Anda di halaman 1dari 3

INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI

(INSTITUT STIAMI)
UJIAN TENGAH SEMESTER

Mata Kuliah : Risk Management Nama : Rizqi dwi firmansyah


Nama Dosen : Ir. Drs. Dwi Yunanto, MM. NPM : CF211110090
Hari : Jumat Semester : 3
Tanggal : 11/11/22 TA : 2022/2023
Nilai UTS : Program Studi : Konsentrasi : Tipe Soal : Tanda Tangan
Management Logistick supply Mahasiswa :
logistick and chain Campuran
management
(diisi oleh dosen) (boleh dikosongkan)

Silahkan isi kolom yang kosong (untuk tipe soal jika soalnya hanya satu maka tidak perlu diisi)

1. Manajemen risiko adalah suatu proses untuk melakukan analisis dan identifikasi
terhadap suatu risiko yang mungkin terjadi. Dalam membangun bisnis apapun Anda
harus melakukan analisis mengenai kemungkinan terjadinya kerugian. Hal tersebut
akan membantu Anda untuk melakukan langkah-langkah pencegahan lebih dini.
Ada lima langkah dasar yang diambil untuk mengelola risiko. Langkah-langkah ini
disebut sebagai proses manajemen risiko. Dimulai dengan mengidentifikasi risiko,
menganalisis risiko, kemudian penilaian risiko, solusi yang diterapkan, dan terakhir
pemantauan risiko

2. Pada dasarnya, Enterprise Risk Management (ERM) hadir untuk menawarkan


pengelolaan keseimbangan antara risiko dan kesempatan untuk menciptakan alternatif
terbaik bagi unit bisnis. Konsep ERM yang cukup terkenal dikembangkan oleh
Committee of Sponsoring Organizations (COSO) di Treadway Commission.

3. Meningkatkan stabilitas operasional perusahaan. Mengatur tanggung jawab hukum.


Menciptakan lingkungan kerja terjamin dan aman baik bagi karyawan juga pelanggan.
Dapat melindungi perusahaan dan lingkungan dari berbagai risiko berbahaya dan
merugikan berbagai pihak.

4. Risk Appetite adalah jumlah risiko, dalam artian luas, seberapa besar sebuah perusahaan mau
untuk menerima dalam rangka pencapaian value, yang mencerminkan filosofi manajemen risiko
perusahaan dan mempengaruhi budaya perusahaan dan gaya operasi. Banyak perusahaan
menetapkan risk appetite secara kualitatif dengan pengkategorian seperti high, moderate,atau low
sedangkan yang lain mengambil pendekatan kuantitatif, yang mencerminkan dan
menyeimbangkan sasaran pertumbuhan, imbal hasil dan risiko. Risk appetite ditetapkan di dalam
konteks strategi di mana strategi yang berbeda akan memberi paparan risiko yang berbeda pula
.
Risk tolerance adalah tingkat variasi yang dapat diterima relatif terhadap pencapaian tujuan
tertentu, dan cenderung paling baik diukur dalam satuan yang sama dengan yang digunakan
untuk mengukur tujuan yang terkait. Risk tolerance berkaitan dengan tujuan perusahaan. Dalam
menetapkan risk tolerance, manajemen mempertimbangkan pentingnya masing-masing tujuan
yang terkait dan menyelaraskan risk tolerance dengan risk appetite. Beroperasi di dalam risk
tolerance membantu dalam memastikan bahwa perusahaan tetap berada di dalam risk appetite
dan dapat mencapai tujuannya.

Apa bedanya risk appetite dengan risk tolerance ? Walaupun sering didefinisikan serupa namun
risk tolerance jelas berbeda dengan terminologi risk appetite. Pendek kata, Toleransi risiko (Risk
Tolerance) adalah tingkat variasi relatif yang dapat diterima terhadap pencapaian tujuan – tujuan.
Beroperasi dalam toleransi risiko akan memberikan suatu jaminan yang lebih besar bagi
manajemen bahwa organisasi tetap berada dalam risk appetite, yang pada gilirannya kan
memberikan tingkat kenyamanan yang lebih tinggi bahwa organisasi akan mencapai tujuan-
tujuannya.

5. Analisis risiko berdasarkan persepsi konsultan


Hasil analisis berdasarkan persepsi konsultan risiko
(RT) yang termasuk dalam kelompok risiko
berkategori tinggi dan 15 risiko yang termasuk

KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
(INSTITUT STIAMI)
UJIAN TENGAH SEMESTER
dalam risiko berkategori sedang. Kelompok risiko
berkategori tinggi adalah variabel risiko alam,
variabel risiko lingkungan (RT6 dan RT7), variabel
risiko teknis (RT17 dan RT18), dan variabel risiko
proyek (RT22, R23, dan R25) seperti pada Tabel
5.Gambar 2 memperlihatkan respon resiko yang
berkategori tinggi yang harus ditangani pihak
konsultan, yang tidak mungkin diantisipasi hanya
dengan dihindari, kecuali untuk risiko cuaca
ekstrim karena dengan menghindari kejadian risikorisiko tersebut secara tidak langsung
menyebabkan
pekerjaan yang berpeluang memberikan
keuntungan juga ikut terhindari.

1. D.oprasional
2. D.gudang
3. A.low
4. B.sedang terjadi dimasa kini
5. A.kompetisi

KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id
INSTITUT ILMU SOSIAL DAN MANAJEMEN STIAMI
(INSTITUT STIAMI)
UJIAN TENGAH SEMESTER

KAMPUS PUSAT
Jl. Pangkalan Asem Raya No. 55 Jakarta Pusat Telp. (021) 4213380 Faks. (021) 4228870 www.stiami.ac.id

Anda mungkin juga menyukai