Oleh :
Alda Saparida Rahmah
Putri Rinjani
Silvia N.D.U
TINGKAT I
JL. K.H. Ahmad Dahlan No.20, Ciamis, Kec. Ciamis, Kabupaten Ciamis, Jawa Ba
rat 46216
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun hingga selesai. Tidak lupa kami juga mengucapkan ba
nyak terimakasih atas bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan member
ikan sumbangan baik materi maupun pikirannya. Dan harapan kami semoga maka
lah ini dapat menambah pengetahuan dan pengalaman bagi para pembaca. Untuk
ke depannya dapat memperbaiki bentuk maupun menambah isi makalah agar men
jadi lebih baik lagi. Karena keterbatasan pengetahuan maupun pengalaman kami,
kami yakin masih banyak kekurangan dalam makalah ini. Oleh karena itu kami sa
ngat mengharapkan saran dan kritik yang membangun dari pembaca demi kesemp
urnaan makalah ini.
Penyusun
DAFTAR ISI
Cover ..................................................................................................................................
Kata Pengantar.....................................................................................................................
BAB I...................................................................................................................................
Pendahuluan.........................................................................................................................
A. Latar Belakang.........................................................................................................
B. Rumusan Masalah....................................................................................................
C. Tujuan Masalah.......................................................................................................
BAB 2 .................................................................................................................................
Pembahasan.........................................................................................................................
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan memegang peranan penting dalam pemenuhan aspek aspek kem
anusiaan karena memberikan pondasi bagi rasionalisasi tindakan yang dipilih ma
nusia. Yang membedakan manusia dengan hewan yang sama-sama merupakan
makhluk ciptaan Allah utamanya terletak pada aspek kemampuan memilih (ikhti
yari) dengan menggunakan rasio. Sebagai salah satu indikator indeks pembangu
nan manusia, pendidikan yang merupakan hak asasi setiap manusia akan selalu
menjadi isu aktual kontemporer karena selalu bersinggungan dengan expositions
historis peradaban manusia.
Merunut kembali catatan peradaban umat manusia, sejarah telah memperlih
atkan betapa peradaban yang dijiwai nilai-nilai Islam pernah mengalami kejayaa
n selama sekian abad yang terbentang dari Andalusia sampai dataran Turkistan.
Hal tersebut terkait dengan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang dido
rong oleh semangat memperluas berbagai aspek pendidikan yang dimotivasi ole
h soul Al-Qur'an.
Al-Qur'an diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW lima belas abad sila
m dengan sebuah awalan perintah untuk membaca (iqra') yang dalam konteks lu
as menjadi seruan untuk membaca, mengkaji, menganalisis, dan meneliti fenome
na diri dan sekitar yang dalam aplikasi turunannya di kemudian hari telah melahi
rkan sebuah masyarakat berpendidikan dan menghasilkan sebuah karakter perad
aban Islami yang kemudian menjadi titik tolak peradaban Barat yang kini mengh
egemoni arah sejarah peradaban manusia masa kini.
Pondasi bangkitnya fajar baru peradaban Eropa-Kristen di abad pertengah
an banyak disumbang oleh peradaban Muslim sebelumnya. Namun, disaat bangs
a Eropa mengalami masa kebangkitan kembali (renaissance) dan masa pencerah
an (illumination), bangsa Muslim yang tersebar dari daratan Maghribi hingga Nu
santara justru sedang mengalami kemunduran dan terpuruk menjadi korban impe
rialisme politik, budaya, dan ekonomi bangsa Eropa.
Dari sinilah plan besar terbentang di depan yaitu untuk mengulang kembal
i kesuksesan Al-Qur'an sebagai kitab suci umat Islam yang telah menjadi tongga
k inspirasi sebuah perubahan besar umat manusia dengan berhasil mengubah sek
umpulan masyarakat jahiliah Arab dan sekitarnya untuk kemudian menjadi masy
arakat yang terdidik dan tercerahkan serta dinaungi nur Islami. Apakah hal serup
a bisa terwujud kembali lima belas abad berikutnya?
Bagi umat Muslim, menjadikan Al-Qur'an sebagai inspirasi sekaligus para
digma dalam mewujudkan atau mendesain pendidikan bukanlah hal yang bersifa
t utopis dan berlebihan justru merupakan suatu keniscayaan mengingat AlQur'an
merupakan sumber utama sekaligus menjadi premise referensi dalam perumusan
hukum Islam. Sebagai sebuah paradigma, maka hal tersebut akan terwujud dala
m kerangka yang menjadi tolok ukur sejauhmana semangat dan pesan Al-Qur'an
direalisasikan dalam mengupayakan pendidikan Islam.
