Anda di halaman 1dari 8

UNIVERSITAS NEGERI JAKARTA

Fakultas Teknik
Program Studi Rekayasa Keselamatan Kebakaran

UJIAN AKHIR SEMESTER 116 TAHUN AKADEMIK 2021/2022

Mata Kuliah : Manajemen Risiko


Dosen : Ja’far Amiruddin
Hari : Senin, 6 Juni 2022
Fakultas/Prodi :-
Pukul :
Sifat : take home/online

Nama : Farhan Khoirullah


NIM : 1518620010
Kelas : RKK – 03 A
Mata Kuliah : Manajemen Resiko 116

Petunjuk :
1. Kerjakan soal-soal dibawah ini (individual).
2. Jawaban dengan menggunakan format Word/PDF.
3. Jawaban dikumpulkan (kolektif oleh kordinator/perwakilan kelas, dalam 1 zip/RAR
folder) paling lambat pada Rabu, 8 Juni 2022 via email ke: p3iunj@yahoo.com

Sebelum mengerjakan soal, baca dan pelajari dengan baik dokumen-dokumen berikut:
1. Pedoman Manajemen Resiko Universitas Islam Negeri Sulthan Thaha Saifuddin
(UIN STS) Jambi.
2. Pedoman Umum Manajemen Risiko Terintegrasi PLN Enjiniring
3. Manajemen Risiko, Implementasi Pada Perguruan Tinggi.

Soal :
1. Jelaskan Tata Kelola Risiko pada UIN STS Jambi !
2. Jelaskan Kriteria Risiko dan Selera Risiko pada UIN STS Jambi !
3. Bagaimana Pemantauan dan Peninjauan Risiko pada UIN STS Jambi, bila belum
dijelaskan secara rinci, buat usulan rinci kegiatan pemantauan dan peninjauan risiko
tersebut !

