncatan loncatan norma. Norma dan
kepercayaan lama harus diubah. Sekolah harus belajar bekerjasama dengan sumber sumber
yang terbatas para profesional pendidikan harus membantu para siswa dalam mengembangkan
kemampuan kemampuan yang dibutuhkan guna bersaing dengan dunia global.
4. Mutu pendidikan dapat diperbaiki jika administrator, guru, staf, pengawas, dan pimpinan kantor
Diknas mengembangkan sikap yang terpusat pada kepemimpinan, team work, kerjasama,
akuntabilitas, dan rekognisi. Uang tidak menjadi penentu dalam peningkatan pendidikan.
5. Kunci uatama peningkatan mutu pendidikan adalah komitmen pada perubahan. Jika semua guru
dan staf pendidikan telah memiliki komitmen pada perubahan, pimpinan dapat dengan mudah
mendorong mereka menemukan cara baru untuk memperbaiki efisiensi, produktifitas dan kualitas
layanan pendidikan. Guru akan menggunakan pendekatan yang baru atau model model
mengajar, membimbing dan melatih dalam membantu perkembangan siswa. Demikian juga staf
administrasi menggunakan proses baru dalam menyusun biaya, menyelesaikan masalah, dan
mengembangkan program baru.
6. Banyak profesional di bidang pendidikan yang kurang memiliki pengetahuan dan keahlian dalam
dalam menyiapkan para siswa memasuki pasar siswa yang bersifat global. Ketakutan terhadap
perubahan akan mengakibatkan ketidaktahuan bagaimana mengatasi tuntutan tuntutan baru.

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 3


7. Program peningkatan mutu dalam bidang komersial tidak dapat dipakai secara langsung dalam
pendidikan,tetapi membutuhkan penyesuaian penyesuaian dan penyempurnaan. Budaya,
lingkungan, dan proses kerja tiap organisasi berbeda. Para profesional pendidikan harus dibekali
oleh program yang khusus dirancang untuk menunjang pendididkan.
8. Salah satu komponen kunci dalam program mutu adalah sistem pengukuran yang memungkinkan
para profesional pendidikan dapat memperlihatkan mendokumentasikan nilai tambah dari
pelaksanaan program peningkatan mutu pendidikan, baik terhadap siswa, orang tua maupun
masyarakat.
9. Manajeman pendidikan harus menjauhkan diri dari kebiasaan menggunakan program singkat,
peningkatan mutu dapat dicapai melalui perubahan yang berkelanjutan tidak dengan program
program singkat.

F. SEKOLAH DENGAN MANAJEMEN MUTU TOTAL (MMT)

Manajemen mutu total (MMT) merupakan suatu metodologi yang membantu para profesional
pendidikan mengatasi lingkungan yang terus berubah. Dapat digunakan sebagai alat untuk
membentuk ikatan antara sekolah, dunia bisnis, dan pemerintah yang memungkinkan para profesional
disekolah atau di daerah dilengkapi dengan sumber sumber yang dibutuhkan dalam pengembangan
program mutu.
Manajemen mutu total (MMT) merupakan aspek utama dari manajemen total. Metodologi yang
mempermudah mengelola perubahan, membentuk fokus perubahan, membentuk infrastruktur yang
lebih fleksibel, cara merespon pada tuntutan perubahan masyarakat, serta membantu pendidikan
dalam mengatasi hambatan hambatan biaya dan waktu.
Perubahan terhadap MMT dimulai dengan mengadopsi pembagian tugas tentang pelaksanaan mutu
pada tingkat majelis sekolah,administrator,guru,staf administrasi,siswa orang tua dan masyarakat.
Kegiatan diawali dengan merumuskan visi dan misi sekolah dan seksi seksi pendidikan sekolah.
Visi MMT dipusatkan pada menemukan kebutuhan para penggunaan lulusan (customer), persiapan
melibatkan masyarakat secara menyeluruh dalam program peningkatan mutu, mengembangkan sistem
untuk mengukur nilai tambah dari pendidikan, sistem dukungan yang memungkinkan guru, staf
administrasi dan siswa dalam mengelola perubahan, dan melakukan penyempurnaan yang
berkelanjutan dengan tujuan agar produk sekolah menuju arah yang lebih baik.

G. PRINSIP PRINSIP SEKOLAH DENGAN MMT


Sekolah yang menerapkan manajemen mutu total, sekolah tersebut melaksanakan program mutu
pendidikan dengan berpegang pada prinsip prinsip sebagai berikut.

