perlindungan hak asasi manusia di indonesia semakin disuarakan, dapat dilihat dari
terhadap pemikiran hak asasi manusia berangkat dari gagasan bahwa manusia
memiliki hak alami yang melekat karena merka adalah manusia bukan karena
mereka diberikan oleh negara hanya sebatas pengakuan oleh negara, sehingga hak
tersebut tidak dapat tidak dicabut. Sesuai dengan pendapat Jimly Asshidiqie
mencerminkan hak asasi manusia sebagai hak yang melekat pada manusia karena
Salah satu unsur hak asasi manusia yang diakui di indonesia adalah posisi
yang sama di depan hukum. Dalam konstitusi indonesia pasal 28 D yang berbunyi
“Setiap orang berhak atas pengakuan, jaminan, perlindungan, dan kepastian hukum
yang adil serta perlakuan yang sama dihadapan hukum.” Selain itu pasal 27(1)
dan pemerintahan dan wajib menjunjung hukum dan pemerintahan itu dengan
(1) dan pasal 27 (1) harus adanya persamaan kedudukan di depan hukum termasuk
dalam konteks penegakan hukum itu sendiri. Dalam pasal 4 UU No.39 Tahun 1999
yang diberikan oleh konstitusi dalam hal pengakuan hak asasi manusia tidak dapat
Konsep persamaan di depan hukum adalah bahwa semua orang sama di depan
hukum. Kesetaraan di hadapan hukum adalah salah satu prinsip terpenting dalam
di hadapan hukum atau equality before the law adalah prinsip yang tidak konkret.
dilaporkan dalam Hukum Online.com, Teori equality before the law menurut UUD
1945, “Hubungan antara hak dan kewajiban yang harus berfungsi sesuai dengan
negara harus diberlakukan secra adil ole aparat penegakan hukum dan pemerintah
dengan tujuan adalah nilai keadilan yang harus diwujudkan dalam praktik.18 Oleh
karena itu tujuan dari persamaan di hadapan hukum ialah untuk menegakan
keadilan.