Anda di halaman 1dari 4

Apa Itu Grand Teori?

Tepat hari ini, rabu 04 Desember 2013 saya memulai untuk konsultasi mengenai pembuatan
Skripsi. Walaupun harapan tidak selalu sama dengan kenyataan, tapi Alhamdulillah saya
mendapatkan pencerahan mengenai bagaimana memulai membuat Skripsi. Berbagai istilah aneh
mengenai penelitian mulai muncul dimulai dari dimensi, variabel, teori bahkan yang lebih aneh
adalah istilah Grand Teori. Apa itu Grand Teori ? saya coba menebak arti Grand teori dari
pengertiannya secara harfiah. Secara harfiah, Grand Teori berasal dari bahasa inggris yaitu dari
kata Grand dan Theory. Grand artinya utama, dasar, sedangkan Theory ya teori sehingga secara
harfiah saya mengartikan grand Teori sebagai teori utama atau teori dasar. Tapi yang menjadi
pertanyaan benarkah artinya seperti itu ? saya belum tahu. Namun, saya tidak menyerah dan
mencoba sedikit usaha untuk mencari di wikipedia sehingga menemukan bahwa ternyata Grand
Teori itu adalah : Grand Theory is a term invented by the American sociologist C. Wright Mills
in The Sociological Imagination to refer to the form of highly abstract theorizing in which the
formal organization and arrangement of concepts takes priority over understanding the social
world. In his view, Grand Theory was more or less separated from the concrete concerns of
everyday life and its variety in time and space. secara harfiah berarti : (Mohon maaf bila salah)
Grand Teori adalah sebuah istilah yang ditemukan oleh seorang ahli sosioligis bernama Charles
Wright Mills dalam bukunya yang berjudul "The Sociological Imagination" untuk menunjukan
bentuk teori absraksi tinggi yang mana pengaturan formal dan susunan dari konsep-konsep lebih
penting dibandingkan pengertian terhadap dunia sosial. Dalam pandangannya , Grand Teori
kurang lebih dipisahkan dari perhatian nyata kehidupan sehari-hari dan berbagai variasinya
dalam ruang dan waktu. melihat pengertian tersebut, saya sedikit mengerti mengenai apa itu
grand teori. Tapi karena mengertinya cuma sedikit dan gak ngertinya masih banyak jadi masih
bingung juga. Namun, meski demikian tetap tidak boleh menyerah besok harus belajar lagi
supaya bisa lebih paham. Terimaksih atas perhatiannya kepada yang sedang membuat skripsi
tetap semangat.
Grand Theory dan Middle-Range Theory
Grand Theory

Grand theory adalah setiap teori yang dicoba dari penjelasan keseluruhan dari kehidupan sosial,
sejarah, atau pengalaman manusia. Pada dasarnya berlawanan dengan empirisme, positivisme
atau pandangan bahwa pengertian hanya mungkin dilakukan dengan mempelajari fakta-fakta,
masyarakat dan fenomena. Bersumber dari: Quentin Skinner, ed., The Return of Grand Theory in
the Human Sciences (Cambridge, 1985)

Grand theory, istilah yang diciptakan oleh C. Wright Mills dalam ‘The sociological imagination
(1959)’ yang berkenaan dengan bentuk abstrak tertinggi suatu peneorian yang tersusunan atas
konsep-konsep yang diprioritaskan atas dapat mengerti dunia sosial.

Grand Theory  menekankan pada konsep keseimbangan, pengambilan keputusan, sistem dan
bentuk komunikasi sebagai sarana dasar perangkat pengatur (central organizing devices) untuk
mengkaji hubungan internasional.

Peletak dasar utama grand theory dalam politik internasional , adalah Hans. J. Morgenthau
melalui buku klasiknya “Politics Among Nations”(1948). Morgenthau menunjukan dan
membuktikan bahwa berbagai data politik internasional bisa dipadukan dalam model power
politics.sumbangan pemikirannya bagi studi hubungan internasional menunjukan bahwa:

1. Bidang studi hubungan internasional harus mencoba menyusun generalisasi, dan


tidak terpaku pada peristiwa yang unik.
2. Hubungan internasional pada hakekatnya menunjukan pola perilaku yang selalu
berulang .
3. Pokok bahasan (core subjects) dikaji untuk menelusuri sumber perilaku negara
dalam mendapatkan power serta menetapkan pola hubungan tertentu seperti
pertimbangan kekuatan.

Dari referensi yang tersedia, menurut hemat saya, Grand theory adalah teori keseluruhan atau
yang  secara garis besar berusaha menjelaskan suatu permasalahan atau kasus.
 

Middle-Range Theory

Middle-range theory dikemukakan oleh sosiolog amerika Robert Merton dalam ‘Social theory
and social Structure’ (1957) untuk menghubungkan pemisah diantara hipotesis-hipotesis terbatas
dari studi empirisme dan teori-teori besar yang abstrak yang diciptakan Talcott Parson. Dia
menjelaskan middle-range theory sebagai teori yang berbohong diantara minor-minor tapi
diperlukan hipotesis yang berkembang dalam keadaan yang berlimpah dalam penelitian selama
berhari-hari hingga diperlukan usaha-usaha sistematis untuk mengembangkan teori gabungan
yang akan menjelaskan seluruh penelitian yang seragam dari perilaku sosial, organisasi dan
perubahan sosial. Banyak konsep tang dikembangkan dari mid-range theories telah menjadi
bagian dari kosakata dasar sosiologi : retreatisme, ritualisme, manifest dan latent functions,
opportunity structure, paradigma, reference group, role-sets, self-fulfilling propechy dan
unintended concequence. Pemikira middle-range theory secara langsung maupun tidak langsung
memengaruhi pandangan  sosiolog atas pekerjaan mereka.

Teori ini dipergunakan sebagai hipotesis yang patut diuji, bukan  sebagai perangkat pengatur
studi hubungan internasional. Objek yang ditelusuri jauh diluar bidang perhatian kelompok
tradisional, perhatian lebih jauh ditujukan pada hukum internasional, organisasi internasional,
serta peristiwa yang sedang berlangsung.

Mid-range theory disepakati sebagai suatu bidang yang relatif luas dari suatu fenomena, tapi
tidak membahas keseluruhan fenomena dan sangat memperhatikan kedisiplinan (Chinn and
Kramer, 1995, p 216).

Beberapa mid-range theories didasari oleh grand theories. Hal ini ditegaskan pernyataan Smith
(1994), bahwa fungsi utama grand theories adalah sebagai sumber utama yang selanjutnya akan
dikembangkan oleh middle-range theories

Menurut saya sendiri, Middle-range theory itu sendiri adalah pembahasan yang lebih fokus dan
mendetail atas suatu grand theory.
Beberapa dari peneliti teori ini membuktikan bahwa maksud utama analisis ilmiah tidak hanya
menjelaskan masalah, tetapi mampu memprediksi atau meramalkan sesuatu. Mereka menyatakan
bahwa ramalan yang dapat dipercaya bisa dibuat jika nariabel utama yang memperngaruhi
perilaku politik telah diidentifikasikan dan hubungan antara variabel lain telah ditetapkan.
Dengan kata lain mereka meramalkan sekelompok kejadian berdasarkan variabel yang telah
diidentifikasi dan ditetapkan; mereka tidak akan melakukan ramalan jika hanya ditopang oleh
satu kejadian khusus.

Anda mungkin juga menyukai