1. Berfokus pada kustomer


Setiap orang di sekolah harus memahami bahwa setiap produk pendidikan mempunyai pengguna
(customer). Setiap anggota dari sekolah adalah pemasok (supplier) dan pengguna (customer).
Pengguna pertama dari sekolah adalah keluarga atau disebut (big customer) dan siswa
(little customer). Keluarga atau orang tua juga merupakan pemasok. Ada dua macam pengguna
(customer) yaitu pengguna internal, seperti orang tua, siswa guru, administrator, staf dan majelis
sekolah. Pengguna eksternal, seperti masyarakat, pimpinan perusahaan-industri, lembaga pemerintah
lembaga swasta, perguruan tinggi, dan lembaga keamanan.

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 4


1. Keterlibatan menyeluruh.
Semua orang harus terlibat dalam transformasi mutu. Manajemen harus komitmen dan terfokus pada
peningkatan mutu. Dimulai dengan mengadopsi paradigma pendidikan baru.

1. Pengukuran
Pandangan lama mutu pendidikan atau lulusan diukur dari skor prestasi belajar. Dalam pendekatan
baru, para profesional pendidikan harus belajar mengukur mutu pendidikan dari kemampuan dan
kinerja lulusan berdasarkan tuntutan pengguna. Para profesional pendidikan harus belajar menguasai
teknik teknik pengumpulan dan analisis data, bukan saja data kemampuan lulusan, melainkan semua
data yang terkait dengan kegiatan dan penunjang pelaksanaan pendidikan. Melalui pengumpulan dan
analisis data, para profesional pendidikan akan mengetahui nilai tambah dari pendidikan, kelemahan
dan hambatan yang dihadapi, serta upaya penyempurnaannya.

1. Pendidikan sebagai sistem


Pendidikan sebagai sistem memiliki sejumlah komponen, seperti siswa, guru, kurikulum, sarana-
prasarana, media, sumber belajar, orang tua, dan lingkungan. Diantara komponen komponen
tersebut terjalin hubungan yang berkesinambungan dan keterpaduan dalam pelaksanaan
sistem. Dalam filsafat lama dianut
prinsip,jika sudah rusak baru diperbaiki, sedangkan dalam filsafat mutu menganut prinsip, bahwa
tiap proses perlu diperbaiki dan tidak ada proses yang sempurna perlu selalu diperbaiki dan

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 5


MEKANISME SISTEM INFORMASI MANAJEMEN SMPN 2 BABAT

Kegiatan / Program Sistem Informasi Manajemen SMPN 2 Babat Tahun Pelajaran 2015/2016
NO RENCANA KEGIATAN Juli Agu Sep Okt Nop Des Jan Peb Mar Apr Mei Jun Ket
1 Penyusunan program SIM
2 Penyusunan jadwal SIM
3 Menyiapkan,
menyediakan perangkat
pelaksanaan SIM
4 Sosialisasi program SIM
5 Penyusunan data
Internal
Eksternal
6 Menerima dan
menghimpun informasi
Kepala Sekolah
PKS
Guru
Sumber lain
7 Menyiapkan
menginventaris dan
mendistribusikan
informasi
Kepala Sekolah
Wakasek Bidang
Guru
Siswa
8 Menerima, membukukan
dan mengeluarkan dana
SIM
9 Perencanaan dan
pelaksanaan program Web
Site
10 Sosialisasi penggunaan
Computer
11 Pelayanan
Guru
Siswa
12 Analisa hasil kegiatan
SIM
13 Pengelolaan Lab
Computer
14 Pelaporan kegiatan SIM

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 6


PENGORGANISASIAN
Struktur Organisasi Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat

Ruang lingkup Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 7


INOVASI SEBAGAI SISTEM

PESAN INOVATIF

Lakukan perubahan sekecil apapun Perubahan memerlukan perubahan pada bawahan, atasan dan
dirimu Pikirkanlah apa yang selama ini belum dipikirkan oleh orang lain (prinsip kreatif, inovatif)
Hari esok harus lebih kreatif dari pada hari ini (ikuti asas evolusi kreatif dalam gejala kehidupan) Cara
efektif untuk menemukan bagaimana kesuksesan itu dicapai adalah dengan memperlajari cara
berpikir, bersikap, dan bertindak para orang yang terbukti hebat pada apa yang mereka kerjakan
Inovasi adalah upaya sistematis untuk melakukan perubahan terhadap sesuatu yang sudah ada dengan
cara menambah, mengembangkan, memo-difikasi, dsb. atas dasar daya cipta

