Anda di halaman 1dari 8

“Paper Review”

MK : Perancangan, Pengembangan dan Evaluasi Sistem Informasi


Pengajar : Adhistya Erna Permanasari, ST, MT, Ph.D

Oleh :
PUTRI INDRA SURYANDARI
NIM. 20/466181/PKU/18808

PROGRAM STUDI MAGISTER ILMU KESEHATAN MASYARAKAT


FAKULTAS KEDOKTERAN, KESEHATAN MASYARAKAT DAN KEPERAWATAN
UNIVERSITAS GADJAH MADA
YOGYAKARTA
2021
A. Karakteristik Data

Tabel 1 Karakteristik Data

No Penulis Jurnal Dokumentasi


Nama Jurnal : Jurnal Pengembangan Teknologi Informasi
Seila Riska Faricha dan Ilmu Komputer
Daerina, Yusi Judul Jurnal : Evaluasi Peranan Persepsi Kegunaan dan
Tyroni Mursityo, Sikap Terhadap Penerimaan Sistem Informasi
Retno Indah Manajemen Rumah Sakit (SIMRS) di Rumah
Rokhmawati Sakit Daerah Kalisat
Tahun Publikasi : 2018
Nama Jurnal : Jurnal Ilmiah Teknologi Informasi dan
Komunikasi
Mochamat Bayu Judul Jurnal : Evaluasi Penerapan Sistem Informasi
Aji Menejemen Rumah Sakit RSIA Bhakti
Persada Magetan Menggunakan TAM
Tahun Publikasi : 2017
Nama Jurnal : Journal of Information Systems for Public
Health
Naomi Frolinda Judul Jurnal : Evaluasi SIMRS Menggunakan Metode
Jober, Agus Technology Acceptance Model (TAM) pada
Harjoko Bagian Rawat Inap RSUD Abepura Jayapura
Provinsi Papua
Tahun Publikasi : 2018
Nama Jurnal : Jurnal Rekam Medik Dan Informasi
Dony Setiawan Kesehatan
Hendyca Putra, Judul Jurnal : Evaluasi Sistem Informasi Manajemen
Rizka Kurniawati Rumah Sakit Dengan Metode Technology
Acceptance Model (TAM) di Rumah Sakit X
Tahun Publikasi : 2019
Nama Jurnal : Prosiding Call For Paper SMIKNAS
Nurhayati, Yunita
Judul Jurnal : Analisis Tingkat Penerimaan Pengguna
Wisda Tumarta
Tergadap Teknologi Sistem Informasi Rekam
Arif, Irma Nur
Medis di PKU Muhammadiyah Karanganyar
Hidayah
Tahun Publikasi : 2019
B. Hasil Review dan Analisa

1. Topik Permasalahan

Menurut Widjajanto (2001:25), kualitas sistem memerlukan indikator untuk

mengukur seberapa besar kualitas dari sistem informasi. Kualitas sistem dapat di

ukur melalui beberapa indikator kecermatan (accuracy), penyajian yang tepat wa

ktu (timeliness), kelengkapan (completeness), ringkas (conciseness). TAM meru

pakan salah satu model penerimaan teknologi yang paling berpengaruh dan palin

g banyak digunakan pada studi di bidang Technology Information. Study TAM t

erdahulu secara luas telah menggunakan berbagai jenis model dengan maksud u

ntuk mendapatkan cara pandang yang lebih luas serta penjelasan yang lebih baik

mengenai proses penerimaan teknologi pada individu. Menurut Davis F.D (dala

m Relawati, 2014) Technology Acceptance Model (TAM) merupakan sebuah mo

del untuk menjelaskan dan memprediksi penerimaan pengguna terhadap suatu te

knologi berdasarkan pengaruh dua faktor, yaitu persepsi pemanfaatan (perceived

usefulness) dan persepsi kemudahan penggunaan (perceived ease of use).