B. Rumusan Masalah
Dalam makalah ini, kami mencoba untuk menguraikan tentang bagaimana
cara membangun paradigma qur’ani sebagai pedoman hidup di masa modern ini.
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui pengertian paradigma qur’anik
2. Untuk mengatahui bagaimana konsep dasar Al-Qur’an
3. Untuk mengetahui konsep dasar ijtihad
BAB 2
PEMBAHASAN
Al-Quran dijadikan paradigma bahwa ada suatu keyakinan dalam hati oran
g orang beriman, Al-Quran mengandung gagasan yang sempurna mengenai kehi
dupan Al-Quran mengandung suatu gagasan murni yang bersifat metahistoris.
Secara etimologis paradigma berasal dari bahasa Yunani yang asal katany
a adalah para dan digma. Para mengandung arti 'di samping', 'di sebelah', dan 'ke
adaan lingkungan'. Digma berarti 'sudut pandang’ 'teladan', 'arketif; dan 'ideal'. D
apat dikatakan bahwa paradigma adalah cara pandang, cara berpikir, cara berpiki
r tentang suatu realitas. Adapun secara terminologis paradigma adalah cara berpi
kir berdasarkan pandangan yang menyeluruh dan konseptual terhadap suatu reali
tas atau suatu permasalahan dengan menggunakan teori-teori ilmiah yang sudah
baku, eksperimen, dan metode keilmuan yang bisa dipercaya. Sedangkan penger
tian dari paradigma qurani adalah cara pandang dan cara berpikir tentang suatu r
ealitas atau suatu permasalahan berdasarkan al-quran.
فَإِ َذا قَ َر ْأ ٰنَهُ فَٱتَّبِ ْع قُ ْر َءانَهُۥ إِنَّ َعلَ ْينَا َج ْم َعهُۥ َوقُ ْر َءانَهُۥ
yang artinya, "Sesungguhnya atas tanggungan Kamilah mengumpulkannya
(di dadamu) dan (membuatmu pandai) membacanya. Apabila Kami telah selesai
membacakannya, maka ikutilah bacaannya itu." (Al-Qiyaamah: 17–18).
Kata qur'anah (bacaannya) pada ayat di atas berarti qiraatuhu (bacaannya/c
ara membacanya). Jadi, kata itu adalah masdar menurut wazan (konjugasi) fu'lan
dengan vokal u seperti ghufran dan syukran. Kita dapat mengatakan qara'tuhu, q
uran, qiraatan wa quranan, artinya sama saja. Di sini maqru' (apa yang dibaca) di
beri nama quran (bacaan), yakni penamaan maf'ul dengan masdar.
Quran dikhususkan sebagai nama bagi kitab yang diturunkan kepada Muh
ammad saw. sehingga Quran menjadi nama khas bagi kitab itu, sebagai nama dir
i. Secara gabungan, kata itu dipakai untuk nama Quran secara keseluruhan, begit
u juga untuk penamaan ayat-ayatnya. Maka, jika kita mendengar orang membac
a ayat Quran, kita boleh mengatakan bahwa ia sedang membaca Alquran. Allah
SWT berfirman:
س ْبتُ ْم اَنَّ َما َخلَ ْق ٰن ُك ْم َعبَثًا َّواَنَّ ُك ْم اِلَ ْينَا اَل تُ ْر َج ُع ْو َن
ِ اَفَ َح
“Maka apakah kamu mengira, bahwa Kami menciptakan kamu main-main
(tanpa ada maksud) dan bahwa kamu tidak akan dikembalikan kepada Kami?”.
(QS Al-Mu'minun/23: 115)
Dan tidaklah Kami ciptakan langit, bumi, dan segala isinya sia-sia: itu adal
ah sangkaan orang-orang kafir neraka wael adalah keberakhiran orang-orang kaf
ir. Allah SWT berfirman:
اطاًل ۗ ٰذلِ َك
ِ َض َو َما بَ ْينَ ُه َما بَ س َم ۤا َء َوااْل َ ْر َّ َو َما َخلَ ْقنَا ال
ظَنُّ الَّ ِذ ْي َن َكفَ ُر ْوا فَ َو ْي ٌل لِّلَّ ِذ ْي َن َكفَ ُر ْوا ِم َن النَّا ِۗر
“Dan Kami tidak menciptakan langit dan bumi dan apa yang ada di antara
keduanya dengan sia-sia. Itu anggapan orang-orang kafir, maka celakalah orang-
orang yang kafir itu karena mereka akan masuk neraka”. (QS Shad/38:27).
