Anda di halaman 1dari 9

Jurnal Administrasi Bisnis Terapan

Volume 2 Nomor 1, Juli – Desember 2019

P-ISSN : 2622-1772

E- ISSN 2621-5993

ANALISIS PEMANGKU KEPENTINGAN (STAKEHOLDER) PADA


UNIT HUBUNGAN MASYARAKAT (HUMAS) DAN
KESEKRETARIATAN PT SEMEN PADANG
Sherly Dwi Fedora1, Risca Fleureta Hudiyono2

1,2
Program Studi Administrasi Perkantoran Program Pendidikan Vokasi UI
Program Pendidikan Vokasi, Universitas Indonesia

E-mail: riscafleureta@ui.ac.id

Abstrak
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk menganalisis sistem pemetaan para pemangku kepentingan (stakeholder)
PT Semen Padang, terutama berkaitan dengan kegiatan pemberian bantuan dana (sponsorship). Data para
stakeholder didapatkan melalui wawancara dengan salah satu karyawan pada Unit Humas dan Kesekretariatan.
Data kemudian diklasifikasikan ke dalam matriks stakeholder berdasarkan kekuatan (power) dan pengaruh
(interest) stakeholder terhadap perusahaan. Hasil wawancara menunjukkan bahwa PT Semen Padang telah
banyak memberikan bantuan dana kepada para stakeholder yang mengajukan proposal melalui Unit Humas dan
Kesekretariatan. Sayangnya, perusahaan belum mempunyai peta stakeholder sebagai dasar pertimbangan
pemberian bantuan dana. Selanjutnya, berdasarkan hasil pemetaan/pengelompokan stakeholder perusahaan,
ditemukan bahwa sebanyak 17 stakeholder dikategorikan sebagai stakeholder sangat penting, 30 stakeholder
penting, 28 stakeholder cukup penting, dan 21 stakeholder kurang penting. Melalui analisis stakeholder ini,
perusahaan dapat dengan lebih mudah dalam mengambil keputusan yang tepat dalam memberikan bantuan dana
kepada para stakeholder.
Kata Kunci: Stakeholder, Bantuan dana, Analisis Stakeholder, Matriks Power-Interest, PT Semen Padang
Abstract
This research aims to analyze stakeholders mapping of PT Semen Padang, related to financial assistance
(sponsorship) event. Stakeholders data obtained from interviewing staff of Public Relation and Secretary Unit.
Data then classified into stakeholder matrix based on their power and interest to the company. Interview result
shows that PT Semen Padang has provided lots of financial assistance to its stakeholders who submit the
proposal through Public Relation and Secretary Unit. Unfortunately, the company still doesn’t have stakeholder
map as a basis for consideration of granting this financial assistance. However, based on the mapping/grouping
result of company’s stakeholders, we find that as many as 17 stakeholders are classified as very important
stakeholders, 30 stakeholders are important, 28 stakeholders are important enough, and 21 stakeholders are
classified as less important stakeholders. Through this stakeholder analysis, the company can easily make the
right decision in providing financial assistance to its stakeholders.

Keyword: Stakeholder, Financial assistance/Sponsorship, Stakeholder analysis, Power-Interest matrix, PT


Semen Padang

PENDAHULUAN Tidak hanya terkait dengan kegiatan sosial yang


Keberlangsungan perusahaan tidak hanya diselenggarakan perusahaan, perusahaan dapat
dipengaruhi oleh peran pemegang saham berkontribusi pada kegiatan yang diselenggarakan
(shareholders), namun juga dari peran para oleh para pemangku kepentingan melalui bantuan
pemangku kepentingan lainnya (stakeholders). dana (financial assistance) atau yang juga dikenal