2. Hasil Review

a. Persepsi Manfaat

Berdasarkan penelitian Daerina (2018), tidak terdapat pengaruh yang

positif dan signifikan antara persepsi kegunaan (perceived usefulness)

terhadap niat karyawan untuk menggunakan SIMRS di Rumah Sakit

Daerah Kalisat. Penerapan SIMRS saat ini, belum dapat merubah sistem

pendataan riwayat penyakit pasien pada rekam medis dari konvensional

menjadi terintegrasi dengan sistem. Fitur pelaporan dari SIMRS saat ini

tidak dapat sepenuhnya mendukung kegiatan pelaporan. Persepsi manfaat


dari penerapan SIMRS saat ini bukan menjadi faktor utama pendorong user

untuk berkeinginan menggunakan sistem. Keyakinan bahwa SIMRS dapat

memberikan dampak yang baik bagi rumah sakit, serta perasaan tertarik

untuk dapat menguasai teknologi informasi dalam pekerjaan, dapat

meningkatkan keinginan karyawan untuk menggunakan SIMRS. Sehingga,

seluruh karyawan harus diberikan kesempatan untuk menggunakan SIMRS

secara konsisten, agar dapat membangun sikap positif mereka terhadap

SIMRS.

Penelitian di atas tidak sejalan dengan penelitian Aji (2017), ia

menjelaskan bahwa kualitas sistem terhadap penerapan sistem informasi

secara parsial memberikan pengaruh yang signifikan di RSIA Bhakti

Persada Magetan. Hal ini didukung pula oleh Jober (2018), bahwa

keyakinan terhadap SIMRS di RSUD Abepura Jayapura Propinsi Papua

dapat diaplikasikan dengan mudah atau tanpa kesulitan memberikan

pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap sikap penggunaan SIMRS.

Pengaruh yang tidak signifikan ini disebabkan oleh pengguna yang masih

merasa kesulitan untuk menggunakan SIMRS. Putra (2019), juga

menjelaskan bahwa persepsi kegunaan dari SIMRS yang ada di rumah sakit

terhadap pengguna cukup menghasilkan pemanfaatan teknologi yang dapat

membantu kinerja. Namun masih terdapat beberapa kekurangan sehingga

memerlukan adanya sosialisasi terhadap petugas yang kurang mendukung

dengan adanya SIMRS. Motivasi dan pendampingan diperlukan untuk

pengguna yang mengalami kesulitan. Persepsi manfaat dari SIMRS ini

kemudian dijabarkan oleh Nurhayati (2019), menurutnya persepsi


kebermanfaatan dari SIMRS ini dapat mempercepat pekerjaan,

meningkatkan kinerja, meningkatkan produktivitas, efektivitas,

mempermudah pekerjaan dan bermanfaat. Dari rata-rata penilaian

responden, menyatakan bahwa pengguna sudah mampu menerima

teknologi SIMRS dari sisi aspek kebermanfaatannya.

Menurut hasil dari beberapa jurnal yang telah dianalisis, evaluasi

penerimaan SIMRS cukup baik dalam segi kebermanfaatannya. Akan

tetapi, perlu dilakukan analisis lebih lanjut mengenai motivasi, evaluasi

penggunaan SIMRS secara konsisten, pemahaman pengguna, dan sikap

pengguna.

b. Kemudahan Penggunaan

Daerina (2018), menjelaskan bahwa efek mediasi tidak memperkuat

pengaruh persepsi kegunaan terhadap niat karyawan untuk menggunakan

SIMRS di Rumah Sakit Daerah Kalisat. Hal ini terjadi, karena tidak adanya

pengaruh yang nyata dari persepsi kegunaan terhadap niat karyawan untuk

menggunakan SIMRS. Dengan kata lain, persepsi kegunaan baik secara

langsung maupun dimediasi oleh sikap, tidak memiliki pengaruh yang

nyata terhadap niat atau keinginan karyawan dalam menggunakan SIMRS.

Berbeda dengan Aji (2017), persepsi mengenai kemudahan

penggunaan memberikan pengaruh secara signifikan terhadap penerapan

sistem informasi di RSIA Bhakti Persada Magetan. Jober (2018), juga

memberikan pendapat serupa. Keyakinan bahwa SIMRS di RSUD Abepura

Jayapura Propinsi Papua dapat diaplikasikan dengan mudah atau tanpa

kesulitan memberikan pengaruh yang positif dan signifikan terhadap


keyakinan bahwa SIMRS akan meningkatkan performa kinerja petugas.

Putra (2019), menyatakan bahwa kemudahan dari SIMRS sudah cukup

memudahkan dan bermanfaat menghasilkan informasi pada pengguna.

