Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Kelor
Uji Daya Hambat Ekstrak Etanol Daun Kelor
3,MARET, 2020
Jurnal medika udayana
ABSTRAK
Penyakit infeksi merupakan masalah kesehatan serius yang masih dihadapi Indonesia
karena masih tingginya mobiditas dan mortalitas. Salah satu bakteri yang sering mengakibatkan
infeksi dan dapat berakibat fatal adalah bakteri MRSA.Infeksi bakteri MRSA sering
menimbulkan masalah dalam pengobatan karena sifat bakteri ini yang resisten terhadap banyak
antibiotika.Penggunaan bahan-bahan yang bersal dari tanaman obat bisa menjadi alternative
untuk pengobatan infeksi oleh bakteri MRSA, salah satunya adalah daun kelor (Moringa
oleifera).Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui efektifitas ekstrak etanol daun kelor sebagai
antibakteri terhadap bakteri MRSA.Metode yang digunakan adalahmetode eksperimental
dengan ekstraksi menggunakan pelarut etanol 96%.Bakteri MRSA akan diuji dengan etanol
(kontrol negatif), linezolid 30g (kontrol positif) dan konsentrasi ekstrak (25%, 50%, 75%,
100%) dengan 6 kali pengulangan. Hasil yang didapatkan diketahui konsentrasi 25%, 50%,
75% dan 100% mampu menghambat pertumbuhan bakteri MRSA secara in vitro, dimana
konsentrasi 75% memiliki kekuatan daya hambat tertinggi namun masih lebih lemah
dibandingkan dengan antibiotik linezolid (kontrol positif).
ABSTRACT
Infection is a serious health problem that is still faced by Indonesia because still cause
high mobility and mortality. One of the bacteria that often causes infection and hasfatal effect is
MRSA bacteria. MRSA bacterial infections often cause problems in treatment because these
bacteria is resistant to many antibiotics. The use of ingredients derived from medicinal plants
can be an alternative for the treatment of infections by MRSA bacteria, one of which is Moringa
oleifera leaves. This study aims is to determine the effectiveness of ethanol extract of Moringa
leaves (Moringa oleifera) as an antibacterial agent against MRSA bacteria. The method used is
the true experimental post-test only group design with 96% ethanol. MRSA bacteria will be
tested with ethanol (negative control), linezolid 30μg (positive control) and the concentration of
the extract (25%, 50%, 75%, 100%) with 6 repetitions. The results obtained are concentration
25%, 50%, 75% and 100% able to inhibit the growth of MRSA bacteria in vitro, wherein the
concentration 75% is have the strongest inhibition but still weaker than the antibiotic linezolid
(positive control).
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 22
doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P05
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera)., Putu Indri Widiani1 , Komang
Januartha Putra Pinatih1,
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 23
doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P05
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera).,
dikeringkan di suhu ruangan. Daun yang kering Zona bening diukur menggunakan jangka sorong
dihaluskan dengan blender lalu diekstraksi secara untuk dapat mengukur kekuatan daya hambatnya.
maserasi dengan pelarut etanol 96% selama 48 Kekuatan daya hambat bakteri dikategorikan
jam dengan 2 kali ulangan lalu disaring. Ekstrak berdasarkan Davis dan Stout yaitu, sangat kuat
lalu dipekatkan dengan alat Rotary Vacuum dengan hasil zona bening >20 mm, kuat dengan
Evaporator dengan suhu 60-70oC, hingga hasil zona bening 10–20 mm, sedang dengan
didapatkan cairan kental berwarna hitam dengan hasil zona bening 5–10 mm, serta zona bening
konsentrasi 100% lalu diencerkan dengan <5mm termasuk kategori lemah. Kekuatan daya
menggunakan etanol 96% menjadi konsentrasi hambat bakteri antibiotik linezolid terhadap
25%, 50%, 75%, dan 100%. MRSA dinilai menggunakan standardari CLSI
Uji Komponen Senyawa Aktif Ekstrak Etanol yaitu sensitif dengan diameter zona bening ≥ 21
Daun Kelor mm, intermediet dengan diameter zona bening
Uji komponen bioaktif ekstrak yang 20,1-20,9 mm, dan resisten dengan diameter zona
dilakukan meliputi uji analisis fitokimia bening ≤ 20.
