Berpakaian sesuai syariat islam hukumnya wajib bagi seluruh umat muslim di
dunia. Namun budaya berpakaian sesuai syariat islam pun saat ini sudah memudar,
anak muda mulai terpengaruh oleh budaya pakaian dari barat. Ironisnya mereka
(perempuan) seakan bangga memamerkan lukuk tubuh serta bentuk tubuhnya. Mereka
(perempuan) seringkali memamerkan bagian tertentu pada tubuh mereka dengan
tujuan untuk mendapatkan pujian dari oranglain akan indahnya tubuh mereka.
Perbuatan tersebut sudah tentu diharamkan oleh agama islam.
Tentunya kita sebagai umat manusia dan sebagai umat muslim, kita patut
menjauhi apa saja yang diharamkan dalam agama islam. Budaya yang bukan termasuk
budaya kita seharusnya kita buang jauh-jauh dari hadapan kita. Aurat yang semestinya
kita tutup janganlah kita umbar-umbar. Dalam makalah ini akan dijelaskan secara
rinci tentang berpakaian sesuai syariat islam serta azab bagi yang tidak mengikuti
ajaran berpakaian sesuai syariat islam.
1
PEMBAHASAN
Jika diperhatikan cara berpakaian seperti saat ini, terutama dikalangan para
remaja puteri tampaknya sudah jauh dari tuntunan Islam. Mereka sudah tidak malu-
malu lagi mempertontonkan auratnya, bahkan menjadi suatu kebanggaan bagi
mereka. Alasannya, jika tidak berpakaian seperti itu dianggap tidak mengikuti
perkembangan mode. Kita boleh saja mengikuti perkembangan mode tetapi jangan
sampai mejgobral aurat. Jika demikian, bagaimana berpakaian menurut islam ?
Menurut ajaran Islam, berpakaian adalah mengenakan pakaian untuk menutupi aurat,
dan sekaligus perhiasan untuk memperindah jasmani seseorang. Sebagaimana
ditegaskan Allah Swt, dalam firman-ya:
Artinya:
Ayat trsebut memberi acuan cara berpakaian sebagaimana dituntut oleh sifat
takwa, yaitu untuk menutup aurat dan berpakaian rapi, sehingga tanpak simpati dan
berwibawa serta anggun dipandangnya, bukan menggiurkan dibuatnya.
Islam sangan menganjurkan kepada umatnya untuk selalu tanpil rapi dan
bersih dalam kehidupan sehari-hari. Karena kerapian dan kebersihan ini, Rasulullah
saw. Menyatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Artinya, orang
beriman akan selalu menjaga kerapian dan kebersihan kapan dan di mana dia berada.
Semakin tinggi imam seseorang maka dia akan semakin menjaga kebersihan dan
kerapian tersebut. Sabda Rasulullah saw. dari riwayat Abu Darda :
2
ِ اَلنَّضأ َ فَةُ ِمنَ ْا ِال ْي َم
ان
Artinya :
Pakaiana yang kita kenakkan harus sesuai dengan tuntutan Islam dan
sebaliknya disesuiakan dengan situasi dan kondisi. Pada saat menghadiri pesta, kita
menggunakan pakaian yang cocok untuk berpesta, misalnya kemeja, baju batik, pada
saat tidur, kita cukup menggunakan piyama; dan begitu seterusnya. Disamping itu,
pemilihan model dan warna pakaian juga harus disesuaikan dengan badan kita,
sehingga menjadi serasi dan tidak menjadi bahan tertawaan orang lain.
Fungsi pakaian, yakni sebagai penutup aurat, untuk menjaga kesehatan, dan
untuk keindahan. Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang tinggi. Dalam
masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara pusar samapi
kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan
telapak tangan.
Mengenai bentuk atau model pakaian, Islam tidak memberi batasan, karena hal
ini berkaitan dengan budaya setempat. Oleh karena itu, kita diperkenankan memakai
pakaian dengan model apapun, selama pakaian tersebut memenuhi persyaratan
sebagai penutup aurat. Berikut Adab Berpakaian Menurut Islam.