38
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 1, Juli – Desember 2019

P-ISSN : 2622-1772

E- ISSN 2621-5993

dengan sponsorship. Melalui pemberian bantuan pendanaan untuk acara yang akan
sponsorship, pihak pemangku kepentingan yang dilangsungkan, terutama di wilayah Sumatera
menyelenggarakan acara mendapatkan dukungan Barat. Proposal yang diterima perusahaan dapat
materil, sedangkan pihak perusahaan pemberi dana berupa permohonan bantuan dana, kerjasama
bisa mendapat ruang untuk mempromosikan publikasi, maupun partisipasi acara seminar.
produk dari perusahaan selama kegiatan Proposal bantuan dana tersebut diterima oleh Unit
berlangsung. Hubungan Masyarakat (Humas) dan
Banyaknya penawaran sponsorhip yang Kesekretariatan untuk kemudian dianalisis oleh
diterima oleh instansi atau perusahaan membuat Biro Humas, Departemen Komunikasi dan Hukum
perusahaan perlu melakukan peninjauan kembali Perusahaan, ataupun Direksi sesuai dengan jumlah
terhadap proposal sponsorship yang ada. permohonan bantuan dana.
Peninjauan tersebut dapat dilakukan dari berbagai Berdasarkan data perusahaan, PT Semen
aspek, seperti skala besar acara, estimasi jumlah Padang menerima sekitar 150 proposal bantuan
dan jenis audience (pengunjung/peserta), estimasi dana tiap tahunnya. Sayangnya, perusahaan masih
dampak/pengaruh acara kepada peserta, dan yang belum memiliki peta pemangku kepentingan yang
paling penting yaitu efektifitas promosi perusahaan dapat membantu dalam keputusan pemberian
pada kegiatan yang akan dilangsungkan. Melalui bantuan dana. Di samping itu, perusahaan belum
peninjauan tersebut, keputusan perusahaan dalam memiliki Standard Operating Procedure (SOP)
memberikan sponsorship diberikan ketika dalam penentuan pemberian bantuan dana. Untuk
perusahaan meyakini akan dampak positif yang itu, peneliti melakukan analisis pemangku
diberikan kepada perusahaan. kepentingan yang berhubungan dengan PT Semen
Akan tetapi, keputusan untuk memberikan Padang dengan menyusun matriks terkait kekuatan
bantuan dana tidaklah mudah. Perusahaan perlu (power) dan pengaruh (interest) atas para
menyusun sebuah pemetaan (mapping) atas pihak pemangku kepentingan yang dimiliki PT Semen
pemangku kepentingan dalam menentukan pihak Padang terkait dengan pemberian bantuan dana.
pemangku kepentingan yang menjadi mitra kerja Tinjauan literatur terkait dengan pemetaan
sama yang layak diberikan bantuan dana. Mapping pemangku kepentingan dan manfaat pemberian
dilakukan untuk menganalisis pihak pemangku bantuan dana diuraikan pada bagian berikutnya,
kepentingan mana saja yang memiliki kekuatan begitu pula dengan metode penelitian, hasil dan
(power) dan pengaruh (interest) terhadap diskusi, serta kesimpulan dan saran.
perusahaan. Dengan adanya stakeholder mapping,
perusahaan mempunyai landasan yang tepat dalam TINJAUAN PUSTAKA
menentukan kontribusi atas kegiatan yang akan Pemangku kepentingan atau disebut juga
dilangsungkan sekaligus menentukan jumlah
dengan stakeholder merupakan pihak yang dapat
kontribusi dana yang akan diberikan, sehingga
perusahaan dan pemangku kepentingan dapat mempengaruhi maupun menerima dampak dari
sama-sama diuntungkan. keputusan yang diambil (Freeman, 1984). Arti lain
Semakin besar kekuatan dan pengaruh dari mengenai stakeholder yaitu sebagai masyarakat,
pemangku kepentingan terhadap perusahaan, maka baik individual maupun kelompok, yang memiliki
keputusan pemberian bantuan dana kepada acara legitimasi, kekuasaan, dan kepentingan terhadap
yang diselenggarakan pemangku kepentingan keberhasilan perusahaan (Chandra, Indarto,
tersebut akan memberikan keuntungan yang
semakin besar bagi perusahaan. Keuntungan Wiguna, & Kaming, 2011). Dengan kata lain, para
tersebut dapat berupa keuntungan non-materi yang stakeholder memiliki peran dan pengaruh yang
dapat berdampak pada keuntungan materi bagi besar pada keberlangsungan perusahaan.
perusahaan. Sebagai contoh, kegiatan yang Dalam Ma, Wang, Wu, dan Tseng (2018),
disponsori oleh perusahaan dapat meningkatkan Lansiluoto et al. (2013) menyatakan bahwa
kesadaran peserta akan merek (brand awareness) stakeholders dapat terbagi menjadi dua bagian,
yang dimiliki perusahaan (Duncan, 2008, dalam
yaitu stakeholder utama (primary stakeholders) dan
Salma, 2017).
Sebagai perusahaan BUMN yang bergerak stakeholder lainnya atau pendukung (secondary
di sektor industri dasar dan kimia dengan sub- stakeholders). Stakeholder utama yang terkait dan
sektor semen, PT Semen Padang memiliki banyak mempengaruhi keberlangsungan perusahaan
pemangku kepentingan yang menawarkan proposal

