Anda di halaman 1dari 3

1.1.a.6.

Refleksi Terbimbing - Presentasi Kerangka Filosofis ‘Merdeka Belajar’

Oleh:
Yuli Rahmawati
CGP Angkatan 4 Kabupaten Bandung Barat

Refleksi filosofis pemikiran Ki Hadjar Dewantara menjadi penguatan bagi Anda dalam
memperoleh pengetahuan dan pengalaman baru sebagai pendidik dan
pembelajar. Empat pertanyaan pemantik akan menjadi panduan dalam refleksi
terbimbing ini:
1. Apa pengetahuan dan pengalaman baru yang saya dapat setelah mempelajari
secara mendalam pemikiran-pemikiran Ki Hadjar Dewantara?
Pengetahuan yang saya dapatkan dari pemikiran-pemikiran Ki Hajar Dewanatara,
diantaranya:
a. Ki Hajar Dewantara menjelaskan tujuan pendidikan pada dasarnya adalah
pemikiran, konsepsi, keteladanan.
b. Ki Hajar Dewantara menjelaskan bahwa tujuan pendidikan yaitu: menuntun
segala kodrat yang ada pada anak-anak, agar mereka dapat mencapai
keselamatan dan kebahagiaan yang setinggi-tingginya baik sebagai
manusia maupun sebagai anggota masyarakat.
c. pendidik itu hanya dapat menuntun tumbuh atau hidupnya kekuatan kodrat
yang ada pada anak-anak, agar dapat memperbaiki lakunya (bukan
dasarnya) hidup dan tumbuhnya kekuatan kodrat anak.
d. Dalam proses “menuntun”, anak diberi kebebasan namun pendidik sebagai
‘pamong’ dalam memberi tuntunan dan arahan agar anak tidak kehilangan
arah dan membahayakan dirinya. Seorang ‘pamong’ dapat memberikan
‘tuntunan’ agar anak dapat menemukan kemerdekaannya dalam belajar.
Pengalaman yang didapatkan setelah mempelajari pemikiran-pekimiran Ki Hajar
Dewantara:
a. Guru harus mampu menuntun anak dalam proses pembelajaran
b. Guru harus memperhatikan kodrat anak dan kodrat zaman, dalam hal ini
guru harus mampu mengidentifikasi keunikan anak
c. Belajar dapat berlangsung dimana saja dan kapan saja
d. Jadikan lingkungan sebagai lingkungan belajar dan belajar berpusat pada
anak
e. Pentingnya mengintegrasikan profil pancasila dalam setiap mendidik
peserta didik
f. selama proses kegiatan guru penggerak saya banyak belajar
berkolaborasi, diskusi, membuat tanggapan kritis, membuat refleksi, dan
komunikasi aktif.
2. apa kekuatan saya dalam menerapkan pengetahuan dan pengalaman baru ini?
a. Memiliki integritas dan tanggung jawab sebagai ASN/pendidik .
b. Keinginan dari diri untuk keluar dari zona nyaman, untuk menjadikan
Pemikiran KDH adalah tangtangan baru yang wajib kita gali dalam
mewujudkan merdeka belajar.
c. Mengenal teknologi komputer guna mendukung pembelajaran
d. Memiliki kedekatan emosianal dengan siswa, saya tidak malu bergaul atau
berbincang dengan mereka, dan saya dapat berbaur dengan pemikiran dan
mengikuti hal-hal yang sedang trend seperti mereka.
e. Dukungan penuh dari kepala sekolah dan rekan pendidik yang ada di
sekolah.
3. apa hal-hal yang perlu saya ubah dari diri saya agar dapat menerapkan
pengetahuan dan pengalaman baru ini?
a. Mengubah paragdima bahwa:
 Belajar bukan untuk ujian, tapi untuk mencapai tujuan belajar yang
bermakna, Belajar bukan dikendalikan pengajar, tapi disepakati
bersama antara pengajar dan pelajar
 Belajar bukan dengan cara yang seragam, tapi ada diferensiasi cara
belajar. Belajar bukan hanya menghafal rumus, tapi menalar dan
menyelesaikan persoalan
 Belajar bukan untuk dinilai pengajar, tapi dinilai bersama untuk
membangun kesadaran
 Belajar bukan dinilai oleh besarnya angka, tapi oleh karya yang
bermakna
b. Dalam menetapkan tujuan semula akan ditetapkan pendidik, maka saat ini
harus melibatkan peserta didik
c. Dalam memberikan umpan balik, pendidik harus lebih konstruktif
d. Memberikan pembelajaran berjenjang dan lebih bermakna, menyenangkan
dan lebih kreatif
e. Memberikan keleluasaan pada anak (menerapkan kemandirian)
f. Menumbuhkan kebiasaan refleksi
g. Lebih memihak pada anak dan belajar berpusat pada anak
h. Meninggalkan gaya mengajar konvensional
4. apa perubahan konkret yang akan saya lakukan setelah memahami pemikiran Ki
Hadjar Dewantara?
a. Memahami dan mengidentifikasi anak
b. Menunjukan pada anak bahwa saya adalah pendidik yang lebih
mengayomi, menuntun dan memihak pada anak
c. Mengubah gaya mengajar dan gaya belajar
d. Menerapkan komunikasi aktif
e. Lebih banyak melaksanakan kolaborasi, elaborasi dan refleksi bersama
peserta didik

Anda mungkin juga menyukai