3
tuntunan islam dapat dijadikan sebagai sarana meningkatkan iman dan takwa kepada
Allah swt., karena sebaik baik perlindungan badan adalah takwa kepada Allah SWT.
a. Nilai Religius
Maksudnya pakaian yang hendak dipakai harus sesuai dengan ketentuan islam
baik fungsi maupun tujuannya.pakaian hendaknya berfungsi untu menutup aurat
dengan tujuan untuk menjaga dan harga diri manusia serta bernilai ibadah. bagi
perempuan,seluruh bagian tubuhnya merupakan aurat,kecuali wajah dan telapak
tangan,seedangkan bagi laki laki, aurat yang harus ditutup mulai dari bagian pusar
sampai dengan lutut jika mengenakan pakaian tidak sesuai dengan ketentuan di atas,
meka tindakan tersebut termasuk melanggar apa yang di tentukan Allah SWT.
b .Nilai estetika
Pakaian yang dipakai hendaknya memiliki nilai setetika, yakni nilai seni yang
memberikan kepatutan, keindahan dan kebaikan bagi pemakainya, kamu pada
dasarnya manusia merupakan mahluk yang memiliki jiwa seni, sehingga dalam
berbaagai model demi menampilakan keindahan seni sebagai bentuk rasa syukur
kepada Allah swt. hanya saja, model busana yang dikembangkan harus tetap di
sesuaikan dengan nilai religius sebagai mana yang telah di sebutkan.
c Nilai medis
Tidak kalah pentingnya pakaian hendkanya memiliki nilai medis. yakni untuk
melindungi kesehatan manusia dari bebagai penyakit atau gangguan akan, dengan
mengenakan pakaian tubuh manusia akan lebih terlindungi dan terjada dari terik
matahari dan dingginnya suhu udara.
Ketiga kriteria di atas merupakan sati kesatuan,sehingga dalam penerapannya
tidak bisa di pisahkan. dalam kondisi pa pun yang tidak bisa di tinggalkan adalah
harus memenuhi nilai religius artinya pakaian yang di pakai guna menutup aurat,
menjaga kehormatan, serta ibadah kepada Allah SWT.
4
untuk membantu bagaimana menghayati nilai nilai yang terkandung dalam ketentuan
berpakaian menurut islam di butuhkan hal sebagai beriukut
memahami ketentuan berpakaian menurut isla
menyadari pentingnya beropakaian menurut islam
membiasakan diri bersikap dan bertindak dalam kehidupan sehari hari dengan
ketulusan hati serta berniat ibada.
" Segala puji bagi Allah yang telah mengenakan pakaian ini kepadakau dan
mengaruniakannya kepadaku, padahal diriku tidak mempunyai daya dan kekuatan"
(HR. Tirmidzi, Abu Dawud, dan Ibnu Majah)
5
Mendahulukan anggota badan yang kiri ketika hendak melepaskan pakaian
sambil membaca do'a
"dengan menyebut nama Allah yang tiada tuhan (yang berhak di sembah)
selain dia"
Bahan tidak boleh dari sutra dan emas
Menurup aurat dengan memenuhi kriteria etika dan estetika
pakaian yang dipakai dalam kondisi bersih, tidak najis, karena sewaktu waktu
bisa di pakai untuk shalat
pakaian yang dipakai dalam kondisi bersih, tidak najis, karena sewaktu waktu
bisa di pakai untuk shalat
6
Banyak hal yang bisa dilakukan untuk membiasakan segala sesuatu agar
menjadi bagian dari sifat, karakter serta bagian dari kehidupan sehari hari,
termasuk dalam membiasakan berpakaian menurut ketentuan Islam.
3. Pakaian yang haram. Yaitu pakaian dari sutera dan emas bagi lelaki, lelaki
yang memakai pakaian khusus bagi perempuan, perempuan yang memakai
pakaian khusus bagi laki-laki, dan memakai pakaian kemegahan dan
kesombongan, serta pakaian yang mengandung unsur berlebihan.