---000---
Jawaban :
1. Jelaskan Tata Kelola Risiko pada UIN STS Jambi !
- Berdasarkan pedoman manajemen risiko pada UIN STS Jambi didalam dokumen Tata kelola
risiko yang mereka terapkan yaitu manajemen risiko pada universitas, fakultas, program studi
dan satuan kerja (satker, biro, dan lembaga) Proses manajemen risiko yang digunakan mengacu
pada standar internasional ISO 31000:2009 Penjelasan dari Manajemen risiko risiko
implementasi pada perguruan tinggi mengapa menggunakan ISO 31000 adalah ISO 31000
merupakan panduan umum, sehingga sifatnya generik sesuai dengan prinsip-prinsipnya, dan
menjadi pelengkap bagi standar lain yang telah diterapkan organisasi. Didalam dokumen ini
menjelaskan bagaimana proses manajemen risiko yang dijalankan, metodologi yang
digunakan, mekanisme pelaporan yang diterapkan, hingga penetapan tanggungjawab dalam
implementasi manajemen risiko di UIN STS Jambi. Manajemen risiko ini merupakan bagian
dari operasional UIN STS Jambi sehari-hari yang dikendalikan oleh masing-masing unit terkait
pada tingkat universitas dikendalikan oleh unit penjaminan mutu, pada tingkat fakultas
dikendalikan oleh Dekan.Tujuan secara keseluruhan dari manajemen risiko universitas adalah
untuk memastikan bahwa kapasitas institusi dan sumber daya bekerja secara efisien dan efektif
untuk mengelola peluang dan ancaman yang dihadapi institusi. Pendekatan yang dilakukan
pada UIN STS Jambi melalui pendekatan top-down maupun bottom-up yang menjadi hasil
assessment dari satuan kerja.
Pentingnya manajemen risiko bagi universitas dapat memahami risiko yang dihadapi dan
mengelola risiko tersebut secara tepat akan meningkatkan kemampuan universitas untuk
membuat keputusan yang lebih baik, menjaga aset universitas, meningkatkan kemampuan
universitas dalam memberikan layanan kepada stakeholders serta membantu dalam
menjalankan visi misi dan mencapai tujuan universitas.
Selanjutnya berdasarkan informasi pada pedoman manajemen risiko pada UIN STS Jambi
dijelaskan ada prinsip pada manajemen risiko agar menjadi efektif ada beberapa prinsip-prinsip
yang digunakan yaitu: Manajemen risiko menciptakan dan melindungi nilai, Manajemen risiko
merupakan bagian yang integral dari proses universitas, Manajemen risiko merupakan bagian
dari pengambilan keputusan, Manajemen risiko secara ekplisit membahas ketidak pastian,
Manajemen sistematis, terstruktur, dan tepat waktu, dan Manajemen risiko bersifat dinamis,
berulang, dan responsive terhadap perubahan. Sedangkan berdasarkan penjelasan dari
Manajemen risiko implementasi pada perguruan tinggi pada ISO 31000:2018 adalah Dengan
tujuan untuk menciptakan dan melindungi nilai bagi organisasi Sasaran umum dapat dijadikan
rujukan dalam penciptaan dan perlindungan nilai organisasi. Contoh sasaran umum : 1.
Meningkatkan kualitas pelayanan publik, 2. Meningkatkan efektifitas alokasi dan efisiensi
penggunaan sumber daya, 3. Meningkatkan kepatuhan terhadap kebijakan formal, 4.
Meningkatkan kepercayaan pemangku kepentingan, 5. Meningkatkan ketahanan organisasi,
dan 6. Meningkatkan keandalan laporan pertanggungjawaban organisasi.
ISO 31000:2018 memiliki delapan prinsip yang terdiri dari: 1. Terintegrasi, 2. Struktural dan
Komprehensif, 3. Disesuaikan. 4. Inklusif, 5. Dinamis, 6. Informasi Terbaik yang Tersedia, 7.
Faktor Manusia dan Budaya, 8. Perbaikan Berkelanjutan.
Seluruh prinsip ini wajib diterapkan dalam organisasi yang akan menerapkan ISO 31000 : 2018
sebagai panduan manajemen risiko.
Tata Kelola Risiko Terdiri dari Kerangka kerja Manajemen Risiko UIN STS Jambi:
Tata kelola berhubungan dengan Kerangka kerja manajemen risiko. Desain kerangka kerja
untuk mengelola risiko yang baik harus memiliki proses dan strategi yang baik pula. Penjelasan
Kerangka kerja menurut Manajemen risiko implementasi pada perguruan tinggi adalah
Kerangka kerja manajemen risiko ditujukan untuk membantu perusahaan dalam
mengintegrasikan manajemen risiko ke dalam aktivitas dan fungsi yang signifikan. Efektivitas
manajemen risiko akan tergantung pada integrasinya ke dalam tata kelola perusahaan, termasuk
pengambilan keputusan. Hal ini membutuhkan dukungan dari para pemangku kepentingan,
terutama manajemen puncak. Pengembangan kerangka kerja mencakup pengintegrasian,
perancangan, penerapan, evaluasi, dan peningkatan manajemen risiko di seluruh perusahaan.
Menurut penjelasan dari pedoman umum manajemen risiko terintegrasi yaitu Kerangka Kerja
Manajemen Risiko Terintegrasi dijalankan oleh para pihak dalam Struktur Tata Kelola Risiko
Terintegrasi terbagi menjadi Model tiga lini yang diterapkan SNI 8849:2019.
Berikut ini adalah kerangka kerja manajemen risiko pada UIN STS Jambi:
Responsibility, Manajemen Staf dan unit terkait, Dan Audit Internal.

Responsibility Manajemen Staf dan Unit Audit Internal


terkait
Berdasarkan informasi dari Manajemen risiko implementasi pada perguruan tinggi Manajemen
risiko menggunakan Model Tiga Lini 8849:2019 yaitu sebagai berikut:
Model koordinasi manajemen risiko dalam suatu organisasi yang membagi fungsi organisasi
menjadi tiga lini pertahanan terhadap risiko yang terdiri atas pengelolaan risiko yang dilakukan
pemilik risiko, pengawasan risiko yang dilaksanakan oleh satuan kerja manajemen risiko, serta
penyediaan asurans independen yang dilaksanakan oleh pemeriksa.
Penjelasan dari Model Tiga Lini berdasarkan Pedoman pedoman umum manajemen risiko
terintegrasi yaitu sebagai berikut:
1) Lini 1 (Pemilik Risiko): melaksanakan pengelolaan Risiko pada area tanggung jawabnya.
2) Lini 2 (Fungsi Manajemen Risiko): bersama dengan unit kerja lainnya menjalankan
mekanisme 4EP dan mendukung para pihak di Lini 1 dalam melaksanakan dan meningkatkan
efektivitas pengelolaan Risiko yang dijalankan.
3) Lini 3 (Fungsi Audit Internal): melaksanakan pemeriksaan dan verifikasi atas keandalan
kendali dan tindak lanjut terhadap Risiko yang berlangsung di Lini 1.