12
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 1, Juli – Desember 2019

P-ISSN : 2622-1772

E- ISSN 2621-5993

diantaranya yaitu pemegang saham (shareholders), terhadap stakeholder memegang peranan penting
pemasok (suppliers), pelanggan (customers), karena kinerja sosial perusahaan (corporate social
pekerja (employees), dan juga pesaing performance) maupun kinerja keuangan perusahaan
(competitors). Sedangkan stakeholder lainnya atau (corporate financial performance) saling
pendukung terdiri dari komunitas, kelompok aktivis mempengaruhi secara positif yang
lingkungan atau sosial, dan juga pemerintah mengindikasikan peran stakeholder atas kinerja
maupun pembuat kebijakan lainnya. perusahaan.
Berdasarkan beberapa penelitian Salah satu analisis yang dapat dilakukan
sebelumnya, walaupun digolongkan sebagai adalah dengan membuat pemetaan stakeholder
stakeholder lainnya atau pendukung, banyak aspek (stakeholder mapping). Menurut Business for
yang menjadi penentu pentingnya peran Social Responsibility (BSR) (2011), stakeholder
stakeholder tersebut terhadap perusahaan (Patel et mapping merupakan gabungan proses, penelitian,
al., 2016 dalam Ma, Wang, Wu, & Tseng, 2018). dan pembahasan yang menggambarkan perspektif
Sebagai contoh, pemerintah sebagai pembuat berganda untuk menentukan urutan kunci dari
kebijakan harus dianggap sebagai stakeholder yang keseluruhan stakeholder yang ada. Stakeholder
penting. Hal ini dikarenakan kebijakan yang dibuat mapping juga diartikan sebagai perangkat di dalam
pemerintah, baik pemerintah pusat maupun bisnis yang berguna untuk menilai dampak dari
pemerintah daerah, akan sangat menentukan seorang individu ataupun kelompok stakeholder
strategi perusahaan dalam menjalankan perusahaan perusahaan terhadap perusahaan (Johnson &
(Park & Lim, 2013; Stefańska & Wanat, 2015; Scoles, 2002 dalam Maitriwaruni &
dalam Ma, Wang, Wu, & Tseng, 2018). Adanya Purwatiningsih, 2014). Dengan kata lain, pemetaan
komunitas di lingkungan perusahaan juga perlu stakeholder diperlukan oleh perusahaan guna
dipertimbangkan sebagai stakeholder yang penting mendukung keberhasilan dan keberlanjutan
dikarenakan komunitas dapat mempengaruhi perusahaan.
fleksibilitas dari keberlanjutan perusahaan, baik Untuk memetakan stakeholder, terdapat 4
dari sisi lingkungan, ekonomi, dan sosial (Bridger (empat) tahapan yang perlu dilakukan (Gambar 1)
& Luloff, 1999; Henson, 2016; Roseland, 2000; (Business for Social Responsibility (BSR), 2011).
dalam Ma, Wang, Wu, & Tseng, 2018). Tahap pertama yaitu mengidentifikasi (identifying)
Pentingnya peran stakeholder terhadap atau membuat daftar pihak – pihak yang berkaitan
perusahaan membuat perusahaan perlu melakukan langsung dengan perusahaan (stakeholders), seperti
analisis stakeholder. Mitchell, Agle, dan Wood organisasi dan individu. Selanjutnya, daftar
(1997) dalam Clement (2005) menyatakan bahwa stakeholder tersebut dianalisis (analyzing) lebih
terdapat tiga karakteristik yang menunjukkan lanjut untuk memahami relevansinya, memahami
seberapa penting suatu stakeholder bagi hubungan timbal balik antara perusahaan dengan
perusahaan, yaitu kekuatan (power), urgensi stakeholder, dan memberikan prioritas berdasarkan
(urgency), dan hak kekuasaan (legitimacy). Suatu kepentingan stakeholder.
stakeholder dianggap mempunyai kekuatan ketika Gambar 1. Tahapan dalam Pembuatan Stakeholder
dapat memaksakan kehendaknya dalam hubungan
dengan peruahaan. Di sisi lain, urgensi
menunjukkan seberapa cepat perusahaan perlu
berupaya terkait dengan permintaan atau tindakan Mapping
stakeholder. Sedangkan stakeholder memiliki Sumber: Business for Social Responsibility (BSR),
legitimasi ketika tindakannya terhadap perusahaan 2011
secara luas dianggap sesuai dengan norma, nilai,
dan kepercayaan masyarakat luas. Selanjutnya, Tahap berikutnya, stakeholder dipetakan
(Clement, 2005) mendapatkan kesimpulan dari (mapping) sebagai perangkat visualisasi dan
beberapa penelitian sebelumnya bahwa analisis analisis yang berguna untuk menentukan