7
Didalam ajaran Islam, berpakaian tidak hanya sekedar kain penutup badan,
tidak hanya sekedar mode atau trend yang mengikuti perkembangan zaman. Islam
mengajarkan tata car atau adab berpakaian yang sesuai dengan ajaran agama, baik
secara moral, indah dipandang dan nyaman digunakan. Diantara adab berpakaian
dalam pandangan Islam yaitu sebagai berikut:
1. Harus memperhatikan syarat-syarat pakaian yang islami, yaitu yang dapat
menutupi aurat, terutama wanita
2. Pakailah pakaian yang bersih dan rapi, sehingga tidak terkesan kumal dan dekil,
yang akan berpengaruh terhadap pergaulan dengan sesame
3. Hendaklah mendahulukan anggota badan yang sebelah kanan, baru kemudian
sebelah kiri
4. Tidak menyerupai pakaian wanita bagi laki-laki, atau pakaian laki-laki bagi wanita
5. Tidak meyerupai pakaian Pendeta Yahudi atau Nasrani, dan atau melambangkan
pakaian kebesaran agama lain
6. Tidak terlalu ketat dan transparan, sehingga terkesan ingin memperlihatkan lekuk
tubuhnya atau mempertontonkan kelembutan kulitnya
7. Tidak terlalu berlebihan atau sengaja melebihkan lebar kainnya, sehingga terkesan
berat dan rikuh menggunakannya, disamping bisa mengurangi nilai kepantasan dan
keindahan pemakainya
8. Sebelum memakai pakaian, hendaklah berdoa terlebih dahulu, yaitu :
“Segala puji bagi Allah yang telah memberi pakaian dan rezeki kepadaku
tanpa jerih payahku dan kekuatanku”
8
Sebagiana muslim yang beriman, hendaknya kamu berpakaian sesuai dengan
ajaran Islam. Bagi wanita, pakaiannya harus menutupi seluruh aurat. Artinya, seluruh
tubuhnya harus tertutup oleh pakaian (busana), kecuali muka dan kedua telapak
tangan. Selain itu, seorang muslim juga harus menggunakan pakaian yang pantas dan
menarik untuk dipandang, sesuai dengan ukuran tubuhnya. Begitu pula bagi seorang
muslim, pakaiannya harus menutupi aurat dan tidak berlebihan.
1. Tanamkan keimanan yang kuat dalam hati, agar niat niat yang baik tidak
tergoyahkan
2. Yakinkan dalam hati bahwa menutup aurat bagi seorang muslim dan muslimah
adalah wajib hukumnya, sehingga akan mendapat dosa bagi yang
meninggalkannya
4. Tanamkan rasa bangga telah berpakaian sesuai ajaran Islam, sebagai perwujudan
keimanan yang kuat dri diri seorang muslim/muslimah.
KESIMPULAN
9
Islam sangan menganjurkan kepada umatnya untuk selalu tanpil rapi dan
bersih dalam kehidupan sehari-hari. Karena kerapian dan kebersihan ini, Rasulullah
saw. Menyatakan bahwa kebersihan adalah sebagian dari iman. Artinya, orang
beriman akan selalu menjaga kerapian dan kebersihan kapan dan di mana dia berada.
Semakin tinggi imam seseorang maka dia akan semakin menjaga kebersihan dan
kerapian tersebut.
Pakaiana yang kita kenakkan harus sesuai dengan tuntutan Islam dan sebaliknya
disesuiakan dengan situasi dan kondisi. Pada saat menghadiri pesta, kita
menggunakan pakaian yang cocok untuk berpesta, misalnya kemeja, baju batik, pada
saat tidur, kita cukup menggunakan piyama; dan begitu seterusnya. Disamping itu,
pemilihan model dan warna pakaian juga harus disesuaikan dengan badan kita,
sehingga menjadi serasi dan tidak menjadi bahan tertawaan orang lain.
Fungsi pakaian, yakni sebagai penutup aurat, untuk menjaga kesehatan, dan
untuk keindahan. Tuntunan Islam mengandung didikan moral yang tinggi. Dalam
masalah aurat, Islam telah menetapkan bahwa aurat lelaki adalah antara pusar samapi
kedua lutut. Sedangkan bagi perempuan adalah seluruh tubuh kecuali muka dan
telapak tangan.
SARAN
Demikian makalah yang dapat kami sajikan, mudah-mudahan dapat bermanfaat
bagi pembaca. Kritik dan saran yang membangun kami harapkan untuk
penyempurnaan penyusunan makalah selanjutnya. Jika ada kesalahan atau kekurangan
dalam penyusunan makalah ini, kami mohon ma’af sebesar-besarnya.
DAFTAR PUSTAKA
10
Prof. Dr. H. Abdurrahman, Asymuni, dkk. Pedoman Hidup Islami Warga
Muhammadiyah. 2000. Jakarta: Suara Muhammadiyah.
(HR. Baihaqi dalam Syu’abul Iman no.7564 dll, hasan. Lihat Fiqh Sunnah lin Nisa’,
11