Proses Manajemen Risiko


Proses manajemen risiko pada pendoman UIN STS Jambi terdiri dari yaitu:
1. Komunikasi dan konsultasi
2. Establish Context
3. Risk Assesment terdiri dari proses untuk mengidentifikasikan, menganalisis, dan
mengevaluasi risiko.
4. Risk Treatment
5. Monitoring dan review

2. Jelaskan Kriteria Risiko dan Selera Risiko pada UIN STS Jambi !
- Berdasarkan informasi dari Manajemen risiko implementasi pada perguruan tinggi
Pemilik Risiko menurut ISO 31000:2018
Pemilik risiko adalah orang atau entitas dengan akuntabilitas dan wewenang untuk mengelola
risiko.
Dalam kerangka manajemen risiko UIN STS Jambi, risiko didefinisikan sebagai peristiwa yang
dapat memiliki dampak pada upaya pencapaian tujuan organisasi. Risiko dapat muncul dari
faktor eksternal (seperti perubahan peraturan pemerintah, perubahan karakteristik demografi
mahasiswa, dan krisis ekonomi) maupun faktor internal (seperti pembukaan program studi
baru, tantangan dalam penyediaan infrastruktur, penyediaan sumberdaya manusia yang
memadai, dan lain-lain).
Kriteria Risiko berdasarkan yang dijelaskan pada pedoman manajemen risiko UIN STS Jambi:
Kriteria risiko-Likelihood (Kemungkinan):
LEVEL LIKELIHOOD (Kemungkinan)

5 Sangat Sering 1x<Sebulan


4 Sering Sebulan<1x<Setahun
3 Kadang-Kadang Setahun<1x<Tiga Tahun
2 Jarang Tiga Tahun<1x<Lima Tahun
1 Sangat Jarang 1x>Lima Tahun

Penjelasan Tabel diatas yaitu:


Likelihood (Kemungkinan) Risiko yang terjadi pada level 5 dengan keterangan Dapat Sangat
Sering terjadi bahaya risiko yaitu lebih dari 1 kali dalam sebulan.
Likelihood (Kemungkinan) Risiko yang terjadi pada level 4 dengan keterangan Dapat Sering
terjadi bahaya risiko yaitu lebih dari 1 kali dalam sebulan atau lebih dari 1 dalam setahun
Likelihood (Kemungkinan) Risiko yang terjadi pada level 3 dengan keterangan Dapat Kadang
- kadang terjadi bahaya risiko yaitu 1 kali dalam setahun atau 1 kali dalam tiga tahun.
Likelihood (Kemungkinan) Risiko yang terjadi pada level 2 dengan keterangan Dapat Jarang
terjadi bahaya risiko yaitu kurang dari 1 kali dalam tiga tahun atau kurang dari 1 kali kurang
dalam lima tahun.
Likelihood (Kemungkinan) Risiko yang terjadi pada level 1 dengan keterangan Dapat Sangat
Jarang terjadi bahaya risiko yaitu kurang dari 1 kali dalam lima tahun.
Selera Risiko ini merupakan penilaian bahaya risiko dapat dilihat dari nilai Likelihood dan
Konsekuasi untuk melihat tingkat tinggi – rendahnya bahaya risiko yang terjadi sesuai range
level angka 5 sampai 1:
Penjelasan Selera Risiko berdasarkan Pedoman manajemen risiko UIN STS Jambi:
Nilai level 1 pada Likelihood dapat dilihat Nilai Risiko (Keparahan) yang dapat terjadi yaitu
pada rating angka 1 hingga 4 dinyatakan Nilai risiko Rendah (L) dan pada rating angka 5
dinyatakan Nilai risiko Medium (M).
Nilai level 2 pada Likelihood dapat dilihat Nilai Risiko (Keparahan) yang dapat terjadi yaitu
pada rating angka 1 dan 2 dinyatakan Nilai risiko Rendah (L), pada rating angka 3 dan 4
dinyatakan Nilai risiko Medium (M), dan pada rating angka 5 dinyatakan Nilai risiko Tinggi
(H)
Nilai level 3 pada Likelihood dapat dilihat Nilai Risiko (Keparahan) yang dapat terjadi yaitu
pada rating angka 1 dinyatakan Nilai risiko Rendah (L), pada rating angka 2 hingga 4
dinyatakan Nilai risiko Medium (M), dan pada rating angka 5 dinyatakan Nilai risiko Tinggi
(H).
Nilai level 4 pada Likelihood dapat dilihat Nilai Risiko (Keparahan) yang dapat terjadi yaitu
pada rating angka 1 dinyatakan Nilai risko Rendah (L), pada rating angka 2 dan 3 dinyatakan
Nilai risiko Medium (M), dan pada rating angka 4 dan 5 dinyatakan Nilai risiko Tinggi (H).
Nilai level 5 pada Likelihood dapat dilihat Nilai Risiko (Keparahan) yang dapat terjadi yaitu
pada rating angka 1 dan 2 dinyatakan Nilai risiko Medium (M), pada rating angka 3 hingga 5
dinyatakan Nilai risiko Tinggi (H).