13
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 1, Juli – Desember 2019

P-ISSN : 2622-1772

E- ISSN 2621-5993

stakeholder mana yang paling berpengaruh bagi Bitz (1995) dalam Salma, 2017). Kotler (2003)
perusahaan sesuai dengan besarnya kekuatan dalam Salma (2017) mendefinisikan sponsorship
(power) dan pengaruh (interest) dari para dalam International Marketing Communication
stakeholder (Business for Social Responsibility (IMC) sebagai memasarkan produk dan
(BSR), 2011). Tahapan dalam menganalisis meningkatkan brand equity/ekuitas satu merek.
stakeholder yang dimaksud dimulai dari Dengan keuntungan yang bisa didapatkan
menganalisis stakeholder yang diklasifikasikan perusahaan melalui pemberian bantuan dana,
sebagai subyek (subjects), pemain kunci (key perusahaan harus melakukan perencanaan yang
player), pengikut lain (crowd), dan pendukung sangat matang dalam menentukan pemberian
(contest setters) (Gardner et al., 1986; Reet el al., sponsorship tersebut.
2009; Thompson, 2011) dalam Wakka, 2014). Perusahaan memilih cara sponsorship dalam
Stakeholder diklasifikasikan sebagai subyek jika pelaksanaan aktivitas komunikasi pemasaran
memiliki kepentingan yang tinggi namun dengan mengeluarkan sejumlah uang tersebut
berpengaruh rendah terhadap perusahaan. dengan memiliki tujuan yang jelas. Sponsorship
Kemudian, stakeholder yang memiliki pengaruh dianggap menjadi suatu hal yang dilakukan untuk
dan kepentingan yang tinggi bagi perusahaan memenuhi berbagai tujuan secara bersamaan.
dikategorikan sebagai pemain kunci (key player). Menurut Duncan (2008) yang di kutip dari Salma
Selanjutnya, stakeholder dimasukkan ke dalam (2017), tujuan yang ingin dicapai oleh perusahaan
kelompok pengikut lain (crowd) jika memiliki melalui strategi sponsorship diantaranya:
tingkat kepentingan dan pengaruh yang rendah a. Untuk meningkatkan brand awareness
terhadap perusahaan. Sedangkan stakeholder (kesadaran merek). Melalui sponsorship,
dengan tingkat kepentingan yang rendah tetapi perusahaan dapat menunjukkan brand
memiliki pengaruh yang tinggi bagi perusahaan perusahaan pada acara tersebut sehingga dapat
dikelompokkan sebagai pendukung (contest meningkatkan brand awareness/kesadaran
setters). merek perusahaan kepada konsumen.
Terakhir, berdasarkan peta stakeholder b. Membangun brand image. Sponsorship dapat
yang didapatkan sebelumnya, analisis stakeholder membantu memperkuat citra dan merek
dilanjutkan dengan melakukan pemeringkatan perusahaan.
prioritas (prioritizing) atas stakeholder berdasarkan c. Meningkatkan atau mempertahankan relasi
tingkat kepentingannya (Business for Social dan/atau hubungan. Sponsorship
Responsibility (BSR), 2011).. Tingkat prioritas memungkinkan dalam menjaga suatu
memberi panduan bagi perusahaan dalam hubungan baik dalam suatu organisasi, baik di
mengidentifikasi masalah yang terkait dengan kalangan konsumen, kelompok, maupun
stakeholder dan menentukan keputusan individu. Menjaga hubungan baik ini sangat
penyelesaian masalah tersebut. Salah satunya berguna dalam komunikasi pemasaran karena
terkait dengan permasalahan terkait dengan membantu untuk membangun loyalitas
permintaan bantuan dana dalam kegiatan yang konsumen terhadap perusahaan.
diselenggarakan oleh stakeholder. d. Meningkatkan penjualan. Dengan mensponsori
Permintaan bantuan dana atau yang sering dikenal sebuah kegiatan, brand/merek perusahaan akan
juga dengan sponsorship dapat dikatakan sebagai dipaparkan dalam kegiatan tersebut. Dengan
bagian dari sarana komunikasi dimana perusahaan demikian, kontribusi dalam sponsorship dapat
memberikan dukungan berupa keuangan kepada meningkatkan penjualan dari brand/merek
suatu kegiatan sosial agar kegiatan tersebut dapat perusahaan melalui kegiatan yang disponsori.
menjalankan aktivitasnya dengan baik. Pada saat e. Melakukan promosi. Event/acara tersebut
yang bersamaan, perusahaan akan memperoleh menjadi sarana untuk melakukan promosi
kentungan berupa sarana awareness atau kesadaran produk perusahaan tanpa perlu mengadakan
merek dan image dari konsumennya (D’Astous & acara sendiri.

