Anda di halaman 1dari 4

[Type here]

MAKALAH ALIRAN-ALIRAN PENDIDIKAN


UNIVERSITAS JAMBI

ARDHANA APRILLIA BUNALIANTO


K1A219011
KEPELATIHAN OLAHRAGA
PENGANTAR PENDIDIKAN (kelas A)

2.1 Pengertian aliran pendidikan


Pengertian aliran pendidikan adalah pemikiran-pemikiran yang mengalami
perubahan dan pembaharuan dalam dunia pendidikan, pemikiran tersebut
berujung seperti sebuah diskusi yang berkepanjangan yakni pemikiran
terdahulu memiliki pro dan kontra oleh para pemikir-pemikir berikutnya

[Type here]
[Type here]

sehingga terus memberikan pemikiran yang baru dan begitu seterusnya.


sehingga para tenaga pendidik harus bisa menyertai pendidikan berbagai jenis
aturan-aturan pendidikan.
Dalam dunia pendidikan setidaknya terdapat 3 macam jenis aliran
pendidikan yaitu aliran clasic,modern dan pendidikan pokok pendidikan pokok
indonesia.

1. Aliran empirisme

Tokoh aliran ini adalah John Locke (1704-1932) dengan teori “ Tabula Larasa”
yaitu anak yang lahir kedunia bagaikan kertas putih yang bersih dan tidak ada
noda, pengalaman empirik yang diperoleh dari lingkungan akan berpengaruh
besar dalam menentukan perkembangan anak. menurut pandangan empirisme
pendidikan memegang peranan yang penting karena dapat menyediakan
lingkungan pendidikan kepada anak dan akan diterima oleh anak dan akan
diterima oleh anak sebagai pengalaman.
Aliran ini juga menganut paham yang berpendapat bahwa segala
pengetahuan,keterampillan dan sikap manusia dalam perkembangannya
ditentukan oleh pengalaman ( Empiris) nyata melalui alat indra yang baik
secara langsung yang berinteraksi dengan dunia luar maupun melalui proses
pengolahan dalam diri dari apa yang di dapat secara langsung ( Joseph ,2006).
jadi segala kecakapan dan pengetahuan tergantung, terbentuk dan di tentukan
oleh pengalaman. Hal itu diyakini juga oleh B.F Skinner ataupun pandangan
behavior lainnya. Behavior itu menjadikan perilaku manusia yang tanpa keluar
sebagai sasaran kajian dengan tetap menekan bahwa prilaku itu sebagai hasil
belajar semata.

B. Aliran nativisme
Teori ini merupakan kebalikan dari teori empirisme yang mengajarkan
bahwa anak lahir sudah memiliki pembawaan baik ataupun buruk .
Perkembangan anak hanya di tentukan oleh pembawaan sendiri , lingkungan
[Type here]
[Type here]

sama sekali tidak mempengaruhi apalagi membentuk kepriibadian anak. Jika


anak memiliki pembawaan jahat ia akan menjadi jahat jika memiliki
pembawaan baik maka ia akan menjadi baik.
Schopenhouer filsuf Jerman (1788-1800) berpendapat bahwa bayi sudah
lahir dengan pembawaan baik ataupun buruk. oleh karenanya hasil akhir dari
pendidikan adalah ditentukan dari pembawaan sejak awal ataupun dari lahir.
Menurut pandangan ini keberhasilan anak didik ditentukan oleh anak itu
sendiri. pendidikan yang tidak sesuai dengan bakat dan pembawaan anak didik
tidak akan berguna untuk perkembangan anak itu sendiri.

C. Aliran konvergensi
Faktor pembawaan dan faktor lingkungan sama-sama mempunyai peranan
sangat penting, keduanya tidak dapat dipisahkan sebagaimana teori nativisme,
teori ini juga mengakui bahwa pembawaan yang di bawa anak sejak lahir dan
juga meliputi pembawaan yang baik atau buruk.
William stern ( dalam tim dosen 2006:79) mengatakan bahwa
perkembangan anak tergantung dari pembawaan anak tersebut dan
tergantung dari pembawaan lingkungan, dimana keduanya merupakan
sebagaimana dua garis yang saling bertemu atau bertemu pada satu titik yang
disebut konversi. Teori yang cocok dan dapat di terima adalah teori
konvergensi karena sesuai dengan kenyataan yang tidak mengekstrimkan
faktor pembawaan, faktor lingkungan, atau alamiah yang mempengaruhi
terdapat perkembangan anak, melainkan semua faktoritu penting untuk
perkembangan anak.
karena itu tiap anak manusia mula-mula menggunakan bahasa
lingkungannya, misalnya bahasa jawa, bahasa sunda, bahasa inggris dan
sebagainya. Itu sebabnya ada perbedaan kuantitas pembawaan dan perbedaan
situasi lingkungan oleh karena itu William stern berpendapat bahwa hasil
pendidikan itu tergantung dari pembawaan dan lingkungannya. Aliran
konvergensi pada umumnya diiterima secara luas sebagai pandangan yang
tepat dan memahami tumbuh kembang manusia meskipun demikian, terdapat
beberapa variasi pendapat tentang faktor-faktor mana yang paling penting
dalam menentukan tumbuh kembang itu. Seperti yang telah dikemukakan
bahwa variasi-varisasi itu tercermin antara lain dalam perbedaan pandngan
tentang strategi yang tepat untuk memahami prilaku manusia seperti strategi

[Type here]
[Type here]

disposisional atau konstitusional, strategi phenomenologis, strategi behavioris,


strategi psikodinamik atau psikoanalik dan sebagainya. Demikian pula halnya
dalam proses belajar mengajar, variasi pendapat itu telah menyebabkan
munculnya berbagai teori belajar dan teori model belajar. Sebagai contoh,
dikenal berbagai pendapat tentang model-model mengajar seperti rumpun
mengajar Behavioral ( umpan model belajar tuntas, model belajar kontrol diri
sendiri, model belajar simulasi, dan model belajar asertif), rumpun model
pemrosesan informasi ( model belajar inkuiri, model presentasi kerangka dasar
dan model perkembangan berfikir) dan lain-lain.

[Type here]

Anda mungkin juga menyukai