3. Bagaimana Pemantauan dan Peninjauan Risiko pada UIN STS Jambi, bila belum dijelaskan
secara rinci, buat usulan rinci kegiatan pemantauan dan peninjauan risiko tersebut !
- Berdasarkan data dan informasi yang saya amati tentang hasil pemantauan dan peninjauan
risiko pada UIN STS Jambi yang dilakukan pada Profil Pengendalian Risiko
Bagian : Bagian Administrasi dan Umum, Tingkat Keuangan, Tingkat Akademik Rektorat,
Tingkat Unit Kerja Bagian Kerjasama, kelembagaan, dan Humas, Tingkat Lembaga
Penjaminan Mutu, Tingkat Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat (LPPM),
Tingkat Unit Kerja Pengembangan Kewirausahaan dan Karir, Tingkat Unit Kerja Pusat
Pengembangan Bisnis, dan PTIPD.
Serta menjelaskan tentang Profil Resiko Pada UIN STS Jambi. Dan profil pengendalian risiko
pasar tingkat Fakultas/Program studi yang disajikan sangat rinci dan jelas yaitu dimulai dari
Identifikasi bahaya risiko, Penilaian Risiko (Riska assessment) , dan pengendalian risiko
namun izin memberikan saran dan masukkan untuk agar terlebih dahulu pihak UIN STS Jambi
menggunakan metode Job safety analisis (JSA) agar mengetahui indentifikasi bahaya dan
tindakan pencegahan apa yang bisa dilakukan untuk mengurangi bahaya risiko dibuat secara
berurutan yakni
Identifikasi bahaya risiko, Penilaian Risiko (Risk Assessment) setelah saya amati untuk
penilaian risiko sesuai dengan menggunakan skala kemungkinan, skala konsekuensi, dan
Rating Risiko mulai dari Rendah hingga tinggi, dan untuk pengendalian risiko nya Berdasarkan
data UIN STS Jambi ya menggunakan Tindakan pencegahan mulai dari transfer Risk, mitigate
Risk, Accept Risk, dan Avoid Risk Menurut pemilihan sudah tepat tetapi mungkin bisa
dijelaskan secara singkat pada bagian pengendalian risikonya. Dan izin memberikan saran
masukkan kembali untuk bisa membuat formulir rencana implementasi pengendalian risikonya
agar terlihat secara detail dan rinci tentang observasi yang dipantau sesuai tanggal dimulai dan
berakhir nya serta dapat mengetahui apakah ada riview pengendalian risiko nya berubah secara
efektif dan efisien atau tidak adanya perubahan untuk meminimalisir risiko yang terjadi dan
kembali memberikan saran tentang membuat tabel analisa pengendalian risiko agar terlihat
jelas pengendalian risiko dimana bahaya risiko yang mempunyai tingkat rendah dan tinggi
dibuat secara rinci dan detail perbagian yang dilakukan secara efektif dan efisien

Anda mungkin juga menyukai