SEKOLAH SEBAGAI SISTEM

1. Inilah cara berpikir sistem yang runtut.

KUALITAS DAN INOVASI KONTEKS - > INPUT - >PROSES - > OUTPUT -


> OUTCOME

INOVASI PENDIDIK & TENAGA KEPENDIDIKAN

Kompetensi, komitmen dan kesejahteraan pendidik dan tenaga kependidikan ditingkatkan atas dasar
hasil evaluasi Peningkatan kompetensi, komitmen dan kesejahteraan guru dilakukan dengan 40 cara
untuk menjadi guru agung Untuk kepala sekolah, lakukan inovasi dengan menerapkan 25
kompetensi kepala sekolah, 13 urusan sekolah, matrik manajemen sekolah, dan manajemen mutu
terpadu

INOVASI MANAJEMEN SEKOLAH

Melaksanakan urusan-urusan sekolah secara utuh dan benar Menerapkan matrik MBS secara utuh dan
benar Menerapkan manajemen mutu terpadu secara progresif

INOVASI KEPEMIMPINAN

Menerapkan paradigma kepemim-pinan visioner dan kepemimpinan situasional yang dilandasi oleh
humanisme Menerapkan konsep bahwa hati kepemimpinan adalah kepemimpinan hati
Memberdayakan, menjadi teladan, membimbing, memfasilitasi, dan memotivasi yang dipimpin

INOVASI PESERTA DIDIK

Pendidikan karakter diterapkan di sekolah Kegiatan OSIS ditekankan pada pengembangan


kepemimpinan dan manajemen Pengembangan bakat, minat dan kemampuan dilakukan secara
terencana dan terpadu Mekanisme persaingan dan solidaritas diterapkan secara seimbang Peningkatan
prestasi, usaha, motivasi, dan kepuasan peserta didik dilakukan secara kontinyu

INOVASI REGULASI SEKOLAH

Penyusunan regulasi sekolah sesuai dengan status sekolah (Sekolah Potensial, SSN, dan SBI)
Regulasi sekolah harus bersifat memberdayakan, memfasilitasi, dan bukan menghambat Regulasi
sekolah: seleksi siswa baru, disiplin sekolah, tata tertib sekolah, dsb.

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 8


INOVASI ORGANISASI SEKOLAH

Melakukan restrukturisasi sekolah sesuai dengan fungsinya sebagai sekolah Potensial, SSN, atau SBI
Memperjelas: (1) visi, misi, dan tujuan, (2) pembagian tugas dan fungsi, (3) struktur organisasi, (3)
hierarki otoritas, (4) kewenangan dan tanggungjawab, (5) mekanisme koordinasi, (6) aturan, prosedur,
dan mekanisme kerja, (7) hubungan struktural dan fungsional

INOVASI ADMINISTRASI

Melakukan inovasi administrasi sekolah dengan memanfaatkan jasa elektronik Menerapkan Peraturan
Pemerintah tentang e-government

INOVASI PERAN SERTA MASYARAKAT

Berdayakan peranserta masyarakat melalui Komite Sekolah agar memberikan kontribusi dalam
bentuk material, finansial, intelektual, moral, dan/atau akses Koordinasikan sekolah, keluarga dan
masyarakat agar sejalan dalam mendidik anak-anak Membangun jaringan dengan sekolah sekolah lain
yang berkualitas tinggi, perguruan tinggi, dsb. dalam rangka mempelajari praktek-praktek yang baik
dan kerjasama

INOVASI BUDAYA SEKOLAH

Budaya sekolah adalah konfigurasi nilai-nilai yang dianut sebagai sumber penggalangan konformisme
sikap dan perilaku bagi warga sekolah; Inovasi-inovasi budaya (nilai-nilai) sekolah misalnya:
kedisiplinan, empati, simpati, penekanan pada pembelajaran, solidaritas (teamwork, kerjasama,
sinergi), optimisme, komunikasi yang baik, tanggungjawab, respek, berpikir sistem, profesionalisme,
proaktif, pro-perubahan, harmonisme, kejujuran, dan ekspektasi yang tinggi terhadap peserta didik