diantaranya uji alkaloid, triterpenoid dan steroid, Analisis Data
saponin, fenol, flavonoid dan tanin dengan hasil Teknik analisis data penelitian
kualitatif serta uji spektrofotometri. Uji menggunakan derajat kemaknaan = 0,05 dan
spektrofotometri untuk menentukan kadar tanin software statistik SPSS 17. Uji normalitas diuji
dan flavonoid. dengan uji Saphiro-wilk dan uji homogenitas
Uji Daya Hambat dengan uji Levene. Selanjutnya uji One-way
Pembiakan Bakteri MRSA ANOVA dilakukan pada data yang terdistribusi
Stok bakteri MRSA ATCC 3351dikultur normal dan homogen. Sedangkan uji Kruskal-
di media MH pada suhu 370C dan diinkubasi wallis dapat digunakan pada data yang tidak
selama 18-24 jam di Lab. Mikrobiologi Fakultas berdistribusi normal dan tidak homogen.
Kedokteran Universitas Udayana. Kemudian lakukan uji Mann-whitney.
Persiapan Suspensi Bakteri MRSA
Bakteri MRSA yang telah berumur 24 HASIL
jam diambil lalu disuspensikan ke dalam NaCl
0,9% dan diatur kekeruhannya pada standar 0,5 Hasil Ekstraksi Daun Kelor (Moringa oleifera)
Mc Farland (McF) yang setara dengan Sebanyak 2,5 kg daun kelor segar telah
konsentrasi 108 CFU/ml bakteri. dikeringkan dan dimaserasi dengan pelarut etanol
Pengujian Ekstrak Etanol Daun Kelor 96%. Proses ekstraksi ini menghasilkan ekstrak
Pengujian ekstrak etanol daun kelor etanol daun kelor yang berwarna hitam dan
terhadap Bakteri MRSA dilakukan sebanyak 6 kental sebanyak 32,77 gram.
kali ulangan dengan metode difusi cakram
(Kirby-Bauer). Ekstrak etanol daun kelor
diteteskan pada tiap disk menggunakan
micropipette sebesar 20 mikron lalu didiamkan
minimal 1 jam. Media agar Mueller hinton
(MHA) yang telah memadat pada cawan petri
disebarkan suspensi bakteri MRSA sebanyak 0,1
ml dengan standar 0,5 Mc Farland. Media
MHAyang berisi bakteri MRSA dibagi menjadi Gambar 1. Hasil Maserasi dan Evaporasi
enam bagian dan diberi keterangan untuk Ekstrak Etanol Daun Kelor
meletakan disk yang mengandung ekstrak etanol
daun kelordengan konsentrasi 25%, 50%, 75%,
dan 100%, serta disk kontrol negatif dan disk Hasil Uji Kualitatif dan Kuantitatif Ekstrak
kontrol positif. Langkah selanjutnya pada suhu Etanol Daun Kelor
370C, media kemudian diinkubasi selama 18-24 Komponen senyawa bioaktif esktrak
jam dan amati pertumbuhan bakteri dari zona dinilai secara kualitatif dengan uji fitokimia dan
bening yang terbentuk pada setiap disk. kuantitatif dengan uji spektrofotometri.Uji
fitokimia ekstrak etanol daun kelor menggunakan
6 jenis uji senyawa bioaktif dimana dihasilkan:
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 24
doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P05
Putu Indri Widiani1 , Komang Januartha Putra Pinatih1,
Tabel 1. Hasil Uji Fitokimia Ekstrak Etanol Keterangan: K(-); kontrol negatif, P1;
Daun Kelor konsentrasi 25%, P2; konsentrasi 50%, P3;
Parameter Hasil konsentrasi 75%, P4; konsentrasi 100%, K(+);
No kontrol positif.
Pengujian Pengujian
1 Alkaloid Positif Hasil Uji Normalitas Data
2 Flavonoid Positif Metode uji normalitas yang digunakan
yaitu Saphiro-Wilk dan didapatkan hasil data P <
3 Saponin Positif
0,005 dimana data tidak terdistribusi normal.