Tetapi penggunaan SIMRS bukan karena adanya unsur tekanan, melainkan

karena SIMRS memang mudah untuk digunakan. Hal ini sangat

disayangkan mengingat banyaknya peran dan kebermanfaatan SIMRS

Sehingga pihak RS perlu mengadakan pelatihan secara berskala 3 bulan

sekalu atau 6 bulan sekali sehingga ketrampilan pengguna meningkat dan

termotivasi untuk terus menggunakannya dalam aktivitas sehari-hari.

Nurhayati (2019), juga mendukung 3 pernyataan dari jurnal sebelumnya. Ia

juga menambahkan beberapa aspek yang dinilai dalam kemudahan

penggunaan. SIMRS dapat memberikan kemudahan penggunaan dinilai

dari aspek mudahnya SIMRS untuk dipelajari, dapatnya SIMRS untuk

dikontrol, SIMRS jelas dan dapat dipahami, SIMRS yang fleksibel, mudah

untuk membuat pengguna menjadi mahir/ terampil, dan mudah untuk

digunakan. Semua aspek yang dinilai tersebut menyatakan bahwa

responden sangat setuju jika SIMRS memberikan kemudahan dalam

penggunaan. Namun masih terdapat kendala dalam penggunaan sistem

yang terkadang terjadi error jika ada nomor registrasi sama. Pengguna

SIMRS tidak dapat mengatasi permasalahan tersebut. Hanya petugas IT lah

yang dapat mengatasi permasalahan tersebut.

Dapat disimpulkan kemudahan penggunaan SIMRS berdasarkan hasil

analisis terhadap 5 jurnal memberikan gambaran yang signifikan bahwa

SIMRS mudah digunakan. Akan tetapi meskipun SIMRS mudah


digunakan, masih terdapat beberapa kekurangan dalam implementasinya.

Dimulai dari kurangnya niat pengguna, beberapa pengguna masih merasa

kesulitan dalam menggunakan SIMRS, SIMRS terlalu mudah digunakan

juga akan memberikan dampak yang negatif terhadap niat pengguna untuk

mengimplementasikan SIMRS, dan masih terdapat beberapa kendala yang

tidak dapat diselesaikan sendiri oleh pengguna.

3. Referensi

Aji, Mochamat Bayu. 2017. Evaluasi Penerapan Sistem Informasi Menejemen Rumah
Sakit RSIA Bhakti Persada Magetan Menggunakan TAM. Jurnal  Ilmiah
Teknologi Informasi dan Komunikasi, Vol 12 No 2 (2017): Duta.Com Vol. 12
No. 2 April 2017. ISSN 2086-9436.
Daerina, S., Mursityo, Y., & Rokhmawati, R. 2018. Evaluasi Peranan Persepsi
Kegunaan dan Sikap Terhadap Penerimaan Sistem Informasi Manajemen
Rumah Sakit (SIMRS) di Rumah Sakit Daerah Kalisat. Jurnal Pengembangan
Teknologi Informasi dan Ilmu Komputer, vol. 2, no. 11, p. 5950-5959, agu.
2018. ISSN 2548-964X.
Putra, Dony Setiawan Hendyca, dan Kurniawati, Rizka. 2019. Evaluasi Sistem
Informasi Manajemen Rumah Sakit Dengan Metode Technology Acceptance
Model (TAM) di Rumah Sakit X. Jurnal Rekam Medik Dan Informasi
Kesehatan, Vol. 1 No. 1 Desember 2019.
Jober, Naomi Frolinda, dan Harjoko, Agus. 2018. Evaluasi SIMRS Menggunakan
Metode Technology Acceptance Model (TAM) pada Bagian Rawat Inap RSUD
Abepura Jayapura Provinsi Papua. Journal of Information Systems for Public
Health, Vol. 3, No. 2, Agustus 2018. ISSN 2089-2675.
Nurhayati,. Arif, Yunita Wisda Tumarta, dan Hidayah, Irma Nur. 2019. Analisis
Tingkat Penerimaan Pengguna Tergadap Teknologi Sistem Informasi Rekam
Medis di PKU Muhammadiyah Karanganyar. Prosiding Call For Paper
SMIKNAS, 24 Maret 2019. ISBN 978-602-6363-78-7.
Relawati, (2014). Analisa Pengukuran Tingkat Kepuasan Pengguna Layanan
Perpustakaan Dengan Menggunakan Metode Technology Acceptance Model.
Pelita Informatika Budi Darma, Volume: VI, Nomor: 2, April 2014
Widjajanto. N. 2001. Sistem Informasi Akuntansi. Jakarta Erlangga.

Anda mungkin juga menyukai