INOVASI PEMBELAJARAN

Merancang, melaksanakan, dan mengembangkan pendekatan pembelajar-an yang mampu menggugah


kreativitas dan inovasi peserta didik, misalnya: PAKEM, pembelajaran kontekstual, dan
konstruktivisme Menyelenggarakan pembelajaran yang memperhatikan keselarasan dan
keseimbangan antara: (a) kreativitas dan disiplin, (b) persaingan dan kerjasama, (c) berpikir holistik
dan atomistik, (d) berpikir induktif dan deduktif, (e) tuntutan dan prakarsa Mengembangkan
pembelajaran sebagai sistem (Gambar 1); Pembelajaran inovatif menghendaki pembelajaran bergerak
dari pemahaman, ke penghayatan hingga sampai ke penerapan (Gambar 2); Bergeserlah pembelajaran
dari abstrak ke riil, dari tekstual ke aktual, dari verbal ke konkret, dari artifisial ke realita, dan dari
maya ke nyata (Gambar 3); Pilihlah strategi pembelajaran yang variatif (Gambar 4); Laksanakan
penilaian pembelajaran yang mencakup proses, tidak hanya hasil.

PROSES BELAJAR MENGAJAR YANG INOVATIF

Idealnya, penyelenggaraan pembelajaran pada pendidikan dasar dan menengah mengikuti prinsip-
prinsip sebagai berikut: (1) proses belajar mengajar mampu mengakrabkan, menghayatkan dan
menerapkan nilai-nilai (religi, teori, ekonomi, kuasa, seni, solidaritas termasuk moral), norma-norma
untuk mengkonkretisasikan nilai-nilai tersebut, dan standar-standar; (2) proses belajar mengajar harus
pro-perubahan yaitu yang mampu menumbuhkan dan mengembangkan daya kreasi, inovasi, nalar dan
eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan baru, a joy of discovery, yang tidak tertambat pada
tradisi dan kebiasaan proses belajar di sekolah yang lebih mementingkan memorisasi dan recall; (3)
penggunaan pendekatan proses belajar mengajar yang beragam agar mampu mengaktualkan potensi
Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 9
peserta didik, baik intelektual, emosional, spiritual, estetikal maupun kinestetikalnya; (4) proses
belajar mengajar yang bermatra individual-sosial-kultural perlu dikembang-kan sekaligus agar sikap
dan perilaku peserta didik sebagai makhluk individual tidak terlepas dari kaitannya dengan kehidupan
masyarakat lokal, nasional, regional dan global; (5) proses belajar mengajar mampu membangun
karakter peserta didik yang berjati diri warga Negara Indonesia serta berwawasan internasional; (6)
penggunaan media pembelajaran yang bervariasi sesuai dengan karakteristik peserta didik dan bahan
ajarnya; (7) proses belajar mengajar yang mendorong keingintahuan (a sense of curiosity and
wonder), keterbukaan pada kemungkinan-kemungkinan baru, prioritas pada fasilitasi kemerdekaan
dan kreativitas dalam mencari jawaban atau pengetahuan baru (meskipun jawaban itu salah atau
pengetahuan baru dimaksud belum dapat digunakan); dan (8) penerapan pendekatan yang diwarnai
oleh eksperimentasi untuk menemukan kemungkinan-kemungkinan baru.
Merintis/mengembangkan e-learning Mengembangkan diktat/paket belajar mandiri Mengembangkan
program-program pengayaan, akselerasi, remedial, dsb. untuk melayani siswa-siswa unggul dan
berkebutuhan khusus Melaksanakan evaluasi otentik dan menghindari detotalisasi hasil belajar yang
hanya sekadar untuk memenuhi ujian nasional. Ujian nasional penting, tetapi tidak cukup.

INOVASI OUTPUT

Melakukan inovasi output sekolah yang mencakup dimensi kualitas dasar (daya pikir, daya qolbu,
daya pisik), dan dimensi kualitas instrumental yang meliputi ilmu pengetahuan dan teknologi serta
seni secara seimbang.

Babat, Juli 2015

Kepala SMPN 2 Babat,

Drs. KUSTARI, M.M.


Pembina Utama Muda
NIP. 19600904 198403 1 003

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 10


Lembar Pengesahan

Setelah memperhatikan pertimbangan dari segenap warga sekolah dan komite sekolah,

Maka dengan ini Panduan Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat, Kabupaten Lamongan,

Ditetapkan Dan Disahkan Untuk Diberlakukan Mulai Tahun Pelajaran 2015 / 2016

Ditetapkan di : Babat
Pada Tanggal : Juli 2015
Mengetahui Kepala SMPN 2 Babat,
Ketua Komite,

H. ACHMAD SAHUDI, S.Pd Drs. KUSTARI, M.M.


Pembina Utama Muda
NIP. 19600904 198403 1 003

Sistem Informasi Manajemen SMP Negeri 2 Babat TP. 2015/2016 11

Anda mungkin juga menyukai