4 Tanin Positif Hasil Uji Homogenitas Data
Steroid / Uji homogenitas data yang digunakan
5 Negatif yaitu uji Levene, yang menunjukan data tidak
Triterpen
homogen (P > 0,05).
6 Fenol Negatif Analisis Zona Hambat Pada Bakteri MRSA
Analisis kemaknaan yang digunakan
Berdasarkan hasil uji fitokimia tersebut adalah uji non parametrik Kruskal-Wallis, sebab
didapatkan hasil bahwa ekstrak etanol daun kelor data tidak terdistribusi normal dan tidak
yang digunakan pada penelitian ini mengandung homogen.
senyawa saponin, flavonoid, tanin, dan alkaloid Didapatkan perbedaan bermakna antara setiap
yang merupakan senyawa bioaktif tumbuhan. Uji kelompok konsentrasi dan kontrol negatif (P<
spektrofotometri pada ekstrak etanol daun kelor 0,05), dengan peringkat rerata setiap kelompok
diketahui mengandung flavonoid sebesar 121,05 sebagai berikut :
mg/100gr QE dan mengandung tanin sebesar
2057,73 mg/100gr TAE . Tabel 3. Peringkat Rerata Kelompok Perlakuan
Hasil Pengukuran Zona Hambat terhadap Kontrol Negatif
Pertumbuhan Bakteri MRSA
Peringkat
Penelitian ini dilakukan sebanyak 6 kali Kelompok Jumlah
Rerata
pengulangan pada 6 buah cawan petri untuk
menguji aktfitas antibakteri ekstrak etanol daun 25% 6 16,67
kelor terhadap pertumbuhan bakteri 50% 6 18,33
MRSA.Berdasarkan pengukuran zona bening
yang terbentuk setelah inkubasi, didapatkan hasil 75% 6 21,58
sebagai berikut: 100% 6 16,42
K (-) 6 04,05
Total 30
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 25
doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P05
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera).,
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 26
doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P05
Putu Indri Widiani1 , Komang Januartha Putra Pinatih1,
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 27
doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P05
UJI DAYA HAMBAT EKSTRAK ETANOL DAUN KELOR (Moringa oleifera).,
Uji Antibakteri Ekstrak Etanol Daun Jarak 13. Vinoth, B., Manivasagaperumal, R. &
Pagar ( Jatropha cuircas L) terhadap Balamurugan, S. Phytochemical Analysis
Bakteri Staphylococcus aureus ATCC And Antibacterial Activity Of Moringa
25923, Escherichia coli ATCC 25922, dan oleifera Lam. International Journal Of
Salmonella typhi ATCC 1408. Jurnal Ilmu – Research In Biological Sciences. 2012;
ilmu Pertanian. 2009; 5: 26 – 37. 2(3): 98-102.
10. Dima, L., Fatimawali, Lolo, W. Uji 14. Ramadhan, A. E. & H. A. Phaza. Pengaruh
Aktivitas Antibakteri Ekstrak Daun Kelor Konsentrasi Etanol, Suhu dan Jumlah stage
(Moringa Oleifera L.) Terhadap Bakteri ada Ekstraksi Oleoresin Jahe (Zingiber
Escherichia coli Dan Staphylococcus officinale Rosc) secara Batch. Universitas
aureus. Pharmacon jurnal Ilmiah Farmasi – Diponegoro Semarang. 2010.
UNSRAT. 2016; 5(2): 2302-2493. 15. Wulandari, D. Sarwiyono & Suryowardoyo,
11. Mastuti, R. Metabolit Sekunder Dan P. Daya Hambat Ekstrak Daun Kelor
Pertahanan Tumbuhan. 3rd Ed. Malang, Dengan Pelarut Etanol Dan Dekok Daun
Universitas Brawijaya. 2016. Kelor (Moringa oleifera) Terhadap
12. Pavarini, D., Pavarini, S., Niehues, M. & Pertumbuhan Bakteri Streptococcus
Lopes, N. Exogenous Influences On Plant agalactiae Penyebab Mastitis Pada Sapi
Secondary Metabolite Levels. Animal Feed Perah. Universitas Brawijaya Malang. 2014.
Science And Technology. 2012; 176 (1-4):5-
16.
https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum 28
doi:10.24843.MU.2020.V9.i3.P05