14
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 1, Juli – Desember 2019

P-ISSN : 2622-1772

E- ISSN 2621-5993

Dengan kata lain, sponsorship merupakan Terkait dengan kekuatan (power), nilai 4
suatu kegiatan yang dilakukan oleh perusahan guna menunjukkan tingkat kekuatan yang paling besar
untuk membangun komunikasi, relasi atau terhadap perusahaan, sedangkan nilai 1
hubungan dengan stakeholder maupun konsumen, menunjukkan bahwa stakeholder terkait
dan juga untuk meningkatkan brand awareness mempunyai kekuatan yang paling kecil terhadap
atau kesadaran akan merek perusahaan melalui perusahaan. Di sisi lain, nilai 4 pada pengaruh
kegiatan sosial dan juga kegiatan sehingga (interest) menunjukkan bahwa stakeholder terkait
meningkatkan penjualan dan promosi perusahaan memberikan pengaruh yang paling besar terhadap
pada kegiatan tersebut. perusahaan, sedangkan nilai 1 menggambarkan
pengaruh yang paling kecil.
METODE PENELITIAN Selanjutnya, peneliti melakukan perkalian
Berdasarkan tahapan analisis stakeholder untuk nilai power (kekuatan) dan interest
yang diuraikan dalam Gambar 1 (Business for (pengaruh) dari masing-masing stakeholder. Hasil
Social Responsibility (BSR), 2011), peneliti perkalian antara kedua nilai berada pada rentang 1
melakukan analisis dan penyesuaian terhadap data hingga 16.
yang ada. Gambar 2 menunjukkan tahapan analisis Angka tersebut selanjutnya menjadi dasar
dalam pembuatan peta stakeholder pada PT Semen untuk mengklasifikasikan stakeholder. Stakeholder
Padang, khususnya yang terkait dengan Unit yang mempunyai hasil perkalian antara kekuatan
Humas dan Kesekretariatan. (power) dan pengaruh (interest) yang bernilai 16
digolongkan ke dalam stakeholder yang sangat
penting dalam sponsorship. Kemudian, stakeholder
yang memiliki hasil perkalian antara kekuatan
Gambar 2. Tahapan Analisis dalam Pembuatan (power) dan pengaruh (interest) dengan nilai 12
Peta Stakeholder PT Semen Padang dan 9 digolongkan ke dalam stakeholder penting
dalam sponsorship perusahaan. Selanjutnya
Tahapan pertama yang dilakukan yaitu stakeholder yang memiliki kekuatan (power) dan
mengumpulkan data stakeholder yang ada pada PT pengaruh (interest) bernilai 6 diklasifikasikan ke
Semen Padang. Data stakeholder didapatkan dalam stakeholder cukup penting dalam
melalui wawancara terhadap salah satu karyawan di sponsorship perusahaan. Terakhir, stakeholder
bagian Unit Humas dan Kesekretariatan. Dari hasil yang memiliki kekuatan (power) dan pengaruh
wawancara tersebut, peneliti mendapatkan data (interest) yang bernilai < 4 maka dikelompokkan
stakeholder sebanyak 96 pihak. Data stakeholder ke dalam stakeholder kurang penting bagi
yang dimiliki PT Semen Padang merupakan perusahaan.
stakeholder perusahaan digolongkan sebagai Stakeholder yang sudah dikelompokkan
stakeholder lainnya atau pendukung. Hal ini selanjutnya dimasukkan ke dalam matriks terkait
dikarenakan stakeholder yang dimaksud mayoritas dengan kekuatan (power) maupun pengaruh
berupa agensi pemerintahan, baik pemerintahan (interest) (Gambar 3). Matriks power-interest ini
daerah maupun pemerintahan pusat, perusahaan juga dikenal dengan power-interest grid. Melalui
media, instansi pendidikan, baik tingkat SMA matriks ini, perusahaan melalui Unit Humas dan
maupun perguruan tinggi, dan pihak pemangku Kesekretariatan mempunyai landasan dalam
kepentingan lainnya. memutuskan stakeholder mana yang akan
Selain jenis dan nama stakeholder, diprioritaskan dalam menerima bantuan dana sesuai
karyawan sebagai narasumber wawancara juga dengan nilai dari pengaruh atas kepentingan untuk
memberikan data mengenai nilai kekuatan (power) melakukan kerjasama dengan stakeholder tersebut
dan pengaruh (interest) masing-masing stakeholder dan minat atau ketertarikan perusahaan dengan
terhadap perusahaan. Nilai untuk kekuatan dan permohonan yang ditawarkan.
pengaruh tersebut berada pada rentang 1 hingga 4.