ِ ت َكا ْل ُم ْف
س ِد ْي َن فِى ّ ٰ اَ ْم نَ ْج َع ُل الَّ ِذ ْي َن ٰا َمنُ ْوا َو َع ِملُوا ال
ِ صلِ ٰح
ض اَ ْم نَ ْج َع ُل ا ْل ُمتَّقِ ْي َن َكا ْلفُ َّجا ِر
ِۖ ااْل َ ْر
“Pantaskah Kami memperlakukan orang-orang yang beriman dan mengerj
akan kebajikan sama dengan orang-orang yang berbuat kerusakan di bumi? Atau
pantaskah Kami menganggap orang-orang yang bertakwa sama dengan orang-or
ang yang jahat?”. (QS Shad/38: 28).
ۙ س ٰع
ى َ ان اِاَّل َما
ِ س َ َواَنْ لَّ ْي
َ س لِاْل ِ ْن
“dan bahwa manusia hanya memperoleh apa yang telah diusahakannya”.
(QS An-Najm/53:39)
Tidak bermanfaat bagi mereka (kuffär) syafaat orang yang memberi syafaa
t. Allah SWT berfirman:
هّٰللَا
ۗسنَةٌ َّواَل نَ ْو ٌم ِ ُ ٓاَل اِ ٰلهَ اِاَّل ُه َوۚ اَ ْل َح ُّي ا ْلقَيُّ ْو ُم ۚە اَل تَأْ ُخ ُذ ٗه
شفَ ُعْ َي ي ْ ضۗ َمنْ َذا الَّ ِذ ِ ت َو َما فِى ااْل َ ْر ِ سمٰ ٰو َّ لَ ٗه َما فِى ال
ِع ْن َد ٗ ٓه اِاَّل ِباِ ْذنِ ٖهۗ يَ ْعلَ ُم َما بَ ْي َن اَ ْي ِد ْي ِه ْم َو َما َخ ْلفَ ُه ْمۚ َواَل يُ ِح ْيطُ ْو َن
ِ سمٰ ٰو
ت َّ سيُّهُ ال ِ َي ٍء ِّمنْ ِع ْل ِم ٖ ٓه اِاَّل بِ َما شَاۤ َۚء َو
ِ س َع ُك ْر ْ بِش
ْود ُٗه ِح ْفظُ ُه َماۚ َو ُه َو ا ْل َعلِ ُّي ا ْل َع ِظ ْي ُمŸُُٔضۚ َواَل ئَـ
َ َوااْل َ ْر
“Allah, tidak ada tuhan selain Dia. Yang Mahahidup, Yang terus menerus
mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang
ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di
sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa y
ang di belakang mereka, dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang il
mu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi
Dan Dia tidak merasa berat memelihara keduanya, dan Dia Mahatinggi, Mahabe
sar”. (QS Al-Baqarah/2: 255).
Mereka tidak akan memberi syafaat kecuali kepada orang yang Allah ridai.
Allah SWT berfirman:
Mereka akan mendapatkan apa-apa yang telah mereka kerjakan dan Tuhan
mu tidak akan berbuat zalim kepada siapapun. Allah SWT berfirman:
KESIMPULAN
Paradigma Qur’anik adalah cara pandang dan cara berpikir tentang suatu r
ealitas atau suatu permasalahan berdasarkan Al-Qur’an. Adanya kesadaran bagi se
luruh umat muslim itu yang terpenting untuk menjaga dan mewujudkan paradigm
a qur’anik ini. Karena, tanpa kesadaran dari umat muslim ini, paradigma tak akan
terwujud dan mungkin bisa saja terjadi kekacauan bagi seluruh muslim karena me
mang hanya Al-Qur’an pedoman bagi seluruh umat Islam.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://ejournal.radenintan.ac.id/index.php/tadzkiyyah/article/view/8625
2. https://www.academia.edu/44540014/MAKALAH_BAGAIMANA_MEM
BANGUN_PARADIGMA_QURANI_Disusun_Oleh_Kelompok_V
3. http://jurnal.uinbanten.ac.id/index.php/geneologi/article/download/2623/1
900/
4. https://spada.uns.ac.id/mod/resource/view.php?id=45765&forceview=1
5. https://id.scribd.com/presentation/482831645/BAB-5-Membangun-Paradi
gma-Qurani-pptx