15
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 1, Juli – Desember 2019

P-ISSN : 2622-1772

E- ISSN 2621-5993

Gambar 3. Matriks Power-Interest (Power-Interest


Grid) Stakeholder PT Semen Padang
Gambar 4. Pengelompokan Stakeholder PT Semen
Padang
HASIL & PEMBAHASAN Pengelompokan stakeholder sesuai dengan
Perusahaan telah memiliki kategori tingkat urgensinya tersebut dapat menjadi landasan
tersendiri mengenai tingkat kekuatan (power) dan perusahaan dalam menentukan besar kontribusi
pengaruh (interest) yang diberikan dari masing-
masing stakeholder terhadap keberlangsungan perusahaan terhadap kegiatan yang diajukan
perusahaan. Hanya saja, perusahaan belum permohonan bantuan dananya. Semakin penting
mempunyai matriks power-interest yang dapat suatu stakeholder, perusahaan semakin dapat
membantu perusahaan, melalui Unit Humas dan memprioritaskan pemberian bantuan dana, baik
Kesekretariatan, sebagai landasan dalam penentuan dari sisi jumlah dana yang akan dikucurkan
pemberian bantuan dana terkait proposal maupun dari sisi manfaat yang akan diterima
sponsorship yang diterima perusahaan.
perusahaan.
Selanjutnya, matriks power-interest atau power-
interest grid mengklasifikasikan stakeholder sesuai Hanya saja, peneliti menemukan hal
dengan tingkat urgensi atau kepetingan masing- menarik terkait keputusan pemberian bantuan dana
masing stakeholder terhadap perusahaan, dilihat atas proposal yang diterima perusahaan pada tahun
dari tingkat kekuatan dan pengaruhnya. 2016 dan 2017. Berdasarkan data yang diungkap
Berdasarkan pengelompokan stakeholder PT perusahaan, perusahaan memberikan beberapa
Semen Padang ke dalam matriks tersebut, peneliti bantuan dana kepada stakeholder yang tergolong
mendapatkan bahwa sebanyak 17 stakeholder
sangat penting dengan nominal yang besar. Akan
diklasifikasikan sebagai stakeholder yang sangat
penting, 30 stakeholder dikelompokkan menjadi tetapi, terdapat juga beberapa stakeholder yang
stakeholder penting, 28 stakeholder ditentukan diberikan bantuan dana dengan nominal yang
sebagai stakeholder cukup penting, sedangkan 21 besar, namun bukan tergolong ke dalam
stakeholder sisanya dianggap kurang penting. Atas stakeholder yang sangat penting (data dirahasiakan
permintaan dari perusahaan, matriks yang memuat atas permintaan perusahaan). Keputusan pemberian
nama para stakeholder tidak ditampilkan, sehingga dana yang besar tersebut dilakukan karena
peneliti hanya menunjukkan grafik hasil
pengklasifikasian para stakeholder perusahaan perusahaan menganggap bahwa kegiatan tersebut
berdasarkan perkalian antara nilai kekuatan dan memiliki cakupan yang luas untuk membangun
nilai pengaruhnya terhadap perusahaan. Grafik brand awareness pada konsumen.
pengklasifikasian tersebut ditunjukkan pada Hal menarik lainnya yaitu perusahaan
Gambar 4. belum mempunyai Standar Operating Procedure
(SOP) yang baku dalam memproses setiap proposal
permohonan bantuan dana yang diterima
perusahaan. Belum adanya SOP menyebabkan
panjangnya waktu yang diperlukan perusahaan
dalam menelaah proposal dan menentukan
kelayakan pemberian bantuan dana, terlebih pada

16
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 1, Juli – Desember 2019

P-ISSN : 2622-1772

E- ISSN 2621-5993

proposal yang memiliki nominal tinggi. Proses potensi perusahaan memberikan bantuan dana dan
kegiatan ini akhirnya memperlambat kegiatan semakin besar potensi dana yang diberikan.
administrasi pada Unit Humas dan Kesekretariatan Melalui keputusan perusahaan untuk memberikan
pada khususnya dan PT Semen Padang pada bantuan dana, semakin besar pula keuntungan yang
umumnya. diterima perusahaan melalui peluang promosi
Dari penjelasan di atas dapat disimpulkan produk untuk meningkatkan kesadaran konsumen
bahwa pemberian dana baik dari stakeholder sangat akan merek yang dimiliki perusahaan.
penting sampai dengan stakeholder kurang penting Dengan adanya peta stakeholder tersebut,
memiliki pengaruh yang cukup besar dalam diharapkan perusahaan dapat lebih mudah dalam
pengambilan keputusan. Akan tetapi, faktor lain memutuskan bantuan dana kepada stakeholder. Di
yang menunjang diberikannya bantuan dana pada samping itu, pembuatan dan penerapan prosedur
suatu acara atau kegiatan adalah ruang lingkup terkait penerimaan dan pemrosesan proposal
promosi dan jangkauan peserta pada acara tersebut. bantuan dana juga diperlukan, sehingga jangka
Hal ini dikarenakan tujuan dari keputusan waktu pemrosesan proposal akan lebih singkat.
pemberian bantuan dana tersebut yaitu selain untuk Sebagai saran bagi perusahaan, perusahaan juga
membangun relasi, meningkatkan penjualan, dan sebaiknya menyusun dan menyiapkan SOP yang
promosi, juga untuk membangun brand awareness dapat digunakan dalam pemrosesan proposal
atau kesadaran akan merek pada konsumen. permohonan bantuan dana yang diterima melalui
Unit Humas dan Kesekretarisan. Dengan adanya
KESIMPULAN & SARAN SOP tersebut, proses analisis hingga keputusan
Dalam menjalankan kegiatannya, pemberian bantuan dana akan berlangsung dengan
perusahaan perlu menganalisis para pemangku lebih baku dan lebih cepat..
kepentingan (stakeholder) yang terkait dengan
perusahaan. Analisis tersebut diperlukan untuk DAFTAR PUSTAKA
membantu perusahaan dalam menentukan Business for Social Responsibility (BSR). (2011).
bagaimana cara mengelola dan melayani para Stakeholder Mapping. Retrieved from
stakeholder agar kinerja perusahaan, baik kinerja BSR: https://www.bsr.org
Chandra, H. P., Indarto, Wiguna, I. A., & Kaming,
social maupun kinerja keuangan, dapat menjadi
P. (2011). Peran Kondisi Pemangku
semakin baik. Kepentingan Dalam Keberhasilan
Pada PT Semen Padang, Unit Humas dan Proyek. Jurnal Manajemen dan
Kesekretariatan setiap tahunnya menerima banyak Kewirausahaan, 13(2), 135-150.
proposal permohonan bantuan dana kegiatan atau Clement, R. W. (2005). The lessons from
sponsorship dari para stakeholder. Dalam stakeholder theory for U.S.business
menentukan stakeholder yang akan diberikan leaders. Business Horizons, 48, 255-264.
Freeman, R. E. (1984). Strategic Management: A
bantuan dana beserta jumlah dana kontribusinya,
Stakeholder Approach. New York:
perusahaan membutuhkan analisis stakeholder Pitman Publishing Inc.
melalui pemetaan stakeholder (stakeholder Ma, L., Wang, L., Wu, K.-J., & Tseng, M.-L.
mapping). Peta stakeholder ini dikelompokkan (2018). Assessing co-benefit barriers
berdasarkan tingkat urgensi atau kepentingannya among stakeholders in Chinese
melalui penilaian tingkat kekuatan (power) dan construction industry. Resources,
pengaruh (interest) terhadap perusahaan. Conservation & Recycling, 137, 101-
112.
Matriks power-interest atau power-interest grid
Maitriwaruni, M. D., & Purwatiningsih. (2014).
atas stakeholder dari PT Semen Padang mampu Analisis Penerapan Stakeholder
mengklasifikasin 96 stakeholder ke dalam 4 Mapping Dan Pengaruhnya Pada
(empat) kelompok urgensi. Semakin tinggi tingkat Keberlanjutan Bisnis Perusahaan: Studi
urgensi suatu stakeholder, makan semakin tinggi Kasus Pada Perusahaan Farmasi – PT
Sandoz. Retrieved from

17
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 1, Juli – Desember 2019

P-ISSN : 2622-1772

E- ISSN 2621-5993

http://lib.ui.ac.id/naskahringkas/2017-
04/S58372-
Made%20Diah%20Ayu%20Maitriwarun
i
PT Semen Padang. (n.d.). PT Semen Padang.
Retrieved from PT Semen Padang:
www.semenpadang.co.id
Salma, A. N. (2017). Pengaruh Sponsorship dalam
Meningkatkan Brand Awareness (Studi
pada Sponsorship Garuda Indonesia
Terhadap Liverpool FC sebagai Global
Official Airline Partner).
Interdisciplinary Journal of
Communication, 2(1), 1-26.
Wakka, A. K. (2014). Analisis Stakeholders
Pengelolaan Kawasan Hutan dengan
Tujuan Khusus (KHDTK) Mengkendek,
Kabupaten Tana Toraja, Provinsi
Sulawesi Selatan. Jurnal Penelitian
Kehutanaan Wallacea, 3(1), 47-55.

18
Jurnal Administrasi Bisnis Terapan
Volume 2 Nomor 1, Juli – Desember 2019

P-ISSN : 2622-1772

E- ISSN 2621-5993

19

Anda mungkin juga menyukai